KENDALA-KENDALA PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 PARIAMAN
|
|
- Sugiarto Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KENDALA-KENDALA PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Elda Novita NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT 2016
2 \ HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL KENDALA.KENDALA PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI3 PARIAMAN Nama NPM Program Studi Instansi Elda Novita T Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat Jumal ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, untuk diserahkan ke Program Studi Pendidikan Sejarah. Padang, September 2016 Disetujui Oleh: Pembimbing I Peryrb-imbing II M.Pd ftr-2 aenam, M. Pd.
3 1 KENDALA-KENDALA PESERTA DIDIK DALAM MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 PARIAMAN ¹Elda Novita ² Liza Husnita ³ Jaenam ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ³ Dosen STKIP PGRI Sumatra Barat ABSTRACT Elda Novita (NIM: ), Obstacles of Students in Achieving Criteria Complete Minimal ( KKM ) On the Subject of History Class XI IPS in SMA Negeri 3 Pariaman, Thesis, Department of History Education, College of Teacher Training and Education (STKIP ) PGRI West Sumatra, Padang, This research is motivated by the determination of the basis of the determination of different KKM KKM National standards are only 75. The purpose of this study was to describe the ability of learners to achieve a minimum completeness criteria (KKM) visits to the complexity of the learner, to describe the ability of learners to achieve Mastery Criteria minimal (KKM) views of the carrying capacity of the school, and to describe the ability of learners to achieve a minimum completeness criteria (KKM) visits from school intake. This type of research used in this research is qualitative descriptive with study sites in SMA Negeri 3 Pariaman with research informants are students of class XI IPS2, IPS2 XI homeroom teacher, who teaches history and Vice curriculum SMA Negeri 3 Pariaman. Data collection techniques are observation, interview and documentation. Accuracy of data is tested by using triangulation data is then analyzed by an interactive model that consists of data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study show that: 1) The ability to achieve a minimum completeness criteria (KKM) of students in the subjects of history class XI IPS in SMA Negeri 3 Pariaman seen in the field that the difficulty about the hassle of learning materials is experienced by learners. 2) The ability to achieve a minimum completeness criteria (KKM) based on carrying capacity, the reality of facilities and infrastructure that support the teaching of history available yet provide maximum results in the learning process of history. 3) The ability to achieve a minimum completeness criteria (KKM) based on the intake / average learners in New Student Admission (PSB) conducted at SMA Negeri 3 Pariaman not in accordance with the determination of intake should be. Keywords : Obstacles, Criteria Complete Minimal ( KKM ), Subject of History.
4 2 PENDAHULUAN Pendidikan adalah sistem usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah salah satunya dapat dilihat dari ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran di kelas terhadap bidang studi tertentu. harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidikan atau forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Penilaian ketuntasan belajar ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tiga komponen yang terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran. Ketiga komponen tersebut adalah kompleksitas materi serta kompetensi yang harus dikuasai, daya dukung dan kemampuan awal peserta didik (intake). yang ditetapkan setiap mata pelajaran di sekolah berbeda-beda, di SMA Negeri 3 Pariaman khususnya pada mata pelajaran sejarah KKM yang ditetapkan 78. bagi peserta didik yang berkemampuan diatas rata-rata, KKM 78 tidak masalah sedangkan bagi peserta didik yang berkemampuan di bawah rata-rata KKM pada umunya melakukan beberapa kali remedi agar nilainya mencapai KKM. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilihat dari kompleksitas peserta didik?, bagaimana kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilihat da ri daya dukung sekolah?, bagaimana kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilihat dari intake sekolah?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilihat dari kompleksitas peserta didik, untuk mendeskripsikan kendala peserta didik dalam mencapai dilihat dari daya dukung sekolah, untuk mendeskripsikan kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilihat dari intake sekolah. Kendala dalam dunia pendidikan dapat juga diartikan sebagai kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik. Jadi kendala belajar sama artinya dengan kesulitan belajar yang merupakan suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan belajar tertentu yang dialami oleh peserta didik (Rohmalina Wahab, 2015: 191). Menurut Prayitno (2013:533) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan acuan untuk menetapkan seorang peserta didik/siswa secara minimal memenuhi persyaratan atas materi pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Kunandar (2013:83) adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan pada awal tahun pembelajaran dengan memperhatikan: a. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik). b. Kompleksitas materi (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar. c. Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sarana dan prasarana pembelajaran dan sumber belajar) yang dimiliki satuan pendidikan. Menurut Abdul Majid dan Firdaus (2014:153) Pendekatan perumusan Kriteria ketuntasan minimal (KKM) menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
5 3 a. Kompleksitas Kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari suatu indikator, baik tingkat kesulitan kompetensi kata kerjanya maupun tingkat kesulitan materinya. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/ kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Menurut Abdul Majid dan Firdaus (2014:154) Aspek yang dilihat dari pendidik dalam menentukan tingkat kompleksitas adalah: 1)Memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik. 2)Kreatif dan inovatif dengan motode pembelajaran yang bervariasi. 3)Menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan. b. Daya Dukung Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan utuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA). Menurut Kunandar (2013:88) kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1)Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran. 2)Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepeduliaan stakeholders sekolah. c. Intake/ Rata-rata Menurut Sunarti dan Selly Rahmawati (2014:205) Intake adalah tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake dapat diketahui berdasarkan: 1)Hasil seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB), Nilai Ujian Nasional atau Nilai Ujian Sekolah (NUN/NUS), rapor terdahulu, dan tes seleksi masuk atau psikotes. 2)Tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya. METODOLOGI Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu bentuk penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan uraian pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode ilmiah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Pariaman. Waktu penelitiannya adalah semester genap tahun ajaran upaya untuk mendapatkan keterangan dan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka informasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2, wali kelas XI IPS 2, guru yang mengajar mata pelajaran sejarah. Untuk menunjang data penelitian, peneliti juga melakukan wawancara dengan wakil kurikulum di SMA Negeri 3 Pariaman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu: 1.Observasi Observasi dilakukan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Dimana observasi melakukan pengamatan dengan melihat strategi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik di Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pariaman. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan mendalam serta terarah dan semakin memusat. Melalui wawancara akan diperoleh informasi secara lengkap dan mendalam mengenai kendalakendala peserta didik dalam mencapai
6 4 pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pariaman. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan kegiatan dalam rangka pengumpulan dan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen seperti gambar dan nilai peserta didik Agar data di percaya, maka penelitian ini menggunakan triangulasi. Menurut Iskandar (2009:230), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pencekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2014:246) yang terdiri dari tiga langkah yaitu: 1. Pengumpulan Data Data dikumpulkan dari berbagai sumber melalui observasi wawancara dengan guru-guru dan peserta didik di SMA Negeri 3 Pariaman. 2. Reduksi Data Merupakan proses memilah dan memilih data yang didapatkan dilapangan. Data berbentuk catatancatatan lapangan yang harus ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah penelitian. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kemudian dibaca, dipelajari, ditelaah, dan direduksi dalam bentuk analisis yang terperinci serta dikelompokan sesuai dengan bidangnya. Proses ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. 3. Penyajian Data Dalam penyajian data, peneliti menyusun secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan dalam penelitian. Selain itu penyajian data dilakukan dengan hati-hati agar data yang teruji tidak menimbulkan bias sehingga akhirnya dapat mengurangi kesahihan data yang terkumpul. 4. Kesimpulan (Verifikasi) Pengambilan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan display data sehingga dapat disimpulkan tentang kebenaran mengenai kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran sejarah. HASIL PENELITIAN 1. Berdasarkan Kompleksitas Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan dan kerumitan setiap kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Tingkat kesulitan yang harus dicapai oleh peserta didik dapat dikategorikan 3 macam yaitu tinggi, sedang dan rendah. a. Penetapan Komplekstitas Berdasarkan Tingkat Kompleksitas Peserta didik. Tingkat kompleksitas peserta didik dari kesulitan materi pembelajaran sejarah dan kesulitan peserta didik dalam guru menggunakan pertanyaan sulit yang dimengerti peserta didik. Sehingga kesulitan inilah yang membuat peserta didik banyak tidak tuntas dan beranggapan bahwa KKM sejarah 78 tinggi. b. Penetapan Komplekstitas Berdasarkan Tingkat Kompleksitas waktu Waktu 2 yang diberikan oleh guru dalam menjawab soal Ulangan Harian sebenarnya sudah berlebih. Bagi peserta didik banyaknya waktu yang diberikan akan membuat mereka tidak konsentrasi dan akan lebih santai lagi dalam menjawab soal ulangan karena penggunaan waktu yang berlebih akan mempermudah siswa untuk bertanya serta mencontek lembar jawaban punya teman mereka yang sudah selesai. Keributan akan terjadi, dan itu yang membuat waktu yang seharusnya cukup dan bahkan berlebih ini akan terasa pendek. 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Berdasarkan Daya Dukung Sekolah Selain dari sarana dan prasarana, dalam kemampuan sumber daya dukung pembelajaran
7 5 juga adanya ketersediaan tenaga, manajemen sekolah serta stakeholders sekolah. Ketersediaan tenaga sekolah di SMA Negeri 3 Pariaman sudah sesuai dengan pendidikan dan kejuruan yang telah guru-guru ini tempuh. Guru-guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Pariaman ini sesuai dengan tamatan ilmu yang telah guru-guru ini dapatkan. Seperti guru sejarah yang mengajar di kelas XI IPS 2 yang merupakan lulusan dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang mengajar sesuai dengan ilmu yang beliau dapatkan yaitu sejarah. 3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Berdasarkan Intake Siswa Pencapaian intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes. Sedangkan peserta didik yang sebelumnya memiliki hasil belajar tinggi bisa penetapan skor nilai intake yang tinggi pula dan begitu pula sebaliknya. PEMBAHASAN merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian hasil belajar sebagai bagian dari langkah pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu guru disetiap satuan pendidikan harus mampu menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang menjadi tolak ukur pencapaian kompetensi belajar peserta didik. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus berdasarkan komponenkomponen sebagai berikut: Kompleksitas atau tingkat kesukaran atau kesulitan materi pada pembelajaran sejarah, daya dukung sekolah yang mencakup sarana prasarana sekolah dalam mensukseskan proses pembelajaran, seperti ketersediaan sumber belajar dan media pembelajaran di sekolah tersebut. Serta intake atau rata-rata peserta didik, yang juga dilihat dari kemampuan peserta didik dalaam proses pembelajaran dari hasil belajar siswa sebelumnya. Berdasarkan hasil temuan di lapangan tentang Kendala-kendala peserta didik dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pariaman memperlihatkan hasil bahwa kompleksitas (tingkat kesulitan atau kerumitan) materi pada pembelajaran sejarah telah di sesuaikan dengan kemampuan dari peserta didik. Tetapi kenyataannya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan kompleksitas dari peserta didik masih terlihat. Terbukti dengan yang diungkapkan oleh peserta didik bahwa masih adanya kerumitan soal Ulangan Harian yang diberikan dan kerumitan materi pembelajaran sejarah bagi peserta didik. Kendala dalam penetapan KKM berdasarkan daya dukung sekolah yang dibuat oleh guru sejarah di SMA Negeri 3 Pariaman sudah sesuai dengan tingkat daya dukung sekolah. Kenyataannya bahwa sarana pembelajaran baik dari sumber belajar maupun media pembelajaran sudah tersedia dalam menunjang pembelajaran peserta didik. Namun banyak peserta didik yang tidak mempergunakan seperti buku yang terdapat di perpustakaan sekolah dengan baik, untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah. Sehingga nilai KKM yang ditetapkan oleh guru sulit bagi siswa untuk mencapainya, karena peserta didik malas untuk meminjam buku perpustakaan maupun membaca materi pembelajaran. Kendala penetapan KKM oleh guru sejarah berdasarkan intake atau kemampuan rata-rata peserta didik dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) di SMA Negeri 3 Pariaman masih secara umum, persyaratannya berupa Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) dan penyesuaian jalur masuk sekolah menengah pertama (SMP) dengan jalur masuk ke SMA yang sudah ditentukan (rayon) sekolah yang seharusnya. Jika tidak sesuai dengan jalur penerimaan di SMA Negeri 3 itu siswa harus melakukan surat pemindahan untuk bisa memasuki jalur masuk ke SMA 3. Selain dari penerimaan siswa baru (PSB), kriteria penetapan intake/ rata-rata peserta didik juga dilihat dari nilai semester lalu atau tahun lalu. Penetapan KKM yang tinggi ini oleh sekolah agar mengacu untuk keinginan siswa mencapai KKM yang tinggi, serta hanya untuk kepentingan dari tuntutan perguruan tinggi yang setiap tahunnya dalam
8 6 penerimaan siswa melihat nilai yang di capai oleh peserta didik di bangku SMA. Namun ini kurang sebanding dengan kemampuan yang peserta didik miliki. Berdasarkan hasil wawancara dari kendala peserta didik dalam mencapai KKM itu kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Selain itu tingkat kesulitan materi yang hanya peserta didik lihat dari banyaknya materi sejarah, kemalasan peserta didik dalam menghafal untuk Ulangan Harian maupun ujian yang tidak mereka sukai dalam pembelajaran sejarah dan lebih membosankan dengan banyaknya catatan-catatan yang diberikan. Sedangkan kelengkapan sarana prasarana yang sudah tersedia di sekolah tidak dipergunakan dalam menunjang pembelajarannya. Ketidak sesuaian nilai KKM yang tinggi dengan kemampuan peserta didik yang disebabkan karena upaya guru atau sekolah agar memudahkan peserta didik memasuki perguruan tinggi. Masalah usaha guru dan sekolah untuk nilai KKM 78 dengan tujuan mempermudah serta tuntutan dari perguruan tinggi mungkin dapat dipahami. Selain itu, nilai KKM yang ditetapkan di sekolah SMA Kota Pariaman rata-rata di atas 75. Oleh karena itu guru dan sekolah tersebut terpaksa menyamakan KKM dengan sekolah yang lain agar memiliki standar penilaian yang sama. Akan tetapi penyetaraan tersebut harus disesuaikan kembali dengan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat disimpul bahwa Kendalkendala peserta didik dalam mencapai adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pariaman memperlihatkan hasil bahwa kompleksitas (tingkat kesulitan atau kerumitan) materi pada pembelajaran sejarah terlihat dilapangan bahwa kesulitan soal dan kerumitan materi pembelajaran memang dialami peserta didik. 2. Kemampuan dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan daya dukung sekolah kenyataannya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran sejarah yang tersedia belum memberikan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran sejarah. 3. Kemampuan dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan intake/rata-rata peserta didik dalam penerimaan siswa baru (PSB) yang dilakukan di SMA Negeri 3 Pariaman belum sesuai dengan penetapan intake yang seharusnya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk peserta didik untuk lebih giat lagi belajar dan memperhatikan guru dalam menjelaskan pelajaran sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. 2. Untuk guru diharapkan lebih mempersiapkan RPP serta lebih memperhatikan peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan arahan serta motivasi kepada peserta didik untuk dapat belajar dengan giat, sehingga peserta didik mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. 3. Untuk Kepada kepala sekolah SMA Negeri 3 Pariaman agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana disekolah untuk menunjang pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang baik. DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid, Firdaus Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung:Interes. Iskandar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press. Kunandar Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Prayitno Kaidah Keilmuan Pendidikan Dalam Belajar dan
9 Pembelajaran jilid 2. Padang:UNP Press. Rohmalina Wahab Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Sunarti, Selly Rahmawati Penilaian dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta:Andi. 7
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.
HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181
Lebih terperinciSTRATEGI MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) MENGHADAPI PERILAKU BELAJAR SISWA DI SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM JURNAL
STRATEGI MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) MENGHADAPI PERILAKU BELAJAR SISWA DI SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN JURNAL
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Nama : Refmaliana NPM : 12020012
Lebih terperinciKeywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN
1 KENDALA GURU DALAM PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Pitriani D 1, Ranti Nazmi 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciJURNAL. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PUTRI INSANI HARAHAP NPM
PELAKSANAAN KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH OLEH MAHASISIWA PPLK PADA SEMESTER GENAP DI SMAN 1 V KOTO KAMPUNG DALAM TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO
PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO Amalia Emiliana Suryani, Atik Catur Budiarti, Siany Indria Liestyasari Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas
Lebih terperinciHAMBATAN PELAKSANAAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL MATA PELAJARAN PRODUKTIF TATA BUSANA SMKN 1 LEMBAH GUMANTI MIA MARGARETTA
HAMBATAN PELAKSANAAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL MATA PELAJARAN PRODUKTIF TATA BUSANA SMKN 1 LEMBAH GUMANTI MIA MARGARETTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IMPLEMENTASI PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM
PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM. 12020020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017
IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN Paramuditha Widyanto 1), Yulianti 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN 1 Windy Kurniawan 1, Liza Husnita 2, Jaenam 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciPERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT
1 PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG Okyulianti 1, Liza Husnita 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cooperative, Listening Team, Learning Outcomes
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Listening Team Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Peserta Didik Kelas V MI Plus Wates Kroyo Besuki Tulungagung ini
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI (STUDI KASUS DI SMK NEGERI SE-SURAKARTA)
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI (STUDI KASUS DI SMK NEGERI SE-SURAKARTA) Disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada jurusan Pendidikan Akuntansi
Lebih terperinciArtikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas V SDN Tunge 2 Wates Kediri ini ditulis oleh Lu lu il Maknun,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cooperative, Jigsaw, Cultural History of Islam. implementation of model cooperative learning type of jigsaw on the subjects of
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Peserta Didik Kelas IV MI Nurul Huda Dawuhan Trenggalek ini ditulis
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Metode bamboo dancing, Hasil belajar.
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Bamboo Dancing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa Kelas IV-A Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishlah Tiudan Gondang Kabupaten Tulungagung
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK Indria Nur Malita Sari 1), Jenny I.S. Poerwanti 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP Siska Yuniyati 1), Jenny IS Poerwanti 2), Karsono 3) SD Negeri Gentan 01, Gentan, Kec.Bendosari Kab.Sukoharjo
Lebih terperinciPeran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:
1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student
Lebih terperinciKENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
KENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL REVIANI SALVIA NPM:12020024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciKINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH Oleh: ADE IRMAYUNI SYAH 08 / 05688 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI
Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG. Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3
PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN IPS SEJARAH DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPN 9 PADANG Oleh: Muhammad Sofwan 1 Zafri 2 RantiNazmi 3 Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Reny Atika Rahmawati 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran
ABSTRAK Skripsi dengan judul Kreativitas Guru PAI Pada Metode Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri ini ditulis oleh Arifatul Laili, NIM 2811133044, dengan pembimbing oleh H. Muh. Nurul
Lebih terperinciKeywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:
Lebih terperinciKESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL
KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
1 PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI ORGANISASI SISWA KELAS V SD N KARTASURA 07 TAHUN 2012 Wahyu Fajar Prasetyo, A. Dakir, Samidi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciAnalisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Liza Yulia Sari Program Studi
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL
Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciHAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL Oleh: SUSI SUSANTI NPM: 12060191 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciEFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM
EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM. 11010151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG
PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG Refki Linaldi 1, Fitria Kasih 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI
TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YANMILA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR
PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR Kandita Kurniasari Ayu Asriningsih 1), A. Dakir 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rizka Fitri Nugraheni 1), Hasan Mahfud 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET
PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,
Lebih terperinciINFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION
INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION (Case : In Student of Class XI IPS SMA Country Sub District Akabiluru)
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU
1.362 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU IMPLEMENTATION OF MATHEMATICS REMEDIAL TEACHING
Lebih terperinciPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal PENGERTIAN Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
Lebih terperinciPERSIAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SISWA SDLB NEGERI 40 KABUPATEN SOLOK
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 20-26 20 PERSIAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SISWA SDLB NEGERI 40 KABUPATEN SOLOK Oleh Nia Purnama Sari Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMAN 11 PADANG Nama : Risa arizona Npm : 09090229
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) DESI MELIA
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciRahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 02 JEMBER Rahayu
Lebih terperinciREMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING
REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Maida Khoirina
Lebih terperinciMurniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA TERPADU (BIOLOGI) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs PPTI TAMO Murniati 1,sainab 2 1 Biologi Madrasah Aliyah
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Pendahuluan. Wulandari et al., Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi...
23 Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014) Analysis of Learning Difficulty of Accounting
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Hida Kurniawati Nasution*
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS KETUNTASAN KOMPETENSI DASAR UKK SISWA KELAS VB SD N PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA
Studi Analisis Ketuntasan... (Candra Kirana) 395 STUDI ANALISIS KETUNTASAN KOMPETENSI DASAR UKK SISWA KELAS VB SD N PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA AN ANALYTICAL STUDY OF THE MASTERY OF BASIC COMPETENCIES OF
Lebih terperinciDESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT
DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG Nofri Wahyu Ningsih*), Rahmi**), Alfi Yunita**), *) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciKey Words: Media by History Social Science Education. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG. Oleh: Melly Marissa 1. Kaksim M.Pd 2. Syamdani M.Pd 3. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) HARAPAN IBU METRO
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: 2354-6883 ; e-issn: 2581-172X Volume 5, No 2, December 2017 (187-200) DOI: https://doi.org/10.24252/mapan.2017v5n2a3 ANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah
Lebih terperincibelajar siswa karena siswa dengan mudah memahami pelajaran, Faktor pendukung penggunaan media pembelajaran, siswa di smart class sangat aktif, sarana
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Smart Class (Kelas Unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri ini ditulis oleh Vivi Nuraini, pembimbing
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN
KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciPERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Ira Kusuma Wardani Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WAHYU OKTIYANTO K7109198 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Risa Listyaningrum, Sri Estu Winahyu, Muchtar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: risalistyaningrum19@gmail.com
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Diah Restiningsih 1), Hartono 2), Kartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Gallery Walk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas III MIN Pandansari Ngunut ditulis oleh Mufidatur Rosidah, NIM 2817133112, dibimbing
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017
ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 Esti Mulyaningsih¹, Kartika Chrysti Suryandari 2, Tri
Lebih terperinciKeywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK PADA KURIKULUM 2013 D SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yulaina Efrida Wati 1, Ismarianti 2, Wira Solina 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE
88 PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE Improved The Result of The K3LH Learning Trhought Giving The Learning Quiz to The
Lebih terperinciOleh: LILIS SETIYOWATI A
PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 53 TAHUN 2015 DI SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN Rosmiati 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciMASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 05 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh:
MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 05 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Bertha Ivhone* Helma** Rahma Wira Nita* Mahasiswa
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PENDEK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 3, MASARAN, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SODRI X7111527 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Kunandar, 2013,h.33). Kurikulum. berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Seperti dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan merupakan
Lebih terperinci