BAB IV ANALISIS PROSES

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari

BAB IV ANALISIS PROSES. Perancang yang bertugas sebagai Art Director dimana dalam hal yang

PERANCANGAN PROJECT MANAGEMENT KAMPANYE IKLAN KOMERSIAL JAXPLORE SKRIPSI APLIKATIF. Disusun Oleh : FITRIA NURUL ROHMAH FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB IV ANALISIS PROSES

BAB IV ANALISIS PROSES. Perancang yang bertugas sebagai Creative Director yang dalam hal ini

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

Bab III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba

BAB III ANALISIS TARGET DAN CAPAIAN. Pada bab ini akan membahas seputar pencapaian dari jobdesk Marketing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

JENDELA NUSANTARA. Dipersembahkan oleh: Didukung oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data yang dihimpun dari Miniwatts Marketing Group (2014),

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

II. METODE PERANCANGAN

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

APLIKASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POSTER INFORMASI PARIWISATA JAWA TIMUR. Oleh : Ardiansyah R Akbar, S.Sn

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN...

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS PROSES. Still Alive, yaitu tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

Bab IV KONSEP PERANCANGAN. Brand Activation Pendekar Plastik :

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TEKNIK PODUKSI. dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PROMOSI MUSEUM DI BOGOR KEPADA WISATAWAN MAHASISWA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata


KAMPANYE FILM PENDEK WEB SERIES UNTUK MENINGKATKAN AWARENESS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BAKRIE MELALUI MEDIA SOSIAL TUGAS KARYA AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KABUPATEN PANGANDARAN UNTUK MASYARAKAT KOTA-KOTA BESAR DI PULAU JAWA. Oleh Ray Christian NRP

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

BAB II METODE PERANCANGAN

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN. Oleh PRIMA GUMILANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik Pengguna Internet di Indonesia[1]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB III TAHAPAN PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MARKETING PLATFORM BUSINESS PLATFORM DI ANTARA MARKET DAN TREN

ABSTRAK. : Wisata Alam, Wisata Budaya, Promosi, Dieng, Banjarnegara

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

Transkripsi:

103 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1 Tahapan Produksi Dalam produksi kampanye iklan Jaxplore ini, dimulai dari mengumpulkan data-data mengenai tempat-tempat yang akan diliput, hingga pemilihan talent dan perekrutan tim produksi. Dan juga pengeksekusian produksi, yang akan disesuaikan dengan jobdesk perancang. 4.1.1 Pra Produksi Sesuai dengan jobdesk perancang sebagai Project Manager maka tugas perancang adalah membuat konsep what to say dari kampanye ini dan juga strategi-strategi agar dapat sesuai dengan target audience yang ingin dicapai, tahap pra produksi yang dikerjakan seperti dijelaskan pada bab sebelumnya. Kemudian menganalisa data-data berikut ini: a. Membuat Analisis SWOT Tabel 4.1 Analisis SWOT External Opportunities Threats Internal Strengths 1. Menampilkan iklan untuk menguatkan slogan Enjoy 1. Mengoptimalisasi pembuatan iklan yang lebih menarik dan

104 Jakarta dengan mengeksplorasi kota Jakarta lebih jauh lagi, seperti wisata budaya, kuliner, dan wisata alam. 2. Memanfaatkan social media berbeda dari yang pernah dibuat sebelumnya. 2. Dengan memanfaatkan social media agar dapat meningkatkan engagement dengan Target Audiencenya. dan internet untuk mempromosikan video iklan yang telah dibuat, dengan memberi informasi yang up to date. Weaknesses Dengan pemanfaatan social media, maka informasi diharapkan tidak hanya sampai pada TA tetapi juga masyarakat Jakarta untuk memacu meningkatkan kesaran menciptakan citra Jakarta sebagai destinasi pariwisata. Merencanakan promosi pariwisata dengan stakeholder, untuk mendukung terbentuknya tourist center dan juga membuat paket wisata ke Jakarta.

