KEMAMPUAN GURU SOSIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
|
|
- Iwan Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMAMPUAN GURU SOSIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Putri 1 Dr. Ansofino, M.Si 2 Marleni, S.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Main problem which is researched in this research is to explain teacher s ability forward sociology material understanding in adjustment with learning method. In addition the purpose of this research is to know teacher s ability toward sociology material understanding in adjustment with learning method. Research method that is used in this research is qualitative method especially case study type. Research informant was sociology teacher, headmaster, students of ten, elevent, and twelve class. Technigue of data collection is done by three ways, there are : observation, interview and documentation study. Technigue of data analysis has several ways below: data collection, data reduction, data presentation and conclusion with drawal. Based on the result of the research, it could be concluded that sociology teacher sability in implementing learning process in SMAN 1 Pasaman, Pasaman Barat regency, involve: a. Teacher s ability in sociology material understanding was still not good because the teacher who teach lesson was not teacher who had background sociology discipline. So, the teacher did not understand the material, and teacher s knowledge about sociology subject was still limited. b. Teacher s ability adjusted lesson plan with lesson implementation was not optimal because the teacher did not understand in implementing lesson method, so the method lesson was not effective and variation did run well. It caused the student felt bored in learning proces. And finally students interest to follow sociology lesson was reduced. c. Teacher s ability interaction and communication with students in learning proces still had obstacle because the teacher could not create comfortable learning atmosphere which can make students feel interest. So, the efort to create and keep students to think critical and sensitive social tendency around was often pasted. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan investasi Sumber Daya Manusia yang mempunyai nilai strategis bagi kehidupan manusia di dunia. hampir seluruh negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang paling utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang paling penting dalam rangka pembangunan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan pendidikan bangsa Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal senada juga dikemukakan oleh Rifma (2008:4) bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya, dan seperti yang tertera dalam Undang-Undang RI No. 20 pasal 3 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bahwa pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta untuk mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut hendaknya ada upaya untuk peningkatan mutu pendidikan secara terpadu, terutama terpadunya seluruh komponen yang ada disekolah. Sekolah adalah tempat mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan. Pada hakikatnya keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan disekolah sangat dipengaruhi oleh guru dan latar belakang pendidikan guru karena guru yang berhadapan langsung dengan siswa. Selain itu, guru jugalah yang mampu menciptakan kondisi belajar yang menarik yang dapat meningkatkan aktifitas siswa untuk belajar lebih giat. Pada dasarnya keberhasilan dalam pembelajaran tidak terlepas dari peran serta guru yang memfasilitasi anak didiknya dalam pembelajaran. dan hal ini dapat dilihat dari kualitas tenaga guru tersebut. Keberadaan guru-guru sosiologi yang sebagian besar berlatar belakang bukan dari disiplin pendidikan sosiologi memang tidak bisa dipungkiri. Hal ini tentunya mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi tersebut menandakan bahwa kemampuan guru sosiologi dalam melaksanakan proses pembelajaran belum dapat dikatakan maksimal dan efektif dalam proses pembelajaran.
3 Keberadaan seorang guru atau pendidik sangatlah menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, Proses pembelajaran akan dapat berjalan lebih lancar apabila guru dapat menjalankan tugasnya sebagai mana mestinya. Menurut Rifma (2008:5) Salah satu tugas utama guru dalam proses pembelajaran adalah guru harus mampu mengunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipandang kecil dalam proses pembelajaran karena jika seorang guru atau pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat maka guru tersebut akan mampu memotivasi siswanya untuk belajar lebih giat lagi. Berdasarkan hal tersebut guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajaran. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pada akhirnya, proses pembelajaran sosiologi menjadi sesuatu yang lebih menarik bagi siswa dan tidak menjadi suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun secara idealnya guru mata pelajaran sosiologi harus mampu menerapkan berbagai macam metode dalam proses pembelajaran, namun pada kenyataannya masih ada sebagian guru sosiologi yang belum mengerti tentang cara penerapan berbagai metode yang efektif dan bervariasi didalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini disebabkan karena guru sudah terbiasa mengunakan metode ceramah sehingga tidak begitu mengerti dengan penerapan metode pembelajaran yang lainnya. Ini terlihat dalam proses pembelajaran guru lebih cenderung mengunakan metode ceramah dibanding dengan metode pemecahan masalah yang lain yang lebih bervariasi, seharusnya guru sosiologi bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. seperti yang diungkapkan Buchari Alma (2009:42) membuat variasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam perilaku keterampilan mengajar. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan bahwa dalam proses pembelajaran tersebut sebagian besar guru masih kesulitan menerapkan metode pembelajaran, misalnya seperti metode diskusi dan tanya jawab. Hal ini terlihat pada saat terjadinya proses diskusi dan tanya jawab suasana kelas menjadi tidak terkendali dan yang memperhatikan jalannya diskusi hanya beberapa orang saja, selain itu guru sebagai pemimpin diskusi lebih banyak duduk dan diam serta membiarkan beberapa siswa sibuk dengan kegiatan sendiri, akhirnya pembelajaran sosiologi menjadi sesuatu yang membosankan bagi siswa. Ketidakmampuan guru tersebut dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran sangat bertolak belakang dengan predikat
4 SMA Negeri 1 Pasaman yang merupakan sekolah favorit dan Berstandar Nasional (SBN). seharusnya predikat tersebut hendaknya didukung oleh tenaga pendidik yang profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan kemampuan guru terhadap penguasaan materi sosiologi dalam menyesuaikannya dengan metode pembelajaran? Penelitian sebelumnya tentang kemampuan guru terhadap penguasaan materi sosiologi pernah dilakukan oleh Rahma Yulianti dalam skripsinya yang berjudul Kemampuan Guru sosiologi mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar di SLTP N 1 Sungai Tarab tulisan ini sudah menggunakan keterampilan mengadakan variasi tetapi belum semua komponen mampu digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga hasil belajar dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran sosiologi rendah. Penelitian tentang keterampilan guru dalam mengadakan variasi juga pernah dilakukan oleh Helmi Elviza dengan judul Keterampilan Variasi Dalam Pembelajaran IPS Yang Dilaksanakan oleh Guru-Guru IPS yang Mengajar di SMP N 2 Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penulis menggunakan pendekatan dan tipe penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang Kemampuan guru sosiologi dalam melaksanakan proses pembelajaran di SMAN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi,wawancara, dan dokumentasi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara terlibat dan wawancara dilakukan secara mendalam. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara interaktif. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. HASIL PENELITIAN 1. Kemampuan guru sosiologi dalam melaksanakan proses pembelajaran di SMAN 1 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat a. Kemampuan guru menguasai materi sosiologi Dalam menyampaikan materi pembelajaran sosiologi guru seringkali menghadapi kendala. Hal ini dikarenakan wawasan kependidikan guru yang masih terbatas serta kurangnya pemahaman guru terhadap mata pelajaran yang diampunya,
5 sehingga guru masih mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi ajar. Di samping itu perubahan kurikulum yang berubah-ubah dari kurikulum 1999 ke 2004 juga membuat guru gagap karena perubahannya yang drastis. Jadi guru membutuhkan waktu untuk memahaminya dan melakukan penyesuaian. Belum genap 5 tahun KBK berjalan dan saat guru mulai bisa mengikutinya, ternyata kurikulumnya sudah berganti lagi dengan kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pada akhirnya guru membutuhkan waktu lagi untuk bisa beradaptasi. Hal ini merupakan salah satu kendala yang dirasakan oleh guru karena harus melakukan penyesuaian-penyesuaian terkait dengan materi pembelajaran. b. Kemampuan guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran Materi pelajaran sosiologi yang sebagian besar laboratoriumnya adalah masyarakat, tentunya akan lebih ideal jika siswa diajak terjun ke masyarakat. Hal ini dilakukan supaya siswa dapat mengalami langsung fenomena sosial yang ada dimasyarakat sehingga belajar akan lebih bermakna. Siswa pun akan lebih senang karena tidak selalu berada di dalam kelas. Sayangnya guru tidak dapat menerapkannya dalam pembelajaran sosiologi, karena guru belum banyak megetahui mengenai metodemetode pembelajaran yang bervariatif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Jadi guru harus lebih banyak belajar guna meningkatkan kemampuannya dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan kondusif bagi siswa. c. Kemampuan guru menjalin interaksi dan komunikasi dengan siswa Pada dasarnya kegiatan pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran demi tercapainya kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk menciptakan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan permendiknas tersebut guru harus mampu menerapkan berbagai metode dalam pembelajaran. Seharusnya proses pembelajaran di sekolah harus fleksibel, tidak kaku serta perlu proses pembelajaran yang menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu, dan mengarah pada kedewasaan. Metode pembelajaran merupakan komponen yang sangat penting untuk mencapai proses pembelajaran tersebut. Pengunaan metode pembelajaran yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
6 Disamping itu penerapan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sesuai dengan permasalahan tersebut guru sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran hendaknya harus mampu mengunakan berbagai macam metode pembelajaran disekolah agar dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. 2. KESIMPULAN Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan guru dalam penguasaan materi sosiologi masih belum mendalam karena guru yang mengajar mata pelajaran tersebut bukan dari latar belakang disiplin ilmu sosiologi. Jadi guru kurang memahami materi, Dan wawasan guru mengenai mata pelajaran sosiologi pun masih terbatas. sedangkan kemampuan guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran belum optimal, karena guru kurang mengerti dalam menerapkan dan melaksanakan berbagai macam metode pembelajaran yang ada sehingga bagaimana melaksanakan metode pembelajaran yang efektif dan bervariasi tidak dapat berjalan dengan baik. Akibatnya siswa merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran sosiologi dan akhirnya minat siswa untuk belajar sosiologi pun menjadi semakin berkurang. Serta kemampuan guru dalam menjalin interaksi dan komunikasi dengan siswa didalam proses pembelajaranpun masih mengalami kendala karena guru tidak bisa menciptakan situasi belajar yang mengaktifkan siswa. Sehingga upaya untuk memicu dan memelihara keterlibatan siswa agar berpikir kritis dan peka terhadap gejala sosial di sekitarnya sering kali terlewatkan. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Rahma Yulianti Kemampuan Guru Sosiologi Mengadakan Variasi dalam Proses Belajar Mengajar di SLTP N 1 Sungai Tarap. Skripsi: FIS UNP. Rifma Implementasi Kompetensi Pedagogik dalam Pembelajaran. Makalah disampaikan Pada Seminar Internasional Pendidikan dan Temu Karya Dekan FIP (FKIP BKS-PTN) Wilayah Barat Indonesia di Plasa Hotel Rocky Padang, 9 November Sardiman A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soerjono Soekanto Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suharsimi Arikunto. dkk Evaluasi Program Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suryawati Model-model Pembelajaran. Bandung: PT raja grafindo Persada. Sudaryo. dkk Strategi Belajar Mengajar I. Wonosobo: Unnes Press Media. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
7 1
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL OLEH : SISRY PURNAMA SARI NPM :10070254 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.
HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181
Lebih terperinciNadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
Peranan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Tentang Kesiapan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa PPL Untuk Praktek Mengajar) Di SMA N Se-Kabupaten Dharmasraya Nadia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu
Lebih terperinciTHE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL
THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan landasan utama dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat membentuk kehidupan dan jati diri seutuhnya. Anak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional, terampil, kreatif dan inovatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII-2 SMP N 19 PADANG KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Elvira 1, Kaksim 2, Juliandry Kurniawan Junaidi 2
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciHambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman
Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM
PELAKSANAAN PERMENDIKBUD NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES (PENDEKATAN SAINTIFIK) PADA KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL MIGO WAHYU AKNIMAL NPM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang diharapkan, hal ini dikarenakan oleh banyak komponen yang mempengaruhi mutu tersebut. Komponen-komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciHUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING
HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber
Lebih terperinciAPPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk generasi yang beriman dan memiliki ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan seyogyanya menyiapkan generasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan berperan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Abdan SMP Negeri 2 Poso Pesisir, Kab. Poso ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan pendidikan, manusia menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. UU nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciPERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT
1 PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG Okyulianti 1, Liza Husnita 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAC This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan posisi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Direct Instruction
Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Pertiwi 1 Padang. Rezi Novia Saputri 1, Drs. Khairudin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan telah diatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan telah diatur oleh pemerintah dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Pendidikan menjadi tuntutan wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan
Lebih terperinciKey Words : Reading Comprehension, Answer the Questions
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SASAK RANAH PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN Oleh Defa Juli Lestar, Wirnita Esk, Trisna Held 1) Mahasiswa STKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang, dimana pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL
PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:
1 PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By: M. Alfi Syafri ABSTRACT Student Guidance and Counseling, STKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak
Lebih terperinciBENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli
BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Asmaneli 09060001 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci keberhasilan setiap Negara. Negara yang memperhatikan kualitas dan kuantitas pendidikannya akan lebih maju daripada Negara yang kurang memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciKETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG
KETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG Lili Nur Indah Sari 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat The background
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING
PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Di sekolah, guru dan peserta didik memegang peranan penting dalam proses belajar
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SATINI NIM F33209079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG, dan 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Learning outcomes, Model problem based learning (PBL).
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING (Studi Pada Kelas X1 IPS 2 SMAN 1 Muaro Bungo) Bebbi Febri 1, Sri Rahayu 2, Hefni 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENERAPAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL RIRIEN MAITASARI NPM. 10070253 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam mencapai tujuan Negara yaitu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang telah tertuang pada Pembukaan UUD 1945. Dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meletakkan dasar hukum yang kuat yaitu dengan dikeluarkannya Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mengatur pelaksanakan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meletakkan dasar hukum yang kuat yaitu dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun
Lebih terperinciOleh : Destyana Ayu Wulandari A
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP N 3 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2
EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2 1 STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung, bintianisaul@stkipmpringsewu-lpg.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN) ARTIKEL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG
i ii KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG Oleh Hendri Surya 1, Trisna Helda, M.Pd. 2, Zulfitriyani, S.S., M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI
Lebih terperinciAnalisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan
Volume 3, Nomor, Januari 25; -92 Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri Tarakan Mustari Pengawas SMK pada Dinas Pendidikan Kota Tarakan Email: mus_ari@ymail.com Abstract: This research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas, berakhlak
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA
ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA Novia Hendiani N, Yohanes Bahari, Izhar Salim Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email :novia_hendianinasution@yahoo.com
Lebih terperinciSIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga)
Profesi Guru (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga). Mei, 2013. SIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang
Lebih terperinciOleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK
1 Kendala yang Dialami oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyalurkan Bakat Peserta Didik melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran di SMP Negeri 2 Bayang Oleh: Eldawati Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan utnuk menciptakan kualitas individu yang memiliki karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif, konteksual dan komprehensif dalam menjawab sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman sekarang ini, banyak siswa mulai malas belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Sehingga kerap sekali banyak siswa yang kurang memahami
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENERAPAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LAN KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT
PERANCANGAN DAN PENERAPAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LAN KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 4 PADANG Ivan Iswandi 1, Yusran 2, Thomson Mary 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Informatika
Lebih terperinciKENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG
KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahmad Wahyudi, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal dasar bagi manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Merujuk pada sistem pendidikan nasional No 20 Tahun 2003 menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan
Lebih terperinciANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT
ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT Nurul Hidayah, Junaidi H. Matsum, Gusti Budjang Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email : hidayahfkip19@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Penelitian Telah kita ketahui bersama bahwasannya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam semua aspek kehidupan, karena dengan pendidikan semua orang bisa
Lebih terperinciSupervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni
Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Sri Winarni Guru SDN 1 Pandean Email: sri.winarni@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciKENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
KENDALA-KENDALA GURUDALAMPENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN VISUALTERHADAP PEMBELAJARAN IPS KELAS VII DI SMPN 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL REVIANI SALVIA NPM:12020024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE THE FIRING LINE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE THE FIRING LINE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL LESI SARTIKA NIM. 09010055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KARTU FLASH
PENGGUNAAN KARTU FLASH TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA KELAS X DI SMAN 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN PESISIR SELATAN Rita Juliani 1, Yenni Melia, S.Sos,M. Pd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik,
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Dini Ayu Lestari, Chumdari, Hartono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinci