Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN ("garis konversi") (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan teknologi terus berjalan seiring dengan aktivitas manusia

ICHIMOKU KINKO HYO: KEUNIKAN DAN PENERAPANNYA DALAM STRATEGI PERDAGANGAN VALUTA ASING (STUDI KASUS PADA PERGERAKAN USD/JPY DAN EUR/USD)

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

Buletin Compiled by

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

KUMPULAN TRADING STRATEGY

METODE ANALISIS TEKNIKAL ICHIMOKU KINKO HYO SEBAGAI INDIKATOR BERTRANSAKSI DI FOREX MARKET

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

Rizky Watuseke

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

BAB II LANDASAN TEORI

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN

1) Petakan Trend dan Ikuti

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi dari mulai dengan memiliki emas, obligasi, property,

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bab II LANDASAN TEORI

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

Oscillator.

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

Darma Hasudungan Siahaan

Chart Bagi Para Trader

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan hasil yang memuaskan menjadi penyebab utama penduduk

The Technical View PREMIUM NEWSLETTER. 12 Maret 2012

Trading Plan. 1. Tentukan Market. Untuk jenis saham yang bisa ditransaksikan dapat berupa :

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) - SIDEWAYS. IHSG (3,958.54, 3,959.10, 3,850.13, 3,894.56, ), Parabolic SAR (4,013.

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

MENTARI PAGI SELASA, 11 AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

How to Become a Swing Trader?

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi

dapat digambarkan secara jelas.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL

Highlight. Global Market. Stock Pick. Saham Rekomendasi

Highlight. Global Market. Stock Pick

4 Tipe Traders. Investor : Tungg. Trader kalah terus : Tak Untung

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Perwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Panduan First Signal Bisnis Investasi Saham.

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS

Hariyanto. Jl. Komplek Pendidikan Rt 07/Rw 09, Rangkasbitung. Abstrak

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

SEKOLAH FOREX SEMESTER 3

Transkripsi:

Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis dalam melakukan simulasi perdagangan. Berikut ini beberapa pertimbangan dalam penyusunan rencana perdagangan ( trading plan ) saat melakukan simulasi backtesting : 1. Rentang harga saham PT Telkom selama periode penelitian adalah Rp 5.000 Rp 10.250, asumsi rata ratanya menjadi Rp 7650/ lembar saham. Harga rata rata tersebut bila diaplikasikan dengan ketersediaan dana sebesar Rp 100 juta, hanya cukup untuk 13.072 lembar saham atau dibulatkan menjadi 26 lot. 2. Atas pertimbangan poin pertama di atas, dan berdasarkan dua kelompok metode dalam analisis Ichimoku Kinko Hyo yang terbagi menjadi dua tujuan trading yaitu jangka menengah panjang dan jangka pendek (daily trading), maka untuk memudahkan perhitungan simulasi, 26 lot dibagi 2 menjadi maksimal 16 lot untuk perdagangan mingguan sampai bulanan dan maksimal 10 lot untuk perdagangan harian. Perdagangan jangka menengah dan panjang menggunakan lot yang lebih besar karena jangka waktu yang lebih lama maka harus dimaksimalkan perolehan yang bisa digunakan tingkat perolehannya bila diukur dengan waktu lebih tinggi. Dalam pelakasanan simulasi trading jangka menengah panjang dan trading jangka pendek dilakukan secara bersamaan namun terpisah. 49

3. Diasumsikan bahwa penulis sebagai investor pemula, untuk mendapatkan gain yang maksimal dan meminimalis kerugian, maka penulis menggunakan sebuah asumsi perdagangan sebagai strategi, dan strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut: Bila menggunakan harga rata rata dari saham PT Telkom yaitu sebesar Rp 7.625,-, maka investor menggunakan strategi perdagangan dengan memanfaatkan jumlah lot. Jumlah lot yang semakin banyak dibeli pada harga harga tertentu akan menghasilkan gain yang semakin tinggi pula, walaupun peningkatan harga tidak signifikan. Ilustrasi: Beli : Rp 7.650,- x ( 11 lot x 500 lembar ) = Rp 42.075.000,- Jika diasumsikan mengalami kenaikan menjadi: Rp 7.750,- x ( 11 lot x 500 lembar ) = Rp 42.625.000,- Gain = Rp 550.000,- Dimana ada strategi lain, yaitu dengan membeli dalam jumlah lot yang lebih sedikit namun harus menunggu kenaikan harga yang lebih signifikan dan diperkirakan lebih beresiko. Ilustrasi: Beli : Rp 7.650,- x ( 2 lot x 500 lembar ) = Rp 7.650.000,- Untuk memperoleh gain yang sama dengan strategi sebelumnya yaitu sebesar Rp 550.000,- maka kenaikan harga yang harus dicapai adalah : Rp 8.700.000,- + Rp 550.000,- = Rp 8.200.000,- 50

Maka harga saham harus berada pada: Rp 8.200.000,- = Rp 8.200,- ( 500 lembar/ 2 lot ) Jadi, untuk memperoleh gain yang sama yaitu Rp 550.000,-, maka kenaikan harga harus sebesar Rp 550,-. Atas, pertimbangan tersebut maka penulis dalam melakukan simulasi perdagangan akan memaksimalkan jumlah lot dalam transaksi buy. 4. Komisi atau fee, biaya yang digunakan untuk setiap transaksi beli adalah sebesar 0,25% dari nilai total transaksi beli, dan biaya yang digunakan untuk setiap transaksi jual adalah sebesar 0,35% dari nilai total transaksi jual. Ketentuan besarnya fee atau komisi disesuaikan dengan ketentuan dari PT etrading Securities, karena PT etrading Securities merupakan perusahaan yang memberikan sarana investasi secara online pada pasar modal nasional. Simulasi mengikuti beberapa ketentuan perdagangan yang disesuaikan dengan ketentuan perdagangan dari PT Asia Kapitalindo (dapat dilihat di website http://www.jawaratrading.com/), karena PT Asia Kapitalindo merupakan sebagai perusahaan penyelenggara National Trading Championship sehingga ketentuan yang digunakan PT Asia Kapitalindo telah diketahui secara umum dalam bidang pasar modal. Ketentuan ketentuan tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Margin awal Simulasi ditentukan dengan dana investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). b. Stop loss order 51

