BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor minat perilaku nasabah yang menggunakan internet banking dengan model integrasi TAM dan TPB. Bedasarkan teori tersebut, peneliti melakukan pengujian model integrasi TAM dan TPB pada nasabah bank yang menggunakan internet banking di Surabaya. Kuesioner ini terdirin dari sepuluh variabel yaitu perceived of use, perceived ease of use, security and privacy, self efficacy, government support dan technology supportyang merupakan variabel eksogen, sedangkanattitude, subjective norm dan perceived behavioral control merupakan variabel endogen. Lembar kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran Perceived Usefulness Perceived usefulnessbertujuan untuk mengukur tingkatkepercayaan seseorangterhadap penggunaan internet banking. Variabel perceived usefulness disusun dari beberapa indikator yaitu menyelesaikan tugas dengan cepat,mengerjakan tugas dengan cepat, berguna, dan menguntungkan. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel

2 45 Tabel 4.1 Kuesioner perceived usefulness No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 1. menyelesaikan tugas dengan cepat. PU1 Penggunaan IB dapat menyelesaikan tugas-tugas lebih cepat 2. mengerjakan tugas dengan cepat PU2 Penggunaan IB dapat memudahkan dalam melaksanakan tugas-tugas. 3. berguna PU3 Internet bankingberguna. 4. menguntungkan. PU4 Penggunaan IB menguntungkan Perceived Ease of Use Perceived ease of use bertujuan untuk mengukur tingkat percaya bahwa sistem dapat dengan mudah dipahami dan digunakan oleh responden dalam penggunaan internet banking. Variabel perceived ease of use disusun dari beberapa indikator yaitu mudah dipelajari, interaksi mudah, dan mudah transaksi. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Kuesioner perceived ease of use No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 5. mudah dipelajari PEU 1 Penggunaan IB mudah dipelajari. 6. mudah interaksi PEU 2 Mudah berinteraksi dengan IB. 7. mudah transaksi PEU 3 IB dapat memudahkan transaksi perbankan.

3 Security and Privacy Security and privacy bertujuan untuk mengendalikan dan menciptakan situasi, kondisi, atau peristiwa yang berpotensi dalam bentuk kerusakan, pengungkapan, modifikasi data, penolakan layanan dan / atau penipuan, dan penyalahgunaan. Variabel security and privacydisusun dari beberapa indikator yaitu dapat dipercaya, melindungi data pribadi, sama dengan bank konvensional, aman secara finansial, kekhawatiran, dan aspek keamanan. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Kuesioner security and privacy No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 8. dapat dipercaya SP 1 Teknologi IB dapat dipercaya 9. melindungi data pribadi SP 2 Teknologi IB dapat melindungi data pribadi. 10. sama dengan bank konvensional SP 3 Transaksi IB sama dengan transaksi bank konvensional. 11. aman secara finansial SP4 Penggunaan IB aman secara finansial. 12. kekhawatiran SP aspek keamanan SP 6 Tidak ada kekhawatiran dalam penggunaan IB. Aspek keamanan tidak mempengaruhi dalam penggunaan IB Attitude Attitude bertujuan untuk mengevaluasi kepercayaan dari seseorang untuk melakukan perilaku yang akan ditentukan. Variabel attitude disusun dari beberapa indikator yaitu ide yang baik, ide yang bijaksana, IB menyenangkan, dan tanpa

4 47 paksaan. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Kuesioner attitude No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 14. ide yang baik ATT ide yang bijaksana ATT 2 Penggunaan IB merupakan ide yang baik. Penggunaan IB untuk transaksi keuangan merupakan ide yang bijaksana. 16. IB menyenangkan ATT 3 Penggunaan IB menyenangkan. 17. tanpa paksaan ATT 4 Penggunaan IB tanpa ada paksaan Subjective Norm Subjective norm bertujuan untuk mengetahui persepsi tekanan sosial yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perilaku seseorang. Variabel subjective norm disusun dari beberapa indikator yaitu orang terpenting, orang lain mempengaruhi, dan orang lain berpendapat. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Kuesioner subjective norm No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 18. orang terpenting SN orang lain mempengaruhi SN orang lain berpendapat SN 3 Orang terpenting di sekitar saya akan menyarankan untuk menggunakan IB. Orang lain di sekitar saya mempengaruhi untuk menggunakan IB. Orang lain di sekitar saya berpendapat untuk menggunakan IB.

5 Self Efficacy Self efficacy bertujuan untuk penilaian kemampuan seseorang untuk menggunakan suatu system. Variabel self efficacy disusun dari beberapa indikator yaitu tanpa bantuan orang lain, tidak pernah menggunakan, bantuan manual atau online, melihat cara menggunakan, menelepon untuk membantu, telah dibantu, punya banyak waktu, fasilitas bantuan, telah dicontohkan, dan sistem yang sama sebelumnya. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel Goverment Support Goverment support bertujuan untuk memainkan peran intervensi dan kepemimpinandalam mengukur persepsi individu mengenai tingkat dukungan. Variabel goverment support disusun dari beberapa indikator yaitu mendukung, aktif mendirikan fasilitas, dan promosi untuk e-commerce. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.7. Tabel 4.6 Kuesioner goverment support No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 31. mendukung GS 1 Pemerintah mendukung penggunaan IB. 32. aktif mendirikan fasilitas GS 2 Pemerintah aktif dalam mendirikan fasilitas untuk penggunaan IB. 33. promosi untuk e- commerce GS 3 Pemerintah mempromosikan penggunaan internet untuk e- commerce.

6 49 Tabel 4.7 Kuesioner self efficacy No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 21. tanpa bantuan orang lain SE 1 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, walaupun tanpa bantuan orang lain. 22. tidak pernah menggunakan SE 2 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB,walaupun tidak pernah menggunakan sebelumnya 23. bantuan manual atau online SE 3 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, walaupun hanya dengan bantuan manual maupun online 24. melihat cara menggunakan SE 4 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, hanya melihat orang lain menggunakannya. 25. menelepon untuk membantu SE 5 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika terjebak akan menelepon seseorang untuk membantu 26. telah dibantu SE 6 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika seseorang telah membantu menggunakannya 27. punya banyak waktu SE 7 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. 28. fasilitas bantuan. SE telah dicontohkan SE 9 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika telah dibangun fasilitas bantuan. Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika ada seseorang yang mencontohkan 30. sistem yang sama sebelumnya SE 10 Saya dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan IB, jika telah menggunakan sistem yang sama sebelumnya

7 Technology Support Technology support bertujuan untuk teknologi menjadi mudah dan tersedia sebagai aplikasi e-commerce seperti layanan internet banking menjadi lebih layak. Variabel technology support disusun dari beberapa indikator yaitu keamanan internet, kecepatan akses, dan teknologi internet. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Kuesioner technology support No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 34. keamanan internet TS kecepatan akses TS teknologi internet TS 3 Kemajuan teknologi telah menyediakan keamanan internet untuk penggunaan IB. Kecepatan akses internet penting untuk IB. Teknologi internet, seperti Wi- Fi, membuat IB lebih layak Perceived Behavioral Control Perceived behavioral control bertujuan untuk memberikan sumber daya dan kesempatan yang mengarahkan seseorang pada kemungkinan perilaku yang diharapkan. Variabel perceived behavioral control disusun dari beberapa indikator yaitu transaksi keuangan, mengontrol, dan sumber daya, pengetahuan, dan kemampuan. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel 4.9.

8 51 Tabel 4.9 Kuesioner perceived behavioral control No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 37. transaksi keuangan PBC mengontrol PBC 2 Saya dapat menggunakan IB dengan baik untuk transaksi keuangan. Saya dapat mengontrol penggunaan IB. 39. sumber daya, pengetahuan, dan kemampuan PBC 3 Sayamemiliki sumber daya, pengetahuan, dan kemampuan untuk menggunakan internet banking Intention to Use IB Intention to use IBbertujuan untuk mengetahui niat dan keinginan untuk menggunakan internet banking. Variabel intention to use IB disusun dari beberapa indikator yaitu transaksi keuangan, mengontrol, dan sumber daya, pengetahuan, dan kemampuan. Pernyataan dari setiap indikator pada kuesioner dijabarkan pada Tabel Tabel 4.10 Kuesioner intention to use internet banking No. Kuesioner Indikator Kode Pernyataan 40. kebutuhan perbankan INT 1 Saya akan menggunakan internet banking untuk kebutuhan perbankan. 41. transaksi keuangan INT transaksi perbankan INT 3 Saya akan menggunakan internet banking untuk menangani transaksi keuangan. Saya akan menggunakan internet banking untuk menangani transaksi perbankan.

9 Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner Data responden penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner yang telah disebarkan kepada responden baik melalui online maupun offline. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tangal 10 Juli sampai 4 September Data yang telah diperoleh sebanyak 168 responden. Pengumpulan kuesioner dilakukan secara online maupun offline, dengan rincian online sebanyak 151, sedangkan offline sebanyak 17. Pengumpulan online, dilakukan menggunakan google form yang telah disebar melalui media sosial, sedangkan pengumpulan offline disebar di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. 4.3 Karakteristik Responden Karakteristik responden meliputi domisili tinggal, jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan terakhir, bank yang digunakan, dan frekuensi penggunaan dalam sebulan Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin Data hasil pengisian kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan bedasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dimana hasil analisis karateristik responden dapat dilihat pada Gambar 4.1. Laki-laki 29% Laki-laki Perempuan 71% Perempuan Gambar 4.1 Data responden berdasarkan jenis kelamin

10 53 Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa respondenperempuan yaitu sebesar 71% atau sebanyak 120 orang memiliki frekuensi lebih tinggi dibanding responden laki-laki yang hanya 29% atau sebanyak 48 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Data hasil pengisian kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan bedasarkan rentang usia dimana hasil analisis karateristik responden dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa responden yang memiliki frekuensi yaitu responden dengan usia <25 tahun sebesar 85% atau sebanyak 143 orang dan usia 25 tahun sebesar 15% atau sebanyak 25 orang 25 tahun 15% 0% <25 tahun 25 tahun <25 tahun 85% Gambar 4.2 Data responden berdasarkan usia Karakteristik Responden Bedasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir Data hasil pengisian kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan bedasarkan jenjang pendidikan terakhir yaitu SMA, D3, S1, S2, dan S3 dimana hasil analisis karateristik responden disajikan dalam Gambar 4.3.

11 54 Pada Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa responden yang tertinggi adalah responden dengan jenjang pendidikan terakhir S1 memiliki presentase yang sama yaitu sebesar 69% atau sebanyak 116 orang. S1 69% S2 4% S3 0% SMA SMA 27% D3 D3 0% S1 S2 S3 Gambar 4.3 Data responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir Karakteristik Responden Bedasarkan Bank yang Digunakan Data hasil pengisian kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan bedasarkan bank yang digunakan, yaitu Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan lainnya dimana hasil analisis karateristik responden disajikan dalam Gambar 4.4. Pada Gambar 4.4 terlihat bahwa bank yang digunakan oleh pengguna internet bankingyang mempunyai jumlah responden terbanyak adalah pengguna Mandiri mempunyai frekuensi terbesar yaitu 41,4% atau sebanyak 70 orang. BRI 21% BNI 14% Lainnya 5% BCA 18% Mandiri Mandiri BCA 42% BNI BRI Lainnya Gambar 4.4 Data responden berdasarkan bank yang digunakan

12 Karakteristik Responden Bedasarkan Frekuensi Penggunaan dalam Sebulan Data hasil pengisian kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan bedasarkan frekuensi penggunaan dalam sebulan, yaitu 1-5, 6-10, dan >10dimana hasil analisis karateristik responden disajikan pada Gambar 4.5. Pada Gambar 4.5 terlihat bahwa responden jarang membuka internet bankingnya dimana frekuensi penggunaan internet banking dalam sebulan paling banyak adalah 1 sampai 5 kali mempunyai frekuensi terbesar yaitu 63,7% atau sebanyak 107 orang. 6 sampai 10 22% >10 14% 1 sampai 5 64% 1 sampai 5 6 sampai 10 >10 Gambar 4.5 Data responden berdasarkan frekuensi penggunaan dalam sebulan 4.4 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Analisis statistik deskriptif variabel digunakan untuk mengetahui kecenderungan jawaban pada kuesioner. Terdapat lima kategori pilihan jawab an pada kuesioner yaitu Sangat Setuju (SS) yang berskala 1, Setuju (S) yang berskala 2, Tidak Setuju (TS) yang berskala 3, dan Sangat Tidak Setuju (SS) yang berskala 4. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi untuk mengetahui distribusi jawaban responden dari masing-masing indikator pada setiap variabel.

13 Frekuensi Jawaban Variabel Perceived Usefulness Frekuensi jawaban responden pada variabel perceived usefulness disajikan pada Tabel Dari tabel 4.11dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel perceived usefulness terdiri dari empat indikator, dimana responden tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator PE1, PE2, PE3, dan PE4 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa penggunaan internet banking dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan merasa bahwa penggunaan internet banking memudahkan dalam mengerjakan tugas, selain itu responden juga merasa penggunaan internet banking berguna dan menguntungkan. Tabel 4.11 Analisis statistik perceived usefulness Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % PU PU PU PU Frekuensi Jawaban Variabel Perceived Ease Of Use Frekuensi jawaban responden pada variabel perceived ease of use disajikan pada Tabel Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel perceived ease of use terdiri dari tiga indikator, dimana responden tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator PEU1, PEU2, dan PEU3 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa penggunaan internet banking mudah

14 57 untuk dipelajari dan mudah berinteraksi, responden jugasetuju bahwa penggunaan internet banking memudahkan transaksi perbankan. Tabel 4.12 Analisis statistik perceived ease of use Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % PEU PEU PEU Frekuensi Jawaban Variabel Security and Privacy Frekuensi jawaban responden pada variabel security and privacy disajikan pada tabel Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel security and privacy jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator SP1, SP2, SP3, SP4, SP5, dan SE6 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa teknologi internet banking dapat dipercaya dan melindungi data pribadi, selain itu responden juga setuju bahwa transaksi internet bankingsama dengan bank konvensional, aman secara finansial, tidak ada kekhawatiran dalam penggunaannya, dan tidak dipengaruhi aspek keamanan. Tabel 4.13 Analisis statistik security and privacy Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % SP SP SP SP SP SP

15 Frekuensi Jawaban Variabel Attitude Frekuensi jawaban responden pada variabel security and privacy disajikan pada tabel Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel attitude terdiri dari empat indikator, dimana responden tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator ATT1, ATT2, ATT3, dan ATT4 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa penggunaan internet banking ide yang baik, bijaksana, dan menyenangkan, selain itu responden dalam menggunakan internet banking tanpa ada paksaan. Tabel 4.14 Analisis statistik attitude Frekuensi Jawaban Variabel Subjective Norm Frekuensi jawaban responden pada variabel subjective norm disajikan pada Tabel Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel subjective norm jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator SN1, SN2, dan SN3 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa disarankan dan dipengaruhi menggunakan internet banking oleh orang terpenting dan orang lain disekitarnya, selain itu orang lain yang berada disekitar responden juga berpendapat untuk menggunakan internet banking. Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % ATT ATT ATT ATT

16 59 Tabel 4.15 Analisis statistik subjective norm Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % SN SN SN Frekuensi Jawaban Variabel Self Efficacy Frekuensi jawaban responden pada variabel self efficacy disajikan pada Tabel Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel self efficacy jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator SE1, SE2, SE3 dan SE4 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa dapat menyelesaikan transaksi bank menggunakan internet banking walaupun tanpa bantuan orang lain, tidak pernah menggunakan sebelumnya, hanya dengan bantuan manual/online, dan melihat orang lain menggunakannya. Pada indikator SE5, SE6, SE7, SE8, SE9, dan SE10 pilihan jawaban terbanyak adalah setuju. Tabel 4.16 Analisis statistik self efficacy Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE

17 Frekuensi Jawaban Variabel Goverment Support Frekuensi jawaban responden pada variabel goverment support disajikan pada Tabel Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel goverment support jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator GS1, GS2, dan GS3 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa bahwa pemerintah mendukung dan memberikan fasilitas dalam penggunaan internet banking, selain itu responden juga merasa bahwa pemerintah mempromosikan internet untuk e-commerce. Tabel 4.17 Analisis statistik goverment support Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % GS GS GS Modus Frekuensi Jawaban Variabel Technology Support Frekuensi jawaban responden pada variabel technology support disajikan pada Tabel Dari tabel 4.18dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel technology support jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator GS1 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa bahwa kemajuan teknologi telah menyediakan keamanan internet dalam penggunaan internet banking. Berbeda pada indikator GS2 pilihan jawaban terbanyak adalah sangat setuju, dimana responden merasa sangat setuju jika Kecepatan akses internet penting untuk penggunaan internet banking.sedangkan pada indikator

18 61 GS3 pilihan terbanyak adalah sangat setuju dan setuju, dimana responden merasa teknologi internet membuat internet banking lebih layak. Tabel 4.18 Analisis statistik technology support Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % TS TS TS dan Frekuensi Jawaban Variabel Perceived Behavioral Control Frekuensi jawaban responden pada variabel perceived behavioral control disajikan pada Tabel 4.19.Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel perceived behavioral control terdiri dari tiga indikator, dimana responden tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator PBC1, PBC2, dan PBC3 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa dapat menggunakan dan mengontrol penggunaan internet banking dengan baik untuk transaksi keuangan, selain itu responden juga merasa memiliki sumber daya, pengetahuan, dan kemampuan untuk menggunakan internet banking. Tabel 4.19 Analisis statistik perceived behavioral control Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % PBC PBC PBC

19 Frekuensi Jawaban Variabel Intention to Use Internet Banking Frekuensi jawaban responden pada variabel intention to use internet banking disajikan pada Tabel Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel intention to use internet banking jika dilihat dari nilai modus, pilihan jawaban terbanyak pada indikator INT1, INT2, dan INT3 adalah setuju, hal ini menunjukkan bahwa responden akan menggunakan internet banking untuk kebutuhan perbankan, menangani transaksi keuangan, dan menangani transaksi perbankan. Tabel 4.20 Analisis statistik intention to use internet banking Indikator 1 (STS) Skala Pengukuran 2 3 (TS) (S) 4 (SS) Modus Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % INT INT INT Pengolahan Data dengan PLS Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dimana terdapat dua tahapan evaluasi yaitu evaluasi model pengukuran (outer model) dan evaluasi model struktural (inner model). Pengolahan data dilakukan dengan software SmartPLS Evaluasi model pengukuran (Outer Model) Evaluasi model pengukuran dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas model yang dilakukan dengan convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability.

20 63 1. Convergent Validity Convergent validity bertujuan untuk mengukur kesesuaian antara indikator hasil pengukuran variabel dan konsep teoritis yang menjelaskan keberadaankeberadaan indikator dari variabel tersebut. Uji convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga tahap yaitu dengan melihat outer loadings, composite reliability, dan Average Variance Extracted (AVE). Outer loadings adalah tabel yang berisi loading factor untuk menunjukkan besar korelasi antara indikator dengan variabel laten. Loading factor paling lemah yang dapat diterima validitasnya adalah 0,4. Outputouter loadings dapat diperoleh dari PLS Algorithm Report SmartPLS. Untuk memudahkan dalam melihat outer loadings dari blok-blok indikator yang mengukur konstrukmaka disajikan diagram jalur pada gambar 4.6 Dalamloading factor terdapat beberapa indikator yang tidak valid karena mempunyai loading factor di bawah 0,4. Indikator yang tidak valid adalah SE6, SE7, SE8, SE9, dan SE10, sehingga indikator-indikator tersebut harus dikeluarkan dari model.penghapusan indikator nantinya dilanjutkan dengan melakukan estimasi ulang atau re-estimasi. Bentuk lain penyajian outputouter loadings ditampilkan pada tabel 4.21.

21 64 Gambar 4.6 Output diagram jalur Re-estimasi atau melakukan estimasi ulang untuk evaluasi model pengukuran dimaksudkan untuk memeriksa kembali validitas loading factor setiap indikator.jika uji validitas dengan outer loadings telah terpenuhi, maka model pengukuran mempunyai potensi untuk diuji lebih lanjut. Untuk mempermudah visualisasi hasil re-estimasi maka disajikan diagram jalur model pengukuran pada Gambar 4.7.

22 65 Tabel 4.21 Outer loadings Korelasi indikator dengan variabel Loading Factor Keterangan ATT1<-ATT Valid ATT2<-ATT Valid ATT3<-ATT Valid ATT4<-ATT Valid GS1<-GS Valid GS2<-GS Valid GS3<-GS Valid INT1<-INT Valid INT2<-INT Valid INT3<-INT Valid PBC1<-PBC Valid PBC2<-PBC Valid PBC3<-PBC Valid PEU1<-PEU Valid PEU2<-PEU Valid PEU3<-PEU Valid PU1<-PU Valid PU2<-PU Valid PU3<-PU Valid PU4<-PU Valid SE1<-SE Valid SE2<-SE Valid SE3<-SE Valid SE4<-SE Valid SE5<-SE Valid SE6<-SE Tidak Valid SE7<-SE Tidak Valid SE8<-SE Tidak Valid SE9<-SE Tidak Valid SE10<-SE Tidak Valid SN1<-SN Valid SN2<-SN Valid SN3<-SN Valid SP1<-SP Valid SP2<-SP Valid SP3<-SP Valid SP4<-SP Valid SP5<-SP Valid SP6<-SP Valid TS1<-TS Valid TS2<-TS Valid TS3<-TS Valid Dari gambar 4.7dapat dilihat besaran loading factor hasil re-estimasi dari masing-masing indikator yang mengukur konstruk. Hasil re-estimasi tersebut

23 66 menunjukkan bahwa seluruh indikator telah memiliki validitas yang baik karena memiliki loading factor lebih dari 0,40. Oleh karena uji validitas dengan outer loadings telah terpenuhi, maka model pengukuran mempunyai potensi untuk diuji lebih lanjut. Adapun bentuk lain penyajian outputouter loadings hasil re-estimasi ditampilkan pada tabel Gambar 4.7 Output diagram jalur hasil re estimasi model Pemeriksaan selanjutnya dari convergent validity adalah reliabilitas. Reliabilitas didefinisikan sebagai kemampuan indikator instrumen dalam menghasilkan nilai yang sama secara berulang (konsistensi) pada setiap aktivitas

24 67 penelitian. Tingkat reliabilitas diukur dengan nilai composite reliability dan nilai AVE. Nilai composite reliability dapat dilihat pada tabel Tabel 4.22 Outer loadings hasil re-estimasi model Korelasi indikator dengan variabel Loading Factor Keterangan ATT1<-ATT Valid ATT2<-ATT Valid ATT3<-ATT Valid ATT4<-ATT Valid GS1<-GS Valid GS2<-GS Valid GS3<-GS Valid INT1<-INT Valid INT2<-INT Valid INT3<-INT Valid PBC1<-PBC Valid PBC2<-PBC Valid PBC3<-PBC Valid PEU1<-PEU Valid PEU2<-PEU Valid PEU3<-PEU Valid PU1<-PU Valid PU2<-PU Valid PU3<-PU Valid PU4<-PU Valid SE1<-SE Valid SE2<-SE Valid SE3<-SE Valid SE4<-SE Valid SE5<-SE Valid SN1<-SN Valid SN2<-SN Valid SN3<-SN Valid SP1<-SP Valid SP2<-SP Valid SP3<-SP Valid SP4<-SP Valid SP5<-SP Valid SP6<-SP Valid TS1<-TS Valid TS2<-TS Valid TS3<-TS Valid

25 68 Pengukuran lain yang juga digunakan untuk menguji reliabilitas adalah AVE. Nilai AVE bertujuan untuk mengukur tingkat variansi suatu komponen konstruk yang dihimpun dari indikatornya dengan menyesuaikan pada tingkat kesalahan. Pengujian dengan nilai AVE bersifat lebih kritis daripada composite reliability. Nilai AVE minimal yang direkomendasikan adalah 0,50. Output AVE yang diperoleh dari PLS Algorithm Report SmartPLS yang tersaji pada tabel Tabel 4.23 Nilai AVE Variabel AVE ATT GS INT PBC PEU PU SE SN SP TS Dari tabel 4.23 hasil uji dengan nilai AVE menunjukkan bahwa seluruh konstruk mempunyai reliabilitas yang potensial untuk diuji lebih lanjut. Hal ini dikarenakan nilai AVE pada seluruh konstruk telah lebih besar dari 0, DiscriminantValidity Discriminant validity adalah tingkat diferensi suatu indikator dalam mengukur konstruk-konstruk instrumen. Untuk menguji discriminat validity dapat dilakukan dengan pemeriksaan cross loading yakni koefisien korelasi indikator terhadap konstruk asosiasinya (loading) dibandingkan dengan koefisien korelasi dengan konstruk lain (cross loading). Nilai koefisien korelasi indikator harus lebih besar terhadap konstruk asosiasinya daripada konstruk lain. Nilai yang lebih

26 69 besar ini mengindikasikan kecocokan suatu indikator untuk menjelaskan konstruk asosiasinya dibandingkan menjelaskan konstruk-konstruk lain. Uji validitas diskriminan lainnya adalah dengan membandingkan korelasi antara variabel dengan akar AVE ( AVE). Model pengukuran mempunyai discriminant validity yang baik jika AVEsetiap variabel lebih besar daripada korelasi antar variabel lainnya. SmartPLS sebagai tools untuk analisis PLS-SEM ini telah mencakup uji discriminant validity. Penilaian discriminant validity yang dihasilkan SmartPLS terdiri dari tiga kriteria yakni Fornell-Lacker Criterion, cross loadings, dan Heterotrait-Monotrait Ratio (HTMT). Dalam pembahasan kali ini, peneliti hanya menggunakan kriteria Fornell-Lacker Criterion dan cross loadings. Berikut adalah hasil outputcross loadings yang diperoleh dari PLS Algorithm Report SmartPLS tersaji pada tabel Pembacaan cross loadings pada tabel 4.24 adalah berdasarkan kolom. Dapat dilihat bahwa indikator ATT1, ATT2, ATT3, dan ATT4 memiliki korelasi lebih tinggi terhadap konstruk asosiasinya yaitu ATT dengan koefisien korelasi sebesar 0.85, 0.85, 0.89 dan Nilai koefisien korelasi blok indikator tersebut telahlebih besar terhadap konstruk asosiasinya daripada konstruk-konstruk lain. Indikator GS1, GS2, dan GS3 juga memiliki korelasi lebih tinggi terhadap konstruk asosiasinya yaitu GS. Sama halnya dengan indikator konstruk lainnya yang berkorelasi lebih tinggi dengan konstruk asosiasinya dibandingkan dengan konstruk lain, sehingga dapat dikatakan memiliki discriminant validity yang baik. Pemeriksaan selanjutnya adalah membandingkan korelasi antar variabel dengan akar AVE ( AVE). Model pengukuran mempunyai discriminant validity yang baik jika AVE setiap variabel lebih besar daripada korelasi antar variabel.

27 70 Nilai AVE dapat dilihat dari output Fornell-Larcker Criterion SmartPLS yang tersaji dalam tabel Tabel 4.24 Cross Loadings Indikator ATT GS INT PBC PEU PU SE SN SP TS ATT ATT ATT ATT GS GS GS INT INT INT PBC PBC PBC PEU PEU PEU PU PU PU PU SE SE SE

28 71 Indikator ATT GS INT PBC PEU PU SE SN SP TS SE SE SN SN SN SP SP SP SP SP SP TS TS TS Pembacaan tabel Fornell-Larcker Criterion pada tabel 4.25 adalah berdasarkan baris. Dapat dilihat bahwa nilai AVE variabel GS sebesar 0.867, sedangkan nilai korelasi tertinggi variabel GS dengan variabel lain hanya sebesar 0,602. Dengan demikian AVE variabel GS lebih besar dibandingkan korelasi GS dengan variabel lainnya. Demikian pula pada variabel lain yang menunjukkan AVE lebih besar dibandingkan korelasi antar variabel. Sehingga syarat discriminant validity dengan AVE telah terpenuhi.

29 72 Tabel 4.25 Fornell-Lacker Criterion ATT GS INT PBC PEU PU SE SN SP TS ATT 0.834* GS * INT * PBC * PEU * PU * SE * SN * SP * TS * Keterangan : AVE * 3. CompositeReliability Selanjutnya dilakukan juga uji reliabilitas konstruk yang diukur dengan dua kriteria yaitu composite reliability dan cronbach alpha dari blok indikator yang mengukur konstruk. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai composite reliability maupun croanbach alpha di atas 0,70. Hasil uji composite reliability dapat dilihat pada tabel 4.26 sedangkan cronbach alpha dapat dilihat pada tabel Dari table 4.26 dan 4.27 data yang disajikan dikatakatan reliable karena semua variable memiliki composite reliabilitydan cronbach alphadi atas 0,7.

30 73 Tabel 4.26 Composite Reliability Composite Reliability ATT 0,901 GS 0,900 INT 0,936 PBC 0,942 PEU 0,854 PU 0,890 SE 0,877 SN 0,898 SP 0,925 TS 0,871 Tabel 4.27 Cronbach Alpha Cronbachs Alpha ATT 0,854 GS 0,839 INT 0,897 PBC 0,907 PEU 0,743 PU 0,835 SE 0,825 SN 0,833 SP 0,903 TS 0, Evaluasi Model Struktural Evaluasi model struktural bertujuan untuk menguji ada atau tidak adanya pengaruh antar konstruk, dan R Square. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan p-value untuk mengetahui signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural dan R Square untuk mengetahui pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen apakah memiliki pengaruh yang substantif.

31 74 a) Evaluasi signifikansi hubungan jalur pada hipotesis penelitian Untuk menyimpulkan apakah hipotesis diterima atau ditolak, digunakan harga p-value pada signifikansi α = 5% atau 0,05. Jika p-value< 0,05 maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh. Sebaliknya, jika p-value> 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh. Berikut adalah hasil evaluasi model struktural yang diperoleh dari Bootstrapping Report SmartPLS tersaji pada tabel Tabel 4.28 Path Coefficients Diagram Jalur Original Sample P Values Keterangan ATT INT Ho diterima GS PBC Ho ditolak PBC INT Ho ditolak PEU ATT Ho ditolak PEU PU Ho ditolak PU ATT Ho ditolak PU INT Ho diterima SE PBC Ho ditolak SN INT Ho diterima SP ATT Ho ditolak TS PBC Ho ditolak Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa variabel yang saling signifikan adalah goverment support terhadap perceived behavioral control, perceived behavioral control terhadap intention to use, perceived ease of use terhadap attitude, perceived ease of use terhadap attitude, perceived usefulness terhadap attitude, self efficacy terhadap perceived behavioral control, security and privacy terhadap attitude, dan technology support terhadap perceived behavioral control. b) Evaluasi nilai R square Nilai R square digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai R square variabel ATT adalah 0,646. Artinya

32 75 variabel PU, PEU, dan SP secara simultan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel ATT sebesar 64,6% sedangkan 35,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti dan nilai R square variabel INT sebesar 0,582 yang artinya variabel ATT, SN dan PBC secara simultan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel INT sebesar 58,2% sedangkan 41,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti. Sedangkan nilai R square variabel PBC adalah 0,641. Artinya variabel SE, GS, dan TS secara simultan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadapvariabel PBC sebesar 64,1% sedangkan 35,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti dan nilai R square variabel PUadalah 0,334. Artinya variabel PEU secara simultan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadapvariabel PU sebesar 33,4% sedangkan 66,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti Tabel 4.29 R Square R Square ATT INT PBC PU Rekomendasi Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa perceived behavioral control adalah konstruk yang signifikan menentukan niat penggunaan internet banking sehingga untuk meningkatkan niat dalam menggunakan internet banking, bank dapat mengambil tindakan strategi untuk meningkatkan pengetahuan nasabah

33 76 terhadap internet banking. Salah satu program yang bisa dihadirkan berupa workshop tentang internet banking. Workshop dapat dirancang untuk mengenalkan profil bank, simulasi penggunaan internet banking, testimoni pengguna internet banking yang merasakah kemudahaan penggunaannya agar nasabah lain yang belum menggunakan internet banking termotivasi menggunakan internet banking dengan beberapa keuntungannya. Selain pengadaan workshop, bank juga bisa mengadakan penawaran langsung pembuatan internet banking dan memberikan pengetahuan tentang penggunaan internet banking. Bank dapat mengadakan promo dengan berbagai penawaran menarik bagi nasabah yang menggunakan internet banking. Self efficacy adalah sub variabel yang paling menentukkan perceived behavioral control. Nasabah mempunyai keyakinan bahwa penggunaan internet banking menjadi user friendly dan mudah digunakan karena efek dari self efficacy pada tingkat usaha, ketekunan dan tingkat pembelajaran dan akan lebih tahan terhadap perubahan. Terkait variabel yang tidak mepunyai pengaruh yang signifikan terhadap intention to use internet banking maka pihak bank tidak perlu mengambil tindakan untuk merancang sebuah acara dalam rangka memunculkan attitude dan subjective norm.

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya 48 3.9.4. Uji goodnes of fit (GoF) Digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya terbentang antara 0-1 dengan interpretasi

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab hasil dan pembahasan ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab hasil dan pembahasan ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis ADLN PERPUSTAKAAN AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab hasil dan pembahasan ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis kuesioner yang didapat, baik secara deskriptif maupun kuantitatif. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil BLP Sistem informasi Blended Learning Poltekba mulai digunakan sejak tahun 2012. BLP adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang hanya dapat diakses melalui

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. XYZ Surabaya Oleh : - Aldioctavia Vicka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang deskripsi responden, pengujian instrumen penelitian, pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan terhadap data

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap 7 variabel laten yang terdiri atas: subjective norm (SNORM), image

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP

Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP 5209 100 028 Dosen Pembimbing I : Tony Dwi Susanto,S.T.,M.T.,Ph.D Dosen Pembimbing II : Anisah Herdiyanti, S.Kom, M.Sc Kebutuhan & Tuntutan PT. Lisa Concrete Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI EVOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 1 Novli Adriansyah, 2 Syaifulah, M.jazman 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS Nadhila Vidiani, Badrus Zaman, Eto Wuryanto Program Studi Sistem

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 SIDANG TUGAS AKHIR Prediksi Tingkat Penerimaan User Terhadap Rencana Hasil Simplifikasi PD Sheet Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi kasus : Engine Maintenance PT GMF AA) Oleh: MAT SALEH

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka peneliti mengadakan

persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka peneliti mengadakan LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Telah Diuji... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xiii Daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam.

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam. Penerapan Aplikasi Komputer dalam Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus: Kereta Api Ekonomi AC Yogyakarta) Evaliata Br.Sembiring *, Elieser

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Cakrawala Maju Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan yang telah berdiri selama 16 tahun lalu tepatnya pada

Lebih terperinci

Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda

Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1014-1028 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT PERILAKU NASABAH DALAM PENGGUNAAN LAYANAN INTERNET BANKING MENGGUNAKAN MODEL INTEGRASI THEORY OF ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS MINAT PERILAKU NASABAH DALAM PENGGUNAAN LAYANAN INTERNET BANKING MENGGUNAKAN MODEL INTEGRASI THEORY OF ACCEPTANCE MODEL ANALISIS MINAT PERILAKU NASABAH DALAM PENGGUNAAN LAYANAN INTERNET BANKING MENGGUNAKAN MODEL INTEGRASI THEORY OF ACCEPTANCE MODEL DAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DI SURABAYA SKRIPSI SUCITA DIAYU NIRANDA

Lebih terperinci