ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODA PENELITIAN

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

RMK PERTEMUAN 8 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Distinctive Strategic Management

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TEORI PENDUKUNG

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di

BAB III METODE KAJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB 3 METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 5. Kerangka pemikiran kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

METODE MAGANG. Waktu dan Tempat

EVALUASI STRATEGI DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA

Transkripsi:

MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami sifat-sifat dari analisis dan pemilihan strategi 2. Mengetahui 3 tahap dalam kerangka kerja formulasi strategi 3. Menjelaskan pembuatan matriks SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy, dan QSP 4. Mengetahui pentingnya perilaku organisasi, etika bisnis, dan tanggungjawab social dalam analisis dan pemilihan strategi Materi Bahasan: 1. Model kerangka kerja formulasi strategi 2. Tahap input, matriks: IFE, EFE, CP 3. Tahap pencocokan (matching), matriks: SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand strategi 4. Tahap keputusan (decision), matriks QSP 5. Peran dan pengaruh budaya organisasi, etka, tanggung jawab social dalam pemilihan strategi

Pendahuluan Setelah dibahas berbagai jenis strategi korporasi dan strategi unit bisnis, serta alat/cara mencapai strategi, maka selanjutnya bagaimana proses menganalisis dan memilih beberapa alternative strategi dan akhirnya memutuskan satu strategi yang akan diimplementasikan. Pada proses analisis dan pemilihan strategi banyak melibatkan keputusan yang sifatnya subyektif walaupun demikian berdasarkan informasi yang obyektif. Beberapa aspek organisasi, seperti perilaku keorganisasian termasuk budaya organisasi, politik organisasi, etika bisnis, dan tanggungjawab social akan menjadi factor yang dipertimbangkan dalam mengeksekusi strategi yang akan diimplementasikan. Tekanan hokum dari pihak luar, membuat dewan direksi mengambil peran lebih aktif dalam analisisi dan pemilihan strategi. Ini adalah kecenderungan positif yang lebih baik bagi perusahaan. Esensi mendasar dari formulasi strategi adalah suatu evaluasi apakah organisasi melakukan hal yang benar dan bagaimana membuat organisasi menjadi lebih efektif dibandingkan saat sekarang. Setiap organisasi harus berhati-hati untuk tidak terbelenggu oleh strategi yang dibuatnya sendiri, karena strategi yang saat ini terbaik pun akan menjadi kuno dimasa yang akan dating cepat ataupun lambat. Oleh karena itu perlu selalu secara rutin melakukan penilaian ulang strategi sehingga akan membantu manajemen untuk tidak merasa puas diri. Karakteristik Analisis dan Pilihan Strategi Analisis dan pemilihan strategi haruslah dijalankan secara hati-hati dan bertanggungjawab. Karena pemilihan strategi berdasarkan alternative strategi yang akhirnya akan dieksekusi 1 strategi untuk diterapkan selama proses implementasi mempertaruhkan segala komitmen dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjag. Agar proses analisis dan pemilihan strategi efektif, maka perlu diketahui karakteristik analisis dan pemilihan strategi berikut ini:

- Sebagai langkah awal untuk menetapkan tujuan jangka panjang (long term objectives) - Sebagai proses menghasilkan alternative strategi - Pemilihan strategi yang akan dilaksanakan - Alternative terbaik dalam mencapai misi dan tujuan Selanjutnya proses menghasilkan alternative strategi seharusnya melibatkan partisipasi sebanyak mungkin orang, terutama para manajer level operasional (manajer pemasaran, keuangan, dan seterusnya) yang nantinya akan membuat mereka memahami apa yang dilakukan perusahaan serta menciptakan komitmen untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Alternative strategi diturunkan dari: Visi Misi Tujuan/Objectives External audit Internal audit Strategi yang sukses dimasa lalu Model Komprehensif Kerangka Kerja Formulasi Strategi Alternative strategi yang layak untuk dipertimbangkan untuk diidentifikasi dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses perumusan strategi. Jika semua alternative strategi dinilai layak maka selanjutnya harus dibuat daftar peringkat secara tertulis sesuai urutan daya tariknya, mulai dari peringkat terbawah, 1, tidak boleh diimplementasikan hingga peringkat tertinggi, 4, harus diimplementasikan. Proses perumusan ini akan menghasilkan daftar prioritas strategi terbaik yang mencerminkan kebijakan kolektif kelompok.

Pada gambar kerangka kerja formulasi strategi komprehensif, proses formulasi strategi meliputi 3 tahap, yakni: tahap input, tahap matching/pencocokan/pemadanan, tahap decision/keputusan. Dalam model ini ada 9 matriks teknik matrik yang akan menghasilkan 1 strategi yang akan dieksekusi dalam proses manajemen stratejik berikutnya, yaitu implementasi strategi. Ke-9 penyusunan matriks ini membutuhkan integrasi antara intuisi dan analitis. Comprehens Framework Perumus strategi, strategist, bertanggungjawab atas keputusan strategi. Transisi dari proses perencanaan yang berorientasi kata-kata ke proses perencanaan yang berorientasi angka dapat menimbulkan pemikiran yang salah tentang kepastian. Dengan demikian perlu diwaspadai kemungkinan timbulnya hal tersebut dengan cara memfasilitasi alat analisis dan informasi yang bersifat obyektif, untuk menghilangkan bias: personal, politik, emosi, kepribadian, dan halo error (kecenderungan untuk menempatkan terlalu banyak bobot pada salah satu faktor).

Tahap Input (Input Stage) Merupakan tahap pertama dari proses formulasi strategi, pada tahap ini dibuat ringkasan informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap input ada 3 matriks yang sudah dbahas sebelumnya, yaitu matriks EFE, IFE, CPM. Informasi dari ke-3 matriks inilah yang menjadi dasar untuk penyusunan berbagai matrik di tahap pencocokan dan tahap keputusan. Strategist perlu melakukan kuantifisir secara subyektif selama tahap awal proses perumusan strategi. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan untuk menentukan bobot dan peringkat/rating yang sesuai. Strategy-Formul Framework Tahap Pemadanan (Matching Stage)

Penentuan alternative strategi seharusnya berdasarkan perpaduan antara sumber daya dan kemampuan internal dengan berbagai peluang dan ancaman eksternal. Pada tahap pemadanan dari model kerangka kerja formulasi strategi yang komprehensif bisa dihasilkan 5 matriks yang memadukan antara factor internal dengan factor eksternal. Pemaduan factor kunci kritis dari lingkungan internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternative strategi efektif. Setiap perusahaan memiliki peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipadupadankan untuk memformulasikan alternative strategi yang layak, feasible. 1. Matriks SWOT Dalam pengembangan matriks SWOT hal tersulit adalah pemadupadanan factor eksternal dan internal, maka perlu dilakukan penilaian yang baik (good judgment), sehingga tidak ada padupadan terbaik. Matriks SWOT membantu para manajer sebagai alat dalam mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi, yaitu: Strategi SO (Strengths-Opportunities) Menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Posisi ini merupakan posisi yang diharapkan oleh perusahaan, dimana kekuatan internal yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi WO, ST, WT. Seharusnya jika perusahaan punya kelemahan utama akan berusaha mengatasi dan menjadikan kekuatan. Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, maka perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika mungkin berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities )

Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Apabila perusahaan memiliki peluang eksternal kunci tetapi disatu sisi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut. Salah satu alternative strategi WO adalah merekrut dan melatih staf dengan kemampuan teknis yang dibutuhkan. Strategi ST (Strenghts-Threats) Menggunakan kekuatan untuk menghindari, jika tidak memungkinkan menghindari maka meminimumkan pengaruh dari ancaman eksternal. Kadangkala ancaman eksternal tidak perlu dihadapi secara langsung. Misalnya ancaman eksternal adalah masalah pembajakan yang dialami oleh semua pelaku dalam industri, sehingga untuk menghadapi ancaman pembajakan ini, tidak mungkin hanya ditangani oleh 1 perusahaan saja, atau bahkan perlu melibatkan pihak lain, misalnya pemerintah melalui regulasi, serta para aparat penegak hukum. Strategi WT (Weaknesses-Threats) Merupakan posisi yang sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasi posisi ini. Bertahan bergabung, perampingan, atau jalan terakhir likuidasi adalah salah satu tujuan dalam posisi ini. Strategi defensive yang diarahkan untuk memperkecil atau jika mungkin menghilangkan kelemahan internal dan juga menghindari ancaman eksternal.

