BAB I PENDAHULUAN. Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menganggap gagasan mereka mutlak benar atau sudah self evident.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Dalam perancangan media kampanye sosial ini diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya persaingan bisnis baik di pasar nasional maupun

BAB II ANALISA MASALAH

Tinjauan Desain Visualisasi Media Kampanye Pencanangan UMB Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei Desember 2009

BAB II KAJIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak lepas dari aktivitas sosial dan. saling berdekatan dalam suatu lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Palang Merah Indonesia merupakan lembaga organisasi kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap masyarakat membutuhkan jasa dalam memproses hasil. cetakan yang diinginkan sesuai keinginan masing-masing permintaan.


BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE PENYALAHGUNAAN SILIKON DAN KOLAGEN

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak manajemen dengan para tenant penyewa, sehingga diperlukannya satu

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

(Periode Oktober-Desember 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia karena aktivitas

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

KAWASAN (TANPA) ROKOK BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Desain komunikasi visual, profesi desain grafis didefinisikan sebagai

BAB VI PAMERAN KARYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

Tujuan Komunikasi

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Dasar DKV sebagai Sarana Informasi Pencegahan Hiv/Aids Kiriman: I Putu Gede Mertanaya, Mahasiswa PS. DKV ISI Denpasar Konsep merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI MEDIA EVENT PR SPANDUK, HANGING BANNER DAN X BANNER

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Contohnya adalah kampanye Keluarga Berencana yang dilakukan pemerintah

Draft Wawancara untuk Rektor, Kepala Biro Humas & Customer Care, serta. Kepala Biro Pengendalian Kegiatan & Program Unggulan

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha - Bandung

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

perbaikan hidup berkeadilan sosial.

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai

BAB IV PENUTUP. LSM Ruandu Foundation Dalam Program Kota Padang menuju Kota Layak Anak

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB II RUANG BAGI KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Surat kabar adalah salah satu media cetak yang memiliki potensi dalam

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB III KONSEP PERANCANGAN

MODUL DASAR-DASAR PEMASARAN (3 SKS)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur OLEH :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar belakangi oleh Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok. Di antaranya, di pusat perbelanjaan, bandara dan terminal, tempat kerja, kendaraan umum, perkantoran, rumah ibadah, serta sarana pendidikan. Bahwa udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, maka diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1 Berdasarkan peraturan itulah Universitas Mercu Buana (UMB) menyelenggarakan kampanye anti rokok tersebut pada tanggal 27 Mei 2009 31 Desember 2009. Isi dari kampanye tersebut adalah mahasiswa maupun masyarakat UMB tidak diperkenankan merokok diarea kampus kecuali area yang sudah ditetapkan. Menurut Irmulan Sati SH. M.Si, hal ini dilatar belakangi oleh UMB merupakan institusi pendidikan yang pada dasarnya harus bebas dari asap rokok. 1 http://bplhd.jakarta.go.id/uupp/pergub_no_75_th_2005.pdf 1

2 Kampanye yang dilakukan oleh UMB mempergunakan media internal yaitu media yang digunakan untuk kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas kampanye. Dan media tersebut tersebar dalam waktu yang bersamaan pada tanggal 27 Mei 2009, media ini meliputi : a. Printed Material, seperti backdrop, umbul-umbul, banner, mini paper, poster, spanduk, kaos,stiker dan pin b. Spoken and visual word, seperti klip kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok 27 Mei 2009 dan multimedia interaktif. c. Media Pertemuan, seperti seminar yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2009. d. Media publikasi lain seperti Area untuk merokok seperti kantin lantai 1, atrium sebelah utara, gedung b lantai 1, serta gedung c lantai 1 dan juga media publikasi lain seperti media relations yaitu Duta anti rokok. Dalam penelitian ini lebih terfokus kepada media berbasis cetak-nya saja karena selain memiliki rentang waktu yang paling panjang, media berbasis cetak ini semestinya mampu memberikan dampak yang lebih luas kepada khalayaknya dalam menyampaikan isi pesan dari kampanye. Sayangnya, pemanfaatan desain media visualisasi kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 31 Desember 2009 ini belum diikuti dengan perancangan desain komunikasi visual yang efektif dan komunikatif, seperti pada gambar 1.1. Dari aspek jangkauan komunikasi dan tampilan desain

3 visualisasi terkesan tidak ada focus interest-nya sehingga terlihat tidak ada benang merah antara desain visualisasi media kampanye yang satu dengan desain visualisasi media kampanye yang lainnya. gambar 1.1. contoh printed material, poster dalam kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 31 Desember 2009 Akibatnya, pada waktu yang bersamaan masyarakat UMB menyaksikan pesan yang berbeda-beda, bahkan penyajian ide dalam kemasan visualisasi cenderung membosankan karena tampilan desain visualisasi media kampanye senantiasa menampilkan teks-teks yang penyajiannya bersifat padat dan berat. Akibatnya kepedulian dan respon warga UMB akan media visualisasi kampanye pencanangan UMB kampus bebas asap rokok dan bahayanya rokok itu sendiri menjadi kurang berarti. Sehingga fakta yang terjadi di lapangan hingga saat ini seperti pada gambar 1.2 terdapat warga UMB yang merokok disembarang tempat, seperti di koridor kelas bahkan

4 secara terang-terangan merokok di antara spanduk ataupun media yang menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan kawasan anti rokok. Irmulan Sati SH. M.Si dalam wawancaranya dengan penulis pada tanggal 19 Oktober 2009 mengatakan. Sejujurnya saya merasa hopeless dalam kampanye anti rokok ini, salah satunya spanduk saya hilang diambil oleh mahasiswa. Yang namanya spanduk anti rokok itu dibalik untuk dicoret-coret sebagai bahan demo, Bahkan dibawah poster anti rokok itu pun mereka merokok, belum lagi pelanggaran yang mereka lakukan seperti merokok di koridor-koridor kelas bahkan dosennya sendiri pun melakukan itu. Saya sebenernya agak kecewa karena sosialisasi yang kita buat agak lama, biaya yang dikeluarkan juga agak banyak tapi apa yang didapatkan malah saya merasa sia-sia, mungkin media publikasi yang saya buat pun dianggap gak ada, bahkan tidak digubris.. Gambar 1.2. Pelanggaran yang dilakukan warga UMB Pada dasarnya dibalik kesuksesan setiap kampanye selalu hadir pada perancangan pesan yang sensitive dan kreatif, ujar Rojers dan Snyder (2002). Perancangan pesan ini umumnya memiliki kepekaan dalam mengidentifikasi karakteristik khalayaknya dan memiliki kreativitas dalam mendesain pesan sesuai ciri-ciri umum khalayak yang

5 menjadi sasaran utama. 2 Sedangkan menurut Rogers dan Storey kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. 3 Sebuah kampanye memerlukan sebuah strategi manajemen kampanye serta strategi komunikasi visual untuk mendesain visualisasi media kampanye berdasarkan estetika desain komunikasi visual. Dalam hal ini penulis membatasi penelitian dalam ruang lingkup desain visualisasi media kampanye berbasis cetak. Hal ini berdasarkan bidang studi yang diemban oleh penulis yaitu komunikasi visual. Desain visualisasi media kampanye pada dasarnya mampu memenuhi fungsinya serta memiliki desain visualisasi yang sesuai dengan estetika desain komunikasi visual. Desain Komunikasi Visual memiliki peran yang cukup signifikan dalam membuat media visualisasi serta pesan kampanye sosial dan juga memiliki peran besar dalam keberhasilan sebuah kampanye sosial. Karena Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Salah satunya mengenai peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. 4 Sebuah desain visualisasi media kampanye tidak hanya sampai kepada desain yang bagus saja tetapi juga desain yang sifatnya dapat menggugah sasaran pesan. 2 Drs. Antar Venus, M.A., manajemen kampanye, (PT. Simbiosa Rekatama Media, Jakarta 2004), hal 70 3 Ibid, Hal 7 4 Krusrianto, Adi. Hal 30

6 Kurang diresponnya kampanye anti rokok di UMB itu dapat terjadi jika materi desain visualisasi kampanye tidak berdasar pada desain visualisasi yang sifatnya dapat menggugah sasaran khalayaknya. Dari sana dapat disimpulkan bahwa aspek desain komunikasi visual menyebabkan desain visualisasi media kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009-31 Desember 2009 yang dimiliki UMB belum dapat direspon oleh sasaran pesan ditinjau dari teori desain mengacu pada good design theory. Berdasarkan pada masalah yang telah dijabarkan inilah yang membuat penulis tertarik untuk meninjau desain visualisasi media kampanye berbasis cetak dalam Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009-31 Desember 2009 berdasarkan teori desain mengacu pada good design theory. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok. Universitas Mercu Buana mengadakan kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 31 Desember 2009. UMB telah menyebarkan media visualisasi sebagai media publikasi yang tersebar secara bersamaan. Sedangkan media visualisasi yang disebarkan belum dapat memenuhi fungsi dan juga belum sesuai dengan estetika desain kumunikasi visual. Sehingga fakta yang terjadi masih terlihat pelanggaran yang dilakukan oleh warga UMB serta media visualisasi yang belum dapat direspon dengan baik oleh sasaran pesan.

7 Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka dirumuskan masalah sebagai berikut : bagaimana desain visualisasi media kampanye berbasis cetak dalam kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 31 Desember 2009 ditinjau dari teori desain mengacu pada good design theory? Dalam hal ini peneliti lebih terfokus pada desain visualisasi media kampanye yang dimiliki oleh UMB dalam Kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 31 Desember 2009 ditinjau dengan menggunakan teori desain mengacu pada good design theory. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini untuk meninjau Desain Visualisasi Media Kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Rokok Periode 27 Mei 31 Desember 2009 berbasis cetak secara teoritis berdasarkan good design theory. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan khususnya pembentukan pengaruh masyarakat terhadap penggunaan media publikasi kampanye dalam mengkomunikasikan pesan. Selain itu dapat memahami, mengembangkan serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dibidang komunikasi khususnya. Komunikasi dari sebuah desain

8 visualisasi media publikasi dalam kampanye dan bagaimana mengemasnya agar dapat mengkomunikasikan pesan secara komunikatif sesuai dengan estetika desain komunikasi visual. 1.4.2 Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi Universitas Mercu Buana dalam menyusun kebijakan yang berkenaan dengan penggunaan desain media publikasi dalam melakukan kampanye maupun kebijakan lain yang akan dilakukan oleh Universitas Mercu Buana.