BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
|
|
- Liana Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya mengacu pada Permen Diknas RI No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak usia Dini, dilengkapi dengan perkembangan kurikulum pendidikan anak usia taman kanak-kanak. TK Sakura Bulota terdiri dari ruang kelas A, ruang kelas B, ruang guru, UKS serta dilengkapi dengan alat permainan edukatif, seperti balok-balok, dekak-dekak, ayunan, papan titian, terowongan, ban mobil dan lain-lain yang sangat mendukung proses pembelajaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pelaksanaan setiap siklus mengacu pada rencana kegiatan harian (RKH) serta skenario pembelajaran, lembar pengamatan anak dan guru. Sebelum mengadakan kegiatan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran awal tentang kondisi penelitian. 1) Observasi Awal
2 Observasi awal dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 November tahun Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, menunjukkan terdapat 9 orang anak (56%) yang belum memiliki keterampilan motorik halus. Hasil observasi awal dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil Pengamatan Observasi Awal Aspek Yang Diamati Observasi Awal menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah anak Persentase 44% 25% 31% 44% 25% 31% 44% 25% 31% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu
3 Hasil pengamatan observasi awal menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan motorik halus anak belum mencapai standar yang diharapkan. Beberapa fenomena yang menunjukkan masih rendahnya keterampilan motorik halus anak, meliputi: a) Sebagian besar anak mengalami kesulitan dalam menggunting, menempel maupun mencocokkan. b) Sebagian besar anak tidak dapat menyelesaikan tugas dalam hal menggunting, menempel maupun mencocokkan. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal, menunjukkan bahwa keterampilan metode halus belum berkembang secara maksimal, sehingga hal ini menjadi dasar dalam pelaksanaan siklus I. 2) Siklus I Pertemuan 1 Pelaksanaan kegiatan siklus I dilakukan dengan mengacu pada RKH (Rencana Kegiatan Harian) dengan skenario pembelajaran. Kegiatan siklus I pertemuan 1dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 Desember tahun Kegiatan siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan menindak-lanjuti temuan-temuan pada observasi awal. Langkah awal yang dipersiapkan, antara lain: a) Menciptakan kelas yang kondusif, dengan mengajak anak menyanyi bersama. b) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan motorik halus. c) Memberi contoh cara menggunting, menempel dan mencocokkan sesuai, secara bertahap. d) Membimbing secara individual dan kelompok cara menggunting, menempel dan mencocokkan.
4 Berdasarkan hasil kegiatan pada siklus I pertemuan 1, terjadi pembahasan pada keterampilan motorik halus anak. Peningkatan hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan 1 Aspek Yang Diamati Observasi Awal menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah anak Persentase 50% 19% 31% 50% 19% 31% 50% 19% 31% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari tabel 2 diperoleh hasil rata-rata keterampilan halus anak pada kriteria maupun berjumlah 8 orang (50%), kriteria kurang mampu 3 orang (19%), dan 5 orang pada kriteria tidak mampu berjumlah 5 orang (31%).
5 Hasil analisis dan refleksi bersama antara peneliti dan guru mitra, diperoleh hal-hal sebagai berikut: a) Teknik modeling merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan, untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak. b) Pemberian catatan secara brtahap oleh guru, dapat menambah perhatian anak dalam menggunting, menempel serta mencocokkan sesuai. c) Kerjasama antara peneliti dan guru mitra dalam membimbing anak secara individual dan kelompok. Untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan pelaksanaan siklus dilanjutkan pada siklus I pertemuan 2. 3) Siklus I Pertemuan 2 Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dilakukan untuk lebih mengoptimalkan keterampilan motorik halus anak. Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 Desember tahun Pelaksanaan siklus sama dengan siklus berikutnya. Langkah-langkah yang digunakan yakni langkah-langkah teknik modeling, hanya saja pada siklus I pertemuan 2 anak diberi kesempatan menggunting, menempel maupun mencocokkan secara mandiri, maupun kelompok. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat anak yang kurang terampil, terutama pada aspek menempel dan mencocokkan sesuai. 3. Berdasarkan kegiatan siklus I pertemuan 2 diperoleh hasil sebagaimana tertera pada tabel Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan 2
6 Aspek Yang Diamati Observasi Awal menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah anak Persentase 63% 12% 25% 63% 12% 25% 63% 12% 25% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Berdasarkan tabel 3 dapat diamati rata-rata keerampilan motorik halus anak, pada kriteria mampu berjumlah 10 orang (63%), kriteria kurang mampu 2 orang (12%), dan kriteria tidak mampu 4 orang (25%). Berdasar hasil analisis dan refleksi bersama, diperoleh: a) Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada siklus I pertemuan 2, yakni rata-rata keterampilan motorik halus anak pada kriteria mampu 10 orang (63%).
