JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

Dommy Dyotama Satria

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

Analisis Kualitas Layanan Website Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya I Dengan Menggunakan Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Leonita Ayu Sinta Dewi

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

With AMOS Application

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

Bab 3. Metode Penelitian

Evaluasi Kesuksesan Penerapan E-Government Berdasarkan E-Govsqual (Studi Kasus : Portal Pemerintah Kota Denpasar)

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI TERHADAP TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 : Model Penelitian 1) Karateristik dari Trustees (E-Commerce Vendor) Berikut merupakan karateristik dari trustees :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisis Hubungan Persepsi dan Kepuasan Perusahaan terhadap E-Government di Nusa Tenggara Barat Riza Prapascatama Agusdin dan Mudjahidin, ST., MT Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: mudjahidin@is.its.ac.id Penerapan e-government di Provinsi Nusa Tenggara Barat direncanakan mampu dirasakan tidak hanya oleh masyarakat tetapi perusahaan-perusahaan disekitarnya. Kedepannya perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan e-government dalam memenuhi kebutuhan bisnis nya. Pemerintah NTB yang telah menerapkan e-government belum mengetahui sejauh mana pengaruh e-government terhadap perusahaan. Untuk itu perlu dilakukannya analisis pengaruh e-government terhadap perusahaan. Dilakukan nya analisis dengan menggunakan model struktural pada paper Business perceptions and satisfaction with e- government: Findings from a Canadian Survey (Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012). Pada Model terdapat tiga variabel laten yaitu Satisfaction With E-Government Website, Regulatory Changes, dan Perception of Government. Tiga variabel laten diukur dengan indikator - indikator, terdapat tiga indikator pengukur disetiap variabel nya. Model struktural tersebut di analisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model). Full Model di analisis menggunakan SEM ternyata model tersebut belum fit karena belum memenuhi kriteria Goodnes of Fit sehingga dilakukan modifikasi model. Setelah dilakukan modifikasi model, model telah menjadi fit dan setiap variabel nya berpengaruh signifikan. Dimana hasil dari penelitian ini ada nya keterkaitan antara Persepsi dan Kepuasan Perusahaan, apabila persepsi baik dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap pemerintah akan meningkatkan kepuasan terhadap pemerintah akhirnya implementasi e-government bisa lancar. Kata Kunci : e-government, NTB, Penelitian Survei, Perusahaan NTB P I. PENDAHULUAN ada paper Business perceptions and satisfaction with e- government: Findings from a Canadian Survey (Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012) terdapat model struktural yang digunakan untuk analisis e-government pada negara kanada. Analisis yang dilakukan adalah untuk melihat hubungan persepsi dan kepuasan perusahaan terhadap e- government. Kanada adalah negara maju dengan teknologi nya, dan juga penerapan e-government yang telah lama. Model struktural dari paper ini akan coba di implementasikan di tempat dengan teknologi yang masih berkembang dan juga tempat yang masih baru dalam melakukan implementasi e-government. Provinsi Nusa Tenggara Barat di negara Indonesia dipilih karena Indonesia adalah negara berkembang dan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang masih baru dalam melakukan implementasi e-government. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen dalam menerapkan manajemen e- government di berbagai urusan pemerintah yang menjadi kewenangannya. Hal ini bisa dilihat dari pemanfaatan teknologi informasi dalam aplikasi perkantoran, proses penjaringan aspirasi dan penginformasian hasil pembangunan yang telah dicapai [1]. Penerapan e-government ini direncanakan akan mampu dirasakan tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh perusahaan perusahaan di Provinsi NTB. Kedepannya perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan e- governmentdalam memenuhi kebutuhan bisnis nya. Dalam proses peningkatan pengaruh e-government khususnya yang dapat dirasakaan perusahaan maka perlu dilakukan penelitian penerapan e-government dari sudut pandang perusahaan, dikarenakan juga belum pernah dilakukannya penelitian penerapan e-government terhadap perusahan yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilakukan nya penelitian ini juga didasarkan karena sebagian besar penelitian hanya berfokus pada warga sebagai pengguna, sangat sedikit penelitian yang meneliti pengaruh e-government terhadap perusahaan[2]. Model struktural tersebut di analisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model). SEM digunakan karena pada model terdapat variabel - variabel laten yang akan dianalisis. Dari penelitian ini hasil nya bisa digunakan sebagai evaluasi terhadap e-governemnt yang telah diterapkan saat ini. A. Tinjauan Pustaka II. METODOLOGI PENELITIAN Perception of Government yang dimaksud disini adalah persepsi dari perusahaan terhadap pemerintah. Dimana dalam penelitian ini menguji apakah perusahaan yang memiliki persepsi positif terhadap pemerintah akan berpengaruh pada kepuasan terhadap e-government yang diukur dengan Value Taxes, Acces Service dan Acces Info. Regulatory Changes yang dimaksudkan disini adalah keterlibatan perusahaan dalam suatu pengembangan regulasi. Pada penelitian ini menguji apakah perubahan regulasi berdampak pada kepuasan perusahaan terhadap implementasi e-government yang di ukur dengan Input, Info Impact dan Adequate Time. Satisfaction with e-government Website yang dimaksud adalah seberapa

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 puas perusahaan terhadap e-government yang dilihat dari website/internet pemerintah yang diukur dengan Quality Website, Info Obtained dan Overall Satisfied. Structural Equation Modeling (SEM) adalah metode statistik yang menggabungkan antara analisis variabel (factor analysis) dengan model persamaan simultan (simultaneous equation modeling). Di dalam SEM dibutuhkan sampel yang sangat besar yaitu 100-200 sampel [4]. Di dalam menilai sebuah model maka diperlukan Goodnes of Fit Index. Berikut adalah kerangka model teoritis yang di adopsi dari paper (Christoper G. Reddick, Jeffrey Roy, 2012). Gambar 1 : Model Struktural [3] Model teoritis yang di adopsi dari paper Business perceptions and satisfaction with e-government: Findings from a Canadian Survey yang dibuat oleh Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012. Terdapat tiga variabel, di tiap variabel terdapat tiga indikator pengukur yang berarti terdapat sembilan indikator. Ketiga variabel termasuk variabel endogen (dependen) karena setiap variabel mempunyai keterkaitan. Model ini yang nantinya akan diuji oleh SEM.. III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. Responden Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana pada Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menguji model yang dibuat oleh Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy di Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap e-government yang diterapkan oleh pemerintah. Dalam penggunaan SEM penentuan jumlah sampel harus dalam ukuran besar agar hasil yang didapat mempunyai kredibilitas yang cukup. Untuk model SEM dengan jumlah variabel laten sampai dengan lima buah dan setiap variabel laten dijelaskan oleh tiga atau lebih indikator, jumlah sampel 100-150 data sudah dianggap memadai [4]. Untuk responden yaitu perusahaan menengah, dikatakan perusahaan menengah dikarenakan perusahaan mempunyai kekayaan bersih >500 Juta Rupiah sampai dengan Rp.10M dengan omzet pertahunnya Rp.1M sampai dengan Rp.50M (berdasarkan RUU 2008 tentang UMKM), dengan target pengisi kuisoner adalah direktur utama perusahaan atau yang setingkat/sejajar dengan direktur utama.. B. Kuesioner Pembuatan kuisoner didasarkan pada indikator variabel - variabel yang mengacu pada Model yang terlihat pada Gambar 1. Dalam studi kasus menggunakan semua variabel yang ada pada model tersebut yang menyesuaikan dengan kondisi pada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tiap indikator terwakilkan dengan satu pernyataan/pernyataan pada kuisoner. Untuk mengetahui informasi pengisi/responden dari kuisoner dicantumkan pada kuisoner Nama Perusahaan, Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota, Lama Perusahaan Beroperasi dan Jenis Usaha. Setelah itu ada pilihan apakah responden menggunakan/memanfaatkan website/internet pemerintah atau tidak menggunakan /memanfaatkan. Responden diminta mengisi dengan nilai 1 jika Sangat Tidak Setuju, nilai 2 jika Tidak Setuju, nilai 3 jika Netral, nilai 4 jika Setuju, dan nilai 5 jika Sangat Setuju. Pertanyaan/Pernyataan diadopsi dari paper dan menyesuaikan dari studi kasus. Tabel 1: Indikator Tiap Variabel Kode Variabel Indikator X1 Quality Website X2 Satisfaction with e- Info Obtained X3 government website Overall Satisfied X4 Value Taxes X5 Perception of Government Acces Service X6 Acces Info X7 Input X8 Regulatory Changes Info Impact X9 Adequate Time Penyebaran dilakukan ke perusahaan - perusahaan menengah pada Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan pengisi/respondennya adalah direktur utama atau setara. Kuisoner diberikan kepada responden lalu responden dibimbing dalam pengisian kuisoner untuk meminimalisir kesalahan persepsi pengisian. Untuk kuisoner yang disebarkan sebanyak 150 buah. Kuisoner yang didapatkan telah memenuhi persyaratan jumlah minimum pengolahan data SEM.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 dinyatakan valid, jika memiliki nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5) [4]. Dan terlihat pada tabel 2 semua indikator telah valid. Berikut hasil CFA validitas konvergen. Tabel 2 : Validitas Konvergen Gambar 2 : Pengguna Internet Pemerintah Dari data yang telah dikumpulkan terdapat Perusahaan yang memanfaatkan internet pemerintah dan juga yang tidak memanfaatkan. Data yang akan digunakan yaitu Perusahaan yang memanfaatkan Internet Pemerintah dikarenakan dalam penelitian ini perusahaan yang pernah menggunakan e- government pemerintah NTB. Dari gambar 2 dapat diketahui jumlah responden berdasarkan Perusahaan yang memanfaatkan E-Government. Untuk responden Perusahaan yang memanfaatkan sebesar 69%, sedangkan yang tidak memanfaatkan sebesar 31%. Dari 150 kuisoner yang tersebar ada 47 responden yang tidak memanfaatkan internet pemerintah dan 103 yang memanfaatkan. Data yang akan digunakan yaitu responden yang memanfaatkan internet pemerintah, jadi data yang digunakan untuk penelitian selanjutnya sebesar 100 karena telah mencukupi untuk melakukan analisis SEM. C. Uji Normalitas Data Untuk analisis SEM mensyaratkan data yang berdistribusi normal, sehingga nantinya hasil analisis tidak menjadi bias. Untuk itu dilakukannya uji normalitas data. Untuk mengetahui data tersebut normal caranya adalah dengan mengamati skewness value. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut sebagai z-value. Bila z-value > z-tabel maka distribusi data tidak normal. Z-tabel dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki. Misalnya, bila nilai yang dihitung lebih besar dari ± 2,58 berarti asumsi normalitas ditolak [4]. Nilai skewness yang diluar antara -2,58 sampai +2,58 dapat dikategorikan tidak berdistribusi normal. Untuk data yang di analisis adalah Multivariate. Untuk data multivariate yang di asumsikan normal diamatai pada baris terakhir assesment of normality hasil yang keluar yaitu 1,495 sehingga data dikatakan berdistribusi normal sehingga dapat digunakan untuk analisis. D. Confirmatory Factor Analysis Confirmatory Factor Analysis (CFA) bertujuan untuk menguji apakah indikator-indikator tersebut merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten (unidimensional). Ada dua tahap pada CFA ini yaitu melakukan uji validitas konvergen dan uji koefisien relibilitas. Uji validitas konvergen dapat diketahui dengan melihat seluruh indikator, dan Indikator Factor Loading (Estimate) Nilai Kritis Proses selanjutnya yang dilakukan setelah uji validitas konvergen adalah uji koefisien relibilitas. Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach s Alpha pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,6[4]. Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan. Tabel 3 : Koefisien Relibilitas E. Full Model Structural Equation Modelling Keterangan X1 0,628 0.5 Valid X2 0,536 0,5 Valid X3 0,846 0,5 Valid X4 0,822 0.5 Valid X5 0,549 0,5 Valid X6 0,731 0,5 Valid X7 0,685 0.5 Valid X8 0,727 0,5 Valid X9 0,691 0,5 Valid Proses selanjutnya setelah melakukan confirmatory factor analysis. Berikut adalah hasil pengolahan full model structural equation modelling yang sudah dilakukan modifikasi karena kriteria goodness of fit nya belum baik.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 faktor tersebut signifikan. Kemudian, apabila P-value kurang dari 0.05 maka faktor tersebut signifikan pula. Gambar 2: Full Model SEM Berikut adalah hasil goodness of fit dari full model structural equation modelling hasil modifikasi. Tabel 4 : Goodnes Off Fit Goodness of Fit Index Hasil Cut Off Value Kriteria Likelihood Chi Square 22,987 Diharapkan kecil Probability 0,191 0,05 CMIN/DF 1,277 3,00 RMSEA 0,053 0,08 GFI 0,951 >0,9 AGFI 0,877 >0,9 TLI 0,981 0,90 CFI 0,991 >0.90 Marginal Dari hasil tabel di atas, maka diketahui bahwa seluruh kriteria model sudah fit sehingga model dapat dikatakan dapat diterima. Langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi parameter untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Berikut adalah hasil estimasi parameter Tabel 5 : Signifikansi Keterangan signifikansi berdasarkan nilai CR dan P-value. Apabila CR lebih dari 1.96 untuk tingkat signifikasi 