BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
|
|
- Yulia Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak didiknya. Di Taman Kanak-kanak Pertiwi memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas tersebut antara lain berupa APE (alat pendidikan edukatif) dalam dan luar. Berbagai fasilitas tersebut digunakan secara maksimal untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Jumlah anak didik yang ada di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo, yaitu sebanyak 85 orang dengan jumlah kelompok A 33 orang dan kelompok B 52 orang. Jumlah pendidik sebanyak 5 orang terdiri dari PNS 4 orang dan 1 orang tenaga honor daerah Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Pelaksanaan kegiatan pada setiap siklus mengacu pada rencana kegiatan harian serta lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas anak. Penelitian ini akan mengacu pada kedua panduan tersebut, sehingga pelaksanaan proses penelitian berjalan dengan baik. Sebelum mengadakan kegiatan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran awal tentang kondisi penelitian. 1) Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 November Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh terdapat 32 9 orang anak (56%) yang kurang memiliki kemampuan
2 dasar berhitung dari jumlah anak 16 orang. Adapun hasil observasi awal dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Awal Pengamat Aspek Yang Dinilai Rata-rata mengenal menjumlah mengurang dasar berhitung bilangan 1-10 bilangan 1-10 bilangan 1-10 M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I II Persentase 44% 56% - 44% 56% - 44% 56% - 44% 56% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Hasil pengamatan observasi awal menunjukkan bahwa tingkat rata-rata kemampuan dasar berhitung anak belum mencapai standar yang diharapkan. Hal ini memberi arti perlu adanya peningkatan kemampuan dasar berhitung anak. Beberapa fenomena yang menunjukkan belum maksimalnya kemampuan dasar berhitung ditunjukkan alat beberapa hal sebagai berikut: a. Anak kurang berminat pada tema pembelajaran berhitung b. Anak kurang memberi respons, apabila diajarkan pada penambahan dan pengurangan bendabenda secara sederhana. c. Anak-anak lebih tertarik bermain di luar kelas. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal, menunjukkan bahwa kemampuan dasar berhitung belum berkembang secara maksimal, sehingga hal ini menjadi dasar pelaksanaan
3 siklus I. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dasar berhitung melalui bimbingan klasikal dengan teknik bermain. Adapun tujuan dari pelaksanaan bimbingan klasikal dengan teknik bermain, yakni disesuaikan dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain merupakan kebutuhan dasar anak, melalui teknik bermain, anak diperkenalkan dengan bilangan 1-10, menjumlah maupun mengurang Melalui bimbingan klasikal, anak akan diberi petunjuk dan bimbingan, sehingga mereka berminat pada tema berhitung. 2) Siklus I Pertemuan 1 Siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan mengacu pada rencana kegiatan harian yang telah direncanakan guru. Kegiatan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 23 November Kegiatan siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan cara menyiapkan kelas yang kondusif, menyanyikan lagu yang ada hubungannya dengan tema pembelajaran, selanjutnya memberi motivasi dan apersepsi dan memberi petunjuk cara bermain. Pada siklus I pertemuan 1 anak lebih banyak dibimbing pada mengenal, menjumlah dan mengurang dengan bermain bola. Pada setiap akhir kegiatan, guru memberikan penguatan kepada semua anak. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1, terjadi peningkatan jumlah anak yang memiliki kemampuan dasar berhitung, yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan 1 Pengamat Aspek Yang Dinilai Rata-rata mengenal menjumlah mengurang dasar berhitung bilangan 1-10 bilangan 1-10 bilangan 1-10 M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I
4 II Persentase 56% 44% - 56% 44% - 56% 44% - 56% 44% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 memberikan hasil yang cukup signifikan. Dalam hal ini terjadi peningkatan kemampuan dasar berhitung anak dari 7 orang anak atau 44% menjadi 9 orang anak atau 56% pada kriteria mampu dan 7 orang anak pada kriteria kurang mampu atau 44%. Temuan ini menunjukkan bahwa bimbingan klasikal dengan teknik bermain, memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan kemampuan dasar berhitung. 3) Siklus I Pertemuan 2 Pelaksanaan kegiatan siklus I pertemuan 2 dilakukan untuk lebih mengoptimalkan tingkat capaian kemampuan dasar berhitung dalam pembelajaran. Kegiatan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 25 November Kegiatan siklus I pertemuan 2 dilakukan dengan cara menyiapkan kelas yang kondusif. Memotivasi anak dengan menyanyikan lagu yang ada kaitannya dengan tema pembelajaran. Memberi contoh mengenal, menjumlah, dan mengurang 1-10 dengan teknik bermain. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 2 menunjukkan peningkatan pada kemampuan dasar berhitung. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus I Pengamatan 2 Aspek Yang Dinilai
