BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

BAB 3 METODOLOGI. a. Dimulai dengan tinjauan pustaka yang berguna sebagai bahan dari penelitian.

Eng. Ibrahim Ali Abdi (deercali) 1

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

4.1.URAIAN MATERI 1: MERENCANA ALIGNEMEN VERTICAL JALAN

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

DAFTAR ISI KATA PENGATAR

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

BAB III LANDASAN TEORI

HADIRANTI 1, SOFYAN TRIANA 2

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR

Bagas Aryo Y JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang Kumpulrejo TUNDAAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

BAB III METODE PERENCANAAN. 1. Metode observasi dalam hal ini yang sangat membantu dalam mengetahui

BAB III LANDASAN TEORI. A. Klasifikasi Jalan

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.

BAB II DASAR TEORI. Bab II Landasan Teori

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN PANDAAN TAPEN KOTA MADYA SALATIGA TUGAS AKHIR

I Dewa Made Alit Karyawan*, Desi Widianty*, Ida Ayu Oka Suwati Sideman*

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN ALTERNATIF PALIMA-CURUG (Studi Kasus : Kota Serang)

BAB II STUDI PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN GONDANG SAMBUNG MACAN KABUPATEN SRAGEN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI D3 TEKNIS SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Debi Oktaviani Nofita Milla Ana Farida

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, ANGGARAN BIAYA, DAN RENCANA KERJA JALAN BANYUDONO KRECEK KABUPATEN BOYOLALI TUGAS AKHIR

BAB II STUDI PUSTAKA

Sesuai Peruntukannya Jalan Umum Jalan Khusus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2.1 ANALISA JARINGAN JALAN

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT

BAB 2 DASAR TEORI. 1. Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang. 2. Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus II-1

TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

BAB II DASAR TEORI Tinjauan pustaka

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN TINGKIR TENGAH BENDOSARI KOTAMADYA SALATIGA

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA

Data Perencanaan. atau yang lebih besar (14/19) x 100% 73.68%

5.4.1 Momen akibat pengangkatan satu titik

BAB III LANDASAN TEORI. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB II STUDI PUSTAKA

PROYEK AKHIR Perencanaan Dan Teknis Pelaksanaan Perkerasan Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Pada Kawasan Alak Kabupaten Kupang.

BAB III LANDASAN TEORI. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang,

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Dasar Perencanaan Geometrik

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Dasar Perencanaan Geometrik Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN JALAN AKSES PELABUHAN. : I Gusti Putu Yoga Putra Perdana

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Perlintasan Sebidang

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA JENIS TIKUNGAN SPIRAL- CIRCLE-SPIRAL DAN SPIRAL-SPIRAL (Studi Kasus Jalan Tembus Tawangmangu Sta Sta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK RAMP JALAN TOL (STUDI KASUS: JALAN TOL KEDIRI-KERTOSONO) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN SODONG KEMBANGARUM KABUPATEN SALATIGA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA STA KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan jalur tepi di sepanjang jalan tol CAWANG CIBUBUR dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN JALAN RAYA CEMOROSEWU-DESA PACALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NOTASI ISTILAH DEFINISI

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI Pengertian Umum

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disain yang menggunakan material tersebut telah sangat luas sehingga material

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGAWEN KARANGPADANG KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR

BAB IV. PERENCANAAN ALIGNAMENT HORIZONTAL B.4.1. LENGKUNG PERALIHAN Secara teoritis perubahan jurusan yang dilakukan pengemudi dari jalan lurus (R =

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KECAMATAN SIDOMUKTI KINTELAN KIDUL KOTAMADYA SALATIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA II TINJAUAN UMUM 2.2 ASPEK TANAH DASAR

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi Program Validasi program dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil dari perhitungan program ini memenuhi syarat atau tidak, serta layak atau tidaknya program ini untuk dipergunakan. Dalam peninjauan validasi ini dilakukan dengan membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual. 4.1.1 Perhitungan Alinyemen Horizontal berikut: Data-data sebagai perhitungan dari alinyemen horizontal adalah sebagai Fungsi jalan Medan Jalan Kelas jalan : Kolektor : Perbukitan : IIA Data koordinat : A; (x : 10000, y : 10000) PI; (x : 1016, y : 10085) B; (x :1047, y : 10009) 4.1.1.1 Perhitungan dengan Tipe Tikungan Full Cirle A. Perhitungan Manual Langkah-langkah perhitungan manual untuk tipe tikungan full irle, yaitu sebagai berikut:

30 1. Menentukan nilai keepatan renana Dari data input di atas, diperoleh nilai Vr dari Tabel. sebesar 50 60 km/jam. Direnanakan untuk keepatan renana sebesar 60 km/jam.. Menentukan nilai jari-jari tikungan Dari data input di atas, diperoleh nilai R min dari Tabel.5 sebesar 110 meter. Diambil nilai jari-jari renana sebesar 450 meter. 3. Menghitung besar sudut tikungan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sudut Tikungan/Defleksi Titik A PI B X 10000 1016 1047 Y 10000 10085 10009 X 16 56 Y 85-76 ar tan 68,519-73,465 azimut 68,519 106,535 38,015 Dari perhitungan tabel diatas didapatkan besar sudut tikungan sebesar 38,015 o 4. Menentukan nilai panjang lengkung peralihan, Ls Berdasarkan waktu tempuh maksimal T 3 detik L (VR ) 3,6 s T 60 L s 3 50 meter 3,6

31 Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal L s 3 VR VR.e 0,0,77 R.C C 3 60 60 0,1 0,0,77 150 0,4 0,4 38,95 meter Berdasarkan tingkat perubahan kelandaian melintang yaitu berdasarkan nilai r e (tingkat perubahan kelandaian melintang dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian super elevasi). Untuk V R 70 km / jam, r e-max 0,035 m / det Untuk V R 80 km / jam, r e-max 0,05 m / det Ls ( e e ) m 3,6 r V R ( 0,1 0,0) 60 3,6 0,035 38,095 meter n e Dari hasil perhitungan Ls diatas, diambil nilai terbesar yaitu 50 meter. 5. Menentukan jenis tikungan Menghitung nilai P, dengan rumus p Ls 4R < 0,5 50 p 0,31 4 450 Nilai p lebih keil dari syarat yaitu < 0,5, maka sesuai dengan peraturan yang terantum pada Gambar 3. tipe tikungan yang dipakai yaitu full irle.

3 6. Menentukan Nilai T Nilai T (jarak anatara TC dan PI) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.1 yaitu sebagai berikut: T 1 R.tan 1 450 tan 38,015 155,0133 meter 7. Menghitung nilai E Nilai E dihitung berdasarkan persamaan. yaitu sebagai berikut: 1 E R se 1 1 450 se 38,015 1 5,9508 meter 8. Menghitung panjang lengkung tikungan L Menghitung nilai L dihitung dengan rumus pada persamaan.3 yaitu sebagai berikut: L π R 180 π 38,015 450 180 98,5691

33 B. Perhitungan Program Langkah perhitungan program alinyemen horizontal dengan tipe tikungan full irle adalah sebagai berikut: 1. Buka program Gambar 4.1 Buka Program

34. Masuk form input program Tekan tombol start yang terletak pada atas kiri program. Gambar 4. Masuk Input Program 3. Input data koordinat Gambar 4.3 Menginput Data Koordinat Lapangan

35 4. Input data jalan 5. Hitung Perhitungan Program Gamabar 4.4 Input Data Jalan Gambar 4.5 Hasil Perhitungan Program

36 Berdasarkan perhitungan manual dan program pada perhitungan di atas dengan tikungan full irle dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Program Nilai Manual Program R 450 450 38,0150 38,0154 Ls 50 50 T 155,0133 155,0133 E 5,9508 5,9508 L 98,5691 98,5691 Dilihat dari Tabel 4. yaitu perbandingan perhitungan manual dengan perhitungan program pada tipe tikungan full irle dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan program ukup akurat, dengan perbedaan 1 10-04 dalam satuan meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena pembulatan pada saat perhitungan manual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan program tipe full irle dapat digunakan dalam perhitungan. 4.1.1. Perhitungan dengan Tipe Tikungan Spiral Cirle Spiral A. Perhitungan Manual Langkah perhitungan manual untuk tipe tikungan spiral irle spiral, yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan nilai keepatan renana Dari data input di atas, diperoleh nilai Vr dari Tabel. sebesar 50 60 km/jm. Direnanakan untuk keepatan renana sebesar 60 km/jam.. Menentukan nilai jari-jari tikungan

37 Dari data input di atas, diperoleh nilai R min dari Tabel.5 sebesar 110 meter. Diambil nilai jari-jari renana sebesar 150 meter. 3. Menghitung besar sudut tikungan Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Sudut Tikungan/Defleksi Titik A PI B X 10000 1016 1047 Y 10000 10085 10009 X 16 56 Y 85-76 ar tan 68,519-73,465 azimut 68,519 106,535 38,015 Dari perhitungan tabel diatas didapatkan besar sudut tikungan sebesar 38,015 o 4. Menentukan nilai panjang lengkung peralihan, Ls Berdasarkan waktu tempuh maksimal T 3 detik L (VR ) 3,6 s T 60 L s 3 50 meter 3,6 Berdasarkan antisipasi gaya sentri fugal L s 3 VR VR.e 0,0,77 R.C C 3 60 60 0,1 0,0,77 150 0,4 0,4 9,95 meter Berdasarkan tingkat perubahan kelandaian melintang yaitu berdasarkan nilai r e (tingkat perubahan kelandaian melintang dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian super elevasi).

38 Untuk V R 70 km / jam, r e-max 0,035 m / det Untuk V R 80 km / jam, r e-max 0,05 m / det Ls ( e e ) m 3,6 r V R ( 0,1 0,0) 60 3,6 0,035 38,095 meter n e Dari hasil perhitungan Ls di atas, diambil nilai terbesar yaitu 50 meter. 5. Menentukan jenis tikungan Menghitung nilai p, dengan rumus: p Ls 4R < 0,5 50 p 0,6944 4 150 Nilai p lebih besar dari syarat yaitu < 0,5, maka sesuai dengan peraturan yang terantum pada Gambar 3. tipe tikungan yang dipakai yaitu spiral irle spiral. 6. Menghitung sudut pusat lengkung Sudut pusat lengkung, θs dapat dihitung sesuai dengan persamaan.4 yaitu sebagai berikut: 90Ls θs πr 90 50 π 150 9,5493

39 7. Menghitung jarak x (jarak titik SC dan CS diukur dari titik TS dan ST) Nilai x dapat dihitung sesuai dengan persamaan.5 yaitu sebagai berikut: x 3 Ls Ls 40R 3 50 50 40 150 49,8611 meter 8. Menghitung nilai y (jarak titik SC dan CS diukur dari bagian tangen jalan) Nilai y dihitung sesuai dengan persamaan.6 yaitu sebagai berikut: y Ls 6R 50 6 150,7778 meter 9. Menghitung nilai k (absis dari p pada garis tangen spiral) Nilai k dihitung dengan persamaan.7 yaitu sebagai berikut: k x R sinθ s 49,8611 150 sin9,5493 4,9767 10. Menghitung nilai p (panjang pergeseran lengkung irle yang diukur tegak lurus dari bagian tangen jalan) Menghitung nilai p dapat dihitung sesuai dengan persamaan.8 yaitu sebagai berikut:

40 p y R,778 0,6993 meter ( 1 osθs ) 150( 1 os9,5493) 11. Menghitung jarak T (jarak antara titik TC dan titik PI) Nilai T dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.9 yaitu sebagai berikut: T ( R + p) tan ( 150 + 0,6993) 76,8887 meter + k tan 38,015 + 4,9767 1. Menghitung nilai E ( Jarak dari PI ke punak lengkung tikungan) Nilai E dihitung sesuai dengan persamaan.10 yaitu sebagai berikut: E ( R + p) se R 38,015 ( 150 + 0,6993) se 150 9,3899 meter 13. Menentukan nilai ( sudut pusat lengkung irle) Nilai dihitung dengan menggunakan persamaan.11 yaitu sebagai berikut: θ s 38,015 9,5493 18,9164 14. Menentukan panjang lengkung irle, L Nilai L ditentukan dengan menggunakan persamaan.13 yaitu sebagai berikut:

41 L πr 180 π 150 18,9164 180 49,530 meter Nilai L > 5, sesuai dengan peraturan geometrik yang terantum pada bagan alir Gambar 3. maka tipe tikungan tetap spiral irle spiral. 15. Menghitung panjang lengkung tikungan L L + L s 50 + 49,530 149,530 meter

4 B. Perhitungan Program Langkah perhitungan program alinyemen horizontal dengan tipe tikungan spiral irle spiral adalah sebagai berikut: 1. Buka program Gambar 4.6 Buka Program

43. Masuk form input program Tekan tombol start yang terletak pada atas kiri program. 3. Input data koordinat Gambar 4.7 Masuk Input Program Gambar 4.8 Menginput Data Koordinat Lapangan

44 4. Input data jalan 5. Hasil perhitungan program Gambar 4.9 Input Data Jalan Gambar 4.10 Hasil Perhitungan Program

45 Berdasarkan perhitungan manual dan program pada perhitungan di atas dengan tikungan spiral irle spiral dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Program Nilai Manual Program R 150 150 38,015 38,0154 Ls 50 50 θs 9,5493 9,5493 Xs 49,8611 49,8611 Ys,7778,7778 K 4,9767 4,9767 p 0,6993 0,6993 T 76,8887 76,8887 E 9,3899 9,3898 49,53 49,53 Ls 149,53 149,53 Dilihat dari Tabel 4.4 yaitu perbandingan perhitungan manual dan perhitungan program untuk tipe tikungan spiral irle spiral dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan program ukup akurat, dengan perbedaan 1 10-04 dengan satuan meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena pembulatan pada saat perhitungan manual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan program tipe spiral irle spiral dapat digunakan perhitungan. 4.1.1.3 Perhitungan dengan Tipe Tikungan Spiral Spiral A. Perhitungan Manual Langkah perhitungan manual untuk tipe tikungan spiral spiral, yaitu sebagai berikut:

46 1. Menentukan nilai keepatan renana Dari data input di atas, diperoleh nilai Vr dari Tabel. sebesar 50 60 km/jam. Direnanakan untuk keepatan renana sebesar 60 km/jam.. Menentukan nilai jari-jari tikungan Dari data input di atas, diperoleh nilai Rmin dari Tabel.5 sebesar 110 meter. Diambil nilai jari-jari renana sebesar 115 meter. 3. Menghitung besar sudut tikungan Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Sudut Tikungan/Defleksi Titik A PI B X 10000 1016 1047 Y 10000 10085 10009 X 16 56 Y 85-76 ar tan 68,519-73,465 azimut 68,519 106,535 38,015 Dari perhitungan tabel diatas didapatkan besar sudut tikungan sebesar 38,015 o

47 4. Menentukan nilai panjang lengkung peralihan, Ls Berdasarkan waktu tempuh maksimal T 3 detik L (VR ) 3,6 s T 60 L s 3 50 meter 3,6 Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal L s 3 VR VR.e 0,0,77 R.C C 3 60 60 0,1 0,0,77 115 0,4 0,4 6,3993 meter Berdasarkan tingkat perubahan kelandaian melintang yaitu berdasarkan nilai r e (tingkat perubahan kelandaian melintang dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian super elevasi). Untuk V R 70 km / jam, r e-max 0,035 m / det Untuk V R 80 km / jam, r e-max 0,05 m / det Ls ( e e ) m 3,6 r V R ( 0,1 0,0) 60 3,6 0,035 38,095 meter n e Dari hasil perhitungan Ls diatas, diambil nilai terbesar yaitu 6,3993 meter.

48 5. Menentukan jenis tikungan Menghitung nilai p, dengan rumus: p L s 4R < 0,5 6,3993 p 4 115 1,4108 meter Nilai p lebih besar dari syarat yaitu < 0,5, maka sesuai dengan peraturan yang terantum pada Gambar 3. tipe tikungan yang dipakai yaitu spiral spiral. 6. Menentukan sudut pusat lengkung Sudut pusat lengkung, θs dapat dihitung sesuai dengan persamaan.4 yaitu sebagai berikut: θ s 90L πr s 90 6,3993 π 115 ο 15,5444 7. Menentukan besar sudut (sudut pusat lengkung irle) Nilai dihitung dengan menggunakan persamaan.11 yaitu sebagai berikut: θ s 38,015 15,5444 6,96 8. Menentukan panjang lengkung irle, L Nilai L ditentukan dengan menggunakan persamaan.13 yaitu sebagai berikut:

49 L πr 180 π 115 6,96 180 13,9018 meter Nilai L < 5, maka sesuai dengan peraturan geometrik yang terantum pada bagan alir Gambar 3. maka tipe tikungan tetap menjadi spiral spiral. 9. Menghitung besar sudut θs Untuk nilai θs pada tikungan spiral spiral rumusnya menjadi: θ s 38,015 o 19,008 10. Menghitung nilai Ls Untuk menentukan Ls pada tipe spiral spiral menjadi: L s π θsr 90 π 19,008 115 90 76,3030 meter 11. Menentukan jarak x, (jarak dari titik TS ke titik SC) Nilai x dapat ditentukan sesuai dengan persamaan.14 yaitu sebagai berikut:

50 x Ls Ls 40R 76,3030 76,3030 40 115 75,463 meter 3 3 1. Menentukan nilai y Nilai y dapat ditentukan dengan persamaan.15 yaitu sebagai berikut: y Ls 6R 76,3030 6 115 8,4379 meter 13. Menghitung nilai k (absis dari p pada garis tangen spiral) Nilai k ditentukan sesuai dengan persamaan.16 yaitu sebagai berikut: k x R sinθ s 75,463 115 sin19,008 38,0077 meter 14. Menentukan nilai p Nilai p dapat ditentukan berdasarkan persamaan.17 yaitu sebagai berikut: p y R 8,4379 ( 1 osθs ) 115( 1 os19,008),1673 meter 15. Menentukan jarak T ( jarak antara titik TC dan titik PI) Nilai T dapat ditentukan dengan persamaan.18 seperti pada perhitungan berikut:

51 T ( R + p) tan ( 115 +,1673) 78,3681 meter + k tan 38,015 + 38,0077 16. Menentukan nilai E ( jarak titik PI ke punak lengkung tikungan) Perhitungan nilai E seperti pada persamaan.19 yaitu sebagai berikut: E ( R + p) se ( 115 + ),1673 se 8,941 meter R 38,015 115 17. Menentukan panjang lengkung tikungan, L Total panjang lengkung, L untuk perhitungan tipe spiral spiral yaitu sebagai berikut: L L s 76,3030 15,6060 meter

5 B. Perhitungan Program Langkah perhitungan program alinyemen horizontal dengan tipe tikungan spiral spiral adalah sebagai berikut: 1. Buka program Gambar 4.11 Buka Program

53. Masuk form input program Tekan tombol start yang terletak pada atas kiri program. 3. Input data koordinat Gambar 4.1 Masuk Input Program Gambar 4.13 Menginput Data Koordinat Lapangan

54 4. Input data jalan 5. Hasil perhitungan program Gambar 4.14 Input Data Jalan Gambar 4.15 Hasil Perhitungan Program

55 Berdasarkan perhitungan manual dan program pada perhitungan di atas dengan tikungan spiral spiral dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Program Nilai Manual Program R 115 115 38,0150 38,0154 θs 19,0080 19,0075 Ls 76,3030 76.3018 T 78,3681 78,3686 E 8,941 8,94 L 15,6060 15,6036 Dilihat dari Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan program ukup akurat, dengan perbedaan 1 10-04 dalam satuan meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena pembulatan pada saat perhitungan manual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan program tipe spiral spiral dapat digunakan perhitungan. 4.1. Perhitungan Alinyemen Vertikal Data-data untuk perhitungan alinyemen vertikal adalah sebagai berikut: Saat melewati tanjakan kendaraan dilarang mendahului. Fungsi jalan Medan Jalan Keepatan : Kolektor : Perbukitan : 60 km/jam Kelandaian maksimum : 8% Jarak pandang henti minimum Jarak pandang menyiap minimum : 75 meter : 350 meter

56 4.1..1 Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung A. Perhitungan Manual Data untuk perhitungan vertikal ekung sebagai berikut: Titik A : Sta.0+000 ; 70 Titik B : Sta 0+154 ; 60 Titik C : Sta 0+44 ; 70 Langkah perhitungan manual untuk lengkung vertikal ekung, yaitu sebagai berikut: 1. Menghitung jarak antar titik stasiun Jarak titik A titk B 154 0 154 meter Jarak titik B titik C 44 154 70 meter. Menghitung kelandaian Kelandaian titik A B g 1 ( 60 70) 154 Kelandaian titik B C ( 70 60) 100% 6,4935% g 100% 3,7037% 70 3. Menari perbedaan aljabar landai, A Nilai perbedaan aljabar landai, A dihitung berdasarkan persamaan.3 yaitu sebagai berikut: A g g1 3,7037 ( 6,4935) 10,197 4. Menghitung panjang lengkung vertikal

57 Karena kendaraan dilarang mendahului, maka panjang lengkung vertikal yang diperhitungkan hanya berdasarkan jarak pandang henti. Sesuai dengan peraturan yang terantum pada Tabel.3, dengan keepatan 60 km/jam jarak minimum Jh adalah 75 meter. a. Berdasarkan Jarak Pandang Henti Jh < L A Jh L 10 + 3,5Jh 10,197 75 10 + 3,5 75 149,9588meter Syarat Jh < L, sehingga L memenuhi syarat yaitu 149,9588. Jh > L 10 + 3,5Jh L Jh A 10 + 3,5 75 75 10,197 11,4897 meter Syarat Jh > L, sehingga L tidak memenuhi syarat yaitu 11,4897. b. Berdasarkan Kenyamanan L A V 389 10,197 60 389 94,700 meter. Berdasarkan Keluwesan L 0,6V 0,6 60 36 meter d. Berdasarkan Drainase

58 L 50A 50 10,197 509,86 Tidak memenuhi syarat karena maksimal jarak titik B C adalah 70 meter. Maka nilai panjang lengkung yang di ambil adalah 149,9588 meter, dipakai panjang lengkung 150 meter memenuhi semua jarak di atas. 5. Menghitung jarak Ev (jarak dari titik PVI ke punak lengkung) AL EV 800 10,197 150 800 1,910 meter 6. Menghitung Stasiun dan elevasi titik PLV 1 Stasuin PLV 154 150 79 meter Elevasi PV Sta.0 + 079 1 Elev.PVI g1 Lv 1 60 ( 6,4935) 150 64,8701 meter 7. Menghitung Stasiun dan Elevasi titik PVI Stasiun PVI 154 Elevasi PVI Elev.PVI + Ev 60 + 1,910 61,910 meter

59 8. Menghitung Stasiun dan Elevas titik PTV 1 Stasiun PTV 154 + 150 9 meter Elevasi PTV B. Perhitungan Program Sta.0 + 9 1 Elev.PVI + g1 Lv 1 60 + 3,7037 150 6,7778 meter Langkah-langkah perhitungan program untuk alinyemen vertikal pada lengkung vertikal ekung adalah sebagai berikut: 1. Buka program Gambar 4.16 Buka Program

60. Memulai program Tekan tombol start yang terletak pada atas kiri program. Gambar 4.17 Masuk Input Program 3. Masuk lembar input data lengkung vertikal Gambar 4.18 Masuk Input Program

61 4. Input data koordinat 5. Input data jalan Gambar 4.19 Input Data Koordinat Gambar 4.0 Input Data Jalan

6 6. Hasil perhitungan Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung Berdasarkan hasil perhitungan manual dan program pada perhitungan di atas dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Program Nilai Manual Program g1-6,4935-6,4935 g 3,7037 3,7037 A 10,197 10,197 Ev 1,9119 1,910 Sta. PVC 0+079 0+080 Elev. PVC 64,8701 65,8701 Sta. PVI 0+154 0+155 Elev. PVI 61,91 6,91 Sta.PVC 0+9 0+30 Elev. PVC 6,7778 7,7778

63 Dilihat dari Tabel 4.7 yaitu perbandingan perhitungan manual dan perhitungan program untuk lengkung spiral ekung dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan program ukup akurat, dengan perbedaan 1 10-04 dalam satuan meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena pembulatan pada saat perhitungan manual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan program lengkung spiral ekung dapat digunakan perhitungan. 4.1.. Perhitungan Lengkung Vertikal Cembung A. Perhitungan Manual Data untuk perhitungan vertikal embung sebagai berikut: Titik A : Sta.1+345 ; 79 Titik B : Sta 1+550 ; 81 Titik C : Sta 1+635 ; 76 Langkah perhitungan manual untuk lengkung vertikal embung, yaitu sebagai berikut: 1. Menghitung jarak antar titik stasiun Jarak titik A titik B 1550 1345 05 meter Jarak titik B titik C 1635 1550 85 meter. Menghitung kelandaian Kelandaian titik A B ( 81 79) g 1 100% 0,9756% 05 Kelandaian titik B C

64 g ( 76 81) 85 100% 5,884% 3. Menari perbedaan aljabar landai, A Nilai perbedaan aljabar landai, A dihitung berdasarkan persamaan.3 yaitu sebagai berikut: A g g1 5,884 0,9756 6,858 4. Menghitung panjang lengkung vertikal Karena kendaraan dilarang mendahului, maka panjang lengkung vertikal yang diperhitungkan hanya berdasarkan jarak pandang henti. Sesuai dengan peraturan yang terantum pada Tabel.5, dengan keepatan 60 km/jam jarak minimum Jh adalah 75 meter. b. Berdasarkan Jarak Pandang Henti Jh < L, L A Jh 399 6,858 75 399 96,683 meter Syarat Jh < L, sehingga L memenuhi syarat yaitu 96,683. Jh > L, 399 L Jh A 399 75 6,858 91,8198meter Syarat Jh < L, sehingga L tidak memenuhi syarat yaitu 91,683.

65. Berdasarkan Kenyamanan L A V 389 6,858 60 389 63,4674 meter d. Berdasarkan Keluwesan L 0,6 V 0,6 60 36 meter e. Berdasarkan Drainase L 50A 50 6,858 34,9 meter Tidak memenuhi, L > dari jarak titik A B 05 meter Maka nilai panjang lengkung yang diambil adalah 96,683 meter, dipakai panjang lengkung 100 meter memenuhi semua jarak di atas. 5. Menghitung jarak Ev (jarak dari titik PVI ke punak lengkung) AL EV 800 6,858 100 800 0,8573 meter 6. Menghitung Stasiun dan elevasi titik PLV

66 1 Stasiun PLV 1550 100 1500 meter Elevasi PV Sta.1+ 500 1 Elev.PVI g1 Lv 1 81 0,9756 100 80,51 meter 7. Menghitung Stasiun dan Elevasi titik PVI Stasiun PVI 1+ 550 Elevasi PVI Elev.PVI Ev 81 0,8573 80,147 meter 8. Menghitung Stasiun dan Elevasi titik PTV 1 Stasiun PTV 1550 + 100 1600 meter Elevasi PTV Sta.1+ 600 1 Elev.PVI + g1 Lv 1 81+ ( 5,884) 100 78,0588 meter B. Perhitungan Program Langkah-langkah perhitungan program untuk alinyemen vertikal pada lengkung vertikal ekung adalah sebagai berikut:

67 1. Buka program Gambar 4. Buka Program. Mulai program Tekan tombol start yang terletak pada atas kiri program.

68 Gambar 4.3 Masuk Input Program 3. Masuk lembar input lengkung vertikal 4. Input Data Koordinat Gambar 4.4 Masuk Input Program Gambar 4.5 Input Data Koordinat

69 5. Input data jalan Gambar 4.6 Input Data Jalan 6. Hasil perhitungan Gambar 4.7 Hasil Perhitungan Lengkung Vertikal Cembung

70 Berdasarkan hasil perhitungan manual dan program pada perhitungan di atas dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Program Nilai Manual Program g1 0,9756 0,9756 g -5,884-5,884 A -6,858-6,858 Ev 0,8573 0,857 Sta. PVC 1+500 1+501 Elev. PVC 80,51 81,51 Sta. PVI 1+550 1+551 Elev. PVI 80,147 81,147 Sta.PVC 1+600 1+601 Elev. PVC 78,0588 79,0588 Dilihat dari Tabel 4.8 yaitu perbandingan perhitungan manual dan perhitungan program untuk lengkung spiral embung dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan program ukup akurat, dengan perbedaan 1 10-04 dalam satuan meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena pembulatan pada saat perhitungan manual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk perhitungan program lengkung spiral embung dapat digunakan perhitungan. 4. Studi Kasus 4..1 Latar Belakang Proyek Proyek yang akan di analisa terletak di kabupaten bogor yang direnanakan pada tahun 009. Jalan tersebut direnanakan dengan keepatan rendah yaitu 0 40 km/jam. Proyek ini direnanakan oleh sebuah konsultan

71 swasta di Jakarta. Dari data-data yang didapat, kemiringan medan proyek ini digolongkan kedalam medan dataran dan perbukitan. B A Gambar 4.8 Peta Proyek

7 4.. Data Proyek Tabel 4.9 Data Koordinat Lapangan x dan y Titik Koordinat X Koordinat Y Titik Koordinat X Koordinat Y 1 698483,708 98641,634 30 69858,5306 983038,59 698447,9633 98657,949 31 6989,0561 983048,776 3 69844,4044 98657,344 3 698199,5815 983059,93 4 698400,8455 98656,739 33 698186,8191 983051,396 5 698378,965 98657,404 34 698174,0567 983043,499 6 698357,0848 98658,068 35 698140,4664 983044,546 7 698341,469 98681,86 36 698106,876 983045,594 8 69835,769 98704,504 37 698083,5613 983047,446 9 698311,653 98710,849 38 698060,466 983049,98 10 69897,4815 98717,193 39 698055,763 983034,16 11 69888,5919 98739,415 40 698051,06 983019,0 1 69879,70 98761,636 41 698046,675 98996,086 13 69884,583 98771,799 4 69804,144 98973,149 14 69889,3543 98781,961 43 698040,1003 98954,15 15 6989,658 98793,083 44 698038,0565 98935,8 16 69895,1773 98804,04 45 69804,994 98933,364 17 698300,6157 98819,804 46 698011,983 98931,446 18 698306,0541 98835,405 47 698004,1865 98917,56 19 698303,7833 98856,079 48 697996,4447 98903,678 0 698301,515 98876,754 49 697986,8699 98896,99 1 69885,3365 98895,74 50 697977,95 98890,179 69869,1606 98914,694 51 697965,0098 98888,8 3 69880,3 98933,484 5 69795,739 98886,38 4 69891,4394 9895,75 53 69793,6986 98885,581 5 69875,443 98969,76 54 69791,673 98884,78 6 69859,445 98987,48 55 697901,7168 98883,334 7 69856,3306 98300,713 56 697890,7604 98881,886 8 69853,159 983018,177 57 697854,3781 98881,807 9 69855,8733 98308,18

73 Tabel 4.10 Data Koordinat Lapangan X dan Elevasi Titik Stasiun Elevasi Titik Stasiun Elevasi 1 0 156,39 18 549,5 144,84 59,7 156,39 19 577, 145,6 3 7,6 155,75 0 604,9 146,4 4 85,4 155,11 1 65,7 147,86 5 97,3 155,11 646,4 149,3 6 109,3 155,11 3 698,1 149,08 7 117,6 154,4 4 749,7 148,84 8 15,9 153,36 5 789,7 150,74 9 140,6 15,65 6 89,7 15,64 10 155,6 151,93 7 848,7 15,87 11 18 150,8 8 867,7 153,09 1 08,4 148,6 9 908,9 149,49 13 310,4 147,9 30 950 145,9 14 41,5 145,96 31 979,9 144,69 15 43,8 145,19 3 1009,9 143,49 16 453, 144,43 33 1063,5 145,31 17 501,3 144,63

74 4..3 Hasil Perhitungan Proyek 4..3.1 Hasil Perhitungan Alinyemen Horizontal Hasil perhitungan proyek untuk alinyemen horizontal pada proyek ini dapat di lihat pada Tabel 4.8 sampai dengan Tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Proyek Titik PI 1 Sampai dengan PI 7 Titik PI - 1 PI - PI - 3 PI - 4 PI - 5 PI - 6 PI - 7 6,0043 3,107 54,646 31,8445 44,036 47,059 10,7313 R 85 100 4,5 30 50 30 100 E,366 0,0393 5,55 1,1969 3,9336,7389 0,4401 T 19,671,806 1,7786 8,5583 0,196 13,1085 9,393 L 38,5781 5,6037 40,516 16,6738 38,486 4,7169 18,797 Vr 40 40 30 30 30 30 40 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Proyek Titik PI 8 Sampai dengan PI 14 Titik PI - 8 PI - 9 PI - 10 PI - 11 PI - 1 PI - 13 PI - 14 4,5483 5,4867 34,1871 71,115 73,118 31,0651 6,108 R 100 50 50 30 30 50 30 E 0,0788 1,67,3108 6,876 7,3473 1,8953 0,803 T 3,971 11,3077 15,3759 1,444,446 13,8968 6,984 L 7,938,413 9,8339 37,357 38,818 7,1095 13,739 Vr 40 30 30 0 0 30 0 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Proyek Titik PI 15 Sampai dengan PI 1 Titik PI - 15 PI -16 PI - 17 PI - 18 PI - 19 PI - 0 PI - 1 85,1864 51,3851 33,535,755 77,9153 5,4517 5,0137 R 15 30 30 00 15 00 00 E 5,3755 3,914 1,331 0,0578 4,899 0,66 0,1916 T 13,7899 14,433 9,039 4,8093 1,184 9,5 8,7561 L,3018 6,905 17,5589 9,6167 0,398 19,03 17,5011 Vr 0 0 0 40 0 40 40 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Proyek Titik PI Sampai dengan PI 8 Titik PI - PI - 3 PI - 4 PI -5 PI - 6 PI - 7 PI - 8 75,488 5,5057 5,676 6,3899 6,5053 5,445 7,4057 R 15 30 30 30 160 00 00 E 3,9693 3,4504 0,769 0,8135 0,58 0,096 0,4184 T 11,6119 14,796 6,8368 7,0336 9,096 9,1599 1,9435 L 19,769 7,4919 13,444 13,8177 18,1663 18,3069 5,8509 Vr 0 0 0 30 40 40 40

75 Pada perhitungan proyek yang terlihat pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel 4.14 semua tikungan direnanakan dengan tipe tikungan full ile untuk setiap panjang lengkungan dan jari-jari yang berbeda. 4..3. Hasil Perhitungan Alinyemen Vertikal Hasil perhitungan proyek untuk alinyemen Vertikal pada proyek ini dapat di lihat pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.14. Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Proyek Titik PPV 1 sampai dengan PPV 5 Titik PPV - 1 PPV - PPV - 3 PPV - 4 PPV - 5 A -4,95 4,95-10,56 5,77-1,17 Lv 0 10 0 30 0 Sta,PLV 0+049,708 0+080,4 0+099,3 110,9 0+145,64 Elev, PLV 156,39 155,36 155,11 154,95 15,41 Sta, PPV 0+059,708 0+085,41 0+109,65 15,9 0+155,64 Elev,PPV 156,39 155,11 155,11 153,58 151,93 Sta, PTV 0+069,708 0+090,4 119,3 140,9 0+165,64 Elev, PTV 155,89 155,11 154,06 15,64 151,34 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Proyek Titik PPV 6 sampai dengan PPV 10 Titik PPV - 6 PPV - 7 PPV - 8 PPV -9 PPV -10 A 5,867 -,389 3,963,198 4,01 Lv 30 40 40 40 5 Sta,PLV 0+193,385 0+39,500 0+433,188 0+59,46 0+59,441 Elev, PLV 149,616 146,3 145,18 144,71 146,049 Sta, PPV 08,385 0+41,500 0+453,188 0+549,46 0+604,941 Elev,PPV 148,6 145,957 144,49 144,835 146,40 Sta, PTV 0+3,385 0+43,500 0+473,188 0+569,46 0+617,441 Elev, PTV 148,504 145,06 144,47 145,4 147,8

76 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Proyek Titik PPV 11 sampai dengan PPV 15 Titik PPV -11 PPV - 1 PPV - 13 PPV -14 PPV - 15 PPV - 16 A -7,366 4,83-3,81-10,695 5,55 8,445 Lv 30 5 5 5 0 30 Sta,PLV 0+631,43 0+737,47 0+817,159 0+855,05 0+940 0+994,885 Elev, PLV 148,6 148,914 15,017 15,943 146,689 144,7 Sta, PPV 0+646,43 0+749,747 0+89,659 0+867,705 0+950 1+009,885 Elev,PPV 149,316 148,841 15,64 153,091 145,896 143,49 Sta, PTV 0+661,43 0+76,47 0+84,159 880,05 0+960 1+04,885 Elev, PTV 149,65 149,37 15,789 151,901 145,659 143,977 Pada perhitungan proyek yang terlihat pada Tabel 4.15 sampai dengan Tabel 4.17 lengkung-lengkung tanjakan maupun turunan direnanakan pada keepatan yang relatif keil dan dengan panjang lengkung yang di renanakan yaitu dari 0 40 meter. 4..4 Hasil Perhitungan Program 4..4.1 Hasil Perhitungan Alinyemen Horizontal Hasil perhitungan program untuk alinyemen horizontal pada proyek ini dapat di lihat pada Tabel 4.15 sampai dengan Tabel 4.18. Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Program Titik PI 1 Sampai dengan PI 7 Tititk PI - 1 PI - PI - 3 PI - 4 PI - 5 PI - 6 PI - 7 Tipe SS SS SS SS SS SS SS 6,0041 3,109 54,648 31,8445 44,036 47,06 10,7314 Vr 40 40 30 30 30 30 40 R 85 100 43 30 50 30 100 E/Es,9949 0,054 7,1394 1,6061 5,3099 3,7040 0,5873 T/Ts 39,0531 5,6050 4,6050 16,9856 39,850 5,7807 18,7684 θs 13,001 1,6054 7,134 15,9,0181 3,6031 5,3657 K 19,554,8019 19,9670 8,3150 19,1164 1,857 9,36 P 0,7389 0,0131 1,6768 0,3936 1,759 0,8843 0,1465 Ls 38,5779 5,6040 40,517 16,6737 38,489 4,7171 18,799 L total 77,1559 11,080 80,5035 33,3475 76,8577 49,434 37,4598 e 7,9559 7,1149 8,469 9,8197 7,6597 9,8197 7,1149

77 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Program Titik PI 8 Sampai dengan PI 14 Tititk PI - 8 PI - 9 PI - 10 PI - 11 PI - 1 PI - 13 PI - 14 Tipe SS SS SS SS SS SS SS 4,5486 5,4869 34,1870 71,1148 73,1130 31,0656 6,110 Vr 40 30 30 0 0 30 0 R 100 50 50 30 30 50 30 E/Es 0,1051 1,6906 3,1040 9,468 10,1357,547 1,0744 T/Ts 7,9418,5044 30,4806 41,3075 4,7604 7,5915 13,8958 θs,743 1,7435 17,0935 35,5574 36,5565 15,538 13,1055 K 3,969 11,10 14,8717 18,3560 18,8550 13,511 6,8499 P 0,063 0,4173 0,758,1087,398 0,637 0,650 Ls 7,9388,416 9,8338 37,356 38,819 7,1098 13,740 L total 15,8777 44,4831 59,6676 74,471 76,5637 54,196 7,4481 e 7,1149 7,6597 7,6597 6,1353 6,1353 7,6597 6,1353 Tabel 4.0 Hasil Perhitungan Program Titik PI 9 Sampai dengan PI 1 Tititk PI - 15 PI - 16 PI - 17 PI - 18 PI - 19 PI - 0 PI - 1 Tipe SS SS SS SS SS SS SS 85,1861 51,3850 33,5353,7550 77,9153 5,4516 5,0139 Vr 0 0 0 40 0 40 40 R 15 30 30 00 15 00 00 E/Es 7,5067 4,468 1,7890 0,0771 5,9454 0,301 0,555 T/Ts 6,1496 8,989 17,948 9,6181 3,1933 19,0396 17,5098 θs 4,5930 5,695 16,7677 1,3775 38,9577,758,5070 K 10,9174 13,3579 8,7539 4,8083 10,040 9,5141 8,7504 P 1,5690 1,0556 0,4374 0,0193 1,873 0,0755 0,0638 Ls,3017 6,9051 17,5591 9,6168 0,398 19,095 17,500 L total 44,6033 53,8103 35,1181 19,335 40,7964 38,0591 35,0040 e 9,394 6,1353 6,1353 4,054 9,394 4,054 4,054 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Program Titik PI Sampai dengan PI 8 Tititk PI - PI - 3 PI - 4 PI - 5 PI - 6 PI - 7 PI - 8 Tipe SS SS SS SS SS SS SS 75,4886 5,5056 5,6761 6,3896 6,5051 5,443 7,4060 Vr 0 0 0 30 40 40 40 R 15 30 30 30 160 00 00 E/Es 5,4880 4,6818 1,099 1,0895 0,3443 0,795 0,5581 T/Ts,647 8,9856 13,6053 13,9930 18,1795 18,3149 5,8770 θs 37,7443 6,58 1,8381 13,1948 3,56,61 3,7030 K 9,731 13,6447 6,7106 6,8964 9,0819 9,153 1,941 P 1,009 1,1044 0,54 0,687 0,0860 0,0699 0,1394 Ls 19,769 7,4919 13,4440 13,8176 18,1658 18,3059 5,8518 L total 39,557 54,9837 6,8880 7,6351 36,3316 36,6118 51,7036 e 9,394 6,1353 6,1353 9,8197 4,915 4,054 4,054

78 Pada perhitungan program yang terlihat pada Tabel 4.18 sampai dengan Tabel 4.1 tikungan-tikungan dari PI-1 sampai dengan PI-8 direnanakan dengan tipe spiral-spiral. Pemilihan tipe tikungan ini dikarenakan mempunyai nilai superelevasi yang besar 3 % dan dari perhitungan panjang lengkung sebelumnya 5 meter. 4..4. Hasil Perhitungan Alinyemen Vertikal Hasil perhitungan program untuk alinyemen Vertikal pada proyek ini dapat di lihat pada Tabel 4.4 sampai dengan Tabel 4.6. Tabel 4. Hasil Perhitungan Program Titik PPV 1 sampai dengan PPV 7 Titik PVI - 1 PVI - PVI - 3 PVI - 4 PVI - 5 PVI - 6 A -4,961 5,0000-10,4819 5,8051-1,4178 4,9840 Lv 0 10 0 30 0 30 Ev -0,140 0,065-0,60 0,177-0,0354 0,1869 Sta PVC 49,7 80,4 99,3 110,9 145,6 193,4 Elev PVC 156,39 155,36 155,11 154,9504 15,413 149,563 Sta PVI 59,7 85,4 109,3 15,9 155,6 08,4 Elev PVI 156,66 155,175 154,848 153,5777 151,8946 148,8069 Sta PVT 69,7 90,4 119,3 140,9 165,6 3,4 Elev PVT 155,8939 155,11 154,0618 15,6404 151,305 148,444 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Program Titik PPV 6 sampai dengan PPV 10 Titik PVI - 7 PVI - 8 PVI - 9 PVI - 10 PVI - 11 PVI - 1 A -,4905 4,1413,380 4,033-7,5174 5,151 Lv 40 40 40 5 30 5 Ev -0,145 0,071 0,1190 0,1314-0,819 0,1630 Sta PVC 39,5 433, 59,5 59,4 631,4 737, Elev PVC 146,05 145,1751 144,759 146,048 148,6 148,8981 Sta PVI 41,5 453, 549,5 604,9 646,4 749,7 Elev PVI 145,8355 144,6371 144,959 146,5314 149,0381 149,003 Sta PVT 43,5 473, 569,5 617,4 661,4 76, Elev PVT 145,014 144,513 145,403 147,774 149,504 149,4338

79 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Program Titik PPV 11 s/d PPV 15 Titik PVI - 13 PVI - 14 PVI - 15 PVI - 16 A -3,5395-9,8958 4,6880 7,7461 Lv 5 5 0 30 Ev -0,1106-0,309 0,117 0,905 Sta PVC 817, 855, 940 994,9 Elev PVC 15,0463 15,9453 146,7735 144,09 Sta PVI 89,7 867,7 950 1009,9 Elev PVI 15,594 15,7808 146,017 143,7805 Sta PVT 84, 880, 960 104,9 Elev PVT 15,7913 151,9978 145,4953 144,0519 Pada perhitungan program yang terlihat pada Tabel 4. sampai dengan Tabel 4.4 data-data diambil dari gambar potongan memanjang jalan proyek dan dengan renana keepatan dan panjang lengkung yang disesuaikan, sehingga mendapatkan hasil perhitungan diatas. Terdapat perbedaan hasil antara perhitungan proyek dan program, yang dikarenakan data yang kurang dan pada perhitungan proyek terdapat beberapa lengkung dengan beda landai sangat keil yang tidak diperhitungakan.

80 Visualisasi gambar dua dimensi dari proyek dengan menggunakan program dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan.30 yaitu sebagai berikut: Gambar 4.9 Visualisasi D alinyemen Horizontal Gambar 4.30 Visualisasi D alinyemen Vertikal

81 4..5 Analisa Proyek 1. Jika tikungan ini direnanakan dengan tipe full ille pengendara akan mengalami ketidaknyamanan karena akan mengalami belokan seara seara tiba-tiba dan kendaraan akan terpental keluar dari jalur tikungan.. Untuk menghidari keelakaan, maka harus diberi tanda rambu-rambu untuk memperlambat kendaraan sebelum kendaraan melewati tikungan tersebut. 3. Semua bentuk tikungan pada proyek ini didesain menggunakan jenis tikungan full irle pada titik PI 1 sampai dengan titik PI 8. Pemilihan lengkung ini tidak sesuai dengan persyaratan karena superelevasi 3 % dan sudut yang relatif besar sehingga jari-jari yang direnanakan keil, sedangkan untuk perenanaan tipe tikungan full irle memerlukan jari-jari yang besar. 4. Setelah dilakukan perhitungan ulang, semua lengkung tikungan dengan tipe spiral spiral, hal ini disebabkan karena pada semua titik tikungan memiliki nilai superelevasi yang besar yaitu 3 % dan dengan panjang lengkung yang 5 meter. Jadi sesuai dengan peraturan, maka lengkung tikungan ini menjadi tikungan dengan tipe spiral-spiral. 5. Pemilihan tipe tikungan full irle pada proyek dilakukan dengan berbagai pertimbangan antara lain: Keepatan renana yang keil, sehingga pengaruh pada kenyamanan, kelanaran maupun keamaan bagi pengendara tidak terlalu besar. Metoda pelaksanaan yang lebih mudah.

8 Kapasitas Pemakaian atau pembebasan lahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tipe spiral spiral dikarenakan nilai E yang keil. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. full irle E Spiral spiral Gambar 4.31 Pemakaian Lahan Pada Tikungan full irle dan spiral spiral 6. Pada perhitungan penampang memanjang jalan, terdapat beberapa kelandaian yang tidak dihitung yang dikarenakan beda landai yang keil sehingga perubahan-perubahan pada bagian keil dari segmen tidak diperhitungakan (diabaikan). 4.3 Analisa Alinyemen Jalan Dalam Beberapa Variabel 4.3.1 Analisa Pengaruh Besar Jari-jari Tikungan Renana Terhadap Besarnya Superelevasi Superelevasi merupakan penapaian kemiringan melintang suatu jalan dari lereng normal hingga superelevasi penuh. Besarnya nilai superelevasi sangat berpengaruh terhadap besarnya nilai jari-jari tikungan renana yang direnanakan. Maka dari itu dilakukan analisa dengan bantuan program desain jalan tersebut untuk membantu dan memperepat dalam perhitungan. Hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 4.7.

83 Tabel 4.5 Pengaruh Jari-jari Tikungan Terhdap Superelevasi, e R (m) 30 km/jam 60 km/jam Superelevasi, e 80 km/jam 100 km/jam 10 km/jam 30 9,99 50 7,66 100 4,47 110 4,1 9,99 150 3,13 9,9 00,4 7,86 10,9 7,6 9,99 50 1,94 6,67 300 5,7 8,94 370 4,84 7,79 9,99 400 4,53 7,53 500 3,7 6,16 600 3,15 5,9 7,88 9,99 700,73 4,64 800,4 4,11 6,1 1000 3,36 5,11 7,8 100,84 4,34 1400,46 3,77 5,39 1600 3,33 4,76 1800,98 4,7 000,7 3,87 00 3,54 600 3,0 3000,63 Dari hasil yang ditunjukan pada Tabel 4.7 di dapatkan grafik hubungan antara jari-jari terhadap nilai superelevasi pada berbagai keepatan renana yaitu sebagai berikut:

84 10 9 8 7 Superelevasi, e (%) 6 5 4 3 1 0 00 400 600 800 1000 100 1400 1600 1800 000 00 400 600 800 3000 Jari-jari Tikungan (m) Vr 30 km/jam Vr60 km/jam Vr80 km/jam Vr100 km/jam Vr10 km/jam Gambar 4.3 Grafik hubungan antara jari-jari terhadap nilai superelevasi pada berbagai keepatan renana Dari grafik di atas dapat diambil analisa bahwa semakin besar jari-jari tikungan maka nilai superelevasi akan semakin keil. Hal ini disebabkan karena semakin keilnya jari-jari tikungan renana maka akan memberikan gaya sentrifugal yang semakin besar, maka untuk mengimbanginya perlu superelevasi yang besar atau sebaliknya.

85 4.3. Analisa Pengaruh Besar Jari-jari Tikungan Renana dan Sudut Tikungan Terhadap Panjang Lengkung Tikungan Suatu tikungan akan memberikan keamanan dan kenyamanan jika memiliki jarak yang pendek dan epat untuk ditempuh. Maka dalam perenanaannya lengkung tikungan suatu jalan di desain seoptimal mungkin agar mendapatkan tikungan yang pendek dan aman bagi pengendara. Oleh karena itu maka dilakukan analisa pengaruh nilai jari-jari tikungan dan sudut tikungan terhadap panjang lengkung tikungan. Dalam analisa ini perhitungan dilakukan menggunakan program untuk memperepat perhitungan. Hasil analisa ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.6 Pengaruh Jari-jari dan Sudut Tikungan terhadap Panjang Lengkung R tikungan Vr 40 km/jam 10 0 30 80 50 17,45 34,91 5,36 11,94 75 6,16 5,36 78,54 138,05 100 34,91 69,81 104,7 17,95 15 43,63 87,6 98,78 07,86 150 5,36 104,7 111,87 4,77 175 61,09 94,4 14,96 77,68 00 69,81 103,15 138,05 31,59 5 78,54 111,87 151,14 347,49 50 87,7 10,69 164,3 38,4 75 95,99 19,33 177,3 41,31 300 5,36 104,7 157,08 418,88 35 56,73 113,45 170,17 45,78 350 61,09 1,17 183,6 488,69 Dari Tabel 4.8 didapat grafik pengaruh jari-jari dan sudut tikungan terhadap panjang lengkung tikungan yaitu sebagai berikut:

86 500 450 Full Cirle 400 350 Panjang Lengkung Tikungan (m) 300 50 00 150 100 50 Spiral spiral Spiral spiral Spiral irle spiral Spiral irle spiral Spiral irle spiral Spiral spiral Full Cirle Full Cirle Full Cirle 0 0 5 50 75 100 15 150 175 00 5 50 75 300 35 350 375 Jari-jari Tikungan (m) 10 derajat 0 derajat 30 derajat 80 derajat Gambar 4.33Grafik Pengaruh Besar Jari-Jari dan Sudut Tikungan TerhadapPanjang Lengkung Tikungan Dari grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: Semakin besar jari-jari renana maka panjang tikungan akan semakin besar. Pada sudut tikungan yang keil, tipe tikungan akan enderung bertipe spiralspiral hal ini dikarenakan panjang lengkung yang kurang dari 5 meter dan superelevasi > 3%. Grafik diatas dibagi berdasarkan tipe tikungan. Sebagai ontoh untuk sidut 30 o maka tipe tikungan spiral-spiral hanya berlaku pada jari-jari 50-100 merter, kemudian tipe spiral irle spiral yang berlaku pada jari-jari 15-75 meter, sedangkan tipe full ile dengan jari-jari > 300meter. Maka dapat dilihat garis grafik yang terluhat patah yaitu adanya perubahan tipe tikungan.

87 4.3.3 Analisa Pengaruh Besarnya Beda Kelandaian Suatu Jalan dan Jarak Panjang Lengkung Renana Terhadap Jarak Antara Titik Punak PVI ke Punak Maksimum Lengkung Kelandaian suatu jalan memberi pengaruh besar kepada pergerakan keepatan mobil maupun keamanan dalam berkendara. Tidak hanya kelandaian yang menjadi faktor penentu dalam perenanaan alinyemen vertikal, karena jarak yang pendek memberikan faktor pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan jarak lengkung yang panjang pada kelandaian yang sama. Oleh karena itu dilakukan analisa pengaruh kelandaian dan panjang lengkung terhadap jarak antara titik punak PVI tanjakan atau turunan ke punak maksimum lengkung, (Ev). Analisa ini dihitung menggunakan program dengan hasil yang terantum pada Tabel 4.9 yaitu sebagai berikut: Tabel 4.7 Pengaruh kelandaian dan panjang jarak lengkung terhadap nilai Ev Lv (m) A 0,5 (%) A,5 (%) A 4,5 (%) Ev (m) A 6,5 (%) A 8,5 (%) A 10,5 (%) 0 0,01 0,06 0,11 0,16 0,1 0,6 40 0,03 0,13 0,3 0,33 0,43 0,53 60 0,04 0,19 0,34 0,49 0,64 0,79 80 0,05 0,5 0,45 0,65 0,85 1,05 100 0,06 0,31 0,56 0,81 1,06 1,31 10 0,08 0,38 0,68 0,98 1,8 1,58 140 0,09 0,44 0,79 1,14 1,49 1,84 160 0,10 0,50 0,90 1,30 1,70,10 180 0,11 0,56 1,01 1,46 1,91,36 00 0,13 0,63 1,13 1,63,13,63 0 0,14 0,69 1,4 1,79,34,89 40 0,15 0,75 1,35 1,95,55 3,15 60 0,16 0,81 1,46,11,76 3,41 80 0,18 0,88 1,58,8,98 3,68 300 0,19 0,94 1,69,44 3,19 3,94 30 0,0 1,00 1,80,60 3,40 4,0 340 0,1 1,06 1,91,76 3,61 4,46 360 0,3 1,13,03,93 3,83 4,73 380 0,4 1,19,14 3,09 4,04 4,99

88 Dari hasil tabel di atas, didapat grafik Pengaruh kelandaian dan panjang jarak lengkung terhadap nilai Ev yaitu sebagai berikut: 5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 Ev (%).50.00 1.50 1.00 0.50 0.00 0 40 60 80 100 10 140 160 180 00 0 40 60 80 300 30 340 360 380 400 Panjang Lengkung (m) A 0,5 % A,5 % A 4,5 % A 6,5 % A 8,5 % A 10,5 % Gambar 4.34Grafik Hubungan Nilai A dan Lv Terhadap Nilai Lv Dari hasil grafik di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa: Semakin besar kelandaian suatu jalan dan juga panjang suatu lengkung maka Ev (jarak titik punak PVI ke titik punak lengkung) akan semakin panjang. Semakin besar pajang lengkung, maka biaya konstruksi akan semakin besar pula, oleh karena biaya ut and fill yang semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.7 Gambar 4.35 Cut and Fill Potongan Memanjang