RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 136/PUU-VII/2009

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 136/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A SELASA, 27 OKTOBER 2009

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 136/PUU-VII/2009 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. PEMOHON Harry Syahrial, dkk. ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Selasa, 27 Oktober 2009, Pukul 10.00-10.21 WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat. SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum. (Ketua) 2) Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum. (Anggota) 3) Maruarar Siahaan, S.H. (Anggota) Fadzlun Budi SN, S.H. Panitera Pengganti 1

Pihak yang Hadir: Pemohon: - Harry Syahrial. - Heru Narsono. - Tayasmen Kaka. 2

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.00 WIB 1. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Sidang Panel Perkara Nomor 136/PUU-VII/2009 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3 X Saudara Pemohon, Kuasa Hukumnya, lazimnya kami minta supaya Saudara memperkenalkan diri siapa-siapa yang hadir pada pagi hari ini. Silakan. 2. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Selamat pagi Yang Mulia, nama saya Harry Syahrial, sebagai Pemohon langsung dengan nomor urut 1, tempat tanggal lahir, Jakarta, 4 November 1961. Saya adalah orang tua yang mempunyai anak yang masih mengenyam pendidikan. Di sebelah kiri saya Bapak Tayasmen Kaka, orang tua murid juga yang putri-putrinya masih mengenyam pendidikan, begitupun dengan di sebelah kanan saya Bapak Heru Narsono, Pemohon sekaligus orang tua murid yang juga putrinya masih mengenyam pendidikan. 3. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Baik, Saudara tidak didampingi penasihat hukum? 4. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Tidak, Pak. 5. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Tidak. Langsung? 6. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Ya. 3

7. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Ya, baik. Dapatkah Saudara menjelaskan pokok-pokok permohonan Saudara secara singkat, dan jelas? Apa batu ujinya, apa yang diuji pasalnya, kemudian alasan-alasan mengapa, sebab terbaca di sini banyak sekali pasal-pasal yang Saudara ajukan untuk dinyatakan inkonstitusional? Coba Saudara jelaskan. 8. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Pada prinsipnya, permohonan kami adalah untuk menguji pasal sebagaimana yang kami sampaikan mengingat bahwa pasal-pasal tersebut dalam kenyataannya sangat memberatkan kami sebagai orang tua murid. Bahwa pasal yang menyangkut soal pendidikan usia dini, di situ menurut hemat kami ada inkonsistensi penggolongannya. Di satu pasal menyatakan usia dini merupakan pendidikan dalam lingkup non formal, di pasal lainnya mengungkapkan bahwa bisa dikelola sebagai sekolah dalam lingkup pendidikan formal. Inkonsistensi inilah yang membingungkan kami untuk menindaklanjuti pendidikan anak-anak kami, kategori mereka dimana. Yang jelas bagi kami itu melanggar hak konstitusional kami. Yang kedua, bahwa pasal yang menyatakan bahwa pembiayaan pendidikan tidak jelas dalam Undang-Undang Sisdiknas. Maaf, di satu sisi menyatakan jelas, di sisi lain tidak jelas. Dalam hal ini kami sampaikan Pasal 9 yang menyatakan bahwa pendidikan (...) 9. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Berapa banyak Saudara ajukan ini? 10. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Intinya 2 pasal. 11. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Intinya 2 pasal? 12. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Ya, tentang usia dini dan pembiayaan pendidikan. 13. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Usia dini dan biaya pendidikan? Cuma 2 saja? 4

14. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Ya. 15. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Usia dini ini mulai dari lahir sampai 6 tahun, kemudian diatur pendidikan dasarnya. Apanya yang inkonstitusional itu? 16. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Penentuan pasalnya dalam undang-undangnya, karena di satu pasal menyatakan itu masuk formal, tapi pasal lain menyatakan informal, jadi ini tidak ada kepastian hukum. 17. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Dalam kenyataannya Saudara kemukakan bahwa dalam kenyataannya, prakteknya ya, begitu. Jadi inkonsistensi karena dia non formal, formal, kemudian pembiayaan pendidikan. Apa alasannya ini pembiayaan pendidikan? 18. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Undang-Undang Dasar menyatakan bahwa pendidikan untuk pendidikan dasar untuk SD dan SMP itu gratis. Tetapi dengan adanya Pasal 9 permasalahan menjadi kabur karena ada kewajiban masyarakat untuk turut serta dalam pembiayaan pendidikan. Dan kenyataannya di lapangan banyak sekali lahir sekolah-sekolah baru untuk pelebelan sekolah baru yang membolehkan sekolah-sekolah itu memungut biasa dan jumlahnya besar. 19. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Di SD dan SMP gratis, di SMA kemudian fakultas tidak gratis, begitu? 20. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Kalau yang kami tafsirkan dari pasal-pasal demikian, Pak. 21. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Baik, coba perhatikan petitum Saudara dalam permohonan Saudara itu. Coba perhatikan itu! Jadi positanya ini rumusannya tolong diperbaiki kembali. Oleh karena ini kita tidak tahu ini yang mana, 5

