Dr. novrina

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

Review Kuliah Sebelumnya

Hanif Fakhrurroja, MT

Representasi Data. M. Subchan M

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

Sistem Digital (410206)

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

Sistem Bilangan dan Kode

Hanif Fakhrurroja, MT

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

Pokok Pokok Bahasan :

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

DASAR SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN DIGITAL

Representasi Data Digital (Bagian 1)

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

Pertemuan ke 9 Aritmatika Komputer. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

SISTEM BILANGAN. TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT. AkademiTelkom Jakarta 2011

Arithmatika Komputer. Pertemuan - 2

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

BAB II Sistem Kode Dalam Bilangan Biner

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Basis Bilangan. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

I. SISTEM BILANGAN BINER

TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Aritmatika Komputer. Bab 9 4/29/2014

Arsitektur & Organisasi Komputer. Aritmatika Komputer. Pertemuan I I

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2)

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Sistem Bilangan & Kode Data

09/01/2018. Prio Handoko, S. Kom., M.T.I.

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

REPRESENTASI dan ALUR PEMROSESAN DATA

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

BAB I SISTEM BILANGAN

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

9.3. ARITMATIKA INTEGER

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

Bab 10 Penyajian Data Integer dan Bilangan Floating Point 10.1 Pendahuluan

II. REPRESENTASI DATA

Sistem dan Kode Bilangan Teknik Digital (TKE071207) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

Materi #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA

SISTEM BILANGAN 1.1 Sistem Bilangan Puluhan

Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

Basic Arithmetic Computing. Team Dosen Telkom University 2016

Pertemuan 2. sistem bilangan

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Arsitektur dan Organisasi

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3-

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Definisi Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal

Pertemuan Ke-6 ARITMATIKA KOMPUTER

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

Transkripsi:

Dr. novrina novrina@staff.gunadarma.ac.id

Sistem Bilangan Konversi Sistem Bilangan Operasi Aritmatik pada Sistem Bilangan Bilangan Biner Bertanda Pengkodean

Biner ( 0 dan 1) Desimal ( 0 9) Oktal ( 0 7) Heksadesimal ( 0 9, A - F)

1. Basis X ke DESIMAL Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan X m (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot). Contoh : 145 8 =.. 10 145 8 = 1x8 2 + 4x8 1 + 5x8 0 = 64 + 32 + 5 = 101 10 Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan X -m (m: sesuai dengan nilai tempat/bobot). Contoh : 0, 12 8 =.. 10 0,12 8 = 1 x 8-1 + 2 x 8-2 = 1/8 + 2/64 = 1/8 + 1/32 = 5/32

2. DESIMAL ke Basis X Bilangan bulat : bilangan tersebut dibagi berulang dengan basis X Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan basisnya, dan berulang untuk hasil kali pecahannya. Contoh: 0,4375 (10) =.. (2) 0,4375 x 2 = 0 sisa 0,8750 0,8750 x 2 = 1 sisa 0,7500 0,7500 x 2 = 1 sisa 0,5000 0,5000 x 2 = 1 sisa 0 Jadi 0,4375 (10) = 0,0111 (2)

3. BASIS X ke BASIS Y Bilangan tersebut diubah ke desimal (lihat no. 1) kemudian ubah desimal tersebut ke basis Y (lihat no. 2).

ARITMATIKA FIXED POINT Penjumlahan dan pengurangan Desimal 5,67 43,09 -------- 48,76 + 137,12 10,09 -------- 127,03 - Penjumlahan dan pengurangan Basis X 67 (8) 35 (8) -------- 124 (8) + 1101 (2) 1001 (2) -------- 10110 (2) + A19 (16) 53 (16) -------- 9C6 (16) -

ARITMATIKA FLOATING POINT Penjumlahan dan pengurangan 0,63524 X 10 3 0,63215 X 10 3 ---------------- 1,26739 X 10 3 + 0,126739 X 10 4 0,11000 X 2 3 0,10100 X 2 2 ---------------- + Perkalian 0,11000 X 2 3 0,01010 X 2 3 ---------------- 0,00010 X 2 3 + (0,253 x 10 2 ) x (0,124 x 10 3 ) = (0,253) x (0,124) x 10 2+3 = 0,031 x 10 5 = 0,31 x 10 4

Bilangan biner bertanda terdiri dari: Magnitude Sign Komplemen 1 (1 st complement) Komplemen 2 (2 nd complement) Untuk ketiga bentuk bilangan biner bertanda, bila bernilai positif, maka biarkan dibentuk biner yang sebenarnya.

Tanda (sign digit) diletakkan pada posisi paling kiri. 0 menandakan positif, 1 menandakan negatif. Contoh: Sign-magnitude untuk +9 dalam 8 bit: +9 = 00001001 Sign-magnitude untuk -9 dalam 8 bit: +9 = 10001001 Kelemahan: tidak dapat digunakan untuk penjumlahan biner

Bilangan komplemen 1: Biner 0 menjadi 1, biner 1 menjadi 0 Contoh: Komplemen-1 untuk +9 dalam 8 bit: +9 = 00001001 Komplemen-1 untuk -9 dalam 8 bit: -9 = 11110110

Bilangan ini banyak digunakan dalam sistem komputer untuk memproses persamaan aritmetika dan bilangan biner Bentuk ini lebih mudah membedakan bilangan biner positif dan negatif Kelebihan: proses penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan baik pada bilangan positif dan negatif. Cara mengubah ke komplemen 2: Ubah ke bentuk komplemen-1 Komplemen-1 di tambahkan 1

Contoh: Komplemen-2 dari +9 dalam 8 bit: +9 = 00001001 Komplemen-2 dari -9 dalam 8 bit: Biner: 00001001 Komplemen-1 : 11110110 Komplemen-2 : 11110110 1 + 11110111

Konversikan bentuk komplemen-2 11110111 ke bentuk desimal: Komplemen-2: 11110111 Komplemen-1: 10001000 1 ------------- + Biner : 10001001 Desimal : -9

Konversikan +35 10 dan - 35 10 ke : Magnitude-sign komplemen-1 komplemen-2 Konversikan komplemen-2 11011101 ke bentuk desimal

Hitunglah dalam komplemen-2-2 10 + 1 10 Jawab: 1110 + 0001 = 1111 = -1 10-6 10 + 6 10 Jawab: 1010 + 0110 = 10000 = 0000 = 0 10 Overflow diabaikan

Proses pengurangan dilakukan dengan menjumlahkan bilangan dengan bilangan komplemen-2. Contoh: Hitunglah 6 10 3 10 = 6 10 + (-3) 10 = 0110 + 1101 = 10011 = 0011 = 3 10 3 10 6 10 = 3 10 + (-6) 10 = 0011 + 1010 = 1101 = -3 10

Pada bilangan komplemen-2, overflow terjadi jika penjumlahan dua buah bilangan dengan tanda yang sama dapat menghasilkan bilangan yang tandanya berbeda Contoh: Hitung 4 10 + 6 10 dalam 4 bit 0100 + 0110 = 1010 = -6 10 akibat overflow Jika perhitungan dilakukan dalam 5 bit (pelebaran 1 bit): 00100 + 00110 = 01010 = 10 10

Ketika bilangan komplemen-2 diperlebar 1 atau beberapa bit, bit tanda harus disalin ke dalam posisi bit msb. Proses ini disebut penambahan tanda (sign extention). Contoh: 3 dan -3 dalam 4 bit 0011 dan 1101 Bila 3 dan -3 diperlebar dalam 7 bit maka: 0000011 dan 1111101

BCD (Binary Code Decimal) BCO (Binary Code Octal) BCH (Binary Code Hexadecimal) Kode Gray Kode Ekses-3 Kode ASCII

Kode BCD menggunakan desimal yang berkode biner. Kode BCD menggunakan 4 bit (1 nibble) untuk merepresentasikan setiap digit desimal dari 0 sampai 9 BCD hanya kode dalam bentuk biner yang merepresentasikan nilai yang sesungguhnya Kode umumnya adalah BCD8421

Desimal Biner BCD 0 0 0000 1 1 0001 2 10 0010 3 11 0011 4 100 0100 5 101 0101 6 110 0110 7 111 0111 8 1000 1000 9 1001 1001 10 1010 0001 0000 11 1011 0001 0001 12 1100 0001 0010

