MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Masinis lapor. Masinis menyerahkan handel RH & T.200. Pengawas menanyakan keadaan lok selama dilintas.

B. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive

1. EMISI GAS BUANG EURO2

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).


Air Compressor J Series

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.


PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

Konstruksi CVT. Parts name

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

Perawatan System C V T

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Air Compressor L Series

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

TROUBLESHOOTING AC MOBIL

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

Petunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

AC (AIR CONDITIONER)

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak


BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Air Compressor Medium Pressure

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB II. LANDASAN TEORI

LEMBAR SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TOPIK LIMBAH DI LINGKUNGAN KERJA. Meningkatnya Polusi Udara di Bandung

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

Langkah Persiapan Langkah Pelaksanaan Pengerjaan Langkah Perawatan

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

Transkripsi:

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor b. Maksimum Temperatur ruang yang direkomendasikan adalah 40 o C (104 o F). Jika temperatur ruang lebih dari itu maka diperlukan ventilasi yang memadahi 2. Instalasi Motor a. Cek suplay listrik ke motor, Tegangan, phasa dan frekuensi dengan mencocokan name plate yang tertera pada motor. b. Pasang V-belt seperti gambar berikut (gbr :1) Instalasi V-belt c. Cek Tegangan V-belt seusaikan tegangan dengan cara seperti ditunjukan pada gambar berikut ini. Declination kira-kira3/8-1/2 inchi. (gbr :2) Tegangan pada V-belt Catatan : - Tegangan V-Belt yang terlalu kencang menyebabkan oveloading motor dan V-belt akan cepat putus. - Teganan V-Belt yang terlalu longar menyebabkan kecepatan yang tidak stabil dan V- Belt akan cepat panas. - Untuk mengubah tegangan dilakukan dengan mengedurkan baut pada motor dan menggeser motor pada base, gunakan lever jika dibutuhkan.

3. Wiring/Pengawatan Sistem pengawatan dapat dilihat pada manual book. Penggunaan kabel listrik yang sesuai ukuran dapat menghantarkan beban arus listrik motor tanpa mengakibatkan tegangan turun yang berlebih. Ikutilah pedoman pengawatan sesuai kode standart listrik nasional atau kode listrik lokal penyedia, penyambungan dan pemutusan switch. 4. Tindakan Pencegahan untuk Keamaan a. Instal cover pengaman belt dan yang menghubungkan motor dengan penggerak piston. Akan lebih baik apabila letak flywheel menghadap ke dinding. Agar mudah dalam melakukan perawatan mesin, jarak minimal unit compresor ke dinding yaitu 2 feet. b. Matikan dan pastikan terkunci switch sambungan listrik sebelum melakukan perawatan atau perbaikan pada unit untuk mencegah unit bekerja secara tiba-tiba. c. Buang semua tekanan udara dari sistem sebelum melakukan perkerjaan pada unit, hal ini ditujukan untuk tindakan pencegahan. d. Jangan mem by-pass pelindung overcurrent motor. e. Jangan merubah setelan atau hal-hal lain yang mempengaruhi valve pengaman. f. Pastikan unit tidak dapat bergerak/berpindah dengan sendirinya akibat getaran karena dapat memutuskan sambungan kabel, pipa hubung atau sambungan udara penerima. B. PREVENTIF MAINTENANCE Perawatan yang bagus akan menambah umur pakai kompresor anda. Matikan POWER sebelum melakukan servise. 1. Perawatan harian a. Cek level oli tambahkan oli jika diperlukan b. Tab atau buka kran keluaran angin pada tangki penampung setiap 8 jam atau 4 jam tergantung pada kelembaban daerah anda. c. Cek jika didapati sura dan getaran yang tidak seperti biasanya. 2. Perawatan mingguan a. Bersihkan filter air. Penyumbatan pada filter air dapat menyebabkan masalah serius pada efisiensi kompresor dan data menyebabkan overheating. b. Bersihkan semua bagian-bagian luar dari unit kompresor dan motor. Pastikan siripsirip pendingin pada permukaan two-stage comproser dalam kondisi bersih. Kotorankotoran pada kompresor dapat menyebabkan panas yang tinggi karena panas tidak dapat terlepas kelingkungan akibat tetahan oleh kotoran, selain itu juga dapat menyebabkan carbonization oli (kerak karena oli) pada komponen dalam dalam valve. c. Cek valve pengaman secara manual (dengan menaring cincin atau pengungkit) untuk memastikan bahwa tidak terdapat penyumbatan. 3. Perawatan Bulanan a. Lakukan inspeksi sistem secara menyuluruh dari kebocoran. b. Lakukan inspeksi kondisi oli dan lakukan penggantian bila diperlukan. c. Lakukan inspeksi pada tekanan pada v-belt lakukan pengencangan bila diperlukan. 4. Perawatan per 3 Bulanan a. Lakukan penggantian oli secara berkala. b. Lakukan inspeksi pada valve. Bersihkan valve dan head silinder dari kerak karena oli jika dibutuhkan. c. Lakukan pengecakan pada kekencangan baud, mur dan lain sebagainya d. Lakukan pengecekan pada sistem tanpa adanya beban.

