kualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih. guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

dokumen-dokumen yang mirip
2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 16

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

ANALISIS LAYANAN PENDIDIKAN

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

VISI MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

2. JELASKAN DENGAN SINGKAT GAMBARAN SESUNGGUHNYA DI KABUPATEN/KOTA ANDA TERKAIT FORMULA DI ATAS.

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

BAB III PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.

PENGARUH EKONOMI TERHADAP PENDIDIKAN KOTA LUBUKLINGGAU

KONDISI AWAL TAHUN % 62.00% 50.00% 55.00% 98.40% % % 97.00%

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

PENERAPAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

dari target 28,3%. dari target 25,37%. dari target 22,37%. dari target 19,37%.

4. Kecamatan Sipora Selatan dengan luas wilayah 268,47 km 2 (4,47%) dan. 5. Kecamatan Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km 2 (6,37%) dan

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 11

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 24

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM. Jumlah kelompok permukiman permanen di kab/kota

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

IV. DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

JUMLAH PAUD NON FORMAL DAN TK/PAUD FORMAL KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH. Indikator Kinerja Daerah merupakan alat ukur spesifik yang secara

KEPUTUSAN. NOMOR : KEP:823/001.a -KP/Disdik/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA. Renstra-SKPD. Decentralized Basic Education 1 Management and Governance

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2017 Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2014

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan

DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA

ANALISIS EKUITAS ANGGARAN BELANJA PENDIDIKAN DI KABUPATEN BOYOLALI

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 23

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016

/ KEPUTUSAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

Pasal 2. permen_14_2008

PENYUSUNAN PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH   

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Adapun yang dibahas yaitu : Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Fasilitas Pendidikan, Angka Putus Sekolah (AP ts), Angka Kelulusan, Angka Melanjutkan, dan Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih. 1) Pendidikan Dasar Fokus layanan pendidikan dasar meliputi angka partisipasi sekolah, rasio ketersediaan sekolah, rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS pedidikan dasar adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan dasar ( penduduk usia 7-12 tahun dan penduduk usia 13-15 tahun) yang masih menempuh pendidikan dasar dibanding jumlah penduduk usia pendidikan dasar di kali 1.000. Data APS pendidikan dasar untuk 6 tahun terakhir masih fluktuatif, namun tampak bahwa APS pendidikan dasar penduduk usia 7-12 tahun lebih besar dibandingkan APS pendidikan dasar penduduk usia 13-15 tahun. Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar di dapat dilihat pada Tabel 2.59. RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 78

Tabel 2.59. Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar NO Kriteria Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. APS 7-12 tahun 973,86 964,3 959,4 981,7 996,5 987,91 2. APS 13-15 tahun 907,25 939,0 938,6 960,2 957,4 873,60 Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2013 Dari tabel 2.59 menunjukkan daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah di yaitu APS pendidikan dasar 7-12 tahun sampai tahun 2013 telah mencapai 987,91% dan APS pendidikan dasar 13-15 tahun telah mencapai 873,60%. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Sehingga naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. b) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar ( dan ) per 10.000 jumlah penduduk usia sekolah. Rasio ketersediaan sekolah di berdasarkan jenjang yang terdiri dari SD/MI dan SMP/MTs tercantum pada tabel 2.60. RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 79

Tabel 2.60. Rasio Ketersediaan Sekolah Pendidikan Dasar NO Jenjang Pendidikan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 SD/MI 1.1. Jumlah sekolah 429 426 424 417 413 411 1.1.1 Jumlah SD 427 424 422 415 411 409 1.1.2 Jumlah MI 2 2 2 2 2 2 1.2. Jumlah sekolah 153 156 155 158 158 163 1.2.1 Jumlah SD 18 21 20 20 23 23 1.2.2 Jumlah MI 135 135 135 135 135 140 1.3. Jumlah sekolah SD/MI 582 582 579 575 571 574 1.4. Jumlah penduduk usia 7-74.936 75.658 76.035 75.501 74.343 71.530 12 tahun 1.5. Rasio per 10.000 77,67 76,93 76,15 76,16 76,81 80,25 Rasio ideal per 10.000 52 2 SMP/MTs 2.1. Jumlah sekolah 43 43 43 44 44 44 2.1.1 Jumlah SMP 41 41 41 42 42 42 2.1.2 Jumlah MTs 2 2 2 2 2 2 2.2. Jumlah sekolah 57 57 57 61 61 61 2.2.1 Jumlah SMP 28 28 28 31 30 30 2.2.2 Jumlah MTs 29 29 29 30 31 31 2.3. Jumlah sekolah SMP/MTs 100 100 100 105 105 105 2.4. Jumlah penduduk usia 13-35.925 36.464 36.972 36.139 35.740 36.005 15 tahun 2.5. Rasio per 10.000 27,84 27,42 27,05 29,05 29,38 29,16 Rasio ideal per 10.000 52 Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2013 Ketersediaan sekolah SD/MI hampir menyeluruh ada di semua desa/kelurahan di, sehingga dari segi akses dan transportasi semua penduduk usia 7-12 tahun sudah tidak merasakan kesulitan untuk menempuh pendidikan di SD/MI. Rasio 80,25 menunjukkan bahwa ketersediaan SD/MI di cukup memadai. Pada tahun 2013 rasio ketersediaan sekolah SMP/MTs di masih kurang memadai dengan angka 29,16 karena kondisi ideal di antara 10.000 penduduk usia 13 15 tahun adalah tersedia 52 SMP/MTs (rasio 52). RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 80

c) Rasio guru/murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio guru dan murid jenjang pendidikan dasar di SD/MI dan SMP/MTs sebagaimana dapat dilihat di tabel 2.61. Tabel 2.61. Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar NO Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 SD/MI 1.1. Jumlah guru dan kepala sekolah 5.525 5.031 5.799 5.673 5.682 5.728 1.1.1 Jumlah guru SD 3.088 3.194 3.182 3.104 2.941 2.806 1.1.2 Jumlah guru SD Non 1.380 780 1.272 1.299 1.425 1.576 1.1.3 Jumlah guru MI 161 161 182 192 177 164 1.1.4 Jumlah guru MI Non 896 896 1.163 1.078 1.139 1.182 1.2. Jumlah murid sekolah 60.834 60.122 59.404 58.802 57.695 56.305 1.2.1 Jumlah murid SD 60.405 59.635 58.869 58.230 57.055 55.598 1.2.2 Jumlah murid MI 429 487 535 572 640 707 1.3. Jumlah murid sekolah 17.389 17.437 17.837 18.021 18.989 19.461 1.3.1 Jumlah murid SD 3.704 3.901 4.115 4.285 4.600 4.860 1.3.2 Jumlah murid MI 13.685 13.536 13.722 13.736 14.389 14.601 1.4. Jumlah murid 74.519 77.559 77.241 76.823 76.684 75.766 1.5. Rasio per 10.000 741,42 648,67 750,77 738,45 740,96 756,01 Rasio ideal per 10.000 500 2 SMP/MTs 2.1. Jumlah guru dan kepala sekolah 1.966 2.088 2.123 2.119 2.136 2.201 2.1.1 Jumlah guru SMP 980 969 1007 1.001 975 950 2.1.2 Jumlah guru SMP Non 492 524 520 558 557 581 2.1.3 Jumlah guru MTs 84 100 105 89 94 102 2.1.4 Jumlah guru MTs Non 410 495 491 471 510 568 2.2. Jumlah murid sekolah 20.780 21.113 20.879 22.481 21.944 20.032 2.2.1 Jumlah murid SMP 19.400 19.548 19.264 20.751 20.310 18.431 2.2.2 Jumlah murid MTs 1.380 1.565 1.615 1.730 1.634 1.601 2.3. Jumlah murid sekolah 10.273 11.228 10.100 10.725 11.292 10.588 2.3.1 Jumlah murid SMP 5.366 5.496 5.457 5.746 5.531 5.067 2.3.2 Jumlah murid MTs 4.907 5.732 4.643 4.979 5.761 5.521 2.4. Jumlah murid 31.053 32.341 30.979 33.206 33.236 30.620 2.5. Rasio per 10.000 633,11 645,62 685,30 638,14 642,67 718,81 Rasio ideal per 10.000 500 Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2013 RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 81

Rasio guru dan murid lebih banyak di SD/MI dibandingkan SMP/MTs, perkembangannya relatif stabil untuk SD/MI dan untuk SMP/MTs selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2013 rasio guru dan murid di SD/MI adalah 756,01. Menunjukkan bahwa ketersediaan guru relatif memadai bahkan cenderung kelebihan guru. Idealnya per 10.000 penduduk usia sekolah SD/MI terdapat 500 guru SD/MI. Rasio guru terhadap murid diatas adalah hanya memperhatikan ketersediaan guru dibandingkan dengan jumlah murid, belum menggambarkan keadaan distribusi murid per kelas/rombongan belajar. Rasio guru dan murid jika menggunakan perbandingan atas rombongan belajar untuk pendidikan dasar dapat dilihat di tabel 2.62. Tabel 2.62. Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Berdasarkan Rombongan Belajar No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1 Guru 7,119 7,922 7,792 7,818 7,929 2 Siswa 109,900 108,220 110,029 109,920 106,386 3 Rombel 4,630 4,766 4,632 4,684 4,738 4 Guru/rombel 1.54 1.66 1.68 1.67 1.67 Sumber : Dinas Pendidikan 2013 Dari data diatas dapat diketahui bahwa selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir r asio guru terhadap rombongan belajar (kelas) adalah berada RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 82

diantara angka 1,54 1,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada guru yang harus bertanggungjawab pada lebih dari 1 (satu) rombongan belajar (kelas). 2) Pendidikan Menengah Fokus pelayanan pendidikan menengah meliputi angka partisipasi sekolah, rasio ketersediaan sekolah, rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS pendidikan menengah adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan menengah (16-18 tahun) yang masih menempuh pendidikan menengah dibanding jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Perkembangan APS pendidikan menengah tahun 2008-2013 masih fluktuatif, bila dibandingkan dengan pendidikan dasar masih jauh perbedaannya. Hal ini kemungkinan karena faktor ekonomi, karena biaya pendidikan di jenjang pendidikan menengah termasuk tinggi, selain itu siswa juga membutuhkan biaya transportasi menuju sekolah karena keterbatasan jumlah sekolah yang ada dan juga untuk biaya keperluan sekolah lainnya. Perkembangan APS pendidikan menengah secara jelas pada tabel 2.63. RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I 83