5%, maka IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Permasalahan 1 Untuk menjawab dari permasalahan pertama Apakah kepercayaan dan keyakinan yang lebih besar terhadap pemerintah akan dapat meningkatkan kepuasan terhadap e- government?, maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Satisfaction with E-Government Website dan Perception of Government dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan P-Value yang terdapat pada tabel. Untuk nilai korelasi Satisfaction with e-government website dan Perception of Government adalah sebesar 1,19 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 5,521 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Pertama yaitu Apakah kepercayaan dan keyakinan yang lebih besar terhadap pemerintah akan dapat meningkatkan kepuasan terhadap e- government? dan jawaban dari pertanyaan ini adalah iya dengan artian Kepercayaan dan keyakinan terhadap pemerintah dapat meningkatkan kepuasan terhadap e- government. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan dari Perception of Government dengan Satisfaction with e-government website. Hasil ini menunjukan bahwa perusahaan perusahaan menengah keatas telah memiliki kepercayaan dan keyakinan yang tinggi terhadap pemerintah, dengan tingkat kepercayaan tinggi dari perusahaan perusahaan tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepuasan terhadap implmentasi e-government di NTB. Bisa dikatakan kepuasan terhadap website pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan tiap perusahaan yang menggunakan. Hal ini juga mendukung dari penelitian Parent at All tahun 2005 yang mengatakan e-government dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah [5]. 2. Permasalahan 2 Untuk menjawab dari permasalahan Kedua Apakah dengan dilibatkannya perusahaan dalam perubahan peraturan bisa mempengaruhi persepsi perusahaan terhadap pemerintah?, maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Perception of Government dan Regulatory Changes dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan P- Value. Untuk nilai korelasi Perception of Government dan Regulatory Changes adalah sebesar 0,97 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 5,306 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Kedua yaitu Apakah dengan dilibatkannya perusahaan dalam perubahan peraturan bisa mempengaruhi persepsi perusahaan terhadap pemerintah? dan jawaban dari pertanyaan ini adalah iya dengan artian dilibatkan nya perusahaan dalam perubahan regulasi/peraturan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5 dapat mempengaruhi persepsi dari perusahaan terhadap pemerintah. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan Regulatory Changes dengan Perception of Government. Hasil ini menunjukan suatu keterlibatan perusahaan perusahaan menengah ketas di NTB dalam penyusunan peraturan di NTB, dengan keterlibatan nya dapat menimbulkan persepsi positif terhadap pemerintah karena telah diberikannya wewenang untuk menyusun peraturan pemerintah NTB dan hal ini sesuai dengan teori dari Hilman and Hitt tahun 1999 yang mengatakan Kolaborasi dan inklusi dengan perusahaan akan lebih cenderung mendukung proyek e-government [6]. 3. Permasalahan 3 Untuk menjawab dari permasalahan Ketiga Apakah ada hubungan antara perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan, termasuk peraturan tentang proses pengawasan perusahaan, dengan kepuasan terhadap e- government?, maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Satisfaction with e-government website dan Regulatory Changes dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan P-Value. Untuk nilai korelasi Satisfaction with e-government website dan Regulatory Changes adalah sebesar 0,95 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 4,562 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Ketiga yaitu Apakah ada hubungan antara perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan, termasuk peraturan tentang proses pengawasan perusahaan, dengan kepuasan terhadap e-government? dan jawaban dari pertanyaan ini adalah iya dengan artian adanya hubungan perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan dengan kepuasan terhadap e-government. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan Satisfaction with e-government website dengan Regulatory Changes. Hasil ini menunjukan dimana perusahaan yang memberikan kontribusi terhadap penyusunan peraturan akan lebih puas terhadap implementasi e-government oleh pemerintah, semakin sering kontribusi perusahaan terhadap penyusunan peraturan pemerintah NTB maka tingkat kepuasan terhadap e-government akan tinggi dan hal ini sesuai dengan teori dari Wang and Wart tahun 2007 yang mengatakan Lingkungan perusahaan yang inklusif, dalam pengembangan peraturan, akan berdampak pada peningkatan kemauan suatu perusahaan untuk menggunakan layanan baru, seperti e- goverment, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan terhadap layanan online [7]. 4. Analisis Tiap Indikator Setiap variabel latern mempunyai indikator sebagai pengukur dari variabel latern tersebut, dan pada model terlihat ada 3 variabel latern dengan tiap variabel latern tersebut ada tiga indikator pengukurnya. a. Satisfaction with e-government website Pada hasil ini ini terlihat hal yang tidak wajar. Pada Quality Website yang berarti adalah kualitas website dari pemerintah NTB dan Informasi yang diberikan pada website pemerintah dengan Overall Satisfied yang berarti layanan internet secara keseluruhan pemerintah NTB. Pada Quality Website terdapat nilai 0,66 yang menandakan kualitas website yang bagus sedangkan Info Obtained nilai 0,45 yang menandakan Informasi yang diberikan biasa saja (standart). Tetapi angka yang ditunjukan pada Overall Satisfied 0,87 yang berarti layanan internet dari pemerintah NTB secara keseluruhan sudah sangat bagus. Hal ini dikatakan tidak wajar karena kualitas website yang bagus dan informasi yang diberikan pada website biasa saja tetapi layanan internet secara keseluruhan dari pemerintah NTB sangat bagus. Indikator ini mempunyai nilai tinggi berarti ada indikator lain tambahan. Disini dapat diberikan hipotesis bahwa ada nya indikator lain yang perlu ditambahkan dari variabel Satisfaction with e-government website. Karena dilihat dari indikator Overall Satisfied yang sangat bagus tetapi quality website yang bagus dan info obtained yang biasa berarti ada hal lain yang bisa membuat overall satisfied menjadi sangat bagus. b. Perception of Government Perusahaan - perusahaan di Nusa Tenggara Barat setuju bahwa mereka mendapatkan manfaat dari pajak yang telah mereka bayar ke pemerintah dikarenakan implementasi e- government di Mataram yang baru diterapkan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan sehingga mereka dengan mudah mendapatkan informasi - informasi terkini terkait regulasi baru yang akan atau sedang diterapkan oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat. Layanan yang diberikan terhadap perusahaan masih cukup biasa dikarenakan implementasi ini masih dikatakan baru sehingga layanan yang diberikan belum terlalu maksimal dan harus lebih ditingkatkan lagi. c. Regulatory Changes Peraturan - peraturan yang terkait dengan dunia usaha pada provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengakomodir setiap kepentingan perusahaan - perusahaan yang berada di Nusa Tenggara Barat, hal ini dikarenakan Komunitas perusahaan di Nusa Tenggara Barat memberikan kontribusi terhadap pemerintah dalam pembuatan peraturan pemerintah yang terkait dengan dunia usaha. Pemerintah juga memberikan waktu yang cukup terhadap perusahaan untuk beradaptasi dengan peraturan - peraturan baru yang diterapkan V. KESIMPULAN/RINGKASAN Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan suatu perusahaan menengah keatas pada Nusa Tenggara Barat terhadap pemerintah berpengaruh terhadap kepuasan perusahaan terhadap pemerintah termasuk kepuasan terhadap implementasi yang e-government yang dilakukan pemerintah. Semakin tinggi tingkat kepercayaan perusahaan menengah ketas ini maka semakin tinggi kepuasan nya terhadap implementasi e-government tersebut

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6. dimana e-government ini dapat juga meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah. 2. Suatu Perubahan Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat dapat mempengaruhi persepsi perusahaan - perusahaan menengah keatas di Nusa Tenggara Barat. Dimana perubahan suatu regulasi telah mengakomodir setiap perusahaan - perusahaan menengah keatas dan juga setiap perusahaan menengah keatas diberikan waktu untuk menyesuaikan dengan suatu regulasi baru maka persepsi perusahaan - perusahaan menengah keatas terhadap pemerintah NTB telah baik dilihat dari setiap perusahaan - perusahaan menengah keatas merasa mendapatkan manfaat dari yang mereka bayarkan dan kemudahan perusahaan menengah keatas dalam mengakses informasi sehingga bisa dengan cepat menaati regulasi dari pemerintah. 3. Kepuasan perusahaan menengah keatas terhadap implementasi e-government sangat dipengaruhi dari peraturan - peraturan pemerintah terkait dengan dunia usaha (perusahaan). Kepuasan dari segi kualitas website pemerintah dan secara keseluruhan dalam melakukan akses melalui internet telah diarasakan karena perusahaan - perusahaan di NTB ikut berkontribusi dalam pembuatan regulasi dan juga perubahan regulasi yang mempengaruhi perusahaan menengah keatas dapat mengakomodir setiap kepentingan dari perusahaan - perusahaan tersebut. Dari regulasi - regulasi pemerintah ini yang hasil nya dapat membuat kualitas website dan akses layanan pemerintah NTB secara keseluruhan melalui internet menjadi bagus dimata perusahaan - perusahaan menengah keatas di NTB. 4. Rekomendasi yang akan diberikan berupa peningkatan layanan pemerintah NTB terhadap perusahaan perusahaan dan penambahan informasi yang berada pada website resmi pemerintah. 5. Persepsi dan Kepuasan Perusahaan saling memiliki keterkaitan, berdasarkan model apabila persepsi baik dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap pemerintah akan meningkatkan kepuasan terhadap pemerintah akhirnya implementasi e-government bisa lancar. Adapun saran untuk penelitian mendatang adalah : 1. Untuk responden/sampel lebih diperbanyak karena dirasa 150 perusahaan masih kurang mewakili perusahaan perusahaan menengah ketas lainnya. 2. Untuk batasan responden/sampel tidak hanya perusahaan menengah keatas tetapi semua jenis perusahaan seperti perusahaan kecil atau mikro. 3. Pada penerapannya di Nusa Tenggara Barat model dari Christoper G. Reddick, Jeffrey Roy, 2012 perlu ada nya penambahan indikator pada variabel Satisfaction with e- government website. Indikator yang disarankan yaitu Kecepatan mengakses website. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Agusdin. 2012. Laporan Evaluasi e-government Nusa Tenggara Barat. NTB. 2012 [2] Cohen, J. E. Citizen satisfaction with contacting government on the Internet. Information Policy, 2006 [3] Christoper G.Redick and Jeffrey Roy. Bussines Perceptions and Satisfaction with e-government : Findings from Canadian Survey. Universty of Texas. 2012 [4] Singgih Santoso, Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS, Elex Media Komputindo Jakarta, 2007 [5] Parent, M., Vandebeek, C. A., & Gemino, A. C. Building citizen trust through e-government. Government Information Quarterly. 2005 [6] Hillman, A. J., & Hitt, M. A. Corporate political strategy formulation: A model of approach, participation, and strategy decisions. The Academy of Management Review. 1999 [7] Wang, X., & Wart, M. W. When public participation in administration leads to trust: An empirical assessment of managers' perceptions. Public Administration Review. 2007