STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT PT GODONGIJO ASRI, DESA SERUA KOTA DEPOK, JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

VII. FORMULASI STRATEGI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III KERANGKA PEMIKIRAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

III. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

IV METODE PENELITIAN

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

IV. METODE PENELITIAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

Dosen MKDU, IPB 3) Alumi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga IPB

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

III. KERANGKA PEMIKIRAN

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR)

IV. METODE PENELITIAN

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism pariwisata/kepariwisataan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI KAJIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nofianty ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS ANALISIS SWOT DI UNIT USAHA AGRO MANDIRI

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Transkripsi:

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT PT GODONGIJO ASRI, DESA SERUA KOTA DEPOK, JAWA BARAT Joko Purwono 1), Sri Sugyaningsih 2), Eka Pratiwi 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB 2) Dosen MKDU, IPB 3) Alumni Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Jln. Lingkar Kampus IPB Dramaga IPB Bogor E-mail: joko_pr@yahoo.co.id ABSTRAK Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Di sisi lain, sektor pariwisata Indonesia saat ini tengah berkembang. Perkembangan sektor pariwisata Indonesia, didukung dengan keanekaragaman hayati yang menjadi aset wisata alam, menjadikan potensi bagi pertumbuhan agrowisata Indonesia. Objek dari penelitian ini adalah agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktorfaktor eksternal dan internal lingkungan pemasaran, merumuskan alternatif strategi pemasaran, dan menentukan prioritas strategi pemasaran. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE, IFE, matriks IE, analisis SWOT, dan QSPM. Berdasarkan matriks EFE, peluang terbesar adalah penggunaan internet untuk pemasaran. Sementara ancaman terbesar adalah keluhan dari pelanggan. Berdasarkan matriks IFE, kekuatan terbesar adalah konsep agrowisata yang dikemas dengan unik edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket kegiatan. Sedangkan kelemahan utama adalah pengelolaan peserta kurang dari optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat. Berdasarkan matriks IE, fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment berada pada sel V. Pada analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi pemasaran. Prioritas strategi pemasaran berdasarkan QSPM adalah mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment Kata kunci:agrowisata Ecotainment, strategi pemasaran, evaluasi faktor eksternal, evaluasi faktor internal, SWOT, QSPM ABSTRACT Indonesia has a lot of biological resources. On the other hand, Indonesia's tourism sector was developing. Development of Indonesia's tourism, supported by biological resources, making the potential for agrotourism. The object of this

research is Ecotainment agrotourism in PT Godongijo Asri. The purpose of this study is to identify the external and internal factors of marketing environment, formulate alternatives marketing strategies, and determine priorities of marketing strategy. Analytical tool used is a EFE matrix, IFE matrix, IE matrix, SWOT analysis, and QSPM. Based on the EFE matrix, the greatest opportunity is to use the internet for marketing. While the greatest threat is complains from customers. Based on the IFE matrix, the greatest strength is a concept of agrotourism that is packed in a unique, educational, and fun way in a package of activities, while the main weakness is the management of participants less than optimal in terms of regulation and the creation of the spirit. Based on the IE matrix, Ecotainment agrotourism marketing functional position is at the cell V. In the SWOT analysis produced six alternative marketing strategies. The priority of marketing strategy based on QSPM is to seek partnership deals with TV stations and mass media and increase the intensity of Ecotainment agrotourism invitation. Key words: Ecotainment agrotourism, marketing strategy, external factor evaluation, internal factor evaluation, SWOT, QSPM PENDAHULUAN Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini. Di sisi lain, sektor pariwisata Indonesia saat ini tengah berkembang. Salah satu indikasi perkembangan sektor pariwisata Indonesia terlihat dari peningkatan jumlah wisatawan nusantara dari tahun ke tahun, yaitu dengan total wisatawan nusantara tahun 2004 sebanyak 111.352 dan 122.312 pada tahun 2010. Keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah menyebabkan sekitar 52 persen aset wisata Indonesia merupakan jenis wisata alam. Oleh karena itu, perkembangan sektor pariwisata Indonesia, didukung dengan keanekaragaman hayati yang menjadi aset wisata alam, menjadikan potensi bagi pertumbuhan agrowisata Indonesia. Agrowisata memiliki urgensi ditinjau dari segi masyarakat maupun negara. Bagi masyarakat, urgensi agrowisata terletak pada nilai rekreasi dan nilai ilmu pengetahuan. Kemudian urgensi agrowisata bagi negara terletak pada kontribusinya terhadap devisa Indonesia. Agrowisata merupakan bagian dari sektor pariwisata dan sektor pariwisata telah menjadi salah satu penghasil devisa yang cukup potensial, yaitu 6.298,02 USD pada tahun 2009. Salah satu daerah yang memiliki konsep agrowisata sebagai sektor pariwisatanya adalah Kota Depok. Wilayah Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis sehingga memiliki potensi dalam bisnis agrowisata karena memungkinkan ditanamnya berbagai flora yang mampu menjadi daya tariknya. Selain itu jumlah penduduk Kota Depok yang cukup besar dan pada tahun 2010 mencapai 1.736.565 jiwa dapat dijadikan sebagai potensi pasar bagi bisnis agrowisata. Adanya potensi berupa berupa iklim dan jumlah penduduk yang besar tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan industri agrowisata di Kota Depok. Namun pertumbuhan industri agrowisata Kota Depok masih sangat

