37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas X, yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta dan di kampus program studi Hukum Universitas X di kota Yogyakarta. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi dari program studi Teknik Sipil dan program studi Hukum. Jumlah data keseluruhan yang diambil adalah 150 mahasiswa. Peneliti memperoleh responden penelitian dengan cara bertemu setiap mahasiswa di masing-masing prodi. Tabel 4 Data Responden Program Studi Jenis Kelamin Teknik Sipil Hukum Laki-laki 39 36 Perempuan 36 39 Total 75 75 37
38 Adapun yang jadi pertimbangan peneliti memilih mahasiswa program studi Teknik Sipil dan Hukum sebagai subjek penelitian adalah : a. Karakteristik subjek penelitian sesuai dengan yang peneliti inginkan. b. Adanya dukungan dan kemudahan pada program studi yang diinginkan untuk melakukan penelitian. c. Belum pernah ada penelitian mengenai perbedaan coping stress yang dilihat dari program studi Teknik Sipil dan program studi Hukum. d. Lokasi penelitian masih terjangkau oleh peneliti. 2. Persiapan Penelitian a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi dalam penelitian ini mencakup surat permohonan ijin penelitian yang dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian di lapangan. Persiapan administrasi diawali dengan surat perijinan yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Surat permohonan ijin tersebut dikeluarkan dengan nomor 695/Dek/70/Div.Um&RT/VIII/2015, tertanggal 19 Agustus 2015. Selanjutnya peneliti memberikan surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik Sipil Universitas X.
39 b. Persiapan Alat Ukur Sebuah alat ukur yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik pula agar hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, agar alat ukur yang telah disusun oleh peneliti dapat dikatakan baik, maka peneliti melakukan tryout terlebih dahulu terhadap alat ukur ini kepada sampel yang memiliki kesetaraan dengan sampel mahasiswa yang akan diseleksi untuk menjadi responden lebih lanjut dalam penelitian ini, sehingga mahasiswa tersebut telah memiliki karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Try out dilakukan oleh peneliti selama satu minggu pada tanggal 20 Juni 2015 sampai 27 Juni 2015 mahasiswa Teknik Sipil dan Hukum Universitas X. Berdasarkan hasil try out alat ukur terhadap aitem-aitem yang terdapat pada skala coping stress didapatkan hasil bahwa skala yang semula terdiri dari 37 aitem dinyatakan sahih 21 aitem, sedangkan sisanya yakni sebanyak 16 aitem dinyatakan gugur. Sahih tidaknya aitem tersebut dilihat dari hasil korelasi antar aitem setelah dilakukan analisis sebanyak enam kali putaran dengan standar validitas penyataan 0,25. Jika aitem yang kurang dibawah standar yang telah ditentukan, maka aitem akan digugurkan oleh peneliti. Pengguguran aitem yang kurang dari standar, dapat meningkatkan reliabilitas alat ukur ini. Dengan demikian,
40 Tabel 5 berdasarkan hasil analisis pertama terhadap hasil try out tersebut, skor korelasi antar aitem yang dianggap sahih dan akan digunakan selanjutnya yakni dengan skor reliabilitas alpha cronbach yakni sebesar 0,842. Setelah enam kali melakukan analisis didapatkan skor reliabilitas alpha croncbach sebesar 0,896 dengan koefisien relasi untuk skala yang sahih bergerak antara 0,271 sampai 0,716. Blue Print Skala Coping Stress setelah tryout Aspek Butir Favorable Butir Jumlah Unfavorable Nomor Butir Nomor Butir 1. Keaktifan diri 1(1),2,3,10(7),27(16),35 3 2. Perencanaan diri 4(2),7(5),12(9),25,29(18) 4 3. Kontrol diri 9, 11(8), 13,14,15,16,19,36 1 4. Mencari dukungan sosial bersifat instrumental 8(6),17(10),22(13),23(14), 24,32(19) 5 5. Mencari dukungan sosial bersifat emosional 20(11),21(12),26(15), 33(20), 34(21) 6. Penerimaan 28(17), 37 18,30,31 1 7. Religiusitas 5(3),6(4) 2 TOTAL 21 0 21 Catatan: angka yang di dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru setelah try out 5
41 B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan selama satu bulan 10 hari, yaitu dari tanggal 1 Juli 2015 sampai 11 Agustus 2015 yang bertempat di lingkungan Teknik Sipil dan Hukum dengan responden mahasiswa berjumlah 150 orang terdiri dari 75 orang dari program studi Teknik Sipil dan 75 orang dari program studi Hukum yang memenuhi kriteria penelitian. Pelaksaan pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada responden melalui media google docs. Dalam pengisian angket pada google docs dapat mengurangi kesalahan maupun adanya aitem yang terlewatkan oleh responden. Setiap responden diberi angket yang berisi skala coping stress. Angket dilengkapi dengan petunjuk pengisian dan identitas responden dalam mengisi skala yang terdapat di dalam angket tersebut. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian Gambaran umum mengenai responden secara keseluruhan berdasarkan data-data penelitian yang diperoleh dari skala yang disebarkan dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut. Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian Faktor Kategori Jumlah Total Jenis Kelamin Laki-laki 75 150 Angkatan 2009 2010 2011 2012 2015 Perempuan 75 10 56 81 2 1 150
42 Usia 20-25 Tahun 150 150 2. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan analisis data yang ada, maka diperoleh gambaran atau deskripsi data penelitian yang berisi fungsi-fungsi dasar statistik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7dibawah ini. Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian Variabel Hipotetik Empirik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Coping Stress 21 105 63 14 51 99 75,89 8,311 Hasil dari analisis statistik deskripsi di atas menunjukan bahwa responden secara umum memilik rerata empirik yang berada di atas rerata hipotetik. Deskripsi Data penelitian di atas selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui kriteria kategorisasi kelompok responden pada variabelvariabel yang akan diteliti. Kategorisasi ini dimaksudkan untuk menetapkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur, di mana kontinum jenjang seperti contoh dari rendah ke tinggi (Azwar, 2005). Selanjutnya, kategorisasi ini bersifat relative maka peneliti boleh menetapkan secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang diinginkan, selama penetapan tersebut masih berada dalam batas kewajaran dan dapat diterima oleh akal. Dalam hal ini, penulis menggunakan rumus kategorisasi yang dibuat
43 oleh Azwar (2005), dimana terdapat lima kategori. Rumus dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini Tabel 8 Norma Kategorisasi Norma Kategorisasi Kategori x < (µ - 1,8 σ) Sangat Tidak Rendah (µ - 0,6 σ) > x (µ - 1,8 σ) Rendah (µ + 0,6 σ) > x (µ - 0,6 σ) Sedang (µ + 1,8 σ) > x (µ + 0,6 σ) Tinggi x (µ + 1,8 σ) Sangat Tinggi Berdasarkan norma kategorisasi yang telah disebutkan sebelumnya, maka responden penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori pada masing-masing variabel, yang dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Kategorisasi Responden Pada variabel Coping Stress Kategori Rentang Skor Jumlah Presentase(%) Sangat Rendah x < 37,8 0 0,00 Rendah 54,6 > x 37,8 1 0,67 Sedang 71,4 > x 54,6 37 24,67 Tinggi 88,2 > x 71,4 107 71,33 Sangat Tinggi x 88,2 5 3,33 Total 150 100 Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kategorisasi tinggi (71,33%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki kecenderungan tingkat Coping Stress dalam menghadapi skripsi pada kategori baik.
44 3. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran data penelitian yang terdistribusi secara normal dalam sebuah populasi. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan tes One-Sample Kolmogorof-Smirnov. Hasil uji Normalitas menunjukan sebaran yang normal pada skala coping stress dengan koefesien KS-Z=1,258 dan p=0,084 (p>0,05). b. Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas menunjukkan hasil dengan koefesien F=0,419 dan p=0,518 (p>0,05). Dengan hasil uji homogenitas yang demikian, maka uji asumsi homogenitas untuk skala coping stress dapat dikatakan homogen karena P yang didapat >0,05. 4. Uji Hipotesis Dari hasil uji asumsi yang dilakukan terhadap variabel coping stress dinyatakan bahwa variabel tersebut memenuhi uji normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis apakah ada perbedaan coping stress pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi antara program studi Teknik Sipil dan program studi Hukum Universitas Islam Indonesia. Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik uji beda independent sample T-test. Hasil dari uji hipotesis tersebut
45 menunjukan bahwa ada perbedaan coping stress pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi antara program studi Teknik Sipil dan Hukum Universitas Islam Indonesia (t=6,650 dengan p=0,000). 5. Analisis tambahan Dari hasil analisis tambahan yang telah dilakukan berdasarkan jenis kelamin dari masing-masing prodi didapatkan bahwa ada perbedaan coping stress antara laki-laki dan perempuan dari prodi Hukum dengan nilai t= -2.599 dan signifikansi (p)= 0,12 (p<0,05). Selanjutnya didapatkan bahwa ada perbedaan coping stress antara lakilaki dan perempuan dari prodi Teknik Sipil dengan nilai t= -2.787 dan signifikansi (p)=0,963 (p<0,05). D. Pembahasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya perbedaan coping stress pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi antara prodi Teknik Sipil dan prodi Hukum Universitas X. Data yang diperoleh dari variabel coping stress memiliki distribusi yang normal dan homogen. Hal ini memungkinkan untuk dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji beda independent sample t-test. Setelah melakukan ambil data dan dianalisis, maka hasil yang diperoleh ialah hipotesis dapat diterima. Hal ini terbukti pada hasil analisis uji hipotesis didapatkan (t=6,650 dengan p=0,000). Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan sebelumnya, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa ada perbedaan coping stress pada
46 mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi antara prodi Teknik Sipil dan prodi Hukum. Adanya perbedaan ditunjukkan oleh koefisien korelasi (t=6,650 dan p=0,000). Seberapa bedanya coping stress pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi antara prodi Teknik Sipil dan prodi Hukum dapat dilihat dengan menghitung selisih rerata dari dua program studi tersebut. Dengan demikian jika dihitung selisih reratanya maka nilai yang didapat adalah 7,95 di mana program studi Hukum mendapatkan skor yang lebih tinggi daripada program studi Teknik Sipil. Hasil tersebut menunjukan bahwa coping stress pada program studi Hukum lebih baik dibandingkan program studi Teknik Sipil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2010) menyatakan bahwa Perempuan lebih banyak menggunakan emotional focused coping dari pada remaja Laki-laki. Hal ini ditunjukan pada hasil analisis tambahan yang diteliti oleh peneliti yang menyatakan bahwa ada perbedaan coping stress antara laki-laki dan perempuan dalam pengerjaan skripsi dari prodi Hukum dan prodi Teknik Sipil. Serta jenis kelamin perempuan pada prodi Hukum dan Teknik Sipil lebih baik daripada jenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian yang dilakukan Ningrum (2011) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang berada pada kategori coping stress rendah, terwujud dalam reaksi ketika menghadapi kendala atau kesulitan hanya sedikit melakukan usaha untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan sehingga masalah atau kesulitan tersebut belum dapat terselesaikan.
47 Sementara itu disisi lain terlihat banyak mahasiswa yang memiliki coping stress tinggi yaitu mereka yang jika menghadapi kendala atau kesulitan akan mengerahkan kemampuan dan usahanya untuk dapat menyelesaikan masalah atau kesulitan yang dihadapi. Kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya variabel yang akan diteliti, dan pada pengisian identitas angkatan yang diberikan responden kurang valid. Maka dari itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel bebas seperti optimisme, jenis kelamin, lama pengambilan skripsi, dan lain-lain, serta agar identitas responden valid bisa dilakukan membuat kategori alternative jawaban pada setiap identitas yang harus diisi baik melalui angket hard copy maupun melalui google docs.