STRATEGI GURU MENGHADAPI SISWA SLOW LEARNING DAN SPEED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 4 PARIAMAN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGGUNAAN KARTU FLASH

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

STRATEGI MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) MENGHADAPI PERILAKU BELAJAR SISWA DI SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text


THE USE OF PROJECTION AS LEARNING MEDIA OF SOCIOLOGY AT CLASS XI IPS IN SMAN 12 PADANG Abdul Rahman 1 Adiyalmon 2 Faishal Yasin 3

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR TUNTAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

Nadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

KEMAMPUAN GURU SOSIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

e-issn Vol.5. No.1 (2017) p-issn

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016 P. ISSN: E-ISSN:

LINDA ROSETA RISTIYANI K

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

Keyword: Self Confidence

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Konseling Individu Dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak. Overprotektif terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO PADA KELAS XI TAHUN AJARAN

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 25 PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Surianti Ajriah 1, Edrizon 1, Ira Rahmayuni Jusar 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENERAPAN METODE BERMAIN, CERITA DAN MENYANYI (BCM) DI TAMAN KANAK-KANAK AL- QUR AN AL-MA RIFAH PALANGKA RAYA

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI

KENDALA-KENDALA PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIAPOWERPOINT PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Wulandari et al., Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi...

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

JURNAL. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PUTRI INSANI HARAHAP NPM

KEMAMPUAN GURU IPS DALAM MENGADAKAN VARIASI MENGAJAR DI KELAS VII SMPN 14 PADANG. Oleh: Miko Windra Putra 1. Ranti Nazmi 2 Kaksim 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN GURU MEREMEDIAL SISWA DALAM MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

KEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BAGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 ULAKAN TAPAKIS

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

Transkripsi:

STRATEGI GURU MENGHADAPI SISWA SLOW LEARNING DAN SPEED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 4 PARIAMAN Ramona 1, Yenni Melia 2, Harisnawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat monavirgo1609@gmail.com ABSTRACT This research is based on the existence of learners who are slow learning that have the effect of getting test value under kkm while learners speed learning get repeat value above kkm: researcher see how teacher strategy and obstacle from teacher in study of sociology to student of slow learning and speed learning. This research is a qualitative descriptive research that describes the data in accordance with the results of the situation in the field what it is about the strategy of teachers to face students slow learning and speed learning in the process of learning sociology. The informant of this research is a sociology subject teacher in class XI IPS in SMA Negeri 4 Pariaman. Approach of data collecting technique which researcher use in this research is observation, interview and documentation study. Data analysis is data reduction, data presentation and conclusion. The results revealed that the teacher has a strategy that is: For slow learning students are: a) using different methods in learning, b) Frequently asked questions, c) Provide motivation, d) Repeating the material. 2) For speed learning students are: a) Provide questions that are more different students are slow learning, b) Repeating or reading books at home, c) Couple facts that fit directly or real, d) Summing up the material. Constraints in overcoming slow learnig students are: a) The way teachers teach, b) Lack of motivation provided by teachers, c) Lack of attention from parents in guiding children d) Delivery of material quickly. Constraints for students of speed learning are: a) Provide variation of question and answer methods in teaching, b) Provide adequate and repetitive exercise. Keywords: Teacher Strategy, Student slow learning, and Student speed learning PENDAHULUAN Pendidikan adalah hak semua orang, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, laki-laki maupun perempuan, anak normal maupun anak berkebutuhan khusus. Semua orang berhak mengembangkan potensi kemanusiaannya untuk menjadi manusia yang utuh melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan konsep pendidikan untuk semua (education for all). Guru memberikan dorongan agar peserta didik berani berbuat

benar dan membiasakan mereka untuk bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya sekaligus guru membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membantu kepribadian anak guna menyiapkan demi kemajuan negara dan bangsa. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran sangatlah penting dalam mensukseskan implementasi kurikulum. Pendidikan itu sangatlah berperan bagi anak didik untuk menjadikan peserta didik yang sehat, berilmu, cakap, efektif, mandiri dan bertanggung jawab. Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda yang mana dijadikan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: ada siswa yang cepat, siswa yang menengah, dan siswa yang lambat tetapi, dalam penelitian ini peneliti hanya lebih memfokuskan siswa yang slow leraning (lambat) dan siswa speed learning (cepat) dimana siswa yang lambat diberikan remidal agar bisa membuat peserta didik menjadi terus ingin memacu teman yang speed learning atau cepat sedangkan speed learning diberikan pengayaan yang mana peserta didik bisa menggali terus potensi yang ia miliki, sehingga guru juga mudah dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan tercapainya strategi yang dimiliki oleh guru. Menurut Mulyasa, (2011:121) Slow learning atau lamban belajar merupakan salah satu bentuk kesulitan belajar. Peserta didik yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, menganalisa apa yang dipelajari, dan

mengalami kesulitan dalam memahami isi pembelajaran, serta sulit membentuk kompetensi, dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan menurut Hamalik, (2009:94) siswa yang lambat belajar (slow learning) yaitu: Ciri-ciri peserta didik yang lamban dalam belajar adalah ia belajar dalam minat yang lebih singkat, ia perlu sering diperiksa kemajuannya dan perlu banyak perbaikan, perbendaharaan bahasanya lebih terbatas, ia perlu memiliki banyak kata baru untuk memperjelas pengertian ia tidak melihat adanya kesimpulan-kesimpulan atau pengertian-pengertian sesudahnya ia kurang memiliki sabilitas dan kreatif untuk merencanakan, ia lebih lembat memperoleh keterampilanketerampilan mekanis dan metodik, dan lain-lain. Kesulitan-kesulitannya dalam belajar menumpuk, mempunyai ruang minat yang sempit memiliki reaksi yang lamban dan lain sebagainya. Dalam proses pembelajaran seorang guru dapat memberikan bimbingan dan mengarahkan, melatih dan mengevaluasi serta mengembangkan potensi peserta didik sehingga memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai seorang pendidik salah satu tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi untuk mempengaruhi kemampuan potensi agar berfungsi secara optimal dan mencoba melengkapi program pengajarannya yang ditunjukkan bagi mereka yang lamban dalam belajar. Menurut Anwar, (2003:37) Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan tugas guru untuk membimbing, mendidik, memotivasi, memberikan nuasa yang bervariasi kepada anak didik sehingga anak didik tersebut nyaman dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru sesuai dengan kompetensinya. Kompetensi yang dimiliki siswa sangat bervariasi mulai anak itu cepat memahami pelajaran, dan lambat dalam memahami pelajaran. Maka dari itu peran guru sangat penting untuk membimbing Dan mengarahkan siswa yang menghadapi dalam belajar dan guru juga mengarahkan anak itu dan membimbing. Pengembangan potensi siswa yang

mempunyai kemampuan di atas ratarata juga harus mempunyai teknis apa yang harus dikembangkan karena siswa-siswa yang cerdas juga mempunyai kesulitan dalam belajar, sehingga mereka perlu mendapatkan bimbingan oleh guru dalam proses pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Badgan Tailor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur yang mana menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu guru bidang studi sosiologi, siswa dan wakil kurikulum untuk dapat megetahui lebih dalam permasalahan yang sesuai dengan pembahasan skripsi peneliti, agar peneliti lebih mudah dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi yang benarbenar terjadi yang sesuai dengan permasalahan yang peneliti ingin teliti. Belajar merupakan suatu hal yang penting dan dibutuhkan manusia oleh sebab itu setiap manusia harus belajar, karena dengan belajar banyak pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh baik daari manusia maupun dari lingkungan. Jenis data penelitian yang digunakan dengan data sekunder dan data primer sedangkan metode pengumpulan data menggunakan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Menurut pendapat Miles dan Huberman. Dalam Sugiyono, (2009:294) dalam penelitian ini dilakukan analisis data kualitatif yaitu analisis yang meliputi 3 alur kegiatan yang terdiri secara bersama yaitu : 1. Reduksi data 2. Display Data (Penyajian data) 3. Penarikan Kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian sebagai gambaran yang jelas tentang strategi pembelajaran guru menghadapi siswa slow learning dan siswa speed

learning dalam proses pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 4 Pariaman. Adapun data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Strategi guru menghadapi siswa slow learning dalam porses pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 4 Pariaman bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru itu harus memiliki banyak strategi dan tahu bagaimana permasalahan yang dialami oleh peserta didik dan harus tahu pula bagaiaman cara pemecahan masalah yang dialami peserta didik. Menurut Bahri (2002:201) suatu kondisi dimana peserta didik dapat belajar wajar, disebabkan adanya, hambatan, ataupun gangguan dalam belajar. Guru memberikan bimbingan dan motivasi dengan memperhatikan kondisi anak lambant belajar dengan membandingkan anak yang lain dan perlu mengali potensi untuk mengetahui kekurangannya, tanpa adanya tersebut maka tujuan pembelajaran akan sulit untuk dicapai. Pengenalan konsep adalah mengenalkan siswa akan konsep yang berhubungan dengan gejala, sedangkan fase aplikasi konsep, siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. 1. Strategi pembelajaran guru menghadapi siswa slow learrning pada kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 di SMA Negeri 4 Pariaman. Adapun beberapa strategi guru dalam proses pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 4 Pariaman sebagai, berikut ini : a. Menggunakan Metode yang berbeda dalam pembelajaran Dimana dalam proses pembelajaran guru memiliki metode dalam pembelajaran yang dengan adanya metode tersebut bisa membuat tercapainya suatu usaha yang diinginkan oleh guru. b. Sering memberikan pertanyaan-pertanyaan Dengan mmeberikan pertanyan tersebut membuat perserta didik lebih bisa berfikir dengan pertanyapertanyaan yang diberikan sekaligus untuk mengasah kemampuan peserta didik.

c. Memberi motivasi Guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara tersebut peserta didik ikut atau bisa mengartikan motivasi yang telah diberikan oleh guru tersebut dan memberikan dorongan bagi peserta didik. d. Mengulang atau menjelaskan materi Dengan cara tersebut membuat peserta didik lebih memahami apa yang ia kurang paham dalam materi yang telah dijelaskan oleh guru. 2. Strategi Pembelajaran Guru Menghadapi Siswa Speed Learning pada kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 di SMA Negeri 4 Pariaman. a. Memberikan pertanyaan lebih berbeda dengan siswa slow Dengan memberikan pertanyaan yang berbeda tersebut membuat mereka lebih ingin mengasah kemampuan yang ia miliki. b. Menyuruh siswa membaca di rumah lalu diberikan pengayaan disekolah Guru memberikan pengayaan dan membaca dirumah salah satu yang bagus bagi peserta didik dimana dengan mereka diberikan pengayaan membuat mereka lebih memmahami soal yang telah diberikan dan sekaligus membuat mereka berfikir. c. Merangkai fakta sesuai materi dan langsung terjun kelapangan Dalam proses pembelajaran sesuai fakta tersebut merupakan salah satu yang penting dimana guru harus mengaitkan dengan masalaah yang ada disekitar agar mererka lebih bisa memahami lagi dan mudah dimengerti. d. Menyimpulkan materi Guru selalu menyimpulkan materi pada saat berkahirnya pertemuan yang mana gunanya untuk meluruskan materi yang telah dijelaskan kepada peserta didik dan dari

situ guru bisa melihat seberapa kemampuan peserta dalam mendengarkan pada saat proses pembelajaran. 3. Kendala Guru Dalam Menghadapi siswa slow learning pada kelas XI IPS 2 DAN XI IPS 3 di SMA Negeri 4 pariaman a. Cara guru mengajar Guru memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi siswa slow yang mana siswa slow memberikan perhatian yang khusus. b. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru Dengan kurangnya motivasi yang diberikan guru peserta didik slow membuat mereka kurangnya masukan motivasi yang membuat mereka malas dengan tidak adanya masukan dari gutu. c. Kurangnya perhatian orang tua dalam membimbing anak Peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak yang mana orang tua lah yang membimbing anak dan memberikan perhatian kepada anak, jika tidak mendapatkan perhatian memebuat anak tersebut menjadi malas dalam pembelajaran. d. Penyampaian materi dengan cepat Guru dengan menyampaikan materi dengan cepat membuat siswa slow kurang paham dan selalu ketertinggalan pada saat belar dan membuat mereka malas untuk mengikuti kemabali atau malas mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. 4. Kendala Guru Dalam Menghadapi siswa speed learning pada kelas XI IPS 2 DAN XI IPS 3 di SMA Negeri 4 pariaman Ada banyak kendala yang dihadapi siswa speed learning yaitu: a. Perhatian guru terhadap siswa Guru harus memiliki perhatian kepada siswa speed yang mana itu bisa membuat mereka menjadi malas dikarenakan mereka beranggapan tidak diperhatikan oleh guru, maka

dari itu guru memberikan kontak mata kepada seluruh peserta didik. b. Memberikan latihan yang cukup dan berulang Dengan memberikan latihan membuat mereka ingin berfikir dan sekaligus mengolah kemampuan yang ia miliki sampai mana ia paham dalam proses pembelajaran. PEMBAHASAN Suatu kondisi dimana peserta didik dapat belajar wajar, disebabkan adanya, hambatan, ataupun gangguan dalam belajar. Guru memberikan bimbingan dan motivasi dengan memperhatikan kondisi anak lambant belajar dengan membandingkan anak yang lain dan perlu mengali potensi untuk mengetahui kekurangannya, tanpa adanya tersebut maka tujuan pembelajaran akan sulit untuk dicapai. Sesuai dengan penerapan teori ini para guru, perancangan pembelajaran dan pengembangan program-program harus memahami karakteristik peserta didik dan karakter lingkungan belajar agar tingkat keberhasilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui. Selain itu selain dalam aplikasinya tergantung pada materi pembelajaran, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Dengan adanya strategi itu belajar dapat dipandang dari dua subyek, yaitu dari siswa dan dari guru. Siswa secara lagsung mengalami proses mental proses belajar diamati dari perilaku belajar tentang sesuatu hal, maka dario itu guru juga harus bisa mengetahui bagaimana karakter siswa agar guru juga dapat mengetahui siswa tersebut dengan menggunakan strategi yang kita miliki. Sesuai dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Jhon Dewy (1955) yang mana tentang learning by doing Belajar bagi kehidupan manusia menjadi bagian yang sangat penting, karena manusia diciptakan sebagai pengelola dunia. Pendidikan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman berulang-ulang dalam situasi tersebut, dimana perubahan tingkah

laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan, sehingga fungsi intelek semakin berkembang. Pengetahuan dibangun atas dasar tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan pengetahuan sosial. Sedangkan prosesnya didasarkan tiga fase, yaitu fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Fase eksplorasi mengarahkan siswa mempelajari gejala dengan bimbingan, fase pengenalan konsep adalah mengenalkan siswa akan konsep yang berhubungan dengan gejala, sedangkan fase aplikasi konsep, siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 4 Pariaman, dapat kita simpulkan juga dengan adanya strategi guru dan kendala yaitu: 1) Bagi siswa slow learning a) Meningkatkan kemampuan siswa. b) Sering memberikan pertanyaan. c) Meningktkan motivasi. d) Mengulang materi. 2) Bagi siswa speed learning a) Memberikan pertanyaan yang lebih berbeda siswa yang speed learning. b) Mengulang atau membaca buku dirumah. c) Merangkai fajta yang sesuai dengan secara langsung atau nyata. d) Menyimpulkan materi. Serta guru juga memiliki kendala bagi siswa slow learning adapun kendala yang dihadapi guru slow learning yaitu: a) Cara guru mengajar. b) Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru. c) Kurangnya motivasi yangdiberikan oleh guru. d) Penyampaian materi dengan cepat.

Serta guru juga memiliki kendala bagi siswa speed learning adapun kendala yang dihadapi guru dalam menghadapi siswa speed learning yaitu: a) Perhatian guru terhadap siswa b) Memberikan latihan yang cukup dan berulang. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Arifin, 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional UU Sisdiknas, Jakarta: Depag RI. Dewey, John. 1955. Democracy and Education. Jakarta: Saksana E, Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT. Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offest. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Cv. Alfabeta.