HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua MEGA BINZIRIA

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kontribusi Pangan : Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran TINJAUAN PUSTAKA

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. positif, istirahat dan rekreasi yang cukup (Rusilanti, 2007).

NASKAH PENJELASAN PENELITIAN

Tabel 1. Data Profil Responden (n = 146) Profil responden Jumlah Persentase (%)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

JADWAL TENTATIF PENELITIAN. Desember November 2015

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. iklim dan aktivitas fisik (Almatsier 2004). pangan untuk dikonsumsi. Selain dari faktor pengetahuan dan faktor

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian. No. Variabel Kategori Pengukuran 1.

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pada sekelompok masyarakat disuatu tempat. Hal ini berkaitan erat dengan

Transkripsi:

22 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Kimia Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar Zn, Se, dan Co pada rambut siswa SD dengan pendapatan orang tua yang dilakukan pada SDN I Way Halim Lampung diperoleh bahwa kadar unsur tertinggi pada rambut adalah unsur Zn dan kadar unsur terendah adalah unsur Se. Kisaran unsur Zn, Se, dan Co berturutturut adalah 111.4-747.8 ppm, 0.092-1.220 ppm, dan 7.64-15.29 ppm (Lampiran 5). Kisaran unsur Zn, Se, dan Co yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari pada kisaran hasil penelitian yang dilakukan Marlowe et al (1983). Dari penelitian ini diperoleh rerata unsur Zn, Se, dan Co pada rambut siswa laki-laki dan perempuan sebagai berikut Tabel 4 Rerata Kadar Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa laki-laki dan Perempuan Jenis Unsur Siswa Laki-laki Siswa Perempuan Zn 146.8 626.9 Se 0.366 0.513 Co 12.2 12.6 Pada Tabel 4 ditunjukkan bahwa rerata kadar unsur Zn pada rambut siswa parempuan (626.9 ppm) empat kali lebih tinggi dibandingkan pada siswa laki-laki (146.8 ppm). Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan uji analisis secara statistik. Analisis Statistik Pengolahan statistik konsentrasi unsur runut Zn, Se, dan Co diperoleh dari sampel rambut siswa SDN I Way Halim Lampung. Pada pengolahan data digunakan

23 dua faktor yang ingin diteliti pengaruhnya terhadap kadar unsur Zn, Se, dan Co, yaitu faktor pendapatan orang tua (rendah, sedang, dan tinggi), faktor jenis kelamin (laki dan perempuan), dan tiga interaksi yaitu interaksi pendapatan terhadap kadar unsur, interaksi jenis kelamin terhadap kadar unsur, dan interaksi antara pendapatan dan jenis kelamin terhadap kadar unsur. Uji korelasi yang dilakukan pada data rerata kadar unsur Zn, Se, dan Co secara umum terhadap pendapatan orang tua ditunjukan seperti pada Tabel 5 berikut Tabel 5 Korelasi rerata Zn, Se, Co terhadap Pendapatan Orang Tua Unsur R P Keterangan Zn 0.14 0.40 tidak berbeda nyata Se 0.11 0.52 tidak berbeda nyata Co 0.19 0.27 tidak berbeda nyata Pada Tabel 5 ditunjukkan bahwa unsur Zn, Se, dan Co tidak berkorelasi terhadap pendapatan orang tua. Untuk selanjutnya tiap unsur akan dibahas dibawah ini. Unsur Runut Zink Berdasarkan hasil analisis korelasi secara umum kadar unsur Zn terhadap pendapatan orang tua memberikan hasil tidak berbeda nyata. Uji t kadar Zn pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai nilai p = 0.000 memberikan hasil berbeda sangat nyata (< 0.01), hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut (Lampiran 4). Analisis ragam unsur Zn menyatakan juga bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut (Lampiran 3).

24 Rerata kadar Zn dalam semua tingkat pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 7 K o n s e n t r a s i Z n ( p p m ) 800 700 600 500 400 300 200 100 0 747.8 567.4 565.3 192.9 111.4 136.1 Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Siswa Laki-laki Siswa Perempuan Pendapatan Orang-Tua Gambar 7 Rerata Unsur Zn pada Rambut Siswa Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa kadar Zn rata-rata pada anak perempuan lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki untuk semua tingkat pendapatan orang tua. Rerata kadar unsur Zn tertinggi (747.8 ppm) pada kelompok siswa perempuan terdapat pada pendapatan orang tua tinggi yaitu lebih besar dari Rp. 2.5 juta, sedangkan rerata kadar unsur Zn terendah (111.4 ppm) terdapat pada kelompok siswa laki-laki dengan tingkat pendapatan orang tua rendah yaitu lebih kecil dari Rp. 1 juta. Perbedaan tingginya kadar unsur Zn dapat dipengaruhi oleh proses absorpsi mineral Zn dalam tubuh. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ini antara lain ukuran dan kebutuhan tubuh, kadar Zn pada makanan, serta terdapatnya zat-zat yang dapat mengganggu absorpsi Zn seperti mineral kalsium, fitat dan vitamin D (Piliang & Djojosoebagio 2006). Jenis makanan yang baik sebagai sumber Zn antara lain adalah daging, makanan laut, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, dan sayur-

25 sayuran. Pola makan siswa dari quisener yang diisi oleh orang tua siswa diperoleh data bahwa lebih dari 60 % siswa laki-laki tidak menyukai sayur-sayuran sedangkan siswa perempuan menyukai sayur dengan jenis yang sangat beragam seperti sawi, kol, kacang panjang, labu, dan kentang, bayam, kangkung, dan wortel. Semua siswa menyukai makanan laut antara lain ikan, udang dan cumi-cumi, tetapi siswa kurang mengkonsumsi daging sapi lebih cenderung mengkonsumsi daging ayam. Hasil dari quisener yang diberikan kepada orang tua didapatkan juga data bahwa siswa laki-laki SDN I Way Halim kecendrungan minum susu 2-3 kali dalam sehari sedangkan siswa perempuan hanya 1 kali dalam sehari. Kecendrungan ini dapat menyebabkan kandungan kalsium dalam tubuh siswa laki-laki lebih tinggi dari siswa perempuan. Kalsium berbentuk kalsium susu atau kalsium fosfat dapat mengurangi absorpsi Zn dan kesetimbangan Zn (Widowati et al. 2008). Kalsium dengan jumlah yang berlebih dalam plasma akan menjadi inhibitor kompetitif terhadap absopsi Zn (Huwae 2006), hal ini diperkirakan sebagai penyebab kadar Zn pada rambut siswa laki-laki lebih rendah dari siswa perempuan. Perbedaan kadar Zn pada siswa perempuan dan laki-laki dapat pula dikarenakan perbedaan aktivitas diantara keduanya. Pengeluaran Zn berlebihan dapat terjadi karena pengeluaran keringat cukup banyak (Nielsen & Hunt 1988). Besarnya zink yang dikeluarkan melalui keringat berkisar antara 1-3 mg sedangkan melalui urin berkisar 0.3-0.7 mg (Guthrie 1971). Berkurangnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan oleh ekskresi yang berlebihan (Gibson 1990). Tingkat aktivitas yang tinggi juga berperan dalam berkurangnya kadar Zn pada tubuh (Rospond 2009). Anak laki-laki umumnya memiliki aktivitas fisik lebih tinggi serta kecendrungan untuk bergerak lebih aktif dibandingkan anak perempuan, sehingga ekskresi Zn melalui keringat pada anak lakilaki lebih besar. Selain itu kebutuhan Zn tubuh anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan hal ini yang juga menyebabkan anak laki-laki memiliki kadar Zn pada rambut lebih rendah dari anak perempuan. Siswa SDN I Way Halim Lampung yang memiliki kadar unsur Zn rendah dapat disebabkan pemanfaatan unsur Zn dalam tubuhnya tidak maksimal walaupun bahan makanan yang dikonsumsi mengandung mineral Zn. Pemanfaatan secara

