BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BIHUN JAGUNG DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisa Penerapan Pengendalian Kualitas Produk Bihun Jagung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DALAM UPAYA MENCAPAI ZERO DEFECT

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PEMECAHAN MASALAH

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN


BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB II KAJIAN LITERATUR

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PERUSAHAAN GOLDEN MULIATEX SEMARANG SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah:

BAB V HASIL DAN ANALISIS

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

PENGENDALIAN CACAT PRODUK DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA

BAB III. Metodologi Penelitian. Penelitian akan dilakukan di PT Berkat Camarindo Lestari yang belokasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Agustus 2004 dengan no C HT th 2004.

STRATEGI MINIMASI RE-WORK PRODUKSI KURSI DI PT. SUBUR MANDIRI DENGAN PENDEKATAN DMAIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK ETIKET GUDANG GARAM FILTER SURYA 16 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA

3.1 Persiapan Penelitian

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

Journal of Industrial and Manufacture Engineering

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

III. METODE PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK VERSABOARD DI PT BAKRIE BUILDING INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

PERANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PRODUK SINGLET POLOS RENDA CABUT JARUM UD. SEKAWAN PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN A.

ANALISA KECACATAN PROSES PENGEMASAN ALOVO PRODUK TORY CHESE CREKCER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA-GRESIK

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu, obyek psikologis merupakan obyek yang bisa diraba maupun obyek abstrak (Rasyid,1993: 1). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan Januari sampai dengan April 2010 di PT Subafood Pangan Jaya. Diambilnya periode tersebut sebagai obyek pengamatan karena menunjukkan tahun terbaru produksi dan jumlah produk cacat yang relatif tinggi. Dalam metode pengambilan data ini dilakukan proses sampling terhadap data pengecekan kualitas yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. 3.2.Subyek Penelitian Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian adalah PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jl. Raya legok Km. 6, Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 17 Juni 2005, dengan Akte Notaris Imas Fatimah no. 42 di Jakarta dan 37

38 sudah di sahkan oleh menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sejak tanggal 09 Agustus 2004 dengan no C.17065 HT 01.01 th 2004. PT Subafood Pangan Jaya adalah industri berbasiskan jagung. Produk yang diproduksi antara lain adalah bihun & mie yang terbuat dari pati jagung ( Corn starch ). Dan perusahaan ini juga merupakan produsen yang pertama kalinya di Indonesia yang memproduksi bihun dan mie dengan bahan dasar pati Jagung. Sampai dengan saat ini produk yang dihasilkan sudah didistribusikan di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. 3.3.Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,1997: 97). Variabel dalam penelitian ini adalah: 3.3.1. Variabel Independen Pada penelitian ini variabel independen adalah jumlah produksi produk Tanam Jagung 320 gr yang terjadi pada bulan Januari sampai April 2011. 3.3.2. Variabel Dependen Pada penelitian ini variabel dependen adalah jumlah produk cacat Tanam Jagung 320 gr yang terjadi pada bulan Januari sampai April 2011 3.4.Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu:

39 3.4.1 Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian (Indriato dan Supomo, 1999 :49). Untuk dapat memperoleh data dan informasi yang akurat dan lengkap maka dilakukan wawancara secara langsung dengan manajer Produksi serta manajer Quality Assurance ( QA ) mengenai pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat serta dapat dipertanggung jawabkan tentang proses produksi dan pengendalian kualitas produksi secara keseluruhan pada PT Subafood Pangan Jaya, dengan demikian data dan analisis yang dilakukan dapat secara tepat mengidentifikasikan faktor-faktor utama penyebab turunnya tingkat kualitas produk dan menentukan langkahlangkah perbaikannya. 3.4.2 Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1997: 236). Data yang digunakan untuk mengimplementasikan metode six sigma yaitu : 1. Data produksi pada PT Subafood Pangan Jaya Data produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi bihun jagung merk Tanam Jagung 320 gr/pack pada bulan Januari sampai dengan April 2011 di PT Subafood Pangan Jaya

40 2. Data Produksi Cacat pada (Bulan Januari s/d April 2011) Data ini menunjukkan jumlah produk cacat produk Bihun jagung merk Tanam Jagung 320 gr/pack yang terjadi pada Bulan Januari s/d April 2011 di PT Subafood Pangan Jaya 3. Data Penyebab Produksi Cacat pada (Bulan Januari-April 2011) Data ini adalah data pendukung yang menunjukkan penyebab penyebab terjadinya produk cacat produk yang terjadi selama periode bulan Januari sampai bulan April tahun 2011. 4. Data dan informasi pendukung lain Adalah data primer yang didapatkan sehubungan dengan proses pengendalian kualitas produksi di PT Subafood Pangan Jaya, yaitu antara lain Sistem kerja produksi Data kebutuhan bahan baku untuk proses produksi produk bihun jagung merk Tanam Jagung 320 gr/pack Informasi tentang permesinan dan kapasitas terpasang yang dimiliki oleh PT Subafood Pangan Jaya. 3.5.Analisis Data 3.5.1 Penerapan Pengendalian Kualitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Metode yang digunakan mengacu pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam metode Six Sigma. Metode ini digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan atau defect dengan menggunakan

41 langkah-langkah terukur dan terstruktur. Dengan berdasar pada data yang ada, maka Continous improvement dapat dilakukan berdasar metodologi Six Sigma yang meliputi DMAIC (Pande& Holpp, 2005: 45). 1. Define Pada tahapan ini dilakukan analisa data yang ada, mencakup data produksi produk Tanam jagung 350 gr/pack, jumlah produk cacat serta faktor-faktor utam yang menyebabkan terjadinya cacat produksi. Dari data yang ada kemudian ditentukan proporsi defect yang menjadi penyebab paling signifikan terhadap adanya kerusakan yang merupakan sumber kegagalan produksi. Cara yang ditempuh adalah: a. Mendefinisikan masalah standar kualitas dalam menghasilkan produk yang telah ditentukan perusahaan. b. Mendefinisikan rencana tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis penelitian c. Menetapakan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas Six Sigma berdasarkan hasil observasi 2. Measure Tahap pengukuran yang dilakukan melalui 2 tahap dengan pengambilan sampel yang dilakukan oleh perusahaan Januari April 2010 sebagai berikut : a. Analisis diagram kontrol ( P-Chart) Diagram kontrol P digunakan untuk atribut yaitu pada sifat-sifat barang yang didasarkan atas proporsi jumlah suatu kejadian atau

42 kejadian seperti diterima atau ditolak akibat proses produksi. Diagram ini dapat disusun dengan langkah sebagai berikut: i. Pengambilan populasi atau Sample Populasi yang diambil untuk analisis P Chart adalah jumlah produk yang dihasilkan dalam kegiatan produksi di PT Subafood Pangan Jaya pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2011 yaitu pada produk bihun jagung Tanam jagung 320 gr. ii. Pemeriksaan Karakteristik dengan perhitungan Mean. Rumus Perhitungan Mean : n np p : jumlah sampel : jumlah kecacatan : rata-rata proporsi kecacatan iii. Perhitungan Deviasi Standard (S) Rumus perhitungan Deviasi standard : iv. Menentukan batas kendali terhadap pengawasan yang dilakukan dengan menetapkan nilai UCL (Upper Control Limit / batas spesifikasi atas) dan LCL (Lower Control Limit / batas spesifikasi bawah )

43 UCL LCL p n : Upper Control Limit : Lower Control Limit : rata-rata proporsi kecacatan : jumlah sampel (Prawirosentono, 2002:113) b. Menganalisa tingkat sigma dan Defect For Milion Opportunitas perusahaan : Tabel 3.1 Tahap-tahap perhitungan Sigma dan DPMO Langkah Tindakan Persamaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Proses apa yang ingin diketahui Berapa banyak unit yang diproduksi Berapa banyak unit yang cacat Hitung tingkat cacat berdasarkan langkah 3 Tentukan CTQ penyebab produk Cacat Hitung peluang tingkat cacat karakteristik CTQ Hitung kemungkinan cacat per DPMO Konversi DPMO kedalam nilai Sigma - - - Langkah 3 / langkah 4 Banyaknya karakteristik CTQ Langkah 4 / Langkah 5 Langkah 6 x 1.000.000 -

44 3. Analyze Mengidentifikasikan penyebab masalah kualitas dengan menggunakan a. Diagram Pareto Setelah melakukan measure dengan diagram P-Chart, maka akan diketahui apakah ada produk yang berada diluar batas kontrol atau tidak. Jika ternyata diketahui ada produk rusak yang berada diluar batas kontrol, maka produk tersebut akan dianalisis dengan menggunakan diagram pareto untuk diurutkan berdasarkan tingkat proporsi kerusakan terbesar sampai dengan terkecil. Diagram pareto ini akan membantu untuk memfokuskan pada masalah kerusakan produk yang lebih sering terjadi, yang mengisyaratkan masalah-masalah mana yang bila ditangani akan memberikan manfaat yang besar. b. Diagram sebab akibat : Diagram sebab akibat digunakan sebagai pedoman teknis dari fungsi-fungsi oprasional proses produksi untuk memaksimalkan nilainilai kesuksesan tingkat kualitas produk sebuah perusahaan pada waktu bersamaan dengan memperkecil risiko-risiko kegagalan (Hidayat, 2007:270) Gambar 3.1 Diagram Sebab Akibat (Gaspersz, 2005:243)

45 4. Improve Merupakan tahap peningkatan kualitas Six sigma harus melakukan pengukuran (lihat dari peluang, kerusakan, proses kapabilitas saat ini), rekomendasi ulasan perbaikan, menganalisa kemudian tindakan perbaikan dilakukan. 5. Control Merupakan tahap peningkatan kualitas dengan memastikan level baru kinerja dalam kondisi standar dan terjaga nilai-nilai peningkatannya yang kemudian didokumentasikan dan disebarluaskan yang berguna sebagai langkah perbaikan untuk kinerja proses berikutnya. 3.5.2 Uji Hipotesis Jumlah Produksi pada Produk Cacat 1. Analisis Regresi Linier Digunakan untuk menganalisis pengaruh jumlah produksi terhadap jumlah produk. Persamaan regresi linier adalah sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan Y = Produk Cacat a = Konstanta b = Koefisien variabel jumlah produksi X = Jumlah Produksi (Gujarati, 1995: 91)

46 2. Analisis uji t Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variable dependen. Uji analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan uji t. Langkahlangkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis Ho : β = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen). Hα : β 0 (ada pengaruh yang signifikan dari masing -masing variabel independen terhadap variabel dependen). b. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5% dan degree of freedom (df) = (n-k) untuk menentukan besarnya nilai t table sebagi batas daerah penerimaan / penolakan hipotesis. c. Menghitung nilai thitung dengan rumus thitung = d. Membandingkan thit dengan ttabel dengan kriteria jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, sedang jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak. 3.5.3 Analisis factor-factor yang mengakibatkan terjadinya Produk Cacat Kelemahan dan penyimpangan yang terjadi pada proses ditelusuri sebab-sebabnya menggunakan analisis diagram sebab akibat. Faktor factor yang mempengaruhi kelemahan proses sehingga menimbulkan adanya produk cacat diantaranya ditelusuri dari mesin, karyawan metode dan bahan baku.

47 3.5.4 Kerangka Berfikir Gambar 3.2 Kerangka Berfikir PT Subafood Pangan Jaya Tangerang melakukan pengendalian kualitas pada tiap bagian yaitu dari input yang berupa bahan baku, mesin dan karyawan. Untuk itu peneliti lebih menitik beratkan pada pengendalian kualitas pada proses produksi yaitu pengendalian atas bahan baku, mesin dan karyawan. Definisi operasional digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

48 a. Proses input pada PT Subafood Pangan Jaya Tangerang terdiri dari bahan baku, mesin dan karyawan (Shift). b. Produk cacat atau ditolak adalah produk yang tidak memenuhi kriteria yang diharapkan. c. Implikasi manajerial adalah tindak lanjut terhadap hasil dari analisis Six Sigma yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untukpencapaian Six Sigma, yang dibandingkan dengan analisis yang digunakan oleh perusahaan.