7 b) Pemberian contoh pada setiap aspek yang dinilai, seperti cara memegang gunting yang tepat, menempel sesuai yang disiapkan, dan mencocokkan sesuai, membuat anak lebih antusias dan termotivasi pada keterampilan motorik halus. c) Adanya media yang disiapkan guru, sangat menarik minat anak dalam kegiatan motorik halus. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal, disepakati bersama antara peneliti dan guru mitra untk melanjutkan pelaksanaan siklus ke siklus II. 4) Siklus II Pertemuan 1 Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 Desember tahun Dengan subjek penelitian yang sama, dan aspek penilaian yang meliputi kemampuan dalam menggunting, kemampuan dalam menempel sesuai, kemampuan dalam mencocokkan sesuai, pelaksanaan siklus II dilaksanakan. Temuan yang diperoleh pada siklus I, umumnya anak khususnya pada keterampilan motorik halus memerlukan pemberian secara bertahap, Maksudnya untuk dapat mencocokkan sesuai, kegiatan menggunting dan menempel perlu dimatangkan dulu. Untuk itu bimbingan secara individual dan kelompok dari guru sangat diperlukan. Berdasarkan kegiatan siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil, seperti yang dapat diamati pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 1 Aspek Yang Diamati Observasi Awal menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai
8 M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah anak Persentase 69% 12% 19% 69% 12% 19% 69% 12% 19% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari tabel 5 diperoleh hasil, rata-rata keterampilan motorik halus anak yang berada pada kriteria mampu 11 orang (69%), kurang mampu 2 orang (12%), kriteria tidak mampu 3 orang (19%). Dari hasil analisis dan refleksi bersama: a) Sebagian besar anak menunjukkan ketekunannya dalam kegiatan motorik halus. b) Sebagian besar anak sudah memiliki kemampuan dalam kegiatan motorik halus. c) Anak sangat aktif dalam kegiatan menggunting, menempel dan mencocokkan sesuai. d) Terdapat 5 orang anak yang belum menunjukkan kemandirian dalam kegiatan motorik halus. Untuk mencapai hasil sesuai indikator kinerja, pelaksanaan siklus dilanjutkan pada siklus II pertemuan 2. 5) Siklus II Pertemuan 2
9 Siklus II pertemuan 2 dilakukan pada hari Rabu, tanggal 18 Desember tahun Mencermati pelaksanaan siklus sebelumnya, pada siklus II perhatian peneliti dan guru mitra lebih banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri pada kegiatan motorik halus. Kegiatan motorik halus perlu ditumbuh-kembangkan pada anak, disebabkan akan berpengaruh pada bidang lainnya, seperti pada pengembangan kognitif, maupun estetika. Pada siklus II pertemuan 2 diperoleh peningkatan secara signifikan. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan 2 Aspek Yang Diamati Observasi Awal menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai M KM TM M KM TM M KM TM Jumlah anak Persentase 81% 19% 0% 81% 19% 0% 81% 19% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu
10 TM = Tidak Mampu Dari tabel 5 diperoleh rata-rata keterampilan motorik halus anak pada kriteria mampu berjumlah 13 orang (81%) dan kriteria kurang mampu 3 orang (19%), kriteria kurang mampu 0%. Dari hasil analisis dan refleksi bersama diperoleh: a) Sebagian besar anak 13 orang (81%) telah memiliki keterampilan motorik halus. b) Anak pada umumnya memiliki keterampilan sesuai dengan aspek yang diamati, yakni menggunting dengan tepat, menempel dengan tepat, serta mencocokkan sesuai dengan tepat. c) Teknik modeling yang digunakan dalam proses pembelajaran membuat anak aktif dan bersemangat, pada kegiatan menggunting, menempel dan mencocokkan. d) Pemberian penguatan pada setiap anak yang dapat melakukan keterampilan motorik halus, membuat mereka terlibat aktif dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada pelaksanaan siklus II pertemuan 2, dimana telah mencapai indikator kinerja, maka penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus III. 4.2 Pembahasan Soetjiningsih (2012:185) menyatakan anak-anak usia 2-6 tahun mengalami kemajuan yang pesat dalam keterampilan motorik, baik keterampilan motorik kasar yang melibatkan totot
11 besar, seperti berlari, melompat, dan keterampilan motorik halus sebagai hasil koordinasi otototot kecil dengan mata dan tangan seperti menggambar, menggunting dan menempelkan kertas. Pada dasarnya keterampilan motorik halus merupakan kemampuan yang perlu diberikan sejak anak usia TK. Hal ini mengingat dengan keterampilan motorik halus, akan berpengaruh pada kegiatan menulis, melukis atau pun kegiatan lainnya yang memerlukan koordinasi antara tangan dan mata. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan melalui tindakan kelas mengalami peningkatan. Dari observasi awal diperoleh data, anak yang memiliki keterampilan motorik halus berjumlah 7 orang (44%) dari jumlah anak 44%. Selanjutnya pada siklus I pertemuan 1 diperoleh 8 orang anak (50%) pada kriteria mampu, 3 orang (19%) kriteria tidak mampu, 5 orang (31%) kriteria tidak mampu, dari tiga aspek yang diamati yakni: a) kemampuan dalam menggunting; b) kemampuan dalam menempel sesuai ; c) kemampuan dalam mencocokan sesuai. Pada siklus II pertemuan 2 dengan tema pembelajaran seperti siklus sebelumnya, diperoleh hasil anak yang memiliki kriteria mampu menjadi 10 orang (63%), kriteria kurang mampu 2 orang (12%), dan kriteria tidak mampu 4 orang (25%). Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal dilaksanakan siklus II pertemuan 1 dengan hasil anak yang berada pada kriteria mampu berjumlah 11 orang (69%), kriteria kurang mampu 2 orang (12%) dan kriteria tidak mampu 3 orang (19%). Pada siklus II pertemuan 2 diperoleh hasil rata-rata keterampilan motorik halus anak yang berada pada kriteria mampu 13 orang (81%), kriteria kurang mampu 3 orang (19%) dan kriteria tidak mampu )%. Kelemahan yang ditemui pada pelaksanaan siklus meliputi:
12 a) Sebagian anak kurang perhatian pada pembelajaran keterampilan motorik halus. b) Dari tiga aspek yang diamati, mereka hanya melakukan satu aspek misalnya: menggunting tanpa menempel, menempel tanpa mencocokkan sesuai. c) Pada saat guru memberi contoh, sebagian anak kurang perhatian. d) Sebagian anak kurang mandiri dalam melaksanakan kegiatan motorik halus. Berdasarkan kelemahan yang ditemui tersebut, peneliti dan guru mitra berupaya melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Membuat suasana kelas yang kondusif, menyanyikan lagu, membaca syair, dengan tujuan agar anak fokus pada proses pembelajaran. b) Memberi contoh cara menggunting, menempel dan mencocokkan sesuai. c) Membimbing anak dalam menggunting yang tepat, menempel yang tepat dan mencocokkan sesuai dengan tepat. d) Memotivasi anak agar mandiri dalam melakukan keterampilan motorik halus. e) Memberi penguatan kepada anak agar dapat melakukan kegiatan menggunting, menempel dan mencocokkan secara terpadu. Berdasarkan upaya-upaya yang dilaksanakan, maka hasil pada setiap siklus mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan. Melalui penelitian tindakan kelas ini pula diperoleh data bahwa pada dasarnya anak memiliki potensi, tetapi keterlibatan orang tua untuk memfasilitasi, membimbing serta memberi contoh masihs angat minim. Untuk jelasnya hasil pelaksanaan siklus dapat diamati pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Pelaksanaan Siklus Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Teknik Modeling pada Anak Kelompok B di TK Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo
13 Aspek Yang Diamati Tahap Penelitian menggunting menempel sesuai mencocokkan sesuai M KM TM M KM TM M KM TM Observasi awal 44% 25% 31% 44% 25% 31% 44% 25% 31% Siklus I 63% 12% 25% 63% 12% 25% 63% 12% 25% Siklus II 81% 19% 0% 81% 19% 0% 81% 19% 0% Keterangan: M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B TK Melati Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelumnya tim yakni peneliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA
1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa usia-usia awal merupakan tahapan penting karena di masa inilah banyak aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sikap, kebiasaan dan pola interaksi yang dibentuk diawal sangat menentukan seberapa jauh anak tersebut berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang. Peneliti adalah
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok A TK Beringin III Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA Rukni 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan fisik
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU Kuswartiningsih 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kreativitas anak kelompok
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teknik modeling pada anak Kelompok B TK Aster berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanakan Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan budaya antri melalui teknik modeling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202
UPAYA MENINGKATKAN KELENTURAN OTOT DAN KOORDINASI MATA MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA PLANGGU KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatam Tilango Kabupaten gorontalo, didirikan pada tanggal 1 November 2007 yang seatap dengan SDN 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia karakteristik orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia taman kanak-kanak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG
PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG ARTIKEL RINI DESMAREZA NIM: 0991/009 JURUSAN PENDIDIKAN GURU - PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 4 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek yang menerima tindakan berjumlah
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah anak usia nol sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH Verlis Bagia 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek
Lebih terperinci2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar dilakukan melalui
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga
Lebih terperinciDisusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh: ENDANG SUMILIH A53B090250
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS KELOMPOK B TK DHARMA BAKTI JETIS KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A
