BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Perhitungan Tingkat Imbal Hasil RDPT, JSX, dan SBI (Cumulative Return) Secara sederhana kita dapat menghitung tingkat imbal hasil dengan cara membagi selisih nilai investasi (akhir awal) dengan investasi awal yang kita lakukan. Untuk menghitung investasi pada deposito, kita perlu melakukan simulasi terlebih dulu dengan menggunakan tingkat suku bunga yang disesuaikan tiap bulannya. Data yang tersedia adalah dari awal Januari 00 hingga akhir Agustus 003. Misalkan, pada awal Januari 00, jumlah dana tersedia adalah Rp ,- maka hasil yang didapat pada awal September (akhir Agustus) 003 bersih setelah pajak adalah sebesar Rp ,- (LAMPIRAN 3) : Selanjutnya, kita dapat melakukan perhitungan imbal hasil investasi antara periode Januari 00 Agustus 003 adalah sebagai berikut : Tabel 4- : Cumulative Return dan Standard Deviasi Instrumen Investasi Periode Cumulative Rata-rata Standard // Return Return Mingguan Deviasi NAB SAM Dana Pasti 798., % 0.407% 0.438% Jakarta Stock Exchange % % 3.36% SBI (Rp) Net of Tax 00,000,000 9,876, % 0.580% %

2 Dengan demikian dapat dikatakan (secara kumulatif) bahwa investasi pada RDPT SAM Dana Pasti membuahkan hasil yang tertinggi (4.39%), diikuti oleh investasi pada indeks JSX (38.3%), dan deposito sebesar 9.88%. Perlu diingat, tingkat imbal hasil yang diterima haruslah disesuaikan dengan risiko yang berkaitan dengan instrumen intvestasi tersebut. Salah satu prinsip keuangan adalah high risk high return. oleh karenanya kita tidak dapat berpatokan langsung hanya dengan melihat tingkat imbal hasil yang didapat, tetapi juga harus memperhitungkan risiko (diambil dari standard deviasi) dari instrumen investasi yang bersangkutan. Dari Tabel 4-, dapat dilihat tingkat return mingguan dan standard deviasi dari masing-masing instrumen investasi. Dapat dilihat pada tabel 4-, tingkat risiko (standard deviasi) JSX (3.33%) jauh lebih tinggi diantara investasi pada RDPT (0.4%) dan SBI (0.05%). Selanjutnya, kita perlu juga memperhatikan efek pajak yang harus ditanggung oleh investor. Hingga saat ini, apabila kita menaruh dana investasi kita di deposito, kita menanggung beban pajak (0%) atas bunga yang kita terima. Pada saat ini, reksadana yang masih mendapakan fasilitas bebas pajak oleh pemerintah adalah reksadana pendapatan tetap. Akhir-akhir ini, pemerintah berencana untuk mengenakan pajak atas imbal hasil investasi RDPT. Hal tersebut menjadi pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Reksadana yang menjadi bahan pembahasan pada tesis ini adalah Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) yang dikelola oleh Samuel Asset Management, yang dinamakan SAM Dana Pasti.

3 4. Uji Perbedaan Rata-rata Antara Dua Variabel Berdasarkan Tabel 4-, penulis selanjutnya menganalisis mengenai perbedaan antara dua variabel. Uji hipotesis ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara rata-rata return antara ketiga jenis alternatif investasi yang ada. Karena terdapat 3 buah data (NAB SAM Dana Pasti, JSX, dan SBI), maka hipotesis dilakukan sebanyak 3 kali. Jumlah data yang dipakai (n) adalah 87 data yang didapat dari Lampiran. 4.. Uji Perbedaan Rata-rata Return Antara SAM Dana Pasti Dengan JSX H 0 : µ µ 0 (Rata-rata NAV Sam Dana Pasti lebih kecil atau sama dengan rata-rata return JSX) H µ µ 0 (Rata-rata NAV Sam Dana Pasti lebih besar daripada rata-rata return : JSX) Z x x =! s s + n n 0.407% % Z =! Z = % Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 %, dengan demikian batas penolakan hipotesis (Ho dan Hõ) adalah ±,96. Batas penerimaan Ho adalah.96 t.96. Hasil perhitungan z test menunjukkan hasil sebesar -0,089. Angka tersebut bukan berada di daerah penolakan, sehingga Ho tidak ditolak. Oleh karena itu, dapat

