ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

PENERAPAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA AKHIR E-LEARNING STMIK STIKOM BALI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA SMA NEGERI I SERAM BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

ANALISIS PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP MINAT PERILAKU MENGGUNAKAN E-FILING

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

MULTI-GROUP ANALYSIS OF STRUCTURAL INVARIANCE: STRUCTURAL EQUATION MODEL IN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODELLING

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo)

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

Gunadarma Tagline. Loo

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012).

Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit di PKU Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-Fit

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kegunaan Terhadap Penerimaan Layanan Web Tracking (Studi Kasus PT XYZ)

Hannix Sulistyowati 2 NIM Abstrack

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

Pengaruh Penerapan Remote Electronic Voting System (REVS) Terhadap Tingkat Partisipasi Pemilih Menggunakan Model UTAUT

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

SKRIPSI. Oleh : OKY PERMATASARI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Transkripsi:

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Aji Setiawan, S.Kom, MMSI. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Darma Persada 2015 aziesetiawan@gmail.com Abstrak Kebutuhan sistem informasi terus berkembang pesat diberbagai bidang namun berbeda jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi informasi didunia peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak berdasarkan kemanfaatan (perceived usefullness) dan kemudahan (perceived ease to use) terhadap niat (intention to use) menggunakan sistem berdasarkan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dengan sebelumnya membuat model prototipe Poultry Management System (PMS) yang diberi nama Indo-Layer. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan metode statistik dengan teknik Multivariate Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan aplikasi smartpls 3.2. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang positif antara persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) dan kemudahan (perceived ease to use) terhadap niat (intention to use) menggunakan sistem berdasarkan model prototipe Indo-Layer yang telah dibuat. Kata kunci : Technology Acceptance Model (TAM), Poultry Management System (PMS), Structural Equation Modeling (SEM), Indo-Layer, smartpls 3.2. 1. PENDAHULUAN Proses perubahan dan perkembangan teknologi informasi terus berkembang dengan sangat pesat hampir diseluruh bidang produktif baik penyedia layanan sampai jasa namun berbeda jika kita sandingkan dengan perkembangan teknologi di dunia peternakan. Padahal menurut data tercatat Jumlah populasi ayam ras petelur di Indonesia dari tahun 2007 hingga 2009 adalah 94,4; 108; 115 juta ekor (BPS, 2012) dan konsumsi rata-rata perminggu setiap orang sebesar 0,169 kg. Berdasarkan latar belakang tersebut diperlukan kajian mengenai penggunaan sistem informasi yang saat ini digunakan dan apa yang menjadi persoalan untuk mendukung peningkatan produktifitas ayam petelur sehingga output yang diharapkan dari penelitian ini adalah tersedianya sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan peternak.

1.1. Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kegunaan sistem informasi (usefulness) mempengaruhi niat untuk menggunakan (intention to use) pada CV Citra lestari farm. 2. Apakah persepsi kemudahan (perceived ease to use) berpengaruh langsung terhadap niat (intention to use) dalam adopsi PMS? 3. Bagaimana membuat rancangan model atau prototipe PMS yang ditawarkan bisa sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1.2. Batasan Masalah Untuk melakukan penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah untuk memfokuskan penelitian dan keterbatasan waktu, batasan masalah yaitu pada salah satu peternakan telur di setu bekasi, jawa barat. 1.3.Tinjauan Pustaka 1.3.1. Technology Acceptance Model (TAM) Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude),keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship).tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (user). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap - tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu : 1. Kemudahan penggunaan (ease of use) 2. Kemanfaatan (usefulness) Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (davis, 2005). Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).

1.3.2. Poultry Management System (PMS) Secara umum istilah budidaya ayam biasa disebut dengan poultry, Poultry Management System adalah sebuah sistem informasi yang dikhususkan untuk ayam. Dimasa depan sudah menjadi keharusan sebuah sistem mendukung proses dan manajemen peternakan unggas (H.A. Elson, 1988). Manajemen unggas yang baik merupakan hal penting dalam memastikan keberhasilan usaha ayam petelur. Itu sebabnya diperlukan perangkat lunak yang mudah digunakan, yang memungkinkan peternak fokus pada pengelolaan ayam sementara IT diharapkan bisa menjadi supporting untuk mengoptimalkan bisnis perunggasan ini. Bisnis peternakan unggas umumnya menguntungkan dan jika dijalankan dengan benar, apalagi jika dibantu dengan software peternakan unggas yang baik. Sebuah bisnis unggas dapat fokus pada produksi telur dan pembibitan ayam, karena itu dibutuhkan sebuah sistem Poultry Management System yang sesuai dengan kebutuhan para peternak diindonesia. 1.4.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menguji tingkat persepsi berdasarkan metode TAM dengan konstruk kemanfaatan (perceived usefullness) terhadap niat untuk menggunakan (intention to use) dalam adopsi PMS. 2. Mengungkap pengaruh persepsi kemudahan berdasarkan metode TAM dengan konstruk (perceived ease to use) terhadap niat untuk menggunakan (intention to use) dalam adopsi PMS. 3. Membangun sebuah prototipe perancangan model dan aplikasi PMS sebagai media uji metode TAM. 1.5. Metodologi penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif (descriptive research) dengan analisis korelasional yang membentuk analisis untuk menjawab pertanyaan pengaruh beberapa variabel. Variabel yang diukur dibedakan atas dua hal yaitu variabel bebas/independen yang terdiri dari kegunaan sistem informasi (perseived usefulness (X1)) dan kemudahan

penggunaan (perseived ease of use (X2)) sedangkan variabel terikat/dependen adalah intention to use (Y). Kuesioner disusun berdasarkan model TAM, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik permodelan statistik SEM dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan terhadap para pegawai dilingkungan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dimana data tersebut diperoleh langsung dilapangan (Hasan, 2002), metode pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling dengan kriteria (1) responden yang dipilih adalah pegawai perusahaan. (2) responden telah menggunakan system indo-layer. Sebanyak 35 kuesioner diberikan langsung kepada para pegawai, dimana sebelumnya telah dilakukan simulasi untuk mengurangi peluang terjadinya ketidakvalidan dalam pengisian kuesioner, skala diukur berdasarkan model skala Likert (1-6). 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Model Sistem Prototipe Model PMS yang diujicoba dilapangan adalah model yang dibuat diberi nama Indo- Layer. Model Indo-Layer merupakan model PMS (Poultry Management System) berbasis web untuk kebutuhan operasional peternakan khususnya ayam petelur. Tujuan dari indolayer tidak lain sebagai media edukasi peternak dalam memanfaatkan IT sebagai media pendukung untuk mengelola peternakan ayam petelurnya. Berikut merupakan arsitektur dan interface prototipe indo-vote yang dibuat. Notebook / PC Smart Phone Internet Primary Database Web Server

2.2.Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian bahwa karakteristik responden berdasarkan usia dan media sebagaimana tertera pada tabel berikut : No Umur (Tahun) Jumlah Persentase 1. 18-25 8 23% 2. 26-35 21 60% 3. > 36 6 17% Jumlah 35 100% Sumber : Data Primer, diolah (2016) o Media / Perangkat IT Jumlah Persentase 1. PC Desktop 5 14 % 2. Laptop/notebook 8 23 % 3 Smartphone 22 63 % Jumlah 35 100% Sumber : Data Primer, diolah (2016) 2.3.Analisis Measurement Model (Outer Model) Tahapan-tahapan dalam melakukan pengujian measurement model (outer model) dengan pendekatan PLS adalah sebagai berikut :

a. Pengujian individual item reliability Berdasarkan skema output path diagram pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada indikator yang perlu dieliminasi karena seluruh indikator memiliki nilai factor loading > 0,50. b. Pengujian internal consistency Nilai composite reliability dan cronbach s alpha dari model penelitian, dapat dilihat pada Tabel berikut. AVE Composite R Square Cronbachs Reliability Alpha Perseived usefulness 0,721 0,911 0,867 Perseived ease of use 0,689 0.866 0.772 Intention to use 0,652 0.848 0,419 0.733 Sumber : Data Primer, diolah (2016) Jika kita melihat Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai composite reliability dan nilai AVE setiap variabel lebih besar dari 0,70 sebagai cut-off value-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memenuhi kriteria reliabel dan valid. Sedangkan untuk nilai cronbach s alpha, seluruh variabel memiliki nilai diatas nilai yang direkomendasikan ( > 0,70), yaitu variabel intention to use. Oleh karena itu, internal consistency dapat disimpulkan telah terpenuhi. Setelah melakukan seluruh pengujian measurement model diatas, telah terbukti bahwa penelitian sudah memenuhi persyaratan seluruh tahapan pengujian. Kesimpulan yang didapat dari pengujian diatas yaitu proses pengujian structural model sudah dapat dilakukan. Pengujian structural model dimaksudkan untuk menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. 2.4.Analisis Structural Model (Inner Model) Pengujian hipotesis didasarkan pada nilai yang terdapat pada output result for inner weight. Tabel berikut memberikan output estimasi untuk pengujian model structural. Original Mean of Standard T-Statistics Sample Estimate (O) Subsamples (M) Deviation (STEDEV) ( O/STERR )

PEU -> IU 0,240 0,237 0,296 1,809 PU -> IU 0,342 0,319 0,268 2,275 Sumber : Data Primer, diolah (2016) Tingkat signifikansi path coefficient didapat dari nilai t-value dengan menjalankan algortima Bootstrapping, yang digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Tingkat signifikansi 0,05, hipotesis akan diterima apabila t-value melebihi titik kritis sebesar 1,645. Tabel dibawah ini merupakan rangkuman dari hasil pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS. Path Coefficient T-Value Keterangan Perseived usefulness -> Intention to Use 0,342 2,275 Signifikan Perseived ease of use -> Intention to Use 0,240 1,809 Signifikan Berdasarkan hasil uji structural model yang terdapat pada tabel diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Hipotesis bahwa perseived usefulness berpengaruh terhadap intention to use terbukti signifikan dengan koefisien sebesar 2,275. Oleh karena itu hipotesis ini diterima. b. Hipotesis bahwa perseived ease of use berpengaruh terhadap intention to use terbukti signifikan dengan koefisien sebesar 1,809. Oleh karena itu hipotesis ini diterima. 3. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan teknologi PMS dalam peternakan ayam petelur disalah satu perusahaan berdasarkan model prototipe e-voting yang sudah dibuat yaitu indo-layer. Beberapa variabel diuji dengan menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS) atau biasa disebut variance based SEM, tools yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel tersebut, menggunakan SmartPLS 3.2. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil demografi mayoritas usia responden berumur 26-35 (60%), hasil menunjukan responden berada pada usia dewasa produktif. b. Penggunaan smartphone sebesar 63%, menandakan bahwa responden sudah cukup familiar dengan perkembangan teknologi c. Terdapat pengaruh signifikan antar faktor perseived usefulness & perseived ease of use menentukan niat penggunaan sistem, ini menandakan semakin bermanfaat dan semakin

mudah sebuah sistem dimata responden bisa menentukan niat untuk menggunakan sebuah sistem PMS. d. Berdasarkan hasil penelitian, prototype indo-layer yang telah dievaluasi dikatakan efektif dikarenakan beberapa faktor/pola adopsi kesuksesan dapat diterima (perseived usefulness & perseived ease of use). 1.1 5.3 SARAN Untuk penelitian-penelitian selanjutnya, perlu dipertimbangkan beberapa saran agar penelitian mendatang menjadi lebih baik lagi. Saran-saran yang diajukan berdasarkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Berikut adalah saran-saran yang bisa dipertimbangkan : (1) Pembuatan dan pengembangan PMS sepatutnya dapat mengakomodir pengguna gadget, hal ini melihat data demografi bahwa pemilih yang terbiasa menggunakan gadget sebesar 63%, persentase tersebut akan semakin besar ditahun-tahun kedepan dikarenakan teknologi smartphone dapat menjawab segala kebutuhan individu dalam berkomunikasi dan multimedia. (2) Pengembangan selanjutnya bisa lebih menekankan pada bagaimana sistem dapat membantu pemilik dalam memonitor dan meningkatkan produktivitas produksi nya. Diperlukan standar peternakan ayam berdasarkan strain ayam yang telah digunakan diberbagai negara. (3) Peneliti selanjutnya agar selalu tetap mengacu pada padoman manfaat (usefulness) dan kemudahan (ease of use) pengguna karena kedua faktor tersebut dalam penelitia ini telah terbukti signigikan mempengaruhi niatan responden untuk menggunakan sebuah sistem.

DAFTAR PUSTAKA Anderson, John E., et al. (2006). The Drivers for Acceptance of Tablet PCs by Faculty in a Collage of Business. Journal of Information Systems Education, 17(4), 429-440. Davis, Fred D., 1989, Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use, (retrieved, 23 Desember 2005) H. A. Elson (1988). Poultry management systems Looking to the future. World's Poultry Science Journal, 44, pp 103-111. doi:10.1079/wps19880014. Hair, Joseph F., Black, William C, Babin, Barry J., Anderson, Rolph E., & Tathan, Ronald L. (2006). Multivariate Data Analysis (6 th ed). New Jersey : Prentice-Hall, Inc Hasan, M.I (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta, Ghalia Indonesia. Kementan (2015). Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, ISBN : 978-979-628-031- 5 Gardner, C. dan Amoroso, D.L. (2004), Development of an instrument to measure the acceptance of internet technology by consumers. Proceedings of the 37 Hawaii International Conference on System Sciences, IEEE, Washington, Vol. 8, 5-8 January. Sanchez, Gaston. (2009). Partial Least Squares Frequently Asked Questions. Department of Statistics and Operations Research, Universitat Politecnica de Catalunya. Sekaran, U., 2003. Research Method for Business 4thed, New York : John Wiley & Son. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Udeh, Ezejiofo Patrick. (2008). Exploring User Acceptance of Free Wireless Fidelity Public Hot Spots : An Empirical Study. Human Technology : An Interdisipliniary Journal on Humans in ICT Environments, 4(2), 144-168. http://pinsar.com