BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Butuh No. 1 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Letak. Kutowinangun 4 dan SD Kutowinangun 11 itu sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 1-3 SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah dasar merupakan pondasi awal pendidikan yang

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Nurul Huda Mantuil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

Penerapan Alat Peraga Kubus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Ruang Di Kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian diuraikan dalam bentuk tahapan proses pembelajaran didalam kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II MI Roudlotul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERNYATAAN. : Pernyataan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kepada Yth. Kaprogdi PSKGJ-S1 PGSD UKSW Salatiga Di Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 11 terletak di Jl. Butuh No. 1 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Letak geografisnya SD ini dekat dengan pusat Kecamatan Tingkir. SD ini juga termasuk SD Kampus, mengapa karena dalam satu lingkungan terdapat tiga SD yaitu SD N Kutowinangun 1, SD N Kutowinangun 4 dan SD Kutowinangun 11 itu sendiri. 4.2. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa, terbagi menjadi 3 siswa putra dan 13 siswa putri. Berdasarkan nilai Mata Pelajaran Matematika yang memiliki standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 70, tetapi standar 38

39 KKM ini hanya dicapai oleh 5 siswa sedangkan yang 11 tidak memenuhi standar KKM. Nilai tertingginya mencapai 85 sedangkan nilai terendah mendapatkan 54. 4.1.2. Siklus I Siklus 1 terbagi ke dalam 4 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi sebagai berikut ini. 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Menganalisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pembelajaran Dienes Games dalam model kooperatif tipe STAD. b. Membuat rencana pembelajaran Dienes Games dalam model kooperatif tipe STAD. (lampiran 1 hal. 45) c. Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi. (hal. 52-55) d. Membuat instrumen penilaian yang akan digunakan

40 dalam siklus PTK. (lampiran 3 hal. 68) 2. Pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran pada siklus I tersusun dalam tiga pertemuan. Pertemuan pertama guru menyampaikan materi pelajaran, pembagian kelompok dan diskusi kelompok untuk menganalisis sifatsifat bangun ruang, salah satu dari kelompok melaporkan hasil diskusi kelompoknya. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan bersama-sama dengan siswa. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Pertemuan kedua dimulai dengan membahas PR yang telah diberikan pada peremuan pertama. Siswa maju untuk mengerjakan PR di papan tulis. Siswa berkumpul sesuai kelompok pada pertemuan pertama. Guru menjelaskan skenario pembelajaran dan aturan bermain. Siswa dalam kelompoknya mengerjakan soal pada tiap pos soal secara bergantian dengan selang waktu 5 menit. Hasil kerja kelompok kemudian dibahas bersama-sama dan kelompok

41 yang mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan penghargaan. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan penguatan dan mengingatkan siswa agar belajar untuk mempersiapkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ketiga siswa mengerjakan tes evaluasi secara mandiri dalam waktu 40 menit. 3. Observasi Observer yang terdiri dari peneliti dan teman sejawat mengamati pembelajaran pada seluruh pertemuan dengan menggunakan panduan pengamatan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. 4. Refleksi Refleksi pada siklus pertama dari hasil pengamatan peneliti dan teman sejawat dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar secara berkelompok. b. Siswa senang dengan pembelajaran yang memanfaatkan permainan.

42 c. Siswa belum mengerti dengan metode Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. d. Siswa masih belum aktif bertanya hal ini dibuktikan dengan ketika kelompok lain melaporkan hasilnya di depan kelas hanya 2 orang yang menanggapi. Kemudian ketika guru menjelaskan, siswa diminta bertanya hal yang belum dipahami tidak ada siswa yang bertanya. e. Siswa dalam mengerjakan tugas kelompok juga kurang adanya kerja sama kelompok. Hal ini dibuktikan dengan dua kelompok yang bekerja mengerjakan tugas kelompok hanya satu siswa saja. f. Siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan diskusi di depan kelas. 4.1.3. Siklus II Siklus II sama juga dengan siklus I yang terbagi ke dalam 4 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi sebagai berikut ini. 1. Perencanaan