1 MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A Lia Afdia Muhammad Reza PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO
1 MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO ULIYATI*) ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah masih kurangnya tingkat motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan diri secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciA. RUBRIK PENILAIAN JURNAL
Ayah dan Bunda yth Kami telah menerima jurnal yang Ayah Bunda tulis selama 20 hari. Pastinya jurnal itu akan berharga bagi keluarga Ayah Bunda. Tujuan dari program penulisan jurnal itu adalah agar kami
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI SAJAK SEDERHANA DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA KABUPATEN BENGKULU SELATAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI SAJAK SEDERHANA DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENCOCOK GAMBAR KELOMPOK B DI TK JASA IBU SALASA PADANG TAROK KEC.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENCOCOK GAMBAR KELOMPOK B DI TK JASA IBU SALASA PADANG TAROK KEC. BASO KAB AGAM NAMA : MILANA ZURELI NIM : 821649307 Email : bukmilana@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) atau biasa juga disebut dengan PTK. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tsanawiyah Muhammadiyah Kabila Kabupaten Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa prasekolah adalah waktu untuk mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan berperan penting
Lebih terperinciDisusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI MRISEN III KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang pengembangan anak usia dini di dalamnya termasuk perkembangan motorik halus, motorik halus yang akan diberikan anak usia dini adalah perkembangan pengendalian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB Herlina Ningsih Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (enjelherlina@gmail.com).(masudah@gmail.com)
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan merupakan tahapan awal yang penting dan perlu dilakukan sebelum kegiatan PPL dilaksanakan. Tanpa adanya persiapan kegiatan PPL ini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan dan pemberdayaan.(david, Hopkins.2011)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian tindakan mengombinasikan tindakan subtantif dan prosedur penelitian; penelitian ini merupakan tindakan terdisiplin yang dikontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karakter penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah anak 16 orang,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Saroja Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. 3.1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH SUTARJIANI NIM. A53B090001 Tahun
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini mempunyai kemampuan dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada usia ini anak mengalami perkembangan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.
JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KUPANG, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian hari.mengingat pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciDisusun Oleh LASINI A53B111022
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BERCERITA DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK A TK RA AL HILAL TOJAYAN, KLATEN 2013/2014 Disusun Oleh LASINI A53B111022 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika/pengenalan konsep bilangan wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari usia PAUD, untuk membekali peserta didik dengan hasil belajar
Lebih terperinciPENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Lenvita Magdelena Abstrak: Kemampuan motorik kasar anak di TK Nurul Wathan Gurun Panjang Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang
0 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang Nama : Khairi Angraini NIM : 2009/51100 Jurusan : Pendidikan Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi pada masa kini
Lebih terperinciKEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO Juriyati Ahmad Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SRI MULYATI ARIFAH NIM.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah anak selalu aktif bergerak, dan cenderung menyumbang pada perkembangan, baik terhadap fisik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. TK Pertiwi II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil TK Pertiwi II Blimbing TK Pertiwi II Blimbing berada di wilayah Dukuh Dagangan, Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA Noverita Esther Rondonuwu 1 ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksperimen guru hanya menjelaskan dengan metode tanya jawab. Dengan. sehingga dia hanya terbengong-bengong di dalam kelas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu hal penting bagi guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yaitu penguasaan metode yang paling tepat yang akan diterapkan pada siswa. Mengapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga
Lebih terperinci