BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat ukur dan uji hipotesa. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner yang dilengkapi dengan formulir persetujuan menjadi responden penelitian dan formulir data pribadi yang berisi nama, tempat lahir, tanggal lahir, agama, kebangsaan dan suku, Alamat tempat tinggal, jenis kelamin, status pernikahan, data keluarga, pendidikan terakhir, keikut sertaan dalam organisasi, dan riawayat perusahaan atau badan usaha yang telah didirikan selama menjadi wirausaha. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 orang wirausaha (owner) yang ada di area DKI Jakarta. Selama pengambilan data, peneliti mengalami beberapa kendala yaitu terdapat subjek yang tidak mau mengisi angket yang diajukan, hal ini dikarenakan subjek sibuk, atau subjek tidak dapat mengisi angket yang diberikan dikarenakan subjek tidak berada ditempat. Selain kendala tersebut banyak subjek yang merasa tidak nyaman untuk mengisi angket, sehingga ada beberapa subjek yang dalam proses pengisian angket menggunakan metode wawancara tersturktur dengan menggunakan tipe pertanyaan tertutup. 45
Dari hasil penelitian dari 70 responden wirausaha terdapat data demografi yang terbagi menjadi atas : Tiga jenis bidang usaha yaitu industri, jasa, perdagangan. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan. enam tingkat pendidikan yaitu SD, SLTP/SMP, SLTA/SMA,SMK, D3 dan S1. Rentang usia responden tedata mulai dari 22 tahun sampai dengan 61 tahun, dan rentang usaha mulai dari 2 tahun samapai 36 tahun. B. Hasil Uji Validitas dan Reliabiliti 1. Uji Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Dalam pengujian daya diskriminasi aitem dan reliabilitas skala, penelitian menggunakan bantuan IBM Statistic Package Social Science (IBM SPSS) for Windows versi 21.0. Metode yang digunakan dalam uji daya diskriminasi dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai corrected item total correlation, aitem dengan nilai minimal 0,300 yang dinyatakan tidak gugur karena menurut Azwar (2000) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,300 daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alfa. Koefisien alfa bisa diukur dengan menggunakan uji statistic Alpha Cronbach. Suatu Construct dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach> 0,700 (Sekarang dalam Wijaya, 2011). a. Skala Optimis Berdasarkan hasil uji diskriminasi terhadap skala optimis, dari 15 aitem yang diujikan diperoleh 8 aitem yang memiliki koefisien korelasi rxx> 0,300 atau dengan kata lain ada aitem yang dinyatakan 46
gugur pada skala ini. Aitem yang dinyatakan gugur yaitu sebanyak 7 (tujuh) aitem yang terdiri dari aitem 1,2,3,4,5,7, dan 9. Dari 8 aitem yang tersisa, hasil uji daya diskriminasi baik memiliki nilai korelasi total aitem yang bergerak antara 0,322 sampai dengan 0,712. Adapun distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada table sebagai berikut : Tabel 4.B.1.a1. Distribusi Aitem Skala Optimis Aspek Favorable (Outcome Positive) Unfavorable (Outcome Negative) Ʃitem Goals (tujuan) 6 12,14,15 4 Expectancy (harapan/keyakinan) 0 8,10,11,13 4 Total 8 Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap skala Optimis yang terdiri dari 8 aitem, diperoleh angka koefisien reliabilitas sebesar 0,747. Hal ini menunjukkan bahwa skala optimis dianggap reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.B.1.a2. Reliabilitas Skala Optimis Reliability Statistics Cronbach s Alpha.721 N of Items 15 47
b. Skala Leadership Identity Development Berdasarkan hasil uji diskriminasi terhadap skala Leadership Identity Development, dari 22 aitem yang diujikan diperoleh 14 aitem yang memiliki koefisien korelasi rxx> 0,300 atau dengan kata lain ada aitem yang dinyatakan gugur pada skala ini. Aitem yang dinyatakan gugur yaitu sebanyak 8 (tujuh) aitem yang terdiri dari aitem 1,6,8,10,14,15,17, dan 20. Dari 15 aitem yang tersisa, hasil uji daya diskriminasi baik memiliki nilai korelasi total aitem yang bergerak antara 0,308 sampai dengan 0,555. Adapun distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada table sebagai berikut : Tabel 4.B.1.b1. Distribusi Aitem Skala Leadership Identity Development No Dimensi Indikator Favorable Ʃ item % 1 Exploration/Enga gement Individu terlibat dan berpartisipasi di dalam peran-peran di organisasi 2, 11, 22 3 21,42% 2 Leader Identified Individu dapat membedakan peran dan tanggung jawab pemimpin dalam organisasi 4, 12, 18, 21 4 28,57% 3 Leadership Differentiated Individu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin berdasar tugas kepemimpinan 3, 9 2 14,29% 48
No Dimensi Indikator Favorable Ʃ item % 4 Generativity Individu mengembangkan peran kepemimpinan pada anggotaanggotanya 5, 7, 13, 19 4 28,57% 5 Integration / Synthesis Individu menerapkan aspek kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari 16 1 7,14% Total 14 100% Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap skala Leadership Identity Development (LID) yang terdiri dari 22 aitem, diperoleh angka koefisien reliabilitas sebesar 0,734. Hal ini menunjukkan bahwa skala LID dianggap reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.B.1.b2. Reliabilitas Skala Leadership Identity Development Reliability Statistics Cronbach s Alpha.734 N of Items 22 2. Uji Asumsi Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis korelasi bivariate, sebelumnya dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya normalitas dan linearitas dalam sebaran data. 49
a. Uji normalitas Dalam penelitian ini, untuk uji normalitas peneliti menggunakan bantuan program IBM Statistical Package Social Science (IBM SPSS) for Windows versi 21.0 dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil analisis uji normalitas untuk distribusi skor Leadership Identity Development (LID) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000(ρ<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor LIDtidak berdistribusi normal. Untuk distribusi skor skala Optimis dari hasil analisis berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200 (ρ>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor optimis berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada sebaran skala LID dan optimis dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.B.2.a1. Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Ρ Keterangan Statistic Df Sig. OPTIMIS.056 70.200 * > 0,05 Normal LID.278 70.000 < 0,05 Tidak Normal a. Lilliefors Significance Correction b. Uji Linearitas Dalam penelitian ini, uji linearitas menggunakan bantuan IBM Statistical Package Social Science (IBM SPSS) for Windows versi 21.0 dengan analisis regresi. Hasil analisis uji linearitas diperoleh nilai signifikansi Anova sebesar 0,200 (ρ<0,05). Hasil pengujian ini 50
menunjukkan bahwa hubungan antara Leadership Identity Development (LID) dan Optimisme bersifat linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada table sebagai berikut. Tabel 4.B.2.b1. Hasil Uji Linearitas ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1141,824 1 1141,824 19,018.000 b Residual 4082,761 68 60.041 Total 5224.586 69 a. Dependent Variable: OPTIMIS b. Predictors: (Constant), LID C. Analisa Deskriptif Menurut Azwar (2012) analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.berdasarkan hasil deskripsi data penelitian dapat diuraikan mengenai kategorisasi variabel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memiliki waktu yang terbatas, sehingga hasil analisa menggunakan data yang didapat. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik pada variabel Leadership Identity Development (LID) dan optimis pada wirausaha dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 51
Tabel 4.C. Mean Empirik, Mean Hipotetik, dan Standar Deviasi Skala Mean Mean Standar Empirik Hipotetik Deviasi (ME) (MH) (SD) Leadership Identity Development (LID) 2.57 6 1,67 Optimism 26,64 28 6,66 Deskripsi mengenai kategori responden (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi) pada skala Optimis, sementaraleadership Identity Development (LID) deskripsi mengenai kategorisasi responden (Tahap 1, 2,3,4,5 & 6). Kategori tersebut dapat diketahui dengan cara perhitungan di bawah ini. 1. Skala Leadership Identity Development (LID) Skala Leadership Identity Development (LID) yang mengunakan skala thurstone dari hasil penelitian, diketahui bahwa mean empirik (ME) sebesar 2,57 dengan jumlah aitem yang memiliki daya diskriminasi baik sebanyak 15 aitem. Dengan menggunakan kriteria penilaian dari 1 sampai 11, maka rentang skala minimum adalah 1 dan skala maksimum adalah 11. Standar deviasi diperoleh dengan cara rentangan maksimum dikurangi rentangan minimum (11 1 = 10). Jarak sebaran tersebut lalu dibagi 6 (10 6 = 1.67). Nilai 6 didapat dari kurva distribusi normal yang terbagi atas 6 tahap perkembangan yaitu awareness, exploration/engagement, leader identified, leadership differentiated, generativity dan Integration, maka diperoleh standar deviasi sebesar 1,67. Setelah mendapat nilai standar deviasi, selanjutnya peneliti menghitung 52
nilai mean hipotetik dalam skala LID adalah 0,5 dikalikan dengan rentangan maksimum ditambah rentangan minimum (0,5x(11+1)=6).Adapun penggolongan skala LID diperoleh dengan cara menghitung: Tabel 4.C.1. Kategorisasi dan Rentangan Ledearship Identity Development Kategorisasi Tahapan Rentangang 1 Awareness 1 2 Exploration/Engagement 2,3 3 Leader Identified 4,5 4 Leadership Differentiated 6,7 5 Generativity 8,9 6 Integration/Synthesis 10,11 Berikut ini adalah kategorisasi optimisme berdasarkan persebaran skala optimisme. Diketahui mean empirik pada skala optimis sebesar. Adapun gambar daerah persebarannya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : ME LID : 2,57 MH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 Aware ness Exploration/ Engagement Leader Identified Leadership Differentiated Generativity Integration/ Synthesis Gambar 4.C.1. Kategorisasi Skala Leadership Identity Development 2. Optimis Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mean empirik (ME) dari skala optimus sebesar 26,64 dengan jumlah aitem yang memiliki daya diskriminasi baik sebanyak 8 aitem. Dengan 53
menggunakan kriteria penilaian dari 1 sampai 6, maka rentang skala minimum adalah 1 dan skala maksimum adalah 6. Standar deviasi diperoleh dengan cara mengalikan rentang minimum dengan aitem yang memiliki daya diskriminasi baik (1 6 = 6), kemudian rentang maksimum dikalikan dengan aitem yang memiliki daya diskriminasi baik (6 8 = 48). Selanjutnya, dapat diketahui rentangan yakni antara 8 sampai 48, dengan jarak sebaran rentangan maksimum dikurangi rentangan minimum (48 8 = 40). Jarak sebaran tersebut lalu dibagi 6 (40 6 = 6,66). Nilai 6 didapat dari kurva distribusi normal yang terbagi atas 6 wilayah, yaitu 3 daerah positif dan 3 daerah negatif, maka diperoleh standar deviasi sebesar 6,66. Setelah mendapat nilai standar deviasi, selanjutnya peneliti menghitung nilai mean hipotetik dengan cara mengalikan nilai tengah dengan jumlah aitem yang memiliki daya diskriminasi baik (3,5 8 = 28) Nilai 3,5 didapat dari median atau nilai tengah dari kriteria nilai yang digunakan, yaitu antara 1 sampai dengan 6. Adapun penggolongan skala optimisme diperoleh dengan cara menghitung: MH 2SD = 28 2 (6,66) = 14,68 = 15 MH 1SD = 28 6,66 = 21,34 = 21 MH + 1 SD = 28 + 6,66 = 34,66 = 35 MH + 2SD = 28 + 2 (6,66) = 41,32 = 41 Berikut ini adalah adalah pengkategorian skala optimisme: Sangat rendah : X < MH 2SD = < 15 54
Rendah : MH 2SD X MH 1SD = 15 21 Sedang : MH 1SD < X < MH + 1SD = 22 34 Tinggi : MH + 1SD X MH + 2SD = 35 41 Sangat tinggi : X > MH + 2SD = > 41 Berikut ini adalah kategorisasi optimis berdasarkan persebaran skala optimisme. Diketahui mean empirik pada skala optimis sebesar 26,64. Adapun gambar daerah persebarannya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : ME Optimis : 26,64-2SD -1SD MH +1SD +2SD <15 21 28 35 41 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Gambar 4.C.2. Kategorisasi Skala Optimisme 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 70 orang wirausaha yang berusia 22 sampai 61 tahun yang sudah menjalani periode usahanya antara 2 tahun samapai 36 tahun, serta memiliki karyawan/bawahan lebih dari 1 orang. Peneliti mengelompokkan subjek berdasarkan identitas, yakni meliputi jenis usaha, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama usaha (tahun), dan jumlah karyawan/bawahan. a. Jenis Usaha 55
Dalam penelitian ini pada data responden terbagi menjadi 3 jenis usaha yaitu usaha yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, dan industri. Diagram. 4.C.3.a1. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Jenis Usaha Berdasarkan hasil mean empirik, dapat diketahui bahwa rata-rata skor leadership identity Development (LID) dan optimisme tertinggi terdapat pada subjek yang memiliki usaha dibidang Industri yaitu LID sebesar 2,8 dengan optimisme sebesar 28,8. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan jenis usaha dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.a1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Usaha Jenis Usaha Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori INDUSTRI 6 3 Exploration/Engagement 30,5 Sedang JASA 20 2,4 Exploration/Engagement 25.1 Sedang PERDAGANGAN 45 2.6 Exploration/Engagement 26,8 Sedang Total 70 56
Grafik 4.C.3.a1. Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Jenis Usaha b. Jenis Kelamin Dalam penelitian ini pada data responden terdiri dari jenis kelamin yaitu laki-laki (L) dan perempuan (P). Diagram. 4.C.3.b1. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil mean empirik, dapat diketahui bahwa rata-rata skor leadership identity Development (LID) dan optimisme 57
tertinggi terdapat pada subjek dengan jenis kelamin perempuan yaitu LID sebesar 3 dengan optimisme sebesar 36. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.b1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Usaha Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori LAKI-LAKI (L) 63 2,5 Exploration/Engagement 25,6 Sedang PEREMPUAN (P) 7 3 Exploration/Engagement 36 Tinggi Total 70 Grafik 4.C.3.b1.Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Jenis Kelamin c. Usia Dalam penelitian ini pada data responden terbagi menjadi 3 golongan usia yaitu 21 s/d 40 tahun dengan golongan early adulthood, 41 s/d 60 tahun dengan golongan middle adulthood, dan untuk usia diatas 60 tahun masuk kedalam later adulthood. 58
Diagram. 4.C.3.c. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil mean empiric pada golongan usia memiliki perbedaan antara nilai LID dan nilai optimisme.rata-rata skor tertinggi padaleadership identity Development (LID)terdapat pada golongan usia latter adulthood (diatas 60 tahun) sebesar 3, sementara optimisme rata-rata tertinggi terdapat pada subjek dengan golongan usia middle adulthood(40 s/d 60 tahun) yaitu sebesar 27,7. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan golongan usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.c1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia Jenis Usaha Early Adulthood (21-40 Th) Middle Adulthood (41-60 Th) Later Adulthood (> 60 Th) Total 70 Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori 39 2,5 Exploration/Engage ment 30 2,6 Exploration/Engage ment 1 3 Exploration/Engage ment 25,9 Sedang 27,7 Sedang 22 Sedang 59
Grafik 4.C.3.c1. Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Usia d. Tingkat Pendidikan Dalam penelitian ini pada data responden terbagi menjadi 6 tingkatan dalam pendidikan terakhir responden, yaitu SD, SMP, SMA, SMK, Diploma, Sarjana. Diagram. 4.C.3.d1. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil mean empirik, dapat diketahui bahwa rata-rata skor tertinggi serta memiliki hubungan yang positif antara leadership identity Development (LID) dan optimisme, terdapat 60
pada subjek dengan tingkat pendidikan sarjana yaitu LID sebesar 3,6 dengan optimisme sebesar 35,4. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.d1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jenis Usaha Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori SD 2 3 Exploration/Engagement 25 Sedang SMP 9 2,7 Exploration/Engagement 33,1 Sedang SMA 38 2,1 Exploration/Engagement 22,3 Sedang SMK 8 2,6 Exploration/Engagement 28,1 Sedang DIPLOMA 5 3,6 Leader Identified 32,4 Sedang SARJANA 8 3,6 Leader Identified 35,4 Tinggi Total 70 Grafik 4.C.3.d1. Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Tingkat Pendidikan e. Rentang Usaha Dalam penelitian ini pada data responden terbagi menjadi 6 rentangan tahun periode usaha yaitu 1 6 tahun, 6 12 tahun, 13 18 tahun, 19 24 tahun, 25 30 tahun, dan 25 36 tahun. 61
Diagram. 4.C.3.e. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Rentang Usaha (Tahun) Berdasarkan hasil mean empirik, dapat diketahui bahwa rata-rata skor leadership identity Development (LID) dan optimisme tertinggi terdapat pada subjek dengan rentang usaha 24 30 tahun yaitu LID sebesar 3,2 dengan optimisme sebesar 30,2. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.e1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Rentang Usaha (Tahun) Jenis Usaha Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori 1 6 Tahun 22 2,7 Exploration/Engagement 26,6 Sedang 7 12 Tahun 18 2,3 Exploration/Engagement 25,4 Sedang 13 18 Tahun 14 2,6 Exploration/Engagement 26,6 Sedang 18 24 Tahun 9 2,4 Exploration/Engagement 27 Sedang 24 30 Tahun 5 3,2 Leader Identified 30,2 Sedang 30 36 Tahun 2 2,5 Exploration/Engagement 27 Sedang Total 70 62
Grafik 4.C.3.e1. Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Rentang Usaha f. Jumlah Karyawan / Bawahan Dalam penelitian ini pada data responden terbagi beberapa golongandari banyaknya karyawan yang dimiliki, yaitu 1 10 orang, 11 20 orang, 21 30 orang, 31 40 orang. Diagram. 4.C.3.f1. Deskiripsi Subjek Berdasarkan Jumlah Karyawan Berdasarkan hasil mean empirik, dapat diketahui bahwa rata-rata skor tertinggi serta memiliki hubungan yang positif antara 63
leadership identity Development (LID) dan optimisme, terdapat pada subjek dengan jumlah karyawan30 40 tahun yaitu LID sebesar 4 dengan optimisme sebesar 35. Adapun deskripsi LID dan optimisme berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.C.3.f1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jumlah Karyawan Jenis Usaha Jumlah LID Optimisme ME Kategori ME Kategori 1 10Orang 61 2,4 Exploration/Engagement 25,9 Sedang 11 20 Orang 7 3,2 Leader Identified 32,1 Sedang 21 30 Orang 1 3,1 Leader Identified 31 Sedang 31 40 Orang 1 4 Leader Identified 35 Tinggi Total 70 Grafik 4.C.3.f1. Tingkat LID dan Optimisme Berdasarkan Junlah Karyawan D. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara Leadership Identity Development (LID) dan Optimisme pada 64
Wirausaha. Uji hubungan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,467 dengan nilai signifikansi 0,000 (ρ<0,01). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan antara Leadership Identity Development (LID) dan Optimisme pada Wirausaha. Secara lebih lanjut, hubungan antara dua variabel tersebut adalah positif, sehingga hal ini berarti semakin tinggi Leadership Identity Development (LID), maka semakin tinggi pula Optimisnya. Sebaliknya, semakin rendah Leadership Identity Development (LID), maka semakin rendah pula optimisnya. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.D.1. Hasil Uji Hipotesa CORRELATIONS OPTIMIS LID OPTIMIS Pearson Correlation 1.467 ** Sig. (1-tailed).000 N 70 70 LID Pearson Correlation.467 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N 70 70 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). 65