26 maksimal unsur Zn tergantung dari kandungan Zn dari makanan yang dikonsumsi yang dapat diabsorpsi oleh tubuh (ketersediaan biologis Zn). Adapun jenis makanan yang menggangu ketersediaan biologis Zn adalah serat dan fitat. Penelitian yang dilakukan Cun et al (1985) menyatakan bahwa rendahnya asupan kadar Zn pada penduduk Cina karena sebagaian besar penduduk Cina lebih suka mengkonsumsi sayuran dan sereal tetapi kurang mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh hewan. Rendahnya asam amino histidina pada menu makanan juga akan mempengaruhi proses absorpsi Zn. Gangguan pada dinding saluran pencernaan merupakan salah satu faktor penyebab terganggunya absorpsi Zn karena dinding saluran pencernaan menghasilkan metalotionein yang mengatur absorpsi Zn. Rendahnya kadar suatu mineral dapat terjadi pada keluarga yang berpenghasilan tinggi karena orang tua kurang mampu memilih makanan yang bergizi dan memvarasikan jenis makanan yang dikonsumsi (Sajogyo 1994). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cole et al. 2009 menyatakan bahwa rendahnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan karena kurangnya variasi jenis makanan dan pengetahuan orang tua terhadap jenis makanan yang banyak mengandung gizi nutrisi untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu siswasiswa yang memiliki kadar unsur Zn rendah dapat sarankan untuk meningkatkan kadar Zn dengan melakukan perbaikkan pola makan dan pengetahuan orang tua mengenai makanan yang bergizi sehingga kebutuhan dan kesetimbangan zat gizinya terjaga, serta bila perlu dapat dilakukan pemberian suplemen yang sesuai. Besarnya kadar Zn yang diperoleh pada siswa SDN I Way Halim Lampung dalam penelitian ini masih dapat ditorelir oleh tubuh mengacu pada besarnya kebutuhan Zn tubuh untuk pertumbuhan yang optimal. Berdasarkan acuan Angka Kecukupan Gizi (AKG) kebutuhan maksimal kadar Zn dalam tubuh adalah 10 mg/hari (Mulyaningsih 2009). Toksisitas Zn yang berasal dari makanan jarang terjadi, toksisitas Zn terjadi sebagai akibat dari makanan atau minuman yang terkontaminasi dari wadah/ tempat yang dilapisi Zn. Untuk mencegah agar tidak terjadi toksisitas akibat tingginya konsentrasi Zn pada tubuh sebaiknya makanan yang

27 dikemas dalam kaleng terlapisi oleh Zn dihindari atau tidak sering dikonsumsi dan dianjurkan mengkonsumsi makanan dalam keadaan segar. Dari Gambar 7 ditunjukkan adanya perbedaan kadar unsur Zn antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam semua tingkat pendapatan orang tua. Hal ini sesuai dengan analisis ragam terhadap unsur Zn bahwa yang mempengaruhi kadar unsur Zn dalam rambut adalah faktor jenis kelamin (Lampiran 3). Uji Duncan yang dilakukan terhadap unsur Zn juga menunjukkan bahwa ada beda nyata antara jenis kelamin laki dan perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut adalah jenis kelamin. Unsur Runut Selenium Nilai korelasi unsur runut Se secara umum memberikan hasil tidak berbeda nyata terhadap pendapatan orang tua. Hasil uji t unsur Se terhadap jenis kelamin lakilaki dan perempuan memberikan hasil tidak berbeda nyata dengan nilai p = 0.884, hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar Se (Lampiran 4). Hasil analisis ragam terhadap kadar unsur Se memberikan juga hasil bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar Se pada rambut (Lampiran 3). Rerata kadar Se dalam semua kelompok pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 8

28 K o n s e n t r a s i S e ( p p m ) 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1,220 0,879 0,092 0,127 0,142 0,178 Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Pendapatan Or-Tu Siswa Laki-laki Pendapatan Or-Tu Siswa Perempuan Pendapatan Orang Tua Gambar 8 Rerata Unsur Se pada Rambut Siswa Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan orang Tua Pada Gambar 8 ditunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kadar Se lebih tinggi dari siswa laki-laki. Selain itu siswa perempuan dan siswa laki-laki yang memiliki kadar unsur Se tertinggi berada pada tingkat pendapatan orang tua yang berbeda. Makanan yang banyak mengandung unsur selenium antara lain terdapat pada daging, makanan laut, telur, beras, kacang-kacangan, bawang putih, jamur, labu, semangka, dan sayuran. Pola makan dari hasil quisener yang diisi oleh orang tua siswa didapatkan bahwa secara umum tidak terlalu berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, tetapi dalam mengkonsumsi sayuran lebih dari 60 % siswa perempuan mengkonsumsi sayur dengan jenis yang lebih bervariasi dibandingkan anak laki-laki. Semua siswa menyukai telur dan makanan laut, tahu dan tempe merupakan lauk yang selalu tersedia dalam pola makan siswa sehari-hari. Tahu, tempe yang berbahan pokok kacang kedelai merupakan salah satu sumber selenium yang cukup baik.

29 Faktor yang mempengaruhi kadungan selenium dalam makanan adalah protein, karena selenium lebih mudah terikat pada protein (Olson et al. 1988). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar unsur Se tertinggi siswa laki-laki tardapat pada tingkat pendapatan orang tua rendah. Tingginya kadar selenium pada siswa laki-laki ini dapat disebabkan anak tidak memilih dalam mengkonsumsi makanan, sekalipun jumlah yang dikonsumsi tidak terlalu banyak tetapi anak menyukai semua jenis makanan serta lebih bervariasi. Pola makan dapat menjadi penyebab rendahnya kadar Se pada tubuh anak. Pola makan berkaitan dengan kebiasaan makan anak (Almatsier 2006). Keluarga-keluarga yang mempunyai penghasilan tinggi dan mempunyai kemampuan membeli bahan pangan dalam jumlah yang cukup, tetapi mempunyai anak dengan status gizi rendah hal ini dikarenakan orang tua kurang pandai dalam memilih jenis pangan yang dibeli sehingga bahan pangan yang dibeli memiliki kualitas gizi kurang baik dan kurang beragam serta belum terbiasanya orang tua membuat perencanaan pengeluaran keluarga sehingga hasilnya menjadi kurang baik (Sajogyo 1994). Dengan mengkonsumsi makanan yang lebih beraneka ragam maka kesetimbangan zat gizi dapat tercukupi karena setiap bahan makanan akan saling melengkapi zat-zat gizi yang dikandungnya. Penelitian yang dilakukan Ernawati (2006) mengenai hubungan status sosial terhadap status gizi anak menemukan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendapatan terhadap tingkat konsumsi protein disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengatur belanja bahan pangan, mutu bahan pangan dan keanekaragaman pangan yang dibeli. Selenium dalam tubuh selain berasal dari makanan juga dari air minum. Air minum digunakan orang tua siswa untuk memasak dan minum mengandung unsur selenium 0.05 ppm. Kadar ini sesuai dengan standar WHO bahwa kadar Se dalam air minum adalah 0.05 mg/l. Kadar Se pada siswa yang berasal dari pendapatan orang tua rendah dapat pula terpenuhi dari asupan air minum. Kadar selenium tertinggi pada siswa perempuan berasal dari pendapatan orang tua tinggi. Pola makan yang diperoleh dari quisener, siswa perempuan termasuk kelompok yang tidak memiliki masalah dalam mengkonsumsi jenis makanan. Siswa perempuan menyukai berbagai sayur dan lauk pauk serta peran orang tua yang sangat berpengaruh dalam

