BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Kesimpulan yang di dapatkan dari hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil dari tiga tahapan pengujian yang telah dilakukan sebelum analisa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hasil uji unit root, ditemukan bahwa volatility index (VIX S&P500), TED Spread dan US 3-Month Treasury stasioner pada derajat level, sedangkan yield spread, CDS 5-year dan US 10-Year Bond stasioner pada first difference. Kesimpulannya berarti seluruh variabel dapat dikatakan reintegrasi pada derajat 1 atau I(1). b. Hasil uji lag optimal dengan kriteria Likelihood Ratio (LR) dan final prediction error (FPE) maka hasil panjang lag yang optimal adalah 6. Hal ini berarti terdapat satu atau beberapa variabel yang mempengaruhi variabel lainnya 6 bulan setelah pergerakannya. c. Hasil uji kointegrasi dengan Johansen s Cointegration Test menunjukkan bahwa di antara keenam variabel dalam penelitian ini, terdapat empat kointegrasi pada tingkat signifikan 5% untuk variabel yang berhubungan dengan yield spread. Hal ini berarti dalam setiap periode jangka pendek seluruh variabel pada yield 79
spread cenderung saling menyesuaikan untuk mencapai ekuilibrium jangka panjangnya. 2. Hasil pengujian hubungan kausalitas Granger dalam kerangka multivariate VAR menunjukkan bahwa yield spread dapat dipengaruhi oleh volatility index (VIX S&P500), TED Spread, US 3-Month Treasury dan US 10-Year Bond secara signifikan. Hasil uji hubungan kausalitas Granger ini memberikan hasil yang berbeda dengan estimasi VECM, dikarenakan pengujian kausalitas Granger hanya menjelaskan apakah suatu variabel mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu arah saja. Sedangkan model VECM lebih kompleks dan tidak sesederhana kausalita Granger. 3. Hasil dari 3 (tiga) pengujian yang disyaratkan model VAR menunjukkan model yang tepat untuk penelitian ini adalah model VECM. Model VECM ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Hasil estimasi VECM digunakan untuk memperkuat serta melengkapi hasil pengujian awal dari Granger Causality. Berikut hasil pengujian model empiris VECM : a. Hasil VECM variabel volatility index (VIX S&P500) tidak mendukung hipotesis yang dibangun di dalam penelitian ini, yang berarti Volatility Index (VIX S&P 500) tidak berpengaruh terhadap yield spread obligasi internasional Indonesia. b. Hasil VECM variabel CDS 5-year mendukung hipotesis yang dibangun di dalam penelitian ini, yang berarti CDS 5-year berpengaruh terhadap yield spread obligasi internasional Indonesia. 80
c. Hasil VECM variabel TED Spread tidak mendukung hipotesis yang dibangun di dalam penelitian ini, yang berarti TED Spread tidak berpengaruh terhadap yield spread obligasi internasional Indonesia. d. Hasil VECM variabel US 3-Month Treasury mendukung hipotesis yang dibangun di dalam penelitian ini, yang berarti US 3-Month Treasury berpengaruh terhadap yield spread obligasi internasional Indonesia. e. Hasil VECM variabel US 10-Year Bond tidak mendukung hipotesis yang dibangun di dalam penelitian ini, yang berarti US 10-Year Bond tidak berpengaruh terhadap yield spread obligasi internasional Indonesia. 4. Terdapat 2(dua) tambahan kelebihan metode VAR yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Impulse Response Function (IRF), yang digunakan untuk melihat pergerakan efek atau dampak dari adanya shock di salah satu variabel dan pengaruhnya terhadap variabel itu sendiri ataupun di variabel yang lain dalam periode sekarang dan yang akan datang. Hasil IRF dalam penelitian ini menunjukkan bahwa yield spread merespons positif secara jangka panjang pada volatility index (VIX S&P500) sedangkan yield spread merespons negatif terhadap CDS 5- year, TED Spread, US 3-Month Treasury dan US 10-year Bond baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Variance Decomposition, yang digunakan untuk mengukur perkiraan varians error suatu variabel, yaitu seberapa besar kemampuan satu variabel dalam memberikan penjelasan pada variabel lainnya atau pada variabel itu sendiri. 81
Hasil Variance Decomposition penelitian ini adalah jangka intermediate dan jangka panjang kontribusi variabel TED Spread relatif semakin besar dan sudah lebih mampu menjelaskan variabilitas yield spread, fluktuasi yield spread lebih banyak dipengaruhi oleh faktor variabel lain pada jangka panjang dibandingkan dengan yield spread itu sendiri, sehingga peran faktor lain dalam mempengaruhi yield spread sudah dapat terlihat pada jangka panjang pengujian variance decomposition. 5.2 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini menggunakan Obligasi Internasional Indonesia berdenominasi US Dollar dan US Treasury 30-Year dengan fixed rate coupon. 2. Penelitian ini menggunakan variabel faktor global yang digunakan terdiri dari 5 variabel global yakni, VIX S&P500, CDS 5 Years, TED Spread, US Treasury 3-Month, dan US 10-Year Bond. 3. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 103 bulan, yaitu dari bulan Desember 2007 hingga bulan Juni 2016. 5.3 Implikasi Implikasi dari penelitian yang telah dilakukan maka kita dapat membandingkan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini sehingga dapat memperkaya pembuktian kembali mengenai faktor global terhadap yield spread antara obligasi internasional 82
berdenominasi US Dollar di negara berkembang dengan US Treasury selaku benchmark obligasi internasional berdenominasi US Dollar. Selain itu, implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sekaligus dapat mempengaruhi para investor obligasi internasional Indonesia berdenominasi US Dollar dalam menyusun strategi investasi, khususnya investasi dalam fixed income asset class. 5.4 Saran Saran dalam penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan yield spread obligasi internasional Indonesia dengan mata uang asing lainnya, atau menggunakan yield spread obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek, sebagai contoh yield spread antara US Treasury 10-Year dengan obligasi internasional Indonesia berdenominasi US Dollar dengan jangka waktu 10 tahun 2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan atau menggunakan variabel faktor global lainnya, sebagai contoh adalah variabel country-specific commodity price index. Indonesia seperti negara berkembang lainnya merupakan negara pengekspor komoditas, sehingga perubahan harga komoditas sangatlah penting. Harga komoditas dunia seharusnya dapat mempengaruhi jumlah pendapatan negara pengekspor komoditas. Pendapatan US Dollar dari hasil komoditas yang didapatkan dari pasar internasional seharusnya mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam membayar hutang dalam mata uang US Dollar, yang dalam hal ini adalah obligasi internasional berdenominasi USD. 83
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan data harian sehingga hasil penelitian diharapkan lebih akurat dalam meneliti perubahan yield spread antara US Treasury dengan obligasi internasional Indonesia berdenominasi US Dollar. 84