Pada penerapan simulasi, investor menetapkan tingkat batasan resiko sebesar 2% dari posisi buy yang mampu ditolerir sehingga kemungkinan kerugian dapat diminimalis. Stop loss order ditentukan sebesar 2 % karena diasumsikan investor masih pemula maka dikategorikan sebagai risk averter yaitu karakter investor yang sedikit berani mengambil resiko. c. Penutupan pada akhir periode Pada hari perdagangan terakhir akan dilakukan likuidasi atau semua lot yang dimiliki akan dijual yaitu pada tanggal satu hari sebelum hari perdagangan terakhir. IV. 2 Pembagian Periode Pembahasan Sesuai dengan judulnya, dalam bab ini akan diuraikan mengenai pembahasan atas judul yang dipilih oleh penulis yang disesuaikan dengan tujuan penulisan karya ilmiah ini. Pembahasan meliputi analisis garis trend, support-resistance, sinyal jual dan beli yang kemudian diimplementasikan dengan cara back-testing simulation dan pembahasan membandingkan tingkat hasil strategi dengan menggunakan Ichimoku Kinko Hyo dengan IHSG. Pada awal bab pembahasan penulis akan membahas tentang grafik candlestick, yang meliputi tentang pergerakan tren, tingkat atau level support dan resistance. Kemudian pembahasan akan dilanjutkan dengan analisis berdasarkan grafik Ichimoku Kinko Hyo, dimana cakupan analisis meliputi analisis tren serta menganalisis support dan resistance. Periode penelitian dari 2 Januari 2008 30 Desember 2008 (236 hari perdagangan) akan dibagi ke dalam lima bagian periode, empat bagian periode pertama akan mencakup antara 52 hari perdagangan, selebihnya sebanyak 28 hari yang merupakan sisa periode pembahasan yang ada. Hal ini dilakukan karena dalam indikator 52

Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan pola awan yang terbentuk dari garis Senkou Span A dan Senkou Span B memprediksi hingga 26 hari ke depan, artinya awan (cloud) terbentuk hingga 26 hari ke depan dari hari ini. Selain itu, salah satu indikasi trend yaitu dengan melihat 26 hari perdagangan yang lalu. Oleh karena itu, pembagian periode akan menjadi seperti berikut ini: 1. Periode I tanggal 2 Januari 2008 sampai dengan 26 Maret 2008 2. Periode II tanggal 26 Maret 2008 sampai dengan 10 Juni 2008 3. Periode III tanggal 10 Juni 2008 sampai dengan 22 Agustus 2008 4. Periode IV tanggal 22 Agustus 2008 sampai dengan 12 November 2008 5. Periode V tanggal 12 November 2008 sampai dengan 30 Desember 2008 Pembagian lima periode di atas dapat dilihat pada gambar di bawah berikut ini: Gambar 4.1 grafik pembagian periode Kemudian dari hasil analisis kedua grafik akan ditentukan kriteria entry dan exit market dari masing masing grafik dan rekomendasi buy atau sell atau wait and see atau 53

hold. Data perdagangan merupakan harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low) yang diambil dari situs Bursa Efek Indonesia yang kemudian dikonversi ke dalam grafik dengan menggunakan program Metastock 9. IV. 3 Trend, Support Dan Resistance Harga Saham PT Telkom IV. 3. 1 Candlestick ( trend, support dan resistance ) Dalam pembagian satu periode, penetapan trend candlestick ditentukan dengan cara melihat pergerakan harga selama 10 sampai 20 hari perdagangan. Apabila dalam periode tersebut grafik menunjukkan pergerakan harga menuju ke atas maka hal tersebut menunjukkan uptrend, sebaliknya apabila grafik menunjukkan pergerakan harga ke bawah maka hal itu menunjukkan downtrend. Sebagai ilustrasi penetapan trend grafik candlestick dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 4. 2 Trend pada grafik Candlestick 54

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa selama periode pertama penelitian terjadi sebanyak lima kali perubahan trend yaitu dua kali downtrend yang merupakan garis yang mengarah turun dan tiga kali uptrend ditunjukkan oleh garis yang mengarah naik. Dari trend tersebut kemudian akan dibandingkan dengan trend yang ditunjukkan oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo. Penetapan titik-titik support dan resistance akan dilakukan secara garis besar, titik closing price tertinggi pada awal periode ditentukan sebagai garis resistance dan titik terendah dalam periode yang sama merupakan garis support. Hal tersebut dilakukan secara berulang ulang pada tiap pembagian periode yang sudah ditentukan sebelumnya terlebih dahulu. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar berikut yang diambil dari pembagian periode pertama analisis. Gambar 4. 3 Support dan resistance grafik Candlestick 55

Titik support adalah suatu area pada grafik dimana penurunan harga pada grafik berhenti dan terjadi pembalikan dan harga terdorong naik, sebaliknya titik resistance ditunjukkan pada area grafik dimana kenaikan harga berhenti dan terjadi pembalikan dan harga mengalami penurunan. IV. 3. 2 Ichimoku Kinko Hyo ( trend, support, resistance) Ichimoku Kinko Hyo merupakan salah satu indikator analisis teknikal yang dikategorikan sebagai trend trading analysis atau analisis yang ditentukan berdasarkan trend yang sedang dan akan terjadi. Trend ditentukan berdasarkan tiga hal sebagai berikut: 1. Moving average cross yaitu perpotongan yang terjadi antara garis Tenkan Sen dan Kijun Sen, serta perpotongan garis Kijun Sen dan Closing Price, dimana Support dan resistance pada grafik Ichimoku Kinko Hyo ditentukan oleh letak awan ( cloud ). Awan berada di atas closing price maka berfungsi sebagai resistance, sebaliknya apabila awan berada di bawah closing price menjadi sebagai support. 2. Trend berdasarkan awan atau sering disebut dengan Kumo trading. 3. Chikou Span cross yaitu Closing Price pada hari tertentu dan melihat posisi garis Chikou Span 26 hari perdagangan sebelumnya, serta perpotongan yang terjadi pada awan ( garis Senkou Span A dan Senkou Span B ) pada 26 hari yang akan datang, dimana garis yang membentuk moving average 9 hari dan 26 hari digunakan sebagai support dan resistance. Berdasarkan pembagian trend di atas, maka analisis grafik Ichimoku Kinko Hyo dibagi menjadi dua kategori perdagangan, yaitu : 56

1. Perdagangan jangka panjang (long-term trading) yaitu perdagangan yang dilakukan dengan masa waktu mingguan hingga bulanan. Analisis grafik Ichimoku Kinko hyo yang masuk ke dalam kategori perdagangan jangka panjang adalah indikasi yang ditunjukkan oleh perpotongan moving average serta kumo trading. 2. Chikou Span cross yaitu analisis yang ditentukan oleh perpotongan garis Chikou Span terhadap closing price, dipisah karena perpotongan garis Chikou Span bersifat berdiri sendiri atau standalone tanpa terkait dengan perpotongan moving average. Gambar 4. 4 Support, resistance, dan reversal pada grafik Ichimoku Kinko Hyo Analisis reversal ditentukan oleh perpotongan garis Senkou Span A dan Senkou Span B. Bentuk awan yang semakin mengecil menandakan bahwa 57

kemungkinan terjadinya pembalikan trend dari yang sedang berlangsung. Lihat gambar 4.4. IV. 3. 3 Kombinasi Indikator ( Candlestick dan Ichimoku Kinko Hyo ) Pada bagian kombinasi indikator penulis memberikan penjelasan terhadap kedua indikator, baik candlestick maupun Ichimoku Kinko Hyo. Analisis dilakukan berdasarkan grafik Ichimoku Kinko Hyo sebagai indikator utama yang dipadukan dengan grafik candlestick sebagai indikator tambahan untuk membantu grafik Ichimoku Kinko Hyo. Setelah itu, dari hasil analisis tersebut akan dilakukan back testing simulation sesuai dengan ketentuan ketentuan yang sudah disusun oleh penulis sebelumnya pada awal bab 4 pembahasan. Kemudian dari hasil simulasi tersebut akan dilakukan perbandingan dengan daily return IHSG, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas dari simulasi yang telah dilakukan. IV. 4 Periode I tanggal 2 Januari 2008 sampai dengan 26 Maret 2008 VI. 4. 1 Analisis Candlestick Pada tanggal 3 Januari 2008 grafik candlestick menunjukkan pola long legged doji, melihat pola sebelumnya terdapat candle hitam, maka hal tersebut menandakan sinyal awal titik pembalikan turun, artinya bahwa pada sesi perdagangan selanjutnya tren perdagangan cenderung untuk naik. Pada tanggal 4, 7 dan 8 Januari 2008 pola yang terbentuk dari grafik candlestick disebut sebagai pola three white soldier dimana kekuatan pasar adalah untuk menaikkan harga. Pada akhir sesi perdagangan tanggal 9 Januari candlestick membentuk pola gravestone doji star yang mengindikasikan bahwa terjadi pembalikan tren yang sedang terjadi atau bullish. 58

Gambar 4. 5 Periode I grafik Candlestick Pada sesi perdagangan selanjutnya pada tanggal 22 Januari 2008 grafik candlestick menunjukkan pola bullish engulfing dimana hal tersebut merupakan awal indikasi bahwa pergerakan pasar akan bergerak naik. Pada hari berikutnya grafik candlestick menunjukkan pola three white soldier sebagai indikasi bahwa pasar sedang bergerak naik. Sesi perdagangan berikutnya diakhiri oleh pola grafik candlestick yang disebut dengan istilah bearish engulfing yang merupakan awal pergerakan turun pasar. Pada tanggal 30 Januari 2008 grafik candlestick memperlihatkan pola grafik bullish engulfing, dimana hal tersebut mengindikasikan awal pergerakan naik dari harga. Trend harga terus bergerak naik hingga tanggal 21 Februari 2008, walaupun diantara periode tersebut terdapat pola black candle yakni pada 59

tanggal 13, 14 dan 18 Februari 2008, namun kekuatan pasar untuk menaikkan harga cenderung lebih kuat. Pada sesi perdagangan tanggal 29 Februari, 3 dan 4 Maret 2008 grafik candlestick menunjukkan pola three black crows dimana hal tersebut merupakan indikasi bahwa pasar sedang bergerak turun dan pada kondisi pasar tersebut investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. VI. 4. 2 Analisis Ichimoku Kinko Hyo Analisis periode I Ichimoku Kinko Hyo dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a. Analisis jangka panjang (Long-term) Pada periode pertama dari tanggal 2 Januari 2008 hingga 21 Januari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan awan berada di atas closing price, dimana hal tersebut merupakan indikasi bahwa pasar sedang negatif. Pada tanggal 2 februari 2008 grafik Ichimoku Kinko hyo (abjad A pada gambar 4.6) memperlihatkan terjadi perpotongan antara garis Kijun Sen dan closing price, dimana closing price bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa harga bergerak naik, namun pada hari tersebut posisi garis Tenkan Sen masih berada dibawah Kijun sen. Untuk itu investor direkomendasikan untuk wait and see hingga ada konfirmasi perpotongan garis Tenkan Sen dan Kijun Sen. Pada tanggal 4 Februari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan terjadi perpotongan garis Tenkan Sen dan Kijun Sen, dimana garis Tenkan Sen bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen. Hal itu merupakan konfirmasi terhadap perpotongan garis Kijun Sen dan closing price yang terjadi pada tanggal 2 Februari 2008. Investor direkomendasikan untuk melakukan buy (abjad B pada gambar 4.6). Pada tanggal 21 Februari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo 60

menunjukkan garis closing price bergerak ke atas melewati garis yang membentuk bagian paling bawah awan, dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar sedang berusaha untuk naik, tetapi kondisi tersebut belum menandakan bahwa pasar sedang positif karena apabila harga masih berada di dalam awan kemungkinan untuk turun masih ada. Kondisi tersebut disebut dengan istilah sideways yaitu keadaan pasar dimana kekuatan bullish dan bearish berimbang. Oleh karena itu, kepada investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. Gambar 4. 6 Periode I grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada tanggal 27 Februari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis closing price bergerak ke atas melewati awan, hal tersebut indikasi bahwa trend pasar bergerak naik (uptrend). Akan tetapi, 61

pada sesi berikutnya tanggal 28 dan 29 Februari 2008 closing price bergerak turun memasuki area awan yang mengindikasikan bahwa pergerakan harga untuk turun sangat kuat. Berdasarkan informasi yang digambarkan oleh grafik Ichimoku tersebut rekomendasi kepada investor adalah melakukan sell. Pada sesi perdagangan tanggal 3 Maret 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan bahwa garis closing price bergerak ke bawah memotong garis Kijun Sen (pada gambar 4.6 diperlihatkan oleh abjad C ), tiga hari berikutnya yakni tanggal 5 Maret 2008 garis closing price memotong garis Kijun Sen dan terakhir pada tanggal 6 Maret 2008 bergerak ke bawah memotong garis Kijun Sen. Pada tiga sesi perdagangan tersebut mengindikasikan bahwa pasar dalam kondisi sideways dan rekomendasi kepada investor adalah wait and see. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada tanggal 9 Januari 2008 (lihat gambar 4.7 ditandai dengan A2 ), diasumsikan sebagai periode 26 hari yang lalu sedangkan perdagangan hari ini adalah tanggal 20 Februari 2008 (gambar 4.7 ditandai dengan A1 ), grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Chikou Span bergerak ke atas memotong garis closing price, dimana hal tersebut mengindikasi bahwa pasar bergerak naik. Titik support berada dekat dengan garis Chikou Span saat perpotongan terjadi, artinya saat itu merupakan awal pembalikan untuk trend naik. Oleh karena itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan buy pada tanggal. Pada tanggal 15 Januari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Chikou Span mendekati garis Kijun Sen dimana pada saat itu berfungsi sebagai titik resistance (gambar 4.7, A3 ). Hal tersebut 62

mengindikasikan bahwa kondisi pasar overbought, maka pada tanggal 22 Februari 2008 (gambar 4.7, A4) direkomendasi kepada investor adalah agar melakukan sell. Gambar 4. 7 Analisis Chikou Span periode I grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada tanggal 13 Maret 2008 (gambar 4.7, B1 ), dengan melihat periode perdagangan 26 hari yang lalu yaitu tanggal 2 Februari 2008 (gambar 4.7, B2) pada grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Chikou Span bergerak ke bawah memotong garis closing price dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun (bearish). Investor direkomendasikan untuk wait and see. Pada tanggal 25 Maret 2008 (gambar 4.7, C1 ), dengan melihat mundur 26 hari ke belakang tanggal 11 Februari 2008 (gambar 4.7, C2 ) 63

pada grafik Ichimoku Kinko Hyo memperlihatkan bahwa garis Chikou Span bergerak ke atas memotong closing price. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik (bullish), tetapi apabila melihat posisi tersebut berada diatas moving average (Tenkan Sen dan Kijun Sen) 9 dan 26 hari yang berfungsi sebagai support dan resistance. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see. VI. 4. 3 Analisis Kombinasi a. Analisis jangka panjang (Long-term) Pada tanggal 3 Januari 2008 pada grafik candlestick menunjukkan pola long legged doji yang diikuti oleh pola three white soldier pada tiga sesi perdagangan berikutnya, dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik. Untuk memperkuat dalam mengambil keputusan diperlukan konfirmasi tambahan dimana pada tanggal tersebut grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Kijun Sen berada di atas garis Tenkan Sen, yang berarti bahwa pasar bergerak turun. Oleh karena indikasi dari kedua indikator tersebut bertolak belakang pada tanggal tersebut maka direkomendasikan kepada investor untuk wait and see. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 22 Januari 2008 grafik candlestick menunjukkan pola grafik bullish engulfing, yang kemudian diikuti oleh pola three white soldier dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik (bullish). Pada grafik Ichimoku Kinko Hyo pada sesi perdagangan yang sama menunjukkan garis Tenkan Sen berada di bawah garis Kijun Sen berarti bahwa pasar sedang bergerak turun (bearish). Sinyal yang bertentangan dari kedua indicator merekomendasikan kepada investor untuk wait and see. 64

Gambar 4. 8 Analisis kombinasi periode I Pada tanggal 1 februari 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis closing price bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen (Gambar 4.8, A ) dimana hal tersebut menunjukkan bullish, kemudian pada tanggal yang sama grafik candlestick membentuk pola bullish engulfing. Pada tanggal tersebut investor direkomendasikan untuk melakukan buy. Pada posisi tersebut kemudian semakin diperkuat lagi oleh garis Tenkan Ten memotong garis Kijun Sen dimana garis Tenkan Sen bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen. Hal tersebut berarti pasar bergerak naik. Pada tanggal 21 Februari 2008 garis closing price bergerak ke atas memasuki area bagian bawah awan yang merupakan batas awal resistance. Pada sesi perdagangan yang sama grafik candlestick menunjukkan bahwa harga 65

hamper menyentuh batas resistance. Untuk itu, pada tanggal tersebut direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 22 Februari 2008 grafik candlestick menunjukkan pola bearish engulfing yang mengindikasikan pasar bergerak turun (bearish). Pada grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Tenkan Sen berada di atas garis Kijun Sen, serta garis closing price berada di atas Kijun Sen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik, namun bila melihat garis closing price dimana garis tersebut berada di dalam awan dan melewati garis pertama resistance. Hal tersebut berarti bahwa pasar dalam kondisi overbought dan direkomendasikan kepada investor untuk wait and see. Pada tanggal 29 Februari 3 dan 4 Maret 2008 grafik candlestick menunjukkan pola three black crows yang mengindikasikan pasar bergerak turun (bearish). Hal tersebut dikonfirmasi oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo dimana pada tanggal 3 Maret 2008 garis closing price bergerak ke bawah melewati garis Kijun Sen dan hingga tanggal 13 Februari 2008 garis closing price, Tenkan Sen dan Kijun Sen berada di dalam awan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar sedang sideways. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada analisis jangka pendek Ichimoku Kinko Hyo sebelumnya pada tanggal 20 Februari 2008 direkomendasikan kepada investor untuk melakukan buy, bila digabungkan dengan grafik candlestick dapat dilihat bahwa pada tanggal yang candlestick hampir menyentuh garis resistance yang ditetapkan. Meskipun demikian, masih ada jarak yang tersisa antara candlestick dengan garis resistance, hal tersebut mengindikasikan bahwa 66

kemungkinan pasar untuk naik masih terbuka sekaligus memperkuat indikasi yang diberitahukan oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo sebelumnya. Selain indikasi tersebut pada tanggal 18 Februari 2008 grafik candlestick menunjukkan pola yang membentuk engulfing bullish yang berarti bahwa pasar bergerak naik (bullish). Oleh karena itu kepada investor direkomendasikan untuk buy. Lihat gambar 4.9. Gambar 4. 9 Analisis kombinasi Chikou Span dan candlestick periode I Pada tanggal 13 Maret 2008 direkomendasikan kepada investor untuk wait and see, pada grafik candlestick hal tersebut dikonfirmasikan keadaan yang pasar yang sedang bergerak turun dengan terbentuknya pola black candle pada 13 Maret 2008, bahkan pola three black crows dari tanggal 12, 13 dan 14 Maret 2008. Pada 25 Maret 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo 67

merekomendasikan investor untuk wait and see hal tersebut diperkuat oleh grafik candlestick yang menujukkan pola grafik engulfing bearish. IV. 5 Periode II tanggal 26 Maret 2008 sampai dengan 10 Juni 2008 VI. 5. 1 Analisis Candlestick Pada 27 Maret 2008 grafik candlestick menunjukkan pola bullish engulfing dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pergerakan harga saham naik. Pada sesi perdagangan berikutnya harga menyentuh titik level resistance yang berarti bahwa pasar sedang dalam kondisi dimana bahwa minat terhadap saham PT Telkom berada pada level jenuh atau overbought. Hal tersebut mengindikasikan kemungkinan terjadi pembalikan terbuka, jadi pada kondisi ini keputusan yang direkomendasikan kepada investor adalah wait and see. Pola three black crows terbentuk pada sesi perdagangan berikutnya yaitu pada tanggal 2, 3 dan 4 April 2008, hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun (downtrend). Lalu pada tanggal 7 April 2008 downtrend masih berlanjut yang ditunjukkan oleh grafik candlestick dengan pola dragonfly doji. Pada kondisi yang ditunjukkan oleh grafik tersebut direkomendasikan kepada investor untuk wait and see. Lihat gambar di bawah. 68

Gambar 4. 10 Analisis periode II grafik Candlestick Pada perdagangan tanggal 17 April 2008 grafik candlestick menunjukkan pola dragonfly doji sebagai indikasi bahwa pergerakan pasar menuju ke bawah. Kemudian terjadi pola three black crows pada tanggal 21, 22 dan 23 April 2008 yang menandakan bahwa pasar sedang bergerak turun (bearish). Dalam sesi perdagangan tersebut rekomendasi kepada investor adalah wait and see. Pada sesi perdagangan selanjutnya yakni tanggal 19, 21 dan 22 Mei 2008 grafik candlestick menunjukkan pola three white soldier dimana hal tersebut merupakan indikasi yang menyatakan bahwa pasar bergerak naik. Pada tanggal tersebut harga berada di tengah antara titik support dan resistance, investor dapat melakukan buy, tetapi diperlukan informasi tambahan yang dapat dijadikan konfirmasi atas rekomendasi tersebut. Oleh karena itu, perlu dilihat grafik 69

Ichimoku Kinko Hyo agar indikasi yang ditunjukkan oleh grafik candlestick lebih kuat. Hal tersebut dapat dilihat pada analisis kombinasi yang akan dilakukan pada subbab selanjutnya. VI. 5. 2 Analisis Ichimoku Kinko Hyo Pada tanggal 2 April 2008 grafik ichimoku Kinko Hyo menunjukkan pergerakan garis closing price memotong ke bawah garis Kijun Sen yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun (bearish). Lihat gambar 4.11.Kemudian hal tersebut dikonfirmasi tiga hari sesi perdagangan selanjutnya tanggal 7 April 2008 dengan terjadinya perpotongan antar garis Tenkan Sen bergerak ke bawah melewati garis Kijun Sen. Informasi yang diberikan oleh perpotongan moving average 9 dan 26 hari tersebut merupakan indikasi yang cukup kuat untuk direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see. Pada 17 April 2008 awan grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan titik pembalikan dimana terjadi perpotongan antara garis Senkou Span yang semula berada di bawah bergerak ke atas memotong garis Senkou Span B. Begitu pula pada tanggal 21 Mei 2008 terjadi perpotongan garis Senkou Span A bergerak ke bawah garis Senkou Span B, seringnya terjadi perpotongan awan menunjukkan bahwa kekuatan trend yang ada tidaklah kuat, karena tingkat ketebalan awan mengindikasikan tingkat kekuatan pasar dimana semakin tebal awan maka kekuatan trend yang ditunjukkan akan semakin kuat. Lihat gambar 4.11. 70

Gambar 4. 11 Analisis periode II grafik Ichimoku Kinko Hyo VI. 5. 3 Analisis Kombinasi Grafik Ichimoku Kinko Hyo tanggal 2 April 2008 menunjukkan garis closing price memotong garis Kijun Sen yang mengindikasikan bahwa pasar sedang bergerak turun, dimana kepada investor direkomendasikan untuk wait and see. Berdasarkan grafik candlestick, indikasi tersebut diperkuat dimana terbentuk pola three black crows dari tanggal 2, 3 dan 4 April 2008. Selain itu rekomendasi wait and see dilanjutkan oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo pada tanggal 7 April 2008 dimana terjadi perpotongan garis Tenkan Sen bergerak ke bawah melewati garis Kijun Sen. Pada tanggal tersebut garis candlestick menunjukkan pola dragonfly doji yang mengindikasikan pasar bergerak turun (downtrend). Lihat gambar 4.12. 71

Gambar 4. 12 Analisis kombinasi grafik Ichimoku Kinko Hyo dan candlestick Pada tanggal 16 April 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Senkou Span A memotong ke atas garis Senkou Span, hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi reversal atau pembalikan trend menjadi ke bawah. Pada tanggal yang sama grafik candlestick mengkorfirmasi dimana terbentuk pola dragonfly doji yang mengindikasikan bahwa pasar cenderung untuk turun. Kemudian keadaan tersebut semakin diperkuat pada tanggal 21,22 dan 23 April 2008 dengan terbentuknya pola three black crows yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun. Berdasarkan kondisi tersebut direkomendasikan kepada investor untuk wait and see. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 21 Mei 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Senkou Span A memotong ke bawah garis Senkou 72

Span B yang mengindikasikan perubahan trend pasar. Hal tersebut diperkuat oleh grafik candlestick pada sesi perdagangan sebelumnya tanggal 19 Mei 2008 hingga 22 Mei 2008 dengan terbentuknya pola three white soldier yang berarti bahwa pasar bergerak ke atas. Untuk memperkuat analisis diperlukan indikasi yang ditunjukkan oleh perpotongan garis moving average 9 dan 26 hari, dimana garis Tenkan Sen berada di bawah garis Kijun Sen serta closing price di bawah Kijun Sen. Oleh karena indikasi itu maka kekuatan indikasi perpotongan awan dan pola three white soldier tidak begitu kuat, maka rekomendasi kepada investor adalah wait and see. IV. 6 Periode III tanggal 10 Juni 2008 sampai dengan 22 Agustus 2008 VI. 6. 1 Analisis Candlestick Pada tanggal 15, 16 dan 17 Juli 2008 grafik candlestick terbentuk pola three black crows yang menunjukkan bahwa pasar bergerak turun ke bawah. Hari ketiga dari pola tersebut bahkan menunjukkan bahwa grafik candlestick melewati garis support yang merupakan titik pembalikan naik. Sesi perdagangan berikutnya tanggal 18 dan 21 Juli 2008 grafik candlestick menunjukkan pola bullish engulfing dimana pola tersebut mengindikasikan pasar yang bergerak menuju ke atas (uptrend) serta sesi tersebut menunjukkan grafik bergerak ke atas menjauhi titik support. Pada sesi perdagangan tersebut direkomendasikan kepada investor untuk melakukan buy. Lihat gambar 4.13 di bawah. 73

Gambar 4.13 Analisis periode III grafik candlestick Sesi perdagangan berikutnya yakni tanggal 24, 25, dan 28 Juli 2008 grafik candlestick menunjukkan pola three white soldier yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik ke atas (uptrend), tetapi pada hari terakhir dari pola tersebut grafik menembus titik resistance yang mengindikasikan terjadinya pembalikan terhadap trend yang sedang terjadi. Kemudian pada 29 dan 31 Juli 2008 grafik candlestick menunjukkan pola bearish engulfing dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak ke bawah, sekaligus pada saat tersebut pasar bergerak ke bawah menjauhi titik resistance. Pada keadaan seperti itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell. 74

VI. 6. 2 Analisis Ichimoku Kinko Hyo a. Analisis jangka panjang (Long-term) Grafik Ichimoku Kinko Hyo pada tanggal 21 Juli 2008 menunjukkan garis cloding price bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen dimana hal tersebut mengindikasikan pasar bergerak ke atas (uptrend). Awan berada di atas closing price, oleh karena itu perpotongan antara closing price dan Kijun Sen mengindikasikan sinyal lemah beli. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 23 Juli 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Tenkan Sen dan garis Kijun Sen saling bersinggungan. Hal tersebut terus berlangsung selama lima hari perdagangan hingga tanggal 29 Juli 2008 garis Tenkan Sen bergerak ke atas melewati garis Kijun Sen yang mengindikasikan pasar bergerak naik (uptrend). Pada perdagangan tanggal 25 Juli 2008 garis closing price menunjukkan pergerakan ke atas menembus bagian bawah awan sebagai titik pertama garis resistance, dalam hal ini pasar berusaha untuk bergerak ke atas lebih tinggi lagi, namun harus melewati titik resistance kedua yaitu garis bagian atas yang membentuk awan. Hal tersebut tidak terjadi karena pada sesi perdagangan 31 Juli 2008 garis closing price bergerak kembali ke bawah melewati titik bagian bawah awan, maka karena itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell apabila sebelumnya sudah memiliki saham PT Telkom atau wait and see bila belum membeli saham tersebut sebelumnya. Lihat gambar 4.14. 75

Gambar 4.14 Analisis periode III grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada sesi perdagangan 19 Agustus 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis closing price bergerak turun melewati garis Kijun Sen hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun (downtrend), namun pada sesi keesokan harinya garis closing price berbalik arah menuju ke atas memotong garis Kijun Sen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik, pada saat yang bersamaan garis Tenkan Sen berada pada posisi di atas garis Kijun Sen yang mengkorfirmasikan uptrend. Pada tanggal tersebut (20 Agustus 2008) direkomendasikan kepada investor untuk melakukan buy. Lihat gambar 4.14. 76

b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada tanggal 22 Juli 2008 (gambar 4.15 abjad A1) grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan perpotongan garis Chikou Span bergerak ke atas melewati garis closing price pada 26 hari sesi perdagangan yang lalu (gambar 4.15 abjad A2), hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak ke atas (uptrend), investor direkomendasikan untuk melakukan buy. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 28 Juli 2008 (gambar 4.15 abjad B1) jika melihat garis Chikou Span pada 26 hari perdagangan sebelumnya(gambar 4.15 abjad B2) garis Chikou Span menyentuh garis Kijun Sen yang pada saat itu berfungsi sebagai garis resistance. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar sudah menyentuh level tertinggi dan pembalikan harga yang cenderung turun. Kepada investor disarankan untuk melakukan sell. Pada tanggal 15 Agustus 2008 (gambar 4.15 abjad C1) terjadi perpotongan garis closing price melewati garis Chikou Span 26 hari (gambar 4.15 abjad C2) yang lalu dimana hal tersebut menandakan bahwa pasar bergerak turun. Investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. Lihat gambar 4.15. 77

Gambar 4.15 Analisis Chikou Span grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada sesi perdagangan tanggal 20 Agustus 2008 dengan melihat mundur 26 hari ke belakang terlihat bahwa terjadi pergerakan garis Chikou Span memotong ke atas garis closing price yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik (uptrend). Investor direkomendasikan untuk buy. VI. 6. 3 Analisis Kombinasi a. Analisis jangka panjang (Long-term) Pada tanggal 21 Juli 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo memperlihatkan indikasi buy yang ditandai dengan garis closing price bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen. Untuk memperkuat analisis diperlukan indikasi lain sehingga dapat dikonfirmasi sinyal buy yang ditunjukkan oleh perpotongan moving average 26 tersebut. Grafik 78

candlestick dapat mengkorfirmasikan perpotongan tersebut, dimana pada sesi yang sama grafik candlestick membentuk pola bullish engulfing hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak ke atas. Pada sesi perdagangan berikutnya grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis closing price bergerak ke atas memotong bagian paling bawah pola awan atau titik resistance pertama grafik Ichimoku Kinko Hyo, hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar melewati titik tertinggi pembalikan. Selain itu dapat juga mengindikasikan bahwa pasar akan naik lebih tinggi lagi bila garis closing price melewati titik bagian paling atas awan yang mengindikasikan kekuatan uptrendyang semakin besar. Akan tetapi pada sesi perdagangan tanggal 31 juli 2008 garis closing price bergerak turun ke bawah melewati titik bagian paling bawah yang membentuk pola awan grafik Ichimoku Kinko Hyo. Oleh karena itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell. Hal tersebut dikonfirmasi oleh grafik candlestick dimana pada tanggal 28 Juli 2008 grafik candlestick menembus garis resistance yang merupakan indikasi titik pembalikan pasar akan bergerak turun. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 19 Agustus 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis closing price bergerak ke bawah melewati garis Kijun Sen. Pada sesi berikutnya garis closing price kembali bergerak ke atas melewati garis Kijun Sen dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak ke atas (uptrend). Lihat gambar 4.15. 79

Gambar 4.16 Analisis kombinasi periode III Pada sesi yang sama Tenkan Sen berada di atas garis Kijun Sen, hal tersebut memperkuat indikasi yang ditunjukkan oleh perpotongan garis closing price dan Kijun Sen. Grafik candlestick pada tanggal 20 dan 21 Agustus menujukkan pola bullish engulfing dimana mengkorfirmasi bahwa pasar sedang bergerak ke atas. Untuk itu direkomendasikan kepada investor agar melakukan buy. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Tanggal 22 Juli 2008 (gambar 4.17 abjad A1) analisis grafik Ichimoku Kinko Hyo mengindikasikan bahwa pasar akan mengalami kenaikan, untuk memperkuat analisis tersebut diperlukan analisis tambahan dengan menggunakan grafik candlestick. Pada sesi perdagangan yang sama grafik 80

candlestick menunjukkan pola bullish engulfing dimana hal tersebut mengindikasikan pasar bergerak naik. Hal terbesut semakin memperkuat rekomendasi yang diberitahukan oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo yang merekomendasikan buy kepada investor. Gambar 4.17 Analisis kombinasi Chikou Span dan candlestick periode III Selanjutnya pada sesi perdagangan tanggal 28 Juli 2008 analisis grafik Ichimoku Kinko Hyo menyatakan pasar bergerak turun, agar memperkuat analisis tersebut perlu diperhatikan indikasi yang ditunjukkan oleh grafik candlestick. Pada tanggal tersebut grafik Candlestick menunjukkan bahwa harga sudah pada level yang melewati titik resistance, maka kepada investor direkomendasikan untuk melakukan sell. 81

Pada sesi perdagangan 15 Agustus 2008 dengan memperhatikan mundur sebanyak 26 hari grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan perpotongan closing price bergerak ke atas memotong garis Chikou Span dimana hal tersebut mengindikasikan pasar bergerak turun. Pada tanggal yang sama grafik candlestick menunjukkan three white soldier yang mengindikasikan pasar bergerak naik. Oleh karena indikasi yang ditunjukkan bertentangan maka rekomendasi kepada investor adalah wait and see. Analisis sesi perdagangan tanggal 20 Agustus 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo merekomendasikan buy kepada investor dan hal tersebut dikonfirmasi oleh grafik candlestick dengan terbentuknya pola bullish engulfing pada sesi yang sama. IV. 7 Periode IV tanggal 22 Agustus 2008 sampai dengan 12 November 2008 VI. 7. 1 Analisis Candlestick Grafik candlestick pada tanggal 25 Agustus 2008 mencapai garis resistance yang merupakan garis reversal dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa harga berada pada titik yang cukup tinggi dan diperkirakan pergerakan akan bergerak ke arah sebaliknya. Pada sesi perdagangan berikutnya tanggal 29 Agustus dan 1 September 2008 grafik candlestick membentuk pola bearish engulfing yang mengindikasikan pasar bergerak turun. Pada sesi tersebut grafik juga menembus titik resistance, untuk itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see bila belum memiliki saham PT Telkom atau melakukan sell bila sudah memiliki saham PT Telkom. Sesi perdagangan berikutnya tanggal 2 dan 3 September 2008 grafik candlestick membentuk pola bearish engulfing, dalam kondisi tersebut investor direkomendasikan untuk 82

melakukan wait and see. Pasar masih mengindikasikan pergerakan turun pada tanggal 10 dan 11 September 2008 dimana saat itu terbentuk pola bearish engulfing. Pada sesi perdagangan berikutnya diikuti oleh pola three black crows yaitu tanggal 11, 12 dan 15 September 2008, sehingga investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. Lihat gambar 4.17. Gambar 4.18 Analisis periode IV grafik candlestick Pada gambar di atas grafik candlestick menunjukkan bahwa terbentuk pola three white soldier pada tanggal 24, 25 dan 26 September 2008 dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik (uptrend), berdasarkan kondisi tersebut investor direkomendasikan untuk melakukan buy. Selanjutnya grafik candlestick menunjukkan pola bearish engulfing pada sesi perdagangan 14 dan 15 Oktober 2008 yang merupakan indikasi yang 83

menyatakan pasar bergerak turun, investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. Pola bearish engulfing terulang kembali pada sesi perdagangan tanggal 20 dan 21 Oktober 2008 dalam grafik candlestick dan direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see. Pada sesi perdagangan selanjutnya tanggal 28 dan 29 Oktober 2008 grafik candlestick memperlihatkan pola bearish engulfing namun pada saat itu candlestick menembus titik resistance sehingga karena informasi yang ditunjukkan bertentangan maka investor direkomendasikan untuk melakukan wait and see. VI. 7. 2 Analisis Ichimoku Kinko Hyo a. Analisis jangka panjang (long-term) Grafik Ichimoku Kinko hyo pada tanggal 25 Agustus 2008 menunjukkan pergerakan garis closing price menuju ke atas melewati garis Senkou Span B yang menjadi batas atas awan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa trend pasar bergerak naik. Garis Tenkan Sen berada di atas garis Kijun Sen yang memperkuat indikasi tersebut. Garis closing price sempet memasuki area awan kembali pada 26 Agustus 2008, namun pada sesi berikutnya kembali bergerak ke atas keluar area awan. Garis Kijun Sen bergerak ke atas memotong garis Tenkan Sen pada tanggal 28 Agustus 2008 tetapi kembali berbalik arah bergerak turun pada sesi berikutnya. Berdasarkan indikasi yang ditunjukkan oleh grafik Ichimoku tersebut dimana perubahan trend terjadi dalam waktu yang relative singkat maka direkomendasikan kepada investor untuk wait and see. 84

Tanggal 9 September 2008 garis closing price bergerak ke bawah menembus awan lalu kemudian pada sesi berikutnya diikuti oleh garis Kijun Sen bergerak ke atas melewati garis Tenkan Sen. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa pasar bergerak turun dan semakin diperkuat oleh perpotongan yang terjadi antara garis Senkou Span A dan Senkou Span B pada tanggal 11 September 2008. Dalam kondisi yang seperti itu investor sebaiknya melakukan wait and see. Lihat gambar 4.18. Gambar 4.19 Analisis periode IV grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada gambar di atas garis closing price bergerak ke atas melewati garis Kijun Sen pada sesi perdagangan tanggal 25 September 2008 yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik, lalu diikuti oleh garis Tenkan Sen bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen pada 7 Oktober 2008. Akan 85

tetapi pada sesi yang sama garis closing price bergerak turun melewati garis Kijun Sen yang mengindikasikan pasar bergerak turun yang diikuti oleh garis Tenkan Sen melewati garis Kijun Sen pada keesokan harinya. Garis closing price bergerak memotong garis Kijun Sen secara berulang ulang pada tanggal 14, 15, 20 dan 21 Oktober 2008. Garis Tenkan Sen memotong garis Tenkan Sen pada sesi perdagangan 8, 14 dan 27 Oktober 2008 yang mengkonfirmasi garis closing price. Berdasarkan indikasi tersebut dapat diartikan bahwa pasar sedang dalam kondisi sideways, oleh karena itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see. Pada sesi perdagangan tanggal 29 Oktober 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Senkou Span A bergerak ke bawah memotong garis Senkou Span A dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi titik pembalikan pasar. Awan yang semakin menebal akan memperkuat bahwa trend yang sedang berlangsung kekuatannya akan semakin kuat. Lihat gambar 4.18. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada sesi perdagangan tanggal 3 September 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Chikou Span pada 26 hari perdagangan sebelumnya bergerak ke atas melewati closing price. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun. Oleh karena itu direkomendasikan kepada invertor untuk melakukan sell. Lihat gambar 4. 19. 86

Gambar 4.20 Analisis Chikou Span periode IV VI. 7. 3 Analisis Kombinasi a. Analisis Jangka Panjang (long-term) Pada tanggal 29 Agustus 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Tenkan Sen bergerak ke bawah melewati garis Kijun Sen yang mengindikasikan bahwa pasar bergerak turun dimana dapat direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell. Sesi perdagangan yang sama tanggal 29 Agustus 2008 bila dikombinasikan dengan grafik candlestick maka terlihat bahwa candle menyentuh titik resistance yang mengindikasikan bahwa pasar mencapai titik tertinggi dan diprediksikan akan mengalami pembalikan trend. Hal terbebut memperkuat indikasi yang 87

ditunjukkan oleh grafik Ichimoku Kinko Hyo, sehingga investor direkomendasikan untuk melakukan sell. Gambar 4.21 Analisis kombinasi grafik Ichimoku Kinko Hyo Pada tanggal 28 Oktober 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Senkou Span A dan Senkou Span B saling berpotongan yang mengindikasikan bahwa terjadi pembalikan reversal. Pada grafik candlestick pada sesi yang sama menunjukkan grafik melewati titik support dimana mengindikasikan reversal naik. Berdasarkan kedua indikasi yang ditunjukkan oleh kedua grafik tersebut maka direkomendasikan kepada investor untuk melakukan wait and see. 88

b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada tanggal 3 September 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan garis Chikou Span pada 26 periode sebelumnya bergerak ke bawah memotong garis closing price dimana hal tersebut mengindikasikan pasar bergerak turun (downtrend). Pada grafik candlestick periode yang yan gterbentuk pola bearish engulfing dimana pasar juga mengindikasikan bergerak turun. Lihat gambar 4. 21. Gambar 4.22 Analisis kombinasi Chikou Span dan candlestick Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik candlestick menunjukkan garis melewati titik resistance dimana hal tersebut semakin memperkuat indikasi bahwa pasar mencapai titik tertinggi dan perubahan 89

trend turun kemungkinan akan terjadi. Oleh karena itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan sell. IV. 8 Periode V tanggal 12 November 2008 sampai dengan 30 Desember 2008 VI. 8. 1 Analisis Candlestick Pada tanggal 27 dan November 2008 grafik candlestick membentuk pola bullish engulfing yang mengindikasikan pasar mengalami pembalikan trend naik. Kemudian diikuti tanggal 28 November, 1 dan 2 Desember 2008 grafik candlestick menunjukkan pola three white soldiers dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak ke atas (uptrend). Gambar 4.23 Analisis periode V grafik candlestick Pada gambar di atas pola three white soldiers terbentuk tiga hari setelah grafik menyentuh level support yang menandakan bahwa pasar sudah mengalami 90

pembalikan dan trend naik kemungkinan terjadi karena titik resistance berada jauh di atas pola tersebut. Pasar mengalami penurunan pada dua sesi perdagangan selanjutnya akan tetapi pola three white soldiers kembali terbentuk pada tanggal 5, 9 dan 10 Desember 2008 dimana trend naik masih berlanjut hingga pada akhirnya grafik candlestick menyentuh titik resistance pada 15 Desember 2008 dan mengalami pembalikan. VI. 8. 2 Analisis Ichimoku Kinko hyo a. Analisis Jangka Panjang (long-term) Grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan closing price bergerak melewati garis Kijun Sen pada tanggal 27 November 2008 dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik (uptrend). Gambar 4.24 Analisis periode V grafik Ichimoku Kinko Hyo 91

Pada sesi perdagangan keesokan harinya tanggal 28 November 2008 uptrend dikonfirmasi dengan terjadinya perpotangan garis Tenkan Sen bergerak ke atas memotong garis Kijun Sen. Garis closing price bergerak ke atas melewati area yang membentuk awan pada tanggal 9 Desember 2008 dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar bergerak naik dan pada kondisi ini pergerakan pasar berubah menjadi positif semakin memperkuat indikasi trend naik. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Pada sesi perdagangan 28 November 2008 (A1 pada gambar 4.25) grafik Ichimoku Kinko Hyo memperlihatkan garis Chikou Span (A2 gambar 4.25) 26 periode sebelumnya bergerak ke atas memotong garis closing price. Gambar 4.25 Analisis Chikou Span periode V grafik Ichimoku Kinko Hyo 92

Hal tersebut mengindikasikan bahwa trend pasar bergerak naik dan perpotongan terjadi di bawah garis Kijun Sen yang berfungsi sebagai titik support, sehingga kemungkinan trend naik masih tetap berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. VI. 8. 3 Analisis Kombinasi a. Analisis Jangka Panjang (long-term) Pada tanggal 27 November 2008 analisis Ichimoku Kinko Hyo mengindikasikan pasar bergerak naik dimana terjadi perpotongan antara garis closing price bergerak ke atas melewati garis Kijun Sen. Hal tersebut perlu didukung oleh indikasi tambahan yang diperoleh dari grafik candlestick tujuannya agar semakin memperkuat analisis. Grafik candlestick menunjukkan pola bullish engulfing pada sesi yang sama, untuk itu kepada investor direkomendasikan untuk melakukan buy. Pada sesi perdagangan tanggal 9 Desember 2008 grafik Ichimoku Kinko Hyo menunjukkan pergerakan garis closing price melewati area yang membentuk awan dimana hal terebut mengindikasikan bahwa trend naik masih berlanjut dan pergerakan saham berubah menjadi berada di daerah positif. Pada grafik candlestick hal tersebut dikonfirmasi dimana grafik membentuk pola three white soldier yang menindikasikan bahwa pasar bergerak naik (uptrend). Lihat Gambar 4.25. 93

Gambar 4.26 Analisis kombinasi periode V Pada gambar diatas dapat dilihat grafik Ichimoku Kinko Hyo pada saat closing price bergerak ke atas menjauhi awan, pada kondisi tersebut awan berubah fungsi menjadi support dan perdagangan menjadi positif. b. Analisis perpotongan Chikou Span (Chikou Span cross) Berdasarkan analisis grafik Ichimoku Kinko Hyo sebelumnya diperoleh indikasi yang menunjukkan bahwa terjadi trend naik pada tanggal 28 November 2008, agar memperkuat analisis dengan melihat grafik candlestick didapat bahwa terbentuk pola bullish engulfing yang mengindikasikan bahwa pasar mengalami pembalikan trend. Dari kedua grafik tersebut diperoleh indikasi kuat bahwa pasar bergerak naik atau uptrend. Lihat gambar 4. 27 berikut ini 94

Gambar 4.27 Analisis kombinasi Chikou Span dan candlestick periode V Pada gambar di atas menunjukkan bahwa grafik Ichimoku Kinko Hyo dan candlestick sama sama menunjukkan bahwa pasar bergerak naik pada tanggal 28 November 2008, untuk itu direkomendasikan kepada investor untuk melakukan buy. 95

IV.5 Back Testing Simulation dan Perbandingan dengan Daily Return IHSG Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya maka bila diterapkan ke dalam back testing simulation maka akan menjadi seperti tabel berikut ini: Tabel 4.1 Simulasi Analisis Long Term (Moving Average Cross) Simulasi Moving Average Cross Tanggal Rekomendasi Harga Lot Transaksi 3/1/2008 wait and see 22/1/2008 wait and see 1/2/2008 buy 9300 13 Rp60,450,000.00 21/2/2008 sell 10150 13 Rp65,975,000.00 22/2/2008 wait and see 2/4/2008 wait and see 7/4/2008 wait and see 16/4/2008 wait and see 19/5/2008 wait and see 21/7/2008 buy 7100 16 Rp56,800,000.00 31/7/2008 sell 7700 16 Rp61,600,000.00 21/8/2008 buy 7400 16 Rp59,200,000.00 29/8/2008 sell 8000 16 Rp64,000,000.00 11/8/2008 wait and see 2/9/2008 wait and see 3/9/2008 wait and see 10/9/2008 wait and see 25/9/2008 wait and see 7/10/2008 wait and see 14/10/2008 wait and see 16/10/2008 wait and see 21/10/2008 wait and see 22/10/2008 wait and see 24/10/2008 wait and see 29/10/2008 wait and see 19/11/2008 wait and see 20/11/2008 wait and see 27/11/2008 Buy 5700 16 Rp45,600,000.00 2/12/2008 wait and see 5/12/2008 wait and see 31/12/2008 Sell 6900 16 Rp55,200,000.00 96