BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi Human Resource Information Systems di PT. RCTI maka dicapailah suatu simpulan yang perlu diberi garis bawah yaitu: 1. Dengan menggunakan traditional cost and benefit analysis diperoleh ROI sebear -0,438% dengan total estimasi arus kas bersih selama lima tahun sebesar Rp. -22.364.603. Hal ini memperlihatkan tidak ada keuntungan finansial langsung sehingga proyek kelihatan merugi apalagi ROI bernilai negatif. Nilai NPV juga masih minus yaitu sebesar Rp. 1.051.592.484,54 sedangkan nilai IRR 50,70%. 2. Pada tahap kedua yang merupakan perluasan dari cost and benefit analysis, yaitu adanya value linking, diperoleh nilai ROI sebesar 237,7%. Peningkatan ini diperoleh dari manfaat ekonomis sebesar Rp. 12.146.234.970, sehingga menaikkan aliran kas bersih menjadi sebesar Rp. 12.123.870.367. 3. Nilai awal NPV adalah Rp. - 1.051.592.484,54 dan nilai IRR 50,70%. Namun setelah mengikutsertakan value linking, nilai NPV dan IRR meningkat secara drastis menjadi Rp. 5.519.922.659 dan 190,42%. Berarti investasi proyek ini telah mampu menghasilkan keuntungan pada periode tahun pertama yaitu sebesar Rp. 449.302.466,305. Dalam hal ini value linking 226
memberi kontribusi yang sangat berarti dengan memperhitungkan nilai manfaat setengah berwujud, yaitu melibatkan peningkatan produktivitas dan pengurangan human error. 4. Dengan adanya penambahan faktor value acceleration nilai arus kas bersih meningkat menjadi Rp 19.182.989.923, sehingga ROI menjadi 376,03%. Nilai ROI naik secara signifikan dari 237,7% menjadi 376,03% yaitu mengalami kenaikan sebesar 138,33%. Pada saat ini investasi dinilai cukup layak untuk diimplementasikan jika berpatokan pada metode ROI. Posisi skor ROI adalah berada pada skor 2, meningkat dari skor 1. 5. Nilai NPV dan IRR setelah memasukkan value acceleration menjadi Rp. 9.888.647.840 dan 302,87%. Peningkatan yang terjadi cukup signifikan/berarti. Jika melihat dari nilai NPV dan IRR maka proyek ini layak untuk diimplementasikan. 6. ROI investasi Human Resource Information Systems (HRIS) meningkat cukup besar dari 376,03% menjadi 420,79% karena adanya value restructuring yang menaikkan produktivitas sebesar Rp. 456.600.000,- jika PT. RCTI mengimplementasikan HRIS. Meskipun demikian, peningkatan ini masih tidak sanggup menggeser posisi skor untuk ROI pada Economics Impact Worksheet dari 2 menjadi 3. Diperlukan tambahan sebesar 79,21% untuk mencapai skor 3. Dengan adanya tambahan value linking, value acceleration, dan value restructuring maka akan meningkatkan nilai ROI agar dapat menghasilkan pay back period yang lebih baik, sehingga pihak manajemen perusahaan akan merasa puas dengan implementasi HRIS ini. 227
7. Nilai NPV dan IRR setelah memasukkan value restructuring menjadi Rp. 11.245.196.185 dan 346,06%. Nilai NPV dan IRR meningkat lumayan walaupun tidak terlalu drastis. Dengan melihat NPV dan IRR maka proyek dapat diterima. 8. Kelayakan HRIS tidak cukup hanya dinilai dari segi finansial saja dengan menggunakan traditional cost and benefit analysis. ROI yang tinggi belum tentu mengisyaratkan sebuah investasi layak. Begitu pula dengan hasil ROI yang rendah belum tentu berarti bahwa investasi tersebut tidak layak dikembangkan. ROI hanyalah satu dari 17 nilai dan resiko yang terkandung dalam suatu investasi teknologi informasi oleh karena itu hasil akhir dari analisis cost and benefit tidak dapat dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan seluruhnya, karena adanya keterbatasan dalam mengukur manfaat intangible yang melibatkan banyak variabel dan sumsi. Melihat hasil perhitungan analisis cost and benefit proyek HRIS ini layak untuk dikembangkan dan diimplementasikan. 9. Keseluruhan hasil yang diperoleh berdasarkan kuesioner diolah dalam Information Economics Scorecard sehingga menghasilkan suatu nilai proyek sebesar 134,6. dengan bantuan tabel predikat yang telah dirancang, maka nilai proyek sebesar 134,6 mendapat predikat baik. Predikat baik ini menunjukkan bahwa HRIS yang akan diimplementasikan pada PT. RCTI layak untuk dikembangkan dan bermanfaat bagi organisasi. 228
6.2 Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memberikan beberapa masukan yang diharapkan dapat membawa perspektif baru bagi pihak manajemen PT. RCTI di masa yang akan datang. Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan Information Economics adalah: 1. Skor investasi Human Resource Information systems pada PT. RCTI dapat dijadikan sebagai tolak ukur/pedoman kelayakan bagi investasi teknologi informasi sejenis yang juga digunakan untuk Human Resource Division (HRD) pada PT. RCTI. Pihak eksekutif juga dapat menilai kelayakan investasi teknologi informasi lain yang terdapat di PT. RCTI dengan berpatokan pada tabel predikat baik atau sangat baik dan skor sama dengan atau di atas 109,1. Proyek teknologi informasi yang akan dikembangkan/diimplementasikan tidak boleh lebih rendah daripada 109,1. 2. Information Economics (IE) memang telah membuktikan bahwa sebuah investasi teknologi informasi tidak cukup jika dinilai secara matematis saja. Ada nilai-nilai yang tidak dapat dikuantifikasikan, yang merupakan nilai unik di dalam domain bisnis dan domain teknologi yang harus dipertimbangkan. Pihak eksekutif harus memahami hal tersebut ketika mempertimbangkan untuk melakukan investasi teknologi informasi, apalagi untuk mengembangkan suatu proyek teknologi informasi membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit dan mengandung resiko yang cukup besar. 3. Dalam evaluasi dan pengkajian manfaat ekonomis perlu diperhatikan ketersediaan infrastruktur TI untuk menunjang pelaksanaan proyek ini dan 229
perlu dibuat suatu korelasi antara faktor-faktor pada kedua domain dalam mengkaji value linking, value acceleration, dan value restructuring. 4. Hasil penelitian ini akan lebih akurat, bila didukung dengan adanya penilaian yang lebih menyeluruh termasuk intangible benefit. 5. Feature dan menu/modul yang terdapat pada HRIS dapat dikembangkan lebih lanjut serta memaksimalkan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya untuk peningkatan kinerja sumber daya manusia pada PT. RCTI. 230