BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yang berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. 2. Waktu penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang terindentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variable, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistic yang dipergunakan. Pada proses ini waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai Agustus B. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, yaitu metode penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (Independent Variabel) terhadap variabel terikat (Dependent Variabel). Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan budaya organisasi terhadap komitmen karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. 29

2 30 C. Definisi Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiono (2007) variabel penelitian adalah hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Sedangkan menurut hatch dan farhady (dalam Sugiono, 2007) mendefinisikan secara teoritis bahwa variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat diuji kebenarannya. Definisi operasional variabel diharapkan dapat membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini diperoleh indikator variabel yang akan diukur yaitu : variabel iklim orgamisasi (X1), budaya organisai (X2), dan komitmen karyawan (Y).

3 31 1) Iklim organisasi (X1) Menurut Robert Stinger dalam Wirawan (2007) mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja anggota organisasi. 2) Budaya Organisasi Ritual Budaya CoC Thematik dan Pedoman Prilaku setiap (organisasi) mempunyai budaya organisasi yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara indivudual dan kelompok. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh dari budaya organisasi terhadap perilaku anggota dalam organisasi. 3) Komitmen organisasi (Y) Menurut Mayer dan Allen dalam Umam (2010) komitmen dalam organisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memeiliki implikasi terhadap keputusan individu melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.

4 32 2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Definisi operasional variabel iklim organisasi Varibel Dimensi Indikator Iklim organisasi 1. Struktur a. Peraturan 2. Standar a. Pengawasan 3.Tanggung Jawab 4.Penghargan 5.Dukungan a. Kemandirian a. Imbalan atau upah 6. Komitmen. a. Komitmen a. Dukungan dari rekan kerja. b. Tingkat partisipasi pimpinan b. Loyalitas Sumber : Robert Stringer dalam Wirawan (2007) Table 3.2 Definisi operasional variabel budaya organisasi Dimensi Indikator 1. Nilai-nilai a. Pemahaman nilai-nilai organisasi b. Pelaksanaan nilai-nilai c. Pelaksanaan kode etik organisasi Budaya organisasi 2.kepercayaan 3.Mite a. Kepercayaan dan filasafat a. Pemahaman sejarah organisasi b. Pemahaman profil pemimpin 4.Tradisi a. Pelaksanaan seremoni 5.Norma a. Kerapian dalam busana b. Kebiasan kerja c. Perilaku interpersonal Sumber : Ritual Budaya CoC Thematik dan Pedoman Prilaku

5 33 Table 3.3 Definisi operasional variabel komitmen organisasi Variabel Dimensi Indikator Komitmen afektif Komitmen organisasi Komitmen kelanjutan Komitmen normatif Sumber :Mayer dan Allen dalam Umam (2010) a. Hubungan emosional anggota terhadap organisasi. b. Mengindentifikasi organisasi. c. Keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi. a.kerugian jika meninggalkan organisasi. b. Segan untuk meninggalkan organisasi. a. Kesetiaan pada organisasi. b. Kewajiban dalam organisasi. D. Pengukuran Variabel Menurut (Sekaran, 2006) skala interval digunakan untuk beragam item yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala lima point atau lebih yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item. Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sifatnya membedakan dan mengurutkan. Misalnya seseorang diminta untuk mengurutkan tiga buah produk berdasarkan tingkat kepuasan terhadap kinerja.

6 34 Tabel 3.4 Skala Ordinal Pernyataan Kode Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Kurang Setuju (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2009) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sebanyak 50 karyawan.. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan sampel merupakan responden yang dipilih peneliti untuk memilih data penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (persero) Distribusi Jakarta Raya sebanyak 50 karyawan, peneliti memilih menyebarkan kuesioner ke tiga bagian, yaitu karyawan bagian staff sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari 15 karyawan, bagian staff accunting yang terdiri 25 karyawan, dan staf bagian hukum yang terdiri 10 karyawan,

7 35 yang terdiri karyawan tetap bukan karyawan kontrak. Dalam penulisan skripsi ini peneliti memakai sample jenuh (sensus) yang artinya semua populasi dijadikan sample. Menurut Sugiyono (2009), bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 responden. Mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 50 responden yang diambil dari populasi dengan cara convienience sampling yang artinya teknik sampling berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Alasan digunakannya teknik sampling ini adalah : a. Keterbatasan dana b. Keterbatasan tenaga c. Keterbatasan waktu d. Lebih mudah dalam mendapatkan data F. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh dengan cara kuesioner data primer, yaitu dengan cara membagikan pertanyaan kepada responden untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian yaitu variabel iklim organisasi, budaya organisasi terhadap komitmen karyawan.

8 36 G. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu cara untuk mengelola dan menganalisa data sehingga data bisa memberikan informasi untuk menjawab hasil penelitian yang bisa digunakan secara akurat. Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM), dikarenakan jumlah sample sedikit maka untuk pengolahan data dilakukan dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan software Smart-PLS versi 3.0 yang memungkinkan penyelesaian permasalahan penelitian dapat diolah dengan baik. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). Langkah-langkah pengujian yang dilakukan sebagai berikut : 1) Evaluasi Measurement (outer) Model a) Convergent Validity Pengujian Convergent Validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali(2014), suatu indikator dikatakan mempunyai realibilitas yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70 sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,50 maka akan didrop dari model.

9 37 b) Discriminant validity Pengujian Discriminant validity, indikator reflektif dapat dilihat pada cross-loading antara indikator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai nilai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Dengan demikian, konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE). c) Composite Reliability dan Cronbach s alpha Pengujian compositere liability dan cronbach s alpha bertujuan untuk menguji validitas instrument dalam suatu model penelitian atau mengukur internal consistency dan nilainya harus di atas 0,70. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai compositere liability maupun cronbach s alpha 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. 2) Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam kerangka konseptual.

10 38 Pengujian terhadap model structural dilakukan dengan melihat nilai R- square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari nilai signifikansi t-statistik harus lebih dari 1,64.