kecil. Jumlah bisnis agrowisata Kota Depok yang diusahakan secara komersial hanya empat objek dari sebelas objek wisata. Hal tersebut dapat dikarenakan kurang optimalnya strategi pemasaran yang mencakup promosi yang kurang optimal serta aktivitas agrowisata yang kurang menarik dan tidak mampu memenuhi harapan konsumen. Salah satu perusahaan yang mengusahakan agrowisata adalah PT Godongijo Asri. Agrowisata tersebut dinamakan Ecotainment yang merupakan perpaduan antara Ecologi dan Entertainment. Dalam menjalankan aktivitas bisnis agrowisata Ecotainment, PT Godongijo Asri menghadapi beberapa permasalahan, yaitu kurangnya aktivitias promosi, adanya pesaing, dan penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan tertentu terutama saat musim ujian sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka PT Godongijo Asri membutuhkan suatu formulasi strategi pemasaran yang tepat agar proses pemasarannya dapat berjalan secara optimal. Formulasi strategi fungsional pada pemasaran suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan bisnisnya baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Adapun salah satu lingkungan eksternal yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment adalah pelanggan. Pelanggan agrowisata Ecotainment terdiri atas sekolah-sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA yang merupakan sekolah swasta terkreditasi A, sekolah swasta nasional plus terakreditasi A, international school, global school, dan boarding school. Pengaruh karakteristik pelanggan mempengaruhi nilai pendapatan agrowisata Ecotainment. Pendapatan agrowisata Ecotainment berfluktuasi dan mengalami penurunan pada bulan Juli. Hal tersebut disebabkan, bulan Juli merupakan musim ujian sekolah sehingga mengurangi jumlah sekolah yang melakukan reservasi. Selain itu, permasalahan terkait dengan lingkungan internal dan eksternal pemasaran agrowisata Ecotainment diantaranya yaitu kurang optimalnya aktivitas promosi dan adanya pesaing. Agrowisata Ecotainment merupakan unit bisnis baru dari PT Godongijo Asri yang beroperasi pada awal tahun 2010. Sebagai upaya untuk memperkenalkan bisnis baru kepada konsumen maka perlu didukung dengan upaya promosi yang optimal. Namun kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dinilai belum optimal. Kemudian lingkungan eksternal yang mempengaruhi PT Godongijo Asri adalah adanya pesaing. Pesaing tersebut berupa objek agrowisata dan objek rekreasi pendidikan nonagrowisata dengan anak-anak sebagai target pasarnya. Hal tersebut membuat PT Godongijo Asri dihadapkan pada kondisi persaingan. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. 2) Merumuskan alternatif strategi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal pemasaran perusahaan. 3) rioritas strategi pemasaran pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dijalankan. Menurut David (2009) teknik formulasi strategi terdiri atas tiga tahap yaitu tahap input (input stage), tahap pencocokan (matching stage), serta tahap

