24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Profil TK Dharma Wanita Tawangrejo TK Dharma Wanita Tawangrejo adalah Taman Kanakkanak dibawah Yayasan Dharma Wanita Desa Tawangrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora yang berdiri sejak tahun 2004. TK ini berdiri atas tanah milik Pemerintah Desa Tawangrejo. Alamat TK Dharma Wanita Tawangrejo yaitu di Dukuh Ngledok, Desa Tawangrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora. Lokasi berada dalam lingkungan pedesaan namun tidak jauh dari kota, lingkungan pedesaan ini memberikan suasana yang nyaman bagi anak untuk belajar. Lingkungan sekitar yang sangat mendukung untuk proses belajar mengajar, guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai bahan dan media belajar bagi anak. 2. Visi dan Misi TK Dharma Wanita Tawangrejo a. Visi TK Dharma Wanita Tawangrejo Terciptanya anak yang Kreatif, aktif, cerdas, dan mandiri serta memiliki iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Misi TK Dharma wanita Tawangrejo 1) Melaksanakan pembelajaran yang aktif dan kreatif 2) Menjadikan anak yang cerdas dan tanggung jawab 3) Mengembangkan kemandirian anak melalui kegiatan life skill 4) Membina iman dan akhlak anak melalui pengembangan pembiasaan dan pengembangan Bahasa 5) Membina kreatifitas anak 24
25 3. Sarana dan Prasarana TK Sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang dan mendukung pelaksanaan di TK Dharma Wanita Tawangrejo antara lain Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana TK Dharma Wanita Tawangrejo No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1. Ruang Kelas 2 Baik 2. Kmar Mandi/WC Kamar mandi anak dan guru 1 Baik 3. Arena Bermain 1 Baik a. Bola Dunia 1 Baik b. Ayunan 1 Baik c. Jungkitan 1 Baik d. Papan titian 1 Baik e. Basket 1 Baik 4. Halaman 1 Baik Ruang kelas TK Dharma Wanita Tawangrejo memiliki 2 ruang kelas dalam setiap ruang terdiri : a. Meja, kursi guru dan murid, papan tulis b. Sebuah almari, rak buku dan loker c. Data dinding, papan absen anak, papan tema dan sub tema Halaman sekolah yang cukup luas dan dilengkapi dengan permainan luar kelas untuk bermain anak disekolah 4. Peserta Didik dan Tenaga Pendidik a. Peserta Didik. Pesrta Didik Tahun ajaran 2015 terdri dari :
26 Kelompok A : Laki-laki 4 anak, Perempuan 6 Anak, jumlah 10. Kelompok B : Laki-laki 5 anak, Perempuan 10 anak, jumlah 15. b. Tenaga Pendidik Tenaga pendidik di TK ini merupakan tenaga pendidik yang profesional yang telah menambah pengetahuan kependidikan SI PAUD. Dengan demikian akan menambah wawasan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran demi meningkatkan mutu pendidikan. jumlah tenaga pendidiknya adalah 2 orang yaitu : a) Kepala TK : Diyarti b) Guru kelompok A : Diyarti c) Guru kelompokb : Siti Masriah Status pendidik sebagai Guru tetap yayasan B. Deskripsi Prasiklus Upaya untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak peneliti melakukan kegiatan prasiklus adalah kegiatan untuk melakukan pengamatan guna mendapatkan data tentang kemampuan motorik halus anak sebelim diberi tindakan. Peneliti melakukan pengamatan lebih teliti pada hari Senin tanggal 7 September 2015. Pengamatan mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan selesai. Peneliti menyimpulkan anak-anak masih kurang aktif didalam kegiatan pengembangan motorik halus yang diajarkan guru. Berdasarkan dari pengamatan sebelum tindakan, diperoleh data hasil amatan sebagai berikut :
27 Tabel 4.2 Hasil Observasi pengembangan Motorik Halus Prasiklus No Nama Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Presentase 1 Yusuf 2 1 3 1 2 1 2 2 14 43,75% 2 Putri 3 1 2 3 1 2 2 2 16 50,00% 3 Izza Aulia 3 3 1 2 2 3 2 3 18 56,25% 4 Rahmadanil 2 2 1 3 2 2 3 2 17 53,12% 5 M. Syarif 2 2 1 2 1 3 2 3 16 50,00% 6 Zulfa 2 2 1 2 3 3 2 2 17 53,12% 7 Alifah Ridho D 3 2 3 1 3 2 2 3 18 56,25% 8 Afrianto 2 2 2 3 1 2 1 1 14 43,75% 9 M. Galang 3 1 2 2 1 2 1 2 14 43,75% 10 Khofifah 1 2 2 3 2 2 2 1 15 46,87% 11 Lailaturrosida 2 1 3 2 2 3 2 2 17 53,12% 12 Koyyimah 2 3 1 2 2 2 2 2 16 50,00% 13 Yuanita 2 2 2 1 2 1 3 2 15 46,87% 14 Yosi 2 2 1 2 3 2 2 2 16 50,00% 15 Safa Dewiani 1 2 3 1 2 2 1 2 14 43,75% 740,6 Rata-rata = 15 = 49,37%
28 C. Deskripsi Hasil Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan Peneliti mengawali penelitian dengan melaksanakan perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan : a. Menyusun Rencana Bidang Pengembangan (RBP). b. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan melipat kertas, seperti kertas lipat, lem. c. Menyiapkan instrument pengamatan (observasi) terhadap aspekaspek yang perlu diamati saat kegiatan melipat berlangsung baik dari guru, peneliti maupun siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan siklus I dimulai pada hari Selasa, 8 September 2015 pembelajaran berlangsung selama 60 menit, dimuali dari pukul 07.00 09.00. Pada pertemuan pertama peneliti membuka pembelajaran dengan berbaris di depan kelas, berdoa sebelum memulai kegiatan kemudian mengucap salam, kemudian peneliti mengabsen anak. Kemudian guru mengajak anak berdiri untuk melakukan pemanasan dengan motorik kasar sejenak. Kemudian guru menyampaikan tema hari ini,peneliti memberikan materi berdasarkan tema lingkunganku dengan sub tema sekolah. Pelaku tindakan dalam pertemuan pertama siklus I ini adalah peneliti sedangkan guru kelas betindak sebagai observer / pengamat terhadap proses kegiatan melipat yang sedang berlangsung. Setelah itu peneliti mengadakan diskusi tentang materi yang akan disampaikan dengan tanya jawab kepada anak anak tentang lingkungan sekolah apa saja peralatan sekolah? Setelah itu peneliti melaksanakan kegiatan melipat bentuk topi. Peneliti menggunakan kertas lipat warna-warni. Anak diminta memperhatikan peneliti, kemudian anak meniru apa yang dicontohkan guru. Peneliti memberi review pada akhir kegiatan.
29 Pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu, 9 September 2015 tema pembelajaran masih sama yaitu lingkunganku dengan sub tema sekolah, peneliti melakukan tindakan yang mengacu pada perencanaan sebelumnya. Pada kegiatan inti pertemuan kedua peneliti melaksanakan kegiatan melipat bentuk rumah. Anak memperhatikan demonstrasi guru, kemudian anak meniru melipat seperti apa yang dicontohkan guru. Peneliti memberi reviw pada akhir kegiatan yang dilakukan anak. 3. Hasil Pengamatan/Observasi Setelah melakukan tindakan pada siklus I selama 2 kali pertemuan dengan melaksanakan kegiatan melipat yang diuraikan dalam 8 butir amatan, maka dapat diperoleh hasil pengembangan kemampuan motorik halus anak siklus I sebagai berikut :
30 Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui kegiatan Melipat Kertas Siklus I Pertemuan I No Nama Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Prosentase 1 Yusuf 2 2 2 2 2 2 2 2 16 50% 2 Putri 2 2 3 2 2 2 3 3 19 59,3% 3 Izza aulia 3 3 2 2 2 3 3 2 20 62,5% 4 Rahmadanil 2 2 2 2 2 2 2 2 20 62,5% 5 M. Syarif 3 3 2 2 2 2 2 2 18 56,25% 6 Zulfa 2 2 2 3 3 3 2 2 19 59,3% 7 Alifah ridho D 2 2 3 2 3 2 3 3 19 59,3% 8 Afriyanto 2 2 2 2 2 2 2 2 16 50% 9 M. galang 2 1 2 2 3 2 2 2 16 50% 10 Khofifah 2 2 3 3 2 2 2 2 18 56,25% 11 Lailaturrosida 2 3 2 3 2 2 3 2 19 59,3% 12 Koyyimah 3 3 1 2 2 2 2 2 17 53,12% 13 Yuanita 2 3 2 2 3 2 2 2 18 56,25% 14 Yosi 3 2 2 2 3 3 2 2 19 59,3% 15 Safa dewiani 1 2 2 1 2 3 2 3 17 53,12% 843,49 Rata rata = 15 = 56,23%
31 Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Kertas Siklus 1 Pertemuan II No Nama Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Presentase 1 Yusuf 3 2 2 3 2 2 2 1 17 53,12% 2 Putri 3 3 3 3 2 3 2 3 22 68,75% 3 Izza Aulia 2 3 3 2 2 3 3 3 21 62,50% 4 Rahmadanil 3 3 2 2 3 3 2 2 20 62,5% 5 M. Syarif 3 2 2 2 3 2 2 3 19 59,3% 6 Zulfa 3 2 3 2 3 3 2 3 21 62,50% 7 Alifah ridho.d 3 3 2 3 3 2 3 3 22 68,75% 8 Afrianto 2 2 3 2 3 2 2 2 18 56,25% 9 M. Galang 3 2 2 2 3 2 1 2 17 53,12% 10 Khofifah 2 2 2 3 2 3 3 3 20 62,5% 11 Lailaturrosida 3 3 2 2 3 3 2 2 20 62,5% 12 Koyyimah 2 2 2 2 3 3 3 2 19 59,3% 13 Yuanita 2 2 3 3 2 2 3 3 20 62,5% 14 Yosi 3 2 3 3 2 3 3 3 22 68,75% 15 Safa Dewiani 2 2 2 2 2 2 2 2 16 50% Rata-rata = 912,34 15 = 60,82% Berdasarkan data diatas diperoleh rata-rata prosentase peningkatan kreatvitas anak satu kelas sebesar 60,82%. Prosentase kemampuan anak tertinggi sebesar 68,75%, terendah 50%.
32 Berdasarkan prosentase diatas dapat diketahui bahwa peningkatan pengembangan motorik halus anak tidak merata. 4. Refleksi Berdasarkan observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran pengembangan motorik halus melalui kegiatan melipat kertas, analisis ini dilakukan oleh guru dengan cara melakukan evaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui,dan melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Guru dan peneliti juga berpedoman pada hasil observasi motorik halus anak. Berdasarkan observasi diatas belum maksimal dan masih jauh dari harapan maka guru dan peneliti harus memperbaiki proses belajar berdasarkan observasi. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan tindakan untuk siklus berikutnya. D. Deskrip Hasil Siklus II 1. Perencanaan Tindakan II Kegiatan perencanaan dilakukan pada hari Kamis, 10 September 2015 di TK Dharma Wanita Tawangrejo. Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan guru tentang rencana yang akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II antara lain : a. Perencanaan Tindakan Peneliti mengawali penelitian dengan melaksanakan perencanaan tindakan meliputi kegiatan : 1) Menyusun Rencana Bidang Pengembangan (RBP) dengan penerapan kegian melipat kertas 2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan melipat seperti : kertas lipat dan lem
33 3) Menyiapkan instrument pengamatan (observasi) terhadap aspek-aspek yang diamati saat kegiatan berlangsung baik guru / peneliti maupun siswa. Perencanaan apersepsi peneliti menggunakan Tanya jawab ataupun bercakap-cakap tentang lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan subtema yang akan dilaksanakan dalam kegiatan inti.pelaksanaan kegiatan inti siklus kedua ini peneliti menggunakan dua macam kegiatan melipat untuk dua kali pertemuan, tiap pertemuan pada kegiatan inti menggunakan indikator melipat dengan 1-4 lipatan. Hal ini dimaksudkan untuk mengulang indikator yang telah dilaksanakan pada siklus pertama, dengan harapan pada siklus dua nanti hasil yang dicapai akan lebih meningkat. Untuk meningkatkan minat anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, perencanaan siklus kedua ini dilaksanakan kegiatan yang sama yaitu melipat, akan tetapi dengan bentuk dan kreativitas yang berbeda-beda dari siklus pertama. Jika pada siklus pertama peneliti melaksanakan kegiatan melipat dengan 1-4 lipatan, pada siklus kedua ini peneliti melaksanakan kegiatan melipat dengan 5-6 lipatan. Pada kegiatan akhir peneliti merencanakan dengan pemberian reward terhadap tugas yang telah dilaksanakan oleh anak, kemudian diisi dengan menyanyikan lagu anak sesuai dengan tema. b. Pelaksanaan Tindakan II Pelaksanaan tindakan siklus kedua diawali pada hari kamis 10 September 2015, kegiatan diawali dengan doa dan salam, kemudian bercakap-cakap dengan sub tema sekolah. Anak anakanak diajak bercakap-cakap tentang benda yang ada diruangan sekolah, pada kegiatan inti anak anak diajak melipat bentuk vas bunga. Peneliti menyiapkan alat peraga berupa kertas lipat,
34 kemudian mendemonstrasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, peneliti membagi kertas lipat pada anak, kemudian anak diminta untuk meniru cara melipat bentuk baju seragam yang telah dicontohkan oleh peneliti. Peneliti memberi reward kepada anak. Pertemuan kedua siklus kedua dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 11 September 2015. Kegiatan apresepsi pada pertemuan kedua dilaksanakan dengan taya jawab tentang kegiatan diruang kelas,]kegiatan inti pada pertemuan kedua ini peneliti telah menyiapkan alat peraga berupa kertas lipat, kemudian mendemonstrasikan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu melipat bentuk kipas, peneliti membagi kertas lipat pada anak-anak kemudian anak mencontoh cara melipat bentuk kipas yang telah dilaksanakan oleh peneliti c. Hasil Pengamatan / Observasi Peneliti mengadakan pengamatan pada tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II dengan menggunakan instrument peningkatan kemampuan motorik anak dan mencatat skor perolehan nilai kemampuan anak. Dari pengamatan tersebut dapat diperoleh data sebagai berikut :
35 Tabel 4.5 Data Hasil Pengamatan Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Siklus II Pertemuan I No Nama Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Presentase 1 Yusuf 3 3 3 2 2 3 3 2 21 65,62% 2 Putri 4 3 3 2 3 3 3 3 24 75% 3 Izza aulia 3 3 4 3 3 4 3 3 26 81,25% 4 Rahmadanil 3 3 3 4 3 4 3 4 27 84,37% 5 M. Syarif 3 3 3 3 2 3 3 3 23 71,87% 6 Zulfa 3 3 3 4 3 4 3 4 27 84,37% 7 Alifah Ridho D 3 3 3 3 4 3 3 3 25 78,12% 8 Afrianto 4 3 3 4 4 3 3 3 27 84,37% 9 M. Galang 3 3 3 2 4 3 4 2 24 75% 10 Khofifah 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81,25% 11 Lailaturrosida 3 3 3 4 3 3 3 3 25 78,12% 12 Koyyimah 2 3 3 4 3 3 2 2 22 68,75% 13 Yuanita 3 4 4 2 2 2 3 3 23 71,87% 14 Yosi 3 3 2 4 4 3 3 2 24 75% 15 Safa Dewi A 3 3 4 3 3 2 2 2 22 68,75% 1143,71 Rata-rata = 15 = 76,24
36 Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Siklus II Pertemuan II No Nama Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Presentase 1 Yusuf 3 3 4 3 3 3 3 3 25 78,12% 2 Putri 3 3 4 3 3 4 4 4 28 87,50% 3 Izza Aulia 4 4 4 4 3 3 4 4 30 93,75% 4 Rahmadanil 3 4 4 4 4 3 4 3 29 90,62% 5 M. Syarif 4 3 3 4 3 4 3 3 27 84,37% 6 Zulfa 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81,25% 7 Alifah Ridho D 4 4 4 3 4 3 3 3 28 87,50% 8 Afrianto 3 3 4 4 3 4 3 3 27 84,37% 9 M. Galang 3 3 4 4 3 3 4 4 28 87,50% 10 Khofifah 4 4 3 4 3 4 4 4 30 93,75% 11 Lailaturrosida 3 4 3 4 3 4 3 3 27 84,37% 12 Koyyimah 3 3 3 3 4 3 4 3 25 78,12% 13 Yuanita 4 3 3 4 3 3 3 3 25 78,12% 14 Yosi 4 3 4 3 4 3 3 3 27 84,37% 15 Safa Dewiani 3 3 3 3 3 3 3 3 24 75% R-rataata = 1271,71 15 = 84,78% Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata kemampuan motorik halus anak satu kelas sebesar 84,78%. Prosentase kemampuan anak Tertinggi sebesar
37 93,75%, terendah sebesar 75%. Berdasarkan prosentase diatas dapat diketahui bahwa kenaikan prosentase tersebut telah mencapai indikator pencapaian yaitu 80%. d. Refleksi Pelaksanaan siklus II sudah baik. Kelemahan pada siklus I dapat teratasi dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan. hal ini dapat terlihat dari capaian indikator yang mencapai > 80%. Kelemahan pada siklus I adalah anak anak yang masih belum mengerti cara melipat yang baik, anak masih belum dapat melipat sendiri, anak anak sebelum mencoba sudah bilang tidak bisa, namun hal tersebut dapat teratasi pada siklus II yaitu peneliti memaksimalkan kepada anak yang motorik halusnya masih rendah dengan cara memotivasi dan memberikan bimbingan yang baik. Peningkatan pembelajaran ini terlihat pada indikator yang ditetapkan yaitu tampak pada peningkatan kreativitas anak dari siklus I dan siklus II walaupun masih ada anak yang belum mampu melipat dapat ditingkatkan lagi dengan pembelajaran yang kreatif. Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Penelitin Tiap Siklus No Siklus Prosentase Status Pencapaian 1. 2. 3. Pra Siklus Siklus I Siklus II 49,37% 60,82% 84,78% MB MB BSH E. Pembahasan Setelah dilaksanakan tindakan selama 2 siklus, maka peneliti mendapatkan keseluruhan hasil penelitian dengan melaksanakan kegiatan melipat kertas yang dapat dibandingkan antara kondisi awal / pra siklus, hasil siklus I sampai pada
38 siklus akhir. Dari hasil data tersebut menunjukkan peningkatan perkembangan motorik halus anak. Hal ini dapat dilihat dari catatan setiap siklus yang dapat dibandingkan dalam bentuk tabel dibawah ini Tabel 4.8 Data Pengembangan Motorik Halus anak Melalui Kegiatan Melipat Kertas No Nama Perbandingan Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Yusuf 43,75% 53,12% 78,12% 2 Putri 50,00% 68,75% 87,50% 3 Izza Aulia 56,25% 62,50% 93,75% 4 Rahmadanil 53,12% 62,25% 90,62% 5 M. Syarif 50,00% 59,3% 84,37% 6 Zulfa 53,12% 62,50% 81,25% 7 Alifah Ridho D 56,25% 68,75% 87,50% 8 Afrianto 43,75% 56,25% 84,37% 9 M. Galang 43,75% 53,12% 87,50% 10 Khofifah 46,87% 62,5% 93,75% 11 Lailaturrosida 53,12% 62,5% 84,37% 12 Koyyimah 50,00% 59,3% 78,12% 13 Yuanita 46,87% 62,5% 78,12% 14 Yosi 50,00% 68,75% 84,37% 15 Safa Dewiani 43,75% 50,00% 75% Tabel di atas menunjukkan bahwa ada beberapa anak yang prosentasenya dibawah target yang ditetapkan peneliti. Pada siklus I peneliti menargetkan pencapaian > 60%. Pada siklus II terdapat 4 anak yang prosentasenya dibawah 80% dari yang ditargetkan peneliti. Hal ini disebabkan karena 4 anak tersebut anak yang kurang memperhatikan guru ketika guru mendemonstrasikan kegiatan melipat mereka tidak memperhaikan mereka asyik bermain sendiri
39
40 F. Keterbatasan Penelitian Pengembangan anak didik sebelum tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan. Adapun butir amatan anak didik dapat dilihat pada analisa pencapaian skor tiap amatan pada butir amatan. Adapun butir amatan yang mudah dilakukan oleh anak antara lain mampu memegang kertas lipat. Hal ini dikarenakan semua anak dapat melalukan memegang kertas lipat dengan benar. Butir amatan tersebut adalah dapat melakukan kegiatan melipat kertas menurut kreasi anak, hal ini dikarenakan anak- anak kurang percaya diri dalam melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak sebelum tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari upaya peneliti untuk membuat Rencana pembelajaran yang memungkuinkan untuk merangsang kemampuan motorik halus anak. Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa hasil pencapaian perkembangan anak dalam setiap tindakan mengalami peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan kegiatan melipat kertas dapat mengembangkan motorik halus anak.