BAB I PENDAHULUAN. antara pihak manajemen dengan para tenant penyewa, sehingga diperlukannya satu

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah bisnis property sering ditemukan permasalahan antara pengelola dengan penyewa, mulai dari hal terkecil hingga permasalah yang besar. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menjalin suatu hubungan baik dan kepercayaan antara pihak manajemen dengan para tenant penyewa, sehingga diperlukannya satu divisi yang secara khusus yang dapat mengakomodasi kebutuhan para tenant penyewa sekaligus sebagai mediator dan penyampai pesan dari manajemen pengelola kepada para tenant penyewa maupun sebaliknya. Dalam hal ini department Tenant relations merupakan salah satu bagian dari manajemen pengelola yang sangat berperan aktif dalam meningkatkan kepuasan atau layanan yang di miliki oleh suatu pelaku bisnis yang berbasis dengan pelayanan. Tenant relations efektif dan cerdas harus bisa menjawab setiap tantangan dalam permasalahan. Fungsi dari seorang Tenant relations dalam suatu pusat perbelanjaan (mall) semacam mediator antara tenant dengan manajemen. Peran Tenant relations dalam perspektif luas dikatakan sebagai corong manajemen untuk memberikan informasi kepada para tenant dan sebagai wadah atau naungan dari para tenant. Oleh karna hal itu penyampaian informasi haruslah memiliki strategi khusus dalam menyampaikan sebuah informasi dengan melihat berbagai aspek dan kriteria

2 dari tenant penyewa. Hal ini dimaksudkan agar setiap pesan yang ingin disampaikan oleh manajemen pengelola dapat di terima dengan baik oleh tenant sehingga dapat membangun sebuah sinergi positif yang tidak lain dapat membangun sebuah bisnis yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Seperti kasus larangan merokok di kawasan umum, seperti pusat pembelanjaan. Pemberlakuan kawasan dilarang merokok hanyalah salah satu instrumen dalam mengupayakan hak atas derajat kesehatan optimal dapat dirasakan oleh setiap orang kerena perokok memiliki hak untuk merokok namun disisi lain masyarakat yang tidak merokok juga tidak boleh terlanggar haknya untuk mendapatkan kesehatan yang dijamin oleh undang-undang. Selain peraturan yang harus senantiasa ditinjau pelaksanaannya oleh setiap pihak yang terkait, yang tidak kalah penting adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman akan dampak merokok yang sesungguhnya, sehingga setiap orang dapat melindungi haknya sendiri dan hak orang lain dari bahaya laten yang ditimbulkan oleh rokok atas kesadarannya sendiri, bukan hanya karena adanya sanksi atau hukuman belaka. Kebiasan merokok yang dilakukan oleh masyarakat merupakan fenomena yang berdampak secara luas baik dari segi kesehatan maupun dari segi hukum yaitu terciptanya aturan-aturan yang mengatur kebiasaan merokok tersebut, ini terlihat dengan adanya aturan mengenai larangan merokok ditempat umum dan diciptakannya kawasan tanpa rokok sehingga secara sosiologi hukum kebiasaan masyarakat mempengaruhi terciptanya aturan hukum yang berlaku ditengah - tengah masyarakat.

3 Dewasa ini mulai merebak kembali terkait larangan merokok dikawasan publik seperti pusat perbelanjaan, stasiun kereta, terminal bus dan masih banyak area publik lainnya. Baru baru ini Gubernur DKI Jakarta Bp. Basuki Cahya T Purnama mengeluarkan pernyataan seperti dikutip dari Jakarta 1 Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) geram dengan perizinan merokok di dalam ruang publik, salah satunya di sebuah mal di Pluit, Jakarta Utara. Ahok pun mengancam akan mencabut sertifikat layak fungsi (SLF) mall tersebut. "Di mal itu enggak boleh merokok. Makanya nanti kami tangkap, kami (bisa) cabut SLF-nya (sertifikat layak fungsi)," 2 ujar Ahok di Balai Kota saat diminta tanggapan oleh wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015). Ahok menyebut kebijakan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Selain itu juga dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 75 Tahun 2005, serta Pergub DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok. Ada pula Pergub Nomor 50 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan, Penegakkan Hukum Kawasan Dilarang Merokok. 1 Detik news.com:jum at 28 Agustus 2015

4 Berdasarkan peraturan itu disebutkan kawasan yang harus bebas rokok antara lain fasilitas kesehatan, gedung pemerintahan, tempat ibadah, instansi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan angkutan umum.(aws/dra). Pernyataan tersebut di ungkapkan terkait kasus yang terjadi di salah satu mall di kawasan utara Jakarta, sehingga membuat rekasi dari petinggi DKI 1 tersebut mengeluarkan aturan menggalakan kembali larangan merokok di kawasan pusat perbelanjaan. Hal ini tentu saja mendapatkan reaksi yang beragam dari pengelola baik seperti mall maupun café yang berbasis tempat bersantai dan memiliki fasilitas untuk melakukan kegiatan merokok. Hal tersebut pula yang menjadikan Emporium Pluit Mall turut menggalakan peraturan tersebut, meskipun menuai berbagai macam reaksi dari para tenant F&B khususnya café seperti White Hunter & Hanngang, Excelso, Starbuck, Old town Coffee dan J.co, beberapa tenant tersebut memang menyediakan tempat merokok khusus bagi pelanggannya dan para tenant tersebut jugalah yang paling terkena dari dampak dari peraturan larangan merokok tersebut. Dengan adanya aturan baru yang diterapkan oleh manajemen mall khususnya Emporium Pluit Mall untuk mesterilkan kawasan Emporium Pluit Mall bebas dari asap rokok, bukan hanya restaurant atau café saja, melainkan secara khusus manajemen menetapkan semua area mall seperti area parkir mobil dan selasar yang bercanopy dan masih menjadi kesatuan dalam bangunan gedung Emporium Pluit Mall dilarang untuk kegiatan merokok.

5 Dalam hal ini bukanlah perkara yang mudah untuk melakukan hal tersebut, dalam memberikan pengertian serta pemahaman kepada para tenant agar dapat mentaati aturan yang telah ditetapkan kepada pusat perbelanjaan seperti mall maupun fasilitas umum lainnya. Berdasarkan hal inilah yang menjadi sangat menarik untuk diteliti, dimana department Tenant relations harus berdiri diatas dua kepentingan dan agar kepentingan tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan, sehingga tidak merugikan pihak manapun. Hal tersebut juga yang mendasari Emporium Pluit Mall dalam turut atau ikut menggalakan peraturan larang merokok dikawasan umum / publik area, selain ancaman yang diberikan kepada pihak pengelola berupa pencabutan Sertifikat Layak Fungsi, hal ini juga berkaitan dengan Visi dan Misi perusahaan dimana Emporium Pluit Mall Memiliki visi untuk menjadikan Emporium Pluit Mall sebagai tempat tujuan utama dalam berbelanja dengan misi yang di canangkan adalah, bersama para tenant, kami membuat pelanggan tertarik, senang dan mendapatkan pengalaman tak terlupakan dan selalu kembali ke mall kami. Merujuk pada hal tersebut maka manajemen turut ikut dalam malakukan penertiban kawasan dilarang merokok di area Emporium Pluit Mall. Selain memiliki visi misi yang menarik Emporium sendiri di buat dengan konsep one stop shopping mall, dimana terdiri dari kawasan cbd, mall dan juga hotel hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri tentutnya, selain menjadi pusat central dikawasan utara Jakarta dimana

6 Emporium pluit mall menjadi pusat compleks dari traffict pusat keramaian, sehingga sangat menarik untuk dapat diteliti bagaimana menejemen dapat menerapkan informasi larangan merokok sejalan dengan peraturan gubernur yang baru baru ini mulai digalakan kembali. Bapak Basuki Tjahya Purnama (Ahok) sendiri sering berkunjung ke Emporium Pluit Mall. Akhir pekan mejadi pilihan Bapak Ahok untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga, baik sekedar makan ataupun menonton film pilihan. Emporium seakan memiliki daya tariknya sendiri agar dapat membuat pengunjung sekaliber Bapak ahok mau menghabiskan waktu Di emporium Pluit Mall. Fungsi Tenant relations sendiri tidak hanya menangani complaint dari para tenant tetapi juga membantu para tenant untuk dapat meningkatkan bisnisnya. Dalam hal ini Tenant relations juga mambantu, ketika ada salah satu tenant yang mengalami kesulitan dalam bisnisnya, disini peran seorang Tenant relations membantu dan mendukung usaha tenant tersebut dengan cara membuat program program yang menarik agar dapat meningkatkan daya beli maupun traffict pengunjung. Tidak hanya sampai disitu, dalam penerapan larangan merokok ini pun sangat berdampak pada traffict dan daya beli customer terutama untuk tenant tenant f&b, sehingga perlu dilakukan siasat atau strategi agar peraturan tetap dapat dijalankan tanpa harus mengganggu dari sales tenant tenant tersebut. Peran Tenant Reltions dalam hal ini sangat penting, sehingga perlu diadakannya sosialisasi kepada para tenant maupun customer itu sendiri. Pihak Tenant relations melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap para tenant dengan

7 menyentuh rasa kesadaran untuk hidup lebih sehat. Sedangkan untuk para customer dilakukan sosialisasi dalam bentuk larangan merokok seperti pemasangan poster dan sticker larangan merokok di area area strategis yang biasa digunakan untuk kegiatan merokok oleh customer. Untuk itu dirasa sangat diperlukan untuk membentuk suatu strategi efektif dalam melakukan penerapan larangan merokok tersebut, dimana hal ini berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai dan juga mudah dipahami oleh para tenant penyewa serta para tenant juga dapat menyadari betapa pentingnya menjaga lingungan bebas dari asap rokok dan menularkannya kepada para customer masing - masing. Strategi dalam pelaksanaannya yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan atau kesepakatan. Pada penerapannya yang diimplementasikan oleh dari hasil pengalaman, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelaku di masa depan seperti para tenan penyewa dan juga pengelola.

8 1.2 Fokus Penelitian Bagaimana strategi komunikasi Tenant relations dalam menerapkan larangan merokok pada Tenant F & B di Emporium Pluit Mall PT. PLUIT PROPERTINDO? 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan dari latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Tenant relations Dalam Melakukan Penerapan Larangan Merokok Tenant F&B di Emporium Pluit Mall. 2. Untuk mengetahui aliran strategi komunikasi yang dibuat oleh Tenant relations Departmen. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan penjabaran dari latar belakang permasalahan dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan oleh Department Tenant relations tepat dalam melakukan penerapan larangan merkok bagi tenant F&B di Emporium Pluit Mall.

9 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Sebagai implementasi dari ilmu dengan menerapkan pada penelitian yang dilakukan pada kejadian yang sesungguhnya, yang kemudian dapat menambah khasanah keilmuan dalam lingkup komunikasi khususnya mengenai strategi komunikasi dalam sebuah organisasi Manfaat Praktis Manfaat praktis adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan department Tenant relations dalam melakukan penerapan larangan merokok bagi tenant F&B di Emporium Pluit Mall sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen Emporium Pluit Mall dalam melakukan proses komunikasi lebih lanjut Kegunaan Sosial Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti lain memberikan sumbangan pemikiran serta sebagai referensi bagi peneliti lain yang meneliti serupa. Penelitian ini diharapkan mampu membantu memperkaya pengetahuan tentang starategi komunikasi bidang public relations.