4 disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, rata-rata return SAM Dana Pasti lebih kecil atau sama dengan rata-rata return JSX. 4.. Uji Perbedaan Rata-rata Return Antara SAM Dana Pasti Dengan SBI H µ µ 0 (Rata-rata NAV Sam Dana Pasti lebih kecil atau sama dengan rata-rata 0 : return SBI) H µ µ 0 (Rata-rata NAV Sam Dana Pasti lebih besar daripada rata-rata return SBI) : Z = x x s s + n n 0.407% 0.580%! Z =! Z = % % Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 %, dengan demikian batas penolakan hipotesis (Ho dan Hõ) adalah ±,96. Batas penerimaan Ho adalah.96 t.96. Hasil perhitungan z test menunjukkan hasil sebesar Angka tersebut berada di daerah penolakan, sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, rata-rata return SAM Dana Pasti lebih besar daripada rata-rata return SBI Uji Perbedaan Rata-rata Return Antara JSX Dengan SBI H µ µ 0 (Rata-rata JSX lebih kecil atau sama dengan rata-rata return SBI) 0 :

5 H µ µ 0 (Rata-rata JSX lebih besar daripada rata-rata return SBI) : Z = x x s s + n n % 0.580%! Z =! Z = % % Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 %, dengan demikian batas penolakan hipotesis (Ho dan Hõ) adalah ±,96. Batas penerimaan Ho adalah.96 t.96. Hasil perhitungan z test menunjukkan hasil sebesar Angka tersebut bukan berada di daerah penolakan, sehingga Ho tidak ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, rata-rata return JSX lebih kecil atau sama dengan rata-rata return SBI. 4.3 Uji Korelasi Antara NAV Sam Dana Pasti Dengan SBI Obligasi memiliki beberapa keunikan, salah satunya adalah korelasinya yang negatif terhadap tingkat suku bunga. Berikut ini adalah perhitungan uji korelasi antara NAV Sam Dana Pasti dengan tingkat SBI. Ho : ρ = 0 (Tidak ada korelasi antara NAV Sam Dana Pasti dengan tingkat SBI) Hõ : ρ 0 (Ada korelasi antara NAV Sam Dana Pasti dengan tingkat SBI) Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan diolah oleh penulis, didapat nilai korelasi antara NAV SAM Dana pasti dengan tingkat SBI adalah sebesar dengan jumlah data sebanyak 87 data. Selanjutnya, perlu dilakukan uji t (t test) dengan menggunakan rumus :

6 t ( n ) = r! ( r ) ( n ) t (87 ) = 0,977 [ ( 0,977) ] (87 ) t(85) = -9,43 Dengan degree of freedom sebesar 85 (n-) dan tingkat keyakinan sebesar 95%, batas distribusi t adalah ±.99; dimana batas penerimaan Ho adalah.99 t.99. Hasil perhitungan t yang didapat adalah 9,43. Dengan demikian Ho ditolak. Hal tersebut berarti bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, ada korelasi antara NAV SAM Dana Pasti dengan tingkat SBI. Korelasi antara NAB dari Reksadana SAM Dana Pasti (Lampiran ) memiliki hubungan negatif sebesar 0,977! (koefisien korelasi 0.977). Artinya, penurunan tingkat SBI akan berakibat pada meningkatnya NAB reksadana. Sebagaimana yang kita ketahui, sejak awal tahun 00 telah terjadi tren penurunan tingkat SBI yang cukup signifikan, dimulai dari 7,5% pada awal Januari 00 hingga menjadi 8,9% pada akhir Agustus 003. Hubungan korelasi negatif antara NAB SAM Dana Pasti dan tingkat suku bunga (SBI) sebenarnya dapat dijelaskan secara langsung dari rumus perhitungan obligasi (yang menjadi komponen utama RDPT). Sebagaimana yang kita ketahui, rumus perhitungan nilai / harga obligasi adalah : C BondValue = ( + k) C + ( + k) Cn ( + k) n ParValue + n ( + k) C = Coupon K = Investor s required rate of return (SBI)

7 Dengan nilai kupon tetap, maka apabila terjadi kenaikan SBI (investor s required rate of return) nilai obligasi akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kenaikan unsur pembagi sedangkan pembilang-nya tetap. Selanjutnya, apabila unsur penyebut mengalami penurunan (penurunan SBI), maka nilai obligasi akan mengalami kenaikan. 4.4 Uji Hipotesis Terhadap Hubungan Regresi Antara Return NAV SAM Dana Pasti Dengan Return Market (JSX) Selanjutnya, kita perlu melakukan uji hipotesis terhadap hubungan regresi antara tingkat imbal hasil RDPT dengan tingkat imbal hasil pasar untuk melihat apakah ada hubungan antara keduanya ataukah tidak. Berikut ini adalah uji hipotesis terhadap hubungan regresi antara tingkat imbal hasil RDPT dengan tingkat imbal hasil pasar : Ho : β = 0 (Tidak ada hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAV Sam Dana Pasti dengan tingkat imbal hasil pasar) Hõ : β 0 (ada hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAV Sam Dana Pasti dengan tingkat imbal hasil pasar)

8 Untuk melakukan uji hipotesis terhadap hubungan regresi, digunakan t test dengan degree of freedom sebesar n- (Amir D Acsel, 999, p464). Rumus t test untuk perhitungan analisis uji hipotesis terhadap hubungan regresi adalah sebagai berikut : t n = ( ) b s( b ) Dimana b adalah slope kemiringan hubungan regresi dan s b ) adalah standard ( deviasi dari b. Sumbu X adalah untuk tingkat imbal hasil pasar (JSX), sedangkan Sumbu Y adalah untuk tingkat imbal hasil RDPT SAM Dana Pasti. Hasil perhitungan regresi dengan menggunakan Microsoft Excel pada data historis return SAM Dana Pasti dan return pasar selama periode Januari 00 hingga akhir Agustus 003 dapat dilihat di Lampiran 4. Dengan demikian, kita dapat melakukan perhitungan t test sebagai berikut : b 0, = = = s( b ) 0, t( n ) 0,76385 Penulis menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 %, dengan demikian batas penolakan hipotesis (Ho dan Hõ) adalah ±,96. Batas penerimaan Ho adalah.96 t.96. Hasil perhitungan t test menunjukkan hasil sebesar -0, Angka tersebut bukan berada di daerah penolakan, sehingga Ho tidak ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, tidak terdapat hubungan regresi antara return SAM Dana Pasti dengan return pasar (JSX). Kesimpulan tersebut sebenarnya masuk akal, mengingat obligasi tidak tercermin dalam pasar saham (ruang lingkup JSX). Obligasi dipasarkan secara terpisah dengan pasar saham, sehingga kinerja pasar saham (JSX) berbeda dengan kinerja obligasi (yang menjadi komponen utama RDPT Samuel SAM Dana Pasti).

9 4.5 Rencana Pemerintah Perihal Pengenaan Pajak Atas RDPT Sejauh ini, investor RDPT mendapat fasilitas bebas pajak dari pemerintah. Telah terdapat unsur pajak dalam Reksadana Saham dan Reksadana Campuran. Pajak yang dimaksud berkenaan dengan pajak yang telah dibayarkan dalam proses jual beli saham oleh broker. Rencana pengenaan pajak atas investasi RDPT dapat menyebabkan berkurangnya tingkat imbal hasil RDPT. Pada saat ini, investasi pada deposito dikenakan pajak atas bunga deposito sebesar 0% sedangkan investasi pada RDPT masih bebas pajak. Oleh karena itu saya berasumsi bahwa pajak atas investasi RDPT adalah sama dengan pajak atas bunga deposito, yaitu sebesar 0%. Sebagai pembandingnya, digunakan tingkat Required Rate of Return dari RDPT. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat hasil investasi pada RDPT yang telah terjadi (baik sebelum maupun sesudah pajak). 4.6 Perhitungan Required Rate Of Return NAB Sam Dana Pasti Untuk menghitung Required Rate of Return, dibutuhkan beberapa komponen seperti tingkat imbal hasil bebas risiko (risk free rate), risiko sistematis (Beta), premi risiko pasar (market risk premium), premi risiko dari pasar yang sudah mapan (equity risk premium for mature market an estimated value from historical data in the US market), dan risiko negara (country risk).

10 Untuk mengitung Required Rate of Return, perlu dihitung terlebih dahulu risiko sistematis (Beta) RDPT. Berdasarkan perhitungan (Lampiran ), Beta dari SAM Dana Pasti yang didapat adalah sebesar -0, Hal ini berarti risiko sistematis dari RDPT SAM Dana Pasti sangatlah kecil dan memiliki slope yang negatif. Hal ini adalah wajar mengingat tingkat imbal hasil RDPT dan JSX tidak memiliki hubungan regresi (lihat hasil uji hipotesis hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAB Sam Dana Pasti dengan tingkat imbal hasil pasar). Perhitungan market risk premium (LAMPIRAN 5) didasarkan pada perhitungan country risk premium yang ditambah dengan historical US market premium sebesar 4.5 %. Country risk premium sendiri didapat berdasarkan long-term rating dari Moodys, diberi bobot, dan dikali dengan equity market volatility untuk emerging market sebesar,5 kali. Klasifikasi dan penjelasan mengenai pembagian Moodys country rating dapat dilihat pada Lampiran 6. Adapun Aswath Damodaran memberikan bobot terhadap peringkat Country Rating dari Moody s sebagai berikut : Tabel 4- : Country Rating Dan Pembagian Bobot Oleh Aswath Damodaran Country Rating Bobot Aaa 0 Aa 75 Aa 85 Aa3 90 A 00 A 5 A3 35

11 Baa 50 Baa 75 Baa3 00 Ba 35 Ba 400 Ba3 500 B 600 B 750 B3 850 Oleh karena itu, apabila ternyata peringkat Indonesia adalah B3, maka Indonesia memiliki bobot sebesar 850, dan oleh karenanya country risk Indonesia menjadi.75%! [(850 x,5) / 00]. Total market risk premium Indonesia selanjutnya menjadi 7.5 % setelah country risk premium Indonesia ditambah dengan historical market risk premium US sebesar 4.5 %. Dengan demikian, didapat ringkasan data-data sebagai berikut : Risk Free : - Indonesia : 3.45 % - rata-rata SBI tahun terakhir - US : 5 % - asumsi dari tingkat suku bunga US Treasury Bond Systematic Risk (Beta) SAM Dana Pasti : Market Risk Premium : - Indonesia : 7.5 % - US : 4.5 % Equity Risk Premium for Mature Market : 6. % - estimasi data historis dari US Market

12 Country Risk : - Indonesia :.75 % - long term country rating (Moodys) : B3 - US : 0 % - long term country rating (Moodys) : Aaa 4.7 Dua Model Perhitungan Required Rate of Return SAM Dana Pasti Perhitungan Required Rate of Return dilakukan dengan menggunakan dua model data. Perhitungan pertama menggunakan data-data US market, mengingat hampir semua komponen Required Rate of Return berbasis ekonomi Amerika, termasuk tingkat riskfree yang menggunakan rata-rata US treasury bond sebesar 5%. Country risk beserta bobotnya dihitung berdasarkan country risk di Amerika setelah beberapa penyesuaian (adjusted default spread (pemberian bobot), emerging market volatility, dan US Country Risk Premium). Perhitungan Required Rate of Return yang kedua kemudian menggunakan datadata Indonesia. Riskfree rate menggunakan rata-rata SBI yang berdasarkan data historis sejak awal Januari 00 hingga akhir Agustus Required Rate of Return (data historis US market) Req. Return = Rf + [ Beta x Mature Equity Risk Prem.] + Country Risk Prem Req. Return = 5 % + [ x 6. % ] +.75 %

13 Req. Return SAM Dana Pasti = 7.75 % (US market data) 4.7. Required Rate of Return (data historis Indonesian market) Req. Return = Rf + [ Beta x Market Risk Prem.] Req. Return = 3.45 % + [ x 7.5 % ] Req. Return SAM Dana Pasti = 3.44 % (Indonesian market data) Kedua hasil perhitungan tersebut kemudian dijumlah dan dirata-rata untuk dapat menggambarkan tingkat Required Rate of Return yang lebih mencerminkan kondisi pasar. Dengan demikian didapat hasil perhitungan Required Rate of Return SAM Dana Pasti (hasil rata-rata) adalah sebesar 5.6 %. Hasil perhitungan tersebut adalah hasil perhitungan untuk tahun, karena menggunakan data SBI tahunan. Untuk itu diperlukan penyesuaian dengan cara mengalikan Required Rate of Return dengan,67 (lama periode pengumpulan data! tahun 8 bulan). Required Rate of Return SAM Dana Pasti adalah sebesar 5.6% x.67 = 6.05% 4.8 Efek Pajak Atas Cumulative Return SAM Dana Pasti Pada Tabel 4-, dapat dilihat tingkat return kumulatif SAM Dana Pasti, yaitu sebesar 4.39%. Untuk mendapatkan efek pajak, maka tingkat return kumulatif tersebut

14 disesuaikan dengan cara mengalikannya dengan asumsi pajak sebesar 0 %. Dengan demikian, return SAM Dana Pasti setelah pajak menjadi 33.%! 4.39 % x ( 0. ). Ringkasan hasil perhitungan atas efek pajak dapat dilihat pada tabel 4 3. Tabel 4-3 : Cumulative Return (before and after tax), dan Required Return SAM Dana Pasti Periode : Januari 00 s/d 9 Agustus 003 Return Cumulative Return SAM Dana Pasti 4.39% Cumulative Return SAM Dana Pasti (after tax) 33.% Cumulative Return JSX 38.3% Cumulative Return SBI (after tax) 9.88% Required Return SAM Dana Pasti 6.05% 4.9 Analisis Portfolio Obligasi SAM Dana Pasti Per tanggal 8 Oktober 003, portfolio obligasi SAM Dana Pasti dapat dilihat pada Lampiran 7. Untuk memudahkan analisa, penulis memisahkan 0 besar (dalam hal alokasi dana) obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti yang mewakili 6,5% dari total dana yang dikelola oleh Manajer Investasi SAM Dana Pasti. Rating obligasi berasal dari

15 Pefindo Credit Rating Indonesia, dimana penjelasan mengenai nilai-nilai peringkatnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Ringkasan 0 besar portfolio obligasi SAM Dana pasti (diurutkan berdasarkan alokasi dana) dapat dilihat pada Tabel 4-4. Tabel 4-4 : 0 besar obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti per 8 Oktober 003 No. Bonds Maturity % Fund Pefindo Coupon / Yield Type (8 Oct 003) Allocation Rating Matahari 5-Sep % id AA- Fix 7.875% Bank NISP Subordinasi -Mar-3 8.5% id BBB YI - YV = 7.5%, YVI - YX = 6% 3 Panin Sekuritas 8-Sep % id BBB- Fix 4.5% 4 Lautan Luas IIB 0-Jul % id A- Coup -4 = 4.5%, coup 5-0 = ATD3+3.5% 5 Charoen Pokphand 0-Jul % Id A- Fix 4% 6 Indofood II 0-Jun % id AA+ Fix 3.5% 7 Bank Panin Subordinasi 8-Jun-3 5.4% id BBB N/A 8 Dankos B -Oct % id A- Coup -4 = 7.5%, Coup 5-0 = ATD6+.75% 9 Berlian Laju Tanker II A 8-May % id A- Fix 4.75% 0 Swadharma Indotama III 03-Jul % id BBB Fix 5.5% Total % Allocation 6.5% Dari Lampiran 7 dapat diketahui bahwa obligasi SAM Dana Pasti memiliki rating paling rendah adalah id BB- (PLN VI B). Per tanggal 8 Oktober 003, portfolio SAM Dana Pasti terdiri dari 38 jenis obligasi, yang komposisinya rating-nya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :

16 Tabel 4-5 : Komposisi peringkat obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti. Rating Jumlah Obligasi Id AAA id AA 5 id A id BBB 9 id BB Total Obligasi 38 Dari 38 obligasi yang menjadi portfolio SAM Dana Pasti, sebanyak 9 diantaranya memiliki peringkat idbbb, dan obligasi memiliki peringkat idbb dan sisanya memiliki peringkat ida, id AA, dan id AAA. Apabila dilihat dari komposisi 0 besar portfolio obligasi SAM Dana Pasti (Tabel 4-4), hanya 4 macam obligasi yang memiliki rating idbbb (alokasi dalam portfolio obligasi SAM Dana Pasti sebesar 5,55%), dan sisanya ida dan idaa (alokasi dalam portfolio obligasi SAM Dana Pasti sebesar 35,6%). Dengan memperhatikan kategori rating Pefindo (Lampiran 8), penulis menyimpulkan bahwa portfolio obligasi SAM Dana Pasti terdiri dari asset-aset yang berkualitas dan memiliki risiko gagal bayar (default risk) yang rendah. Selanjutnya, apabila kita memperhatikan tingkat kupon obligasi (dengan asumsi tingkat SBI pada bulan September Oktober 003 yang berkisar antara 8% - 9%), dapat disimpulkan bahwa semua obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti diperdagangkan diatas nilai pari-nya (at premium). Dari Lampiran 7 dapat dilihat bahwa yield / coupon terendah adalah sebesar,8%. Oleh karena itu, dengan asumsi tingkat SBI sebesar 8,5%, maka obligasi dengan yield dan coupon terendah-pun masih dapat menghasilkan premium sebesar 4,3% (,8% - 8,5%). Dalam Tabel 4-4, obligasi Matahari dan NISP (keduanya memiliki kontribusi gabungan sebesar 8.58% dari total dana kelolaan SAM Dana Pasti) masing-masing

17 memberikan tingkat return (dalam bentuk yield / coupon) diatas 7%. Bahkan, dalam Tabel 4-4, obligasi yang memberikan tingkat kupon fixed terendah adalah sebesar 3,5% (obligasi Indofood II). Dengan memperhatikan tigkat kupon dan yield yang ditawarkan oleh obligasiobligasi yang terdapat dalam portfolio SAM Dana Pasti, dapat disimpulkan bahwa potensi return (selisih antara tingkat return dengan asumsi tingkat SBI) masih cukup besar, kira-kira 4% hingga 5% diatas tingkat SBI. Tingkat yield dan coupon dari obligasi-obligasi yang termasuk dalam portfolio SAM Dana Pasti sangat bervariasi (menghasilkan potensi return yang berbeda-beda). Terdapat obligasi yang memiliki kupon dan yield yang pasti (fixed) dan ada juga yang mengambang (floated) sesuai dengan tingkat suku bunga di pasar. Dengan memperhatikan Lampiran 7, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti membayarkan yield dan kupon tetap. Dalam tren penurunan tingkat SBI pemilik obligasi diuntungkan dengan obligasi yang membayarkan kupon tetap, begitu pula halnya terjadi keadaan sebaliknya apabila terjadi pada tren kenaikan suku bunga. Analogisnya adalah sifat hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan harga obligasi. Obligasi dengan tingkat kupon dan yield mengambang akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan pasar, tetapi obligasi dengan kupon dan yield yang fixed harus membayarkannya dengan kurs suku bunga yang telah dijanjikannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa portfolio SAM Dana Pasti masih memiliki potensi keuntungan (atas naiknya harga pasar obligasi) atas kecenderungan penurunan tingkat SBI, karena sebagian besar obligasi dalam portfolio-nya membayarkan kupon dan yield yang tetap (fixed).

18 Dilihat dari time to maturity-nya, obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti (lihat Lampiran 7) memiliki periode jatuh tempo yang bervariasi, yaitu berkisar antara tahun 005 hingga 03), dengan sebagian besar obligasi jatuh tempo pada tahun 008. Semakin lama time to maturity, semakin tinggi pula resiko sebuah obligasi, karena semakin lama pula obligasi tersebut ter-exposed terhadap perubahan tingkat suku bunga (interest risk exposures yang diakibatkan oleh interest rate risk). Dengan memperhatikan time to maturity pada obligasi-obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti, penulis berkesimpulan bahwa reksadana ini memiliki resiko yang cukup besar terhadap perubahan tingkat suku bunga (SBI). Alasannya, karena sebagian besar obligasi dalam portfolio memiliki time to maturity yang agak lama, antara 5 hingga 0 tahun, dan membayarkan kupon dan yield yang tetap (fixed). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa portfolio obligasi SAM Dana Pasti akan sangat sensitif terhadap perubahan tingkat SBI. 4.0 Ringkasan Hasil Pembahasan Penulisan tesis bertujuan antara lain sebagai berikut :. Menerapkan metode CAPM pada NAB RDPT Samuel Sekuritas sebagai dasar pertimbangan investasi.. Melihat efek pajak berkenaan dengan rencana pemerintah untuk mengenakan pajak atas RDPT.

19 Ringkasan pembahasan dapat dilihat pada tabel 4-6. Tabel 4-6 : Ringkasan Pembahasan Objectives Methodology Outputs Cumulative Return Simple return calculation NAB SAM Dana Pasti 4.39% Jakarta Stock Exchange 38.3% Deposito (Rp) 5.40% Estimating market risk Country-risk adjusted Country Risk.75% Premium for Indonesia (Aswath Damodaran) Total Market Risk 7.5% Calculate required rate CAPM Required Return SAM Dana of return SAM Dana Pasti Pasti 6.05% Cumulative Return NAB Dana Cumulative return x ( -tax rate ) Cumulative Return SAM Dana Pasti after tax Pasti (after tax) 33.%

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tingkat imbal hasil nyata dan risiko (standard deviasi) dalam periode Januari 2002 Agustus 2003 dapat dilihat pada tabel 1. Pada tahap ini, sepertinya investasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sekilas PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) adalah perusahaan jasa investasi. SSI memiliki beberapa divisi yang menyediakan jasa-jasa keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Risiko Dan Tingkat Imbal Hasil (Return) Dalam melakukan segala hal, kita selalu dihadapkan pada risiko (risk). Objek penelitian tesis ini adalah NAB pada sebuah reksadana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk melakukan penelitian dan analisa kinerja saham-saham yang masuk dalam kategori LQ45 terhadap teori CAPM, penulis menggunakan data-data historis

Lebih terperinci

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 RKAP PT ASURANSI JASINDO 2003 2007 Di bawah ini adalah Tabel IV.1 yang berisikan nilai nilai RKAP dari PT. Asuransi Jasindo selama tahun 2003 hingga tahun 2007.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang

Lebih terperinci

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 Indonesia cukup beruntung, karena menjadi negara yang masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4 % di tengah krisis keuangan global

Lebih terperinci

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 3 Dipergunakan

Lebih terperinci

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 5

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam yield to maturity adalah teori sinyal (Theory

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan 1 Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah : Manajemen Investasi Dikompilasi oleh : Nila Firdausi Nuzula, PhD Program Studi : Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya RETURNS Berdasarkan

Lebih terperinci

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Menurut Hilway(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8 PEMAHAMAN MENGENAI PASAR OBLIGASI Pasar obligasi umumnya akan menarik bila kondisi ekonomi cenderung menurun. Dalam pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat bunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak bisa lepas dari uang. Mereka yang kekurangan uang akan berusaha memperoleh pinjaman dengan bunga yang paling ringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan maka akan dibuat kerangka pikir untuk penelitian ini. Kerangka pikir ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa regresi CAPM terhadap saham-saham dalam indeks LQ45 memberikan hasil negatif karena tidak didukung oleh variabel independennya. Penerapan model CAPM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen, digunakan suatu tingkat

Lebih terperinci

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4%

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4% Soal dan Jawaban Chapter 2. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? Circumstance Return Probability I II III 0% 6% 4% 0.2 0.5 0.3 Circumstance Return