105 b. Membuat STP Segmentasi a) Geografis Wisatawan yang tinggal di wilayah Asia sebagai primary market, seperti Tiongkok, Jepang, dan Timur Tengah. Termasuk wilayah Asia Tenggara sendiri, seperti Malaysia dan Singapura. Untuk secondary market seperti Australia, dan wilayah Eropa. b) Demografis Jenis Kelamin Usia : Laki-laki dan Perempuan : 19-35 tahun Pengeluaran : $2.915 SSE : A-B c) Psikografis Range 19-35 tahun disebut juga sebagai generasi Millenials atau Millenial Travelers. Asian Millenial Travelers (AMTs) melakukan perjalanan wisata dengan tujuan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman, mengeksplorasi budaya dan beristirahat dari kehidupan

106 sehari-hari. Mereka lebih memilih untuk berwisata dengan grup kecil antara tiga sampai empat orang 1. Targeting Dewasa usia 19-35 tahun yang merupakan tech savvy, kelas menengah keatas yang suka melakukan perjalanan wisata untuk mencoba hal-hal baru dan lebih suka melakukan perjalanan wisata secara independen dalam grup kecil antara tiga sampai empat orang. Utamanya, mereka yang merupakan mature traveler, yaitu mereka yang pernah mengunjungi Jakarta. Mature traveler cenderung mengingkan wisata yang berbeda dari yang lainnya. Positioning Dalam menentukan positioning dari Jaxplore ini sebagai penyedia informasi wisata yang ada di Jakarta dengan mengeksplorasi berbagai destinasi karena merupakan program yang dibuat untuk memperkuat slogan Enjoy Jakarta yang sudah ada. Untuk menemukan destinasi yang baru dan menarik bagi calon wisatawan utamanya yang sudah pernah ke Jakarta. Dengan begitu dapat menunjukkan kepada mereka bahwa 1 Singapore Tourism Board for 2013 Asia Travel Leaders Summit. Report: Capturing the Asian Millenial Traveller. Singapore Tourism Board: Powered by McKinsey & Company and Visa Global Travel Intention Study, 2013, hal 7

107 Jakarta juga memiliki destinasi lainnya yang belum banyak dipublikasikan dan sayang untuk dilewatkan, terutama wisatawan mancanegara yang sedang atau akan mengunjungi Jakarta. c. Membuat Marketing Plan Setelah menganalisis data-data diatas, maka dibuatlah marketing plan atas pariwisata kota Jakarta, yaitu: a) Meningkatkan awareness dari pasar Asia mengenai destinasi wisata yang ada di Jakarta dengan menghadirkan video liputan tentang eksplorasi kota Jakarta yang belum pernah dipublikasikan secara luas. b) Memaksimalkan promosi menggunakan social media dan meningkatkan engagement, untuk menyesuaikan dengan media consumption dari target audience yaitu Millennials Traveler. c) Terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastuktur seperti perbaikan objek wisata, pembangunan tourist center dan perbaikan sarana transportasi yang memadai untuk mendukung pariwisata.

108 d. Menentukan Creative Brief Tabel 4.2 Creative Brief CREATIVE BRIEF CLIENT: Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta PROJECT: JAXPLORE Jakarta Explore PREPARED BY: PPG Agency DUE DATE: Dec 2016 ackground: Saat ini sudah berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana industri pariwisata juga terkena dampaknya. Oleh karena itu, kota-kota di ASEAN berlomba-lomba menjadi destinasi wisata internasional. Tahun 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jakarta hanya 2,3 juta orang. Sedangkan kota Jakarta harus bersaing dan menentukan cara berpromosi yang efektif dan efisien agar dapat memenuhi target Kemenpar, untuk mencapai kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sejumlah 20 juta orang pada tahun 2020. Objective: Menciptakan awareness tentang destinasi wisata di Jakarta untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta. Focus: Memaparkan tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta yang belum banyak dikunjungi dan cara menikmati Jakarta yang belum di publikasi. Strategy: Dan meningkatkan engagement dengan Target Audience melalui user generated content agar user dapat mengkategorikan sesuai keinginan. Other Assist: - Memperbaiki fasilitas objek wisata dan tourist center Target Audience: Asian Female & Male 19-35 Tahun Yang menyukai berlibur keluar negeri untuk mencoba sesuatu yang baru dan menyenangkan. Mature traveler Insights: Called Millennials Traveler Adventurer Travel dengan kelompok kecil (3-4 orang) Social Media Savvy Smartphone Geek Real time update menjadi kebutuhan Influencer teman dan keluarga yang sharing di social media. Reasons to Believe:

109 - Membangun infrastruktur daerah - Memperbanyak promosi, roadshow dan kerjasama bidang pariwisata internasional Jakarta memiliki destinasi wisata tersembunyi dan inilah cara-cara baru menikmati Jakarta Jakarta s Hidden Pleasure Berdasar pada data-data dan creative brief diatas, perancang melakukan brainstorming bersama dengan tim kreatif yaitu, Art Director dan Copywriter untuk membuat konsep how to say dari promosi pariwisata Jakarta ini untuk membuat strategi kreatif. Agar pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan target audience, dapat diterima dan mudah dipahami. Gambar 4.1 Brainstorming Ide What To Say Setelah melakukan diskusi dengan Art Director dan Copywriter, perancang memutuskan membuat materi apa saja yang akan digunakan untuk mendukung promosi pariwisata tersebut, dengan mengangkat

110 Jaxplore - Jakarta Explore sebagai ide utamanya, melalui penjelasan berikut ini: a. Iklan Komersial Dalam menyampaikan pesan dari Jaxplore ini, perancang membuat sebuah iklan komersial. Dalam konteks yang berkaitan dengan media consumption dari audience, iklan komersial yang dibuat berupa video series dan menjadikan platform digital sebagai medianya. Karena iklan yang bersifat audio visual memiliki keunggulan, yaitu; a) Memiliki unsur informatif, persuasive, dan memberikan nilai terhadap Jaxplore kepada audience tentang destinasi melalui audio dan juga visual, sehingga dapat membantu mengefektifkan tools marcom lainnya. b) Dapat dinikmati oleh siapa saja. Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar (yang bergerak). Sehingga memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan. Dengan penjelasan diatas, perancang menggunakan iklan komersial diyakini dapat menyampaikan pesan dari adanya Jaxplore itu sendiri daripada menggunakan iklan jenis lainnya.

111 b. Kampanye Adanya iklan komersial diatas juga perlu didukung dengan menjadikan Jaxplore sebagai program kampanye. Melalui kampanye ini dapat memaksimalkan pesan yang ingin disampaikan. Karena sifatnya yang multiplatform dan berkelanjutan, sehingga akan mudah diingat oleh audiencenya. Selain itu, dengan adanya kampanye ini, audience tidak hanya melihat dari video series saja tapi juga dapat mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dari platform lainnya. Oleh karena itu, dengan menjadikan kampanye sebagai strategi penunjang iklan komersial, yang nantinya kampanye ini dapat mendukung penyampaian pesan dari Jaxplore, mulai dari mengetahui hingga merasakan pengalaman bersama adanya Jaxplore ini sesuai dengan reasons to believe dari creative brief yang telah dibuat. Setelah mengetahui jenis iklan dan kampanye yang digunakan, perancang memberikan arahan kepada Copywriter untuk membuat wording untuk berbagai copy, seperti tagline, storyline dan copy untuk iklan video series, konten social network dan website, hingga copy untuk mobile app. Setelah menemukan tagline, Copywriter akan menurunkan tagline itu menjadi berbagai copy untuk digunakan di berbagai platform yang telah disebutkan diatas.

112 Gambar 4.2 Brainstorming Ide Materi Kreatif Gambar 4.3 Brainstorming How To Say Untuk Art Director, perancang memberi pengarahan bagaimana rencana pengambilan gambar dan mengolah storyline kedalam storyboard. Selain itu Art Director juga bertugas membuat semua materi visual kreatif, seperti desain logo, materi desain social network, desain website, dan desain mobile app. Disini, perancang membantu memberikan gambaran konsep

113 dan bentuk desain sebagai masukan untuk mempermudah pengeksekusian berbagai materi visual. 4.1.2 Produksi Dalam produksi perancang lebih banyak melakukan monitoring dan controlling saat eksekusi pengambilan gambar dilakukan. Berdasarkan dari storyline dan storyboard yang telah dibuat sebagai acuan dalam mengeksekusi. Perancang membantu memberikan arahan kepada tim yang terlibat, dan memastikan proses pengambilan gambar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal. Selain itu, perancang juga membantu apabila tim produksi memerlukan bantuan atau memerlukan masukan saat proses syuting berjalan. Gambar 4.4 Foto Bersama saat Proses Shooting di Art:1 Museum

114 4.2 Lembar Kerja Produksi Dalam lembar kerja berikut ini adalah kampanye apa saja yang perancang buat dalam menunjang pesan dari Jaxplore sendiri; 4.2.1 Konsep Program Kampanye Kampanye iklan komersial ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penyampaian pesan pada video iklan komersial Jaxplore. Perancang menjalankan kampanye secara digital, menyesuaikan dengan target audience yang merupakan generasi teknologi, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggali informasi dari internet. Berikut ini adalah bentuk kampanye yang perancang buat; a) YouTube Video Series Iklan komersial yang dibuat tim perancang berupa video series yang memanfaatkan situs YouTube sebagai medianya. Video series ini terdiri dari 3 video, yang masing-masing mewakili kategori pariwisata yang ada di Jakarta, yaitu Art & Culture (Seni modern dan budaya lokal), Culinary (makanan khas dan tempat makan unik), dan Nature (pantai & underwater). Video series ini diwakili 3 kategori diatas sebagai awal permulaan activation dari Jaxplore sendiri. Yang mungkin dimasa yang akan datang bisa dikembangkan dengan kategorikategori lainnya. Dalam series ini bertujuan untuk

115 memberitahu bahwa di Jakarta masih memiliki sederet destinasi wisata yang belum banyak dipublikasikan secara luas. b) Social Networking (Facebook, Twitter, Instagram) Tak jauh dari media consumption dari target audience yang aktif dalam social media, perancang memanfaatkan platform yang sehari-hari digunakan oleh audience untuk memaksimalkan pesan yang ingin disampaikan. Dengan adanya Facebook, Twitter, dan Instagram, dapat memberikan informasi lebih lanjut dari video series yang telah ditampilkan melalui YouTube. Dari social media ini pun, dapat mulai menciptakan engagement dengan audiencenya. Misalnya melalui hashtag, gambar-gambar atau video yang menarik mengenai makanan atau lokasi wisata, dan kuis-kuis berhadiah. c) Website Dari social media, perancang juga membuat website untuk informasi yang paling lengkap adanya. Sehingga dari social media nantinya bila audience ingin informasi yang lengkap akan langsung di-direct ke situs web ini. Terdapat juga rekomendasi dan tips menikmati Jakarta,

116 juga travel plan dan arrangement. Social media juga menjadi promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke website sendiri. d) Mobile Application Kehadiran mobile app sebagai salah satu program kampanye untuk meningkatkan engagement dengan audience yang sedang di Jakarta atau sedang merasakan experience exploring Jakarta secara langsung. Nantinya aplikasi ini akan dipromosikan melalui social media dan juga website untuk direct download. Aplikasi ini merupakan location based, dimana user dapat melakukan check in disuatu lokasi di Jakarta dan mendapatkan poin-poin yang dapat ditukarkan memberikan added value. Dengan begitu, engagement dengan user akan terasa lebih dekat. e) Placement Ads Tujuan adanya placement dari ads di YouTube dan Instagram sebagai trigger atau penarik perhatian untuk memboost audience agar mengunjungi YouTube Channel Jaxplore ataupun website yang sudah dirancang diatas.

117 4.2.2 Working Schedule Tabel 4.3 Time Table Kegiatan April Mei III IV I II III IV Pra Produksi Brainstorming & creative brief Storyline, naskah & storyboard Rekruting tim produksi Mencari lokasi Casting talent Persiapan pelengkapan syuting Kegiatan Juni Juli I II III IV I II Produksi Mengatur setting produksi Pengambilan video Pengambilan voice over Pasca Produksi Memindahkan video dan voice over ke komputer Penyortiran video

118 Pengeditan dan penggabungan video Penambahan efek video, backsound dan voice over Penyelesaian akhir/rendering Finishing ke dalam CD Dari timetable diatas perencanaan penyelesaian iklan ini perancang membutuhkan waktu selama sekitar 3 (tiga) bulan, mulai dari pra produksi yang mencapai 6 (enam) minggu, masa produksi atau eksekusi selama 3 (tiga) minggu, dan pasca produksi selama 3 (tiga) minggu hingga penyelesaian akhir. Perancang berharap saat implementasinya tidak mengalami kendala yang berarti sehingga penyelesaian dari kampanye iklan ini dapat selesai dengan baik. Tabel 4.4 Timeline Media Media Pelaksanaan YouTube Upload Q1 Q2 Q3 Q4 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Social Media Website Mobile App Placement Ads

119 Rasional Pemilihan dan Placement Media: 1. YouTube Upload, awal tahun sebagai awal dari upload video series ini, karena rancangan awal hanya tiga video maka placement dibagi 1 video perbulan. YouTube diupload pertama karena merupakan core promotion tools yang utama. 2. Social Media, dimulai seiring dengan YouTube Upload untuk boost visiting YouTube Channelnya dan hingga akhir tahun karena social media harus up to date dan kontinyu sampai kampanye berakhir. 3. Website, dijalankan di Q2 dimulai bulan April karena periode April hingga Oktober merupakan high season dimana biasanya orang Asia melakukan perjalanan wisata. 4. Mobile App, mulai dilaunch di bulan April diawal musim liburan yang ditargetkan digunakan oleh wisatawan yang sedang berada di Jakarta. 5. Placement Ads, difungsikan untuk membost awareness wisatawan mengenai adanya YouTube Channel dan Website Jaxplore sehingga mulai di pasang di awal tahun hingga pertengahan tahun. 4.2.3 Breakdown Budgeting Tabel 4.5 Breakdown Budgeting Kegiatan Unit Anggaran Harga Total Produksi Kamera Video 3 Rp. 1.500.000 Rp. 4.500.000

120 Memory Card Ultra 16GB 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000 Slider 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Glidecam Stabilizer 1 Rp. 750.000 Rp. 750.000 Kamera Drone 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Properti Rp. 500.000 Rp. 500.000 Tripod 3 Rp. 100.000 Rp. 300.000 Fluid Head/Ball Head 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000 Perlengkapan Audio 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000 Director of Photography 1 Rp. 1.000.000 Rp.3.000.000 Talent 4 Rp. 300.000 Rp. 1.200.000 Konsumsi Crew/hari 10 Rp. 300.000 Rp. 900.000 Transportasi 3 hari Rp. 500.000 Rp. 1.500.000 Subtotal Rp. 15.200.000 Pasca Produksi Editing & Grafis 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Finalisasi 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 TOTAL Rp. 16.700.000 Budget Estimate Tabel 4.6 Budget Estimate Kegiatan Ket Budget Estimate Spending

121 Pra-Produksi Ide dasar kreatif Rp. 20.000.000 Casting Talent & Dubber 3 org Rp. 1.000.000 Mencari DOP 1 org Rp. 500.000 Mencari Tim Produksi 5 org Rp. 1.000.000 Penyewaan Alat-alat Rp. 5.000.000 Produksi Shooting: 3 Talent & Dubber 3 org Rp. 15.000.000 DOP 1 org Rp. 7.000.000 Tim Produksi 5 org Rp. 10.000.000 Transport Rp. 5.000.000 Konsumsi Rp. 10.000.000 Pembuatan Materi Social Network Rp. 3.000.000 Pembuatan Website Rp. 25.000.000 Pembuatan Mobile App Rp. 15.000.000 Pasca Produksi Video Editing Rp. 30.000.000 Ad Placement Rp. 50.000.000 Reward Challenge Mobile App Rp. 5.000.000 Finalisasi Rp. 5.000.000 Total Rp. 207.500.000 Agency Fee 10% Rp. 20.750.000

122 Grand Total Rp. 228.250.000 4.2.4 Shooting Schedule Jadwal pengambilan gambar ini diatur berdasarkan dengan availability dari talent dan tim produksi, karena tentunya mereka memiliki pekerjaan lain yang harus disesuaikan tanggal dan waktunya. Dalam jadwal yang perancang buat, terdapat jadwal dari tanggal 5 Juni hingga 18 Juni untuk proses pengambilan gambar. Gambar 4.5 Shooting Schedule (Google Calendar)

123 4.3 Kendala dan Pemecahan Terdapat berbagai macam kendala yang perancang hadapi saat menyelesaikan skripsi aplikatif Jaxplore ini, yaitu; Pada saat pencarian talent, telah ditentukan jumlahnya yaitu tiga orang. Namun, perancang kesulitan menemukan satu orang lagi yang bersedia membantu. Sehingga jadwal awal yang seharusnya bulan Mei sudah mulai dilakukan pengambilan gambar, tetapi akhirnya menjadi mundur hingga bulan Juni. Dalam waktu yang terus berjalan, perancang berusaha menghubungi teman-teman dan kontak yang bisa membantu. Dan akhirnya, ada salah satu alumni Universitas Mercu Buana yang memiliki penampilan menarik dan merupakan public figure bersedia membantu untuk menjadi talent. Kendala berikutnya adalah bahasa, karena perancang menggunakan talent dua warga Negara asing yang artinya kami harus berinteraksi dengan mereka menggunakan bahasa Inggris. Saat memberikan arahan kepada mereka sering mengalami missed. Yang dapat kami lakukan hanya berusaha semaksimal mungkin menggunakan bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan memberikan arahan menggunakan bahasa tubuh.