BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Benny Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya, keindahan alam, serta keramahan masyarakatnya. Hal inilah yang membuat Indonesia memiliki daya tarik dalam bidang wisata, sebagaimana tercantum pada UU No. 10 tentang Kepariwisataan pada Pasal 1 ayat 5, yaitu Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Urusan kepariwisataan Indonesia diatur dan di kelola oleh pemerintah, dalam hal ini yaitu Kementerian Pariwisata sesuai dengan UU No. 10 tentang Kepariwisataan pada Pasal 18, yaitu Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mengatur dan mengelola urusan kepariwisataan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal yang dimaksud mengelola dalam penjelasan UU No. 10 tentang Kepariwisataan pada pasal 18 ini yaitu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan semua urusan kepariwisataan. Berdasarkan data rangking devisa tahun 2013 yang diunggah oleh Kementrian Pariwisata, pariwisata menempati urutan keempat dari 12 jenis komoditas penyumbang devisa negara sebesar 10,0541 miliar US Dollar. Menurut Kompas.com yang diakses tanggal 30 September 2015, pada tahun 2014 pariwisata tetap menjadi sektor penyumbang devisa keempat setelah minyak dan gas, batubara, dan kelapa sawit. Untuk mencapai target sektor pariwisata Indonesia menjadi sektor penyumbang devisa terbesar di Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya seperti bebas visa kunjungan 45 negara yang terdapat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan yang telah ditanda tangani oleh presiden Joko Widodo pada 9 Juni 2015, serta giat melakukan promosi pariwisata Indonesia. 1
2 Selain melakukan bebas visa, pemerintah dibawah naungan Kementerian Pariwisata melakukan promosi pariwisata, baik di dalam maupun di luar negeri. Promosi yang dilakukan bermacam-macam, termasuk salah satunya adalah Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia. Slogan Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia merefleksikan keindahan alam Indonesia, budaya yang unik, makanan yang beragam, orang-orang yang ramah, dan daya saing harga di berbagai jenis layanan. Pada web portal The Jakarta Post dalam tajuk lain menyebutkan, Indonesia secara resmi meluncurkan slogan Wonderful Indonesia pada acara ASEAN Tourism Ministers Forum di Kambodia pada Januari Sebelum branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia muncul, sebelumnya telah ada branding promosi pariwisata Indonesia bernama Visit Indonesia Year. Menurut web portal The Jakarta Post yang diakses pada tanggal 23 September 2015, pada tahun 2010 branding Visit Indonesia Year digantikan oleh branding Wonderful Indonesia dengan tujuan untuk menarik 7,7 juta turis asing tahun Branding baru ini diklaim oleh mantan Menteri Pariwisata dan Budaya, Jero Wacik, lebih kuat dibanding sebelumnya.. Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia merupakan country branding Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Arif Yahya, Menteri Pariwisata pada web portal rri.co.id yang diakses tanggal 23 September Perbedaan branding tersebut terdapat pada bahasa pengantar yang digunakan serta segmen yang dituju. Wonderful Indonesia menggunakan bahasa pengantar inggris serta segmennya adalah wisatawan mancanegara, sedangkan Pesona Indonesia menggunakan bahasa pengantar Indonesia serta segmennya adalah wisatawan nusantara. Berbeda halnya dengan Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia menyasar wisatawan nusantara. Informasi mengenai pariwisata Indonesia menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Pesona Indonesia dibentuk dengan alasan agar tidak hanya masyarakat mancanegara saja yang merasakan indahnya Indonesia, namun juga masyarakat Indonesia juga dapat merasakan dan lebih mencintai kekayaan pariwisata negeri sendiri. 2
3 Gambar 1.1 Logo Pesona Indonesia Sumber: Pesona Indonesia, 2015 Promosi mengenai Pesona Indonesia di Indonesia dilakukan di berbagai media, seperti media cetak, media elektronik, maupun media baru. Media baru yang telah dimiliki oleh Pesona Indonesia meliputi website serta media sosial. Menurut web portal Republika.co.id yang diakses tanggal 23 September 2015, alasan Kementrian Pariwisata menyasar media online atau media sosial yaitu mengingat penetrasi media tersebut begitu tinggi dan luas. Media sosial yang digunakan yaitu Facebook, Twitter, Google+, serta yang sedang populer belakangan ini yaitu Instagram. 3
