ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA"

Transkripsi

1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA A. Pengkajian I. Data Umum: Nama kepala keluarga Alamat Pekerjaan Pendidikan : Tn. B : RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar : Buruh Pabrik : SMP Daftar anggota keluarga: No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket Tn B Ny. S An. B. An. F L P P L Bapak Ibu Anak Anak SMP SD SMP Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap TBC HT Sehat Sehat Genogram : 40 Ny. S 15 An. M 9 An. F Tn. B Keterangan: Laki-laki. Penderita Hipertensi. Perempuan. Penderita TBC Tinggal serumah.

2 Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah. Ibu dan anak Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini menganut agama Islam. Kepala keluarga bekerja, sebagai Buruh Pabrik. II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga: Riwayat kesehatan anggota keluarga: a. Ny. S Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun penyakit menular. Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmhg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing. b. Tn. B Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas. c. An. B Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas. d. An. F Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas. III. Lingkungan: Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah keseluruhan + 75 M 2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

3 Denah rumah Ny. S Keterangan: Kamar tidur. 2. Ruang tamu. 3. Ruang keluarga. 4. Dapur Kamar mandi. 2 Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya. IV. Struktur keluarga: Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa. V. Fungsi keluarga: a. Fungsi afektif Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan. b. Fungsi sosialisasi Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga. c. Fungsi perawatan kesehatan Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S. mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun karena ia tidak tahu serta

4 makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam). Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF dibantu oleh anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan. Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai. VI. Stress dan koping keluarga: Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak, sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik. Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan masalah. VII. Pemeriksaan fisik: a. Ny. S Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/90 mmhg, Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva merah muda, sklera putih. b. Tn. AS Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem organ. Tekanan darah 120/80 mmhg. c. An. F An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang dimiliki oleh anak F adalah 15 kg. VIII.Harapan keluarga: Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.

5 I. KESIMPULAN Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana penghasilan keluarga berasal dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen, penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 160/90 mmhg. Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya. B. Analisa data Tgl Data Masalah perawatan keluarga 10/8/ 01Subjektif: 1. Hipertensi Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui Resiko cidera tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan (perdarahan pada darah, ia juga mengatakan bahwa ia tidak tahu pembuluh darah di otak) harus mengurangi makan apa, karena selama berhubungan dengan ini ia tidak pantang atau mengurangi makanan. ketidak mampuan Ia mengatakan sering mengalami pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang lain untuk mrngontrol tekanan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi. darahnya Objektif: Tekanan darah Ny. S 160/90 mmhg. Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu. 10/8/ 01Subjektif: 2. Kebersihan lingkungan Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah menantunya dibantu oleh rumah. Resiko terjadinya cucunya. penyakit (DHF & ISPA) Objektif: berhubungan dengan Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi ketidakmampuan udara didalam rumah kurang, baju banyak keluarga memelihara yang digantung. lingkungan rumah C. Skoring Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan

6 Tidak sehat. penanganan yang secepatnya untuk mencegah peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan 2. Kemungkinan masalah ½ x 2 = 1 dapat diubah. Sebagian. tekanan darah. Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota keluarga 3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = yang menderita tekanan darah tinggi. dicegah. Cukup 4. Menonjolnya masalah. 2/3 Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah. Ada masalah tetapi tidak ½ x 1 = ½ Keluarga tidak menyadari betapa perlu ditangani pentingnya menjaga kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi Total skor 3 ¼ Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah 2/3 x 1 = Merupakan ancaman kesehatan karena Ancaman kesehatan. 2/3 dapat menimbulkan berbagia masalah kesehatan oleh karena lingkungan yang 2. Kemungkinan masalah kotor. dapat diubah. Sebagian. ½ x 2 = 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga memiliki fasilitas dan kemauan 3. Potensi masalah untuk untuk menjaga kebersihan lingkungannya. dicegah. Cukup 4. Menonjolnya masalah. 2/3 x 1 = Masalah dapat diubah karena anggota 2/3 keluarga memiliki waktu yang cukup guna membersihkan rumah. Ada masalah tetapi Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan tidak perlu ditangani ½ x 1 = ½ yang kotor dapat menimbulkan penyakit. Total skor 3 D. Diagnosa keperawatan 1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi 2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

7 E. Intervensi No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi keperawatan Umum Khusus 1. Resiko cidera Setelah di Keluarga mampu: Verbal: - Menyebutkan 2 dari 31. Jelaskan kepada keluarga Keluarga mampu: (perdarahan pada lakukan pera- - Menyebutkan kem- kemungkinan pe- tentang kemungkinan - Menyebutkan kemung pembuluh darah di watan/ kun- bali tentang kemung nyebab terjadinya pe- penyebab tejadi peningkatan kinan penyebab terjaotak) berhubungan jungan 4x kinan penyebab ningkatan tekanan tekanan darah. dinya peningkatan dengan ketidak-diharapkamampuan terjadinya pening darah. tekanan darah. keluarga keluarga mam katan tekanan darah. - Menyebutkan tanda dalam merawat pu merawat - Menyebutkan tanda - Menyebutkan 2 dari 32. Jelaskan tentang tanda/ peningkatan tekanan anggota keluarga anggota dan gejala terjadinya tanda peningkatan gejala terjadinya peningkat darah. yang sakit tekanan keluarga yang peningkatan tekanan tekanan darah. an tekanan darah. - Menyebutkan akibat darah tinggi menderita darah. yang bisa terjadi pada tekanan darah - Menyebutkan akibat - Menyebutkan 2 akibat 3. Jelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan tinggi. yang bisa terjadi bila yang mungkin terjadi peningkatan tekanan darah. darah. tekanan darah terlalu dari peningkatan - Menunjukkan makantinggi. tekanan darah. an yang boleh dan tidak boleh di

8 No. Diagnosa keperawatan Umum Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Khusus - Menyebutkan makan Verbal: - Menyebutkan semua 4. Jelaskan kepada keluarga Konsumsi. an yang boleh dan makanan yang boleh di tentang diet pada panderita - Penderita akan tidak boleh untuk konsumsi dan yang tekanan darah tinggi. memeriksakan diri penderita tekanan tidak boleh di 5. Obsevarsi kemampuan secara teratur ke darah tinggi. konsumsi. keluarga setelah mendapat pelayanan kesehatan. - Memeriksakan diri Non verbal: secara teratur. - Penderita mau Mengurangi konsumsi garam. - Menyediakan makanan yang rendah garam. - Memeriksakan diri ke penjelasan dari petugas. - Keluarga menyedia pelayanan kesehatan. 6. Anjurkan kepada keluarga kan masakan untuk - Masakan yang untuk memeriksakan diri dikonsumsi sudah secara teratur. tidak asin lagi (rendah 7. Motivasi penderita untuk garam). mengurangi garam dalam - Menyediakan makan setiap makanan. an yang rendah garam. 8. Anjurkan kepada keluarga untuk menyediakan makanan penderita (sup dengan rasa yang tidak asin). yang sesuai dengan diet.

9 No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi keperawatan Umum Khusus 2. Resiko terjadinya Setelah Keluarga dapat: Verbal: Keluarga mampu: 1. Jelaskan kepada keluarga Keluarga mampu: penyakit (DHF & dilakukan - Menyebutkan - Menyebutkan 3 syarat tentang syarat rumah yang - Menyebutkan kembali ISPA) berhubungan kunjungan 2x beberapa syarat rumah yang sehat. sehat. syarat dari rumah dengan Keluarga rumah sehat. - Menyebutkan 2 dari 32. Jelaskan kepada keluarga yang sehat. ketidakmampuan diharapkan - Menyebutkan kem- manfaat rumah yang tentang hal-hal dapat terjadi - Menyebutkan akibat keluarga dalam mampu bali dampak dari bersih. akibat rumah yang kurang yang bisa timbul memelihara memelihara lingkungan rumah sehat (lembab, kurang sinar akibat lingkungan lingkungan rumah lingkungan yang tidak sehat. matahari, bak mandi jarang rumah yang tidak rumah yang - Menjaga kebersihan Non verbal: - Rumah tampak rapi dikuras). sehat. sehat. lingkungan rumah dan tidak ada baju 3. Diskusikan dengan keluarga - Keluarga mau melipat terutama kamar. - Merapikan baju yang yang bergantungan. - Membersihkan rumah tentang pembagian tugas baju yang bergantungdalam menjaga kebersihan an. bergantungan. setiap hari. rumah. - Keluarga membersih - Membersihkan - Membersihkan kamar 4. Anjurkan kepada keluarga kan rumah secara lingkungan rumah secara teratur. mandi secara teratur. untuk membuka jendela, teratur. melipat baju yang bergantungan.

10 No. Diagnosa keperawatan Umum Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Khusus 5. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah. 6. Beri pujian untuk tindakan yang tepat.

11 F. Implementasi. No. DP Pelaksanaan II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain: - Banyaknya nyamuk. - Mempercepat penularan penyakit. - Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi). 2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain: - Penerangan dengan sinar matahari yang cukup. - Sirkulasi udara yang lancar. - Lantai yang keras dan bersih. 3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah. 4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar. 5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara bergantian. 6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan. 2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain: - Kepala pusing. - Tengkuk/ leher terasa kaku. - Mata berkunang-kunang. 3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu: - Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh separo atau lumpuh total. - Kematian akibat stroke yang parah. 4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat diturunkan dengan: Tgl Pelaksanaan

12 - Mengatur makanan/ keseimbangan makanan. Makanan rendah garam (kurang garam). - Olahraga secara teratur. - Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara lain: Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat. 5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke puskesmas untuk mengetahui tekanan darah. 6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas. Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan tekanan darah. Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi. G. Evaluasi Tgl Evaluasi S: - Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju yang bergantungan, serta menyapu lantai. - Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di lakukannya. O: - Rumah tampak bersih dan rapi. - Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva). A: Masalah teratasi. P: Rencana perawatan dihentikan. S: - Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang. - Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang garamnya sudah dikurangi. O: - Tekanan darah 140/90 mmhg. - Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi. A: Masalah teratasi. P: Rencana perawatan dihentikan. - Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat pelayanan kesehatan secara teratur.

13 ANALISA DATA Tgl Data Etiologi Masalah/ Diagnosa keperawatan 10/8/01 S: - Ny. S mengatakan sering Ketidak Resiko cidera: mengalami sakit kapala mampuan perdarahan otak sampai di bagian belakang keluarga pada anggota leher dan leher terasa kaku. - Ny. S mengatakan Selama ini tidak ada pantangan makan dan jarang kontrol ke Puskesmas. merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah keluarga Tn. M yaitu Ny. S - Bila pusing Ny. S tinggi. mengatakan di obati dengan membelikan obat di warung. O - Tekanan darah saat : pengkajian 200/100 mmhg. - Nadi 100 x/mnt. - Respirasi 20 x /mnt. - Kaku leher (+). - Oedema (-/-). - Kelemehan otot -/-. - Ny. S berusia 65 th. 10/8/01 S: O : - Tn. M mengatakan mulutnya terasa pahit jika tidak merokok. - tn. M mengatakan biasanya merokok setiap kali selesai makan dan minum kopi. - Tekanan darah 110/60 mmhg, usia Tn. M 72 th. - Nadi 80 x/mnt. - Respirasi 20 x/mnt. - Rochi -/-. - Wheezing -/-. - Sessak (-) Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi kebiasaan kurang sehat: merokok Resiko terjadinya gangguan saluran pernafasan (ISPA) pada Tn. M

14 Skoring Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota keluarga Tn. M yaitu Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat anggota keluarga yang sakit. Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah Tidak sehat 3/3 x 1= 1 Tekanan darah tinggi merupakan keadaan yang tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi perdarahan di otak. 2. Kemungkinan masalah dapat di ubah. sebagian 3. Potensi masalah untuk di cegah. cukup 4. Menonjonya masalah ½ x 2 = 1 Segera di tangani

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal 19-01-2009 A. Data identitas Data yang diperoleh dari pasien adalah : Nama kepala keluarga Tn. G, pendidikan SD dan beliau

Lebih terperinci

TINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK )

TINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK ) TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keluarga I. Data Umum 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S 2. Usia : 43 tahun 3. Pendidikan : SD 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK ) 5. Alamat : RT. 05 / RW I Bangetayu Kulon,

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS

BAB III RESUME KASUS BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari

Lebih terperinci

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR Disusun Oleh Sigit Bangun H P17320308067 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG PROGRAM

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI MAHASISWA MUHAMAD TAUFIK NIM : 01.09.024 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Pengkajian awal dilakukan pada Hari minggu, tanggal 22 juni 2008 di rumah Ny.N pukul 10.00 WIB. 1. Data Identitas a. Nama KK : Ny.N b. Nama Klien : Ny.N, 59 tahun c.

Lebih terperinci

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S I. Data umum 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Setyo 2. Alamat dan telpon : Rt 03/ 16, Dukuh Ngawen 3. Komposisi Keluarga : 4 orang NO Nama Jenis Kelamin Hubungan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 43 tahun. d. Pekerjaan KK : Pedagang. e. Alamat : Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 43 tahun. d. Pekerjaan KK : Pedagang. e. Alamat : Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. W b. Usia : 43 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Pedagang e. Alamat : Semarang f. Komponen Keluarga : Imunisasi No Nama Anggota

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian pada keluarga pada tanggal 26 Juni 2010 jam WIB

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian pada keluarga pada tanggal 26 Juni 2010 jam WIB BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian pada keluarga pada tanggal 26 Juni 2010 jam 13.30 WIB A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum No a. Nama kepala keluarga : Tn. P b. Alamat : Sambiroto XI RT 4/7, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DI RT 04/RW VII KELURAHAN SAMBIROTO. b. Alamat : Sambiroto, Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DI RT 04/RW VII KELURAHAN SAMBIROTO. b. Alamat : Sambiroto, Semarang BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DI RT 04/RW VII KELURAHAN SAMBIROTO A. Pengkajian Keluarga Pengkajian dilakukan pada hari senin, tanggal 9 Juni 2008 di rumah Tn. S pukul 16.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan semakin mendapat perhatian luas diseluruh dunia, dimana perubahan cara pandang dari yang semula melihat kesehatan dari sesuatu yang konsumtif menjadi

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Nama Mahasiswa :... Pengkajian diambil tanggal :... Jam :... A. IDENTITAS UMUM. Identitas Kepala Keluarga: Nama :... Pendidikan :... Umur :... Pekerjaan :...

Lebih terperinci

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga LAPORAN PRAKTEK PROFESI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. AS DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMBINASI DI SIDIKAN, UMBULHARJO. YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram Transcript 1. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (HOME CARE) PADA TN. K DENGAN ULKUS DEABITUS MILITUS (DM) DI DESA MIJEN RT 01 / RW 05 KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS 1. Heru Indriyanto 2. Ika Lestari 3.

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Data Umum Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada keluarga Tn A alamat Jl kunir Rt 08 Rw 8 kelurahan sambiroto kecamatan tembalang.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Identitas Nama kepala keluarga : Ny. R Umur Agama Suku/Bangsa : 65 tahun : Islam : Jawa / Indonesia Pendidikan : - Pekerjaan Alamat : Pedagang : Sidorejo Rt

Lebih terperinci

BAB III RESUME KASUS

BAB III RESUME KASUS BAB III RESUME KASUS Bab ini membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus, penulis mengemukakan bahwa penulis memperoleh data melalui wawancara, obvserasi dan studi dokumentasi.

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keluarga Data Umum Pengkajian keluarga dilakukan pada hari Senin 13 Desember 2010 dirumah keluarga Tn. A. Rt 04 Rw 08 Tlumpak Tandang Semarang pada pukul 13.00 Wib

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih KUESIONER PENELITIAN Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih A. Data Demografi No. Responden : Umur : Pendidikan

Lebih terperinci

melebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas

melebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 64 LAMPIRAN Arie Wahyudi 0410034 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2007 IDENTIRTAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS A. Pengkajian 1. Data umum 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. K 2. Alamat : Kudu 03/H 3. Pekerjaan : Buruh 4. Pendidikan Keluarga : SD

Lebih terperinci

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

OLEH: IMA PUSPITA NIM: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MERAWAT BALITA DENGAN ISPA DI RW 03 KELURAHAN WIJAYA KUSUMU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATANGROGOL PETAMBURAN

Lebih terperinci

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab. DIAGNOSA & RENCANA ASKEP KELUARGA DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FK USU BAGIAN KEPERAWATAN KELUARGA By. Lufthiani, S.Kep, Ns Diagnosa Keperawatan Pengelompokan data Perumusan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DI KELURAHAN SITIREJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DI KELURAHAN SITIREJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DI KELURAHAN SITIREJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS A. Data Umum 1. Initial kepala : Tn. S 2. Usia : 54 tahun 3. Pendidikan : SD 4. Agama : Islam 5. Suku : Batak Karo 6. Alamat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi merupakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DI WILAYAH RT 02 RW VIII KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DI WILAYAH RT 02 RW VIII KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DI WILAYAH RT 02 RW VIII KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG LAPORAN PENGELOLAAN KASUS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Belajar Lapangan Keperawatan Keluarga Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini disajikan dengan penyajian hasil analisis univariat. Hasil analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing variabel yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.

Lebih terperinci

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. K DENGAN USIA LANJUT DI RT 02 RW XIII KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. K DENGAN USIA LANJUT DI RT 02 RW XIII KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. K DENGAN USIA LANJUT DI RT 02 RW XIII KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG Pengkajian dilakukan hari Selasa, 20 Desember 2009 pukul 16.30 WIB dan hari Kamis,

Lebih terperinci

I. PENENTUAN AREA MASALAH

I. PENENTUAN AREA MASALAH I. PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 DATA UMUM RESPONDEN No. Responden : 1. Identitas Responden : a. Nama Responden : b. Jenis Kelamin : ( L

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN 1 50 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kecamatan Pancoran Mas pada bulan Oktober 2008 April 2009 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D DI RT 08/RW VIII KELURAHAN SAMBIROTO. Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2010

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D DI RT 08/RW VIII KELURAHAN SAMBIROTO. Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2010 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D DI RT 08/RW VIII KELURAHAN SAMBIROTO A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2010 a. Nama kepala keluarga : Tn. D b. Umur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 2. Data angka penyebab kematian pada narapidana dan tahanan di Indonesia tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah 1 HIV/AIDS 105 2

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Umum Tanggal pengkajian : 27 Januari 2009 a. Nama Kepala Keluarga : Tn. M b. Alamat Kepala Keluarga : Ngablak Muktiharjo Kidul Rt 10 / Rw 08 c. Pekerjaan Kepala

Lebih terperinci

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA Y A Y A S A N R U S T I D A AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA Program Studi DIII Keperawatan Alamat : Jalan RSU. Bhakti Husada Telp. (0333)821495, Fax: (0333)821193 KRIKILAN GLENMORE BANYUWANGI FORMAT PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama yang mengakibatkan kematian nomor satu secara global dan umum terjadi di masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB, yaitu mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman menyerang paru lewat saluran

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Pengkajian Keluarga 1. Data Umum Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th). Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada banyak sekali definisi tentang stroke. Salah satunya, stroke adalah sindrom kilnis yang ditandai oleh serangan akut

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal Pengkajian :19 Januari a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T. c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal Pengkajian :19 Januari a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T. c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keluarga 1. Data keluarga Tanggal Pengkajian :19 Januari 2009 a. Nama Kepala Keluarga : Tn.T b. Alamat : Jl. Arya Mukti Utara RT 07 RW 04 Pedurungan Lor c. Pekerjaan

Lebih terperinci

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008 Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008 Wahid, I, dkk, 2007. Promosi Kesehatan, Graha Ilmu Yogyakarta, 2007 Zamhir, S, 2004. Prevalensi

Lebih terperinci

Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah

Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah A. IDENTITAS UMUM 1. Identitas Kepala Keluarga: Nama : Tn. A Pendidikan : SMA Umur : 24 Tahun Pekerjaan : PNS Agama : Islam. Alamat

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi telah menjadi penyakit yang mematikan banyak penduduk di negara maju dan negara berkembang lebih dari delapan

Lebih terperinci

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. KONSEP DIAGNOSA. Definisi Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diri diagnosis ke sistem keluarga dan subsistemnya

Lebih terperinci

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 Program 3.1.1 Perekonomian Permasalahan di bidang ekonomi merupakan permasalahan utama bagi keluarga Pak Ranggia. Untuk menanggulangi permasalahan ini butuh beberapa

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT OLEH: SABRINA ADELINA ENGELINE NIM: 2014.33.075 Saya

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian No 1. STRUKTUR KELUARGA Pengkajian dilakukan pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2008 jam 12.30 WIB di rumah keluarga Tn. R. a. Nama KK : Tn. R b. Alamat : Pedurungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Tekanan darah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Hipertensi Sub pokok ahasan : Perawatan dan pecegahan Hipertensi Sasaran : Pasien dan keluarga ranap Pepaya Hari /Tanggal : Senin / 09-03-2015 Waktu : 15.00-15.30

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah faktor resiko utama dari penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di setiap negara. Data WHO (2011) menunjukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 1. Masalah penyakit menular masih merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga. Pengertian Keluarga Menurut Jhonson L & Leny R (200) adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala dan beberapa orang yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Alamat : Ds. Sindorejo dukuh Singopadu Rt.05 Rw. 1

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Alamat : Ds. Sindorejo dukuh Singopadu Rt.05 Rw. 1 BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Data Identitas a. Nama Kepala Keluarga : Tn. K b. Alamat : Ds. Sindorejo dukuh Singopadu Rt.05 Rw. 1 c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani d. Pendidikan Kepala Keluarga

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. PENGKAJIAN KELUARGA 1. Data Umum a. Nama kepala (KK) : Tn. K b. Usia : 48 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan kepala : - e. Alamat : Ds. Sambiroto RT 7 /II, Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh dunia, Kesehatan yang baik merupakan suatu kondisi dimana terbebas dari suatu penyakit. Di Indonesia mengadakan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN KABUPATEN : KECAMATAN : DATA DEMOGRAFI DAERAH BINAAN Kelurahan/ Desa : Rw / Rt : Luas Wilayah : Batas Wilayah : Sebelah Utara. Sebelah Selatan... Sebelah Timur... Sebelah

Lebih terperinci

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F KHUSUSNYA AN. Ln DENGAN ISPA DI DESA KANGKUNG RT 2 RW 2 KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F KHUSUSNYA AN. Ln DENGAN ISPA DI DESA KANGKUNG RT 2 RW 2 KECAMATAN MRANGGEN DEMAK BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F KHUSUSNYA AN. Ln DENGAN ISPA DI DESA KANGKUNG RT 2 RW 2 KECAMATAN MRANGGEN DEMAK A. Pengkajian Pengkajian dilakukan mulai hari Senin, 17 Juli 2011 di rumah keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit degeneratif tersebut

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang TBC merupakan penyakit yang sangat membahayakan, karena di dalam paru-paru kita terdapat kuman mycrobacterium tuberculosis, yang apabila di biarkan, kuman tersebut akan

Lebih terperinci

BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J PADA Tn. S KASUS HIPERTENSI DI RT 3 RW I DSN TAMBAKBOYO DESA TAMBAKRIGADUNG KEC.

BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J PADA Tn. S KASUS HIPERTENSI DI RT 3 RW I DSN TAMBAKBOYO DESA TAMBAKRIGADUNG KEC. BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J PADA Tn. S KASUS HIPERTENSI DI RT 3 RW I DSN TAMBAKBOYO DESA TAMBAKRIGADUNG KEC. TIKUNG LAMONGAN. Tinjauan Kasus.1 Pengkajian kelurga tanggal (10-03-008 Pukul 1.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup masyarakat yang cenderung semakin meningkat, berbagai macam penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang dinamakan diabetes

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN TYPOID ABDOMINALIS DI TLUMPAK RT 04 / RW 08 KEL.TANDANG. 1. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : Tn.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN TYPOID ABDOMINALIS DI TLUMPAK RT 04 / RW 08 KEL.TANDANG. 1. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : Tn. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN TYPOID ABDOMINALIS DI TLUMPAK RT 04 / RW 08 KEL.TANDANG A. DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : Tn. S 2. Usia : 30 tahun 3. Pekerjaan : Buruh 4. Alamat : Tlumpak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut definisi WHO tahun 2005, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejalagejala yang berlangsung

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang. ISPA menyebabkan empat dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp.03.10.016 AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM XI/UDAYANA 2013 SAP (Satuan Acara Penyuluhan) 1. Tema : Hipertensi 2. Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada populasi umum, pria lebih banyak yang menderita penyakit ini dari pada wanita (pria 39 % dan wanita

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 15 Desember 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 15 Desember 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Keluarga 1. Data umum Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 15 Desember 2008 sampai dengan 20 Januari 2008 pada keluarga Tn. M, umur 49 tahun, dengan

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN 93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar

Lebih terperinci

Diagnosis Intervensi

Diagnosis Intervensi Diagnosis Intervensi I. Identitas a. Nama : b. Jenis Kelamin : c. Usia : d. TTL : e. Alamat : f. Agama : g. Pendidikan terakhir yang ditamatkan: h. Pekerjaan : i. Penghasilan : j. Status Dalam Keluarga

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia 32 4. HASIL PENELITIAN 4.1 Data Umum 4.1.1 Geografi Rukun warga (RW) 03 kelurahan Paseban merupakan salah satu rukun warga di wilayah Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Kotamadya Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) I. SOSIAL Identitas Diri 1. Nama Inisial : 2. Alamat : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 5. BB terakhir : kg 6. TB terakhir : cm 7. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.

Lebih terperinci