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Strategi Sekuritisasi Aset pada Piutang Pembiayaan Konsumen Seperti telah diuraikan maka salah satu aset yang memungkinkan untuk disekuritisasi oleh Perseroan adalah piutang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

OVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31

OVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31 http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini,

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Istrumen Investasi Syariah

Tabel 4.1 Istrumen Investasi Syariah BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Portofolio Investasi Syariah Perusahaan Asuransi Kerugian ABC Perusahaan asuransi kerugian ABC telah memiliki unit syariah sejak pertengahan tahun 2005. Selama

Lebih terperinci

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51 http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

By: Muhammad Andryzal Fajar

By: Muhammad Andryzal Fajar By: Muhammad Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id Obligasi Saham Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penentuan Skenario Pilihan Model penilaian saham ada 3 macam yaitu free cashflow model, relative model dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

27 Januari 2011 TAHUN Bond Market Update

27 Januari 2011 TAHUN Bond Market Update 27 Januari 2011 TAHUN 2011 Bond Market Update a a Bond Market Update Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 10 Jan 25 Jan Perkembangan Pasar Obligasi Indeks Harga SUN 2006 25 Januari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan pendanaan dalam mengembangkan usahanya sehingga perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor penunjangnya. Menurut Ginting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (biri), pada Januari 2010, posisi pembiayaan multifinance

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang 29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16

Lebih terperinci

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

MATERI 7.  TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya

Lebih terperinci

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Analisis yang baik dan menyeluruh untuk menilai kondisi suatu perusahaan adalah dengan melakukan dengan top-down analysis, yang dimulai dari menganalisis keadaan global ekonomi, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana yang dimiliki agar dapat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Spread Yield to maturity Press Release Monthly Bond Market Review September 2015 Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Kondisi pasar obligasi Indonesia pada bulan September mengalami tekanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Beberapa literatur tentang Obligasi Negara, serta tingkat resiko finansial yang akan dibahas dalam tesis ini dijelaskan dalam bab ini. Demikian pula pendekatanpendekatan analisis

Lebih terperinci

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL 1 Pertemuan 9 RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL A. Pengertian Return & Resiko Suatu Investasi Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu dihadapkan pada resiko dan return

Lebih terperinci

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 Edisi No.2, Tahun 2015, Tanggal: 2 Maret 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang

Lebih terperinci

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

MATERI 7.  TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Pustaka 3.1.1. Obligasi Obligasi (bond) merupakan surat berharga yang dijual kepada publik, dimana dicantumkan berbagai ketentuan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa dana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan penilaian atas nilai wajar dari suatu saham, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar

Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar No. Jenis Eksposur 1 Risiko Kredit a Eksposur Neraca Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral Tagihan kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XIV. Obligasi (Bond) 1. Pendahuluan Instrumen hutang jangka panjang pada dasarnya janji yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah bunga tertentu dan pokok pinjaman selama jangka waktu tertentu.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada bulan Oktober 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut memberikan dampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 ANALISIS PERFORMANCE DAN SYSTEMATIC RISK PORTOFOLIO INDEKS LQ-45 BERDASARKAN JENSEN MODEL Ferikawita Magdalena Sembiring Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perubahan Harga Obligasi Obligasi merupakan surat perjanjian jangka panjang, dimana penerbit obligasi (issuer) berjanji akan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Reksa Dana Fortis Ekuitas Reksa Dana Fortis Ekuitas mulai efektif pada tanggal 16 Januari 2001, selaku manajer investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Seri ORI004 Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Struktur ORI004 Penerbit : Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia Masa Penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian untuk penelitian ini adalah PT Mandom Indonesia, Tbk. PT Mandom Indonesia Tbk, dahulu bernama PT Tancho Indonesia, Tbk, didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Model dan Metode Analisis Model penelitian pada tesis ini adalah secara deskriftif yaitu dengan menampilkan diagram, tabel dan grafik, disertai dengan penjelasan.dan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi September 2010 Dasar-Dasar Pasar obligasi dikenal juga sebagai pasar surat utang dan merupakan bagian dari pasar efek yang memungkinkan pemerintah dan perusahaan meningkatkan modalnya. Sama seperti orang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci