BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty

Nurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. karena dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan, menganalisis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

III. METODE PENELITIAN. menganalisis bentuk deskripsi tidak berupa angka atau koefisien tentang

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab (answering) dan terjemahannya. Moleong (2004:6) menjelaskan bahwa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB III METODE PENELITIAN

27 Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara mendalam dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel III. Waktu dan Tempat Penelitian. Agustus September Oktober November Desember Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena mengkaji masalah sosial yang ada di masyarakat, dalam hal ini bidang kajiannya adalah permasalahan mengenai perbandingan terjemahan istilah tabu dalam film The Wolf of Wall Street pada dua versi terjemahannya. Selain itu, disebut penelitian kualitatif juga karena data utama berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti lebih daripada angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:35). Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena bertujuan mendeskripsikan secara rinci fenomena-fenomena yang dikaji di lapangan (Sutopo, 2002: 111). Seperti yang telah dipaparkan pada Bab I, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan satuan gramatikal, jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah tabu dan dampak penggunaan teknik terhadap kualitas terjemahan istilah tabu pada film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahan (subtitle VCD dan subtitle amatir). Penelitian ini juga bersifat studi kasus terpancang atau embedded case study (Sutopo, 2002:143). Sebelum penelitian dilakukan, peneliti sudah terlebih dahulu menentukan pokok permasalahan dan batasan fokus penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, data yang digunakan tidak hanya data linguistik saja tetapi juga melibatkan informan. Untuk mendapatkan data dari informan, peneliti membagikan 43

44 kuesioner dan melakukan diskusi kelompok dimana peneliti dapat memperoleh informasi mengenai kualitas terjemahan istilah tabu secara mendalam dari para informan, yang dengan kata lain penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Etnografi digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan budaya secara implisit maupun eksplisit, yang digunakan melalui komentar maupun wawancara. Dengan demikian, data yang diperoleh mengenai kualitas terjemahan jauh lebih konkret. Selain itu, pendekatan sosiolinguistik juga digunakan dalam penelitian ini untuk pemahaman bahasa dalam kaitannya dengan sistem penggunaan bahasa tersebut di dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya struktur bahasa yang dikaji, akan tetapi juga meliputi bagaimana penggunaan bahasa dalam segi sosial tertentu. Fishman (dalam Wijana dan Rohmadi, 2006: 7) berpendapat bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah who speak, what language, to whom, when, and to what end. Dalam hal ini tentu saja istilah tabu memiliki kaitan erat dengan sosiolinguistik karena struktur bahasa dan konteks sosial dapat menentukan tabu tidaknya suatu ujaran di dalam suatu masyarakat yang dilihat dari fungsi dan situasi penggunaannya. B. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini setidaknya melibatkan tiga elemen utama yakni tempat, partisipan dan peristiwa (Spradley, 1980:39). Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah media berupa film The Wolf of Wall Street yang ber-setting di kota New York dan Leonardo DiCaprio sebagai tokoh utamanya, yaitu Jordan Belford, seorang pialang saham yang memiliki ambisi yang besar untuk memiliki kekayaan yang melimpah. Partisipan

45 dalam penelitian ini adalah semua tokoh yang berperan film ini, dan peristiwa berupa tuturan yang mengandung istilah tabu yang diujarkan oleh para tokoh. C. Sumber Data dan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis sumber data yakni dokumen dan informan. 1. Dokumen Di dalam penerjemahan, penelitian akan selalu berkaitan dengan teks. Sumber data pada penelitian seputar penerjemahan selalu melibatkan dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah subtitle film The Wolf of Wall Street dan dua versi terjemahannya (subtitle VCD dan subtitle amatir) 2. Informan Sumber data yang kedua adalah informan. Creswell (2003: 185) mengemukakan pentingnya mengikutsertakan informan pada penelitian kualitatif. Keberadaan informan ini membantu peneliti memahami masalah penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari native speaker yang membantu peneliti untuk menilai keabsahan data dan rater (pembaca ahli) yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, rater membantu peneliti dalam menilai tingkat keakuratan dan keberterimaan istilah tabu yang terdapat dalam film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya (versi subtitle VCD dan versi amatir).

46 Data yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Berikut yang termasuk data primer adalah: 1. Data yang berupa istilah-istilah tabu dalam naskah film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia. 2. Hasil dari kuesioner sekaligus diskusi kelompok dengan rater mengenai keakuratan dan keberterimaan terjemahan istilah tabu pada dua versi subtitle terjemahan film The Wolf of Wall Street. Kemudian, data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah informasi yang diperoleh dari internet mengenai ulasan maupun tanggapan seputar film The Wolf of Wall Street. D. Teknik Sampling Sutopo (2002: 56) berpendapat bahwa teknik sampling merupakan proses pemusatan sumber data yang mengarah pada seleksi. Sutopo menambahkan bahwa dalam penelitian kualitatif, cuplikan yang diambil lebih bersifat selektif. Penelitian mendasarkan pada landasan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi, dan sebagainya (2002: 185). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling technique yakni teknik cuplikan yang dilakukan dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu bagi dua jenis sumber data yang dilibatkan. Teknik cuplikan dilakukan sebagai dasar pemilihan film The Wolf of Wall Street sebagai sumber data. Film ini dipilih karena menyediakan data yang cukup mengenai istilah tabu. Teknik ini juga diterapkan dalam pemilihan informan

47 yang menilai kualitas terjemahan istilah tabu pada subtitle VCD dan subtitle amatir film The Wolf of Wall Street. Informan yang terdiri dari tiga rater (pembaca ahli) ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Menguasai bahasa Inggris dan Indonesia 2. Memiliki kompetensi yang memadai tentang teori penerjemahan 3. Bersedia untuk menjadi rater dan membantu memberikan kontribusinya dalam penelitian ini. Kriteria diatas digunakan sebagai dasar pemilihan rater untuk keakuratan. Adapun kriteria untuk rater keberterimaan, yaitu menguasai bahasa Indonesia, memiliki latar belakang kebahasaan, mengetahui tentang masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yakni berkaitan dengan istilah tabu, dan bersedia terlibat dalam penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, analisis dokumen, kuesioner dan focus group discussion. 1. Observasi Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan observasi tak berperan. Peneliti menggali data dengan mengamati rekaman film untuk mengetahui ketersediaan data yang ingin digali. 2. Analisis Dokumen Analisis dokumen dilakukan dengan membaca dan mencacat data yang terdapat di dalam sumber data dan kemudian menganalisis informasi yang tersurat di

48 dalamnya (Sutopo, 2002: 70). Pada penelitian ini, analisis dokumen dilakukan dengan cara: a. Peneliti menonton keseluruhan film The Wolf of Wall Street. Kemudian, peneliti mencatat istilah tabu yang ada dalam film tersebut beserta konteksnya. b. Peneliti mengelompokkan istilah tabu berdasarkan bentuk satuan gramatikal dan jenis istilah tabu. c. Setelah itu, peneliti membandingkan istilah tabu tersebut dengan subtitle VCD dan subtitle amatirnya untuk selanjutnya diidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan. d. Analisis dokumen dilanjutkan dengan mengidentifikasi dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan dalam film The Wolf of Wall Street versi terjemahannya (subtitle VCD dan subtitle amatir dari situs subscene.com). 3. Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Sutopo, 2002: 70). Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data secara garis besar mengenai kualitas terjemahan. Kuesioner dalam penelitian ini disajikan secara tertulis dengan pertanyaan tertutup dan bersifat terbuka (open-ended question). Kuesioner diberikan kepada rater. Rater diminta untuk memberikan penilaian kualitas terjemahan berdasarkan skala penilaian dan parameter kualitatif yang disediakan peneliti.

49 Sementara itu, peneliti juga memberikan ruang kosong pada kuesioner yang dapat dipakai oleh rater untuk memberikan komentar maupun alasan dalam penilaian kualitas terjemahan yang dilakukan pada setiap data. Instrumen penilaian kualitas pada penelitian ini menggunakan instrumen yang dikemukakan oleh Nababan dkk (2012). Instrumen tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Keakuratan Terjemahan (Nababan dkk, 2012) Kategori Terjemahan Skor Parameter Kualitatif Akurat 3 Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi makna Sebagian besar makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks bahasa sumber sudah Kurang dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. 2 Akurat Namun, masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda (taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu keutuhan pesan Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau Tidak 1 teks bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke Akurat dalam bahasa sasaran atau dihilangkan.

50 Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Keberterimaan Terjemahan (Nababan dkk, 2012) Kategori Skor Parameter Kualitatif Terjemahan Terjemahan terasa alamiah; istilah teknis yang digunakan lazim digunakan dan akrab bagi pembaca; Berterima 3 frasa, klausa, kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Pada umumnya terjemahan sudah terasa alamiah; Kurang 2 namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah Berterima teknis atau terjadi sedikit kesalahan gramatikal. Terjemahan tidak alamiah atau terasa seperti karya terjemahan; istilah teknis yang digunakan tidak lazim Tidak 1 digunakan dan tidak akrab bagi pembaca; frasa, Berterima klausa dan kalimat yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia Kuesioner penilaian keakuratan dan keberterimaan terjemahan diberikan kepada rater dalam bentuk hardcopy. Peneliti menyediakan informasi berupa bahasa sumber, bahasa sasaran dan konteks situasi pada penilaian keakuratan sehingga rater dapat menilai sejauh mana pesan dari bahasa sumber dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran dengan cara membandingkan teks asli dan terjemahannya. Sementara itu, pada penilaian keberterimaan terjemahan, peneliti hanya menyajikan data berupa bahasa sasaran saja karena aspek yang diteliti adalah kealamiahan terjemahan berdasarkan kaidah budaya dalam bahasa sasaran. Dengan demikian, dalam penilaian

51 keberterimaan tidak perlu membandingkan bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi cukup membaca bahasa sasaran saja. 4. Focus Group Discussion Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara kelompok. Rater dan peneliti berkumpul bersama untuk mendiskusikan permasalahan yang ada guna mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai terjemahan istilah-istilah tabu dan penilaian para rater berkaitan dengan kualitas terjemahan yang sebelumnya telah mereka berikan dalam kuesioner. F. Validasi Data Validasi data dilakukan agar peneliti memiliki kemantapan terhadap simpulan yang didapatkan dari penelitiannya (Sutopo, 2002: 78). Data yang telah terkumpul diteliti kembali dengan teknik triangulasi. Ada dua macam triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber mengarahkan peneliti untuk mengumpulkan data melalui berbagai sumber (Sutopo, 2002: 79). Dengan kata lain, triangulasi sumber mengarahkan peneliti untuk mencari data yang berbeda untuk data yang sama sehingga peneliti bisa membandingkan data-data tersebut untuk membandingkan kebenarannya. Di dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan

52 menyertakan dua jenis sumber data, yaitu dokumen dan informan yang terdiri dari native speaker dan 3 orang rater (pembaca ahli). Skema triangulasi sumber dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Dokumen Informan (rater) Analaisis dokumen Kuesioner FGD Gambar 3.1 Skema Triangulasi Sumber (diadaptasi dari Sutopo, 2002) Data 2. Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengkaji data yang dikumpulkan dengan metode yang berbeda. Peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data untuk memperoleh data mengenai kualitas terjemahan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan focus group discussion. Skema triangulasi metode digambarkan sebagai berikut: Data Kuesioner FGD Sumber Data Gambar 3.2 Skema Triangulasi Metode (diadaptasi dari Sutopo, 2002)

53 G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis menurut Spradley (1980). Teknik ini memiliki keterkaitan antar bagiannya yang bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis ini meliputi analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan juga analisis tema budaya. Tahap analisis data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Domain Taksonomi Komponensial Tema Budaya Gambar 3.3 Skema Tahapan Analisis Data (diadaptasi dari Spradley, 1980) 1. Analisis Domain Dalam tahap ini, data dipilah-pilah dan dimasukkan mana yang termasuk data dan mana yang bukan data. Pada kasus analisis perbandingan teknik penerjemahan istilah tabu beserta dampaknya pada kualitas terjemahan, permasalahan yang diungkap adalah bentuk satuan gramatikal dan jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahakan istilah tabu serta kualitas terjemahan pada dua subtitle terjemahan Indonesia yang ada pada subtitle VCD dan subtitle amatir dari situs subscene.com. Dengan demikian, domain yang diperoleh adalah data berupa istilah tabu yang terdapat dalam film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya. Berikut analisis domain pada penelitian ini:

54 Tabel 3.3 Contoh Analisis Domain Fokus yang diteliti No. Konteks Situasi 1. Jordan Belfort menceritakan apa yang dia punya, salah satunya istri cantik yang dimilikinya. 2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan terus saja berdering. Bahasa Sumber She was the one with my cock in her mouth in the Ferrari. Pick up the cocksucking phone! Bahasa Sasaran Subtitle Resmi VCD Subtitle Amatir Dialah yang Ya, dialah yang melakukan oral seks melumat padaku di Ferarri kemaluanku di Ferrari Bsa1: Angkat BSa2: Angkat teleponnya! teleponmu, goblok! 2. Analisis Taksonomi Data yang telah didapat kemudian diklasifikasikan berdasarkan variabelvariabel yang sudah ditetapkan. Analisis taksonomi yang pertama dilakukan adalah dengan menganalisis data berdasarkan bentuk satuan gramatikal berdasarkan teori Wijana dan Rohmadi (2006) dan jenis istilah tabu menurut teori Jay Timothy (2009). Kemudian, data yang ada dianalisis teknik penerjemahan yang digunakan berdasarkan teori Molina dan Albir (2002). Analisis taksonomi berikutnya adalah memasukkan kualitas terjemahan dalam segi keakuratan dan keberterimaan.

55 No Konteks Situasi BSu 1. Jordan Belfort menceritakan segala sesuatu yang ia punya, salah satunya wanita cantik yang menjadi istrinya. 2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan terus saja berdering. Tabel 3.4 Contoh Analisis Taksonomi dalam Menganalisis Bentuk She was the one with my cock in her mouth in the Ferarri Pick up the cocksucking phone! dan Jenis Istilah Tabu Bentuk Jenis K F Sex Pro Sca Ani Eth Ins Anc Subs Off Tabel 3.5 Contoh Analisis Taksonomi dalam Menganalisis Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan No. Konteks Situasi Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Teknik Penerjemahan Keakuratan Kualitas Keberterimaan 1. Jordan Belfort menceritakan apa yang dia punya, salah satunya istri cantik yang dimilikinya. She was the one with my cock in her mouth in the Ferrari. BSa1:Dialah yang melakukan oral seks padaku di Ferarri BSa2: Ya, dialah yang melumat kemaluanku di Ferrari Amplifikasi Amplifikasi 3 3 3 2 2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan Pick up the cocksucking phone! Bsa1: Angkat teleponnya! BSa2: Angkat teleponmu, Reduksi Kompensasi 1 3 3 3

56 terus saja berdering. goblok! 3. Analisis Komponensial Tahapan ini menunjukkan hubungan antar variabel yang dikaji. Bentuk satuan gramatikal, jenis istilah tabu dan teknik penerjemahan istilah tabu yang sudah ditemukan pada analisis taksonomi dihubungkan dengan dampak penggunaannya terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan. Analisis komponensial dibagi menjadi dua dikarenakan terdapat dua versi terjemahan yang dikaji dalam penelitian ini. Hasil analisis komponensial dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Contoh Analisis Komponensial Dampak Penggunaan Teknik Penerjemahan pada Masing-Masing Jenis Temuan terhadap Keakuratan (versi VCD) Keakuratan Jenis Teknik Kategori Temuan Jumlah Temuan Penerjemahan Kurang Tidak Akurat Akurat Akurat Kata Offensive Slang Reduksi 35 1 23 11 Padanan Lazim 3 3 - - Sexual Reference Padanan Lazim 32 27 5 - Peminjaman 2 2 - - Amplifikasi 2 1 1 - Generalisasi 1 1 -- 4. Analisis Tema Budaya Pada penelitian ini, analisis tema budaya menghubungkan teori kajian penerjemahan mengenai teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan dengan kajian sosiolinguistik dan teori-teori lain yang mendukung. Analisis tema budaya juga

57 dilakukan dengan membandingkan hasil analisis komponensial terjemahan versi subtitle VCD dan subtitle amatir yang diunduh melalui situs subscene.com. Dengan analisis tema budaya, temuan penelitian dapat dikaji dengan lebih mendalam sehingga dapat menghasilkan simpulan penelitian yang holistik. H. Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menonton film The Wolf of Wall Street. 2. Mencatat istilah tabu dalam bahasa sumber untuk kemudian divalidasi oleh native speaker untuk keabsahan data. 3. Setelah mendapatkan data yang telah divalidasi, peneliti memutar VCD resmi film The Wolf of Wall Street kemudian mencatat terjemahan istilah tabu sesuai data yang didapat. 4. Selanjutnya, peneliti mencari subtitle amatir yang dikaji dalam penelitian ini. Peneliti memilih subtitle dengan judul The-Wolf-Of-Wall-Street-2013-All- BluRayRip-720p-480p-1080p-and-Ganool yang diunduh dari subscence.com dengan pertimbangan bahwa subtitle ini mendapat rating dengan nilai maksimal yaitu 10 yang telah diunduh sebanyak 67.490 kali. 5. Berikutnya, peneliti memutar film tersebut versi non-komersil dengan subtitle amatir yang telah dipilih. Kemudian mencatat terjemahan istilah tabu berdasarkan data yang sebelumnya telah didapat.

58 6. Melakukan penomoran data atau coding agar dalam menganalisis data menjadi lebih mudah. Adapun cara pengkodean yaitu sebagai berikut: 1/BSu (data nomor 1 pada bahasa sumber), 1/VCD (data nomor 1 pada subtitle VCD) dan 1/AMATIR (data nomor 1 pada subtitle amatir). 7. Membagikan kuesioner kepada para rater. Disaat menunggu kuesioner diisi, peneliti menganalisis bentuk satuan gramatikal, jenis istilah tabu dan teknik penerjemahan yang digunakan dalam kedua versi subtitle tersebut. 8. Setelah kuesioner selesai diisi oleh para rater, peneliti dan rater menentukan waktu untuk berkumpul bersama guna melakukan diskusi kelompok yang bertujuan untuk mendiskusikan permasalahan yang ada, menyatukan pendapat dan mengkonfirmasikan penilaian yang telah diberikan. 9. Mengidentifikasi dampak teknik penerjemahan yang digunakan terhadap kualitas terjemahan istilah tabu dalam setiap subtitle. 10. Langkah terakhir, peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.