BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif. Menurut Istijanto,M.M. (2005: 96), analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah data mentah menjadi gambaran yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Metode yang digunakan adalah survei. Sedangkan unit analisis yang dituju adalah situs streetdirectory.co.id dan unit observasi yang dituju adalah pengunjung yang mengakses situs streetdirectory.co.id. Penggolongan data yang digunakan oleh penulis berdasarkan dimensi waktunya adalah data cross sectional. Menurut Rangkuti,F. (2007: 20), cross sectional adalah kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian T - 1 Deskriptif Survei T - 2 Deskriptif Survei Desain Penelitian Unit Analisis Individu: Pengunjung situs Streetdirectory.co.id Individu: Pengunjung situs Streetdirectory.co.id Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional T 1 : Untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam atribut produk yang menarik minat pengunjung situs Streetdirectory.co.id. T 2 : Untuk mengetahui faktor-faktor yang sesuai dengan harapan dan kenyataan pengunjung Streetdirectory.co.id. 18
19 3.2 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Dimensi / Subvariabel Indikator Ukuran Skala Atribut Produk Karakteristik produk yang diidentifikasi dan dibedakan. Context desain pada kamera lalu lintas. desain pada foto bangunan desain pada akses busway. Tingkat ketertarikan. desain pada directions. desain pada satelite. pada kamera lalu lintas Interval Content pada foto bangunan. pada akses busway. Tingkat kelengkapan pada directions. pada satelite.
20 Customizati on Connection pada kamera lalu lintas. pada foto bangunan. pada akses busway. pada directions. pada satelite. kamera lalu lintas. foto bangunan. akses busway directions satelite Tingkat kesesuaian Tingkat integrasi. 3.3 Jenis dan Sumber Data Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Data Jenis Sumber Data T-1 Atribut Produk Kuantitatif Primer dari kuesioner T-2 Atribut Produk Kuantitatif Primer dari kuesioner
21 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu: Data primer Penulis memperoleh data primer data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner. Data sekunder Penulis memperoleh data sekunder berupa data pengguna internet dan perkembangan pemasaran yang diperoleh dari internet, jurnal, artikel, serta studi kepustakaan. Dengan demikian, penulis dapat memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai bahan untuk perbandingan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 1) Penelitian Lapangan (Field Research) bertujuan untuk memperoleh data secara langsung, baik dari perusahaan maupun responden yang menjadi objek penelitian lapangan sebagai berikut : Wawancara Penulis melakukan wawancara secara langsung dan terstruktur dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Kuesioner Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada pengunjung pengunjung situs streetdirectory.co.id untuk memperoleh data mengenai atribut produk. Untuk mengukur tanggapan responden
22 yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu : Tabel 3.4 Skor Skala Interval dengan Skala Likert Pernyataan Kuesioner Bobot Nilai Kuesioner Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 2) Studi Kepustakaan (Libary Research) Penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang teoritis, sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. Adapun teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mempelajari : Buku wajib yang berkaitan dengan penulisan. Buku pelengkap yang berkaitan dengan objek yang sedang diteliti. Jurnal yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling melalui teknik purposive atau judgement sampling. Menurut Supranto (2007: 76), purposive atau judgement sampling sering juga
23 disebut selected sampling, yaitu suatu sampling dimana pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sample berdasarkan pada pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif. Setiap elemen ini tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih. Menurut Simamora,B. (2005: 108), tidak ada ukuran sampel minimal yang diterima dalam analisis faktor. Memang, semakin besar ukuran sampel, analisis faktor menjadi semakin akurat. Sebaiknya ukuran sampel berjumlah 100 atau lebih. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 150 sampel. 3.6 Metode Analisis Metode analisis data dilakukan dengan teknik sebagai berikut : Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan Penelitian T - 1 T - 2 Metode Analisis Analisis Faktor GAP analysis 3.6.1 Analisis Faktor Analisis faktor termasuk pada interdependence technique, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun variabel independen (Santoso,S. 2010: 11). Analisis faktor (factor analysis) merupakan nama umum yang menunjukan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah mejadi sedikit variabel (Supranto, 2010: 114).
24 Karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait dengan korelasi yang akan digunakan, yaitu: (Santoso,S. 2010: 58) Pada SPSS, deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan ANTI_IMAGE CORRELATION. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar-variabel), yang akan diukur dengan besaran BARLETT TEST OF SPHERICITY atau SAMPLING ADEQUACY (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang signifikan. Asumsi normalitas dari variabel-variabel atau faktor yang terjadi sebaiknya dipenuhi. 3.6.2 GAP Analysis Gap analysis adalah sebuah teknik untuk menentukan langkah yang harus diambil dalam bergerak dari keadaan saat ini ke keadaan masa depan yang diinginkan (BusinessDictionary.com, 2012). Gap analysis merupakan alat bantu perusahaan dalam memeriksa kembali tujuan untuk menentukan apakah itu di jalan yang benar guna mendapatkan pencapaian (Investopedia, 2012). Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa gap analysis adalah salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja keadaan sekarang (kenyataan) dan keadaan masa depan yang ingin dicapai (harapan) serta memanfaatkan celah (gap) diantara kedua keaadaan tersebut. Besarnya nilai kesenjangan (gap) yang diperoleh dapat menggambarkan seberapa besar harapan pelanggan dapat dipenuhi oleh kinerja sebuah produk
25 yang dirasakan atau diterima pelanggan. (Usman, Suharjo, dan Kadarisman, 2010: 92). Setelah itu diperoleh data kinerja keadaan sekarang (kenyataan) dan keadaan masa depan yang ingin dicapai (harapan), data-data tersebut digambarkan pada bagan dengan empat kuadran seperti terlihat pada Gambar 3.1 (Natalisa, D., 2007: 93). Sumber : Diah Natalisa, 2007: 93 Gambar 3.1 Diagram Cartesius Kuadran A : Kinerja suatu variabel adalah lebih rendah dari keinginan konsumen sehingga kinerja organsisi harus ditingkatkan agar optimal. Kuadran B : Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat tinggi dan sesuai, sehingga organisasi cukup mempertahankan kinerja variabel tersebut. Kuadran C : Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variabel berada pada tingkat rendah, sehingga organisasi belum perlu melakukan perbaikan.
26 Kuadran D : Kinerja organisasi berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah, sehingga organisasi perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisienkan sumberdaya organisasi. 3.7 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah jika faktor-faktor diidentifikasi, gap diketahui, maka dapat ditentukan implikasi yang relevan ke perusahaan dalam upaya menaikan jumlah kunjungan dalam jangka pendek dan nilai Alexa Rank pada jangka panjang.