keputusan (decision stage). Pada tahap input, digunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Pada tahap pencocokan digunakan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities- Threats). Pada tahap keputusan digunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Lokasi penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri baru berjalan sekitar satu tahun, sehingga terkendala dengan beberapa masalah terkait pemasaran seperti kurang optimalnya upaya promosi. Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data di lapangan dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2011. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui informasi dan pengamatan langsung di lapangan terhadap kegiata usaha serta hasil wawancara dengan responden yang terdiri atas manajer pemasaran, direktur PT Godongijo Asri, pihak objek agrowisata pesaing, dan pihak-pihak dari Dinas Pemuda, Olahraga, pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok. Data sekunder dikumpulkan melalui informasi dan laporan tertulis dari lembaga atau instansi terkait dan dokumen atau arsip perusahaan. Data yang dapat diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu berasal dari Dinas Pemuda, Olahraga, pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok. Sebagai data penunjang digunakan data yang berasal dari studi pustaka dan literatur yang relevan dengan permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: aktivitas bisnis perantara pemasaran berupa peliputan stasiun televisi dan media massa; karakteristik pelanggan; pesaing berupa persaingan antar lokasi agrowisata lainnya, persaingan dengan objek wisata nonagrowisata yang menawarkan hiburan maupun pendidikan bagi anak-anak, masuknya pendatang baru pada industri agrowisata, kekuatan tawar-menawar penyedia jasa agrowisata Ecotainment, serta kekuatan tawar-menawar pembeli; tingkat inflasi; jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Depok, DKI Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi; trend back to nature; upaya promosi dari Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya (Dinpora) Kota Depok; serta perkembangan teknologi berupa internet untuk pemasaran. Kemudian variabel pada faktor internal pemasaran meliputi: efektivitas penentuan segmentasi dan target pasar; kegiatan promosi; pengelolaan atribut jasa

berupa keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan bukti fisik; penetapan harga; wilayah pemasaran; serta lokasi yang strategis. Variabel-variabel dalam faktor eksternal dapat dikelompokkan sebagai variabel yang menjadi peluang dan ancaman pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. Sedangkan variabel-variabel dalam faktor internal dapat dikelompokkan sebagai variabel yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. Teknik Analisis Pada unit agrowisata Ecotainment yang dimilikinya, PT Godongijo Asri dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan dalam upaya untuk menjalankan visi, misi, dan tujuannya. Adapun masalah tersebut adalah upaya pemasaran yang belum optimal, penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan tertentu terutama saat musim ujian sekolah, serta adanya persaingan usaha rekreasi. Oleh karena itu PT Godongijo Asri perlu memiliki strategi pemasaran yang dapat memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Tahapan formulasi strategi pemasaran meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Pada tahap input, fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment akan diidentifikasi peluang dan ancamannya yang berasal dari lingkungan eksternal mikro dan makro, kemudian dirangkum dalam matriks EFE. Selain itu diidentifikasi pula kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal pemasaran, yang dirangkum dalam matriks IFE. Selanjutnya tahap pencocokkan dilakukan untuk menyusun alternatif strategi berdasarkan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang telah diidentifikasi dengan menggunakan matriks IE dan analisis SWOT. Tahap terakhir adalah pengambilan prioritas alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan dengan menggunakan QSPM. Kerangka pemikiran operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. Pemasaran belum optimal Penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan tertentu terutama saat musim ujian sekolah Persaingan usaha rekreasi Formulasi Strategi Pemasaran Analisis Eksternal Lingkungan Pemasaran Perusahaan Lingkungan Mikro: 1) Perantara pemasaran 2) Pelanggan 3) Pesaing a) Persaingan antar perusahaan sejenis b) Ancaman produk pengganti c) Masuknya pendatang baru d) Kekuatan tawar-menawar pemasok e) Kekuatan tawar-menawar pembeli Lingkungan Makro: 1) Kekuatan ekonomi Analisis Internal Lingkungan Pemasaran Perusahaan 1) Analisis konsumen 2) Penjualan produk dan jasa 3) Perencanaan produk dan jasa 4) Penetapan harga 5) Distribusi 6) Riset pemasaran 7) Analisis peluang

Matriks EFE Matriks IFE Matriks IE Matriks SWOT QSPM Rekomendasi Prioritas Strategi Pemasaran Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pemasaran Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan eksternal agrowisata Ecotainment, maka diperoleh 10 faktor kunci sukses yang terdiri atas lima peluang dan lima ancaman. Hasil analisis lingkungan eksternal yaitu lima peluang yang dapat dimanfaatkan dan dan lima ancaman yang harus diatasi oleh unit agrowisata Ecotainment. Lima peluang yang dapat dimanfaatkan adalah maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa, adanya kerja sama dengan penyedia jasa agrowisata Ecotainment, pemanfaatan internet untuk pemasaran, pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan, serta pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment. Sedangkan lima ancaman yang harus diatasi adalah keluhan dari pelanggan, banyaknya objek rekreasi anak dengan konsep agrowisata, adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan, masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata, serta penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah. Faktor yang menjadi peluang utama adalah pemanfaatan internet untuk pemasaran dengan skor bobot sebesar 0,333. Kemudian faktor yang menjadi

ancaman utama adalah keluhan dari pelanggan dengan skor bobot sebesar 0,362. Adapun skor bobot total faktor-faktor kunci eksternal agrowisata Ecotainment sebesar 2,594 (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa unit agrowisata Ecotainment secara rata-rata mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman pada pemasaran agrowisata Ecotainment. Tabel 1. Matriks EFE Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri No. Faktor Kunci Sukses Ekstenal Bobot Rating Skor Bobot Peluang 1. Maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa 0,113 2 0,226 2. Adanya kerja sama dengan penyedia jasa agrowisata Ecotainment 0,107 3 0,322 3. Pemanfaatan internet untuk pemasaran 0,111 3 0,333 4. Pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan 0,094 3,5 0,330 5. Pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment 0,081 1,5 0,122 Total Peluang 1,333 Ancaman 1. Keluhan dari pelanggan 0,121 3 0,362 2. Banyaknya objek rekreasi anak dengan konsep agrowisata 0,104 2,5 0,260 3. Adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan 0,104 2,5 0,260 4. Masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata 0,098 2,5 0,246 5. Penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah 0,067 2 0,133 Total Ancaman 1,261 Total 2,594 Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal pemasaran agrowisata Ecotainment, maka diperoleh 11 faktor kunci sukses yang terdiri atas 6 kakuatan dan 5 kelemahan. Hasil analisis matriks IFE menghasilkan enam kekuatan dan lima kelemahan internal pemasaran agrowisata Ecotainment. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar; konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program; kompetensi personel; kesopanan dan keramahan personel secara konsisten; penciptaan suasana akrab oleh personel; serta pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan. Sedangkan kelemahan agrowisata Ecotainment adalah kegiatan promosi kurang optimal, pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat, kurangnya ketersediaan fasilitas permainan, lokasi yang kurang strategi, serta lahan yang sempit. Faktor kunci internal pemasasaran yang menjadi kekutan utama adalah konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program dengan skor bobot sebesar 0,377. Sedangkan kelemahan

utama yang dimiliki adalah pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat dengan skor bobot sebesar 0,149. Adapun skor bobot total faktor kunci internal pemasaran agrowisata Ecotainment sebesar 2,732 (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment memiliki posisi internal yang mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan yang ada. Tabel 2. Matriks IFE Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri No. Faktor Kunci Sukses Internal Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan 1. Keefektifan penentuan segmentasi dan target pasar 0,106 3 0,319 2. Konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program 0,108 3,5 0,377 3. Kompetensi personel 0,085 3,5 0,296 4. Kesopanan dan keramahan personel secara konsisten 0,083 3,5 0,292 5. Penciptaan suasana akrab oleh personel 0,086 3,5 0,302 6. Pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan 0,083 3 0,249 Total Kekuatan 1,835 Kelemahan 1. Kegiatan promosi kurang optimal 0,103 2 0,206 2. Pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat 0,074 2 0,149 3. Kurangnya ketersediaan fasilitas permainan 0,098 2 0,197 4. Lokasi kurang strategis 0,095 2 0,191 5. Lahan yang sempit 0,077 2 0,155 Total Kelemahan 0,897 Total 2,732 Berdasarkan matriks IE yang diperoleh dari matriks EFE dan IFE, maka agrowisata Ecotainment menempati sel V (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata Ecotainment berada pada posisi hold and maintain (jaga dan pertahankan). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. I Grow and Build II Grow and Build III Hold and maintain

Skor Bobot Total EFE Tinggi 3,0 4,0 Rata-rata 2,0 2,99 3,0 2,594 2,0 Rendah 1,0 1,99 1,0 Skor Bobot Total IFE 4,0 Kuat V VI IV Rata-rata Lemah 3,0 4,0 Hold and Harvest or Grow and Build 3,0 2,0 2,99 2,0 1,0 1,99 1,0 maintain Divest 2,732 VII VIII IX Hold and maintain Harvest or Divest Harvest or Divest Gambar 2. Matriks IE (Internal-External) Agrowisata Ecotainment Sumber: Data Primer Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan dengan menggunakan analisis matriks SWOT. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah kemudahan memformulasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Strategi utama yang dapat disarankan terdiri atas empat macam, yaitu strategi SO, ST, WO, dan WT. Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks EFE dan IFE. Alternatif strategi berdasarkan matriks SWOT (Tabel 3) yang dihasilkan, yaitu: Strategi 1 : melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan Strategi 2 : mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment Strategi 3 : mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment Strategi 4 : meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa Strategi 5 : mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman brosur-brosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah Strategi 6 : mengantisipasi keluhan pelanggan saat peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu diberikan training Tabel 3. Matriks SWOT Kekuatan (Strength-S) Kelemahan (Weekness-W)

Peluang (Opportunities-O) 1) Maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa (O1) 2) Adanya kerja sama dengan penyedia jasa agrowisata Ecotainment (O2) 3) Pemanfaatan internet untuk pemasaran (O3) 4) Pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan (O4) 5) Pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment (O5) Ancaman (Threats-T) 1) Keluhan dari pelanggan (T1) 2) Banyaknya objek rekreasi anak dengan konsep agrowisata (T2) 3) Adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan (T3) 4) Masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata (T4) 5) Penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah (T5) 1) Keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar (S1) 2) Konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program (S2) 3) Kompetensi personel (S3) 4) Kesopanan dan keramahan personel secara konsisten (S4) 5) Penciptaan suasana akrab oleh personel (S5) 6) Pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan (S6) Strategi S-O 1) Melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan (S2, S3,O3) Strategi S-T 5) Mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman brosur-brosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah (S1,S2, S3,S4,S5,S6,T2,T3,T4,T5) 1) Kegiatan promosi kurang optimal (W1) 2) Pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat (W2) 3) Kurangnya ketersediaan fasilitas permainan (W3) 4) Lokasi yang kurang strategi (W4) 5) Lahan yang sempit (W5) Strategi W-O 2) Mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment (W1, W3, W4, W5, O1, O4) 3) Mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment (W1, O5) 4) Meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa (W2, O2) Strategi W-T 6) Mengantisipasi keluhan pelanggan saat peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu diberikan training (W2, T1)

Berdasarkan hasil pada QSPM, maka keenam alternatif strategi pemasaran yang telah terpilih dapat diurutkan sesuai prioritas, yaitu: 1. Mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment (total skor daya tarik sebesar 10,765) 2. Melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan (total skor daya tarik sebesar 9,716) 3. Meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa (total skor daya tarik sebesar 8,418) 4. Meningkatkan intensitas pengiriman brosur-brosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah (total skor daya tarik sebesar 6,709) 5. Mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment (total skor daya tarik sebesar 3,719) 6. Merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktuwaktu ketika peserta sangat banyak dengan terlebih dahulu diberikan training (total skor daya tarik sebesar 3,241) SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai strategi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor kunci eksternal yang mempengaruhi agrowisata Ecotainment yang merupakan peluang adalah maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa, adanya kerja sama dengan penyedia jasa agrowisata Ecotainment, pemanfaatan internet untuk pemasaran, pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan, serta pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment. Sedangkan faktor kunci eksternal yang menjadi ancaman adalah keluhan dari pelanggan, banyaknya objek rekreasi anak dengan konsep agrowisata, adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan, masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata, serta penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah. Faktor kunci internal yang menjadi kekuatan adalah keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar; konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program; kompetensi personel; kesopanan dan keramahan personel secara konsisten; penciptaan suasana akrab oleh personel; serta pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan. Sedangkan faktor kunci internal yang menjadi kelemahan agrowisata Ecotainment adalah kegiatan promosi kurang optimal, pengelolaan peserta

kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat, kurangnya ketersediaan fasilitas permainan, lokasi yang kurang strategi, serta lahan yang sempit. 2. Hasil dari analisis SWOT diperoleh enam strategi pemasaran yang dapat dijalankan, yaitu: a) melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan, b) mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment, c) mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment, d) meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa, e) mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman brosurbrosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah, f) mengantisipasi keluhan pelanggan saat peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu diberikan training. 3. Hasil dari pengolahan pada QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment. DAFTAR PUSTAKA David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat. Dirgantoro C. 2001. Manajemen Stratejik. Konsep, Kasus dan Implementasi. Jakarta: Gramedia. Kinnear T, Taylor J. 1991. Marketing Research an Applied Approach. Ed ke-4. United States of America: McGraw-Hill, Inc. Kotler P. 1993. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Ed ke-7. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid ke-2. Edisi Revisi. Jakarta: Prenhallindo. Payne A. 2000. The Essence of Services Marketing. Yogyakarta: Andi. Porter ME. 2007. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Saputra L, editor. Jakarta: Karisma Publishing Group. Tjiptono F. 2007. Service, Quality, dan Satisfaction. Ed ke-2. Yogyakarta: Andi Offset.