BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Kutowinangun dan SD Negeri 07 Kutowinangun yang terletak di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, yang terdiri dari SD Negeri 04 Kutowinangun sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 07 Kutowinangun sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 31 siswa dan kelas kontrol terdiri dari 31 siswa, jadi jumlah siswa keseluruhan adalah 62 siswa. Tahap yang dilakukan sebelum penelitian adalah: (1) Meminta ijin observasi dan penelitian di SD Negeri 04 Kutowinangun dan SD Negeri 07 Kutowinangun sebagai subjek penelitian, (2) Mempersiapkan instrument penelitian yang akan digunakan untuk mengajar menggunakan perlakuan pembelajaran berbasis proyek, (3) Menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun instrument observasi, (4) Pelaksanaan penelitian pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Sejalan dengan pengimplementasian langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalam RPP oleh guru, dilakukan kegiatan pengamatan/ observasi demi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan sintak pembelajaran. Kegiatan pengamatan pembelajaran oleh guru tersebut dapat diamati dari lembar observasi yang berisi aspek-aspek dalam sintak pembelajaran. Lembar observasi tersebut berguna untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran sesuai dengan sintak pembelajaran yang tertuang dalam RPP atau tidak. Lembar observasi ini disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen observasi. Lembar observasi mengajar guru dibagi menjadi tiga tahap yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan awal terdiri dari 5 item, kegiatan inti terdiri dari 18 item, dan kegiatan akhir terdiri dari 3 item. Jadi jumlah keseluruhan aspek yang diamati dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 26 item. 31

32 Dalam proses pembelajaran, guru melaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Mulai dari penyampaian pengetahuan awal melalui kegiatan apersepsi yang dilanjutkan dengan tanya jawab sesuai dengan langkah-langkah yang sesuai dengan rancangan pembelajaran. Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan tentang simetri lipat melalui kegiatan melipat bangun-bangun datar yang telah disediakan. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuktikan sendiri tentang sifatsifat simetri lipat melalui kegiatan membuat kupu-kupu dari kertas dimana anggota kelompok, aturan main dan waktu pelaksanaan dalam pembuatan kupukupu kertas ditentukan oleh siswa. Setelah selesai, guru meminta setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil proyek yang berupa kupu-kupu kertas yang simetris. Setiap anggota kelompok harus menjelaskan berapa simetri lipat yang terdapat pada kupu-kupu kertas dan berapa jumlah bangun atau objek yang mempunyai ukuran yang sama pada badan kupu-kupu kertas. Setelah itu guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa, siswa juga mendapat kesempatan untuk mengutarakan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Setelah itu posttest diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Data hasil penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar matematika. Data hasil belajar tersebut digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian yang diolah dengan deskripsi data berupa distribusi frekuensi dan analisis data guna mengetahui pengaruh hasil belajar matematika. Data yang dimaksud berupa data hasil belajar matematika sebelum perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest). Hasil analisis data deskriptif kelas kontrol dan eksperimen menggunakan program SPSS 16 for windows dapat dilihat dibawah ini

33 4.2.1.1 Analisis Data Hasil Belajar Pretest 1. Kelompok Eksperimen Data hasil belajar pretest pada kelompok eksperimen yang didapat berupa data mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka data hasil belajar pretest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari range, banyaknya katagori atau kelompok, dan menggunakan rumus (Buediono, 2008 : 42), yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyaknya kelas, dan n adalah banyaknya data. Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n = 1 + 3,33 log 31 = 5.8 (dibulatkan menjadi 6) Range/ jangkauan (R) = skor maksimal skor minimal = 100 65 = 35 Interval = range banyaknya katagori = 35 6 = 5,8 (dibulatkan menjadi 6) Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan / range (R), dan panjang interval kelas V kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya. Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen siswa kelas SD Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dilihat pada Tabel 4.2.

34 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 Kota Salatiga No Interval Frekuensi Presentase 1 65-71 8 31% 2 72-78 6 19% 3 79-85 10 28% 4 86-92 2 6% 5 93-99 3 10% 6 100 2 6% Jumlah 31 100% Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval 6. Skor hasil belajar pretest siswa kelas 5 SD Negeri Kutowingun 04 Kota Salatiga dijabarkan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 5 yaitu 31 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 65 sampai 71 sebanyak 8 siswa dengan presentase 31%. Siswa yang mendapat skor 72 sampai 78 sebanyak 6 siswa dengan presentase 19%. Siswa yang mendapatkan skor 79 sampai 85 sebanyak 10 siswa dengan presentase 28%. Siswa yang mendapatkan skor 86 sampai 92 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6%. Siswa yang mendapatkan skor 93 sampai 99 sebanyak 3 siswa dengan presentase 10%. Siswa yang mendapat skor 100 sampai 106 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6%. Distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok eksperimen disajikan dalam gambar sebagai berikut:

35 35% 30% 25% 31% 28% 20% 19% 15% 10% 5% 6% 10% 6% 0% 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99 100-106 Persentase 31% 19% 28% 6% 10% 6% Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen Setelah data hasil pretest dianalisis dengan tabel dan gambar, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif menggunakan program SPSS 16 for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen, dan standar devisiasi atau standart penyimpangan. Berikut adalah hasil pengolahan data hasil belajar pretest kelompok eksperimen yang dapat dilihat pada Tabel 4.3. 2. Kelompok Kontrol Data hasil belajar pretest pada kelompok kontrol yang didapat berupa data mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka data hasil belajar pretest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari range, banyaknya katagori atau kelompok, dan menggunakan rumus (Buediono, 2008 : 42), yaitu k= 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyaknya kelas, dan n adalah banyaknya data. Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n = 1 + 3,33 log 31 = 5,8 (dibulatkan menjadi 6)

36 Range/ jangkauan (R) = skor maksimal skor minimal = 95 65 = 30 range Interval = banyaknya katagori = 30 6 = 5 Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan / range (R), dan panjang interval kelas 5 kemudian disusun tabel destribusi frekuensinya. Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok kontrol siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pretest Kelompok Kontrol Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga No Interval Frekuensi Presentase 1 65-70 9 30% 2 71-76 5 16% 3 77-82 5 16% 4 83-88 5 16% 5 89-94 2 6% 6 95-100 5 16% Jumlah 31 100% Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar pretest kelompok kontrol yang dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan panjang interval 6. Skor hasil belajar pretest siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 dijabarkan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 5 yaitu 31 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 65 sampai 70 sebanyak 9 siswa dengan presentase 30%. Siswa yang mendapat skor 71 sampai 76 sebanyak 5 siswa dengan presentase 16%. Siswa yang mendapatkan skor 77 sampai 82 sebanyak 5 siswa dengan presentase 16%. Siswa yang mendapatkan skor 83 sampai 88 sebanyak 5 siswa dengan presentase 16%. Siswa yang mendapatkan skor 89 sampai 94 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6% dan siswa yang mendapat skor 95 sampai 100 sebanyak 5 siswa dengan persentase 16%. Distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelompok kontrol disajikan dalam gambar sebagai berikut:

37 35% 30% 30% 25% 20% 15% 16% 16% 16% 16% 10% 5% 6% 0% 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100 Persentase 30% 16% 16% 16% 6% 16% Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pretest Kelompok Kontrol Setelah data hasil pretest kelompok kontrol dianalisis dengan tabel dan gambar, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Analisis deskiptif menggunakan program SPSS 16 for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen, dan standar devisiasi atau standart penyimpangan. Berikut adalah hasil pengolahan data hasil belajar pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Analisis Deskriptrif Skor Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 dan Kutowinangun 07 Descriptives Pretest N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 1 Eksperimen 31 78.71 9.914 1.781 75.07 82.35 65 100 2. Kontrol 31 78.23 9.087 1.632 74.89 81.56 65 95 Total 62 78.47 9.434 1.198 76.07 80.86 65 100 Dari tabel 4.4 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa masingmasing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 31 siswa, kemudian diperoleh bahwa nilai minimum kelompok eksperimen adalah 65, nilai maksimum

38 adalah 100 dengan mean 78,71 dan standar devisiasinya adalah 9,914. Kemudian kelompok kontrol nilai minimum 65, nilai maksimum 95 dengan mean 78,23 dan standar deviasi sebesar 9,087. Standar devisi adalah standart penyimpangan oleh sebaran data yang ada, jika semakin besar standar deviasi maka sebaran datanya akan semakin jauh dari mean dan kebalikannya jika standar devisianya kecil maka sebaran datanya tidak terlalu jauh dari mean yang ada. 4.2.1.2 Analisis Data Hasil Belajar Posttest 1. Kelompok Eksperimen Data hasil belajar posttest kelompok eksperimen yang didapat berupa data mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka data hasil belajar postest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari range, banyaknya katagori/ kelompok dan interval dengan menggunakan rumus (Buediono, 2008 :42), yaitu k= 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyaknya kelas, dan n adalah banyaknya data. Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n = 1 + 3,33 log 31 = 5.8 (dibulatkan menjadi 6) Range/ jangkauan (R) = skor maksimal skor minimal Interval = = 100-65 = 35 range banyaknya katagori = 35 6 = 5,8 (dibulatkan menjadi 6) Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan/ range (R), dan panjang interval kelas 5 kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya.

39 Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok eksperimen siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga No Interval Frekuensi Persentase 1 65-71 3 10% 2 72-78 1 3% 3 79-85 9 29% 4 86-92 4 13% 5 93-100 14 45% Jumlah 31 100% Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar posttest kelas eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan panjang interval 6. Skor hasil belajar posttest siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 dijabarkan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 5 yaitu 31 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 65 sampai 71 sebanyak 3 siswa dengan presentase 10%. Siswa yang mendapatkan skor 72 sampai 78 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3%. Siswa yang mendapatkan skor 79 sampai 85 sebanyak 9 siswa dengan presentase 29%. Siswa yang mendapatkan skor 86 sampai 92 sebanyak 4 siswa dengan presentase 13%. Siswa yang mendapatkan skor 93 sampai 100 sebanyak 14 siswa dengan presentase 45%. Distribusi frekuensi nilai skor hasil belajar posttest kelompok eksperimen disajikan dalam gambar sebagai berikut:

40 50% 45% 45% 40% 35% 30% 29% 25% 20% 15% 10% 13% 10% 5% 3% 0% 65-71 72-78 79-85 86-92 93-100 Persentase 10% 3% 29% 13% 45% Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 2. Kelompok Kontrol Data hasil belajar posttest kelompok kontrol yang didapat berupa data mentah yang diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka data hasil belajar posttest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari range, banyaknya katagori/ kelompok dan interval dengan menggunakan menggunakan rumus (Buediono, 2008 : 42), yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyaknya kelas, dan n adalah banyaknya data. Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n = 1 + 3,33 log 31 = 5,8 (dibulatkan menjadi 6) Range/ jangkauan (R) = skor maksimal skor minimal Interval = = 100 60 = 40 range banyaknya katagori

41 = 40 6 = 6,8 (dibulatkan menjadi 7) Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan/ range (R), dan panjang interval kelas 5 kemudian disusun tabel destribusi frekuensinya. Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok kontrol siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 disajikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Postest Kelompok Kontrol Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 No Interval Frekuensi Persentase 1 60-67 6 20% 2 68-75 6 20% 3 76-83 4 13% 4 84-91 7 23% 5 92-99 7 23% 6 100 1 3% Jumlah 31 100% Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar postest kelompok kontrol yang dikelompokkan ke dalam 7 kelas dengan panjang interval 6. Skor hasil belajar posttest kelompok kontrol siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 dijabarkan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 5 yaitu 31 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 60 sampai 67 sebanyak 6 siswa dengan presentase 19%. Siswa yang mendapatkan skor 68 sampai 75 sebanyak 6 siswa dengan presentase 20%. Siswa yang mendapatkan skor 76 sampai 83 sebanyak 4 siswa dengan presentase 13%. Siswa yang mendapatkan skor 84 sampai 91 sebanyak 7 siswa dengan presentase 23%. Siswa yang mendapatkan skor 92 sampai 99 sebanyak 7 siswa dengan presentase 23% dan siswa yang mendapat skor 100 sebanyak 1 dengan persetase 3%. Distribusi frekuensi skor hasil belajar posttest kelompok kontrol disajikan dalam gambar sebagai berikut:

42 25% 20% 20% 20% 22% 22% 15% 13% 10% 5% 3% 0% 60-67 68-77 76-83 84-91 82-99 100-107 Persentase 20% 20% 13% 22% 22% 3% Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Kontrol Setelah data hasil posttest kelompok kontrol dianalisis dengan tabel, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif menggunakan program SPSS 16 for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar devisiasi atau standar penyimpangan. Berikut adalah hasil pengolahan data hasil belajar posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Analisis Deskriptrif Skor Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 dan Kutowinangun 07 Descriptives Posttest N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 1 Eksperimen 31 88.22 9.914 1.781 75.07 82.35 65 100 2 Kontrol 31 79.03 9.087 1.632 74.89 81.56 60 100 Total 62 83.625 9.434 1.198 76.07 80.86 65 100 Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa masingmasing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 31 siswa, kemudian diperoleh bahwa nilai minimum kelompok eksperimen adalah 65, nilai maksimum adalah 100 dengan mean 88,22 dan standar devisiasinya adalah 9,914. Kemudian

43 kelompok kontrol nilai minimum 60, nilai maksimum 100 dengan mean 79,03 dan standar deviasi sebesar 9,087. Standar devisi adalah standart penyimpangan oleh sebaran data yang ada, jika semakin besar standar deviasi maka sebaran datanya akan semakin jauh dari mean dan kebalikannya jika standar devisianya kecil maka sebaran datanya tidak terlalu jauh dari mean yang ada. 4.3 Analisis Data Data yang dianalisis adalah skor nilai siswa berupa hasil belajar matematika yang berupa posttest kelas eksperimen maupun postest kelas kontrol. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 for windows dengan analisis parametrik untuk analisis deskriptif. 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dengan bantuan SPSS 16 for windows. Pengujian normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05. Hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.8. Mean 78.71 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest-Posttest SDKelompok Eksperimen dan Kontrol SD Negeri Kutowinangun 04 dan SD Negeri Kutowinangun 07 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretes_ Eksperimen Posttest_ Eksperimen Pretest_kontrol Posttest_kontrol N 31 31 31 31 Normal 88.23 78.23 79.03 Parameters a Std. Deviatio 9.914 9.269 9.087 10.521 n Asymp. Sig. (2-tailed).367.102.447.492 a. Test distribution is Normal. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) hasil pretestposttest kelompok eksperimen adalah 0,367 dan 0,102.Sedangkan hasil pretestposttest kelompok kontrol adalah 0,447 dan 0,492. Karena signifikansi 0,05 maka

44 dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen SD Negeri Kutowinangun 04 dan 07 dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Hasil uji homogenitas nilai pretest kelompok eksperimen dan kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol SD Negeri Kutowinangun 04 dan SD Negeri Kutowinangun 07 Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Pretest Based on Mean.138 1 60.711 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil output test of homogeneity of variance nilai pretest menunjukkan angka signifikansi untuk based on mean = 0,711. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data nilai pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen SD Negeri Kutowinangun 04 dan SD Negeri Kutowinangun 07 memiliki varian yang sama atau homogen. Kemudian hasil uji homogenitas nilai postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen SD Negeri Kutowinangun 04 dan SD Negeri Kutowinangun 07 Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Posttest Based on Mean.253 1 60.617 Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa hasil output test of homogeneity of variance nilai posttest menunjukkan bahwa angka signifikansi yang diperoleh adalah untuk probabilitas based on mean = 0,617. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data nilai posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen SD Negeri Kutowinangun 04 dan 07 memiliki varian yang sama atau homogen.

45 4.3.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 04 yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 07 yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar pada kedua kelompok ini dan apakah model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa. Untuk melakukan uji hipotesis, digunakan Independent Samples Test untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada hasil belajar siswa. Untuk mengetahui t hitung dapat dilihat dari output tabel dibawah ini. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Tabel 4.13 Hasil Uji Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Posttest Equal variances assumed Equal variances not assumed.253.617 3.651 60.001 9.194 2.518 4.156 14.231 3.651 59.061.001 9.194 2.518 4.154 14.233 Tabel 4.9 Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang diperoleh homogen (F=0,253; 0,617>0,05). Artinya tidak ada varians antara kelompok eksperimen

46 dan kontrol. Dengan kata lain variasi data pada kedua kelompok adalah sama. Karena data yang diperoleh homogen, maka kita arahkan mata kita membaca kolom Equal Variances Assumed. Terlihat bahwa ada perbedaan pada taraf 5 persen (t=3,651; 0,001<0,05). Artinya kelompok eksperimen memiliki perubahan yang signifikan dibanding dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan masing-masing model. Jadi, perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berhasil atau bias dikatakan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Kutowinangun 04 Salatiga. Berdasarkan hasil output tabel 4.9 Independent Samples Test diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajararan berbasis proyek berbeda dengan hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas 5 SDN Kutowinangun 04 Salatiga. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Rata-rata nilai pretest siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 (kelas eksperimen) pada pembelajaran matematika mencapai 78,71 sedangkan rata-rata nilai siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 (kelas Kontrol) mencapai 78,23. Berdasarkan tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran matematika mencapai 88,71 sedangkan ratarata nilai siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 yang menggunakan model Konvensional pada pembelajaran matematika mencapai 79,03. Berdasarkan uji hipotesis nilai posttest pada Independent Samples Test kelas eksperimen dan kelompok kontrol yaitu dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dan model Konvensional menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pada pembelajaran Matematika.

47 Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang diperoleh homogen (F=0,253; 0,617>0,05). Artinya tidak ada varians antara kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain variasi data pada kedua kelompok adalah sama. Karena data yang diperoleh homogen, maka kita arahkan mata kita membaca kolom Equal Variances Assumed. Terlihat bahwa ada perbedaan pada taraf 5 persen (t=3,651; 0,001<0,05). Artinya kelompok eksperimen memiliki perubahan yang signifikan dibanding dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan masing-masing model. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kedua model yang dipakai pada kelas eksperimen dan kelas konvensional dalam tahap akhir keduannya samasama memberikan peningkatan hasil belajar. Akan tetapi perbedaan yang nampak jelas terlihat pada kelompok eksperimen. Melalui model Pembelajaran Berbasis Proyek, guru diberikan kesempatan untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek, kemudian siswa dituntut untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi serta siswa diberikan kesempatan untuk bekerja mandiri. Menurut Moursund (1997) sebagaimana dikutip Made Wena menyebutkan bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki beberapa kelebihan yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, membuat siswa lebih aktif, meningkatkan kolaborasi dalam kerja kelompok sehingga membantu peserta didik mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan berkomunikasi. Berbeda dengan pembelajaran model konvensional. Pembelajaran dengan model konvensional lebih berpusat kepada guru yaitu guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dibandingkan mengusahakan siswa untuk dapat menggali pengetahuannya sendiri, sehingga siswa cenderung pasif dan kegiatan pembelajaran berjalan monton. Pembelajaran konvensional tidak memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung.

48 Pembelajaran dengan model konvensional menitik beratkan proses transfer pengetahuan dan bukan konstruksi pengetahuan. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar Matematika siswa pada kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan model konvensional lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, setelah dibandingkan dengan teori-teori yang relevan, hasil penelitian yang dilakukan peneliti sudah menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti sudah sesuai dengan teoriteori yang ada. Dimana hasil penelitian yang dilakukan terbukti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gigin Ginanjar (2010) yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek(Project Based Learning) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa menunjukkan bahwa adanya peningkatan proses pembelajaran dari hasil pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa dengan model pembelajaran Project Based Learning meningkat dari kategori hampir setengahnya menjadi setengahnya. Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Kade Sastrika yang berjudul pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap pemahaman konsep kimia dan keterampilan berpikir kritis. Hasil analisis data maka dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti MPBP dan siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 13,921> Ftabel = 3,91). (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti MPBP dan siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 9,263 > Ftabel = 3,91). (3) terdapat perbedaan keterampilan bepikir kritis antara siswa yang mengikuti MPBP dan siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 20,714 > Ftabel = 3,91). Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Nur Jannatu Na imah (2015) yang berjudul Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Penelitian ini

49 menunjukkan bahwa ketercapaian indikator psikomotorik dan afektif menurut analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil penelitian juga sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Ayu Mustika Parwita Dewi, yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii E Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Smp Negeri 3 Singaraja Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Berbasis Proyek berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD.