Perancangan Sistem Distribusi LPG 3Kg di Kota Surabaya Dengan Mempertimbangkan Pertumbuhan Demand

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Sistem Distribusi LPG 3Kg di Kota Surabaya Dengan Mempertimbangkan Pertumbuhan Demand"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Perancangan Sistem Distribusi LPG 3Kg di Kota Surabaya Dengan Mempertimbangkan Pertumbuhan Demand Muchlis, Stefanus Eko Wiratno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia eko_w@ie.its.ac.id Abstrak Fasilitas yang dimiliki PT.Pertamina dalam upaya menyalurkan LPG di area Surabaya saat ini masih memiliki keterbatasan dalam memenuhi permintaan. Kondisi pertumbuhan demand yang semakin besar dan bervariasi secara geografis berpotensi menjadikan rancangan sistem distribusi yang diterapkan saat ini terjadi Over Capacity serta Stockout. Terjadinya over capacity dan stockout akan menurunkan efektivitas dan efisiensi dalam sistem distribusi LPG 3Kg. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah langkah untuk melakukan perancangan ulang terhadap jaringan distribusi LPG 3Kg untuk area Surabaya. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan keputusan strategis terkait dengan sistem distribusi yang dapat diterapkan untuk mengakomodasi peningkatan demand hingga tahun Keputusan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa penentuan total fasilitas () yang harus tersedia, keputusan kapasitas fasilitas (), penentuan lokasi dari fasilitas serta coverage area tiap. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan Allocation Model serta Minimum-Cost Method. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan sistem distribusi LPG 3Kg di Kota Surabaya yang menghasilkan Total Revenue maksimal dan Total Transportation Cost minimal. Kata Kunci Kinerja Sistem Distribusi, LPG 3Kg, Pertumbuhan Demand, Rancangan Sistem Distribusi, K I. PENDAHULUAN EBIJAKAN yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No.32429/26/MEM/2006 menyebutkan bahwa perlunya dilakukan upaya konversi dari Minyak Tanah ke LPG bagi konsumen rumah tangga. Terhitung sejak Agustus 2009 PT.Pertamina mulai memberlakukan sistem distribusi yang tertutup (Closed Loop System) untuk mendistribusikan gas LPG 3Kg. Pihak yang terlibat dalam aktivitas distribusi LPG 3Kg ini terdiri dari Filling Plant, Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (), Agen, Pangkalan dan Pengecer (Retailer). Dalam sistem tertutup mensyaratkan bahwa tiap pelaku turunan dibawah hanya diperkenankan untuk di-supply oleh satu pihak yang diatas tingkatnya. Gambar 1 Sistem Distribusi Closed-Loop Gas LPG 3Kg Pada tahun 2011, penyaluran LPG 3 kg di Jawa Timur mencapai MT. Penyaluran itu meningkat 24,8 persen dibanding penyaluran tahun 2010 sebesar MT. Peningkatan itu juga berarti dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan penyaluran LPG 3 Kg Jatim tahun 2009 sebesar MT. Tingkat Konsumsi LPG Jatim (dalam MT) Konsumsi (MT/Tahun) Tingkat Konsumsi (MT) Gambar 2 Tingkat Komsumsi LPG 3Kg Jawa Timur Pada tahun 2012 terhitung sejak bulan Januari hingga Mei 2012 penyaluran mencapai MT dan hingga akhir tahun 2012 jumlah permintaan sebesar Metric Ton. Data permintaan LPG 3Kg tiap kecamatan di Kota Surabaya menunjukan bahwa karakteristik permintaan LPG 3Kg di Kota Surabaya bervariasi secara geografis serta berfluktuasi. Sebaran demand fluktuatif dan bervariasi secara geografis berpotensi untuk menghasilkan biaya distribusi yang lebih tinggi meskipun fluktuasinya dapat diprediksi dengan baik. Tetapi biaya-biaya yang muncul disepanjang supply chain akan tinggi oleh karena permintaan yang berfluktuasi. Kondisi

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: ini sekaligus akan menyebabkan sistem distribusi yang kurang efektif dan efisien. Dengan demikian struktur jarigan supply chain secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja dari aktivitas operasional yang terdapat didalamnya termasuk aktivitas distribusi. Total Cost aktivitas distribusi akan dipengaruhi oleh rancangan sistem distribusi yang diterapkan. Struktur Jaringan Distribusi yang efisien merupakan keunggulan kompetitif dalam aplikasi jaringan logistik. Oleh karena itu perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berapa jumlah yang diperlukan untuk mengakomodasi peningkatan demand LPG 3Kg di Kota Surabaya yang diproyeksikan hingga tahun Keputusan lokasi penempatan baru relatif terhadap eksisting sedemikian rupa sehingga menghasilkan biaya distribusi yang minimal 3. Berapa kapasitas yang dimiliki oleh tiap ketika diproyeksikan peningkatan demand hingga tahun Keputusan cakupan wilayah pemasaran (Coverage area) yang dimiliki oleh tiap pada saat demand diproyeksikan mengalami kenaikan hingga pada tahun 2020 Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan sistem distribusi LPG 3Kg yang diterapkan di Kota Surabaya dengan skenario pertumbuhan demand LPG 3Kg hingga tahun 2020 sehingga dapat meningkatkan capaian indikator kinerja yang digunakan (teknis dan ekonomis). Batasan yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu: 1. pihak di sepanjang rantai distribusi yang diamati adalah Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji () 2. Horizon perencanaan sistem distribusi yang digunakan adalah hingga tahun 2020 Sedangkan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. kontrak kerjasama yang dimiliki tiap saat ini dengan PT.Pertamina akan dilakukan perpanjangan kontrak setelah periode kontrak sekarang telah berakhir yaitu pada tahun Kenaian filling fee yang diterima oleh dari PT.Pertamina pada tahun 2020 sebanding dengan kenaikan biaya transportasi yang dibutuhkan untuk mendistribusikan LPG 3Kg di tiap Kecamatan di Surabaya. 3. Nilai filling fee yang diterima tiap pada tahun 2020 serta biaya transportasi pada tahun 2020 yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai yang berlaku sekarang, karena dalam penelitian ini fokus pada besarnya selisih antara revenue dengan cost yang dibutuhkan 4. Keputusan penambahan jumlah baru tidak menggeser keberadaan eksisting II. METODOLOGI PENELITIAN A. Tahap Identifikasi Permasalahan Dalam tahap identifikasi permasalahan dalam penelitian ini terdiri dari tahap identifikasi masalah, perumusan masalah, penentuan tujuan penelitian dan tinjauan kondisi lapangan. Secara umum dalam tahap ini adalah melakukan pengumpulan informasi terhadap sistem distribusi LPG 3Kg yang diterapkan hingga saat ini. B. Tahap Studi Pustaka Pada tahap ini aktivitas utama yang dilakukan adalam mencari dan mengumpulkan sumber-sumber literatur yang relevan dengan konsep sistem distribusi, Location-Allocation Model, Minimum-Cost Method serta dapat digunakan dalam penyelesaian terhadap permasalahan. Dengan adanya studi pustaka maka akan mendukung rancangan dan metode penelitian yang tepat. C. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi Pada tahap ini akan dilakukan penentuan jenis data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, penentuan sumber data/informasi serta rentang data yang diperlukan untuk menunjang aktivitas penelitian yang dilakukan. Data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Jumlah dan lokasi eksisting di Surabaya 2. Kapasitas Eksisting di Kota Surabaya 3. Coverage area tiap eksisting di Surabaya 4. Tingkat permintaan eksisting dan proyeksi permintaan LPG 3Kg tiap kecamatan di Surabaya hingga tahun Konfigurasi sistem distribusi LPG yang diterapkan di Kota Surabaya D. Tahap Perumusan Model Matematis Pada tahap perumusan model matematis ini yang dilakukan berupa formulasi biaya distribusi yang minimal. Biaya distribusi yang ditentukan adalah biaya transportasi atau perpindahan LPG dari menuju tiap kecamatan yang ada di Surabaya.model matematis yang dirumuskan merupakan Location-Allocation Model. Model matematis dengan tujuan meminimasi biaya transportasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Subject to:

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Tabel 1 Penjelesan Index Formulasi Matematis Location-Allocation Model No Index Penjelasan 1 m Jumlah lokasi potensial untuk dalam hal ini terdapat 6 lokasi, yaitu: Pabean Cantikan,,,, Sukolilo dan 2 n Jumlah customer, dalam hal ini berupa kecamatan di Kota Surabaya yang berjumlah 31 Kecamatan 3 i Index untuk 4 j Index untuk Kecamatan 5 cij Biaya transportasi pemindahan 1 unit komoditas dari i ke lokasi Kecamatan j 6 Fi Biaya tetap untuk membuka dan operasional i 7 Dj Jumlah permintaan LPG 3Kg Kecamatan j 8 xij Jumlah LPG 3Kg yang dikirimkan i ke Kecamatan j 9 yi 1 jika i dibuka dan 0 jika tidak Formulasi matematis tersebut memiliki fungsi tujuan (2.1) untuk meminimalkan biaya transportasi dari tiap (Eksisting dan Baru) ke Kecamatan yang terdapat di Surabaya. Persamaan (2.2) memastikan bahwa masing-masing dari permintaan dari customer telah dipenuhi oleh satu atau lebih dari m fasilitas ( eksisting dan baru). Batasan (2.3) dan (2.4) memastikan bahwa jumlah unit komoditas yang dikirimkan tidak melebihi dari total permintaan customer. Fasilitas i yang tidak mengirimkan sejumlah komoditas ke lokasi customer manapun, maka biaya tetap dan operasional tidak akan terjadi. Batasan (2.4) merupakan batasan non-negativitas untuk jumlah alokasi LPG 3Kg yang dilakukan oleh tiap. E. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini akan dilkukan pengolahan terhadap data dan informasi yang telah diperoleh dari PT.Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya. Pengolahan data yang dilakukan berupa perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi POM for Windows 3. Hasil yang didapatkan dari pengolahan data ini akan diketahui jumlah biaya minimal yang dihasilkan dari sistem distribusi dengan keputusan alokasi dari tiap ke sejumlah kecamatan yang terdapat di Surabaya. F. Tahap Analisis dan Interpretasi Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil perhitungan dan pengolahan data. Analisis yang dilakukan dengan mempertimbangkan variasi dari nilai tiap variabel. Jenis variabel yang telah ditentukan akan diterapkan skenario untuk mengetahui dampak yang dihasilkan terhadap objective function yang ditentukan. G. Tahap Pengambilan Kesimpulan Pada tahap ini merupakan tahap akhir dari aktivitas penelitian yang ditandai oleh tersusunnya butir-butir kesimpulan yang menjawab tujuan dari penelitian yang telah didefinisikan dalam tahap awal. III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. Pertumbuhan Demand Hingga Tahun 2020 dan Coverage area Eksisting tiap Dalam penelitian ini, akan memproyeksikan tingkat permintaan LPG 3Kg di Kota Surabaya hingga tahun Permintaan yang diproyeksikan meliputi permintaan agregat tingkat kota Surabaya dan permintaan tingkat kecamatan yang terdapat di seluruh Surabaya. Berikut merupakan data perumbuhan permintaan LPG 3Kg di Kota Surabaya dan Proyeksi permintaan hingga tahun 2020: Tabel 2 Demand Eksisting LPG 3Kg dan Proyeksi Hingga Tahun 2020 Tahun Demand (MT/Tahun) Pertumbuhan , , % , % , % , % , % , % , % , % , % , % , % Sumber: Pertamina, 2012 Sedangkan coverage area eksisting dari sistem distribusi yang diterapkan adalah sebagai berikut: Tabel 3 Coverage area tiap Eksisting di Surabaya Coverage area PT. Andhika Dian Utama Tandes,Asemrowo, Benowo, Pakal,, Sambikerep Wonokromo,Karang Pilang, Dukuh Pakis, Wiyung, Wonocolo, Sukomanunggal PT. Sarana Gasa Nusraya Tegalsari,Genteng, Bubutan, Pabean Cantikan, Gubeng, Tenggilis, Sawahan Semampir,, Kenjeran, Gunung Anyar, Sukolilo Simokerto, Bulak,,, Mulyorejo B. Perhitungan Jumlah Baru berdasarkan pada Tingkat Demand hingga Tahun 2020 Untuk menentukan jumlah yang diperlukan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan LPG hingga tahun 2020 dilakukan dengan cara menghitung kapasitas rata-rata dari tiap mulai tahun 2012 hingga 2020 untuk tiap jumlah yang dikehendaki. Berikut merupakan metode sederhana dalam penentuan jumlah untuk memenuhi tingkat permintaan hingga tahun Tabel 4 Tingkat Kapasitas Rata-rata tiap berdasarkan Demand per Tahun Hingga Tahun 2020 Kapasitas Rata-rata berdasarkan Demand per Tahun Jumlah Tabel 5 Tingkat Kapasitas Rata-rata tiap berdasarkan Demand per Tahun hingga Tahun 2020 (Lanjutan) Kapasitas Rata-rata berdasarkan Demand per Tahun Jumlah Bagian cell yang di-shading pada Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukan tahun dimana diperlukan penambahan baru. Penambahan pada tahun-tahun tertentu ini dilakukan

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: dengan pertimbangan tingkat kapasitas rata-rata yang dimiliki oleh tiap yang ada. Ketentuan penambahan berdasarkan pada kapasitas ini adalah jika tingkat kapasitas rata-rata mendekati angka Metric Ton maka perlu dilakukan penambahan fasilitas. Hal ini karena sesuai dengan rekomendasi dari PT.Pertamina yang menyebutkan bahwa tiap hendaknya tidak melakukan produksi melebihi nilai 40 Metric Ton per hari atau setara dengan Metric Ton per tahun (hari kerja per tahun adalah 300 hari). C. Perhitungan Location-Allocation Model dengan POM for Windows 3 Untuk melakukan perhitungan dengan Location-Allocation Model diperlukan alternatif lokasi yang akan dipilih. Berikut merupakan alternative lokasi yang digunakan untuk penempatan baru: Tabel 6 Alternatif Lokasi Baru Alternatif Baru Kecamatan Koordinat X A Pabean cantikan B C D Lakasrantri E Sukolilo F Berdasarkan pada Tabel 6 menunjukan terdapat 6 alternatif lokasi untuk baru. Alternatif lokasi yang tersedia ini selanjutnya akan dilakukan pemilihan berdasarkan pada indicator kinerja berupa Total Cost Minimization dan Total Revenue Maximization. Pemilihan alternatif lokasi untuk Baru dilakukan dengan menggunkan software POM for Windows versi 3 dengan menggunakan modul transportation. Perhitungan dengan menggunakan software POM for Windows versi 3 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 7 Pemilihan Alternatif Lokasi Tambahan berdasarkan Jumlah Tambahan dan Objective Pemilihan (untuk jumlah tambahan 3 lokasi) Tambahan Cost Minimal Revenue Maksimal Revenue - Cost Maksimal Pabean Cantikan 3 Sukolilo Tabel 7 menunjukkan tambahan untuk memenuhi demand pada tahun 2020 sebanyak 3 lokasi dari 6 alternatif lokasi yang menghasilkan cost minimal, revenue maksimal dan selisih revenue dengan cost yang maksimal. Tabel 8 Pemilihan Alternatif Lokasi Tambahan berdasarkan Jumlah Tambahan dan Objective Pemilihan (untuk jumlah tambahan 4 lokasi) Tambahan Cost Minimal Revenue Maksimal Revenue - Cost Maksimal 4 Pabean Cantikan Pabean Cantikan Tabel 8 menunjukkan bahwa lokasi yang menghasilkan biaya yang minimal adalah Kecamatan,, dan. Sedangkan 4 lokasi yang menghasilkan revenue maksimal dan selisih revenue dengan cost yang maksimal adalah Kecamatan Pabean Cantikan,, dan. Tabel 9 Pemilihan Alternatif Lokasi Tambahan berdasarkan Jumlah Tambahan dan Objective Pemilihan (untuk jumlah tambahan 5 lokasi) Tambahan Cost Minimal Revenue Maksimal Revenue - Cost Maksimal y 5 Pabean Cantikan Pabean Cantikan Pabean Cantikan Sukolilo Tabel 9 menunjukkan bahwa pemilihan jumlah lokasi dari alternatif yang ada yang dapat memenuhi semua indikator kinerja adalah sebanyak 5 lokasi baru. Lokasi yang menghasilkan cost minimal, revenue maksimal dan selisih revenue dengan cost yang maksimal adalah Kecamatan Pabean Cantikan,,, dan. Keputusan pemilihan lokasi dari alternatif yang ada berdasarkan pada indicator kinerja berpeluang memiliki coverage area yang berbeda untuk tiap (Eksisting dan Baru). Dalam penelitian ini coverage area yang ditentukan adalah berdasarkan pada pemilihan lokasi yang memberikan biaya minimal untuk tiap jumlah penambahan baru yang diperlukan. Secara lebih detil coverage area tersebut dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 10 Coverage area tiap (Eksisting dan Baru) untuk Demand Tahun 2014 yang memiliki Total Cost Minimal untuk Jumlah Tambahan Baru sebanyak 3 Lokasi Sukomanunggal Asemrowo PT. Andhika Dian Utama Pakal Sambikerep Dummy Wonokromo Karang Pilang Dukuh Pakis Pabean Cantikan Semampir Kenjeran Bulak Wonocolo Jambangan Benowo Dummy Tegalsari Genteng Bubutan PT. Sarana Gasa Nusraya Sukolilo Wiyung Jambangan Simokerto Semampir Gunung Anyar Sukolilo Mulyorejo Gubeng Tenggilis Sawahan Gayungan Tandes Dummy TOTAL REVENUE 25,188,348,400 TOTAL COST 685,550, REVENUE - COST 24,502,797,515 Tabel 11 Coverage area tiap (Eksisting dan Baru) untuk Demand Tahun 2016 yang memiliki Total Cost Minimal untuk Jumlah Tambahan Baru sebanyak 4 Lokasi Sukomanunggal PT. Andhika Dian Utama Asemrowo Pakal

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: PT. Sarana Gasa Nusraya Sambikerep Dummy Wonokromo Karang Pilang Dukuh Pakis Simokerto Pabean Cantikan Semampir Wonocolo Jambangan Benowo Dummy Tegalsari Genteng Wiyung Jambangan Genteng Simokerto Gunung Anyar Sukolilo Mulyorejo Gubeng Tenggilis Sawahan Gayungan Tandes Dummy Bubutan Kenjeran Bulak Dummy TOTAL REVENUE 28,945,158,000 TOTAL COST 758,891, REVENUE - COST 28,186,266, Tabel 12 Coverage area tiap (Eksisting dan Baru) untuk Demand Tahun 2018 yang memiliki Total Cost Minimal untuk Jumlah Tambahan Baru sebanyak 5 Lokasi Sukomanunggal Asemrowo PT. Andhika Dian Utama Pakal Sambikerep Sawahan Wonokromo Karang Pilang Dukuh Pakis Pabean Cantikan Semampir Dummy Wonocolo Benowo Dummy Tegalsari Genteng PT. Sarana Gasa Nusraya Wiyung Jambangan Dummy Simokerto Semampir Sukolilo Mulyorejo Gubeng Sawahan Gayungan Tandes Sukolilo Tenggilis Gunung Anyar Dummy Bubutan Kenjeran Bulak Pakal Dummy TOTAL REVENUE 32,086,079,600 TOTAL COST 826,833, REVENUE - COST 31,259,246, Penentuan coverage area sebagaimana ditampilkan pada Tabel 10, Tabel 11 dan Tabel 12 dilakukan berdasarkan scenario penambahan pada tiap tahun dimana penambahan Baru diperlukan. Sedangkan scenario penambahan yang dilakukan secara agregat pada tahun 2020 memiliki hasil yang berbeda untuk tiap penambahan. Berikut merupakan hasil penambahan lokasi secara agregat pada tahun Untuk Penambahan Baru 3 lokasi Penambahan sebanyak 3 lokasi dari 6 alternatif untuk demand tahun 2020 yang menghasilkan total cost minimal adalah sebagai berikut: Tabel 13 Coverage area tiap untuk demand tahun 2020 dan jumlah tambahan 3 lokasi Tenggilis Dummy Sawahan Tandes Tandes ,869 44,425,900 Sukomanunggal ,606 33,320,020 PT. Andhika Dian Utama Asemrowo ,500 8,694,495 Pakal ,216 4,966,324 Sambikerep ,792 35,717,310 Sawahan ,803 6,923,912 Wonokromo ,500 22,961,250 Karang Pilang ,997 13,129,150 Dukuh Pakis ,796 22,033,130 Simokerto ,974 17,642,720 Pabean Cantikan ,500 12,090,560 Semampir ,300 48,382, ,071 7,718,974 Bubutan ,619 4,571,366 Wonocolo ,962 24,980,700 Gayungan ,445 25,459,860 Jambangan ,681 14,171,200 Benowo ,500 10,820,160 Pakal ,979 15,588,500 Tegalsari ,655 15,063,530 Genteng ,172 14,760,180 PT. Sarana Gasa Nusraya Bubutan ,443 20,578,340 Sukolilo ,451 13,512,750 Wiyung ,965 27,011, ,768 13,901,820 Pabean Cantikan Kenjeran ,500 33,359,260 Bulak ,525 7,562,090 Simokerto ,820 4,821,694 Gunung Anyar ,862 27,750,580 Sukolilo ,318 38,029,930 Mulyorejo ,500 19,243,350 Gubeng ,878 29,176, ,500 24,341,130 Tenggilis ,292 13,492,160 TOTAL REVENUE 28,320,000,000 TOTAL COST 676,203,125 REVENUE - COST 27,643,796,875 Tabel 13 menunjukkan pada tahun 2020 jumlah tambahan baru sebanyak 3 lokasi tidak mampu memenuhi tingkat demand (kapasitas maksimal tiap adalah MT/Tahun). Kekurangan pasokan (stoclout) yang terjadi sebesar ,35 MT.

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Untuk Penambahan Baru 4 lokasi Penambahan sebanyak 4 lokasi dari 6 alternatif untuk demand tahun 2020 yang menghasilkan total cost minimal adalah sebagai berikut: Tabel 14 Coverage area tiap untuk demand tahun 2020 dan jumlah tambahan 4 lokasi Dummy Tenggilis Sukomanunggal 3,872 8,606 33,320,020 Asemrowo 1,932 4,500 8,694,495 PT. Andhika Dian Utama Pakal 1,139 8,216 9,354,074 2,265 18,669 42,294,440 Sambikerep 2,792 12,792 35,717, ,414 8,977,568 Wonokromo 5,103 4,500 22,961,250 Karang Pilang 3,285 3,997 13,129,150 Dukuh Pakis 2,826 7,796 22,033,130 Pabean Cantikan 2,687 4,500 12,090,560 Semampir 5,126 8,300 42,546,710 4,187 6,071 25,419,880 Bubutan ,619 2,969,387 1,330 23,162 30,808,690 Wiyung ,245 2,148,999 Wonocolo 3,588 6,962 24,980,700 Gayungan 1,098 13,445 14,756,430 Jambangan 2,121 6,681 14,171,200 Benowo 2,404 4,500 10,820,160 Pakal 1,028 9,979 10,259,220 Tegalsari 3,236 4,655 15,063,530 PT. Sarana Gasa Nusraya Genteng 1,806 8,172 14,760,180 Sukolilo 4,096 11,451 46,899,860 Wiyung 2,862 8,965 25,658,910 Simokerto 3,041 5,820 17,698,620 Semampir 703 7,341 5,161,605 Gunung Anyar 2,814 9,862 27,750,580 Sukolilo 1,166 9,318 10,861,900 Mulyorejo 4,276 4,500 19,243,350 Runtkut Gubeng 4,964 5,878 29,176,800 5,409 4,500 24,341,130 Tenggilis 1,627 8,292 13,492,160 Sawahan 6,613 12,705 84,023,630 Gayungan 796 9,669 7,697,394 Tandes 4,590 4,500 20,657,160 Bubutan 2,916 6,295 18,354,020 Kenjeran 7,413 4,525 33,544,590 Bulak 1,671 4,500 7,520,310 TOTAL REVENUE 31,860,000,000 TOTAL COST 809,359,102 REVENUE - COST 31,050,640,898 Tabel 14 menujukkan pada tahun 2020 jumlah tambahan Baru sebanyak 4 lokasi masih belum mampu memenuhi tingkat demand. Kekurangan pasokan (stockout) yang terjadi adalah sebesar 8.083,35MT. Untuk Penambahan Baru 5 lokasi Penambahan sebanyak 5 lokasi dari 6 alternatif untuk demand tahun 2020 yang menghasilkan total cost minimal adalah sebagai berikut: Tabel 15 Coverage area tiap untuk demand tahun 2020 dan jumlah tambahan 5 lokasi Sukomanunggal Asemrowo PT. Andhika Dian Utama Pakal Sambikerep Wonocolo Gayungan Benowo Pakal Dummy Tegalsari Genteng Bubutan PT. Sarana Gasa Nusraya Sukolilo Wiyung Jambangan Pabean Cantikan Semampir Sawahan Wonokromo Karang Pilang Sukolilo Dukuh Pakis Simokerto Semampir Sukolilo Mulyorejo Gubeng Sawahan Gayungan Tandes Tenggilis Gunung Anyar Bubutan Kenjeran Bulak TOTAL REVENUE 34,285,005,000 TOTAL COST 904,910,037 REVENUE - COST 33,380,094,963 IV. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL A. Analisa Sensitivitas Jumlah Penambahan Baru Penentuan jumlah untuk memenuhi demand tidak hanya bergantung pada jumlah permintaan yang harus dipenuti. Jumlah juga dipengaruhi oleh kapasitas dari Eksisting dan baru yang diharapkan. Untuk tingkat kapasitas Baru yang sama, penurunan kapasitas Eksisting menjadi dibawah MT/Tahun menyebabkan jumlah baru yang diperlukan bertambah. Sensitivitas perubahan jumlah baru yang diperlukan terhadap perubahan kapasitas Eksisting dapat ditunjukkan sebagai berikut: Analisa Sensitivitas Jumlah Tambahan Fasilitas Baru pada Berbagai Tingkat Kapasitas Fasilitas Eksisting (Untuk Kapsitas Fasilitas Baru = 40MT/Hari) TINGKAT KAPASITAS (MT JUMLAH TAMBAHAN FASILITAS BARU Kapasitas Produksi Fasilitas Eksisting (MT/Tahun) Jumlah Tambahan Fasilitas Baru Kapasitas Sisa Gambar 3Analisa Sensitivitas Jumlah Baru terhadap Perubahan Kapasitas Eksisting dan Baru yang Diharapkan

7 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: B. Analisa Kapasitas Produksi tiap Untuk menentukan kapasitas design yang diterapkan untuk masing-masing dapat dikaitkan dengan perhitungan Total Revenue dari keputusan tingkat kapasitas. Tingkat kapasitas yang diputuskan tidak hanya terhadap Eksisting, tetapi juga pada berbagai tingkat kapasitas Baru. Perbedaan terhadap keputusan kapasitas yang diterapkan pada Eksisting serta pada baru akan mempengaruhi tingkat Total Revenue yang dihasilkan dari sistem distribusi. Perbedaan Total Revenue yang dihasilkan oleh perubahan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 16 Skenario Perubahan Kapasitas Eksisting terhadap Kebutuhan Jumlah Baru dan Revenue KAPASITAS BARU 30MT/Hari Kapasitas Tambahan Unmet Demand Eksisting (MT/Tahun) Baru (MT) Revenue Normal ,40 Rp ,40 Rp ,40 Rp ,40 Rp ,40 Rp Tabel 17 Skenario Perubahan Kapasitas Eksisting terhadap Kebutuhan Jumlah Baru dan Revenue Kapasitas Eksisting (MT/Tahun) Tambahan Baru Unmet Demand Revenue Normal Revenue Optimal KAPASITAS BARU 40MT/Hari ,40 Rp Rp ,40 Rp Rp ,40 Rp Rp ,40 Rp Rp ,40 Rp Rp Tabel 16 dan Tabel 17 menunjukkan semakin banyak jumlah baru yang diperlukan maka tingkat revenue yang dihasilkan akan semakin tinggi. Hal ini karena untuk setiap pembukaan baru maka sebanyak 9000 MT LPG akan dikenai filling fee sebesar Rp.300/Kg. Sedangkan jika kapasitas tersebut dibebankan kepada eksisting yang telah berkapasitas lebih dari 9000MT maka filling fee yang digunakan adalah Rp.280/Kg. Sehingga dapat dipastikan bahwa setiap pembukaan baru, maka aka nada kesempatan sebanyak 9000 MT LPG untuk dihargai filling fee sebesar Rp. 300/Kg. V. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah fasilitas baru yang menghasilan nilai revenue tertinggi sekaligus cost minimal yaitu sebanyak 5 lokasi yang berada di kecamatan Sukolilo pada tahun 2012, pada tahun 2013, pada tahun 2014, pada tahun 2016 dan Kecamatan pada tahun Kapasitas produksi rata-rata yang memberikan revenue yang optimal untuk Eksisting dan baru adalah sebesar 40MT/hari atau setara dengan MT/Tahun dan kapasitas produksi terkecil dari yang ada setelah terjadi penambahan Baru sebanyak 5 titik adalah sebesar 8083,35 MT/Tahun 3. Coverage Area terluas diantara yang ada setelah penambahan Baru sebanyak 5 lokasi sebanyak7 kecamatan yang di-cover oleh Eksisting dan 4 kecamatan yang di-cover oleh Baru VI. DAFTAR PUSTAKA Amiri, A. (2006). Designing a distribution network in a supply chain system: formulation and efficient solution procedure. European Journal of Operational, 171, Ariswari, N. P. (2009). Simulasi Penerapan Closed System pada Distribusi LPG 3Kg Studi Kasus Distribusi LPG 3Kg Kec Klojen Malang. 10. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. (2010). Penyusunan IPM, IKM dan IPG Kota Surabaya tahun Surabaya. Ballou, R. H. (1999). Business Logistic Management (4 ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Delaney, R. (1991). Trends in logistics and US world competitiveness. Transportation Quarterly, 45, Heragu, S. (1997). Facilities Design. Boston: PWS Publishing Company. Kiya, F. (2012). Stochastic programming approach to redesigning a warehouse network under uncertainty. Transportation Research Part E, 48, Kotler, P. (2002). manajemen Pemasaran (Terjemahan) (2 ed.). Jakarta: PrenHallindo. Pertamina. (2012, Juli 16). Dipetik Oktober 15, 2012, dari Pertamina. (2012, Mei 24). Retrieved Oktober 29, 2012, from Pujawan, I. N. (2005). Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi. In I. K. Gunarta (Ed.), Supply Chain Management (p. 87). Surabaya: Guna Widya. Ristono, A. (2009). Perencanaan Fasilitas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sitinjak, T. J. (2006). Riset Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Swastha, B. (2002). Saluran Pemasaran: Konsep dan Strategi Analisa Kuantitatif. Yogyakarta: BPFE. Widad, F. (2009). Rancangan Konfigurasi Jaringan Logistik Dengan Penekatan Sistem Tertutup (Studi Kasus: Distribusi LPG 3Kg di Kab/Kota Malang dan Kota Batu). 11.

FINAL PROJECT RESEARCH

FINAL PROJECT RESEARCH FINAL PROJECT RESEARCH PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI LPG 3KG DI KOTA SURABAYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERTUMBUHAN DEMAND Oleh : Muchlis 2508.100.162 Dosen Pembimbing : Stefanus Eko Wiratno,ST.MT INDUSTRIAL

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan dan menurut Kecamatan No. KECAMATAN Luas (Km2) Jumlah Tahun 2012 Pertumbuhan 2012 2012 1 SUKOMANUNGGAL 9.23 104,564 6.42 11,329 2 TANDES 11.07 97,124 3.36

Lebih terperinci

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup BAD V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan basil analisa data dan pembahasan, serta melihat tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN PERWAKILAN KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA DI PROVINSI

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1-1 1.2. Maksud, Tujuan, Dan Sasaran... 1-1 1.3. Lokasi Pekerjaan... 1-2 1.4. Lingkup Pekerjaan... 1-2 1.5. Peraturan Perundangan... 1-2 1.6. Sistematika Pembahasan...

Lebih terperinci

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7. vi PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINGKASAN ANGGARAN DAN MENURUT DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN II NOMOR TANGGAL : PERATURAN : 8 : 28 Oktober 2013 TIDAK LANGSUNG LANGSUNG JUMLAH TIDAK LANGSUNG LANGSUNG

Lebih terperinci

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah Kenyataan saat ini masyarakat sudah mempunyai kepedulian yang cukup tinggi terhadap upaya peningkatan sumber daya manusia. Variabel-variabel pendidikan yang digunakan antara lain : 1. Persentase guru Taman

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS

Lebih terperinci

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya E47 Identifikasi Panjang Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya Ayu Tarviana Dewi, Ketut Dewi Martha Erli Handayeni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGGANTIAN PEMBAYARAN REKENING TELEPON BAGI UNIT SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

2009/ / /2012 (1) (2) (3) (4) 01. Sekolah/ Schools. 02. Kelas/ Classes

2009/ / /2012 (1) (2) (3) (4) 01. Sekolah/ Schools. 02. Kelas/ Classes Tabel : 04.01.16 4. SOSIAL BUDAYA / CULTURE SOCIAL Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, Ruang Belajar dan Guru pada Madrasah Tsanawiyah*) Number of School, Classes, Pupils, Classrooms and Teachers on Madrasah

Lebih terperinci

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMADAM KEBAKARAN SURABAYA I, SURABAYA II, SURABAYA III, SURABAYA IV DAN SURABAYA

Lebih terperinci

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN Achmad Miftahur Rozak 3609 100 052 Pembimbing Putu Gde Ariastita ST. MT Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Tabel DS-1. Penduduk Laki-laki Berusia 5-24 Tahun Menurut Golongan Umur dan Status No. Umur Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Diploma Universitas 1 5-6 - 67,293-2 7-12 - 146,464-3 13-15 - - 70,214 4 16-18 70,170

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006 1 WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG PENGGANTIAN PEMBAYARAN REKENING TELEPON BAGI UNIT SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMADAM KEBAKARAN SURABAYA I, SURABAYA II, SURABAYA III, SURABAYA IV DAN SURABAYA

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( ) SIDANG TUGAS AKHIR Oleh : Herry Purnama Sandy (2507 100 110) Dosen Pembimbing 1 : Dr. Maria Anityasari, ST.,ME. Dosen Pembimbing 2 : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6) Tabel : 04.01.01 4. SOSIAL BUDAYA / CULTURE SOCIAL Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Kelas, Guru dan Murid menurut Jenis dan Status Sekolah Number of Schools, Classrooms, Classes, Teachers and Pupils by

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian tentang Motif Pemirsa Surabaya dalam Menonton Serial Komedi OK-JEK di NET TV, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang mendorong sebagian

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG 1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PENGGANTIAN PEMBAYARAN REKENING TELEPON BAGI UNIT KERJA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/104/436.1.2/2014 TENTANG SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA (SATLAK PB) DAN SATUAN TUGAS SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA (SATGAS SATLAK PB)

Lebih terperinci

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Ruang Jenis & Status/ Sekolah/ Belajar/ Kelas/ Guru/ Murid/ Levels and Status Schools Classrooms Class Teachers Pupils (1) (2) (3) (4) (5) (6) Tabel : 04.01.01 4. SOSIAL BUDAYA / CULTURE SOCIAL Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Kelas, Guru dan Murid menurut Jenis dan Status Sekolah Number of Schools, Classrooms, Classes, Teachers and Pupils by

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KOTA SURABAYA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PELAYANAN PAJAK DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA

PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA Dystian Anggraini 2507.100.022 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Dosen Ko-Pembimbing

Lebih terperinci

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D Analisis Korespondensi Pengguna Jenis Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif dan KB Baru Terhadap Kecamatan di Kota Surabaya Oleh : Fanial Farida 1311030064 Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

Lebih terperinci

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015 STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA Ratih Sekartadji 1, Hera Widyastuti 2, Wahju Herijanto 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324

Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324 Arrowiyah 1307 100 070 Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si Seminar Tugas Akhir SS091324 1 Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Seminar

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors

Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors Tabel : 06.01.01 Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of and Workers by Sub Sectors 2005-2011 Industri Kimia Agro Industri Logam Mesin dan Hasil Hutan/ Elektronika dan Aneka/ Tahun/

Lebih terperinci

Jenis Industri/Type of Industries Sub-District

Jenis Industri/Type of Industries Sub-District Tabel : 06.01.09 Banyaknya Industri Besar dan Sedang menurut Golongan Industri per Kecamatan Number of Large and Medium Scale Industries by Industrial Categories by Sub District 2011 Sub-District 10 12

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 188.45/130/436.2/2016 TENTANG TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016-2021 WALIKOTA

Lebih terperinci

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8%

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8% Kota yang baik adalah kota yang dapat mengakomodir kebutuhan penghuninya termasuk kebutuhan masyarakat lansia, dalam hal taman bagi lansia. Taman lansia sangat diperlukan dalam sebuah perkotaan karena

Lebih terperinci

Tabel : Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors (1) (2) (3)

Tabel : Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of Industries and Workers by Sub Sectors (1) (2) (3) Tabel : 06.01.01Banyaknya Industri dan Pekerja menurut Sub Sektor Number of and Workers by Sub Sectors 2004-2010 Tahun/ Year Industri Kimia Agro Industri Logam Mesin dan Hasil Hutan/ Elektronika dan Aneka

Lebih terperinci

1,526 1, ,024 Sumber : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya Source : Scout Associations, Branch of Surabaya City

1,526 1, ,024 Sumber : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya Source : Scout Associations, Branch of Surabaya City Tabel : 04.01.31 Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District 2011 Gugus Kecamatan/ Depan/ Sumber - Didik/Source of Trainer

Lebih terperinci

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang :

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA Oleh: Ummi Fadlilah Kurniawati 3608100027 Dosen Pembimbing: Rulli Pratiwi Setiawan,S.T.,M.Sc. BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Surabaya

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak rumah tangga .3578 Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak 8.002 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Surabaya Tahun 2013 sebanyak 6 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Permadi dan Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya)

PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya) PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Di Kecamatan Tambaksari Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ###

Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ### Tabel : 04.01.31 Banyaknya Gugus Depan dan Anggota Pramuka per Kecamatan Number of Local Scout Organization and Scout Members by Sub District ### Gugus Kecamatan/ Depan/ Sumber - Didik/Source of Trainer

Lebih terperinci

Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial

Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) D-135 Pemodelan Kasus Tindak Pidana di Kota Surabaya dengan Pendekatan Regresi Spasial Defi Mustika Sari, Dwi Endah Kusrini,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN NO KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH 1 SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 2 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU 1 / 60 6,661 3 KENJERAN SIDOTOPO WETAN 5,683 4 TAMBAK SARI PLOSO 5,205 5 GUBENG 2 / 60 MOJO 5,195 6 SUKOMANUNGGAL

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 91 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur dan merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya mempunyai kedudukan

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 0 Anggaran 6 = ++ 0 = ++ = 0-6 URUSAN WAJIB 0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP EMISI KARBON DIOKSIDA DI KOTA SURABAYA

PENGARUH PERKEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP EMISI KARBON DIOKSIDA DI KOTA SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 PENGARUH PERKEMBANGAN PERUMAHAN TERHADAP EMISI KARBON DIOKSIDA DI KOTA SURABAYA Ummi Fadlilah Kurniawati, Rulli Pratiwi Setiawan Jurusan Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya Volume 14, Nomor 1, Pebruari 16 Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya S. Kamilia Aziz, Ismail Sa ud Program Studi Diploma Teknik Sipil FTSP ITS Email: kamiliaharis@gmail.com Abstract Surabaya city experienced

Lebih terperinci

8, ,403 Sumber : Kantor BAPEMAS dan KB Kota Surabaya Source : National Family Planning Coordinating Board Office of Surabaya City

8, ,403 Sumber : Kantor BAPEMAS dan KB Kota Surabaya Source : National Family Planning Coordinating Board Office of Surabaya City Tabel : 03.03.01 Banyaknya Paguyuban dan Petugas Keluarga Berencana per Kecamatan Number of Family Planning Association and Workers per Sub District Paguyuban KB Pengawas PLKB/ PLKB/KK Kecamatan/ Family

Lebih terperinci

Rendra Suprobo aji

Rendra Suprobo aji Rendra Suprobo aji 3605100009 Kota Surabaya merupakan kota Metropolis dengan jumlah penduduk 2.830.466 jiwa serta memiliki luas wilayah sebesar 32.637,75 Ha (BPS-Surabaya Dalam Angka, 2008) Pertumbuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KOTA SURABAYA TAHUN

Lebih terperinci

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila Tabel : 04.04.01 Banyaknya Lokalisasi, Mucikari dan Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes 1999 Lokalisasi/ T a h u n/ Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila Y

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( )

STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI. Arif Kurniadhi ( ) STUDI PERENCANAAN KEBUTUHAN TRANSFORMATOR dan PROTEKSINYA di GARDU INDUK 150 kv/120 MVA BUDURAN II/SEDATI Arif Kurniadhi (2209 105 025) Dosen Pembimbing : Ir. Syariffudin Mahmudsyah, M. Eng Ir. Teguh Yuwono

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 1845/184/432/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1845/48/432/2017 TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN

Lebih terperinci

Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya

Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya Oleh Putri Ayu Sekar Karimah : (1313 030 004) Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si Dosen

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN

Lebih terperinci

TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 188.45/262 /436.1.2/2014 TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun yang lalu, pemerintah Indonesia begitu gencarnya mensosialisasikan konversi / penggantian bahan bakar dari minyak tanah ke gas, yakni LPG (elpiji)

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (04) 7-0 (0-98X Print) D-7 Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya Merly Fatriana Bintariningrum

Lebih terperinci

KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA

KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA KONSEP COMPACT CITY SEBAGAI SALAH SATU KONSEP INOVATIF PERENCANAAN TATA RUANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA DI SURABAYA Ardy Maulidy Navastara 1*, Muhd. Zia Mahriyar 2, Cihe Aprilia

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL 1 Defi Mustika Sari, 2 Dwi Endah Kusrini dan 3 Suhartono

PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL 1 Defi Mustika Sari, 2 Dwi Endah Kusrini dan 3 Suhartono 1 PEMODELAN KASUS TINDAK PIDANA DI KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL 1 Defi Mustika Sari, 2 Dwi Endah Kusrini dan 3 Suhartono Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II GAMBARAN UMUM. merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. II-1

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II GAMBARAN UMUM. merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. II-1 BAB II GAMBARAN UMUM 7. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 7.1. Batas Wilayah Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta,

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kasus Hiv dan Aids di Kota Surabaya Menggunakan Bivariate Generalized Poisson Regression

Pemodelan Jumlah Kasus Hiv dan Aids di Kota Surabaya Menggunakan Bivariate Generalized Poisson Regression JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (7) ISSN: 337-3 (3-98X Print) D-98 Pemodelan Jumlah Kasus Hiv dan Aids di Kota Surabaya Menggunakan Bivariate Generalized Poisson Regression Suprianto Simanuntak,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

DATA POS PIN POLIO TAHUN 2016 SURABAYA SELATAN

DATA POS PIN POLIO TAHUN 2016 SURABAYA SELATAN BIDANG : SEKRETARIAT DATA POS PIN POLIO TAHUN 216 SURABAYA SELATAN NO KECAMATAN KELURAHAN PUSKESMAS / PUSTU PKM TTU POSYANDU TK/PAUD RS JUMLAH POS PIN TARGET PIN REALISASI PIN KET Pustu MALL PASAR STASIUN

Lebih terperinci

PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI JENJANG SD THN 2016 ( Guru kelas I, IV dan Agama )

PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI JENJANG SD THN 2016 ( Guru kelas I, IV dan Agama ) Lampiran Undangan Pelatihan Implementasi K - 13 Sekolah Mandiri Jenjang SD Nomor : 005/9157/436.6.4/2016 Tanggal : 4 Oktober 2016 PESERTA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MANDIRI 1 SD YPPI

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK DAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Deskripsi Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang akan menjadi sampel penelitian adalah seorang remaja yang berdomisili di lima

Lebih terperinci

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes

Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes Tabel : 04.04.01 Banyaknya Lokalisasi, Mucikari dan Wanita Tuna Susila Number of Localized Prostitution Complex, Pimpsand Prostitutes 2000 - Lokalisasi/ T a h u n/ Localized Mucikari/ Wanita Tunasusila

Lebih terperinci

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya Berikut dibawah ini adalah daftar nama, alamat dan no telpon SMP dan SMA Negeri yang ada di surabaya. SMP Negeri 1 Surabaya o Alamat : Jl Pacar No 4-6 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA. berikut akan dipaparkan profil CV. Surya Global sebagai berikut:

BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA. berikut akan dipaparkan profil CV. Surya Global sebagai berikut: BAB III PRAKTIK JUAL BELI ROTI SEMI KEDALUWARSA DI CV. SURYA GLOBAL SURABAYA A. Deskripsi Lokasi Penelitian Untuk mengetahui lebih jelas mengenai gambaran umum objek penelitian, berikut akan dipaparkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI NO INSTANSI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL TEMPAT PEMOTRETAN KETERANGAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK 1 DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN PETIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI WILAYAH SURABAYA

ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN PETIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI WILAYAH SURABAYA Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 25-32 ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN PETIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI WILAYAH SURABAYA Umaya,

Lebih terperinci

Banyaknya Pasar, Pedagang dan Luas Pasar Menurut Jenisnya *) Number of Markets, Merchants and Marked Areas by Type of Markets *)

Banyaknya Pasar, Pedagang dan Luas Pasar Menurut Jenisnya *) Number of Markets, Merchants and Marked Areas by Type of Markets *) Tabel : 07.01.01 Banyaknya Pasar, Pedagang dan Luas Pasar Menurut Jenisnya *) Number of Markets, Merchants and Marked Areas by Type of Markets *) 2006 - Rincian/Discriptions 2006 2007 2008 2009 **) 1.

Lebih terperinci

Banyaknya Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Hotel Number of Hotel, Room, Bed and Employee by Hotel Classification 2011

Banyaknya Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Hotel Number of Hotel, Room, Bed and Employee by Hotel Classification 2011 Tabel : 08.05.01 Banyaknya Hotel, Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Hotel Number of Hotel, Room, Bed and Employee by Hotel Classification Tenaga Kerja/Employee Kecamatan/ Kamar/

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakkan hak asasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu

LAMPIRAN Nomor : 005/ / /2012 Tanggal : 04 Mei NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu LAMPIRAN Nomor : 005/ /436.6.4/2012 Tanggal : 04 Mei 2012 NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN Tanggal/Waktu 1 1 SDN AIRLANGGA I/198 2 2 SDN AIRLANGGA III/200 3 3 SDN AIRLANGGA V/573 (Digabung menjadi SDN AIRLANGGA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN JAM PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN, KELURAHAN DAN PUSKESMAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 1845/48/432/2017 TENTANG TIM PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 31/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 31/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 PUTUSAN Nomor 31/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 357 / / 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 357 / / 2008 TENTANG WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45 / 357 / 436.1.2 / 2008 TENTANG KODE WILAYAH UNTUK TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Analisis Pengelompokkan dan Pemetaan Kecamatan Sebagai Dasar Program untuk Mengatasi Masalah-Masalah Sosial-Ekonomi di Kota Surabaya

Analisis Pengelompokkan dan Pemetaan Kecamatan Sebagai Dasar Program untuk Mengatasi Masalah-Masalah Sosial-Ekonomi di Kota Surabaya Analisis Pengelompokkan dan Pemetaan Kecamatan Sebagai Dasar Program untuk Mengatasi Masalah-Masalah Sosial-Ekonomi di Kota Surabaya Marsetyo Adi Nugroho 1306 100 072 Dosen Pembimbing: Drs Kresnayana Yahya,

Lebih terperinci

KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM. 1. Kondisi Geografis

KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM. 1. Kondisi Geografis KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM 1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Surabaya adalah 33.048 Ha dan luas wilayah laut yang dikelolah oleh Pemerintah Kota Surabaya sebesar 19.039 Ha.Kota Surabaya berbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (supply chain management). Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Anatan dan

BAB I PENDAHULUAN. (supply chain management). Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Anatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya di tengah kompetisi dengan perusahaan pesaing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengurangan

Lebih terperinci

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 BAB III TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN 3.1. KEPENDUDUKAN Penduduk merupakan aspek penting dalam perkembangan suatu wilayah, karena selain sebagai obyek, penduduk juga berperan sebagai subyek dalam pembangunan.

Lebih terperinci

Spatial Pattern Analysis Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue untuk Informasi Early Warning Bencana di Kota Surabaya

Spatial Pattern Analysis Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue untuk Informasi Early Warning Bencana di Kota Surabaya Spatial Pattern Analysis Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue untuk Informasi Early Warning Bencana di Kota Surabaya Arrowiyah 1, Sutikno 2 Mahasiswa S1 Jurusan Statistika FMIPA ITS, Surabaya 1 Dosen

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/3/436.1.2/2017 TENTANG KODE WILAYAH UNTUK TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta manfaat penelitian yang dapat diperoleh. 1.1 Latar

Lebih terperinci

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci