PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

Transkripsi

1 1 PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG Okyulianti 1, Liza Husnita 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat okyulianti27@gmail.com ABSTRACT This research begins with a lack of understanding of teachers in applying the learning in accordance with national education standards. The MGMP meeting provided many additional new knowledge, evaluation and insights to the MGMP participants, but in reality, there are still teachers who have not applied the knowledge gained in MGMP meetings. The type of research used is qualitative. The research informants are 4 core management teachers and 6 teachers of MGMP participants. The technique of data collecting done by three-way that is, observation, interview, and documentation, while the technique of data analysis through step as follows: data collection, data reduction, display data, and conclusion. The results show that MGMP is very active in improving the competence of IPS teachers in learning. Because during the meeting, the materials provided by the resource persons were all related to the competencies that a teacher must possess, the teacher's strategy in managing the classroom during the lesson, the curriculum-compliant learning programs, making changes to the learning process, especially in creating the varied learning, effective, creative, and innovative in accordance with the standards of the educational process so as to enliven the class atmosphere becomes more interesting. Keywords:Roles, Competence, Professional PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor penting dalam kebijaksanaan pemerintah, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan suatu negara. Berbagai kajian dan hasil penelitian yang menggambarkan tentang peran strategis dan menentukan guru dalam

2 2 mengantarkan keberhasilan pendidikan suatu negara dijelaskan di bawah ini: bahwa keberhasilan pembaruan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran menurut (Supardi, 2013 : 7). Guru berperan sebagai penyedia sumber belajar, partisipasi di dalam kegiatan belajar, pembimbing dan pandai menciptakan suasana kelas yang gembira, luwes, bekerjasama, mementingkan aktivitas dan tujuan yang harus dicapai didalam pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran di kelas, seorang guru harus mampu memotivasi, mendorong lahirnya kreativitas berpikir baru dengan merumuskan pertanyaan kepada siswa yang memerlukan jawaban-jawaban kreatif, imajinatif, hipotetik dan sintetik. Ada juga yang berpendapat bahwa guru juga mampu memunculkan kesan yang membosankan jika guru tersebut tidak pandai dalam mendekatkan diri kepada peserta didik, sekedar instruktif dan justru dijauhi para siswanya. Kinerja guru semacam ini, pada akhirnya akan mampu mematikan kreativitas dan menciptakan proses pembelajaran yang tidak kreatif dengan sendirinya. Pada proses pembelajaran, seorang guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mengajarkan berbagai pengetahuan umum yang dapat menambah wawasan siswa. Guru harus memiliki kompetensikompetensi yang seharusnya memang dimiliki oleh seorang guru guna mencapai pendidikan yang berkualitas. Untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas diperlukan guru yang professional, berkualitas dan memenuhi kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan (Supardi, 2013:8). Kompetensi professional merupakan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan untuk dapat membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi (Imam Wahyudi, 2012 : 34). Kompetensi professionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan

3 3 dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum dan pengembangan manusia termasuk gaya belajar. Ada empat kompetensi dasar yang harus dimilki oleh seorang guru diantaranya yaitu: (1) kompetensi pedagogik atau professional, guru harus memiliki wawasan yang luas, (2) kompetensi personal atau kepribadian, guru harus memiliki sikap yang bisa diteladani, (3) kompetensi sosial, guru harus bisa berinteraksi sosial baik itu dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah maupun dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah, (4) kompetensi professional, guru tidak hanya menguasai materi yang diajarkan, tetapi juga memahami secara luas dan mendalam. Pelaksanaan MGMP sama halnya dengan KKG juga termasuk organisasi guru yang dibentuk untuk menjadi forum komunikasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari di lapangan, baik SMP maupun SMA. Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP), awalnya disebut Musyawarah Guru Bidang Studi yang merupakan suatu organisasi profesi guru yang bersifat non struktural yang dibentuk oleh guruguru di Sekolah Menengah (SMP atau SMA) di suatu wilayah sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. Selain ditingkat komisariat, MGMP juga memiliki wadah yang lebih luas ditingkat kabupaten atau kota. Hal ini untuk mencakup permasalahanpermasalahan yang ada pada guru secara meluas sehingga kesenjangan yang ada pada guru lebih kecil dan juga dapat mengetahui permasalahan beserta solusinya dari hasil pertemuan kelompok kerja tersebut secara menyeluruh. Dilihat dari tujuan diadakannya MGMP seperti yang dijelaskan, MGMP adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan

4 4 siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Tetapi melihat kenyataan di lapangan, keberadaan MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat dari sumber daya manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana operasional yang tidak sesuai anggaran. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan MGMP IPS SMP di kota Padang? 2. Bagaimana peranan MGMP dalam meningkatkan kompetensi guru IPS SMP di kota Padang? Untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat menjalankan tugas yang sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus ada langkah nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersama-sama. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan MGMP IPS SMP di kota Padang. 2. Untuk mengidentifikasi peranan MGMP dalam meningkatkan kompetensi guru IPS SMP di kota Padang. Sejalan dengan kajian teoritis yang diungkapkan oleh Soerjono Soekanto: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. (Soerjono Soekanto, 2006 : 268). Setiap orang pasti memiliki peranan masing-masing di dalam kehidupan. Misalnya di lingkungan sekolah seperti peranan seseorang sebagai kepala sekolah, peranan guru dalam mencerdaskan peserta didik dan peranan sebagai siswa. Begitu juga dengan MGMP yang memiliki peranan dan fungsi tertentu terhadap peningkatan kompetensi professional guru pada proses pembelajaran di dalam kelas. Peranan MGMP diklasifikasikan menjadi 6, yaitu: 1. Sebagai reformator 2. Sebagai mediator 3. Sebagai supporting agency 4. Sebagai Kolaborator 5. Sebagai evaluator dan developer school reform

5 5 6. Sebagai clinical dan academic supervisor METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan pendekatan dan tipe ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan MGMP dalam meningkatkan kompetensi profesional guru IPS SMP di kota Padang. Menurut Norman K. Denzim (dalam Hamid Patilima 2011 : 3) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah fokus perhatian dengan beragam metode, yang mencakup pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap subjek kajiannya. Artinya penelitian kualitatif mempelajari benda-benda di dalam konteks alamiahnya, yang berupaya untuk memahami atau menafsirkan fenomena dilihat dari sisi makna yang diletakkan pada manusia (peneliti) kepadanya. Penelitian ini dilakukan di daerah Lolong, tepatnya di sekolah SMP Padang. Sesuai dengan judul yang ditulis dalam rancangan ini maka lokasi penelitian adalah di SMP N 7 Kota Padang.Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat dtemukan hasil penelitian pada peranan MGMP dalam meningkatkan kompetensi professional guru IPS SMP di Kota Padang. MGMP sangat berperan dalam meningkatkan kompetensi professional guru dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa peranan merupakan perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai status tertentu misalnya mahasiswa, mereka berperan menuntut ilmu pengetahuan.jadi intinya peranan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang dalam kesehariannya. Pada pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Kota Padang berjalan cukup baik, begitu juga dengan peranan yang telah diberikan oleh MGMP kepada guru-guru yang telah mengikuti kegiatan MGMP IPS Kota Padang. Terdapat 6 pokok peranan

6 6 MGMP dalam meningkatkan keprofesionalan guru dalam pembelajaran: 1. Berperan Sebagai Reformator Katareformator (reformasi) yang berarti perubahan atau pembaharuan. Jadi, MGMP berperan aktif dalam melakukan perubahan pada proses pembelajaran, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sesuai dengan standar proses pendidikan. 2. Berperan sebagai mediator Sebagai mediator MGMP bertugas sebagaimedia pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam pengembangan KTSP dan sistem pengujiannya.seiring dengan perkembangan zaman dan semakin canggihnya teknologi, jadi guru tidak hanya dituntut untuk mengajar dan mendidik tetapi juga harus saling mengenal dengan organisasi yang mewadahi guru. 3. Berperan sebagai supporting agency MGMP mewadahi guru untuk dapat melakukan berbagai inovasi dalam manajemen kelas dan manajemen sekolah dan pembaharuan pada sekolah. 4. Berperan sebagai kolaborator Melakukan kolaborasi dengan unit terkait dan organisasi profesi yang relevan. MGMP juga mewadahi guru untuk dapat saling mengenal dan tau dengan lembaga keguruan yang lain. 5. Berperan sebagai evaluator dan developer school reform Melakukan evaluasi dan mengembangkan reformasi sekolah dalam konteks manajemen berbasis sekolah (MBS), manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS), dan implementasi kurikulum. 6. Berperan sebagai Clinical dan academic supervisor MGMP melakukan supervisi dengan pendekatan penilaian, serta pendekatan lain yang diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Kegiatan MGMP IPS tidak hanya sekedar organisasi yang mewadahi guru IPS, tetapi sangat memberikan banyak kontribusi yang positif karena banyaknya manfaat yang didapatkan oleh guru seperti pengetahuan

7 7 tambahan dan guru juga lebih paham mengenai 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki, karena pada jadwal kegiatan kompetensi dasar termasuk ke dalam pokok pembahasan yang harus di diketahui dan dipahami oleh guru. Berdasarkan observasi saat pertemuan kegiatan MGMP serta wawancara yang dilakukan dengan pengurus inti dan peserta MGMP IPS, MGMP sangat berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi guru IPS dalam pembelajaran. Karena saat pertemuan tersebut, materi yang diberikan oleh narasumber semuanya berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, strategi guru dalam mengelola kelas saat pembelajaran, program-program pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan yang lainnya. Jika dilihat dari peranan yang hendak dicapai, MGMP sangat berperan dalam memajukan dan mengembangkan proses pembelajaran terutama ditinjau dari teknik guru dalam mengajar guna mencapai pendidikan yang sesuai dengan standar nasional. Berhasil atau tidaknya peranan yang diberikan MGMP, semua berpulang kepada masing-masing guru yang yang mengajar di dalam kelas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru IPS SMP di Kota Padang, dapat disimpulkan, bahwa MGMP berperan aktif dalam melakukan perubahan pada proses pembelajaran, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sesuai dengan standar proses pendidikan, mewadahi guru untuk dapat melakukan berbagai inovasi dalam manajemen kelas dan manajemen sekolah serta pembaharuan pada sekolah, melakukan kolaborasi dengan unit terkait dan organisasi dibidang keguruan. Guru yang mengikuti MGMP dinilai dan diawasi oleh dinas pendidikan mengenai penerapan pendidikan dan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui laporan akhir yang dikumpulkan setelah kegiatan MGMP selesai. Berhasil

8 8 atau tidaknya peranan yang diberikan MGMP, semua berpulang kepada masing-masing guru yang mengikuti kegiatan MGMP tersebut. Tapi jika melihat pada peranan yang diupayakan oleh MGMP, sangat jelas bahwa MGMP sangat berperan dalam meningkatkan kompetensi professional guru pada pembelajaran di dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA Hamid Patilima Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Imam Wahyudi Mengejar Profesionalisme Guru.Jakarta : Prestasi Pustaka Mulyasa Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supardi Kinerja Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada