PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW. Sri Narti

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

Edu Komputika Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Bab III Metode Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN

Diagram 1 Diagram Balok Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kondisi Awal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

BAB III METODE PENELITIAN

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN PUSAT DAN DAERAH. Umrotun

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

Transkripsi:

Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran cooperative jigsaw dalam pembelajaran terhadap hasil belajar, aktivitas, minat dan motivasi siswa pada mata pelajaran PAI materi menghafal surat pendek pilihan pada siswa kelas I SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan. Permasalahan yang muncul yaitu hasil belajar siswa pada materi ini sebagian besar belum tuntas secara klasikal. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian tahun pelajaran 2009/2010 hanya memperoleh nilai rata-rata 54. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Setiap siklus terderi dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun sismpulan dari hasil penelitian ini yaitu metode pembelajaran cooperative jigsaw dapat meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dengan kriteria ketuntasan belajar individual maupun klasikal. 2015 Dinamika Kata Kunci: Kecerdasan Emosi; Layananan Informasi; Teknik RenunganKehidupan PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan perilaku dan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan menjadikan manusia mengalamai perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak baik menjadi baik. Semakin meningkatnya pendidikan di negara ini, maka meningkat pula kualitas yang dimiliki oleh pribadi setiap warganya. Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari kemampuan menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan serta siswa merasa nyaman dengan pembelajaran yang berlangsung. Metode yang tepat menjadikan peserta didik merasa tertarik dengan apa yang dipelajari. Siswa semakin semangat dalam belajar ketika guru dapat memberikan pembelajaran menggunakan metode yang mudah diterima. Secara nyata hasil belajar PAI materi membaca surat-surat pendek pilihan bagi siswa kelas I SDN Rowoyoso tahun ajaran 2009/2010 rata-rata nilainya 54. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian (praktek melafalkan). Ulanga n harian pertama yaitu tanggal 31 Agustus 2009 yang diikuti oleh 36 siswa dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 40 dengan hasil rata-rata nilai yaitu 51. Ulangan yang kedua dengan materi yang sama, diikuti oleh 36 siswa. Tetap sama yaitu nilai 70 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

tertingginya 80 dan terendahnya yaitu 40 dengan rata-rata nilai yaitu 54. Pada ulangan ketiga nilai tertinggi mencapai 90 dan terendahnya 45 dengan rata-rata keseluruhan yaitu 55. Berdasarkan rata-rata yang telah dijelaskan diatas, dapat dijadikan landasan untuk dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan inovasi pembelajaran cooperative jigsaw. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya: (1) apakah metode cooperative jigsaw dapat meningkatkan hasil siswa di SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan, (2) apakah metode cooperative jigsaw dapat meningkatkan aktivitas, minat dan motivasi siswa di SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui apakah metode cooperative jigsaw dapat meningkatkan hasil siswa di SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan, (2) untuk mengetahui apakah metode cooperative jigsaw dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa di SDN 03 Rowoyoso Wonokerto Pekalongan. Adapaun manfaat penelitian bagi peneliti yaitu mendapatkan teori baru tentang peningkatkan hasil belajar, aktivitas, minat dan motivasi siswa. Sedangkan manfaat bagi guru yaitu untuk memperbaiki kinerjanya, berkembang secara professional, membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatkan kemampuan pada pada diri guru dan pendidikan sekolah. Pembelajaran koperatif atau Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang berkerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah maslah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama (Suherman, 2003). Model Cooperative Jigsaw semula dikembangkan oleh seorang ilmuwan di Universitas Texas yang bernama Eliot. Metode ini diterapkan dengan cara kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4-5 siswa dengan karakter yang berbeda. Bahan pelajaran disajikan pda siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelejari suatu bagian akademik yang sama, selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (Nurhadi dan Senduk, 2003). Menurut Prof. Dr. Mohamad Nur (1999) dalam makalah Drs. Amin Suyitno, M.Pd., (2006) struktur pembelajaran cooperative jigsaw adalah sebagai berikut: (1) Kelas dibagi dalam kelompok kecil (4-5 anak), (2) Setiap kelompok diberi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi 4-5 pertanyaan sesuai dengan jumlah kelompoknya, (3) Setiap anggota kelompok dimintai untuk menjawab satu pertanyaan dan memahaminya dengan baik, (4) Anggota kelompok yang menjawab dan memahami tugasnya, kemudian menularkan hasil pemahaman tersebut kepada siswa dalam satu kelompok secara lisan, (5) Demikian juga dengan kelompok lain mempunyai tugas yang sama untuk menyalurkan kepada anggota kelompoknya secara bergantian, (6) Rumusan hasil pemahaman setiap kelompok dalam bentuk kesimpulan rangkuman anggota kelompok, (7) Peranan guru membimbing diskusi kelompok pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung dan diskusi kelas pada saat menjelang akhir pelajaran. Guru menyampaikan jawaban yang benar kepada siswa, dan (8) Guru memberikan tes sebagai ulangan harian. Untuk lebih mudah memahami penerapan model cooperative jigsaw dengan langkah-langkah sebagai berikut ini: (1) Kelompok cooperative jigsaw (asal), dalam hal ini dibagi menjadi beberapa langkah diantaranya yaitu a) siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang siswa, b) bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan, c) masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana/tugas yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada didalamnya. (2) Kelompok cooperative (ahli), dibagi menjadi beberapa langkah juga yang diantaranya yaitu a) kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana/tugas yang telah dipersiapkan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW 71

