BAB III TINJAUAN KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB III RESUME KEPERAWATAN

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian pada keluarga pada tanggal 26 Juni 2010 jam WIB

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI

BAB III RESUME KASUS

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga. Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 15 Desember 2008

TINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK )

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB III TINJAUAN KASUS

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Diajukan untuk Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah. Praktik Keperawatan Keluarga. Disusun oleh : Intan Mulyani o47

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 43 tahun. d. Pekerjaan KK : Pedagang. e. Alamat : Semarang


BAB 1 PENDAHULUAN. tidak terdeteksi meskipun sudah bertahun-tahun. Hipertensi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DI WILAYAH RT 02 RW VIII KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI RT 01 RW VIII BANYUMANIK KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal Pengkajian :19 Januari a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T. c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DI RT 04/RW VII KELURAHAN SAMBIROTO. b. Alamat : Sambiroto, Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB III TINJAUAN KASUS. Tempat : Rumah Tn. W jln. Sambiroto RT2. RW2. Kedungmundu. a. Nama Kepala Keluarga : Tn. W

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Jakarta, Program Studi Ilmu Keperawatan, bermaksud melaksanakan penelitian. mengenai Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Hipertensi Dan

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DI KELURAHAN SITIREJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH DI RW.06

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya yaitu Nn. Y(25 th), Nn.N (18th), Tn.L tidak sekolah. Pekerjaan sehari- hari Tn.L adalah sebagai petani di daerahnya. Alamat tinggal sekarang ini di Desa kangkung Rt. 03 Rw.02. Keluarga Tn.L merupakan keluarga inti / nuclear family yang terdiri dari ayah ibu kedua anaknya. Dimana keluarga Tn.L merupakan keluarga yang didalamnya masih terdapat hubungan darah, perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing. Karena didalam satu rumah dikeluarga Tn.L terdapat 4 orang yang hidup bersama,segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga dan anaknya. Keluarga Tn.L mengatakan tidak ada yang menderita hipertensi selain klien dan klien mengatakan bahwa merasakan gejala sering pusing, kaku pada tengkuk jika kecapekan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapat data TD: 160/110 mmhg, Nadi: 80 x/menit, suhu: 36 0 C. Keluarga mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit hipertensi yang diderita Tn.L dan belum tahu cara merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan benar. Keluarga mengatakan jarang pergi kepuskesmas karena tempatnya jauh, biasanya Tn.L memeriksakan ke praktek dokter terdekat. Keadaan rumah Tn.L cukup rapi, perabotan rumah tertata cukup rapi tetapi kondisi lingkungan rumah berisik karena rumah Tn.L berada di pinggir jalan raya. Tn.L tidak merokok. 2. Analisa data a. DS : Saat dikaji keluarga Tn.L mengatakan jika Tn.L merasa kecapekan tengkuknya terasa berat, kadang-kadang terasa sakit. Bila rasa itu muncul Tn.L biasanya tidur dan jika masih belum sembuh keluarga memeriksakannya ke dokter praktek 43

terdekat. Tn.L sudah mengerti bila mempunyai darah tinggi, klien sudah mengerti bila darahnya tinggi sejak tahun lalu. Klien dan keluarga mengaku belum tahu tentang akibat hipertensi jika tidak diatasi secara cepat dan tepat. Lingkungan rumah keluarga Tn.L sangat kondusif, tenang dan nyaman. DO : Tn.L tampak masih sehat, TD 160/110 mmhg, nadi : 88x/menit, keluarga tidak bisa menjelaskan saat ditanya mengenai hipertensi b. DS : Keluarga Tn.L saat ditanya belum mengetahui akibat/ resiko injuri dari penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn.L. Klien mengatakan merasa cepat lelah jika bekerja di sawah seharian dan jika merasa pusing klien memeriksakannya ke dokter praktek terdekat. Tn.L mengatakan pusing ingin terjatuh saat bangun tidur. DO : Tn.L terlihat hati-hati saat berjalan, rumah klien berada di pinggir jalan raya dimana jalan menuju rumah berbatu dan ada jembatannya. Kamar mandi dan dapur berada disamping rumah serta lantai kamar mandi berkeramik. 3. Diagnosa keperawatan Hasil dari analisa data diatas ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut : 1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn.L b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi. 2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan untuk keluarga yang menderita hipertensi 4. Skoring Dari diagnosa yang ditegakkan kemudian di skoringkan pada masing-masing diagnosa, dimana pada diagnosa 1 gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. L b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Mendapatkan jumlah skor 4 1/3. Dan resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan mendapat skor 4 2/3. 44

B. Perencanaan 1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn.L b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi. TUM : Gangguan perfusi jaringan tidak terjadi. TUK 1 : Setelah 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah hipertensi. Evaluasi kriteria : respon verbal Evaluasi standar : keluarga dapat menjelaskan tentang hipertensi adalah tekanan darah 140/90 mmhg.penyebab hipertensi belum diketahui secara pasti,tetapi ada faktor pendukung seperti : kegemukan, merokok, keturunan, usia dan diit tinggi garam. Intervensi keperawatan : a. Kaji pengetahuan keluarga Tn.L tentang hipertensi meliputi pengertian dan penyebab b. Beri pendidikan kesehatan kepada Tn.L tentang pengertian dan penyebab hipertensi c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan pengertian dan penyebab hipertensi d. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. TUK 2 : setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada keluarga Tn.L mampu mengambil keputusan yang tepat. Evaluasi verbal : Respon verbal Evaluasi standar : keluarga dapat menjelaskan tentang Tanda dan Gejala hipertensi adalah sakit kepala, kaku pada tengkuk, pandngan kabur dan ingin jatuh. Intervensi keperawatan : a. Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi b. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga Tn.L tentang tanda dan gejala hipertensi c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi d. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. Evaluasi Kriteria : respon afektif 45

Evaluasi standar : Keluarga Tn.L bersedia mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya gangguan perfusi jaringan cerebral, yaitu dengan merawat atau membawa kepelayanan kesehatan. Intervensi keperawatan : a. Anjurkan keluarga Tn.L untuk membawa anggota keluarga yamg sakit ke pelayanan kesehatan. b. Beri pilihan dalam mengambil keputusan c. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga Tn.L mampu merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Evaluasi Kriteria : respon verbal Evaluasi Standar : keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan dan perawatan hipertensi, yaitu : memeriksakan tekanan darah secara teratur, mengurangi makanan berlemak dan mengurangi garam, tidak merokok, menghindari stress, olahraga teratur, istirahat yang cukup serta minum obat secara teratur.komplikasi hipertensi, yaitu : penebalan dinding pembuluh darah, penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan penglihatan dan stroke. Intervensi keperawatan : a. Kaji pengetahuan keluarga Tn.L tentang pencegahan, perawatan dan komplikasi hipertensi. b. Beri pendidikan kesehatan tentang pencegahan, perawatan dan komplikasi hipertensi. c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. d. Motivasi keluarga untuk menjelaskan tentang pencegahan, perawatan dan komplikasi hipertensi. e. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Tn.L mampu merawat anggota keluarga yg sakit. 46

Evaluasi Kriteria : Respon Psikomotor Evaluasi Standar : keluarga dapat mendemonstrasikan cara membuat obat-obatn tradisional, yaitu 3 buah mentimun kemudian diparut, disaring dan diminum airnya. Intervensi Keperawatan : a. Kaji pengrtahuan keluarga Tn.L tentang obat-obatan tradisional b. Demonstrasikan tentang cara pembuatan obat-obatan tradisional (buah mentimun) c. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara pembuatan obatobatan tradisional. d. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga. 2. Resiko injuri pada keluarga Tn.L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah injuri sebagai dampak dari hipertensi TUM : Setelah intervensi selama 5 hari injuri pada Tn.L tidak terjadi. TUK 1 : Setelah 1x60 menit keluarga mampu mengenal masalah resiko injuri pada hipertensi, dengan kriteria keluarga mampu : a) Menyebutkan pengertian injuri Evaluasi Kriteria : Respon Verbal Evaluasi Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian injuri, yaitu suatu keadaan dimana individu beresiko mendapat bahaya karena defisit perseptual atau fisiologis, kurangnya kesadaran tentang bahaya atau usia lanjut. a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian injuri pada penderita hipertensi. d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar. 47

b) Mengetahui penyebab injuri Satandart : Lantai licin, pandangan kabur, pencahayaan kurang, penataan perabot tidak tidak rapi. a. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab jatuh pada hipertensi dengan d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar c) Menyebutkan faktor resiko injuri Rencana Keperawatan Standart : perubahan perfusi serebral sekunder akibat hipoksia jaringan, vertigo, perubahan fungsi sensori ( penglihatan ). a. Diskusikan dengan keluarga tentang faktor resiko injuri d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar. TUK 2 : Setelah 1x60 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko injuri. a). Menyebutkan akibat injuri pada penderita hipertensi Standart : lumpuh, gegar otak, cacat, perdarahan otak. a. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat injuri bagi penderita hipertensi. 48

b). Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan hipertensi. Kriteria : Respon afektif Standart : keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. a. Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. b. Beri reinforcement positif atas minat. TUK 3 : Setelah 1x60 menit pertemuan keluarga mampu merawat anggota keluarga Yang mempunyai resiko jatuh dengan mampu : a). Menyebutkan cara-cara pencegahan injuri pada penderita hipertensi Standart : berpegangan saat ke kamar mandi / wudhu, menggunakan alat bantu jalan, hindari langsung berdiri setelah tidur, pakai kacamata, penerangan cukup, segera istirahat jika pusing. a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara mencegah jatuh pada penderita hipertensi tentang hal yang belum jelas. c. Tanyakan kembali tentang hal yang telah didiskusikan d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar. b). Menjelaskan cara-cara merawat injuri Kriteria : respon verbal Standart : Keluarga mengetahui cara mencegah terjadinya injuri a. Diskusikan dengan keluarga cara mencegah terjadinya injuri 49

tentang hal yang belum jelas d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar. TUK 4 : Setelah 1x60 menit pertemuan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri dengan mampu a). Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai penderita hipertensi Standart : penerangan cukup, ada pegangan dalam kamar mandi / tempat wudhu, merapikan perabotan rumah. a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri. d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar TUK 5 : Setelah 1x60 menit pertemuan, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan mampu : a). Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan jika penderita hipertensi terjatuh Standart :tempat pemeriksaan dan pengobatan : puskesmas, rumah sakit dan dokter swasta. a. Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan untuk penderita hipertensi. 50

d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar b). Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan Rencana Keperawatan Standart : Menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan a. Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan d. Beri reinforcement atas jawaban yang benar c). Memanfaatkan atau menggunakan fasilitas kesehatan yang dipilih Kriteria : Respon psikomotorik dan afektif Standart : Adanya kunjungan pelayanan kesehatan yang di pilih a. Diskusikan dengan keluarga tentang pelayanan kesehatan yang dipilih. d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar. C. Implementasi dan evaluasi formatif Implementasi ini dilakukan selama enam kali kunjungan kekeluarga. 1. Jum at, 10 juni 2011 dengan diagnosa gangguan perfusi jaringan serebral: Implementasi yang telah dilakukan penulis diantaranya memberikan penyuluhan kesehatan dan mendiskusikan tentang pengertian, tanda-tanda dan penyebab hipertensi, memberi penjelasan tentang hipertensi, mereview tentang tanda dan gejala hipertensi dan menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala hipertensi. Mereview akibat dari hipertensi dan menyebutkan 2 dari 3 akibat hipertensi. Pada tanggal 12 Juni implementasi yang dilakukan adalah menjelasskan akibat lanjut dari hipertensi. Tanggal 23 juni 2011 implementasi yang dilakukan adalah mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional untuk hipertensi, memberikan kesempatan keluarga untuk 51

mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional untuk merawat Tn.L yang menderita hipertensi. keluarga Tn.L mampu mendemontrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi, mereview keluarga kembali untuk bersedia mencegah hipertensi memberat. Evaluasi formatif : S : keluarga mengatakan belum mengetahui tentang penyakit hipertensi, setahu keluarga hipertensi yaitu jika tekanan darahnya tinggi maka akan merasakan pusing dan itu sudah hal yang biasa, keluarga mengatakan belum tahu cara merawat anggota keluarga yang terkena hipertensi, jika ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan di dokter praktek terdekat. O : keluarga menjawab pertanyaan dari perawat dan keluarga kooperatif 2. Rabu, 15 Juni 2011 dengan diagnosa resiko injuri : implementasi yang dilakukan: Mendiskusikan bersama keluarga tentang penyebab injurinya, memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hal-hal penyebab injuri. Menanyakan kembali hal-hal yang telah didiskusikan. Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar. Pada tanggal 18 juni implementasi yang dilakukan adalah Mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat jatuh dan memberi penjelasan akibat jatuh. Memberi kesempatan dan motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat dari jatuh. Memberi reinforcement positif atas jawaban jawaban keluarga yang benar. Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat agar tidak terjadi jatuh. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang cara-cara mencegah jatuh. Memberi kesempatan dan motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali 2 dari 3 tentang cara mencegah jatuh. Memberi reinforcement positif bagi anggota keluarga yang menjawab dengan benar. Pada tanggal 24 Juni implementasi yang dilakukan adalah mendiskusikan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Evaluai formatif : S : keluarga Tn.L mengatakan tahu penyebab injuri, Tn.L mengatakan tahu cara merawat injuri. 52

O : Tn.L mau memodifikasi lingkungan dengan memberi penerangan yang baik. Penataan perabotan rumah yang rapi. D. Evaluasi sumatif Tanggal : 25 juni 2011 Dx I S : keluarga Tn.L mengatakan dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan cara perawatan hipertensi Tn.L sudah mengerti apabila tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Keluarga mengatakan sudah mampu melakukan cara membuat obat tradisional pada penyakit hipertensi O : keluarga Tn.L sudah mengerti, dan mampu menyebutkan penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat. Keluarga Tn.L mampu mendemonstrasikan membuat obat tradisional dan perawat hanya mendampingi. A : masalah teratasi P : hentikan intervensi Dx II S : keluarga Tn.L mengatakan Tn.L masih aktif bekerja di sawah setiap hari dari pagi hingga sore, jika Tn.L kecapekan ia merasa mudah lelah dan kepalanya pusing tengkuknya terasa berat dan bila Tn.L tidak beristirahat bisa terjatuh saat sedang berjalan karena merasa kelelahan O : keluarga kooperatif dan sudah mampu menyebutkan 3 akibat dari jatuh padda penderita hipertensi A : masalah teratasi P : motivasi keluarga untuk mengurangi aktifitas Tn.L saat bekerja di sawah, jika masih anjurkan keluarga untuk mengingatkan Tn.L agar tidak terlalu capek 53