BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pasar ini merupakan salah satu dari empat pasar tradisional di kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi melalui media audiovisual. Hal ini dibuktikan dengan adanya antena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se-

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bernama M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se- Kota Gorontalo berjumlah 16 perusahaan finance yakni: Adira Finance, BFI, BAF, FIF, Permata Finance, MCF, Indo Mobil Finance, WOM Finance, NSC Finance, Mandala Finance, Kresna Finance, SMS Finance, Kredit Plus, Sinar Mas Finance, Amanah Finance, Mega Finance., karena penulis menganggap bahwa perusahaan tersebut sangat cocok dengan ruang lingkup penelitian yang penulis lakukan. Penetapan tempat penelitian pada lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa obyek tersebut dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti yakni data yang diperlukan cukup memadai, dan lokasi tersebut mudah dijangkau sehingga dari segi waktu, biaya dan tenaga cukup menunjang bagi penulis. Perusahaan Pembiayaan (Finance) adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha: Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Usaha Kartu Kredit dan atau Pembiayaan Konsumen. Skema bisnis perusahaan pembiayaan didasari oleh adanya underlying asset; dekatnya jaringan industri pembiayaan dengan industri manufaktur, distributor dan pemegang merek tunggal; serta mudah dan cepatnya 35

36 pelayanan, membuat industri pembiayaan lebih dekat ke konsumennya dibandingkan industri pemberi kredit sejenis. Kehadiran industri pembiayaan (multi finance) di Indonesia sesungguhnya belumlah terlalu lama, terutama bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Dari beberapa sumber, diketahui industri ini mulai tumbuh di Indonesia pada 1974. Kelahirannya didasarkan pada surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan. Sebagai sesama industri keuangan, perkembangan industri leasing relatif tertinggal dibandingkan yang lain, perbankan, misalnya. Terlebih lagi bila dibandingkan dengan perbankan pasca Pakto 1988. Pada era inilah bank muncul dan menjamur bagai musim hujan. Deregulasi yang digulirkan pemerintah di bidang perbankan telah membuahkan banyak sekali bank, walaupun dalam skala gurem. tetapi banyak kalangan menuding, justru Pakto 88 inilah menjadi biang keladi suramnya industri perbankan di kemudian hari. Puncaknya, terjadi pada 1996 ketika pemerintah melikuidasi 16 bank. Langkah itu ternyata masih diikuti dengan dimasukkannya beberapa bank lain dalam perawatan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Meski demikian, perusahaan pembiayaan juga mampu berkembang cukup mengesankan. Hingga saat ini leasing di Indonesia telah ikut berkiprah dalam pembiayaan perusahaan. Jenis barang yang dibiayai pun terus meningkat. Jika sebelumnya hanya terfokus pada pembiayaan transportasi, kini berkembang pada

37 keperluan kantor, manufaktur, konstruksi dan pertanian. Hal ini mengindikasikan multi finance kian dikenal pelaku usaha nasional. 4.1.2 Uji Kualitas Instrumen Istrumen yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Oleh karena itu untuk meyakinkan akan kualitas data yang akan diolah terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden sebanyak 80 orang, maka angka kritis dari r tabel (tabel r product moment) yang didapat adalah sebesar 0,22 jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Nilai r tabel dapat dilihat pada lampiran pada tabel r product moment. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Pada penelitian pengambilan keputusan berdasarkan nilai alpha, jika nilai alpha sama dengan atau melebihi 0,60 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan sebaliknya apabila nilai alpha kurang dari 0.60 pernyataan variabel tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2005).

38 4.1.2.1 Uji Validitas dan reliabilitas Variabel X (Pengendalian intern kredit) Hasil pengujian validitas untuk setiap pertanyaan serta nilai koefisien reliabilitas yang digunakan untuk mengukur setiap pertanyaan pada variabel X (Pengendalian intern kredit) dirangkum pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Pengendalian intern kredit) Pertanyaan Nilai-r r-tabel Kesimpulan 1 0.843 Valid 2 0.910 Valid 3 0.905 Valid 4 0.432 Valid 5 0.837 Valid 6 0.587 Valid 7 0.434 Valid 8 0.790 Valid 9 0.827 0.22 Valid 10 0.734 Valid 11 0.408 Valid 12 0.844 Valid 13 0.795 Valid 14 0.797 Valid 15 0.759 Valid 16 0.693 Valid 17 0.734 Valid Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach's 0.765 0.60 Reliabel Sumber: Olah data 2012 Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel pengendalian intern kredit, menunjukkan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan pada masing-masing indikator, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilia r-tabel yang ditentukan yakni 0.22. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel pengendalian intern kredit. Sedangkan untuk pengujian reliabilitas menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar

39 0.765. Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0.60. Dengan demikian instrumen untuk mengukur variabel pengendalian intern kredit tersebut dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan kata lain instrument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pertanyaan instrumen dengan benar). 4.1.2.2 Uji Validitas dan reliabilitas Variabel Y (Efektivitas Pengembalian piutang) Hasil pengujian validitas untuk setiap pertanyaan yang digunakan serta nilai koefisien reliabilitas untuk setiap pertanyaan pada variabel Y (Efektivitas Pengendalian Piutang) dirangkum pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Efektivitas pengembalian piutang) Pertanyaan Nilai-r r-tabel Kesimpulan 1 0.559 Valid 2 0.833 Valid 3 0.671 Valid 4 0.549 Valid 5 0.685 Valid 6 0.717 0.22 Valid 7 0.790 Valid 8 0.565 Valid 9 0.730 Valid 10 0.692 Valid 11 0.786 Valid 12 0.737 Valid Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach's 0.766 0.60 Reliabel Sumber: olah data 2012 Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel efektivitas pengembalian piutang, menunjukkan dari

40 seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilia r-tabel yang ditentukan yakni 0.22. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel efektivitas pengembalian piutang. Sedangkan untuk pengujian reliabilitas menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0.766. Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0.60. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel efektivitas pengembalian piutang tersebut dinyatakan memiliki status reliabilitas. Dengan kata lain instrument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pertanyaan instrumen dengan benar). 4.1.3 Transformasi Data Data mengenai variabel-variabel penelitian melalui kuisioner adalah data ordinal, sedangkan syarat untuk dapat digunakannya statistik sebagai alat analisis utama dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sekurang-kurangnya data yang berskala interval. Sebelum dianalisis lebih lanjut, data ordinal yang dikumpulkan melalui instrument kuisioner selanjutnya dijadikan data interval melalui method successive interval (MSI). Hasil MSI untuk setiap item pertanyaan dalam setiap variabel dapat dilihat dalam lampiran 3.

41 4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linear sederhana, data tersebut harus sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki dalam analisi regresi yaitu sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Uji normal data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kolmogorov-smirnov. Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Dalam penelitian ini memperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05, hal ini berarti data penelitian berdistribusi normal. Hasil pengujian ini dilakukan dengan bantuan Program SPSS versi 16. Berikut adalah tabel hasil uji normalitas Tabel 4. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengendalian intern kredit Efektivitas pengembalian piutang N 80 80 Normal Parameters a Mean 47.2154 35.0380 Std. Deviation 11.43879 7.68925 Most Extreme Differences Absolute.108.089 Positive.071.080 Negative -.108 -.089 Kolmogorov-Smirnov Z.967.798 Asymp. Sig. (2-tailed).307.548 a. Test distribution is Normal. Sumber: Olah data 2012 Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat dilihat nilai signifikan untuk masingmasing varabel lebih dari 0.05, dimana variabel X (pengendalian intern kredit)

42 memperoleh tingkat signifikan 0.305 dan untuk varabel Y (efektivitas pengembalian piutang) memperoleh tingkat signifikan 0.548, ini berarti semua varabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk menguji linearitas hubungan variabel independen dan variabel dependen. Model regresi dikatakan linear jika tingkat signifikansinya lebih dari 0,05. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa F sebesar 0,703 dengan signifikansi 0,854 (lebih dari 0,05) hal ini berarti model regresi linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Efektivitas Between Groups (Combined) pengembalian piutang 4072.631 34 119.783 9.011.000 * pengendalian intern Linearity kredit 3764.377 1 3764.377 283.171.000 Deviation from Linearity 308.255 33 9.341.703.854 Within Groups 598.214 45 13.294 Total 4670.846 79 Sumber: Olah data 2012 3. Uji heterokedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Tujuan pengujian ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Pendeteksian ada atau tidaknya heteskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterpolt. Jika titik-titik dalam grafik tersebut membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedatisitas, namun jika titik-titik dalam grafik tersebut menyebar tanpa membentuk pola maka tidak

43 terjadi heteroskedatisitas. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan alat bantu SPSS, yang hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2. Grafik Uji Heterokedastisitas Sumber: Data diolah Pada gambar di atas nampak bahwa titik tersebar secara acak di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas, sehingga model regresi layak untuk digunakan. 4.1.5 Pengujian Hipotesis Setelah dilakukanya pengujian normalitas dan syarat-syarat yang dikehendaki dalam analisi regresi telah terpenuhi tahap selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi sederhana. Hal ini sesuai

44 dengan rumusan masalah, tujuan serta hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini. Kriteria pengambilan keputusan dalam melakukan penerimaan dan penolakan setiap hipotesis adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel untuk masing-masing koefisien regresi. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol (H 0 ) atau ditolak. Dan apabila t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H 1 atau diterima. Selain kriteria perbandingan t hitung dengan t tabel, juga digunakan kriteria nilai p value (kekuatan koefisien regresi dalam menolak H 0 ). Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p value > 0,05 maka H 1 diterima. Hasil Pengujian hipotesis dapat dilihat sebagai beikut: Tabel 6. Model Persamaan Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1(Constant) 6.545 1.628 4.019.000 pengendalian intern kredit.603.034.898 17.998.000 a. Dependent Variable: efektivitas pengembalian piutang Sumber: olah data 2012 Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi dapat dibentuk yaitu : Y = 6.545 + 0.603X Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi Variabel X (pengendalian intern kredit) diperoleh sebesar 0.603 dengan arah koefisien positif. Hal ini menunjukan bahwa pengendalian intern kredit yang lebih baik dapat meningkatkan efektivitas pengembalian piutang.

45 Tabel di atas menunjukkan bahwa pengaruh pengendalian intern kredit terhadap efektivitas pengembalian piutang memiliki signifikan 0.000 (di bawah α = 0,05). Dengan membandingkan t tabel pada α = 0,05 yaitu sebesar 1.664 (nilai t Tabel) dan t hitung pada α = 0,05 yaitu sebesar 17.998 yang berarti bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, maka ini berarti terdapat pengaruh positif pengendalian intern kredit terhadap efektivitas pengembalian piutang Pada Perusahaan Finance se-kota Gorontalo. Koefisien determinasi untuk mengukur besarnya proporsi atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R 2 ) dapat dilihat pada tabel: Tabel 7. Koefisien Determinasi Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.898 a.806.803 3.40902 a. Predictors: (Constant), pengendalian intern kredit b. Dependent Variable: efektivitas pengembalian piutang Sumber: Olah data 2012 Tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R Square adalah sebesar 0,806. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (pengendalian intern kredit) dapat menjelaskan sebesar 80.6% terhadap variabel dependen (efektivitas pengembalian piutang). dan sisanya sebesar 19.4% dipengaruh oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut diantaranya sistem informasi penjualan kredit, prosedur penjualan dan lain-lain.

46 4.2 Pembahasan Pengendalian kredit bagi sebuah perusahaan adalah suatu hal penting untuk dilakukan agar kreditnya berjalan dengan lancar dan baik serta dapat meminimalkan hal-hal yang mungkin terjadi diluar perhitungan. Melakukan pengendalian kredit berarti melaksanakan, mengelola atau mengatur piutang atau kreditnya dilakukan perencanaan yang matang, diorganisasikan agar lebih terarah. Melaksanakan pengendalian kredit dapat meningkatkan profit atau keuntungan yang merupakan tujuan utama dalam perusahaan. Agar dapat mancapai hasil dan sasaran yang diinginkan, perlu diadakan pengelolaan yang baik terhadap kredit atau Piutangnya, fungsi yang dilakukan sepenuhnya adalah pengendalian atau pengawasan. Untuk mengetahui kondisi manajemen pengkreditannya, suatu perusahaan pada umumnya memiliki internal policy yang memuat klasifikasiklasifikasi keadaan kredit yang diberikan. Untuk mempermudah pengendalian kreditnya, pada umumnya banyak perusahaan menuangkan suatu besaran atau nilai yang menjadi standar dalam operasionalnya. Menurut Aman Fathurachman (2009) dengan adanya pengendalian yang baik terhadap kredit, maka akan mempengaruhi kelancaran penerimaan/pengembalian piutang pada suatu perusahaan, pengendalian yang baik dapat menekan sekecil mungkin atau menghindari terjadinya masalah-masalah tersebut sehingga bila terjadi hal yang demikian dapat diketahui dan diatasi dengan tepat. Berdasarakan hasil perhitungan koefisien determinasi atau angka R Square adalah sebesar 0,806. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (pengendalian intern kredit) dapat menjelaskan sebesar 80.6% terhadap variabel

47 dependen (efektivitas pengembalian piutang). dan sisanya sebesar 19.4% dipengaruh oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut diantaranya sistem informasi penjualan kredit, prosedur penjualan dan lain-lain. selanjutnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menemukan adanya pengaruh antara pengendalian intern kredit terhadap efektivitas pengembalian piutang pada Perusahaan Finance se Kota Gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung sebesar 17.998 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1.664 dengan taraf signifikan yang kurang dari 0.05, ini berarti hipotesi yang berbunyi terdapat pengaruh antara pengendalian intern kredit terhadap efektivitas pengembalian piutang. Hal ini membuktikan teori serta penelitian dari Aman Fathurachman (2009) yang dengan adanya pengendalian yang baik terhadap kredit, maka akan mempengaruhi kelancaran penerimaan/pengembalian piutang pada suatu perusahaan, pengendalian yang baik dapat menekan sekecil mungkin atau menghindari terjadinya masalah-masalah tersebut sehingga bila terjadi hal yang demikian dapat diketahui dan diatasi dengan tepat. Penelitian ini juga membukitikan penelitian dari Samsudin (2006) hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian intern kredit berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengembalian piutang badan dan pengendalian intern kredit. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan serta penelitian terdahulu dan teori maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern kredit berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengembalian piutang, yang artinya jika sistem pengendalian intern kredit pada perusahaan dilaksanakan

48 dengan baik, maka efektivitas pengembalian piutang pada perusahaan akan meningkat juga. Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi dan pengujian hipotesis, maka hipotesis penelitian berbunyi: terdapat pengaruh yang positif antara pengendalian intern kredit terhadap efektivitas pengembalian piutang pada Perusahaan Finance se Kota Gorontalo, dapat di uji kebenarannya atau dapat diterima