43 Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Membuat rencana pembelajaran Dienes Games dalam model kooperatif tipe STAD. (lampiran 2 hal. 58) b. Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi. (hal. 65-66) c. Membuat instrumen penilaian yang akan digunakan dalam siklus PTK. (lampiran 3 hal. 68) 2. Pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran pada siklus II tersusun juga dalam tiga pertemuan seperti siklus I. Pertemuan pertama guru menyampaikan materi pelajaran, pembagian kelompok dan diskusi kelompok, salah satu dari kelompok melaporkan hasil diskusi kelompoknya. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan bersama-sama dengan siswa. Pertemuan kedua dimulai dengan guru menjelaskan skenario pembelajaran dan aturan bermain. Siswa dalam

44 kelompoknya mengerjakan soal pada tiap pos soal secara bergantian dengan selang waktu 5 menit. Hasil kerja kelompok kemudian dibahas bersama-sama dan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan penghargaan. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan penguatan dan mengingatkan siswa agar belajar untuk mempersiapkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ketiga siswa mengerjakan tes evaluasi secara mandiri dalam waktu 40 menit. 3. Observasi Observer yang terdiri dari peneliti dan teman sejawat mengamati pembelajaran pada seluruh pertemuan dengan menggunakan panduan pengamatan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. 4. Refleksi Refleksi pada siklus kedua dari hasil pengamatan peneliti dan teman sejawat dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Suasana pembelajaran sudah mengarah kepada Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe

45 STAD. b. Siswa dalam kelompok menunjukkan saling membantu untuk mengerjakan tugas dan telah terjadi interaksi tanya jawab ketika teman dalam kelompok mengalami permasalahan belum memahami materi teman yang lain menjelaskannya. c. Siswa aktif bertanya hal ini dibuktikan dengan sembilan siswa yang mengajukan pertanyaan ketika kelompok lain presentasi. Kemudian ketika guru menjelaskan, lima siswa yang merasa belum menguasai materi mau bertanya utuk meminta penjelasan ulang dari guru. d. Siswa mulai terbiasa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan diskusi di depan kelas. e. Guru berkeliling dalam proses pembelajaran untuk memantau keaktifan siswa dan pemahaman materi siswa. 4.3. Hasil Analisis a. Aktivitas siswa pada siklus pertama mencapai skor 434 dan

46 pada siklus kedua meningkat menjadi 491 dari skor perolehan maksimal 576, dibuktikan pada tabel aktivitas siswa dalam PBM di bawah ini: Tabel 4.1 Perolehan Skor Pengamatan Aktivitas Siswa dalam PBM Kelas VI SD Kutowinangun 11 Salatiga Tahun Ajaran 2011/1012 No. Siswa Skor Siklus Maksimal I II 1 Fredy Aji Lesmana 36 27 31 2 Putri Cahyaningrum 36 22 28 3 Wildan Rizal Arisandi 36 29 32 4 Amanda Cindy Anggraeni 36 29 33 5 Bunga Baroza Inayati 36 24 30 6 Dwi Merisa Arumiyanti 36 26 30 7 Fadiah Worowati 36 34 36 8 Idayati Khasanah 36 28 31 9 Lely Fitriyana 36 21 27 10 Noviana 36 32 36 11 Noviati Wahyu Arifah 36 22 25 12 Riska Nur Widyastuti 36 21 26 13 Syuhada Sumandu W.S. 36 32 33 14 Tiara Novita Sari 36 20 25 15 Yunita Agustia 36 34 36 16 Ratna Herawati 36 32 34 Total 576 433 493

47 Aktivitas terbagi menjadi tiga bagian yaitu: - Peningkatan ketrampilan sosial ditandai bengan kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan mengajukan pertanyaan dan keaktivan dalam diskusi kelompok menunjukkan adanya peningkatan dari 48,67 menjadi 57 dari nilai maksimal yang harus diperoleh 64. Ketrampilan siswa menunjukkan angka 57 dan tergolong Baik Sekali. - Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ditandai dengan kesiapan dalam membawa peralatan mengalami peningkatan dari 48 menjadi 54 dari skor maksimal 64. Minat siswa tergolong kedalam kategori Baik Sekali karena menunjukkan angka 54. - Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ditandai dengan beikut sertaan dalam melaksanakan diskusi kelompok mengalami peningkatan dari 48 menjadi 58 dari skor maksimal 64. Kategori perhatian siswa tergolong Baik Sekali karenamenunjukkan angka 64.

48 b. Hasil belajar dalam penguasaan materi siswa juga mengalami peningkatan rata-rata kelas sebelum tindakan 69,19 menjadi 73,13 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 94,37 pada siklus II. Siswa yang tidak tuntas sebelum tindakan ada 11 siswa, kemudian pada siklus I siswa yang tidak tuntas ada lima siswa dan pada siklus yang kedua seluruh siswa tuntas dan mencapai standar KKM yaitu sebesar 70. Nilai terendah yang diperoleh ketika sebelum tindakan sebesar 54 kemudian pada siklus 1 sebesar 60 dan pada siklus II nilai terendah mendapat 85. Nilai tertinggi pada sebelum tindakan mencapai 83, pada siklus I nilai tertinggi mencapai 92 dan pada siklus II nilai tertinggi mencapai angka 100.

49 Tabel 4.2 Perolehan Skor Evaluasi Siswa Kelas VI SD Kutowinangun 11 Salatiga Tahun Ajaran 2011/1012 No. Siswa Pra Siklus Siklus Ket. Ket. Siklus 1 2 Ket. 1 Fredy A.L 68 TT 60 TT 85 T 2 Putri C. 54 TT 64 TT 90 T 3 Wildan R.A. 76 T 84 T 100 T 4 Amanda C.A. 85 T 80 T 95 T 5 Bunga B.I. 67 TT 62 TT 90 T 6 Dwi M.A. 73 T 92 T 100 T 7 Fadiah W. 78 T 80 T 95 T 8 Idayati K. 68 TT 76 T 100 T 9 Lely F. 62 TT 92 T 90 T 10 Noviana 83 T 88 T 100 T 11 Noviati W.A. 63 TT 76 T 90 T 12 Riska N.W. 67 TT 80 T 95 T 13 Syuhada S.W 65 TT 64 TT 95 T 14 Tiara N.S 64 TT 78 T 90 T 15 Yunita A. 67 TT 82 T 95 T 16 Ratna H. 67 TT 60 TT 100 T Rata-rata 69,19 76,13 94,37 c. Ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan dari skor 45 pada siklus I menjadi 48 pada siklus II dari skor maksimal 48.

50 Tabel 4.3 Perolehan Skor Ketrampilan Guru dalam PBM SD Kutowinangun 11 Salatiga Tahun Ajaran 2011/1012 No. Indikator Skor Siklus Maksimal 1 2 1 Mengemukakan tujuan 4 pembelajaran 4 4 2 Penjelasan metode 4 3 4 3 Melakukan apersepsi 4 4 4 4 Teknik pembagian kelompok 4 4 4 5 Pengelolaan kegiatan diskusi 4 3 4 6 Memberikan penghargaan 4 3 4 7 Menentukan nilai individu dan 4 kelompok 4 4 8 Menyimpulkan materi 4 pembelajaran 4 4 9 Menggunakan media 4 melibatkan siswa 4 4 10 Mengelola waktu secara 4 efisien 4 4 11 Melakukan evaluasi dan 4 refleksi 4 4 12 Menutup pembelajaran 4 4 4 Jumlah 48 45 48 d. Keaktifan siswa dalam kerja kelompok dan diskusi meningkat dari 145 pada siklus I menjadi 154 pada siklus II dengan skor maksimal 160.

51 Tabel 4.4 Perolehan Skor Kelompok Siswa Kelas VI SD Kutowinangun 11 Salatiga Tahun Ajaran 2011/1012 No. Kelompok Anggota Skor Maksimal Siklus I Siklus II Ratna 1. Merah Tiara Riska Noviati 40 34 38 Fredy 2. Biru Merisa Yuni Cindy 40 39 40 Wildan 3. Kuning Ida Bunga Putri 40 34 36 Lely 4. Hijau Syuhanda Fadiah Noviana 40 38 40 Total 160 145 154 4.4. Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil observasi dan refleksi dari penelitian yang telah dilakukan pada tiap siklus. Proses belajar diamati jika ada perubahan tingkah perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya dan akan efektif jika terdapat interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik dan

52 peserta didik dengan peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan satu metode akan membuat peserta didik menjadi bosan dan cenderung tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru perlu melakukan kreatif dan berinovasi dengan menggunakan model pembelajaran agar peserta didik terfokus pada pelajaran. Proses pembelajaran berhasil bila terdapat interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya maupun peserta didik dengan guru sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru. Pembelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan interaksi peserta didik. Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini mengambil pelajaran Matematika dengan standar kompetensi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun, kemudian kompetensi dasarnya mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Kompetensi dasar diturunkan kedalam indikator yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang dan menggambar bangun ruang berdasarkan sifat yang dimiliki.

53 Hasil observasi awal yang dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar menunjukkan proses belajar mengajar yang terjadi belum membuat siswa aktif dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Hasil belajar siswa yang dicapaipun masih rendah dari kriteria ketuntasan minimalnya, terbukti dengan ratarata kelas yang dicapai belum mencapai KKM sebesar 70. Alternatif pemecahan masalah ini dengan diterapkannya teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Alternatif ini dipilih karena dalam pelaksanaannya membuat siswa aktif dalam kelompok-kelompok kecil dan dengan dibuat permainnan yaitu bersaing dengan kelompok lain untuk mendapatkan nilai terbaik akan membuat siswa aktif dan berlomba-lomba untuk mencapai nilai terbaik. Pembelajaran seperti ini akan mengurangi porsi guru dalam berceramah dan menerangkan pembelajaran karena siswa yang akan aktif bertanya dan bekerja dalam kelompoknya, sedangkan guru berperan sebagai pendamping bagi siswanya. Hasil yang dicapai pada siklus I dengan diterapkannya teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD

54 menunjukkan adanya peningkatan dalam aktivitas siswa yaitu ketrampilan sosial, minat dan perhatian, serta hasil belajar siswa. Ketrampilan sosial meningkat dan mendapatkan skor 48, 67 dari skor maksimal 64. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran mendapatkan skor 48 dari skor maksimal 64. Perhatian siswapun meningkat pula ditandai dengan nilai 48 dari skor maksimal 64. Peningkatan terdapat pula pada hasil belajar siswa yaitu mencapai rata-rata 76,13 dari rata-rata sebelum siklus 69,19. Guru dalam melaksanakan penelitian juga mengalami peningkatan ketrampilan dalam mengajar, pada siklus pertama skor ketrampilan guru mengajar mendapatkan skor 45 dari skor maksimal 48. Guru dalam pelaksanaannya mulai membangun komunikasi dengan siswa untuk membuat siswa aktif namun siswa belum sepenuhnya aktif karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang baru diterapkan. Siklus II penerapan teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan karena siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang sedang diterapkan. Peningkatan terjadi pada aktivitas siswa yaitu

55 pada ketrampilan sosial, minat dan perhatian serta hasil belajar. Skor ketrampilan sosial pada siklus kedua meningkat 8,33 poin menjadi 57 dari skor maksimal 64 poin. Skor minat meningkat 6 poin menjadi 54 dari skor maksimal 64 poin. Perhatian siswa juga meningkat menjadi 58 poin dari skor maksimal 64 poin dan mengalami peningkatan sebesar 10 poin dari siklus I. Hasil belajar siswa meningkat 15,24 poin dan rata-rata nilai siswa menjadi 94,37. Ketrampilan guru dalam mengajar pada siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 3 poin dan mencapai skor maksimal yaitu 48 poin. Proses pembelajaran dengan menggunakan teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang menunjukkan hasil yang baik. Membuat kelas lebih aktif dan menumbuhkan minat serta perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas

56 peserta didik serta pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih baik dan berlangsung secara optimal. Penggunaan teori belajar Dienes Games dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek ketrampilan sosial, minat dan perhatian serta hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang di SD Negeri Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Salatiga.