BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Tim proyek PGSM (1999) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantaban rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan antara peneliti dengan guru kelas 5 SD Negeri Tejosari. 3.2 Setting dan Subjek penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Tejosari Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai tempat penelitian karena ada kesuaian antara metode yang digunakan guru dengan perkembangan usia, fisik, mental siswa kelas 5 SD. Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas 5 SD Negeri Tejosari, sejumlah 31 siswa dengan distribusi siswa laki-laki ada 11 dan siswa perempuan ada 20 siswa. 30

31 3.3 Variabel yang Akan Diteliti Menurut Anonim Variabel merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman terhadap masalah yang sedang diteliti secara benar. Dengan menggunakan variable-variable tertentu, peneliti menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat, yaitu variable bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a) Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables) adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran example non example (X). b) Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables) adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tejosari (Y). 3.4 Prosedur Penelitian Model Kemmis & Mc Taggart (1990:14) (dalam Wijaya dan Dedi, 2010:20-21) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1 siklus.

32 Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagain 2 siklus. Gambar 3.1 Rencana Tindakan Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus akan dilaksanakan dengan mangacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus 1 direncanakan 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberi evaluasi. Dan pada siklus 2 juga akan dirancang 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberikan evaluasi. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut : Siklus 1 a) Perencanaan 1 Menyusun rencana pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran example non example dengan media gambar. 2 Menyiapkan media yang digunakan. 3 Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran. 4 Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan 1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan.

33 4. Menjelaskan garis besar materi pelajaran. 5. Memberikan contoh gambar yang harus dipecahkan (melalui gambar). 6. Konsep atau prinsip yang dikemukakan harus secara jelas. 7. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan untuk berdiskusi. 8. Membagikan contoh gambar untuk didiskusikan kepada setiap kelompok siswa. 9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. 10. Mengamati kegiatan berdiskusi dengan pertanyaan dengan mengarah pada proses diskusi. 11. Mempersilahkan perwakilan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas 12. Memuji siswa yang aktif dalam proses diskusi. 13. Membuat kesimpulan 14. Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer yaitu guru kelas. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran example non example dengan media gambar. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus 2, apabila pada siklus 1 belum mencapai batas ketuntasan hasil seperti yang diinginkan. Siklus 2 a) Perencanaan 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran example non example dengan media gambar. 2. Menyiapkan media yang digunakan.

34 3. Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan 1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertaya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4. Memberikan contoh gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran. (melalui gambar-gambar). 5. Konsep atau prinsip yang dikemukakan harus secara jelas. 6. Mempersiapkan setting kelas dan contoh gambar untuk didiskusikan oleh siswa. 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. 8. Hasil diskusi siswa dicatat di kertas. 9. Mempersilahkan kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. 10. Memuji siswa yang aktif dalam proses penemuan. 11. Membuat kesimpulan 12. Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi pada siklus 2 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran example non example dengan media gambar. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tejosari dapat meningkat.

35 3.5 Jenis Data Menurut Cahya Suryana (2012:198) Berdasarkan jenisnya secara umum, data statistik dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu: 1) Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Dalam penelitian ini data kualitatifnya adalah hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran example non example dengan media gambar yang dilakukan guru. 2) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Dalam penelitian ini data kuantitatifnya adalah hasil belajar siswa kelas 5 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan, siklus 1 dan siklus 2. 3.6 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan ada 2 jenis yaitu: 1) Tes (James S Cangelosi, 1995 : 21) adalah pengukuran terencana yang dipakai guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi para siswanya untuk memperlihatkan prestasi mereka dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditentukan Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar di penelitian ini adalah dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda.

36 Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Instrument Penilaian Pada Pelajaran IPA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item 7. Memahami 7.6 Siklus 1 perubahan yang Mengidentifikasi Membuat suatu 10,11, terjadi di alam peristiwa alam laporan tentang 15,16,18. dan yang terjadi di peristiwa alam hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan Menjelaskan dampak dari peristiwa alam Memberi saran atau usulan cara mencegah banjir. 2,3,4,5,6,7, 8,9,12,20 1,10,13,14, 17,19. 7.7 Siklus 2 Mengidentifikasi Mengidentifikasi 1,6,12,13,19 beberapa beberapa jenis sumber kegiatan manusia daya alam. yang dapat Membedakan antara 2,4,5,11,18 mengubah sumber daya alam yang permukaan bumi. dapat diperbaharui dan (pertanian, sumber daya alam yang perkotaan dan tidak dapat sebagainya) diperbaharui. Mendeskripsikan 3,7,16,17,2 beberapa cara 0 penggunaan sumber daya alam. Mengidentifikasi 8,9,10,14,1

37 beberapa kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhannya. 5 2) Observasi menurut Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63) menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Example non example dengan Media Gambar Langkahlangkah Indikator No Item Pembelajaran Kegiatan pra 1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran. pembelajaran Kegiatan Awal: 1. Guru menyampaikan salam. 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Apersepsi dan motivasi kepada siswa. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Kegiatan Inti: Eksplorasi 1. Menjelaskan garis besar materi yang akan disampaikan.

38 2. Mengajak siswa bertanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. 3. Guru memberikan contoh gambar yang sesuai dengan materi. 4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Elaborasi 1.Guru menjelaskan aturan diskusi. 2.Guru memberikan contoh gambar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. 3.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan mencari informasi dengan sumber buku yang digunakan. 4.Guru mengamati kegiatan diskusi dengan pertanyaan dengan mengarah proses diskusi. 5.Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Konfirmasi 1. Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. 2. Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Guru memberi soal evaluasi Kegiatan Penutup 1. Menyampaikan materi yang akan datang. Keterangan: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik

39 Penilaian: Nilai kinerja guru = Nilai skor maksimum = 72 jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100 Berikut ini kisi-kisi lebar observasi untuk siswa: Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Example non example dengan Media Gambar Langkahlangkah Pembelajaran Kegiatan pra pembelajaran Kegiatan Awal: Kegiatan Inti: Eksplorasi Elaborasi Indikator 1. Siswa menyiapkan buku pelajaran. 1. Siswa menjawab salam. 2. Siswa menjawab absensi dari guru. 3. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru. 1. Siswa mendengarkan materi dari guru. 2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru. 3. Siswa mengamati contoh gambar dari guru. 4. Siswa duduk berkelompok yang terdiri dari 5 orang. 1. Siswa menerima contoh gambar yang harus didiskusikan didalam kelompok siswa. 2. Siswa berdiskusi dan mencari informasi tentang contoh gambar yang mereka terima. No Item

40 3. Siswa melakukan diskusi. 4. Siswa menuliskan hasil diskusi di sebuah kertas. 5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 1. Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. 2. Menyimpulkan pembelajaran yang telah Konfirmasi dilakukan. Kegiatan Penutup 1. Siswa membuka materi yang akan di ajarkan pada pertemuan berikutnya. Keterangan: Skor 1 : banyak siswa yang melakukan kegiatan < 25% dari jumlah siswa. Skor 2 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-50% dari jumlah siswa. Skor 3 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 51-75% dari jumlah siswa. Skor 4 : banyak siswa yang melakukan kegiatan >75% dari jumlah siswa. Penilaian: Nilai aktivitas siswa = jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100 Skor maksimum = 72 3.7 Uji Validitas Uji validitas Menurut Sugiyono (2006) adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Cara yang digunakan dalam menghitung uji validitas soal ini adalah dengan menggunakan SPSS 16.0, dimana langkah-langkah pengolahannya sama dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui hasil uji soal yang telah diujikan adalah dengan melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total

41 Correlation dimana hasil N hitung > dari r tabel maka dinyatakan valid, sedangkan apabila N hitung < dari r tabel maka dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas soal yang berjumlah 20 yang berbentuk pilihan ganda, yang dinyatakan valid pada siklus I sebanyak 16 soal dan yang tidak valid sebanyak 4 soal yaitu nomor 3,5,7 dan 8 Sedangkan soal pada siklus II dari soal 20 dalam bentuk pilihan ganda, yang dinyatakan valid sebanyak 18 dan yang tidak valid sebanyak 2 soal yaitu pada nomor 10 dan 13. 3.8 Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Sugiono (2005) dalam Suharto (2009) adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Butir item soal tersebut dengan ketentuan bahwa untuk setiap jawaban betul diberikan skor 1, sedangkan untuk setiap jawaban salah diberikan skor 0. Apabila koefisien reliabilitas tes lebih besar dari 0,70 maka tes hasil belajar tersebut telah dapat dinyatakan sebagai hasil belajar yang memiliki reliabilitas tinggi. Sedangkan, apabila koefisien reliabilitas tes kurang dari 0,70 maka tes hasil belajar tersebut telah dapat dinyatakan sebagai hasil belajar yang memiliki reliabilitas rendah. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes yaitu dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Ketik data jawaban tes di Excell. 2. Buka program SPSS. 3. Copy skor-skor jawaban tes yang ada di Excel. 4. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. Blok semua items, pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih salah satu, misalnya Alpha, 5. Pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none, continue lalu klik OK.

42 Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah dengan menggunakan spss 16.0 maka hasil yang diperoleh yaitu dengan melihat hasil outpunya pada Cronbach s Alpha adalah: Tabel 3.4 Hasil Output Uji Reliabilitas No. Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan 1 0,903 0.361 Siklus 1 2 0,935 0.361 Siklus 2 Dari hasil nilai Hitung r dengan nilai di atas maka dinyatakan nilai koefisien reliabilitasnya tinggi. 3.9 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: 371-373) mengatakan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00. Angka indek kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois, yaitu: P = N p N Keterangan: P = angka indek kesukaran item Np =banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul dan butir item yang bersangkutan. N = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.

43 Cara memberikan penafsiran terhadap angka indek kesukaran item adalah sebagai berikut: Kurang dari 0,25 = terlalu sukar 0,25-0,75 = cukup Lebih dari 0,75 = terlalu mudah Dengan hasil hitung dengan Exel dapat diketahui bahwa dari 20 soal pilihan ganda terdiri dari 3 kategori soal, yaitu ada 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sulit, 10 soal kategori sedang dan 7 soal kategori mudah. Sedangkan untuk siklus II yaitu ada 2 soal kategori sulit, 10 sedang, dan 8 dalam kategori mudah. Tabel 3.5 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 TINGKAT NO. SOAL JUMLAH KESUKARAN MUDAH 1, 2,6, 9,12,13,14 7 SEDANG 3,4,5,11, 15,16, 17, 18, 19, 20 10 SUKAR 7,8,10 3 TOTAL 20 Tabel 3.6 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2 TINGKAT NO. SOAL JUMLAH KESUKARAN MUDAH 1,2,3,7,8,16,19,20 8 SEDANG 4,5,6,11,12,13,14,15,17,18 10 SUKAR 9,10 2 TOTAL 20

44 3.10 Indikator Kerja Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor nilai dari siswa SD Negeri Tejosari. Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang mencapai KKM 70 lebih dari 27 siswa yaitu 87.09%. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 a) Perencanaan 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran example non example dengan media gambar. 2. Menyiapkan media yang digunakan. 3. Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran. 4. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan 1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4. Menjelaskan garis besar materi pelajaran. 5. Memberikan contoh gambar yang harus dipecahkan (melalui gambar). 6. Konsep atau prinsip yang dikemukakan harus secara jelas. 7. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan untuk berdiskusi. 8. Membagikan contoh gambar untuk didiskusikan kepada setiap kelompok siswa. 9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi.

45 10. Mengamati kegiatan berdiskusi dengan pertanyaan dengan mengarah pada proses diskusi. 11. Mempersilahkan perwakilan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas 12. Memuji siswa yang aktif dalam proses diskusi. 13. Membuat kesimpulan 14. Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer yaitu guru kelas. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran example non example dengan media gambar. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus 2, apabila pada siklus 1 belum mencapai batas ketuntasan hasil seperti yang diinginkan. Siklus 2 a) Perencanaan 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran example non example dengan media gambar. 2. Menyiapkan media yang digunakan. 3. Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan 1. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2. Memotivasi siswa dengan bertaya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan.

46 4. Memberikan contoh gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran. (melalui gambar-gambar). 5. Konsep atau prinsip yang dikemukakan harus secara jelas. 6. Mempersiapkan setting kelas dan contoh gambar untuk didiskusikan oleh siswa. 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. 8. Hasil diskusi siswa dicatat di kertas. 9. Mempersilahkan kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. 10. Memuji siswa yang aktif dalam proses penemuan. 11. Membuat kesimpulan 12. Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi pada siklus 2 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran example non example dengan media gambar. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus 1 setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tejosari dapat meningkat. 3.11 Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata yaitu deskriftif kualitatif yaitu hasil observasi terhadap pembelajaran menggunakan metode example non example. Sedangkan deskriftif kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar anak yang berupa tes tertulis (pilihan ganda).