Contoh: 684 (10) = (BCD8421) 6 = 0110 8 = 1000 4 = 0100 Jadi 684 (10) = 0110 1000 0100 (BCD8421) 684 (10) = (BCD5421) 6 = 1001 8 = 1011 4 = 0100 Jadi 684 (10) = 1001 1011 0100 (BCD5421)

Berapakah penjumlahan desimal 16 + 7 secara biner dan secara BCD? Desimal Biner BCD 16 7 ----- 23 10000 111 ------- 10111 0001 0110 0111 ------------- 0001 1101

Cara penyelesaian penjumlahan BCD Jika lebih dari desimal 9, maka ditambahkan 0110 atau 6 0001 0110 16 7 ----- 23 0111 ------------- 0001 1101 0110 -------------- 0010 0011

Berapa hasil penjumlahan 28 + 17 secara BCD? Berapa hasil penjumlahan 349 + 57 secara BCD?

Bilangan Oktal pada setiap tempat terdiri dari 8 bilangan yang berbeda-beda. Untuk 8 elemen yang berbeda-beda diperlukan 3 bit. Sebuah BCO mempunyai 3 bit biner untuk setiap tempat bilangan Oktal Contoh: 634 (8) = 110 011 100 Biner Code Octal 6 3 4 Bilangan Oktal

Bilangan Heksadesimal pada setiap tempat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda (angka dan huruf). Untuk 16 elemen yang berbeda-beda diperlukan 4 bit. Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan Heksadesimal Contoh: 31AF (16) = 0011 0001 1010 1111 Biner Code Heksadesimal 3 1 A F

Cara konversi biner ke Gray: Digit pertama biner sama dengan digit pertama kode Gray Kemudian digit pertama biner ditambahkan ke digit berikutnya untuk menentukan digit Gray berikutnya sampai penambahan digit terakhir

Contoh: Berapakah kode gray dari 1010 bilangan biner? Jawab: Digit pertama Gray = Digit pertama biner = 1 Digit kedua Gray = 1 + 0 = 1 Digit ketiga Gray = 0 + 1 = 1 Digit keempat Gray = 1 + 0 = 1 Berarti 1010 (2) = 1111 (Gray)

Cara konversi kode Gray ke biner Digit pertama Kode Gray sama dengan digit pertama biner Digit kedua biner = digit pertama biner ditambah digit kedua gray Digit ketiga biner = digit kedua biner ditambah digit ketiga gray

Contoh: Berapakah bilangan biner dari 1011 Kode Gray? Jawab: Digit pertama biner = digit pertama gray = 1 Digit kedua biner = 1 + 0 = 1 Digit ketiga biner = 1 + 1 = 0 Digit keempat biner = 0 + 1 = 1 Maka 1011 (gray) = 1101 (2)

Konversi desimal ke Ekses-3 Untuk mengkodekan bilangan desimal menjadi kode ekses-3, maka setiap angka desimal tersebut harus ditambah dengan 3 lalu diubah menjadi bentuk biner Contoh: Berapa ekses-3 dari 7? Jawab: 7 + 3 = 10 10 1010 7 (10) = 1010 (xs-3)

Konversi Ekses-3 ke desimal Setiap kelompok ekses-3 dikonversikan ke desimal, kemudian kurangkan masing-masing desimal dengan 3 Contoh: Berapa bilangan desimal dari 1011 1010 (xs-3) Jawab: 1011 11 dan 11 3 = 8 1010 10 dan 10 3 = 7 Jadi 1011 1010 (xs-3) = 87 (10)

Untuk penjumlahan kode ekses-3 ada 2 cara penyelesaian: 1. Apabila hasil penjumlahan dua buah bilangan desimal adalah 9 atau kurang, maka bilangan ekses- 3 harus dikurangkan dengan 0011 2. Apabila hasil penjumlahan dua buah bilangan desimal lebih dari 9, maka terjadi bawaan dari satu kelompok ke kelompok berikutnya sehingga hasilnya untuk bilangan ekses-3 adalah dengan menambahkan 0011 kepada kelompok yang menghasilkan bawaan dan kurangkan 0011 kepada kelompok yang tidak menghasilkan bawaan