BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

Transkripsi

1 12 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Penerapan Komponen Iklan Layanan Masyarakat Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, ada 4 hal yang perlu dibahas dalam sebuah iklan, yang mencakup: Strategi Iklan, menjelaskan tentang target audiens, positioning, keunikan produk/jasa. Strategi iklan ini merupakan starting point yang menjadi landasan dalam menyusun konsep. Konsep Iklan, merupakan sebuah solusi kreatif dari problem-problem yang dihadapi. Pesan dari sebuah iklan termasuk bagian dari konsep iklan itu sendiri. Disini harus dipaparkan tentang tujuan, motivasi, persuasi, dan informasi yang ingin dicapai dari iklan tersebut. Desain, merupakan hasil tampilan visual yang menjelaskan konsep yang bertujuan untuk menarik perhatian target audiens dan untuk mempermudah si target mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Naskah atau Copy, merupakan bagian teks atau verbal yang digunakan bersama visual untuk menjelaskan lebih lanjut tentang konsep. Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami dan sesuai dengan target audiens Teori Ilustrasi Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Fungsi dari sebuah ilustrasi adalah untuk memperjelas teks dan juga untuk menarik perhatian target audiens. Desain sebuah poster atau media iklan lainnya yang tidak disertai dengan ilustrasi cenderung membosankan dan kurang informatif. Ilustrasi yang efektif memiliki kriteria sebgai berikut: Komunikatif, Informatif, dan mudah dipahami. Menggugah perasaan dan hasrat.

2 13 Ide Baru, orisinil, bukan plagiat. Memiliki daya pukau yang kuat. Foto atau gambar memiliki kualitas yang baik Teori Warna Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, salah satu elemen yang paling menarik perhatian target audiens adalah warna. Jika kita dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna soft menyampaikan kesan yang lembut, tenang, dan romantic. Penggunaan warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, dan meriah Teori Media Menurut Rhenald Kasali media yang ada dalam periklanan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu : Above The Line (Media Lini Atas), yang terdiri atas iklan-iklan yang di muat oleh media cetak, media elektronik, serta media luar ruang. Contohnya : iklan TV, iklan Radio, iklan Koran, iklan Majalah. Below The Line (Media Lini Bawah), terdiri dari seluruh media selain yang termasuk dalam above the line media seperti direct mail, pameran, dan berupa cinderamata. Contohnya : Brosur, Poster, Pamflet, Merchandise, dll. Menurut Kamath 1980 (dalam Kushartanti, 2001) media cetak memiliki banyak keunggulan diantaranya : Merupakan media tertulis yang dapat mencapai sasaran luas pada masyarakat pembaca. Merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan. Dapat diproduksi menurut kebutuhan serta relatif murah biayanya. Merupakan alat informasi yang tepat dan akurat, yang dalam waktu singkat dapat sampai pada sasaran. Apabila disusun secara tepat, dapat menarik dan menyenangkan pembacanya. Dapat digunakan sebagai alat untuk melestarikan dan meningkatkan tugas harian dari pembacanya. Merupakan alat untuk mengadakan kontak secara tetap dan bersambung. 4.2 Strategi Kreatif

3 14 Fakta Kunci Banyaknya penyakit yang menyerang anak-anak disebakan oleh pola makan yang tidak sehat terutama dari jajanan yang tidak sehat yang sekarang ini marak beredar di masyarakat. Masyarakat golongan menengah ke bawah masih minim pengetahuan tentang bahaya dari zat-zat kimia yang terkandung pada makanan. Masyarakat golongan menengah ke bawah masih belum sadar akan pentingnya menjaga pola makan yang sehat. Ibu-ibu golongan menengah ke bawah tidak terbiasa membawakan bekal untuk anak-anaknya. Budaya jajan yang melekat erat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat golongan menengah ke bawah. Masalah yang Dikomunikasikan Saat ini banyak jenis jajanan berbahaya yang beredar di masyarakat, terutama di sekolah. Banyak anak-anak yang suka jajan dan terbiasa jajan sejak kecil tanpa mengetahui dampak dari jajanan berbahaya tersebut. Dan peran orang tua terutama ibu yang minim kesadaran akan bahaya yang akan mengancam masa depan anak mereka. Sudah saatnya mereka perlu disadarkan akan bahaya fatal yang akan menyerang anak-anak mereka bila terus mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat dengan cara memberikan bekal sehat untuk anaknya, dimana bekal sehat itu tidak perlu mahal dan bahkan lebih menghemat pengeluaran. Tujuan Komunikasi Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang dampak dari jajanan yang tidak sehat. Menarik minat serta menyadarkan masyarakat terutama para ibu tentang pentingnya makanan yang sehat untuk anak serta tidak membiasakan anak untuk jajan sejak kecil dengan cara membawakan bekal sehat untuk anak. Merubah perilaku/pola hidup masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat sejak dini. Profil Target Target dari kampanye ini adalah seluruh masyarakat golongan menengah sampai menengah ke bawah atas (B dan C) yang tinggal di daerah Jakarta. Terutama para ibu-ibu yang memiliki anak usia 5-12 tahun (TK Besar - SDN).

4 15 a. Demografi Status Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Buruh Pabrik, Pekerja Serabutan, Pedagang, Penjaga Toko. Usia : tahun. Jenis Kelamin : Wanita Pendidikan : SD SMU/SMK. Strata Sosial : B & C. b. Geografi Domisili : Orang-orang yang tinggal di wilayah Jakarta, dan memiliki anak usia 5-12 tahun dan bersekolah di sekolah dasar negri di wilayah Jakarta. Key Message Menyadarkan serta mengajak para Ibu untuk mulai memperhatikan dan melindungi buah hati mereka dari bahaya jajanan sembarangan dengan memberikan bekal sehat yang dibuat oleh si Ibu sendiri, dimana bekal sehat itu tidak perlu mahal yang penting bernutrisi. Big Idea Mama sang Malaikat Pelindung Gizi. Key Word Bekal, Sehat, Hebat, Cerdas, Lezat, Murah Meriah, Hemat, Prestasi, Bergizi, Bahaya, Lindungi, Kematian, Masa Depan, Mama, Jajanan, Aku. Pendekatan Kreatif Pendekatan yang digunakan adalah edukatif dan persuasif. Dimana pendekatan edukatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya jajanan lewat berbagai media dan penyuluhan dari pakar gizi. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para ibu untuk melindungi anaknya dari bahaya jajanan dengan berperan aktif membawakan bekal sehat untuk anak.

5 Strategi Visual Tone & Manner Simple, mudah dimengerti, ilustratif, informatif, mengedukasi ibu tentang bahaya jajanan di sekolah serta menarik minat ibu untuk membawakan bekal bagi anaknya. Dengan menggunakan warna putih, merah dan hijau. Dimana warna putih melambangkan kebersihan, merah melambangkan peringatan, hijau melambangkan kesehatan dan kesegaran. Penggunaan Tipografi Menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca oleh target. Strategi Verbal Penggunaan copy-copy yang simple, bahasa yang mudah dipahami, persuasif dan informatif. Judul : STOP Makan Sembarangan. Headline : Bekal Sehat Tolak Bahaya Jajanan. Bekal Sehat Dukung Prestasi. Bekal Sehat Murah Meriah. Tagline : Mama Hebat Anak Sehat. Mama Hebat Anak Cerdas. Mama Hebat Anak Sejahtera. Strategi Media Media Utama : Logo Kampanye Poster Brosur

6 17 Media Pendukung : X-Banner Flag Chain Piring Gelas Tas Botol Minum Kotak Makan Jam Weker T-shirt untuk ibu dan anak Tempelan Kulkas Sticker Celemek Flyer