4 1.2 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan perekonomian yang terus berkembang. Selain arus perekonomiannya yang berasal dari luar negeri, Indonesia mendapatkan pendapatan dari perekonomian dalam negeri, salah satunya adalah pariwisata dalam negeri. Pada web portal Sekretariat Kabinet Republik Indonesia yang diakses tanggal 1 Oktober 2015, dalam usaha pencapaian target wisatawan mancanegara sejumlah 10,5 juta pada tahun 2015 ini serta wisatawan nusantara sebesar 255 juta wisatawan, pemerintah secara kondusif melakukan sejumlah usaha, seperti VOA (Visa On Arrival), perlindungan serta perawatan lokasi wisata, penandatanganan Peraturan Presiden RI No. 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan bagi 30 negara, serta secara berkelanjutan melakukan promosi pariwisata Indonesia. Kementerian pariwisata memiliki empat deputi pada struktur organisasinya. Mereka adalah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, serta Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan. Pesona Indonesia yang merupakan branding ditujukan untuk wisatawan nusantara, berada pada naungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara. Gambar 1.2 Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata 2015 Sumber: Kementerian Pariwisata Indonesia,
5 Untuk mencapai target wisatawan nusantara sebesar 255 juta, pada pengembangan pemasaran pariwisata nusantara, terdapat empat bidang yang bersama-sama menjalankan pemasaran pariwisata nusantara, antara lain analisis data pasar pariwisata nusantara, startegi pemasaran pariwisata nusantara, pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara, pengembangan segmen pasar personal, serta pengembangan segmen pasar bisnis dan pemerintah. Dari seluruh bidang yang dibentuk oleh Kemenpar, bidang pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara merupakan salah satu bidang yang memiliki peran dalam melakukan promosi pariwisata dalam negeri. Gambar 1.3 Struktur Organisasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Sumber: Kementerian Pariwisata Indonesia, Pada pelaksanaan promosi Pesona Indonesia, Kementrian Pariwisata membangun komunikasi melalui media ruang, media cetak, media elektronik maupun media online. Pengelolaan komunikasi ini dilakukan oleh pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara. Pada media online, Kementrian Pariwisata memanfaatkan penggunaan web, antara lain website resmi dan web media sosial resmi. Ada beragam media sosial yang tersedia di Internet. Beberapa sosial media yang digunakan oleh Kemenpar dalam mempromosikan Pesona Indonesia yaitu Facebook, Twitter, Google+, Youtube, Pinterest, Flickr, serta Instagram. Alasan Kemenpar menggunakan 5
6 web sebagai salah satu media promosi Pesona Indonesia berdasarkan web portal Republika.com yaitu karena penetrasi pengguna media online yang begitu tinggi dan luas. Gambar 1.4 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Sumber: APJII, 2015 Pengertian situs web menurut thefreedictionary.com adalah halaman web yang saling terhubung, yang berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi. Pada website resmi Pesona Indonesia, dengan alamat domain memuat banyak informasi berguna mengenai pariwisata di Indonesia, yang tentunya menggunakan bahasa Indonesia. Pada bagian bawah tampilan utama website, yang dapat dilihat pada Gambar 1.5, terdapat informasi mengenai mitra utama Pesona Indonesia, serta link-link yang terhubung dengan web media sosial resmi yang digunakan oleh Pesona Indonesia untuk melakukan promosi selain menggunakan website resmi, seperti Facebook, Twitter, Google+, serta Instagram. 6
7 Gambar 1.5 Laman Website Resmi Pesona Indonesia Sumber: Pesona Indonesia, 2015 Website resmi Pesona Indonesia dikelola langsung oleh Kementrian Pariwisata. Alexa.com yang diakses pada 29 November 2015 mengkalkulasikan traffic rank website resminya adalah 841 diantara website website di seluruh Indonesia. Pengunjung websitenya mayoritas orang Indonesia sebesar 58,7% dari seluruh pengunjung website Pesona Indonesia. Pada search traffic yang diukur dari kunjungan website yang berasal dari search engine, Alexa.com mengkalkulasikan sebesar 25,30%. Alexa.com mengkalkulasikan bahwa search traffic website Pesona Indonesia turun sebesar 34% dibanding tiga bulan yang lalu (Agustus, 2015). Gambar 1.6 Traffic Rank Website Pesona Indonesia Sumber: Alexa.com,
8 Gambar 1.7 Search Traffic Website Pesona Indonesia Sumber: Alexa.com, Kepopuleran promosi branding Pesona Indonesia di sosial media ditandai pada jumlah pengikut akun official media sosial Pesona Indonesia serta jumlah penayangan video pada official Youtube Pesona Indonesia. Jumlah pengikut seluruh akun official Pesona Indonesia rata-rata adalah 253,182 pengikut, berdasarkan hasil pengolahan peneliti. Berikut pada Gambar 1.7 adalah data jumlah pengikut akun-akun media sosial Pesona Indonesia berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada tanggal 1 Oktober 2015 mulai jam hingga WIB. 8
9 Grafik Jumlah Pengikut Tujuh Akun Media Sosial Branding Pesona Indonesia (Indonesia Travel) Gambar 1.8 Grafik Jumlah Pengikut Tujuh Akun Media Sosial Branding Pesona Indonesia (Indonesia Travel) Sumber: Hasil Olahan Peneliti. Tabel 1.1 Penjelasan Grafik Jumlah Pengikut Tujuh Akun Media Sosial Branding Pesona Indonesia (Indonesia Travel) No Akun Media Sosial Jumlah Pengikut Keterangan 1 Facebook 201,779 2 Twitter 262,000 Pada Twitter, tertulis 262k 3 Google+ 1,235,464 4 Youtube 12,535 2,773,937 kali penayangan 5 Instagram 59,000 Pada Instagram, tertulis 59k 6 Pinterest 1,300 Pada Pinterest, tertulis 1,3k 7 Flickr 196 Rata-rata pengikut 253,182 Sumber: Hasil Olahan Peneliti. 9
10 Dari ketujuh media sosial diatas, pengguna Instagram di Indonesia meningkat sebesar 215% menurut tekno.liputan6.com yang diakses pada tanggal 25 Oktober Berdasarkan informasi dari GlobalWebIndex tahun 2014 yang ditulis pada web portal tekno.liputan6.com, Instagram mengalahkan Twitter, Facebook, dan Pinterest dalam menarik pelanggan. Instagram tidak hanya digunakan oleh users yang pada umumnya menggunakan Instagram sebagai media sharing foto maupun video. Pesona Indonesia dari Kementrian Pariwisata membuat akun dengan nama sebagai official branding Indonesia dalam bidang tourism oleh Kementrian Pariwisata Indonesia pada Instagram. Pesona Indonesia sebagai official tourism branding Indonesia pada akun memiliki jumlah pengikut atau followers sebanyak 58,6k yang diakses pada platform Instagram pada tanggal 29 September 2015 pukul dengan total post yang menyisipkan hastag #pesonaindonesia sebesar 86,877 posts pada platform Instagram pada tanggal 29 September 2015 pukul Selain akun Pesona Indonesia, terdapat akun-akun yang menyediakan post yang sejenis dengan Pesona Indonesia, seperti Gambar 1.9 ScreenShots Perbandingan Pengikut atau Followers Pesona Indonesia dan exploreindonesia.id Sumber: Instagram, (2015). Data yang telah diolah 10
11 Berbeda halnya dengan Pesona hanya memiliki jumlah pengikut atau followers sebanyak 23,2k pada platform Instagram pada tanggal 29 September 2015 pukul Jumlah penggunaan hastag #exploreindonesia mencapai 1,366,756 posts pada platform Instagram pada tanggal 29 September 2015 pukul Penggunaan hastag #exploreindonesia berarti berbeda 15 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan hastag #pesonaindonesia. Gambar 1.10 Screenshots Perbandingan Penggunaan hastag #pesonaindonesia dan #exploreindonesia pada Sosial Media Instagram Sumber: Instagram, (2015). Data yang telah diolah Dari hasil pengamatan peneliti terhadap isi konten yang ditampilkan kedua akun cukup berbeda. Akun Pesona Indonesia dikelola oleh Kementrian Pariwisata Indonesia. Ada beberapa posts yang berasal dari traveller yang men-tag akun Pesona Indonesia dan membubuhi caption foto atau video yang diunggahnya dengan hastag #pesonaindonesia. Konten tidak hanya berisikan gambar-gambar menarik tentang alam Indonesia, namun terdapat konten mengenai masakan tradisional Indonesia, kebudayaan Indonesia, berita terkait pariwisata Indonesia, serta acara-acara yang disponsori oleh Kementrian Pariwisata Indonesia. Hal yang berbeda terjadi pada hanya menampilkan konten-konten dari fellow travelers yang men-tag dan membubuhi caption foto mereka dengan hastag #exploreindonesia. Adapun konten selain yang 11
12 dimaksud diatas adalah konten acara perkumpulan instameet yang diadakan tiap tahunnya, maupun ada juga yang tiap bulannya. Selain masih banyak pihak-pihak yang menyediakan informasi mengenai pariwisata, namun secara spesifik (travel, kuliner, dan lain-lain). Preferensi merek mengindikasikan baik buruknya sebuah produk yang ditawarkan. Semakin besar nilai yang dirasakan konsumen, semakin banyak orang yang memilih merek tersebut. Banyaknya orang yang menyebutkan exploreindonesia dibanding Pesona Indonesia, mengindikasikan bahwa terjadi masalah dalam value informasi Pesona Indonesia yang disebarkan via online. Penurunan traffic rank serta search traffic juga menjadi sebuah masalah pada pengelolaan sebuah website. Perceived value memiliki pengaruh dominan terhadap brand preference (Heiler et al, 2003). Bouwman dkk menjelaskan pada tahun 2008 bahwa perceived value merupakan nilai yang diterima oleh konsumen atau pengguna akhir (end-users) ketika mereka menggunakan atau mengkonsumsi jasa. Pariwisata merupakan sebuah penawaran servis seperti yang telah diutarakan GroÈnroos pada tahun 1982 dan dikutip oleh Kandampully tahun Untuk itulah, peneliti akan mencoba meneliti perceived value dari web Pesona Indonesia menggunakan model service domain pada model bisnis STOF, dengan melihat dimensi yang mempengaruhinya antara lain expected value, customer or end-user, context, effort, tarriff, serta bundling. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul Pengukuran Perceived Value dari Web Pesona Indonesia Menggunakan Service Domain Model dari Konsep Model Bisnis STOF. 1.3 Perumusan Masalah Penggunaan media baru dewasa ini telah menjadi hal yang mutlak dan wajib bagi penyedia jasa maupun barang. Tidak hanya dari kalangan konsumen akhir serta pebisnis saja yang memanfaatkan teknologi informasi 12
13 seperti penggunaan media baru saat ini, Pemerintah juga menggunakan media baru untuk mempromosikan program kerja mereka, salah satunya adalah branding Pesona Indonesia. Pesona Indonesia selain dipasang di situs web, terdapat pula akun resminya di web media sosial, salah satunya Instagram. Akun Pesona Indonesia yang telah menggaet banyak pengikut, yang membuat branding tourism Indonesia ini menjadi populer. Pada kenyataannya, kepopuleran branding Pesona Indonesia pada media online jika dibandingkan dengan akun-akun sejenis serta trend sejenis yang beredar, masih sangat jauh. Penurunan tingkat pencarian pada mesin pencari juga mengindikasikan hal yang sama. Padahal, pemerintah secara gencar melakukan promosi pariwisata dalam negeri menggunakan branding Pesona Indonesia, dengan tujuan kenaikan wisatawan nusantara. Value dari web Pesona Indonesia, masih belum dipahami dengan baik. Dari hasil pencarian literatur, studi ini belum menemukan artikel terpublikasi mengenai pengukuran Perceived Value dari web Pesona Indonesia menggunakan Service Domain Model dari konsep Model Bisnis STOF 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan hasil literatur review yang telah dilakukan dalam penelitian mengenai Perceived Value seiring dengan rumusan masalah, maka pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Service Domain Model dari konsep Model Bisnis STOF, Bagaimana tingkat value yang dirasakan konsumen atau pengguna akhir web Pesona Indonesia? 2. Dimensi value apa yang paling dominan dirasakan oleh customer or end-user pada web Pesona Indonesia? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat perceived value dari web Pesona Indonesia menggunakan Service Domain Model dari konsep Model Bisnis STOF terhadap customer or end-user. 2. Mengetahui dimensi value yang paling dominan dirasakan oleh customer or end-user pada web Pesona Indonesia. 13
14 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat membantu referensi teori Perceived Value dengan melakukan tes empirik menggunakan Service Domain Model pada konsep Model Bisnis STOF karangan Bouwman dkk. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan dalam nilai yang dirasakan oleh konsumen atau pengguna akhir pada web Pesona Indonesia, khususnya pada pengguna media sosial Instagram. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil sampel orang yang dapat berbahasa Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia dengan market segment menyukai travelling. Sampel juga merupakan orang yang menggunakan media sosial Instagram dan mengetahui Pesona Indonesia. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Pada penulisan penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah: BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Membahas mengenai teori-teori terkait penelitian dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian. 14
15 BAB III METODE PENELITIAN Membahas mengenai karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, validitas dan reabilitas, serta teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Membahas mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Membahas mengenai kesimpulan serta saran. 15
16 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 16
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 14.572 pulau baik pulau besar ataupun pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang tentunya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN... v HALAMAN MOTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Website Wonderful Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Website Wonderful Indonesia Wonderful Indonesia atau nama lainya adalah Indonesia.travel merupakan situs resmi pariwisata Indonesia yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepariwisataan dunia telah mengalami peningkatan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor perekonomian utama di Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata telah menyumbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet kapanpun dan dimanapun. Apalagi, teknologi yang ada pada telepon daring (smartphone) memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), menerangkan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring perkembangan teknologi internet yang semakin meluas, baik di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, masyarakat baik global maupun
Lebih terperinciKARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK
KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Bisnis kuliner di era saat ini makin meningkat, hal ini diperkuat dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh Menteri Peindustrian Saleh Husin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Abraham Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang digambarkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai kekayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia, khususnya Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat. Adanya internet menjadi bukti mempermudah pekerjaan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang serba modern seperti saat ini, perkembangan bisnis menjadi sangat ketat sehingga konsumen menjadi semakin selektif dalam memilih informasi-informasi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini meraih kota terfavorit dikunjungi oleh wisatawan, yang kini sudah dirasakan makin hari makin sesak,
Lebih terperinciINSTAGRAM, WISATA FOTO DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN DI YOGYAKARTA
INSTAGRAM, WISATA FOTO DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN DI YOGYAKARTA Listiono 1) 1 Mahasiswa Magister Sains-Ilmu Ekonomi FEB UGM. Email: listio.tl@gmail.com Abstrak Dalam beberapa tahun
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. 6.1 Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini untuk menjawab
Lebih terperinciGambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia teknologi semakin berkembang dan jauh lebih canggih dibanding dengan beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan teknologi ini, dapat dirasakan mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Dapur Iga Bandung merupakan salah satu tempat yang menyajikan makanan spesialis iga. Bagi pecinta iga, tempat ini patut untuk didatangi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Bandung Jumlah Wisatawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi industri yang maju dan menghasilkan profit guna turut andil dalam pengembangan dan pembangunan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2015, pada tahun 2014 pasar wisatawan muslim bernilai $ 145 juta, dengan 108 juta wisatawan yang mewakili 10%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing lagi. Teknologi informasi yang semakin maju pula berdampak pada perilaku pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet sebagai perantara untuk memperoleh dan saling bertukar informasi telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa di era globalisasi sekarang ini merupakan salah satu industri yang berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut mengakibatkan semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap pangan menjadi hal mutlak jika manusia ingin
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan
Lebih terperinciData Kungjungan Wisatawan Mancanegara
JIWA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pendapatan devisa negara dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut I Gusti Bagus
Lebih terperinciAKBAR NURSEPTIAN, 2014 ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMIPARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah sebuah industri yang di dalamnya terdapat suatu sistem yang besar, dimana komponennya saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penetrasi jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi Penyelenggara Jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi bisnisnya. Tren yang muncul saat ini seiring perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia menimbulkan pentingnya peran internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat Indonesia, baik dari kalangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan aspek yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA), merek adalah sebuah nama, istilah, tanda,
Lebih terperinciTeknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih
Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih spesifik. Kenali Platform Sosial Media Anda Pengguna Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia saat ini. Dalam hal ini Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia dalam programnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki kekayaan sumberdaya alam dan lingkungan yang melimpah dengan jumlah total pulau mencapai 17.508 pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar
Lebih terperinciSumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Warunk UpNormal adalah cafe yang menjual atau menyajikan menu-menu yang disajikan oleh warung kopi (warkop) seperti, indomie, roti bakar, susu segar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar. perusahaan tersebut dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan di era pasar bebas seperti saat ini harus senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Pada dasarnya, semakin
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.3 Implementasi online booking pada ambarawa tour and travelling. Dalam perancangan program aplikasi ini Admin harus melakukan Login terlebih dahulu untuk dapat mengakses online
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era globalisasi dengan perkembangan jaman yang semakin modern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era globalisasi dengan perkembangan jaman yang semakin modern saat ini, teknologi yang semakin maju serta penggunaan gadget dan internet yang sudah dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata Indonesia merupakan salah satu upaya untuk pembangunan di bidang ekonomi karena sektor pariwisata mampu berkontribusi cukup besar terhadap
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1.3 Batasan Masalah
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga menjadikan Indonesia bertanah subur. Selain itu dengan ribuan pulau di dalamnya Indonesia memiliki kekayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman
1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan hingga saat ini masih dalam tahap untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kekayaan budaya, tradisi dan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam masyarakat terutama dalam melaksanakan aktivitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia
Lebih terperinciINOVASI PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL INOVASI. Budi Harsanto. Budi Harsanto PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL
Budi Harsanto 978-602- 9238-61- 7 Buku ini merupakan elaborasi terhadap dua hasil penelitian penulis yang berkaitan dengan inovasi dan inovasi pembelajaran di perguruan tinggi. Selain dari hasil penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube
BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI 1.1 Penempatan Media (Media Placement) 1.1.1 Teknis Produksi Media Sosial Utama Kehadiran sebuah media utama sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah perancangan sangatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jawa Barat biasa juga disebut Tanah Sunda, terbentang dari Selat Sunda di barat sampai ke perbatasan Jawa Tengah di bagian timur. Provinsi ini juga menyimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Marketbizmedia Consultant adalah perusahaan konsultan pertama teknologi informasi bisnis yang memfokuskan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di era globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah cepat, salah satunya adalah kemajuan internet. Sejak awal kemunculannya, internet memperlihatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini dunia pariwisata semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan pariwisata ini tidak hanya dirasakan di beberapa daerah saja namun telah menyebar ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber daya devisa yang besar bagi suatu negara. Menurut World Tourism Organization (UNWTO) (2013, p10) Kekuatan pariwisata diakui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciE-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM
E-COMMERCE Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM 2 Pertimbangan Sebelum Merencanakan Web Membuat website, tidak hanya berkaitan dengan urusan teknis, seperti membeli domain, optimalisasi SEO, mengisi konten dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI
BAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI 3.1 Kinerja Website Dinas Pariwisata Untuk mengukur kinerja website Dinas Pariwisata, penulis telah mengumpulkan 103 sampel website Dinas Pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah memiliki sumber daya alam dan potensi masing-masing dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya dapat menentukan prioritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang dan Jakarta sebagai pusat pemerintahan, selain itu Jakarta juga sebagai pusat bisnis dan keuanngan,dan Jakarta juga merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatkan perkonomian masyarakat melalui sektor pariwisata. Sektor pariwisata Sumatra Barat bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Pariwisata Dunia Industri pariwisata dunia pada tahun 2015 mengalami perkembangan yang mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional.
Lebih terperinciSEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM Eka Indriani eka.indriani@raharja.info Abstrak Saat ini media sosial berkembang sangat pesat salah satunya yaitu media sosial Instagram. Instagram merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk menarik calon konsumen membeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006, dimana saat itu mulai marak warung internet atau disebut juga dengan warnet sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbangkan pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung
Lebih terperinciJENDELA NUSANTARA. Dipersembahkan oleh: Didukung oleh:
JENDELA NUSANTARA Dipersembahkan oleh: Didukung oleh: Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia 262.0 million Total populasi di Indonesia 15,7% 65% Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali & NTB 132.7 million
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin
Lebih terperinciMewujudkan Ekosistem e-tourism di Indonesia Oleh: Donatus Fernanda Putra
Mewujudkan Ekosistem e-tourism di Indonesia Oleh: Donatus Fernanda Putra Pariwisata merupakan harapan bagi kesejahteraan bangsa di masa depan. Karakter pariwisata yang terus mengalami ekspansi dan diversifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia jaringan website optimalisasi situs agar banyak dikunjungi sudah sangat umum dengan prosedur SEO (Search Engine Optimization). Karena tujuan dasar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) yang semakin pesat pada era digital seperti sekarang ini membuat jarak tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpajakan menjadi salah satu sumber penerimaan paling berkontribusi dalam APBN Negara Indonesia sampai saat ini. Dalam empat tahun terakhir ini perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan (www.marketing.co.id). Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tren industri kosmetik berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Negara Indonesia secara umum diakui sebagai salah satu wilayah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan industri terbesar abad ini, hal ini bisa dilihat dari sumbangannya terhadap pendapatan dunia serta penyerapan tenaga kerja yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak kekayaan dan keindahan, letak geografis yang strategis dan membentang hijau digaris
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini, keterlibatan teknologi sudah bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang, terlebih lagi dalam dunia bisnis. Kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, berlibur merupakan salah satu keinginan banyak orang, atau bahkan ada yang menganggap sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini dapat dikarenakan
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 595/E/2016 TENTANG TATA KELOLA WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Data Perkembangan Wisatawan Nusantara Tahun (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2013)
I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berwisata merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan setiap orang memiliki tempat wisata pilihan masingmasing.beberapa orang menyukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target pada tahun 2014, penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata sejak lama telah menjadi salah satu industri yang mendatangkan devisa bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Pada tahun 2009, penerimaan Indonesia dari sektor
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN WEBSITE BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PAKET JASA TOUR DAN TRAVEL DI KECAMATAN KARANGPLOSO MALANG
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN WEBSITE BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PAKET JASA TOUR DAN TRAVEL DI KECAMATAN KARANGPLOSO MALANG Yuda Munarko 1 & Agus Eko Minarno 2 1,2 Teknik Informatika,
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini meluangkan waktu untuk menikmati pesona alam milik negeri sendiri maupun mancanegara kini sudah menjadi salah satu kebutuhan. Berdasarkan data Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual
Lebih terperinci