5 Pengamat mengenal bilangan 1-10 menjumlah bilangan 1-10 mengurang bilangan 1-10 Rata-rata dasar berhitung M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I II Persentase 63% 37% - 63% 37% - 63% 37% - 63% 37% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari tabel 3 dapat diamati bahwa terjadi peningkatan kemampuan dasar berhitung, yakni kriteria mampu 10 orang atau 63%, dan kriteria kurang mampu 6 orang anak atau 37%. Peningkatan ini terjadi disebabkan beberapa upaya peneliti dan guru mitra untuk banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran melalui teknik bermain. 4) Siklus II Pertemuan 1 Kegiatan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 26 November Proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan dengan merefleksi temuantemuan pada siklus I pertemuan 1 dan 2. Pada beberapa anak yang belum menunjukkan kemampuan dasar berhitung, diadakan pendekatan dengan menciptakan kelas yang kondusif, dibimbing secara klasikal melalui teknik bermain dengan menggunakan media. Dengan bermain, anak secara bertahap mengenal, menjumlah dan mengurang Dari sisi lain, peneliti bersama guru mitra meninjau kembali rancangan pembelajaran, untuk lebih fokus pada tema pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan dasar
6 berhitung anak. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan 1 Pengamat Aspek Yang Dinilai Rata-rata mengenal menjumlah mengurang dasar berhitung bilangan 1-10 bilangan 1-10 bilangan 1-10 M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I II Persentase 75% 25% - 75% 25% - 75% 25% - 75% 25% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Berdasarkan tabel 4 diperoleh aspek kemampuan dasar berhitung yang cukup signifikan. Pada kriteria mampu diperoleh hasil 12 orang atau 75%, kriteria kurang mampu yang 4 orang atau 25%. Siklus II pertamuan 1, anak sudah aktif melakukan permainan dengan menggunakan media, sehingga proses mengenal, menjumlah dan mengurang bilangan 1-10 telah dikuasai dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa anak yang masih berada pada kategori kurang mampu. dasar berhitung yang telah dimiliki anak, tidak terlepas dari bimbingan yang disertai contoh melalui teknik bermain yang dilakukan oleh peneliti dan guru mitra. Namun untuk mencapai hasil yang optimal, pelaksanaan siklus dilanjutkan pada siklus II pertemuan 2. 5) Siklus II Pertemuan 2
7 Pelaksanaan siklus II pertemuan 2, yakni pada hari Kamis, 28 November Pada siklus II pertemuan 2, proses pembelajarannya sama dengan siklus-siklus sebelumnya. Temuan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus ditindak-lanjuti pada siklus II pertemuan 2. Anak pada umumnya telah memiliki kemampuan dasar berhitung, hal ini dapat diamati ketika diberi tugas menjumlah dan mengurang secara individual maupun kelompok, sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk jelasnya hasil siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengamatan Siklus II Pengamatan 2 Pengamat Aspek Yang Dinilai Rata-rata mengenal menjumlah mengurang dasar berhitung bilangan 1-10 bilangan 1-10 bilangan 1-10 M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM I II Persentase 87% 13% - 87% 13% - 87% 13% - 87% 13% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Sesuai tabel 5 diperoleh hasil peningkatan jumlah anak yang memiliki kemampuan dasar berhitung, yakni pada kriteria mampu 14 orang atau 87%, kriteria kurang mampu 2 orang atau 13%. Adapun upaya yang dilakukan guru dan peneliti adalah lebih memotivasi dan memberi kesempatan kepada semua anak untuk menggunakan media yang disiapkan dalam menjumlah dan mengurang. Adapun dua orang anak yang kurang memiliki kemampuan dasar berhitung,
8 adalah yang sering tidak hadir, kurang berinteraksi dalam kelompok, sehingga belum memperoleh hasil yang diharapkan. Dari hasil analisis dan refleksi bersama diperoleh hal-hal sebagai berikut: a. Sebagian besar anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. b. Anak pada umumnya sudah dapat mengenal bilangan 1-10, menjumlah bilangan 1-10 dan mengurang bilangan c. Indikator yang diberi pada pelaksanaan tindakan kelas, secara bertahap telah dapat dilaksanakan dengan baik. d. Bimbingan klasikal dengan teknik bermain pada penelitian tindakan kelas, sangat memotivasi anak untuk meningkatkan kemampuan dasar berhitung. Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II, telah menunjukkan secara umum terjadi peningkatan kemampuan dasar berhitung anak melalui bimbingan klasikal dengan teknik bermain. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Mencermati temuan pada siklus II ini, maka pelaksanaan penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III. 4.2 Pembahasan Pembelajaran pada anak usia dini menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema pembelajaran harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas, sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak. dasar berhitung merupakan konsep pembelajaran terpadu, di mana anak di samping mengenal konsep bilangan, menjumlah dan mengurang bilangan, juga mereka akan
9 mengetahui jumlah benda, jumlah buah dan luas-luas yang ada di sekitar anak, anak-anak tidak sekedar mengenal konsep tetapi dapat menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Selanjutnya penggunaan bimbingan klasikal dengan teknik bermain pada anak usia dini, sangat sesuai karena anak pada dasarnya membutuhkan bimbingan dari guru dan bermain merupakan kebutuhan dasar anak. dasar berhitung perlu diberikan pada anak usia dini, hal ini sesuai dengan pendapat Suyadi (2010:164) bahwa sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, PAUD pada umumnya, dan TK pada khususnya, tidak hanya menekankan berkembangnya fisik anak semata, melainkan juga harus menumbuhkan kompetensi akademik anak, seperti membaca, menulis dan berhitung atau lebih dikenal dengan calistung. Kompetensi tersebut dimaksudkan agar anak (secara mental maupun intelektual) masuk ke jenjang pendidikan di atasnya, yakni sekolah dasar. Guru pendidikan anak usia dini bertanggung jawab besar dalam memahami anak didiknya serta membantu perkembangan fisik motorik, sosiao-emosional, kognitif dan mental spiritualnya. Tanggung jawab inilah yang mendorong keharusan akan adanya bimbingan konseling di lembaga PAUD, terutama TK. Teknik bermain yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Sujiono (2009:164) mengenai prinsip bermain antara lain: bermain harus difokuskan pada proses daripada hasil. Dalam bermain anak harus difokuskan pada proses, bukan hasil yang diciptakan oleh anak. Dalam bermain, anak mengenal dan mengetahui apa yang ia mainkan dan mendapatkan keterampilan baru, mengembangkan perkembangan anak dan anak memperoleh pengetahuan dari apa yang ia mainkan. Hasil penelitian terkait dengan peningkatan kemampuan dasar berhitung melalui bimbingan klasikal teknik bermain, menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Dari kegiatan
10 observasi awal 7 orang anak (44%) dari jumlah anak 16 orang yang memiliki kemampuan dasar berhitung. Realitas ini menunjukkan bahwa pada umumnya anak kurang memiliki kemampuan dasar berhitung. Kenyataan di lapangan tentang belum maksimalnya kemampuan dasar berhitung anak, antara lain: a) kurang memberi respons pada tema pembelajaran berhitung; b) tidak tertarik pada tema pembelajaran mengenal, penambahan dan pengurangan secara sederhana. Hal tersebut menjadi dasar untuk melaksanakan tindakan melalui kegiatan siklus I pertemuan 1 yang dilaksanakan guru dengan banyak mengenalkan konsep berhitung melalui bimbingan klasikal dengan teknik bermain. Guru memberi contoh cara bermain dengan menggunakan media, sehingga anak dapat mengenal penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hasil analisis dan tindakan pada siklus I pertemuan 1 menunjukkan peningkatan anak yang memiliki kemampuan dasar berhitung, yakni menjadi 9 orang (56%) pada kategori mampu, dan 7 orang atau 44% pada kategori kurang mampu. Tindakan pada siklus I pertemuan 1 dilanjutkan dengan pertemuan 2. Kelemahan-kelemahan yang ditemui pada siklus I pertemuan 1 seperti sebagian anak lebih tertarik bermain di luar kelas, untuk itu peneliti bersama guru mitra lebih memotivasi anak dengan menyanyikan lagu yang berhubungan dengan tema pembelajaran, sehingga pada siklus I pertemuan 2, anak yang memiliki kemampuan dasar berhitung menjadi 10 orang atau 63% pada kriteria mampu dan 6 orang atau 37% pada kriteria kurang mampu. Tindakan siklus II dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada siklus I. Tindakan kelas pada siklus II pertemuan 1, yakni peneliti bersama guru mitra banyak memberi contoh melalui bimbingan klasikal. Cara menjumlah maupun mengurang melalui media kertas warna, kancing baju, biji-bijian dan bola kecil. Anak diberi kesempatan menggunakan media
11 tersebut melalui kelompok atau pun individual. Di samping itu, teknik bermain yang digunakan merangsang anak untuk beraktivitas dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diperoleh peningkatan kemampuan dasar berhitung anak menjadi 12 orang anak atau 75% pada kriteria mampu, dan 4 orang anak atau 25% pada kriteria kurang mampu. Selanjutnya pada siklus II pertemuan 2 diperoleh hasil 14 orang anak atau 87% pada kriteria mampu, dan 2 orang (13%) anak pada kriteria kurang mampu. Adapun kemampuan dasar berhitung anak dapat diamati, anak telah mengenal angka 1-10, telah dapat menjumlah misalnya 2 bola ditambahkan 2 bola menjadi 4 bola. Pada aspek mengurang 2 bola dikurangi 1 bola menjadi 1 bola. Hasil penjumlahan dan pengurangan diperoleh anak melalui bimbingan klasikal dengan teknik bermain. Dari hasil analisis dan refleksi tersebut, diperoleh: a) sebagian besar anak sangat antusias mengikuti bimbingan klasikal dengan teknik bermain; b) anak sudah merespons pertanyaan yang diajukan guru tentang konsep menjumlah dan mengurang; c) anak sudah dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan. Bagi anak yang belum memiliki kemampuan dasar berhitung, akan diberi bimbingan secara kontinu oleh guru. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus, sehubungan dengan meningkatkan kemampuan dasar berhitung bagi anak di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo, melalui bimbingan klasikal dengan teknik bermain, dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Siklus Tahap Penelitian Aspek Yang Dinilai mengenal bilangan 1-10 menjumlah bilangan 1-10 mengurang bilangan 1-10 M KM TM M KM TM M KM TM Observasi awal 44% 56% - 44% 56% - 44% 56% -
12 Siklus I 63% 37% - 63% 37% - 63% 37% - Siklus II 87% 13% - 87% 13% - 87% 13% - Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak secara naluriah aktif bergerak, anak akan menuju ke mana saja sesuai dengan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak secara naluriah aktif bergerak, anak akan menuju ke mana saja sesuai dengan yang diminatinya atau disenanginya serta dengan aktivitasnya itu anak memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelumnya tim yakni peneliti
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR BERHITUNG MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN TEKNIK BERMAIN PADA ANAK DI TK PERTIWI KECAMATAN HULONTALANGI KOTA GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR BERHITUNG MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN TEKNIK BERMAIN PADA ANAK DI TK PERTIWI KECAMATAN HULONTALANGI KOTA GORONTALO Yusida Mohamad NIM : 111 4111 140 Pembimbing I Bapak
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B TK Melati Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk program pendidikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Solehuddin (2000: 5)
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperinciJurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1
Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 PENINGKATAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK WADAH TELUR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH VII KOTA PADANG RUSFITA MEDIA Abstrak Masalah penelitian ini adalah banyaknya
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Nirda Pettalolo ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah kemampuan anak mengenal
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA Rukni 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang. Peneliti adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa Kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak ahli menyebut periode ini sebagai golden age
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada anak usia dini. Pada usia tersebut anak mengalami masa peka untuk menerima suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK
PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatam Tilango Kabupaten gorontalo, didirikan pada tanggal 1 November 2007 yang seatap dengan SDN 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang berpotensi dalamkecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang, sehingga usia dini sering disebut sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN DENGAN MEDIA BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PARAKAN BOLONG KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri
Lebih terperinciETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK MOJOREJO 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciRINANGGA KURNIA RIANTI
1 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK-ANAK KELOMPOK A PAUD AL IKHLAS SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 RINANGGA KURNIA RIANTI Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: TH. ERI RETNO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan teori perkembangan kognitif yang dicetuskan oleh Jean Peaget, anak usia dini berada pada tahapan sensori motorik dan praoperasional, yaitu periode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pendidikan usia dini telah diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika/pengenalan konsep bilangan wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari usia PAUD, untuk membekali peserta didik dengan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan nonformal. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya setiap anak berbeda-beda kemampuan dan potensinya. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah Indonesia telah merencanakan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun menjadi 9 tahun, ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, pemerintah, melalui binbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah sepanjang hayat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pendidikan ada dua bentuk kegiatan yang saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan yaitu studi pendidikan dan parktek pendidikan. Studi pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena
Lebih terperinciPeningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang
Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TINJAU DARI KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FREKWENSI BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH SUTARJIANI NIM. A53B090001 Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama pada alenia ke empat yang salah satu tujuan didirikan Negara Republik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202
UPAYA MENINGKATKAN KELENTURAN OTOT DAN KOORDINASI MATA MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA PLANGGU KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi pada masa kini
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Karena pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 4 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek yang menerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU Kuswartiningsih 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kreativitas anak kelompok
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SUMARSI A53H111003
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN IKAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 3 JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO - SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk layanan pendidikan bagi anak usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Nahri Kadullah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGENAL URUTAN ANGKA 1-10 MELALUI BERMAIN MENCARI ANGKA DI BALOK PADA KELOMPOK A TK AL-HUDA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: LILIK KISMURBANI NIM. A53B090005 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan program pendidikan dini anak usia 4-6 tahun. Tugas utama TK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak (TK) adalah suatu bentuk pendidikan jalur formal yang menyediakan program pendidikan dini anak usia 4-6 tahun. Tugas utama TK sebagai lembaga pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AL QUBA MEDAN Nuraina 1) dan Darajat Rangkuti 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Penyajian data prasiklus Observasi penelitian pada prasiklus untuk mengetahui kemampuan membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA DADU PINTAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB AL-AMANAH KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU
ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU Oleh NANI LUTRI NIM. 57368/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini yang berada pada pendidikan formal (UU RI 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN SOSIODRAMA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI I BLIMBING KECAMATAN SAMBIREJO - SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Apel Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU Rosi Meri Irawati Abstrak Kemampuan berhitung anak di Taman kanak-kanak Sangrina
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA BUNTALAN I KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA BUNTALAN I KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan KepadaFakultas Keguruan Dan Ilmi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudatul Athfal (RA)/Bustanul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG
KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG (Penelitian Tindakan Kelas ) OLEH : Susi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,
A. Gambaran Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Taman Kanak-kanak (TK) Alkhairaat didirikan pada tahun 1992 berlokasi di Kelurahan Dembe II Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RETNO TRI WIDAYATI NIM : A53A100001
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK KELOMPOK A1 TK NEGERI PEMBINA KEC. TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil TK Pertiwi II Blimbing TK Pertiwi II Blimbing berada di wilayah Dukuh Dagangan, Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten
Lebih terperinciPENERAPAN BERMAIN KARTU BILANGAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 5 PENDEM SUMBERLAWANG
PENERAPAN BERMAIN KARTU BILANGAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 5 PENDEM SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU
MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU Marianty 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kemampuan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di zaman globalisasi sekarang ini membutuhkan manusia yang mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan formal (TK/RA) yang mengarahkan kepada perkembangan anak sehingga perkembangan dapat diarahkan
Lebih terperinci