oleh guru, b) dalam kelompok ahli ini ditugaskan agar siswa belajar bersama-sama untuk menjadi ahli sesuai dengan wacana/tugasnya, c) selanjutnya tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wawancara/tugas yang telah dipahami kepada kelompok cooperative (awal), d) apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-masing siswa kembali ke kelompok cooperative awal, e) berilah kesempatan secara bergiliran kepada masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas kelompok ahli, dan f) apabila kelompok sudah menyelesaikan tugas secara keseluruhan masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberikan klarifikasi. Jika mendapat tugas yang sulit untuk dikerjakan oleh kelompok ahli, menurut Anita (2004) siswa dapat membentuk kelompok sesame ahli, selanjutnya siswa berkumpul dengan kelompok yang lain untuk mendapat bagian yang sama mengerjakan tugas dari guru. Kemudian masing-masing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan membagikan jawaban pemecahan masalah sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya kepada teman-teman dalam kelompoknya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research) dengan pusat penekanan pada upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas proses serta praktek pembelajaran. Menurut Suhardjono (2014), alur penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan secara berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Rowoyoso Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas I semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 28 laki-laki dan 14 perempuan. Metode pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh data kuantitatif yaitu : Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa dan, minat belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Berikut rumus yang digunakan untuk data kualitatif: Dengan kriteria keberhasilan sebagai berikut: 72 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

Tabel 1. Prosentase Keberhasilan Persentase Kriteria 90% SR 100% Sangat Baik 80% SR 90% Baik 70% SR 80% Cukup 60% SR 70% Kurang SR < 60% Sangat Kurang Sumber: Hakim dan Mara, (20013:36). Untuk proses pembuatan media pembelajaran, berikut peneliti sajikan diagram alir. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I 1. Perencanaan Siklus pertama diawali dengan kegiatan perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan perencanaan tersebut yaitu a) menyusun RPP yang terdiri dari 2 pertemuan, b) materi melafalkan Surat Al-Fatihah ayat 1-5, dan pertemuan dua melafalkan ayat 1 sampai dengan 7, c) menyusun instrumen pengumpulan data hasil belajar soal ulangan formatif atau ulangan harian, d) menyusun instrumen observasi terhadap siswa dan guru. 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan terdiri dari 2 kali pertemuan dengan pelaksanaan tindakan yang hampir sama, adapun pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan mengkondisikan kelas dan persiapan untuk berdoa sebelum belajar. b. Tahap Inti Pada kegiatan inti ini guru membuat kelompok belajar untuk siswa. Pembagian kelompok belajar menjadi 5 kelompok, 2 kelompok beranggota 5 anak dan 3 kelompok beranggota 6 anak. Kemudian guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi 3-5 pertanyaan sesuai dengan jumlah kelompoknya. Guru menugaskan kepada setiap anggota kelompok dimintai untuk menjawab satu pertanyaan dan memahaminya dengan baik. c. Tahap Penutup Pada tahap penutup, guru memberikan tes hafalan, kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucapkan salam kepada siswa. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi pada silus I aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor 73,06% dengan kriteria baik. 4. Refleksi PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW 73

