ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA KARYAWAN. Hendra Hadiwijaya 1 Agustina Hanafi 2

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN. Hendra Hadiwijaya 1

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INSENTIF DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KINERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABLE INTERVENING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

Confirmatory Factor Analysis

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Hendra Hadiwijaya. Dosen Politeknik PalComTech. Info Artikel : ABSTRACT

Oleh : Siswoyo Haryono 1 & Achmad Djauhari 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA YANG BERDAMPAK PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT BALINA AGUNG PERKASA (BAP)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

59

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

Analisa Persepsi Pegawai terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Metode di Industri Spare Part Otomotif (Studi Kasus PT.

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Hendra Hadiwijaya (2017). Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja. International Journal of Social Science and Business. Vol.1 (2) pp. 89-97 ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA Hendra Hadiwijaya 1, * 1 1 Politeknik PalCom Tech Abstrak Analysis of interpersonal communication to fit people organization and its implication on work achievement to know and analyze the direct influence of interpersonal communication to people Fit Organization And Its Implication On Job Performance of Inspectorate Employee of South Sumatera Province. This analysis uses Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that the influence of Interpersonal Communication (IC) variable to Person Organization Fit (POF) is 0.53, Interpersonal Communication (IC) to Job Performance of -0.04 and Person Organization Fit (POF) on Job Performance of 1.00. Indirect Influence Interpersonal Communication Variables (IC) To People Organization Fit (POF) And Its Implication On Job Performance (PK) employee Inspectorate Province of South Sumatra equal to 0,53. Keywords: Interpersonal Communication, Person Organization Fit, Prestasi Kerja Pendahuluan Interpersonal Communication merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, Mulyana (2005). Winkel (Barus, 2005) menegaskan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi timbal balik yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, langsung, dan melalui kontak pribadi. Fungsi komunikasi interpersonal menurut Canggara dalam Sapril (2011) adalah berusaha meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflikkonflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.komunikasi interpersonal yang efektif diawali dari hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal antara dua orang baik itu antara orang tua dengan anak, atau antara pimpinan dengan bawahan adalah baik sehingga dapat menjadi modal terbangunnya sebuah komunikasi interpersonal yang efektif. (Asari, 2005). Ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, adalah sebagai berikut: a). Percaya diri, b). Sikap Suportif c). Sikap Terbuka. Person Organization Fit (PO Fit) adalah adanya kesesuaian/kecocokan antara individu dengan organisasi, ketika: setidak tidaknya ada kesungguhan untuk memenuhi kebutuhan pihak lain, atau mereka memiliki karakteristik dasar yang serupa. Dalam melakukan perekrutan pegawai, perusahaan sering menggunakan pendekatan kesesuaian antara individu dengan pekerjaan yang ditawarkan, (Donald dan Sanjay, 2007). Menurut Chatman dalam Donald & Sanjay (2007) menjelaskan beberapa bukti empiris yang mendukung pernyataan ini, sehingga berdasarkan pengertian person-organization fit (PO Fit) tersebut, para peneliti menggunakan kesesuaian nilai-nilai sebagai operasional dari PO Fit karena nilainilai adalah fundamental dan mempertahankan karakteristik dari individual dan organisasi. Menurut Kristof dalam Donald & Sanjay (2007), person-organization fit (PO Fit) apat diartikan dalam 4 (empat) konsep yaitu: a). Kesesuaian nilai (value congruence), adalah kesesuaian antara nilai instrinsik individu dengan organisasi. b). Kesesuaian tujuan (goal congruence), adalah kesesuaian antara tujuan individu dengan organisasi dalam hal ini adalah pemimpin dan rekan sekerja. c). Pemenuhan kebutuhan pegawai (employee need fulfillment) adalah kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan pegawai dan kekuatan yang terdapat dalam lingkungan kerja dengan sistem dan struktur organisasi. Kesesuaian karakteristik kulturkepribadian (culture personality congruence) adalah kesesuaian antara kepribadian (non nilai) dari setiap individu dan iklim atau kultur. Pada Penelitian Kristof-Brown AL, et.al. (2005) menyatakan Person- * Corresponding author. E-mail Addresses: hendrahadi@gmail.com (Hendra Hadiwijaya)

Organization Fit (PO Fit) membentuk faktor yang signifikan serta berdampak pada kualitas pekerjaan terhadap perusahan. Keduanya merupakan sebagai pelengkap (Terkait dengan kesesuaian sikap, nilai, Norma, tujuan dan budaya organisasi) dan terjadi saat seorang pegawai mampu mencapai tuntutan perusahaan dan secara individu kebutuhannya juga dipenuhi oleh organisasi, berhubungan positif untuk kepuasan kerja dan kinerja secara kontekstual. Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas, yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. hal tersebut menunjukkan pada bobot kemampuan individu, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam pekerjaannya. Prestasi kerja merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan, karakteristik pribadi serta persepsi terhadap peranannya dalam pekerjaan itu, Mangkunegara (Hadiwijaya dan Hanafi, 2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan Menurut Sutikno dalam Luviansi, et al (2012): Tidak ada seorang pun yang dapat mencapai prestasi yang baik, tanpa kerja keras dan disiplin yang ketat. Prestasi kerja merupakan upaya individu/ pegawai, berdasarkan karakteristik dan kecakapan mental individu itu sendiri untuk mencapai; (1) hasil kerja secara kualitas; (2) kuantitas kerja dengan penuh tanggung jawab; (3) kemampuan mencapai target waktu maupun hasil yang diinginkan, bahkan melebihi dari target tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel Interpersonal Communication Terhadap Person Organization Fit dan Implikasinya Pada Prestasi Kerja pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Metode Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 102 orang di lakukan secara sensus atau total sampling. Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Observasi: Pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung serta mencatat fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. 2). Kuesioner: Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disebarkan kepada pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Daftar pertanyaan tersebut memuat indikator yang berkaitan dengan variabel-variabel Interpersonal Communication Terhadap Person Organization Fit dan Implikasinya Pada Prestasi Kerja Pegawai. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Analisis penelitian ini menggunakan Analisis Structural Equation Modelling (SEM), yang dioperasikan melalui Program Lisrel. Persamaan-persamaan struktural, dapat dibangun atas pedoman sebagai berikut : Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menentukan apakah model planusible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian dikatakan baik, apabila memiliki model fit yang baik pula. Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value -nya yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model diterima atau ditolak menurut Hulland, et al dalam Ferdinand (2005). Tabel 1. Indeks Pengujian Kelayakan Model (Goodness of Fit Index) Goodness of Fit Index χ2-chi-square Cut-of Value Diharapkan kecil Significancy Probability 0.05 RMSEA 0.08 GFI 0 1 AGFI 0.90 CMIN/DF 3.00 TLI 0.95 CFI 0 1 Sumber: Ferdinand (2005) 90 Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja

Hasil Dan Pembahasan Uji Instrumen Sebelum seluruh kuesioner disebarkan ke pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrument. Uji instrumen ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap item pernyataan dalam kuesioner benar-benar tepat untuk menjawab hipotesis penelitian. Pengujian instrumen dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 30. Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut diolah untuk selanjutnya dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS. Uji Validitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item instrument (pernyataan) benar-benar mampu mengungkap faktor yang telah diukur. Nilai validitas masing-masing pernyataan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing pernyataan. Seperti yang dijelaskan (Umar, 2008: 52), bila nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3 maka alat pengukur atau item pernyataan bersifat valid, seperti pada table 2. Tabel 2 Pengujian Validitas Item Pernyataan Kuesioner Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted IC1 72,93 36,754,336,920 IC2 72,73 36,340,456,915 IC3 72,73 37,995,307,918 IC4 72,70 37,183,369,917 IC5 72,77 34,185,721,907 IC6 72,67 35,885,626,910 IC7 72,90 36,852,430,915 POF1 72,63 36,723,553,912 POF2 72,70 35,803,579,911 POF3 72,63 35,964,695,909 POF4 72,67 35,402,708,908 POF5 72,57 35,220,687,909 PK1 72,50 35,224,767,907 PK2 72,57 34,737,766,906 PK3 72,50 35,983,633,910 PK4 72,47 35,499,712,908 PK5 72,53 35,292,666,909 PK6 72,67 35,402,708,908 Sumber: Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Berdasarkan table 2 menunjukkan bahwa uji validalitas terhadap 30 responden dengan nilai Corrected Item-Total Correlation> 0,3 pada seluruh butir pertanyaan (item) pada variabel Interpersonal Communication Terhadap Person Organization Fit dan Implikasinya Pada Prestasi Kerja pegawai, sehingga data yang dihasilkan dapat dianalisis lebih lanjut. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach s Alpha dan diukur berdasarkan skala Cronbach s Alpha 0 sampai 1. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > 0,60 (Umar, 2008), seperti pada table 3 Tabel 3. Pengujian Reliabilitas Item Pernyataan Kuesioner Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Interpersonal Communication 8,6878 2,740,645,819 Person Organization Fit 8,5516 2,527,656,829 Prestasi Kerja 8,4505 2,476,720,828 Sumber: Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Hendra Hadiwijaya. (2017). International Journal of Social Science and Business. Vol.1 (1) pp. 89-97 91

Berdasarkan table 3, menunjukkan bahwa uji reliabilitas dengan nilai Cronbach s Alpha > 0,60 seluruh butir pertanyaan (item) pada semua variabel adalah reliable. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Faktor Analysis) atau CFA. a). Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Eksogen. Pengukuran model (Measurement Model) untuk menguji validitas dan reliabilitas dari indikatorindikator pembentuk konstruk laten dilakukan dengan analisis faktor konfirmatori (CFA). Model CFA Konstruk Eksogen dapat dilihat pada Gambar berikut: Gambar 1. Model_1 CFA Konstruk Eksogen. Berdasarkan gambar 1. diatas, dapat dilihat bahwa pada Model_1 CFA Konstruk Eksogen masih terdapat nilai muatan faktor loading yang kurang dari 0,5, yaitu IC3 dan IC4 pada variabel Interpersonal Communication (IC) artinya indikator-indikator tersebut belum valid dan harus dikualarkan dalam analisis selanjutnya. Sehingga diperoleh Model_2 CFA Konstruk Endogen sebagai berikut : Gambar 2. Model_2 CFA Konstruk Eksogen. Berdasarkan gambar 2. diatas mengindikasikan bahwa pada Model_2 CFA Konstruk Eksogen Interpersonal Communication (IC) sudah tidak terdapat nilai muatan faktor loading yang kurang dari 0,5, sehingga semua indikator pada variabel Eksogen sudah menunjukkan valid. Hasil perhitungan reliabilitas dengan Construct Reliability dari Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Faktor Analysis)/CFA variabel eksogen Interpersonal Communication (IC) terlihat seperti pada tabel 4 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Indikator dan Reliabilitas Konstruk Variabel Eksogen_2. Dimensi Indikator λ Error = 1-λ 2 CR=( λ) 2 / (( λ) 2 + Error) Interpersonal Communication (IC) IC1 0.55 0.69 IC2 0.75 0.44 IC5 0.84 0.29 0.844 92 Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja

Dimensi Indikator λ Error = 1-λ 2 CR=( λ) 2 / (( λ) 2 + Error) IC6 0.90 0.20 IC7 0.52 0.73 Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa nilai Construct Reliability (CR) dari seluruh konstruk eksogen diatas 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh dimensi dan variabel Interpersonal Communication (IC) penelitian dalam Ful Model memiliki reliabilitas dan validitas yang baik. b). Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Endogen. Analisis faktor konfirmatori konstruk endogen terlihat seperti pada gambar 3. berikut: Gambar 3. Model_1 CFA Konstruk Endogen. Berdasarkan gambar 3 diatas mengindikasikan bahwa pada Model_1 CFA Konstruk Endogen sudah tidak terdapat nilai muatan faktor loading yang kurang dari 0,5, sehingga semua indikator pada variabel Endogen sudah menunjukkan valid. Hasil perhitungan reliabilitas dengan Construct Reliability dari Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Faktor Analysis) / CFA variabel endogen terlihat seperti pada tabel 5 Tabel 5. Hasil Uji Validitas Indikator dan Reliabilitas Konstruk Variabel Endogen Dimensi Indikator λ Error = 1-λ2 CR=( λ)2/ (( λ)2 + Error) POF1 0.73 0.47 Person Organization Fit (POF) Prestasi Kerja (PK) POF2 0.65 0.58 POF3 0.95 0.09 POF4 0.85 0.38 POF5 0.78 0.39 PK1 0.85 0.29 PK2 0.95 0.09 PK3 0.56 0.68 PK4 0.77 0.41 PK5 0.59 0.66 0,869 0,867 Berdasarkan gambar 3 dan tabel 5 mengindikasikan bahwa pada Model_1CFA Konstruk Endogen sudah tidak terdapat nilai muatan faktor loading yang kurang dari 0,5, sehingga menunjukan semua Hendra Hadiwijaya. (2017). International Journal of Social Science and Business. Vol.1 (1) pp. 89-97 93

indikator pada variabel endogen sudah valid. Sedangkan nilai Construct Reliability (CR) menunjukkan bahwa dari seluruh konstruk eksogen diatas 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh dimensi dan varibel penelitian dalam Ful Model memiliki reliabilitas yang baik. Analisis Structural Equation Modelling (SEM). Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Modelling (SEM) secara full model (tanpa melibatkan indikator yang tidak valid). Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM dilakukan dengan melakukan uji kelayakan model dan uji statistic, dalam menguji kelayakan model secara keseluruhan dilakukan dengan memperhatikan hasil perhitungan Goodness of Fit Statistics dengan Software LISREL 8.5. Adapun pengujiannya merujuk pada kriteria model fit yang terdapat pada tabel Goodness Of Fit Index berikut: Tabel 6. Goodness Of Fit Index. No Goodness Of Fit Index Nilai Cut off Value (Nilai Batas) Kriteria Keterangan 1. Chi-Square 488.79 <α.df > 0,05 Probability 0,056 Marginal fit 0,01 0,05 2. RMSEA 0,021 0,08 0,08 0,10 Merginal Fit 3. NFI 0,82 Marginal Fit 4. TLI atau NNFI 0,92 5. CFI 0,92 6. IFI 0,91 7. RMR 0,045 0,05 0,05 0,10 Merginal Fit 8. GFI 0,95 9. AGFI 0,88 Marginal Fit Sumber: Hasil Olah Data Penelitian (2017). Berdasarkan tabel 6. dan hasil analisis dari Lisrel di atas menunjukan bahwa model secara keseluruhan (Ful Model) mempunyai tujuh kriteria goodness of fit yang baik (), yaitu pada goodness of fit index Chi-Square Probability, RMSEA, NNFI, CFI, IFI, RMR dan GFI. Dua kriteria goodness of fit yang Marginal Fit yaitu pada, NFI dan AGFI, Hal ini menunjukan bahwa Ful Model yang dihasilkan telah mempunyai goodness of fit yang baik, yang berarti seluruh model struktural yang dihasilkan merupakan model yang Fit, sehingga dapat dilanjutkan dalam analisis selanjutnya. Hasil pendugaan untuk analisis full model SEM berdasarkan t-value ditampilkan pada gambar berikut: Gambar 4. Hasil Pendugaan Full Model berdasarkan t-value 94 Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja

Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa pada parameter pada Full Model masih terdapat nilai t-hitung yang kurang dari 1,96 yaitu variabel Interpersonal Communication (IC) ke variabel Prestasi Kerja (PK) pada taraf 0,05%. Hasil pendugaan untuk analisis full model SEM berdasarkan standar loading ditampilkan pada Gambar berikut: Gambar 5 Hasil Pendugaan Full Model Berdasarkan hasil standar loading di atas, diperoleh persamaan struktural sebagai berikut. Persamaan Sub-Struktural: POF = 0.53*IC Berdasarkan model struktural tadi dapat dijelaskan bahwa Interpersonal Communication (IC) terhadap Person Organization Fit (POF) sebesar 0,53. Hal ini berarti bahwa semakin baik Interpersonal Communication (IC) maka Person Organization Fit (POF) pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. akan semakin meningkat. Persamaan Struktural: PK = 1.00*POF +(-0.04)*IC Berdasarkan model struktural tadi dapat dijelaskan bahwa prestasi kerja pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan dipengaruhi secara langsung oleh Person Organization Fit (POF) dan interpersonal communication (IC). Hal ini berarti bahwa semakin baik oleh Person Organization Fit (POF) dan interpersonal communication (IC), maka prestasi kerja pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. akan semakin meningkat. Besarnya pengaruh langsung Variabel Interpersonal Communication (IC) terhadap Person Organization Fit (POF) sebesar 0.53, Interpersonal Communication (IC) terhadap Prestasi Kerja sebesar sebesar -0.04 dan Person Organization Fit (POF) terhadap Prestasi kerja sebesar Sebesar 1.00. hal ini menunjukan bahwa Person Organization Fit (POF) mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi kerja dari pada Interpersonal Communication (IC). Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung a. Pengaruh Langsung Analisis pengaruh Langsung ditujukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya secara langsung dan Interpretasi dari hasil ini akan memiliki arti yang penting untuk menentukan strategi yang jelas dalam rangka meningkatkan Prestasi Kerja pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Hasil perhitungan pengaruh langsung oleh Lisrel adalah sebagai berikut: Hendra Hadiwijaya. (2017). International Journal of Social Science and Business. Vol.1 (1) pp. 89-97 95

Tabel 7. Pengaruh Langsung IC POF POF 0.53 PK -0.04 1.00 Sumber: Hasil Olah Data Penelitian Berdasarkan hasil tabel 7 besarnya pengaruh langsung Variabel Interpersonal Communication (IC) terhadap Person Organization Fit (POF) sebesar 0.53, Interpersonal Communication (IC) terhadap Prestasi Kerja sebesar sebesar -0.04 dan Person Organization Fit (POF) terhadap Prestasi kerja sebesar Sebesar 1.00 b. Pengaruh Tidak Langsung Analisis pengaruh tidak Langsung ditujukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya secara tidak langsung dan Interpretasi dari hasil ini akan memiliki arti yang penting untuk menentukan strategi yang jelas dalam rangka meningkatkan Prestasi Kerja pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Hasil perhitungan pengaruh tidak langsung adalah sebagai berikut : Tabel 8. Pengaruh Tidak Langsung IC POF POF PK 0,53 Sumber: Hasil Olah Data Penelitian. Berdasarkan hasil tabel 8 besarnya pengaruh tidak langsung varaiabel Interpersonal Communication (IC) Terhadap Person Organization Fit (POF) Dan Implikasinya Pada Prestasi Kerja (PK) pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0.53. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian serta hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Pengaruh langsung Variabel Interpersonal Communication (IC) terhadap Person Organization Fit (POF) sebesar 0.53, Interpersonal Communication (IC) terhadap Prestasi Kerja sebesar sebesar - 0.04 dan Person Organization Fit (POF) terhadap Prestasi kerja sebesar Sebesar 1.00 b) Pengaruh tidak langsung Variabel Interpersonal Communication (IC) Terhadap Person Organization Fit (POF) dan Implikasinya Pada Prestasi Kerja (PK) pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0.53. Pada penelitian mendatang diharapkan dapat menambahkan variabel Organization Citizenship Behavior (OCB) dan budaya organisasi. References Barus, G. 2005. Komunikasi Interpersonal Suami-lstri Menuju Keluarga Harmonis. Jurnal Intelektual Vol. 3. Halaman: 137-152. Ferdinand, A., T. 2005. Structural Equation Modelling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. Donald, P.M. and Sanjay, K.P. 2007. The Ties That Blind: Social Networks Person-Organization Fit and Turnover Intention, SSRN, New York, USA. Hadiwijaya, Hendra dan Hanafi, Agustina. 2016. Pengaruh Kompetensi Dan Disiplin Terhadap Kepuasan Serta Implikasinya Pada Prestasi Kerja Pegawai. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.14 No.3. Halaman: 407-418. 96 Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja

Kristof-Brown AL, Zimmerman RD, Johnson EC. 2005. Conse quences of individuals fit at work: A metaanalysis of per son job, person organization, person group, and person supervisor fit. Pers Psychol. Vol. 58 No. 2. Halaman: 281 342. Luviansi, M., A. Djalil, dan R. Sambung. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Melalui Kepuasan dan Disiplin Kerja Pegawai. Jurnal Sains Manajemen 1(1) Halaman: 98-111. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Umar, Husein. 2008. Metode Riset Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hendra Hadiwijaya. (2017). International Journal of Social Science and Business. Vol.1 (1) pp. 89-97 97