C. TROUBLE-SHOOTING Perhatian! Sebelum melakukan perawatan atau perbaikan pastikan compressor dalam keadaan off, matikan sakelar pada kompresor untuk memutuskan power listrik dan buang semua tekanan angin dalam sistem. 1. Flywheel berputar berlawanan arah a. Salah dalam melakukan pemasangan kabel listik pada terminal motor. a. Lakukan pembetulan dalam pemasangan kabel motor 2. Putaran motor terlalu pelan. a. Pelumasan yang tidak sesuai, atau oli terlalu kental b. Turunnya tegangan pada sumber listrik. c. Kerusakan pada pendingin motor a. Ganti oli dengan kekentalan oli yang lebih rendah dan lakukan pengatian secara periodik. b. Hubungi PLN setempat. c. Ganti pendingin motor dengan yang baru. Pelumasan - Gunakan pelumas sesuai dengan yang dianjurkan oleh manufaktur pembuat misal Untuk kompresor pabrikan FUSHENG Dianjurkan untuk mengunakan oli SAE 20 di musim dingin dan SAE 30 di musim panas. - Untuk pelumas yang baik kompresor tidak direkomendasikan bekerja dibawah atau diatas kecepatan RPM yang dianjurkan. - Pertahankan level oli diantara batas atas dan batas minimal seperti yang tertera pengukur oli seperti pada gambar berikut : Level yang seharusnya (gbr :3) Level oli - Matikan kompresor saat menambahkan oli. - Jangan menambahkan oli diatas batas maksimal dan jangan menjalankan kompresor pada keadaan oli dibawah batas minimal. - Lakukan pengantian oli secara berkala untuk pertama kali 100 jam pemakaian, untuk pengantian kedua dan selanjutnya setiap 1000 jam atau sesuai keadaan. Untuk daerah dengan keadaan cuaca, kelembaban yang tidak normal dapat disesuaikan dengan keadaan. 3. Motor tidak dapat berputar. a. Turunnya tegangan pada sumber listrik. b. Putusnya jalur listrik c. Kerusakan pada komponen listrik (kontaktor, Overload relay dll) d. Hubungi PLN setempat. e. Periksa jalur listrik dan ganti dengan yang baru f. Ganti komponen listrik dengan yang baru.

4. Motor berputar akan tetapi tiba-tiba motor tidak dapat berputar. a. Turunnya tegangan pada sumber listrik yang menyebabkan pengaman kontaktor bekerja b. Rusaknya Check Valve (gbr :4) biasanya kerusakan pada spring/pegas chek valve akibat terjadinya kerak/karat dan panas sehingga pegas menjadi getas dan akhirnya patah. (gbr :4) check valve a. Riset kontaktor pengaman pada panel. b. Fungsi kerja check valve : Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. (dari sistem ke tangki), Check valve ini banyak digunakan pada rangkaian pneumatic sebagai pengaman. Sistem Tangki (gbr :5) Diagram check valve Oleh karena kerusakan pegas (pegas putus) maka fungsi kerja check valve tergangu. Biasanya serpihan pegas dapat membuat pegas tidak dapat meregang atau mengendur sehingga angin dari sistem tidak dapat dialirkan ketangki sehingga beban motor menjadi berat dan ahkirnya motor off secara sendirinya. Cara Penyelesaian pertama : Lepaskan check valve dari pipa keluaran dari piston dan dari tangki, kemudian lepas tutup dan ganti spring. Cara Penyelesaian kedua : check valve bisa diperbaiki tanpa membuka tutup dengan cara mengeluarkan serpihan spring yang putus dalam check valve dari bawah (gbr :6), Cara ini kurang efektif tetapi lebih cepat. Cara Penyelesaian ketiga : ganti check valve dengan yang baru. ( gbr :6) check valve

5. Slip pada V-belt a. Tekanan kerja yang terlalu tinggi. b. Tidak benar dalam pemasang belt (lihat gbr 1 dan 2) c. Keausan pada belt a. Turunkan tekanan kerja. (lihat gbr 7,8) b. Lakukan penyetelan ulang (baca bagian istalasi motor) c. Ganti dengan yang baru. Cara melakukan penyetelan/adjustment pada tekanan kerja. Pada kompresor jenis fusheng tekanan kerja diset pada Tekanan tanpa beban (maksimal) : 7 kg/cm 2 Tekanan mulai pembebanan (minimal) : 5 kg/cm 2 Tekanan kerja kompresor dapat diseting atau dirubah sesuai prosedur dibawah ini : Cara pertama Pilot valve control lihat: a.) Seting tekanan maksimal - Lepas/kedurkan baud pengunci atas - Putar baud pengaturan tanpa maksimal searah jarum jam untuk menaikan tekanan masimal dan putar beralawanan arah jarum jam untuk menurunkan tekanan maksimal. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci atas b.) Seting range tekanan - Lepas/kedurkan baud pengunci bawah - Putar baud pengaturan range tekanan searah jarum jam untuk menurunkan range tekanan dan putar beralawanan arah jarum jam untuk menaikan range tekanan. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci bawah. c.) Seting sefety valve (untuk kompresor tanpa pilot valve). - Lakukan juga penyetelan pada safety valve untuk keamanan. - Lepas/kedurkan baud pengunci. - Putar baud penyetel pada safety valve untuk menyesuaikan level tekanan serta menjaga tekanan maksimum dibawah 10 kg/cm 2. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci. Ring Baud pengatur tekanan Baud pengunci atas Baud pengatur tekanan Baud pengunci bawah Pilot valve Safety valve ( gbr :7) pilot valve dan safety valve

Cara kedua Pressure Switch Control: a.) Seting tekanan maksimal. Putar baud pengatur tekanan searah jarum jam tanpa beban untuk meningkatkan tekanan masimal (cut off) dan juga meningkatkan tekanan minimal atau mulai pembebanan (cut in) b.) Seting range tekanan Putar baud pengatur perbedaan tekanan searah jarum jam tanpa beban untuk meningkatkan tekanan masimal (cut off) dan tanpa mempengaruhi tekanan minimal atau mulai pembebanan (cut in). Sehingga range perbedaan tekanan semakin besar. Screw pengatur tekanan tanpa beban Screw pengatur perbedaan set tekanan ground ( gbr :8) check valve 6. Motor listrik terlalu panas a. Tekanan kerja yang terlalu tinggi. b. Tidak benar dalam pemasang belt c. Keausan pada belt a. Turunkan tekanan kerja. (lihat gbr 7,8) b. Lakukan penyetelan ulang (baca bagian istalasi motor) c. Ganti dengan yang baru 7. Silinder tidak dapat bekerja (tidak dapat membangun tekanan) a. Kerusakan pada valve. b. Kebocoran pada safety valve. c. Kebocoran pada lubang baud atau o-ring cover penutup valve. d. Kerusakan pada ring piston. e. Kerusakan pada gasket. a. Ganti komponen valve yang rusak atau ganti set valve yang baru. b. Perbaiki atau ganti safety valve dengan yang baru. c. Kencangkan baud-baud pengunci dan ganti o-ring yang rusak (gbr 10) d. Ganti ring piston dengan yang baru. e. Kerusakan gasket bisa dikarenakan gasket terlalu tipis, atau sobek. Ganti gasket dengan yang baru.

Tahapan-Tahapan pengecekan Mula-mula lepaskan baud pengunci pada inlet dan outlet valve cover. (gbr 9) Inlet dan outlet valve cover (Gbr 9 inlet & outlet cover) Angkat inlet dan outlet valve cover dari silinder head dan keluarkan valve (gbr 10) dan untuk dapat melakukan pengecekan pada valve, seal dan gasket. Inlet valve O-ring Tidak tdpt O-ring (Gbr 10 inlet & outlet cover) Outlet valve a. Ganti komponen valve yang rusak atau ganti set valve yang baru. Plat Dudukan Letak pegas Letak plate (Gbr 11 inlet valve kiri dan outlet valve kanan) (Gbr 12 Contoh kerusakan plate pada outlet valve)

Lakukan pemeriksaan valve sekaligus lakukan pembersihan kerak-kerak pada valve. Untuk kerusakan valve plate ada beberapa kasus sebagai berikut. - Valve kotor dan berkerak sehingga pegas tidak bekerja dengan normal - Spring pada valve putus karena terkena panas yang terus menerus. Cek apakah pegas inlet valve dapat bekerja dengan normal (gbr 11 kiri) - Plate pada valve rusak atau pecah. (gbr12) - Terdapat kotoran/kerak pada valve. - Plat Dudukan pada valve sudah tidak rata. (gbr 11) Jika didapati spring yang rusak atau plate dapat diganti dengan spare part baru tanpa mengganti 1 set valve. Akan lebih baik jika dilakukan penggantian 1 set valve. Lakukan pemeriksaan pula pada kerataaan dudukan valve. 8. Bunyi pada silinder piston yang tidak normal. a. Kurang kencang pada assembly valve. b. Piston menumbuk silinder c. Kerusakan pada bearing. a. Kurang kencang pada assembly valve. b. Piston menumbuk silinder c. Kerusakan pada bearing. Mula-mula temukan terlebih dahulu sumber suara yang tidak normal tersebut. Silinder bagian manakah sumber itu berasal? Caranya Dorong piston kearah ekspansi saat TMA (Gbr 13 inlet cover dan tampilan piston setelah inlet cover) Buka inlet atau outlet valve cover (gbr 9) a. Lakukan pengecekan pada assembly valve, Apabila didapati kondisi assembly vakve pada kondisi yang semestinya, berarti kesalahan hanya pada assembly valve. lakukan pengencangan baud dan pengunci pada valve. b. Lakukan pada pengecekan pada piston, Apabila semua kondisi assembly valve dalam keadaan baik, akan tetapi masih terdapat suara yang tidak normal maka dalam kondisi inlet cover terbuka jalankan mesin kompresor. Pada kondisi ini, ketidaknormalan bunyi pada silinder akan semakin keras sehingga dapat diketahui silinder yang bermasalah tersebut. Selanjutnya : - Lakukan pengecekan Titik Mati Atas (TMA) piston. Apabila TMA piston sampai menumbuk head silinder maka bisa ditambahkan gasket tambahan antara cylinder dan head cylinder.

- Lakukan pengecekan fungsi penghubung seperti pin metal, pin bus. dll. Apabila TMA piston tidak menumbuk silinder, Lakukan dorongan paksa pada kepala piston (gbr 13) untuk memastikan piston tidak kocak yang disebabkan komponen seperti pin metal, pin bus atau bus piston dalam keadaan aus. Piston yang kocak menyebabkan terlemparnya piston melebihi TMA oleh karena gerakan sentrifugal piston menumbuk head silinder. Berikut langkah-langkah dalam melakukan pengecekan piston dan contoh-contoh komponen yang rusak. 1). Lepaskan silinder dan silinder head dari piston (Gbr 14) (Gbr 14 silinder dan silinder head) 2). Lepaskan piston dari conecting rod/setang piston (Gbr 15) Pin bush aus (Gbr 15 Connecting rod kiri dan piston kanan) 3). Lepaskan Conecting rod/setang piston dari crank as. Dengan cara melepas baud pada big end conecting rod. 4). Kemudian lakukan pengecekan komponen komponen yang rusak. - piston : cek Bush piston (tempat pin piston) jika aus ganti (gbr 15) maka harus ganti dengan piston yang baru (Gbr 16 Bush piston yang aus bahkan pecah)

- pin Bush : Cek Pin Bush pada connecting rod jika aus (gbr 15) keluarkan pin bush dari conecting rod. (gbr 15 kiri) ganti dengan pin bush yang baru (Gbr 17 pin Bush piston yang aus ) Hal yang perlu diperhatikan dalam memasang pin bush pada connecting rod. Bush pada connecting rod ini terbuat dari bahan yang lebih lunak dibandingkan dengan pin pistonnya seperti kuningan. Di dalam pin bush terdapat alur untuk pelumasan gerakan pin piston. Mula-mula pasangkan pin bush pada connecting rod, usahakan alur melewati lubang conecting rod. Kemudian lakukan pengeboran melalui lobang oli di connecting rod pada pin bush (gbr 18) (Gbr 18 membuat alur oli pada pin Bush) - pin metal : cek pin metal crank connecting rod (gbr 19) jika aus ganti maka harus komponen yang baru. Berbeda dengan pin bush piston, pin metal ini berbentuk setengah lingkaran (gbr 20) dan bahannya terbuat dari bahan yang lebih lunak dibanding pin bush seperti aluminium. Oleh sebab itu lebih mudah dalam hal pemasangan. (Gbr 19 pin metal pada crank connecting rod)

(Gbr 20 Bentuk dan bahan pin metal pada crank connecting rod) c. Lakukan pada pengecekan pada bearing. Apabila pengecekan pada valve assembly dan piston dalam keadaan bagus, akan tetapi masih didapati bunyi yang tidak normal. Hal ini dimungkinkan karena kerusakan bearing pada crank as, lakukan pengecekan dan pengantian segera mungkin. 9. Kompresor tidak bisa dijalankan bunyi sekring cenderung keras a. Sekring terlalu lembut b. Salah penyambungan c. Overload motor. d. Overload motor sampai pada kerusakan pada outlet valve. e. Crankshaft terlalu sesak a. Ganti dengan yang lebih keras. b. Ganti sambungan. c. Ganti dengan outlet valve yang baru d. Lepaskan crankshaft dan perbaiki. 10. Pemakaian oli pelumas yang berlebihan. a. Kerusakan pada ring piston b. Kerusakan pada piston c. Kerusakan pada silinder a. Ganti dengan yang baru b. Ganti dengan yang baru c. Ganti dengan yang baru