BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan
|
|
- Benny Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam tuturan menjawab, teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan tuturan menjawab, serta kualitas terjemahan tuturan menjawab dalam dua versi novel terjemahan Pride and Prejudice. Pada bagian saran, peneliti memberikan masukan bagi penelitian sejenis di bidang penerjemahan. A. Simpulan Analisis maksim prinsip kerjasama tuturan menjawab pada dua versi novel terjemahan Pride and Prejudice menunjukkan bahwa novel ini memiliki 135 tuturan menjawab, yakni 46 data tergolong sebagai data yang mematuhi maksim prinsip kerjasama (observing the maxim) dan 89 data tergolong sebagai data yang melanggar maksim prinsip kerjasama (non-observing the maxim). Terdapat dua jenis pelanggaran maksim Prinsip Kerjasama (PK), yaitu flouting the maxim dan violating the maxim. Sementara itu, ditemukan juga pelanggaran maksim PK multiple, yaitu digunakannya dua kombinasi pelanggaran maksim PK dalam satu tuturan menjawab. Hasil temuan dan pembahasan terkait pelanggaran maksim PK ini menunjukkan bahwa pelanggaran maksim PK, flouting maksim kuantitas adalah pelanggaran maksim PK yang paling dominan muncul dengan frekuensi penggunaan sebanyak 40
2 283 kali pada dua versi novel terjemahan penerbit Shira Media dan Qanita. Pelanggaran maksim PK kuantitas dominan muncul karena pelanggaran maksim ini merupakan pelanggaran yang biasa digunakan oleh penutur saat menjawab pertanyaan mitra tutur dengan jawaban yang berlebihan atau bahkan kurang dari apa yang diinginkan oleh mitra tutur. Dalam menerjemahkan 135 tuturan menjawab pada novel Pride and Prejudice, ditemukan 13 jenis teknik penerjemahan dalam novel penerbit Shira Media dan 11 jenis teknik penerjemahan dalam novel penerbit Qanita yang dibagi menjadi 5 varian teknik penerjemahan, yakni: varian tunggal, kuplet, triplet, kuartet, dan kuintet. Totral frekuensi kemunculan teknik penerjemahan tersebut sebanyak 277 kali penggunaan dalam novel penerbit Shira Media dan sebanyak 264 kali penggunaan dalam novel penerbit Qanita. Pada novel penerbit Shira Media, 13 teknik tersebut antara lain teknik kesepadanan lazim yang muncul sebanyak 120 kali (43,4%), teknik variasi yang muncul sebanyak 49 kali (17,8%), teknik peminjaman yang muncul sebanyak 31 kali (11,3%), teknik amplifikasi eksplisitasi yang muncul sebanyak 19 kali (6,9%), teknik amplifikasi penambahan yang muncul sebanyak 15 kali (5,5%), teknik reduksi yang muncul sebanyak 14 kali (4,21%), teknik modulasi yang muncul sebanyak 13 kali (4,8%), teknik adaptasi yang muncul sebanyak 5 kali (1,9%), teknik transposisi yang muncul sebanyak 4 kali (1,5%), teknik harfiah yang muncul sebanyak 3 kali (1,2%), teknik kreasi diskursif yang muncul sebanyak 2 kali (0,7%), serta teknik partikularisasi dan generalisasi yang muncul sebanyak 1 kali (0,4%). Sementara itu, pada novel penerbit Shira Media, 11 teknik yang digunakan antara lain teknik
3 284 kesepadanan lazim yang muncul sebanyak 120 kali (45,6%), teknik variasi yang muncul sebanyak 51 kali (19,3%), teknik peminjaman yang muncul sebanyak 32 kali (12,1%), teknik amplifikasi eksplisitasi yang muncul sebanyak 17 kali (6,4%), teknik amplifikasi penambahan dan modulasi yang muncul sebanyak 12 kali (4,5%), %), teknik reduksi yang muncul sebanyak 8 kali (3,0%), teknik kreasi diskursif yang muncul sebanyak 5 kali (1,9%), teknik adaptasi yang muncul sebanyak 4 kali (1,5%), teknik transposisi yang muncul sebanyak 2 kali (0,8%), dan teknik partikularisasi yang muncul sebanyak 1 kali (0,4%). Setelah menganalisis hasil kualitas terjemahan dari hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan 3 rater, yang salah satunya adalah peneliti sendiri, dapat disimpulkan bahwa kualitas terjemahan tuturan menjawab pada dua versi novel terjemahan Pride and Prejudice tergolong cukup baik. Sebanyak 82 data (60,7%) tuturan menjawab dalam novel penerbit Shira Media dikategorikan sebagai terjemahan yang akurat, 46 data (34,1%) dikategorikan sebagai terjemahan kurang akurat, dan 7 data (5,2%) sisanya tergolong terjemahan tidak akurat. Sementara itu, sebanyak 84 data (62,2%) tuturan menjawab dalam novel penerbit Qanita dikategorikan sebagai terjemahan yang akurat, 46 data (34,1%) dikategorikan sebagai terjemahan kurang akurat, dan 5 data (3,7%) sisanya tergolong terjemahan tidak akurat. Dalam hal keberterimaan, sebanyak 111 data (82,2%) tuturan menjawab dalam novel penerbit Shira Media dikategorikan sebagai terjemahan yang berterima, 22 data (16,3%) dikategorikan sebagai terjemahan kurang berterima, dan hanya 2 data (1,5%) tergolong terjemahan tidak berterima. Di sisi lain, sebanyak 110 data (81,5%) tuturan menjawab dalam novel penerbit Qanita dikategorikan sebagai terjemahan
4 285 yang berterima, 22 data (16,3%) dikategorikan sebagai terjemahan kurang berterima, dan hanya 3 data (2,2%) tergolong terjemahan tidak berterima. Teknik kesepadanan lazim merupakan teknik penerjemahan yang mendominasi terjemahan tuturan menjawab dalam dua versi novel terjemahan Pride and Prejudice. Teknik kesepadanan lazim biasanya digunakan untuk menerjemahkan sesuatu yang terikat dengan konteks situasi dan tidak bisa diterjemahkan secara kata demi kata. Hal tersebut setara dengan tuturan menjawab, di mana setiap tuturan yang muncul selalu berhubungan dengan kondisi saat tuturan tersebut disampaikan oleh penutur. Pertanyaan dari mitra tutur dalam tuturan menjawab tersebut juga merupakan konteks situasi yang penting. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang membandingkan dua versi terjemahan novel, maka sangat wajar jika beberapa tuturan diterjemahkan dengan terjemahan yang berbeda. Hal tersebut disebabkan karena keputusan penerjemah yang menggunakan diksi berbeda saat menerjemahkan tuturan menjawab tersebut. Pemilihan diksi tersebut juga berpengaruh pada kompetensi tiap penerjemah, sehingga menghasilkan diksi yang berbeda pada tuturan yang sama. Selain itu, teknik variasi juga merupakan teknik yang banyak muncul pada tuturan menjawab dalam dua versi terjemahan novel Pride and Prejudice. Teknik ini banyak diterapkan penerjemah saat menerjemahkan kata I menjadi aku dan you menjadi kau. Teknik ini digunakan penerjemah jika sekiranya hubungan antartokoh dalam novel Pride and Prejudice sudah dirasa dekat. Mayoritas teknik kesepadanan lazim, peminjaman, dan variasi berdampak pada terjemahan yang akurat dan berterima pada penerbit Shira Media dan penerbit Qanita.
5 286 Sementara itu, kemunculan teknik harfiah dan kreasi diskursif merupakan teknik yang menghasilkan terjemahan kurang akurat dan kurang berterima. Teknik harfiah digunakan penerjemah untuk menerjemahkan kata demi kata dan benar-benar diterjemahkan apa adanya dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Teknik harfiah ini lepas konteks dari segi apa pun; budaya, situasi, dan kalimat. Sementara itu, teknik kreasi diskursif dilakukan dengan melakukan pemadanan yang biasanya lepas konteks. Teknik ini diaplikasikan jika bahasa sumber diterjemahkan ke bahasa sasaran sangat berbeda bahkan tidak ada hubungannya sama sekali. Teknik ini juga digunakan penerjemah jika ia salah dalam menerjemahkan suatu tuturan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dengan kata lain, kurang akurat atau kurang berterimanya suatu terjemahan tersebut nampaknya dikarenakan penerjemah kurang tepat dalam mengaplikasikan teknik penerjemahan saat menerjemahkan tuturan menjawab. B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, berikut merupakan beberapa saran bagi penerjemah maupun peneliti lain di bidang ilmu linguistik penerjemahan: 1. Bagi penerjemah Setelah mengkaji seluruh temuan data pada dua versi novel Pride and Prejudice, masih ditemukan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik oleh penerjemah saat menerjemahkan tuturan menjawab dalam sebuah novel terjemahan. Untuk mengetahui bahwa tuturan tersebut merupakan tuturan menjawab, penerjemah hendaknya diharapkan lebih memperhatikan
6 287 konteks situasi tuturan tersebut. Hal itu juga dapat membuat penerjemah mengetahui teknik apa yang tepat untuk diaplikasikan dalam menerjemahkan tuturan yang sedang diterjemahkan, sehingga dapat menghasilkan terjemahan yang memiliki kualitas terjemahan yang baik. Dalam menerjemahkan tuturan menjawab, penerjemah terkadang masih salah dalam memilih diksi yang tepat sesuai dengan yang dimaksud di bahasa sumber. Hal tersebut dapat mengakibatkan maksud tuturan yang ada di bahasa sumber menjadi berbeda dengan yang ada di bahasa sasaran. Sehubungan dengan hal itu, penerjemah hendaknya dapat lebih hati-hati dalam pemilihan diksi saat menerjemahkan tuturan menjawab. Pertimbangan konteks situasi, antara lain penutur dan mitra tutur yang terlibat dalam sebuah percakapan, juga waktu dan tempat berlangsungnya percakapan juga merupakan hal pokok yang seharusnya lebih diperhatikan oleh penerjemah. Terkadang keputusan penerjemah untuk mempertahankan bentuk atau pesan suatu terjemahan merupakan keputusan yang sulit untuk ditentukan. Dengan kata lain, penerjemah sulit memilih apakah ia harus mempertahankan keakuratan atau keberterimaan terjemahan. Namun penerjemah hendaknya selalu menyadari bahwa prinsip utama penerjemahan adalah sebagai suatu kegiatan pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
7 Bagi peneliti lain di bidang ilmu linguistik penerjemahan Penulis menyadari bahwa aspek yang diteliti pada penelitian ini merupakan aspek yang masih kecil dari keseluruhan aspek yang berhubungan dengan linguistik, khususnya pragmatik dan penerjemahan. Peneliti berharap peneliti-peneliti lain dapat mengambil celah yang bisa dikembangkan lagi sehingga dapat mengeksplor lebih mengenai kajian tentang linguistik dan penerjemahan. Salah satu contohnya ialah mengkaji tindak tutur lain selain asertif dan diperluas cakupannya. Pada beberapa data dalam penelitian ini, ditemukan pemilihan addressing yang berbeda dari kedua versi novel Penerbit Shira Media dan Qanita. Hal tersebut berhubungan dengan keputusan penerjemah dalam menentukan pemilihan addressing ini. Salah satu contohnya ialah satu data diterjemahkan menggunakan kau dan Anda. Hal tersebut sebenarnya sangat sepele tetapi mempengaruhi tuturan jawaban yang diujarkan oleh penutur. Penerjemah yang memilih menerjemahkan kau di situ cenderung membuat penutur yang mengajukan pertanyaan kepada mitra tutur memiliki power yang lebih tinggi dibandingkan yang menjawab. Penelitian mengenai discourse markers tersebut dapat digunakan sebagai penelitian yang menarik bagi peneliti selanjutnya. Peneliti dapat mengelompokkan jenis-jenis addressing atau topik mengenai discourse markers, lalu menganalisisnya berdasarkan teori yang terkait.
8 289 Selain itu, peneliti lain juga dapat menggunakan sumber data yang berbeda dari penelitian ini, misalnya terjemahan dalam bentuk subtitle dalam film atau dubbing. Dengan begitu, peneliti lain masih memiliki kesempatan untuk menggali lebih dalam sehubungan dengan tindak tutur dari sumber data yang berbeda. Dalam kajian penerjemahan, penelitian ini hanya mengkaji teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan. Masih terbuka kesempatan bagi peneliti lain untuk mengembangkan dua aspek penerjemahan lainnya pada tataran makro, yakni: metode penerjemahan dan ideologi penerjemahan. Dengan begitu, peneliti berharap kepada peneliti lain untuk dapat melanjutkan kajian terjemahan tersebut sehingga dapat menghasilkan temuan yang lebih rinci, luas, serta dapat menyentuh seluruh aspek dalam kajian penerjemahan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciKAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TINDAK TUTUR ASERTIF MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TINDAK TUTUR ASERTIF MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE Paramita Widya Hapsari, M. R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Program
Lebih terperinciPERBANDINGAN MAKSIM PRINSIP KERJASAMA ( COOPERATIVE PRINCIPLE
PERBANDINGAN MAKSIM PRINSIP KERJASAMA (COOPERATIVE PRINCIPLE) DALAM TUTURAN MENJAWAB (ANSWERING) PADA DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN Paramita
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY
ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai makhluk berbudaya dan berbahasa memiliki potensi dan ilmu dalam berintraksi di kehidupan sehari-harinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan
Lebih terperinciChairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN KESANTUNAN POSITIF DALAM NOVEL THE HOST KARYA STEPHENIE MEYER DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa
TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab (answering) dan terjemahannya. Moleong (2004:6) menjelaskan bahwa
61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan studi
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE Paramita Widya Hapsari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia paramitawh10@gmail.com
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)
KAJIAN TERJEMAHAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM NOVEL EAT PRAY LOVE (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Pragmatik) Zulia Karini, S.S, M.Hum STMIK AMIKOM Purwokerto Jl Letjend Pol. Sumarto Watumas Purwokerto
Lebih terperinciAnalisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.
Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciKETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3
KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) Anastasia Inda Nugraheni, M.R. Nababan, Djatmika Magister
Lebih terperinciTERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I
ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin
BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciTERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR KARYA OLEN STEINHAUER TESIS
TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR KARYA OLEN STEINHAUER (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti melakukan percakapan. Percakapan dilakukan oleh setidaknya dua orang, yaitu seorang pembicara dan seorang pendengar atau lawan
Lebih terperinciOleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo
PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA
Lebih terperinciJLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN:
JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN: 2088-2025 ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR MEMPROTES DALAM NOVEL STEALING HOME (HATI YANG TERENGGUT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Bahasa menjadi alat komunikasi utama yang berperan sangat penting. Saat berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa percakapan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa percakapan yang terjadi dalam ranah hukum, khususnya dalam penelitian ini persidangan pidana agenda keterangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I can t swim
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi baik pesan, ide, atau gagasan, dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam proses tersebut, umumnya pihak pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks terjemahan diciptakan dalam bingkai kondisi yang berlainan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan mengatasi sejumlah masalah
Lebih terperinciIMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)
1 IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) Oleh: Indrie Harthaty Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Abstrak Kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus terpancang. Disebut sebagai penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga
III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Kentjono (dalam Chaer, 2007: 32) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter
Lebih terperinciSTRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH
STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil
138 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian penerjemahan qa>la ke dalam bahasa Inggris ini akhirnya dapat menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil analisis menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya untuk komunikasi. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk komunikasi. Fungsi bahasa tersebut bergantung
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS Oleh IDAWATI SITUMORANG 127009036/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang peneliti gunakan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan,
Lebih terperinciPERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS
PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa tutur terjadinya atau berlangsung pada interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur;
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan
digilib.uns.ac.id 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan temuan penelitian yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang
Lebih terperinciKajian Pragmatik pada Penerjemahan TESIS
PERBANDINGAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA SUBTITLE FILM KATEGORI REMAJA THE AVENGERS DAN FILM KATEGORI DEWASA THE DEPARTED Kajian Pragmatik pada Penerjemahan TESIS Disusun
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
ANALISIS STRATEGI KESANTUNAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN (REQUEST) DALAM NOVEL BREAKING DAWN DAN TERJEMAHANNYA AWAL YANG BARU (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Teori Pragmatik) TESIS Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN ISTILAH TEKNIK PADA BUKU FUNDAMENTAL OF ENGINEERING THERMODYNAMICS.
ANALISIS TERJEMAHAN ISTILAH TEKNIK PADA BUKU FUNDAMENTAL OF ENGINEERING THERMODYNAMICS Fachruddin 1, Riyadi Santosa 2, Tri Wiratno 2 1 Politeknik Negeri Jakarta 2 Program studi Linguistik penerjemahan
Lebih terperinciTHE TRANSLATION OF TURN WHICH ACCOMODATES FLOUTING MAXIM OF COOPERATIVE PRINCIPLE IN THE CAIRO AFFAIR NOVEL BY OLEN STEINHAUER
THE TRANSLATION OF TURN WHICH ACCOMODATES FLOUTING MAXIM OF COOPERATIVE PRINCIPLE IN THE CAIRO AFFAIR NOVEL BY OLEN STEINHAUER Rozi Hanifia Putri 1 ; Djatmika 2 ; Riyadi Santosa 3 1,2,3 Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan
192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang
Lebih terperinciANALYSIS OF COMPLIMENT SPEECH ACT IN SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES AND TRANSLATION QUALITY
ANALYSIS OF COMPLIMENT SPEECH ACT IN SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES AND TRANSLATION QUALITY Wahyudi 1 ; M.R. Nababan 2 ; Tri Wiratno 3 1,2,3 Universitas Sebelas Maret, Surakarta wahyudi_mr7@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
26 BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan
Lebih terperinciPRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi
Pena pppp Vol.7,m,m[Type No.2 text]njnj Desember 2017 ISSN 2089-3973 PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi ABTRACT The results of this
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH
TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2016) pp 1-13 http://jurnal.pasca.uns.ac.id ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH ILMIAH PADA TERJEMAHAN YANG DIHASILKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering melakukan percakapan. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara (speaker) dan seorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sejenis Sebelumnya Penelitian tentang humor mengenai prinsip kerjasama sudah penah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain Rini Devi Ellytias (2013)
Lebih terperinciNurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT
ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM THE WOLF OF WALL STREET DAN DUA TERJEMAHANNYA (SUBTITLE RESMI VCD DAN AMATIR DARI SITUS SUBSCENE.COM) SERTA DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor (1975) menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu: qualitative methodologies
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif
62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.
Lebih terperinciTERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik)
TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) Rozi Hanifia Putri 1, Djatmika 2, Riyadi Santosa 2 Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.tanpa bahasa kehidupan manusia akan lumpuh dalam komunikasi atau beinteraksi antarindividu maupun kelompok.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Penyampaian informasi antara pihak yang melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang ikut berperan dalam usaha pembentukan siswa atau peserta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran yang ikut berperan dalam usaha pembentukan siswa atau peserta didik yang potensial. Setiap guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi,
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan
BAB III PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. Arikunto (2009:195) menyebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi
IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS Tinjauan Pragmatik Skripsi diusulkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diajukan oleh: Ardison 06184023 JURUSAN SASTRA
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA
ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA Norma Noviana 1 ; M.R. Nababan 2 ; Riyadi Santosa 3 1,2,3 Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinciHosnol Wafa Indra Tjahyadi Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Panca Marga Probolinggo
Parafrase Vol. 17 No.01 Mei 2017 https://doi.org/10.30996/parafrase.v17i1.1361 Halaman 63 74 KAJIAN TEKNIK, METODE, IDEOLOGI PENERJEMAHAN PADA KOMIK BABY BLUES SIAGA SATU ANAK PERTAMA KARYA RICK KIRKMAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Tinjauan pustaka bertujuan untuk menggambarkan batasan yang digunakan untuk dijadikan pembahasan. Adapun yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menerjemahkan suatu teks bahasa sumber (Bsu) ke dalam teks bahasa sasaran (Bsa) merupakan tugas yang cukup rumit dan tidak mudah karena penerjemah harus mampu menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa berbahasa. Sebagian orang menggunakan bahasa lisan atau tulisan dengan menggunakan kata-kata yang jelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan, hal-hal yang dibahas adalah mengenai latar belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang ada, pertanyaan penelitian dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan teori, yang menjabarkan beberapa hal yang menjadi rujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
19 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Penerjemahan 1.1 Definisi Penerjemahan Penerjemahan memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang ilmu tertentu, terutama ilmu bahasa. Definisi
Lebih terperinciTERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGAKOMODASI TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM FILM SEX AND THE CITY SEASON 6 VERSI VCD DAN DVD TESIS
1 TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGAKOMODASI TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM FILM SEX AND THE CITY SEASON 6 VERSI VCD DAN DVD TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Seluruh responden menggunakan strategi memperhatikan konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap masalah kewaktuan. Terdapat bahasa yang mempunyai sistem yang mengungkap masalah kewaktuan secara
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciTesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK
ANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Ichwan Suyudi (Universitas Gunadarma) ichwan@staff.gunadarma.ac.id Agung Prasetyo
Lebih terperinci