23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk melakukan penelitian dan analisa kinerja saham-saham yang masuk dalam kategori LQ45 terhadap teori CAPM, penulis menggunakan data-data historis sejak awal Februari 2003 hingga akhir Januari 2005 sebagai data acuan. Selama periode tersebut, penulis membagi kembali menjadi empat periode terpisah sesuai dengan periode review saham-saham LQ45 oleh BEJ. Dengan demikian kami akan menganalisa berdasarkan data per semester, pertama: mulai 1 Februari 2003 s.d. 31 Juli 2003; kedua: 1 Agustus 2003 s.d. 31 Januari 2004; ketiga: 1 Februari 2004 s.d. 31 Juli 2004; dan keempat: 1 Agustus 2004 s.d. 31 Januari 2005. Diharapkan dengan menggunakan data historis tersebut, hasil perhitungan akan lebih akurat dan dapat dipakai sebagai model perhitungan tingkat imbal hasil dengan risiko atas investasi di LQ45. Sebagai pembanding, penulis menggunakan LQ45 itu sendiri sebagai cerminan portfolio yang menggambarkan pergerakan harga saham yang likuid. Selain itu, penulis juga menggunakan data historis mingguan SBI sebagai dasar bagi tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate). Data pergerakan tiap harga saham dalam LQ45 dan indeks LQ45 yang akan dianalisa oleh penulis merupakan pergerakan data mingguan. Alasan dipilihnya 23
24 pergerakan data mingguan adalah agar hasil perhitungan relatif akurat untuk sejumlah 45 jenis saham. Selanjutnya, dari data harian tersebut, dibuatkan imbal hasil (return) masing-masing Saham dan LQ45 untuk kemudian dihitung standard deviasi dan hubungan regresi-nya. Cara perhitungan imbal hasil harga saham dan LQ45 adalah sebagai berikut : ReturnSaham = ReturnLQ 45= Saham( t) Saham( t 1) Saham( t 1) LQ45( t) LQ45( t 1) LQ45( t 1) Penulis menggunakan analisa CAPM agar dapat menghitung required rate of return dari tiap saham, yaitu tingkat imbal hasil minimal yang dibutuhkan investor (dengan memperhatikan tingkat bunga bebas risiko). Required rate of return dari seluruh saham dirata-rata sesuai dengan bobot saham yang bersangkutan, selanjutnya dibandingkan (lebih tinggi, sama dengan, atau lebih rendah) dengan actual return LQ45. 3.2. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan meliputi : a. Metode Penelitian Kepustakaan Dilakukan dengan membaca buku-buku dan artikel yang menunjang untuk kepentingan landasan teori dalam mendukung analisis yang dilakukan.
25 b. Metode Analisis Analisis data merupakan hal penting dalam penelitian karena dengan analisis, data dapat diberi arti yang bermanfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Analisis system dilakukan melalui 2 tahapan yaitu : 1. Pengumpulan data harga saham-saham dalam LQ45, indeks LQ45, SBI, serta data-data lain yang diperlukan Data-data yang dikumpulkan antara lain data harga-harga saham dan indeks LQ45 mingguan selama tahun buku 2003 dan 2004, dan tingkat suku bunga SBI (sebagai bahan dasar analisa terhadap risk-free rate) 2. Analisis terhadap data keuangan yang terkumpul. Data-data yang telah terkumpul tersebut diolah dan penyajiannya didasarkan pada pembahasan atas hasil pengolahan data dalam bentuk: - Aktual Return per saham dalam LQ45 - Aktual Return rata-rata seluruh saham sesuai pembobotan - Aktual Return LQ45 - Aktual Return Deposito 3.3. Data / Informasi Proses penyiapan data memerlukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan oleh orang yang kompeten dalam bidangnya, seperti, dosen pembimbing tesis, dan
26 dosen MM Finance Binus lainnya. Data yang telah diolah (hasil perhitungan investor s required rate of return) tersebut selanjutnya dibandingkan dengan actual return-nya untuk dibuat kesimpulan dan juga dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam saran yang disampaikan oleh penulis. Dalam proses perhitungan dan pengambilan kesimpulan, penulis meminta saran kepada beberapa pihak, seperti Dosen Pembimbing, Manajer Investasi yang bersangkutan, dan orang-orang yang memiliki pengetahuan di bidangnya yang berkenaan dengan maksud dan tujuan penulisan tesis ini. 3.4. Metode Analisis Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan beberapa statistical tools seperti standard deviation, covariance, serta correlation. Metode CAPM yang digunakan diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat dalam melakukan perhitungan required return dari objek penelitian. Pengaruh required rate of return tersebut selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para calon investor yang hendak menanamkan dana yang dimilikinya dalam portofolio saham-saham LQ45.
27 3.5. Teknik Pembahasan 3.5.1 Analisis Statistik Awal Analisis statistik digunakan untuk mengolah data mentah yang didapat (pergerakan harga saham di LQ45, indeks LQ45, dan SBI mingguan) untuk kemudian dipakai dalam analisa selanjutnya. Analisis standard deviasi dari masing-masing variabel berguna untuk menghitung simpangan-simpangan data. Dalam terminologi keuangan, standard deviasi sering disebut sebagai takaran risiko karena mencerminkan simpangan-simpangan data terhadap rata-ratanya. 3.5.1.1 Regresi Analisis Regresi digunakan untuk melihat hubungan linear antara 2 variabel (X dan Y), dimana X adalah independent variable tetap sedangkan Y adalah dependent variable. Hubungan regresi di antara kedua variabel tersebut sering dirumuskan dalam sebuah persamaan garis : y = b + 0 b1 x Nilai b dan b dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : b 1 n = ( xy) ( x)( y) 2 n( x ) ( x) 2 b0 = y b1 x
28 3.5.1.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua data yang diuji. Uji hipotesa dapat digunakan untuk menguji regresi (mengenai ada / tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diukur). Bentuk dasar dari null dan alternative hypothesis adalah sebagai berikut : Ho : ρ = 0 (Tidak ada hubungan linier yang signifikan) Hı : ρ 0 (Ada hubungan linier yang signifikan) 3.5.1.3 t-test t-test digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah benarbenar ada hubungan antara kedua variable yang diuji. t-test juga dapat dilakukan untuk menguji hasil regresi risk free maupun hasil regresi risk premium. Rumus t STAT yang digunakan untuk menguji risk free hasil regresi adalah sebagai berikut: δ 0 - µ 0 t STAT = --------------------- S 0 Di mana: δ 0 = risk free dari sample regression µ 0 = actual risk free dari populasi S 0 = actual standar error dari populasi
29 Rumus t STAT yang digunakan untuk menguji risk free hasil regresi adalah sebagai berikut: δ 1 µ 1 t STAT = --------------------- S 1 Di mana: δ 1 = risk premium dari sample regression µ 1 = actual risk premium dari populasi S 1 = actual standar error dari populasi Sedangkan t-test yang digunakan untuk menguji hubungan regresi memiliki rumus sebagai berikut: t n = ( 1) b1 s( b 1 ) Di mana t memiliki derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar n-1, n adalah jumlah sample, b adalah slope kemiringan garis linear, dan s(b ) adalah standard deviasi dari b. Nilai kritis dari t dicari dengan menggunakan tabel t dengan n-1 sebagai degree of freedom-nya. Untuk mengetahui hasil sebuah uji hipotesa, apakah Ho diterima atau ditolak, maka perlu dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Apabila hasil perhitungan t hitung melebihi t table (t hitung berada di daerah penolakan rejection area), maka Ho ditolak dan Hı diterima, demikian pula sebaliknya.
30 Untuk mencari t tabel, penulis menggunakan tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 95%. 3.5.1.4 P-value P-value memberikan hipotesis null dan contoh kejadian dengan besaran sample n. P-value adalah probabilitas dari perolehan contoh kejadian dengan n yang sama dan sejenis atau lebih unfavorable terhadap hipotesis null sehingga hipotesis null adalah secara aktual adalah benar. P-value dapat berupa hitungan hipotesis null yang memberikan keuntungan maksimum dari keraguan-raguan. 3.5.2 Perhitungan Systematic Risk / Beta Perhitungan beta dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel statistik seperti covariance dan standard deviasi pasar. Beta yang didapat mencerminkan systematic risk suatu investasi terhadap pasar secara keseluruhan (Dalam hal ini digunakan IHSG sebagai cerminan pasar). Dengan demikian hasil perhitungan statistik awal dapat mempengaruhi beta reksadana saham, yang dibandingkan dengan keadaan pasar secara keseluruhan (tercermin dalam pergerakan IHSG).
31 3.5.2.1 Analisis Required Rate Of Return Dengan Model CAPM Hasil perhitungan beta selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung required rate of return dari LQ45. Selain menggunakan beta, perhitungan CAPM juga membutuhkan beberapa variabel lainnya, yaitu market risk premium dan riskfree rate. Hasil perhitungan required rate of return kemudian dibandingkan dengan return pada instrumen investasi lainnya, misalnya tingkat suku bunga deposito, tingkat return pasar, dan juga tingkat actual return atas IHSG.