Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324

dokumen-dokumen yang mirip
Spatial Pattern Analysis Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue untuk Informasi Early Warning Bencana di Kota Surabaya

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

2009/ / /2012 (1) (2) (3) (4) 01. Sekolah/ Schools. 02. Kelas/ Classes

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL 1 Defi Mustika Sari, 2 Dwi Endah Kusrini dan 3 Suhartono

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1 Novita Dya Gumanti, 2 Sutikno, 3 Setiawan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

1,526 1, ,024 Sumber : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya Source : Scout Associations, Branch of Surabaya City

Jenis Industri/Type of Industries Sub-District

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ###

Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA

Tabel : Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors (1) (2) (3)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN MODEL SPASIAL

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN PETIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI WILAYAH SURABAYA

Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8%

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

8, ,403 Sumber : Kantor BAPEMAS dan KB Kota Surabaya Source : National Family Planning Coordinating Board Office of Surabaya City

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

PEMETAAN KOTA SURABAYA BERDASARKAN INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN. ANISA BETA CHANDRA R Pembimbing : Dr. Vita Ratnasari, S.Si, M.

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

Pemodelan Jumlah Kasus Hiv dan Aids di Kota Surabaya Menggunakan Bivariate Generalized Poisson Regression

KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya

Rendra Suprobo aji

TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

FINAL PROJECT RESEARCH

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II GAMBARAN UMUM. merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. II-1

PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI JENJANG SD THN 2016 ( Guru kelas I, IV dan Agama )

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu

BAB III HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

DATA POS PIN POLIO TAHUN 2016 SURABAYA SELATAN

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM. 1. Kondisi Geografis

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH PERKEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP EMISI KARBON DIOKSIDA DI KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Banyaknya Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Hotel Number of Hotel, Room, Bed and Employee by Hotel Classification 2011

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 357 / / 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Banyaknya Pasar, Pedagang dan Luas Pasar Menurut Jenisnya *) Number of Markets, Merchants and Marked Areas by Type of Markets *)

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Surat Nomor : 005/ / /2014 Tanggal :

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR INSTANSI GURU TENAGA HONORER KATEGORI II Lampiran Surat : Nomor : 800 / 3013 / /2013 Tanggal : 2 JULI 2013

Perancangan Sistem Distribusi LPG 3Kg di Kota Surabaya Dengan Mempertimbangkan Pertumbuhan Demand

TENTANG KODE WILAYAH UNTUK TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA.

Analisis Pengelompokan Kecamatan Di Surabaya Berdasarkan Indikator Pelayanan Kesehatan

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Pengelompokkan dan Pemetaan Kecamatan Sebagai Dasar Program untuk Mengatasi Masalah-Masalah Sosial-Ekonomi di Kota Surabaya

PENGELOMPOKAN KECAMATAN BERDASARKAN INDIKATOR PEMERATAAN PENDIDIKAN. Listya Ningrum ( ) Dosen Pembimbing: Drs Kresnayana Yahya, M.Sc.

BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA. berikut akan dipaparkan profil CV. Surya Global sebagai berikut:

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH (RSDK) DI KELURAHAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA

Transkripsi:

Arrowiyah 1307 100 070 Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si Seminar Tugas Akhir SS091324 1

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Seminar Tugas Akhir SS091324 2

Demam berdarah merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian Lima tahun terakhir ini angka kejadian DBD di Kota Surabaya masih cukup tinggi Maret 2010 372 penderita (rs. Dr. Soetomo) Berbagai upaya telah dilakukan, akan tetapi masih belum dapat mengurangi angka kejadian secara efektif Peta sebaran geografis penyakit sangat berguna untuk mempelajari hubungan antara iklim dengan penyakit. Penelitian sebelumnya belum ada yang membahas mengenai pola sebaran kejadian DBD di Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 3

1. Sasmito, Gunawan, dan Widiatmoko (2006) Membuat model peringatan dini DBD dengan regresi berganda 2. Hidayati (2008) Menyusun model kejadian DBD dengan metode regresi berganda 3. Gumanti (2010) Menyusun model kejadian DBD di Kota Surabaya dengan GSTAR pendekatan spatio-temporal 4. Tottrup, et al (2009) Diabetes di Los Angeles 5. Curtis dan Lee (2010) Angka kematian Bayi di Tanzania 6. Kartika (2007) pola sebaran DBD di Bogor tahun 2005 Seminar Tugas Akhir SS091324 4

Bagaimana persebaran kejadian penyakit DBD di Kota Surabaya? Bagaimana menyusun peta sebaran penyakit DBD di Kota Surabaya dengan menggunakan spatial pattern analysis? Seminar Tugas Akhir SS091324 5

Data penderita DBD 31 kecamatan di Kota Surabaya pada tahun 2006-2009 Seminar Tugas Akhir SS091324 6

Mendeskripsikan kejadian penyakit DBD di Kota Surabaya Menyusun peta kerawanan persebaran penyakit DBD di Kota Surabaya dengan menggunakan spatial pattern analysis Seminar Tugas Akhir SS091324 7

Memberikan informasi early warning bencana persebaran penyakit DBD di Kota Surabaya kepada Pemerintah Daerah Menambah wawasan peneliti tentang metode spatial pattern analysis dalam mengatasi masalah epidemologi Seminar Tugas Akhir SS091324 8

Mengukur : Kedekatan antar lokasi Kesamaan karakteristik lokasi Moran s I : Geary s C : Seminar Tugas Akhir SS091324 9

LISA : Pengujian: H0 : tidak terdapat autokorelasi spasial H1 : terdapat autokorelasi spasial autokorelasi (+)/ autokorelasi (-) Seminar Tugas Akhir SS091324 10

Kuadran II Kuadran I Kuadran III Kuadran IV Seminar Tugas Akhir SS091324 11

Data kejadian DBD Dinas Kesehatan Surabaya Peta administratif Data demografi Jumlah penduduk Kepadatan penduduk BPS Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 12

Seminar Tugas Akhir SS091324 13

Jumlah penderita DBD bulanan per kecamatan di Kota Surabaya Jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya Seminar Tugas Akhir SS091324 14

Mendeskripsikan penyebaran kejadian DBD Pembuatan peta sebaran dengan Spatial Pattern Analysis. Memetakan kejadian penyakit DBD per bulan antar tahun dalam suatu peta tematik Membandingkan pola yang terbentuk dari bulan ke bulan antar tahun Menghitung ukuran dependensi spasial (autocorrelation) menggunakan indeks Moran s I Mengidentifikasi pola sebaran kejadian berdasarkan indeks Moran s I Menguji dependensi spasial indeks Moran s I Menghitung ukuran dependensi spasial (autocorrelation) menggunakan indeks Geary s C Mengidentifikasi pola sebaran kejadian berdasarkan indeks Geary s C Menguji dependensi spasial indeks Geary s C Membuat dan menganalisis Moran s Scatterplot Menghitung dan menguji dependensi spasial indeks Local Indicator of Spatial Autocorelation (LISA) Seminar Tugas Akhir SS091324 15

Seminar Tugas Akhir SS091324 16

Rata-rata tertinggi : 17,90 Kecamatan Tegalsari Rata-rata terendah: 2.38 Kecamatan Mulyorejo Keragaman tertinggi: 399.54 Kecamatan Tegalsari Keragaman terendah: 6.02 Kecamatan Trenggilis Mejoyo Seminar Tugas Akhir SS091324 17

17285-24861 Tegalsari Surabaya pusat Seminar Tugas Akhir SS091324 18

Banyak terjadi Januari-Juni periode musim hujan (Desember-Maret) dan musim trasisi menuju kemarau (April-Juni) Sedikit terjadi Juli-Desember musim kemarau (Juni-September) dan transisi menuju musim hujan (Oktober-Desember) Surabaya pusat, selatan, timur dan utara, Tertinggi : Maret 2006 Seminar Tugas Akhir SS091324 19

Indikasi 2006 Mengelompok: Januari, Februari, Maret, Agustus, September, Oktober, dan Desember Menyebar: April, Mei, Juni, Juli, dan Nopember 2007 Mengelompok: April, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, dan Desember Menyebar: Januari, Februari, Maret, Mei, Juni Seminar Tugas Akhir SS091324 20

Indikasi 2008 Mengelompok: Januari, Maret, April, Mei, Agustus, Oktober, dan Desember Menyebar: Februari, Juni, Juli, September dan Nopember 2009 Mengelompok: Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, September, dan Oktober Menyebar: Januari, April, Agustus, Nopember, dan Desember Seminar Tugas Akhir SS091324 21

Bulan I E( I ) Z hitung Januari 0.112-0.033 1.339 a Februari 0.099-0.033 1.244 b Signifikan pada α =10% Maret 0.134-0.033 1.596 a April Signifikan -0.039pada α -0.033 =15% -0.057 Mei -0.057-0.033-0.223 Juni -0.043-0.033-0.088 Juli -0.119-0.033-0.886 c Agustus 0.022-0.033 0.695 Signifikan pada α =20% September 0.058-0.033 0.967 c Oktober -0.013-0.033 0.188 Nopember -0.078-0.033-0.440 Desember -0.016-0.033 1.670 a Seminar Tugas Akhir SS091324 22

Berdasarkan tingkat signifikan, menunjukkan bahwa bulan-bulan tersebut mempunyai autokorelasi spasial dengan > 5%. Hal ini mengiindikasikan bahwa kedekatan lokasi kecamatan (ketetanggaan) tidak hanya bersinggungan sisi atau tepi, namun lebih jauh lagi. Dengan demikian matriks pembobot spasial yang digunakan akan lebih sesuai dengan menggunakan pendekatan jarak. Seminar Tugas Akhir SS091324 23

Indikasi 2006 Mengelompok: Januari, Maret, Mei, Nopember, dan Desember Menyebar: Februari, April, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober 2007 Mengelompok: Februari, Maret, April, Mei, Agustus, September, Oktober, dan Desember Menyebar: Januari, Juni, Juli, dan Nopember Seminar Tugas Akhir SS091324 24

Indikasi 2008 Mengelompok: Januari, April, Mei, dan Oktober Menyebar: Februari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Nopember, dan Desember 2009 Mengelompok: Januari, Maret, Mei, Juni, September, dan Oktober Menyebar: Februari, April, Juli, Agustus, Nopember, dan Desember Seminar Tugas Akhir SS091324 25

Bulan C Var (C) Z Januari 0.978 0.019-0.161 Februari 1.024 0.019 0.171 Maret 0.909 0.019-0.653 April 1.064 0.019 0.457 Mei 0.993 0.019-0.053 Juni 1.208 0.019 1.487 a Juli 1.291 0.019 2.079 a Signifikan pada α =10% Agustus 1.356 0.019 2.547 a September 1.011 0.019 0.078 Oktober 1.106 0.019 0.756 Nopember 0.957 0.019-0.304 Desember 0.940 0.019-0.429 Seminar Tugas Akhir SS091324 26

Kuadran HH Kuadran LH Kuadran LL Kuadran HL 7 Rungkut 1 Gayungan 2 Karang Pilang 26 Krembangan 10 Wonokromo 3 Gunung Anyar 4 Jambangan 29 Semampir 11 Sukolilo 5 T. Mejoyo 8 Lakarsantri 13 Gubeng 6 Wonocolo 9 Wiyung 14 Sawahan 12 Dukuh Pakis 15 Sukomanunggal 17 Tegalsari 16 Mulyorejo 18 Tandes 20 Genteng 23 Simokerto 19 Sambikerep 21 Tambaksari 24 Bulak 28 Pakal 22 Bubutan 25 Pabean Cantikan 31 Benowo 30 Kenjeran 27 Asemrowo Seminar Tugas Akhir SS091324 27

Kecamatan Karang pilang, T.Mejoyo, Wonocolo, Lakarsantri, Wiyung, Gubeng, Sukomanunggal, Mulyorejo, Tegalsari, Tandes, Sambikerep, Genteng, Simokerto, Bulak, dan Pabean Cantikan merupakan beberapa kecamatan yang memiliki hubungan spasial dengan kecamatan-kecamatan lain yang berdekatan. Seminar Tugas Akhir SS091324 28

Kejadian DBD di Kota Surabaya sebagian besar terjadi pada musim hujan (Januari-Juni). Kejadian DBD yang tinggi terdapat di wilayah Surabaya utara, pusat sampai timur. Kejadian DBD tertinggi di Kota Surabaya selama 4 tahun terakhir terjadi pada bulan Maret 2006. Terdapat beberapa bulan yang mengindikasikan kejadian DBD Kota Surabaya memiliki hubungan spasial, yaitu bulan Januari, Maret, Juni, Oktober, dan Desember. Beberapa kecamatan yang memiliki keterkaitan antar kecamatan terhadap kejadian DBD, diantaranya: Karang pilang, T.Mejoyo, Wonocolo, Lakarsantri, Wiyung, Gubeng, Sukomanunggal, Mulyorejo, Tegalsari, Tandes, Sambikerep, Genteng, Simokerto, Bulak, dan Pabean Cantikan. Seminar Tugas Akhir SS091324 29

Mobilisasi masyarakat Surabaya yang tinggi menyebabkan kurang sesuainya penggunaan matriks bobot persinggungan (continguity). Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan pembobot jarak dalam pengidentifikasian pola penyebaran DBD di Kota Surabaya. Seminar Tugas Akhir SS091324 30

Curtis J A, Lee A W.(2010).Spatial Pattern of diabetes related health problems for vulneral populations in Los Angeles,USA Gumanti, Dya Novita.(2010). Penerapan metode GSTAR dengan pendekatan Spatio-Temporal untuk memodelkan kejadian demam berdarah, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya Hidayati R. 2008. Model Peringatan Dini Penyakit Demam Berdarah dengan Informasi Unsur Iklim.[Desertasi] Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. Kartika Yoli.2007. Pola Penyebaran Spasial Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun 2005.[Tugas Akhir] Institut Pertanian Bogor Sasmito, Gunawan H, Widiatmoko H.(2006). Informasi Meteorologi Untuk Peringatan Dini Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah DKI Jakarta. Laporan Proyek Pengembangan Meteorologi dan Geofisika Tahun 2006. BMKG Jakarta. Lee Jay, Wong S W David.(2000). Statistical Analysis with Arcview GIS. John Willey & Sons, INC: United Stated of America Seminar Tugas Akhir SS091324 31

Seminar Tugas Akhir SS091324 32