Setelah pelakasnaan pembelajaran pada siklus I selesai, guru melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekukarangan maupun kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Adapun refleksi pada siklus I adalah: a. Guru tidak memperhatikan kemampuan tiap anggota kelompok belajar siswanya. b. Guru tidak memberikan langkah-langkah pelaksanaan yang baik. c. Guru kurang memperhatikan perbedaan antar kelompok belajar siswa. Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan pada siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Guru tidak memperhatikan kemampuan tiap anggota kelompok belajar siswanya, b) Guru tidak memberikan langkah-langkah pelaksanaan yang baik, dan c) Guru kurang memperhatikan perbedaan antar kelompok belajar siswa. 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan terdiri dari 2 kali pertemuan dengan pelaksanaan tindakan yang hampir sama, adapun pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan mengkondisikan kelas dan persiapan untuk berdoa sebelum belajar. b. Tahap Inti Pada kegiatan inti ini guru membuat kelompok belajar untuk siswa. Pembagian kelompok belajar menjadi 5 kelompok, 2 kelompok beranggota 5 anak dan 3 kelompok beranggota 6 anak. Kemudian guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi 3-5 pertanyaan sesuai dengan jumlah kelompoknya. Guru menugaskan kepada setiap anggota kelompok dimintai untuk menjawab satu pertanyaan dan memahaminya dengan baik. c. Tahap Penutup Pada tahap penutup, guru memberikan tes hafalan serta menutup pelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucapkan salam kepada siswa. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi pada silus II aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor 76,67% dengan kriteria baik. 4. Refleksi Setelah pelakasnaan pembelajaran pada siklus II selesai, guru melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekukarangan maupun kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Adapun refleksi pada siklus II adalah: a. Penggunaan model pembelajaran sudah mulai bervariasi. b. Guru mulai memperhatikan kemampuan tiap anggota kelompok belajar siswanya. c. Guru sudah memberikan langkah-langkah pelaksanaan yang baik. d. Guru lebih memperhatikan perbedaan antar kelompok belajar siswa. e. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengalami peningkatan. f. Kemampuan siswa mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sedikit meningkat. Hasil peningkatan hasil ulangan harian siklus I dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut: 74 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Siklus I dan II No. Rentang Nilai Kriteria Siklus I Siklus II Jml Siswa % Jml Siswa % 1. 86 100 Baik Sekali 1 3,75 6 21,42 2. 71 85 Baik 8 28,57 18 64,29 3. 56 70 Cukup 17 60,72 4 14,29 4. 0 55 Kurang 2 7,14 0 - Jumlah 28 100 28 100 Untuk lebih jelasnya berikut dapat dilihat grafik dibawah ini. Gambar 1. Grafik Persentase Hasil Ulangan Harian Siklus I dan II 70,00% 60,00% 64,29% 60,72% 50,00% Presentase 40,00% 30,00% 20,00% 21,42% 28,57% 14,29% Siklus I Siklus II 10,00% 0,00% 7,14% 3,75% 0,00% 0-55 56-70 71-85 86-100 Rentang Nilai B. Pembahasan 1. Dampak Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian selama proses pembelajaran berlangsung, bahwa terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran cooperative jigsaw. Hala ini diketahui dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai dengan siklus II. Dari grafik yang telah dipaparkan diatas, pada pembelajaran siklus I hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil ulangan harian sebelum menggunakan metode ini. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan siklus I dengan jumlah siswa 28, nilai rata-rata 70,10 dengan KKM 70, yang tuntas PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW 75

sebanyak 11 siswa sedangkan yang belum tuntas sebanyak 9 siswa dengan presentase ketuntasan 67,85%. Hal ini dikarenakan ada beberapa langkah yang tidak dilakukan sempurna oleh guru, seperti a) Guru tidak memperhatikan kemampuan tiap anggota kelompok belajar siswanya, b) Guru tidak memberikan langkah-langkah pelaksanaan yang baik, dan c) Guru kurang memperhatikan perbedaan antar kelompok belajar siswa. Pada siklus II hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata kelas 78,56 dengan siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa. Adapaun presentase ketuntasan klasikal mencapai 92,85%. Peningkatan ini tentu dikarenakan perbaikan-perbaikan dari refleksi siklus I. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas berdasarkan pengamatan siklus I dan II menunjukkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan meningkat, hal ini dapat diketahui dengan hasil ulangan harian pada siklus I nilai rata-rata 70,10 pada siklus II meningkat menjadi 78,56 dengan presentase keberhasil dari 67,85% naik menjadi 92,85%. Peningkatan ini tentu tidak hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran cooperative jigsaw semata, namun ada beberapa faktor lain diantaranya usaha dari peneliti dalam memperbaiki kinerja guru sesuai dengan apa yang disarankan oleh pengamat dan kolaborator. Ini artinya tindakan yang dilakukan pada siklus I segala kekurangan harus diperbaiki dan disempurnakan pada siklus II. 2. Dampak Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil penelitian pada pengamatan aktivitas siswa, untuk siklus I deperoleh skor 491 atau dengan presentase keberhasilan aktivitas pembelajaran sebesar 73,06%, minat belajar siswa memperoleh skor 633 atau dengan presentase keberhasil minat belajar siswa sebesar 70,64% yang artinya minat siswa terhadap belajar masih tergolong sedang. Hal ini ditandai dengan siswa kurang berani menjawab pertanyaan guru. Sedangkan untuk motivasi siswa diperoleh skor sebesar 441 dengan persentase 65,62%, artinya motivasi belajar siswa tergolong kurang, hal ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam menanggapi pertanyaan guru dan kemampuan siswa dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Pada siklus II aktivitas, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal ini diketahui dengan aktivitas belajar siswa mencapai presentase 67,63%, sedangkan minat belajar memperoleh presentase sebesar 76,67% dan motivasi belajar sebesar 70,53%. Hasil ini diperoleh karena pada siklus II guru sudah menyampaikan tujuan dan melakukan perbaikan pada aspek-aspek yang dianggap kurang pada siklus I. SIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian dengan judul Upaya Penigkatan Hasil Belajar Pada Materi Menghafal Surat Pendek Pilihan Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya kemampuan siswa pada beberapa aspek, yaitu siswa lebih berani menjawab pertanyaan guru dengan baik dan siswa memperoleh hasil ulangan harian sebagian besar dengan nilai yang cukup tingi. Metode pembelajaran Cooperative jigsaw juga dapat meningkatkan aktivitas, minat dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti siswa lebih merespon baik dengan model pembelajaran tersebut, siswa merasa nyaman dan mudah menerima materi serta siswa mulai aktif dalam pembelajaran. 76 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

DAFTAR PUSTAKA Ani, Tri C. 2004. Psikologi Belajar. Semarang. UPT Unnes Press. Faridl, M. 2003. Al-Qur an Sumber Hukum Islam. Jakarta. Bumi Aksara. Hakim A. R. dan M. B Harahap. 2013. Upaya Penguatan Struktur Kognitif Siswa Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Pemberian LKS Terstruktur Berdasarkan Teori APOS. Jurnal Online Pendidikan Fisika 2(1): 33-41. Hasan A. M,. 1997. Pendidikan Pengalaman Ibadah. Jakarta. Pustaka Setia. Ibrahim M., dkk. 2000. Pembelajaran Cooperative. Surabaya: University Press. Suhardjono. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan kedua belas. Bumi Aksaea Thoha, M. C., dan Abdul Mu li. 1998. Eksistensi dan Proses Belajar. Bandung. Alfabeta. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW 77