30 menyediakan makanan yang beraneka ragam serta intensitas pemberian jenis makanan yang bervariasi memberi pengaruh kadar selenium pada tubuh anak. Selain dari makanan yang dikonsumsi asupan selenium pada anak juga didapatkan dari air minum. Rendahnya kadar selenium dalam tubuh dapat menyebabkan daya tahan tubuh labih rentan terhadap infeksi (Rayman 2000). Selain memiliki daya imun tubuh yang lemah, siswa yang memiliki kadar selenium rendah dalam tubuh memiliki mood yang kurang baik seperti gelisah, gugup, suka membuat keonaran. Rendahnya kadar selenium dalam tubuh dapat disebabkan ganguan pada proses absorpsi dan pola makan yang kurang baik, karenanya siswa yang memiliki kadar Se rendah dapat meningkatkan kadar unsur Se dalam tubuhnya dengan mengatur pola makan, serta pemberian suplemen sesuai anjuran. Yang et al (1983) melakukan penelitian kadar Se pada anak-anak mendapatkan kisaran Se 1.9-8.2 ppm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al maka tingginya kadar Se yang diperoleh pada siswa SDN I Way Halim Lampung masih dapat ditolerir. Pada Gambar 8 ditunjukkan bahwa kadar unsur Se tidak didominasi oleh satu jenis kelamin dan satu kelompok pendapatan, hal ini sesuai dengan hasil analisis ragam terhadap unsur Se bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kadar Se yaitu pendapatan dan interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin (Lampiran 3). Karena ada dua faktor yang mempengaruhi kadar Se yaitu pendapatan dan interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin, maka tidak diketahui apakah perbedaan kadar unsur dipengaruhi oleh pendapatan atau interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin, oleh karena itu dilakukan uji Duncan untuk melihat yang berperan dalam menentukan kadar Se pada rambut. Hasil uji Duncan terhadap pendapatan orang tua seperti pada Tabel 6 berikut

31 Tabel 6 Uji Duncan Unsur Se terhadap Pendapatan Orang Tua Pendapatan Orang Tua Rendah Sedang Tinggi Nilai 5.618 a 4.373 b 5.297 a Angka yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua rendah dan tinggi memberikan hasil berbeda nyata terhadap pendapatan orang tua sedang. Hal ini disebabkan perbedaan jenis kelamin turut berperan mempengaruhi kadar Se seperti terlihat pada uji Duncan antara interaksi pendapatan orang tua terhadap jenis kelamin pada Tabel 7 Tabel 7 Uji Duncan Unsur Se terhadap Interaksi antara Pendapatan Orang Tua dengan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Kadar Se (ppm) Laki-laki Tinggi 44.88 b Sedang 41.58 Rendah 65.45 a b Perempuan Tinggi 61.07 Sedang Rendah 45.89 a b 46.92 b Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Hasil uji Duncan pada Tabel 7 ditunjukkan bahwa yang memberikan hasil berbeda nyata adalah laki-laki penghasilan orang tua rendah terhadap laki-laki penghasilan orang tua tinggi dan sedang. Sedangkan siswa perempuan yang memberikan hasil berbeda nyata yaitu perempuan pada tingkat penghasilan orang tua tinggi terhadap perempuan tingkat penghasilan orang tua rendah dan sedang. Jadi

32 hasil analisis Duncan ini menunjukkan adanya interaksi antara pendapatan dengan jenis kelamin dalam mempengaruhi kadar Se dalam rambut. Unsur Runut Kobalt Nilai korelasi secara umum unsur Co juga tidak memberi beda nyata terhadap pendapatan orang tua. Hasil uji t unsur Co terhadap jenis kelamin memberikan hasil tidak berbeda nyata dengan nilai p = 0.726 (Lampiran 4). Hasil yang serupa dari analisis ragam unsur Co (Lampiran 3) menyatakan juga bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar Co. Perbandingan rerata kadar Co dalam semua kelompok pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 9 K o n s e n t r a s i C o ( p p m ) 16,0 14,0 12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 13,81 7,65 15,29 Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Pendapatan Or-Tu Siswa Laki-laki 11,15 Pendapatan Orang Tua 14,35 12,42 Pendapatan Or-Tu Siswa Perempuan Gambar 9 Rerata Unsur Co pada Rambut Siswa Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua Pada Gambar 9 ditunjukkan bahwa siswa laki-laki memiliki kadar Co lebih tinggi dari siswa perempuan walaupun tidak terlalu jauh perbedaan rentang kadar

