Evaluasi Pembelajaran Bahasa Jerman JR501 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd Pertemuan 2 Deutschabteilung UPI - 2007
Hubungan antara Pembelajaran & Evaluasi to teach without testing is unthinkable Mehrens & Lehmann (1978:10) Pengukuran adalah langkah awal dari pengajaran. Tanpa pengukuran tidak dapat terjadi penilaian. Tanpa penilaian, tidak akan terjadi umpan balik. Tanpa umpan balik, tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil, tidak dapat terjadi perbaikan sistematis dalam belajar -Parnel-
PEMBELAJARAN 1. Pembelajaran itu efektif jika mengarah pada perubahan yang diinginkan dalam diri siswa 2. Pola² tingkah laku baru akan dipelajari siswa dengan baik jika ketidakcocokan perilaku yang sekarang dimengerti dan kebermaknaan perilaku yang baru menjadi jelas karenanya. 3. Pola² tingkah laku baru dapat dikembangkan secara efektif oleh guru yang mengetahhui pola² tingkah laku yang ada pada individu siswa dan alasan²nya. Hubungan antara Pembelajaran & Evaluasi yang ideal menurut Dressel EVALUASI 1. Evaluasi itu efektif jika dapat membuktikan sampai di mana perubahan itu terjadi di dalam diri siswa 2. Evaluasi sangat berguna (kondusif) bagi belajar jika ia mendorong dan membangkitkan siswa untuk mengevaluasi diri (self-evaluation) 3. Evaluasi itu berguna (kondusif) bagi pengajaran yang baik jika ia mengemukakan tipe² pokok dari tingkah laku yang tidak sesuai dan sebab² yang mendukungnya.
PEMBELAJARAN 4. Belajar ditimbulkan oleh masalah² dan kegiatan² yang menuntut pemikiran dan atau pembuatan dari individu siswa masing² Hubungan antara Pembelajaran & Evaluasi yang ideal menurut Dressel EVALUASI 4. Evaluasi itu sangat bermakna dalam belajar jika ia memungkinkan dan mendorong latihan atas inisiatif individu 5. Kegiatan² yang memberi dasar bagi mengajar dan belajar tingkah laku tertentu juga kegiatan yang sangat cocok bagi pembangkitan dan penilaian terhadap kecocokan tingkah laku tersebut 5. Kegiatan² dan latihan² yang dikembangkan untuk tujuan pengevaluasian tingkah laku tertentu juga berguna bagi mengajar dan belajar tingkah laku tersebut
PROGRAM EVALUASI Suatu program yang berisi ketentuan dan cara-cara tentang penyelenggaraan atau pelaksanaan evaluasi pendidikan di suatu lembaga dan merupakan pegangan atau pedoman bagi para pengajar di lembaga tersebut
CIRI-CIRI PROGRAM EVALUASI YANG BAIK 1. Desain atau rancangan program evaluasi itu komprehensif 2. Perubahan² tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan dan perkembangannya 3. Hasil² evaluasi harus disusun dan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti 4. Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan dengan kurikulum
EVALUASI PENCAPAIAN BELAJAR Evaluasi pencapaian hasil belajar T E S Performance Kognitif Afektif
PRINSIP² DASAR TES HASIL BELAJAR 1. Mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai tujuan instruksional 2. Mengukur sampel yang representatif dai hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan 3. Mencakup bermacam² bentuk soal yang benar² cocok untuk mengukur hasil belajar 4. Didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memeroleh hasil yang diinginkan 5. Dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik 6. Digunakan untuk memperbaiki cara belajar dan mengajar
4 MACAM TES MENURUT KEGUNAANNYA 1. Placement Test Untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang/jenis program pendidikan tertentu 2. Formative Test Digunakan untuk mencari umpan balik (feedback) 3. Summative Test Untuk mengukur pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan 4. Diagnostic Test Untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar siswa
*** PAP (Penilaian Acuan Patokan) = CRT (Criterion-Referenced Test) PAP & PAN Tes yang dirancang untuk mengukur seperangkat tujuan yang eksplisit penilaian yang didasarkan kepada pencapaian kriteria yang telah ditentukan 4 Jenis PAP: Entry-behaviors test Pretest Post-test Embedded test
*** PAN (Penilaian Acuan Normatif) = NRT (Norm-Referenced Test) PAP & PAN Tes yang standar penilaiannya adalah norma kelompok atau prestasi kelompok Penilaian yang didasarkan kepada persebaran distribusi jawaban siswa 3 Perbedaan Pokok PAP & PAN: Cara tiap jenis tes itu dikembangkan Standar yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil tes Tujuan untuk apa tes itu disusun dan diadministrasikan
Perbedaan & Persamaan PAP & PAN PERSAMAAN 1. Menurut spesifikasi tujuan 2. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar 3. Menggunakan berbagai tipe item tes 4. Harus memenuhi syarat² penulisan tes 5. Menuntut keandalan hasil (validitas) 6. Memiliki kegunaan tertentu PAN Tujuan dinyatakan secara umum atau khusus Mencakup rentangan hasil yang luas Sedikit item untuk tiap hasil Item tipe memilih Daya Pembeda diperhatikan Menggunakan prosedur statistik Baik untuk placement dan sumatif PERBEDAAN PAP Cenderung sangat khusus dan mendetail Aspek yang diukur terbatas Sejumlah item utk tiap hasil Tidak bergantung dari item memilih saja Performance lebih ditekankan Tidak menggunakan prosedur statistik Cocok utk formatif dan diagnostik
Ciri-Ciri dari 4 Achievement Test TIPE TES FUNGSI TES KONSIDERASI SAMPEL PLACEMENT FORMATIF DIAGNOSTIK SUMATIF Mengukur prerekuisit entry skill Menentukan entry performance tentang tujuan Sbg feedback bagi siswa & guru Menentukan kesulitan belajar yg sering muncul Menentukan kenaikan tingkat atau pada akhir program pengajaran Mencakup tiap² prerekuisit entry behavior Memilih sampel yang mewakili tujuan pelajaran Mencakup semua unit tujuan (bila mungkin) Mencakup sampel yg berdasarkan sumber² kesalahan belajar Memilih sampel tujuan² pelajaran yang representatif CIRI-CIRI Item mudah dan beracuan normatif Item memadukan kesukaran unit tujuan dan beracuan patokan Item mudah & digunakan untuk mencari sebab² kesalahan yg spesifik Item memiliki range kesukaran yang luas dan beracuan normatif