kesimpulan kok katanya satu pasal, cuma 2 pasal. Justru pasal yang diuji ini banyak sekali. Nah, mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya. Materi Pasal 28 ayat (2), 8 ayat (3), 28 ayat (6), 42, 51, itu bukan satu pasal saja. Coba lihat itu, 1, 2, 3, 4, 5. Lima pasal itu di petitum kedua itu. Itu adalah inkonstitusional, bertentangan dengan Pasal 28D. Jadi uraian petitumnya ini tidak perlu rumusan terlalu lengkap begini oleh karena Saudara katakan itu inkonstitusional sudah Saudara uraikan di dalam posita Saudara. Paham itu makna posita? Apa itu positia? 22. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Pokok permohonan. 23. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Ya itulah, jadi seharusnya ini didampingi oleh penasihat hukum sehingga itu tergambar. Itu tidak perlu itu rumusan itu melanggar tercantum Pasal 28D yang berbunyi...,kemudian yang ketiga coba dibaca. Silakan Bapak baca itu nomor 3. 24. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Poin 3 menyatakan bahwa materi muatan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional melanggar Pasal 29D ayat (1), Pasal 28H ayat (2), Pasal 28H ayat (3), Pasal 31 ayat (2), Pasal 34 ayat (1) dan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut (...) 25. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Jadi tidak perlu lagi diuraikan ini, karena di muka positanya sudah terurai jelas. Petitum itu apa yang Saudara minta, materi muatan Pasal 9 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas ini inkonstiotusional. Kemudian coba yang keempat. 26. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Menyatakan bahwa materi muatan Pasal 9, Pasal 28 ayat (2), Pasal 28 ayat (3), Pasal 28 ayat (6), Pasal 42 ayat (2) dan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tersebut dalam angka 2 adan 3 di atas tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 6

27. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Ya, jadi di sini tidak inkonsistensi juga, Saudara. Saudara mulai pertama Pasal 28 ayat (2), kemudian Pasal 9 terakhir, sekarang Saudara muatkan lagi Pasal di awal, itu inkonsistensi juga, dalam arti kata harusnya runut ini. Nah, sekarang ini tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Lalu yang keempat cantumkan berita negara, ya? Lalu kemudian apa lagi? 28. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Cukup itu, Pak. 29. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Nah, mengenai petitum itu rumusannya tolong dipertajam kembali dan itu rumusannya itu terlalu log. Kemudian masing-masing pasal yang Saudara sebutkan itu coba Saudara pertajam di posita Saudara, alasanalasannya. Pasal 28 ayat (2), 28 ayat (3), 28 ayat (6), ini semua apa alasannya, alasan hukumnya sehingga semua itu inkonstitusional, ya. Baik, Saudara Pemohon, ini sudah 5, 4 perkara sebelum Saudara yang diajukan di Mahkamah Konstitusi ini. Perkara Nomor 11, Perkara Nomor 14, Perkara Nomor 21, Perkara Nomor 126, lalu perkara yang 136 ini. Jadi sudah 5 perkara, yang notabene pasal-pasal tersebut apa yang Saudara kemukakan juga sudah diajukan oleh Pemohon-Pemohon terdahulu, namun itu prosesnya masih berlangsung. Barangkali untuk sementara saya. 30. HAKIM ANGGOTA : DR. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Saudara Pemohon, selain daripada yang dikemukakan oleh Pak Ketua, itu saya persilakan Saudara melihat halaman 6 permohonan Saudara, itu pada angka 2.3.3 di sini di dalam dengan berlakunya, itu kata kalimat baru dan seterusnya dan Pasal 9 Undang-Undang Sisdiknas, ada Pasal 9-nya di situ, di halaman 6 itu. Nah, sekarang di halaman 15 angka 3 ada Pasal 9-nya, lihat halaman 15 angka 3 itu Pasal 9 dan seterusnya. Tetapi di angka 2, petitum Saudara, itu tidak ada Pasal 9, langsung Pasal 28 ayat (2), ayat (3), ayat (6), Pasal 42 ayat (2), Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Sisdiknas kan begitu, kan tidak konsisten, karena di 2 tempat ada Pasal 9 tapi di satu tempat tidak ada Pasal 9, ini juga dikonsistenkan. Kemudian seperti yang dikatakan oleh Bapak Ketua Majelis tadi, itu sudah ada 4 perkara sebelumnya, dan ini yang ke 5. Ini Pasal 9 telah diuji dalam Permohonan Nomor 11, Anda bisa konsultasi menanyakan di Kepaniteraan. Pasal 9 itu sudah diuji oleh permohonan Nomor 11. Kemudian Pasal 42 ayat (2) itu diuji juga di permohonan Nomor 11. 7

Yang lainnya itu belum ada yang menguji, belum saya lihat. Jadi yang tinggal Saudara uji ini Pasal 28 ayat (2), 28 ayat (3), 28 ayat (6) dan Pasal 51 ayat (1), karena Pasal 9 dan Pasal 42 ayat (2) itu sudah diuji dalam permohonan Nomor 11/PUU-VII/2006, jadi sudah dobel itu. Tapi meskipun demikian, kalau Anda mempunyai alasan lain, silakan. 31. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Baik, Saudara Pemohon, tadi sudah dijelaskan itu bahwa ada 4 perkara sebelumnya, lalu kemudian Saudara yang ke 5. Dan perkara yang 4 sebelumnya itu sudah didengar keterangan Pemerintah dan DPR. Baru 3 itu Pemerintah dan DPR sudah, yang satunya belum. Namun karena ini merupakan hak Saudara, maka apakah Saudara juga mau mengajukan ahli atau saksi dalam perkara ini? Ya, tentu ahli di sini adalah ya ahli pendidikan, ya. 32. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Ya, kami akan ajukan ahli, Pak. 33. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Akan mengajukan? 34. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Ya. 35. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Jadi nanti kalau Saudara mengajukan baik saksi maupun ahli, itu daftarnya harus dimasukkan, ya. Kemudian bukti-bukti yang Saudara ajukan sekarang ini ada berapa banyak? 36. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Sementara 2 ini, Pak. 37. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Dua, bukti apa itu? 38. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sisdiknas. 8

39. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Kalau ada bukti juga tambahan nanti Saudara bisa ajukan sebelumnya. Baik, ada yang ingin Saudara kemukakan atau tambahkan? 40. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Cukup. 41. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Cukup. Jadi untuk perbaikan ini Saudara diberikan kesempatan Saudara selama 2 minggu. Saudara susun kembali, rumuskan kembali, juga cari data-data terhadap Pemohon-Pemohon yang sebelumnya. Sekalipun itu juga Saudara mengajukan permohonan misalnya Pasal 9, yang lain mengajukan Pasal 9, tidak apa-apa. Itu hak Saudara untuk mengajukan itu. Tidak ada lagi yang Saudara ingin kemukakan? 42. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Cukup, Pak. 43. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Baik Saudara, setelah musyawarah Panel ini, perbaikan itu boleh diajukan di Kepaniteraan, kemudian nanti langsung Pleno, tidak perlu lagi kita mengadakan sidang, mengidentifisir kembali perbaikan yang Saudara kemukakan. Tapi langsung saja ke Kepaniteraan, kepada Panitera Kepala, di situ Saudara ajukan dalam jangka waktu 14 hari, boleh besok, boleh lusa, selambat-lambatnya 14 hari. Sedangkan bukti yang Saudara ajukan itu P-1 dan P-2, itu oleh Panel dinyatakan sah dan itu diterima sebagai bukti. KETUK PALU 1 X Tidak ada lagi, Saudara Pemohon? 44. PEMOHON : HARRY SYAHRIAL Cukup, Yang Mulia. 9

45. KETUA : DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Tolong diperhatikan itu, karena kita hanya memberikan arahan saja, petunjuk-petunjuk untuk perbaikan permohonan Saudara. Jangan sampai permohonan Saudara itu tidak sistematis, tidak runtun, alasannya tidak jelas dan lain sebagainya. Diberi kesempatan waktu 14 hari memperbaiki itu. Baik, dengan demikian sidang pemeriksaan perkara ini selesai dan sidang dinyatakan ditutup. KETUK PALU 1X SIDANG DITUTUP PUKUL 10.21 WIB 10