33 unsur keduanya, siswa laki-laki dan perempuan yang memiliki kadar unsur Co tertinggi berada pada tingkat pendapatan orang tua yang berbeda. Kadar unsur Co tertinggi dalam setiap tingkat pendapatan tidak didominasi oleh satu jenis kelamin hal ini sesuai dengan hasil analisis ragam terhadap unsur Co (Lampiran 3). Unsur Co yang masuk kedalam tubuh 99% berasal dari makanan. Konsumsi rata-rata Co dari makanan adalah 11 µg/ hari. Unsur Co sebagian besar dalam tubuh terikat pada vitamin B 12. Unsur Co bentuk organik dalam tubuh akan dibuang kecuali unsur Co yang terikat pada vitamin B 12. Angka kecukupan vitamin B 12 untuk anakanak usia 7-9 tahun sebesar 0.9 µg. Makanan yang banyak mengandung vitamin B 12 diantaranya hati sapi, hati ayam, ginjal, jantung, daging, kuning telur, keju, ikan, dan susu. Tingginya kadar Co pada siswa laki-laki dari tingkat pendapatan orang tua tinggi dan siswa perempuan dari tingkat pendapatan orang tua sedang sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan pola makan dari anak. Siswa-siswa SDN I Way Halim jarang mengkonsumsi daging sapi tetapi lebih sering untuk mengkonsumsi ikan, telur, daging ayam, tempe, tahu, dan susu hal ini diduga dapat menyebabkan kadar Co dalam tubuh cukup tinggi. Rendahnya kadar unsur Co pada laki-laki dari tingkat pendapatan orang tua sedang dan siswa perempuan dari tingkat pendapatan orang tua rendah karena kuantitas konsumsi jenis makanan tertentu yang jarang di konsumsi serta pola makan anak yang tidak menyukai jenis makanan tertentu, tetapi dari hasil penelitian ini siswa SDN I Way Halim tidak ada yang memiliki kadar unsur Co dibawah angka kisaran semua siswa mengandung kadar Co diatas angka kisaran normal. Kelebihan Co dalam bentuk vitamin B 12 tidak menujukkan efek keracunan atau bahaya tetapi kelebihan unsur Co yang terikat dalam vitamin B 12 tidak memberikan manfaat. Jadi tubuh hanya menggunakan Co dalam bentuk vitamin B 12 sesuai kebutuhan. Selain itu asupan Co juga didapatkan siswa dari air minum. Air yang digunakan untuk memasak dan minum oleh siswa mengandung Co sebesar 0.049 ppm sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO. Kandungan Co pada air minum yang dikonsumsi siswa dapat menambah asupan Co selain dari makanan.

34 Dari Gambar 9 ditunjukkan bahwa kadar unsur Co tidak didominasi oleh satu jenis kelamin dan satu kelompok pendapatan hal ini sesuai dengan hasil analisis ragam terhadap unsur Co bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kadar Co yaitu pendapatan dan interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin (Lampiran 3). Karena ada dua faktor yang mempengaruhi kadar Co maka tidak diketahui apakah perbedaan kadar unsur dipengaruhi oleh faktor pendapatan atau faktor interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin karena itu dilakukan uji Duncan untuk melihat yang berperan dalam menentukan kadar Co. Hasil uji Duncan terhadap pendapatan orang tua seperti pada Tabel 8 Tabel 8 Uji Duncan Unsur Co terhadap Pendapatan Orang Tua Pendapatan Orang Tua Rendah Sedang Tinggi Nilai 12.478 ab 10.999 b 13.857 a Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Pada Tabel 8 ditunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua sedang memberikan hasil berbeda nyata terhadap tingkat pendapatan orang tua tinggi hal ini disebabkan perbedaan jenis kelamin turut mempengaruhi kadar Co seperti terlihat pada uji Duncan untuk interaksi antara pendapatan orang tua terhadap jenis kelamin dalam mempengaruhi kadar Co dalam rambut seperti pada Tabel 9

35 Tabel 9 Uji Duncan Unsur Co terhadap Interaksi antara Pendapatan dengan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Kadar Co Laki-laki Tinggi 15.29 a Perempuan Sedang 7.65 Rendah c 13.81 ab Tinggi 12.42 Sedang Rendah Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata 14.35 11.15 ab a b Pada Tabel 9 ditunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan pada tingkat penghasilan orang tua tinggi serta laki-laki dan perempuan tingkat penghasilan rendah memberikan hasil tidak berbeda nyata, tetapi laki-laki dan perempuan pada tingkat penghasilan orang tua sedang memberi hasil berbeda nyata. Dari analisis Duncan ini tampak jelas bahwa kadar Co tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kelamin atau pendapatan saja tetapi interaksi antara pendapatan dengan jenis kelamin.