SWOT Mat Peluang: 1.Populasi penduduk besar 2.Naiknya disposable income keluarga 3.Teknologi ramah lingkungan Leave Blank Matriks SWOT Perusahaan Peralatan Elektronik Rumah Tangga Kekuatan: 1.Brand Image kuat 2.Kualitas tinggi 3.Manajemen solid 1.Perluasan pasar pada wilayah yang belum dijangkau (s1,o1) 2.Inovasi produk ramah lingkungan (s2,o3) Kelemahan: 1.Harga mahal 2.Ketergantungan pasokan dari LN 3.Produk kurang inovatif 1.Inovasi produk pada segmen lapis 2 (o2,w1,w3) 2.Inovasi produk ramah lingkungan (o3,w3)

Ancaman: 1.Masuknya barang elektronik Cina dengan harga murah 2.Fluktuasi kurs 3.Ancaman menipisnya ozon 1.komunikasi & edukasi pasar akan kualitas tinggi (t1,s2) 2.Integrasi kebelakang, untuk mengamankan pasokan dari LN (s3,t2) 1.Perluasan lini produk dengan harga murah (w1,t1) 2.Inovasi produk non Freon (w3,t3) 3.Integrasi kebelakang (w2,t2) 2. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) Dalam matriks SPACE ini beberapa variable yang ada dalam matriks IFE, EFE, dan CPM perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam dimensi yang ada dalam matriks SPACE ini. Dimensi dalam matriks ini adalah: - Dimensi Internal: FS (financial strength); CA (competitive advantage) - Dimensi eksternal: ES (environmental stability); IS (Industry strength) Masing-masing dimensi dapat dilihat beberapa unsurnya pada table berikut ini.

SPACE Fact Internal Strategic Posi Financial Strength (FS SPACE Fact Internal Strategic Po Competitive Advantag Dengan menggunakan 4 unsur tersebut maka matriks SPACE dapat menghasilkan 4 posisi dalam kuandran yang akan dapat diterapkan beberapa alternative strategi sesuai dengan karakteristik masing-masing kuadran. Posisi tersebut adalah:

Agresif: - Memanfaatkan peluang - Mengatasi kelemahan - Menghindari ancaman - Strategi: intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk), integrasi (kedepan, kebelakang, horisontal), diversifikasi (konsentris, horizontal, konglomerasi) Konservatif: - Berusaha mempertahankan kompetensi inti - Tidak mau ambil risiko yang berlebihan - Strategi: intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk), diversifikasi konsentris Defensive: - Fokus pada perbaikan kelemahan - Menghindari ancaman - Strategi: defensive (penghematan, divestasi, likuidasi), diversifikasi konsentris Kompetitif: - Potensi industri masih cukup menjanjikan - Lingkungan relative kurang stabil - Strategi: intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk), integrasi (kedepan, kebelakang, horisontal), Joint Venture.

SPACE Matri Conservative FS: Rating - Rasio permodalan bank 7,23%; batas min 6% 1 - ROA 0,77, rata-rata industri +0,7 1 - Net income turun 9% dari tahun lalu 3 - Revenue naik 7% 4 9 IS: - deregulasi atas kebebasan produk & geografi 4 - deregulasi atas persaingan industri perbankan 2 - hokum tentang akuisisi antar bank 4 10 ES: - inflasi tinggi & instabilitas politik Negara berkembang -4 - perkembangan industri customer kunci turun -5

- deregulasi perbankan, instabilitas seluruh industri -4-13 CA: - layanan data processing -2 - berbagai level bank & lembaga nonblank semakin kompetitif -5 - bank memiliki basis nasabah yang besar -2-9 Rata-rata FS = 9/4 = 2,25 ES = -13/3 = - 4,33 IS = 10/3 = 3,33 CA = -9/3 = -3 Sumbu x = CA + IS = -3 + 3,33 = +0,33 Sumbu y = FS + ES = 2,25-4,33 = -2,08