Arrowiyah 1307 100 070 Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si Seminar Tugas Akhir SS091324 1
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Seminar Tugas Akhir SS091324 2
Demam berdarah merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian Lima tahun terakhir ini angka kejadian DBD di Kota Surabaya masih cukup tinggi Maret 2010 372 penderita (rs. Dr. Soetomo) Berbagai upaya telah dilakukan, akan tetapi masih belum dapat mengurangi angka kejadian secara efektif Peta sebaran geografis penyakit sangat berguna untuk mempelajari hubungan antara iklim dengan penyakit. Penelitian sebelumnya belum ada yang membahas mengenai pola sebaran kejadian DBD di Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 3
1. Sasmito, Gunawan, dan Widiatmoko (2006) Membuat model peringatan dini DBD dengan regresi berganda 2. Hidayati (2008) Menyusun model kejadian DBD dengan metode regresi berganda 3. Gumanti (2010) Menyusun model kejadian DBD di Kota Surabaya dengan GSTAR pendekatan spatio-temporal 4. Tottrup, et al (2009) Diabetes di Los Angeles 5. Curtis dan Lee (2010) Angka kematian Bayi di Tanzania 6. Kartika (2007) pola sebaran DBD di Bogor tahun 2005 Seminar Tugas Akhir SS091324 4
Bagaimana persebaran kejadian penyakit DBD di Kota Surabaya? Bagaimana menyusun peta sebaran penyakit DBD di Kota Surabaya dengan menggunakan spatial pattern analysis? Seminar Tugas Akhir SS091324 5
Data penderita DBD 31 kecamatan di Kota Surabaya pada tahun 2006-2009 Seminar Tugas Akhir SS091324 6
Mendeskripsikan kejadian penyakit DBD di Kota Surabaya Menyusun peta kerawanan persebaran penyakit DBD di Kota Surabaya dengan menggunakan spatial pattern analysis Seminar Tugas Akhir SS091324 7
Memberikan informasi early warning bencana persebaran penyakit DBD di Kota Surabaya kepada Pemerintah Daerah Menambah wawasan peneliti tentang metode spatial pattern analysis dalam mengatasi masalah epidemologi Seminar Tugas Akhir SS091324 8
Mengukur : Kedekatan antar lokasi Kesamaan karakteristik lokasi Moran s I : Geary s C : Seminar Tugas Akhir SS091324 9
LISA : Pengujian: H0 : tidak terdapat autokorelasi spasial H1 : terdapat autokorelasi spasial autokorelasi (+)/ autokorelasi (-) Seminar Tugas Akhir SS091324 10
Kuadran II Kuadran I Kuadran III Kuadran IV Seminar Tugas Akhir SS091324 11
Data kejadian DBD Dinas Kesehatan Surabaya Peta administratif Data demografi Jumlah penduduk Kepadatan penduduk BPS Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 12
Seminar Tugas Akhir SS091324 13
Jumlah penderita DBD bulanan per kecamatan di Kota Surabaya Jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 14
Mendeskripsikan penyebaran kejadian DBD Pembuatan peta sebaran dengan Spatial Pattern Analysis. Memetakan kejadian penyakit DBD per bulan antar tahun dalam suatu peta tematik Membandingkan pola yang terbentuk dari bulan ke bulan antar tahun Menghitung ukuran dependensi spasial (autocorrelation) menggunakan indeks Moran s I Mengidentifikasi pola sebaran kejadian berdasarkan indeks Moran s I Menguji dependensi spasial indeks Moran s I Menghitung ukuran dependensi spasial (autocorrelation) menggunakan indeks Geary s C Mengidentifikasi pola sebaran kejadian berdasarkan indeks Geary s C Menguji dependensi spasial indeks Geary s C Membuat dan menganalisis Moran s Scatterplot Menghitung dan menguji dependensi spasial indeks Local Indicator of Spatial Autocorelation (LISA) Seminar Tugas Akhir SS091324 15
Seminar Tugas Akhir SS091324 16
Rata-rata tertinggi : 17,90 Kecamatan Tegalsari Rata-rata terendah: 2.38 Kecamatan Mulyorejo Keragaman tertinggi: 399.54 Kecamatan Tegalsari Keragaman terendah: 6.02 Kecamatan Trenggilis Mejoyo Seminar Tugas Akhir SS091324 17
17285-24861 Tegalsari Surabaya pusat Seminar Tugas Akhir SS091324 18
Banyak terjadi Januari-Juni periode musim hujan (Desember-Maret) dan musim trasisi menuju kemarau (April-Juni) Sedikit terjadi Juli-Desember musim kemarau (Juni-September) dan transisi menuju musim hujan (Oktober-Desember) Surabaya pusat, selatan, timur dan utara, Tertinggi : Maret 2006 Seminar Tugas Akhir SS091324 19
Indikasi 2006 Mengelompok: Januari, Februari, Maret, Agustus, September, Oktober, dan Desember Menyebar: April, Mei, Juni, Juli, dan Nopember 2007 Mengelompok: April, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, dan Desember Menyebar: Januari, Februari, Maret, Mei, Juni Seminar Tugas Akhir SS091324 20
Indikasi 2008 Mengelompok: Januari, Maret, April, Mei, Agustus, Oktober, dan Desember Menyebar: Februari, Juni, Juli, September dan Nopember 2009 Mengelompok: Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, September, dan Oktober Menyebar: Januari, April, Agustus, Nopember, dan Desember Seminar Tugas Akhir SS091324 21
Bulan I E( I ) Z hitung Januari 0.112-0.033 1.339 a Februari 0.099-0.033 1.244 b Signifikan pada α =10% Maret 0.134-0.033 1.596 a April Signifikan -0.039pada α -0.033 =15% -0.057 Mei -0.057-0.033-0.223 Juni -0.043-0.033-0.088 Juli -0.119-0.033-0.886 c Agustus 0.022-0.033 0.695 Signifikan pada α =20% September 0.058-0.033 0.967 c Oktober -0.013-0.033 0.188 Nopember -0.078-0.033-0.440 Desember -0.016-0.033 1.670 a Seminar Tugas Akhir SS091324 22
Berdasarkan tingkat signifikan, menunjukkan bahwa bulan-bulan tersebut mempunyai autokorelasi spasial dengan > 5%. Hal ini mengiindikasikan bahwa kedekatan lokasi kecamatan (ketetanggaan) tidak hanya bersinggungan sisi atau tepi, namun lebih jauh lagi. Dengan demikian matriks pembobot spasial yang digunakan akan lebih sesuai dengan menggunakan pendekatan jarak. Seminar Tugas Akhir SS091324 23
Indikasi 2006 Mengelompok: Januari, Maret, Mei, Nopember, dan Desember Menyebar: Februari, April, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober 2007 Mengelompok: Februari, Maret, April, Mei, Agustus, September, Oktober, dan Desember Menyebar: Januari, Juni, Juli, dan Nopember Seminar Tugas Akhir SS091324 24
Indikasi 2008 Mengelompok: Januari, April, Mei, dan Oktober Menyebar: Februari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Nopember, dan Desember 2009 Mengelompok: Januari, Maret, Mei, Juni, September, dan Oktober Menyebar: Februari, April, Juli, Agustus, Nopember, dan Desember Seminar Tugas Akhir SS091324 25
Bulan C Var (C) Z Januari 0.978 0.019-0.161 Februari 1.024 0.019 0.171 Maret 0.909 0.019-0.653 April 1.064 0.019 0.457 Mei 0.993 0.019-0.053 Juni 1.208 0.019 1.487 a Juli 1.291 0.019 2.079 a Signifikan pada α =10% Agustus 1.356 0.019 2.547 a September 1.011 0.019 0.078 Oktober 1.106 0.019 0.756 Nopember 0.957 0.019-0.304 Desember 0.940 0.019-0.429 Seminar Tugas Akhir SS091324 26
Kuadran HH Kuadran LH Kuadran LL Kuadran HL 7 Rungkut 1 Gayungan 2 Karang Pilang 26 Krembangan 10 Wonokromo 3 Gunung Anyar 4 Jambangan 29 Semampir 11 Sukolilo 5 T. Mejoyo 8 Lakarsantri 13 Gubeng 6 Wonocolo 9 Wiyung 14 Sawahan 12 Dukuh Pakis 15 Sukomanunggal 17 Tegalsari 16 Mulyorejo 18 Tandes 20 Genteng 23 Simokerto 19 Sambikerep 21 Tambaksari 24 Bulak 28 Pakal 22 Bubutan 25 Pabean Cantikan 31 Benowo 30 Kenjeran 27 Asemrowo Seminar Tugas Akhir SS091324 27
Kecamatan Karang pilang, T.Mejoyo, Wonocolo, Lakarsantri, Wiyung, Gubeng, Sukomanunggal, Mulyorejo, Tegalsari, Tandes, Sambikerep, Genteng, Simokerto, Bulak, dan Pabean Cantikan merupakan beberapa kecamatan yang memiliki hubungan spasial dengan kecamatan-kecamatan lain yang berdekatan. Seminar Tugas Akhir SS091324 28
Kejadian DBD di Kota Surabaya sebagian besar terjadi pada musim hujan (Januari-Juni). Kejadian DBD yang tinggi terdapat di wilayah Surabaya utara, pusat sampai timur. Kejadian DBD tertinggi di Kota Surabaya selama 4 tahun terakhir terjadi pada bulan Maret 2006. Terdapat beberapa bulan yang mengindikasikan kejadian DBD Kota Surabaya memiliki hubungan spasial, yaitu bulan Januari, Maret, Juni, Oktober, dan Desember. Beberapa kecamatan yang memiliki keterkaitan antar kecamatan terhadap kejadian DBD, diantaranya: Karang pilang, T.Mejoyo, Wonocolo, Lakarsantri, Wiyung, Gubeng, Sukomanunggal, Mulyorejo, Tegalsari, Tandes, Sambikerep, Genteng, Simokerto, Bulak, dan Pabean Cantikan. Seminar Tugas Akhir SS091324 29
Mobilisasi masyarakat Surabaya yang tinggi menyebabkan kurang sesuainya penggunaan matriks bobot persinggungan (continguity). Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan pembobot jarak dalam pengidentifikasian pola penyebaran DBD di Kota Surabaya. Seminar Tugas Akhir SS091324 30
Curtis J A, Lee A W.(2010).Spatial Pattern of diabetes related health problems for vulneral populations in Los Angeles,USA Gumanti, Dya Novita.(2010). Penerapan metode GSTAR dengan pendekatan Spatio-Temporal untuk memodelkan kejadian demam berdarah, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya Hidayati R. 2008. Model Peringatan Dini Penyakit Demam Berdarah dengan Informasi Unsur Iklim.[Desertasi] Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. Kartika Yoli.2007. Pola Penyebaran Spasial Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun 2005.[Tugas Akhir] Institut Pertanian Bogor Sasmito, Gunawan H, Widiatmoko H.(2006). Informasi Meteorologi Untuk Peringatan Dini Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah DKI Jakarta. Laporan Proyek Pengembangan Meteorologi dan Geofisika Tahun 2006. BMKG Jakarta. Lee Jay, Wong S W David.(2000). Statistical Analysis with Arcview GIS. John Willey & Sons, INC: United Stated of America Seminar Tugas Akhir SS091324 31
Seminar Tugas Akhir SS091324 32