ANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER

Transkripsi

1 ANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER Disusun oleh: Nama : Eka Kurnia Npm : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : I. Ir. Farry Firman Hidayat MSIE II. Ratih Wulandari, ST., MT.

2 LATAR BELAKANG PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia Lini Perakitan Transmisi Current Permasalahan Keseimbangan Lini Metode Killbridge-Wester

3 PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN Bagaimana menyeimbangkan beban kerja dari lini perakitan transmisi current, sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi lintasan perakitan dan meminimumkan waktu menganggur. PEMBATASAN MASALAH Lintasan yang diamati hanya lini perakitan transmisi current. Mengidentifikasi permasalahan keseimbangan lini yang terdapat pada lintasan transmisi current. Mengetahui jumlah stasiun kerja, efisiensi lintasan, dan keseimbangan waktu menganggur pada lintasan transmisi current. Memberikan usulan perbaikan keseimbangan lini perakitan transmisi current berdasarkan efisiensi lintasan tertinggi.

4 Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian : 1. Mengidentifikasi Permasalahan Keseimbangan Lini yang Terdapat pada Lintasan Transmisi Current. 2. Mengetahui Jumlah Stasiun Kerja, Efisiensi Lintasan, dan Keseimbangan Waktu Menganggur pada Lintasan Transmisi Current. 3. Memberikan Usulan Perbaikan Keseimbangan Lini Perakitan Transmisi Current Berdasarkan Efisiensi Lintasan tertinggi. METODOLOGI PENULISAN Pengumpulan Data : 1. Layout Lintasan Transmisi Current 2. Jumlah Stasiun Kerja. 3. Takt Time pada Lintasan Transmisi Current 4. Waktu Operasi dari Setiap Elemen Kerja. 5. Data Target Produksi Untuk 1 Hari. 6. Jumlah Jam Kerja Dalam 1 Hari. Pengolahan Data Eksisting : Metode Balancing Job 1. Membuat Diagram Yamazumi 2. Melakukan Balancing Job pada Stasiun Kerja dengan C/T > T/T 3. Membuat Jobdesk Baru Berdasarkan Hasil Balancing Job 4. Menghitung Efisiensi Lintasan Usulan : Metode Killbridge-wester 1. Membuat Diagram Pendahulu 2. Menentukan Waktu Siklus/Cycle Time (CT) 3. Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja 4. Mengelompokkan Stasiun Kerja 5. Menentukan Efisiensi Lintasan 6. Menghitung Keseimbangan Waktu Menganggur Analisis Hasil Output : Jumlah Stasiun Kerja Baru berdasarkan Efisiensi Lintasan Tertinggi

5 PENGUMPULAN DATA LAYOUT RINCIAN PEKERJAAN TM 1 TM 2 TM 3 Menyiapkan box SPS Sub perakitan penyangga depan dan belakang Sub perakitan hub release Mencuci komponenkomponen transmisi Sub perakitan sumbu perantara Sub perakitan kotak transmisi Sub perakitan sumbu utama Sub perakitan sumbu primer Memasang sumbu utama dengan kotak transmisi TM 4 TM 5 TM 6 Merakit penyangga depan dan belakang Merakit plang u joint Sub perakitan blok transmisi dan penutup transmisi Merakit penutup transmisi Merakit pendorong kecepatan Merakit blok transmisi Cek kekencangan baut Tes kemampuan dan kecepatan Pengecatan transmisi

6 PENGUMPULAN DATA RINCIAN WAKTU OPERASI Perusahaan menggunakan metode penyeimbangan pekerjaan untuk menyeimbangkan lintasan perakitannya, dimana metode ini memiliki acuan terhadap takt time yang telah ditentukan oleh bagian PPC. Takt time pada lini perakitan transmisi current adalah sebesar 14 menit atau 840 detik. Regular time atau waktu kerja operator dalam 1 hari adalah selama 8 jam atau 480 menit dikurangi waktu briefing 10 menit menjadi 470 menit. Target produksi lintasan transmisi current dalam 1 hari adalah sebanyak 26 buah. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh perusahaan efisiensi lintasannya didapatkan sebesar 87,93%.

7 PENGOLAHAN DATA METODE PERUSAHAAN (PENYEIMBANGAN PEKERJAAN) 1. Menentukan Stasiun Kerja 3. Membuat Diagram Yamazumi Awal 2. Rincian Waktu Aktivitas Awal

8 PENGOLAHAN DATA METODE PENYEIMBANGAN PEKERJAAN (Iterasi 2) 1. Menyeimbangkan Beban Kerja 2. Membuat Diagram Yamazumi Iterasi 2

9 PENGOLAHAN DATA METODE USULAN PERBAIKAN (KILLBRIDGE-WESTER) 1. Membuat Diagram Pendahulu 25" 66" 65" 123" 132" 15" 63" 81" 123" 122" 127" 124" 141" " 127" 73" 92" 81" 63" 61" 96" 127" 200" 62" 10" 123" " 197" 123" 326" 383" 123" 121" 141" 201" 155" 302" 201" 130" Menentukan Jumlah Stasiun Kerja Minimum 2. Menentukan Waktu Siklus

10 PENGOLAHAN DATA METODE USULAN PERBAIKAN (KILLBRIDGE-WESTER) 4. Pengelompokan Stasiun Kerja

11 PENGOLAHAN DATA METODE USULAN PERBAIKAN (KILLBRIDGE-WESTER) 5. Menentukan Efisiensi Lintasan 6. Menentukan Keseimbangan Waktu Menganggur

12 PERBANDINGAN HASIL Perbandingan Metode Perusahaan (Penyeimbangan Pekerjaan) Metode Usulan (Killbridge wester) Jumlah Stasiun Kerja 6 5 Efisiensi Lintasan 79,84% 90,99% Waktu Menganggur 55,9 menit 42,35 menit

13 KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN SARAN Permasalahan keseimbangan lini yang terdapat pada lintasan transmisi current PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia, yaitu adanya operator yang mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaannya dan masih kesulitan dalam penggunaan mesinnya, serta pembagian beban kerja yang tidak seimbang pada setiap operatornya. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukkan material pada stasiun kerja. Adanya penumpukan material pada stasiun kerja menimbulkan tingginya waktu menganggur pada stasiun kerja lainnya dan berakibat pada efisiensi lintasannya yang menjadi kurang optimal. Jumlah stasiun kerja pada lintasan transmisi current adalah sebanyak 6 stasiun kerja. Efisiensi lintasan yang dihasilkan dengan menggunakan metode perusahaan adalah sebesar 79,84%. Waktu menganggur dari lintasannya adalah selama 55,9 menit. Usulan perbaikan yang dilakukan untuk PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia adalah dengan menggunakan metode killbridge wester yang menghasilkan jumlah stasiun kerja sebanyak 5 stasiun kerja dengan efisiensi lintasan sebesar 90,99%. Waktu menganggur dari lintasannya adalah selama 42,35 menit. Operator yang kurang ahli dalam melakukan pekerjaannya diharapkan diberikan pelatihan-pelatihan kembali agar dalam melakukan pekerjaannya dapat sesuai dengan standar kerja yang telah diberikan oleh perusahaan dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Pengamatan akan lebih baik jika dilakukan pada lintasan-lintasan lain yang saling berhubungan, agar didapatkan efisiensi lintasan yang lebih baik. Pengamatan sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih pada jam yang berbeda-beda, sehingga didapatkan data yang akurat dan dapat diketahui penyebab-penyebab menurunnya efisiensi pada lintasan tersebut.

14