Tri Ariani 1), Winda Suanti 1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN WALISONGO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Integrasi Nilai Islam Terhadap Keaktifan Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODE PENELITIAN

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Oleh : ANTON PRIATNA NIM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

Jurusan Fisika,FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan, 20221, Indonesia.

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

PENGARUH LKS IPA TERPADU BERBASIS WEB DENGAN MENGINTEGRASIKAN NILAI KARAKTER PADA MATERI GLSTSGPS TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS VIII SMPN 8 PADANG

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Camellia Iveny Sayogi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLAVOLI TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP ADABIAH PADANG

PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN SEBAGAI BENTUK PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

*Ermina sari **Sri Yuliawati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Kompetensi Belajar IPA Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Padang

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN HEURISTIK PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

Taufan Satriadinata 1, Siti Khabibah 2 1 Jurusan Matematika. FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Transkripsi:

JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 355 7109 Program Studi Pedidika Fisika FKIP Uiversitas Sriwijaya Jl. Palembag Prabumulih KM 3 Idralaya Kab. Oga Ilir Prov. Sumatera Selata Idoesia 3066 jipf@fkip.usri.ac.id http://fkip.usri.ac.id/idex.php/meu/104 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 015/016 Tri Ariai 1), Wida Suati 1) 1 STKIP-PGRI Lubukliggau Jl.Mayor Toha Kel.Air Kuti Prodi Pedidika Fisika STKIP-PGRI Lubukliggau triariai.ta@gmail.com Abstrak: Peelitia ii berjudul Efektivitas Pegguaa Model Pembelajara Problem Based Learig (PBL) pada pembelajara Fisika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu Pelajara 015/016. Rumusa masalahya adalah, Apakah hasil belajar siswa setelah megikuti pembelajara fisika dega model pembelajara Problem Based Learig (PBL) di kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu Pelajara 015/016 tutas?, bagaimaa Taggapa siswa pada proses pembelajara fisika dega megguaka Model pembelajara Problem Based Learig (PBL) di kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu pembelajara 015/016?. Peelitia ii bertujua utuk megetahui hasil belajar siswa, aktifitas belajar siswa da taggapa siswa dalam proses pembelajara fisika dega megguaka model Problem Based Learig(PBL) pada siswa kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu pelajara 015/016. Metode peelitia yag diguaka adalah metode eksperime kuasi. Populasi dalam peelitia ii seluruh kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau tahu ajara 015/016 da sebagai sampelya adalah kelas VIII.8 yag berjumlah 36 siswa da diambil secara acak. Peggumpula data dilakuka dega tekik tes, observasi da agket. Berdasarka hasil aalisis data dega uji t diperoleh t 3, 4> 1, 697 disimpulka bahwa pegguaa model pembelajara Problem Based Learigefektif, aktifitas belajar siswa aktif da taggapa siswa positif terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau. hitug t tabel Kata Kuci : efektivitas, Problem Based Learig (PBL), aktifitas, taggapa pembelajara fisika da PENDAHULUAN Meurut Depdikas (dalam Kompri, 015:17) Udag- udag Nomor 0 Tahu 003 tetag Sistem Pedidika Nasioal Pasal 3, tujua pedidika asioal adalah megembagka potesi peserta didik agar mejadi mausia yag berima da bertakwa kepada Tuha Yag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, madiri da mejadi warga egara yag demokratis serta bertaggug jawab. Secara filosofis, tujua pedidika meurut Arifi (dalam Kompri, 015:17) dapat diklasifikasika mejadi: Tujua teoretis yag bersasara pada pemberia kemampua teoritis kepada aak didik da tujua praktis yag mempuyai sasara pada pemberia kemampua praktis kepada aak didik. Secara umum, peyeleggaraa kegiata pedidika bertujua utuk membatu pembetuka kepribadia, melakuka pembiaa moral, meumbuhka da megembagka keimaa da ketakwaa para siswa sesuai tujua beragama da beregara. Proses pembelajara Ilmu Pegetahua Alam (IPA) termasuk fisika mestiya meekaka pada pemberia pegalama lagsug kepada siswa sehigga siswa memperoleh pemahama medalamtetag alam sekitar da prospek pegembaga lebih lajut 1

Efektivitas Problem Based Learig pada Pembelajara Fisika. Tri Ariai, Wida Suati. dapat meerapkaya di dalam kehidupa kehidupa sehari-hari. Pembelajara IPA di sekolah seharusya melibatka aspek sikap, proses, produk, da aplikasi, sehigga siswa dapat megalamiproses pembelajara secara utuh, memahami feomea alam melalui kegiata pemecaha masalah, metode ilmiah, da meiru kerja ilmua dalam meemuka fakta baru. Salah satu solusi utuk megatasi permasalaha tersebut, peulis mecoba utuk meerapka model pembelajara Problem Based Learig (PBL) meurut Amir (010: 1) Problem Based Learig (PBL) adalah kurikulum dalam proses pembelajara. Dalam kurikulumya, diracag masalah-masalah yag meutut mahasiswa medapatka pegetahua yag petig, membuat mereka mahir dalam memecahka masalah, da memiliki strategi belajar sediri serta memiliki kecakapa berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajara yag megguaka pedekata yag sistemik utuk memecahka atau meghadapi tataga yag ati diperluka dalam karier da kehidupa sehari-hari. Berdasarka uraia di atas, agar pegajara dapat mecapai hasil sesuai dega tujua yag direcaaka, maka guru perlu mempertimbagka model pembelajara yag tepat. Hal iilah yag kemudia memotivasi peulis utuk melakuka peelitia dega judul Efektivitas Pegguaa Model Pembelajara Problem Based Learig (PBL)pada pembelajara Fisika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu Pelajara 015/016. ModelProblem Based Learig (PBL) Meurut Amir (010:1) Problem Based Learig (PBL)adalah kurikulum dalam proses pembelajara. Dalam kurikulumya, diracag masalah-masalah yag meutut siswa medapatka pegetahua yag petig, membuat mereka mahir dalam memecahka masalah, da memiliki strategi belajar sediri serta memiliki kecakapa berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajara yag megguaka pedekata yag sistemik utuk memecahka atau meghadapi tataga yag ati diperluka dalam karier da kehidupa seharihari. Meurut Wahyui, dkk (014:11) Problem Based Learig (PBL) merupaka model pembelajara yag megguaka masalah sebagai lagkah awal dalam megumpulka pegetahua baru. Meurut Sai (013: 140) Problem Based Learig atau Pembelajara Berbasis Masalah merupaka pembelajara yag peyampaiaya dilakuka dega cara meyajika suatu permasalaha, megajuka pertayaa-pertayaa, memfasilitasi peyelidika da membuka dialog. Permasalaha yag disaji hedakya merupaka permasalaha kotekstual yag ditemuka oleh siswa dalam kehidupa seharihari. Lagkah-lagkah Model Pembelajara Problem Based Learig (PBL) Meurut Sai (013:139) sitaks atau lagkah-lagkah model pembelajara berbasis masalah adalah sebagai berikut: a) Memberi orietasi permasalaha kepada siswa, b)megorgaisasika siswa utuk meyelidiki. c)megembagka da meyajika hasil karya serta memamerkaya, d) Megembagka da meyajika hasil, e) Megaalisis da megevaluasi proses peyelidika. Kelebiha da kelemahamodelproblem Based Learig (PBL) Kelebiha diataraya sebagai berikut: a) Pemecaha masalah dalam PBL cukup bagus utuk memahami isi pelajara, b) Pemecaha masalah berlagsug selama proses pembelajara meatag kemampua siswa serta memberika kepuasa kepada siswa, c) PBL dapat meigkatka aktivitas pembelajara, d) Membatu proses trasfer siswa utuk memahami masalah-masalah dalam kehidupa sehari-hari, e) Membatu siswa megembagka pegetahuaya da membatu siswa utuk bertaggug jawab atas pembelajaraya sediri, f) Membatu siswa utuk memahami hakekat belajar sebagai cara berfikir buka haya sekedar megerti pembelajara oleh guru berdasarka buku teks, g) PBL meciptaka ligkuga belajar yag meyeagka da disukai siswa, h) Memugkika aplikasi dalam duia yata. Kelemaha PBL sebagai berikut: a) Membutuhka perecaaa da sumber daya yag sagat besar, b) Membutuhka komitme utuk mejalaka PBL, da kesediaa guru utuk meghargai pegetahua, pegalama da keterampila yagdi peroleh siswa selama proses pembelajara, c) Memerluka perubaha paradigma: apa yag diajarka guru mejadi apayag dipelajari siswa da perubaha guru sebagai bak pegetahua mejadi guru sebagai fasilitator atau tutor pembelajara.

JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 355 7109 Program Studi Pedidika Fisika FKIP Uiversitas Sriwijaya Jl. Palembag Prabumulih KM 3 Idralaya Kab. Oga Ilir Prov. Sumatera Selata Idoesia 3066 jipf@fkip.usri.ac.id http://fkip.usri.ac.id/idex.php/meu/104 METODE PENELITIAN Meurut Arikuto (010:03), metode peelitia adalah cara yag diguaka oleh para peeliti dalam megumpulka data dalam peelitiaya. Metode dalam peelitia adalah metode eksperime. Racaga dalam peelitia ii megguaka pola desai Pre-test ad Posttest karea desai ii tidak megguaka kelas kotrol. Dalam desai ii tes dilakuka sebayak dua kali yaitu sebelum eksperime da sesudah eksperime. Tes dilakuka sebelum eksperime (O ) disebut pre-test da sesudah eksperime (O ) disebut post-test. Meurut Arikuto (010:14), desai peelitia ii dapat lihat pada tabel di bawah ii. Tabel 1. Desai Peelitia Pre-test Perlakua Post-test 0 X 0 Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau tahu pelajara 015/016 yag terdiri dari 8 kelas berjumlah 434 siswa.sampel yag diguaka yaitu satu kelas pada kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau dega cara diambil secara acak dega tekik simple radom samplig. Tekik ii diguaka karea berdasarka wawacara dega guru mata pelajara bahwa tidak ada kelas yag uggul melaika setiap kelas memiliki kemampua yag relatif sama (homoge). Dega pegambila sampel seperti ii, maka seluruh kelas VIII memiliki peluag yag sama utuk dipilih sebagai sampel dalam peelitia ii Lagkah-lagkah pegudia sampel yaitu kertas dipotog segiempat sebayak sembila bagia da disetiap bagiaya ditulis ama kelas yaitu kelas VIII.1 Sampai dega VIII.9. Kemudia kertas yag sudah tulis ama itu digulug da dimasukka ke dalam pipet, kemudia semuaya dimasukka ke gelas plastik utuk di kocok. Lalu dipilih satu saja utuk mejadi sampel peelitia.setelah dilakuka pegudia, kelas VIII.8 terpilih sebagai sampel dalam peelitia ii.tekik pegumpula data yag dilakuka dalam peelitia ii adalah dega tekik tes yag terdiri dari pre-test da post-test, lembar observasi da agket. Tekik aalisis data yag diguaka dalam peelitia ii adalah meetuka rata-rata skor da simpaga baku da uji ormalitas data. Karea data berdistribusi ormal maka uji hipotesisya megguaka uji-t dega rumus: t = ( xi x) dega s Kriteria 1 peelitiaya adalah jika t t maka H a diterima da H 0 ditolak da jika t < t maka H a ditolakda H 0 diterima dega taraf sigifika yaitu α = 0,05 da dk = ( - 1). HASIL DAN PEMBAHASAN Peelitia ii dilaksaaka lagsug oleh peeliti pada taggal 15 April 016 sampai dega taggal 19 Mei 016 di SMP Negeri Lubukliggau da dilaksaaka sesuai dega jadwal yag berlaku di sekolah. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau da terpilih kelas VIII.8 dega jumlah siswa 36 0rag. Jumlah pertemua tatap muka yag dilaksaaka adalah lima kali pertemua dega ricia satu kali pre-test, dua kali perlakua dega Based Learig, satu kali post-test da satu kali agket taggapa siswa terhadap pembelajara dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig. Pre-test dilaksaaka pada taggal April 016, proses pembelajara dilaksaaka pada taggal 30 April 016 da pada taggal 7 Mei 016, post-test dilaksaaka pada taggal 13 Mei 016 da agket dilaksaaka pada akhir pertemua yaitu pada taggal 14 Mei 016. Sebelum dilaksaaka perlakua dikelas VIII.8 terlebih dahulu dilaksaaka tes awal (pre-test) yag berfugsi utuk megetahui kemampua awal siswa tetag pokok materi eergi.setelah hasil pre-test didapatka kemudia dilajutka dega perlakua yaitu pembelajara dega Based Learig (PBL).Post-test dilakuka setelah diberika perlakua da data tersebut diguaka utuk meetuka hasil belajar. Pada saat pre-test diikuti oleh 36 siswa, post-test juga diikuti oleh 36 siswa, da saat pegisia agket juga diikuti oleh 36 siswa. 3

Efektivitas Problem Based Learig pada Pembelajara Fisika. Tri Ariai, Wida Suati. a. Kemampua Awal siswa (Pre-Test) Tabel. Rata-rata (x) da Simpaga Baku (s) Hasil tes awal Kelas Ratarata (X) Simpaga Baku (s) Eksperime 36 34,77 11,77 rekapitulasi data hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ii: Tabel 3. Rekapitulasi Data Hasil Pre-Test x S Belum Tutas 34,77 11,77 36 Orag (100%) Uji ormalitas bertujua utuk megetahui apakah data hasil tes siswa berdistribusi ormal atau tidak ormal.hasil uji ormalitas data pre-test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test Kelas d Kesimpula k Eksperime hitug 4,5 5 tabel 35 1,59 Normal Berdasarka ketetua pegujia uji ormalitas dega megguaka χ (Chikuadrat) dapat disimpulka bahwa data tersebut berdistribusi ormal. b. Kemampua Akhir (Post-test) Tabel 5. Rata-rata (x) da Simpga Baku (s) Hasil tes akhir Kelas Ratarata Simpaga Baku (s) (X) Eksperime 36 81,16 11,39 Data hasil post-test dapat dilihat pada tabel berikut ii: Tabel 6. Rekapitulasi Data Hasil Post-Test x S 81,16 11,39 Siswa yag Tutas 31 Orag (86,11 %) Belum Tutas 5 Orag (13,89%) Peigkata rata-rata ilai da ketutasa belajar dapat dilihat pada grafik berikut ii: Gambar 1. Peigkata Rata-Rata Nilai da Ketutasa Belajar 100 80 60 40 0 0 81,16 34,77 Rata-Rata Nilai Pre-test 0% Ketutasa Belajar Post-test 86,11% Uji Normalitas Uji ormalitas bertujua utuk megetahui apakah data hasil tes siswa berdistribusi ormal atau tidak.hasil uji ormalitas data pre-test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kelas d Kesimpula k Eksperime hitug 10,547 9 tabel 5 1,59 Tabel di atas meujukka bahwa Normal hitug datapost-test lebih kecil dari tabel. Berdasarka ketetua pegujia uji ormalitas dega megguaka χ (Chi-kuadrat) dapat disimpulka bahwa data berdistribusi ormal. Peelitia ii bertujua utuk membuktika hipotesis peelitia yag berbuyi: Hasil belajar siswa setelah megikuti pembelajara Fisika dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig(PBL) di kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau Tahu pelajara 015/016 secara sigifika efektif.hasil peelitia dapat dilihat dari perbadiga hasil pre-test da post-test yag diberika sebelum da sesudah melaksaaka kegiata pembelajara dega Based Learig. 4

JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 355 7109 Program Studi Pedidika Fisika FKIP Uiversitas Sriwijaya Jl. Palembag Prabumulih KM 3 Idralaya Kab. Oga Ilir Prov. Sumatera Selata Idoesia 3066 jipf@fkip.usri.ac.id http://fkip.usri.ac.id/idex.php/meu/104 Pre-test diadaka sebelum peyampaia materi dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig.Pre-test bertujua utuk megetahui kemampua awal siswa sebelum diberika perlakua pembelajara. Berdasarka aalisis data pre-test (Lampira D) dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih redah yaitu dibawah KKM da tidak ada siswa yag tutas, karea siswa belum belajar tetag materi eergi sehigga megakibatka siswa mejawab berdasarka pegetahua yag dimiliki mereka. Post-test dilakuka utuk megetahui kemampua akhir siswa.post-test dilakuka setelah diberika perlakua pembelajara dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig (PBL). Berdasarka aalisis data post-test(lampira D) terdapat perubaha dari hasil pre-test yaitu ilai siswa diatas KKM da tutas. Pada pertemua pertama, peeliti membagi kelompok belajar dega melihat ilai hasilpre-test yag telah dilakuka sebelumya. Siswa duduk berkelompok kemudia diberika Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai baha pembelajara yag aka diselesaika dega melakuka eksperime oleh setiap kelompok. Sebelum melakuka eksperime peeliti mejelaska lagkah-lagkah dari model pembelajara Problem Based Learig yag diguaka agar siswa bisa megikuti proses pembelajara dega baik. Namu pada awalya siswa masih belum megerti tetag proses pembelajara dega megguaka model tersebut karea model pembelajara tersebut jarag diguaka da merupaka pembelajara yag baru bagi siswa sehigga megakibatka siswa kebigguga da berisik, siswa masih perlu peyesuaia diri terlebih dahulu.adapu ilai kelompok (LKS) yag diperoleh yaitu kelompok 1 ilaiya 80, kelompok ilaiya 60, kelompok 3 ilaiya 65, kelompok 4 ilaiya 75, kelompok 5 ilaiya 70 da kelompok 6 ilaiya 55. Hasil observasi terhadap kegiata siswa dalam kelompok, dari eam kelompok meujukka ilai rata-rata 58,75% kategori cukup aktif. Berdasarka evaluasi pada pertemua pertama, peeliti meemuka beberapa kedala selama megikuti pembelajara dega model pembelajara Problem Based Learig yaitu terdapat beberapa kelompok yag aggotaya cederug pasif, hal tersebut kemugkia karea kuragya kerjasama aggota kelompok yag megakibatka aggota kelompok yag pasif tersebut tidak mampu meyesuaika diri dega aggota kelompok laiya. Da peyelesaia pertayaa-pertayaa pada LKS kurag optimal, ilaiya lebih kecil dari kelompok laiya hal ii terjadi pada kelompok da kelompok 5. Pada pertemua kedua, sebelum kegiata pembelajara dimulai peeliti mejelaska kembali lagkah-lagkah pembelajara dega Based Learig. Hal tersebut bertujua memberika pemahama kepada siswa tetag apa-apa yag harus mereka kerjaka saat megikuti proses pembelajara. Sehigga pada setiap pokok permasalaha yag mereka temui di LKS dapat terselesaika dega baik da tepat. Dega demikia kegiata siswa yag pasif diharapka mejadi lebih aktif. Peeliti melajutka pembelajara tapa megubah susua aggota kelompok pada pertemua sebelumya, terlihat semagat da keigia siswa utuk belajar, hampir setiap kelompok meyiapka buku referesi yag dibawa dari rumah sebagai sumber mecari iformasi utuk meyelesaika masalah yag ada dalam LKS, mereka meyelesaika tugas dega baik da kerja sama yag baik. Saat melakuka eksperime setiap kelompok membagi tugas ya, ada yag mecatat, ada yag melakuka eksperime, ada yag memperhatika pegamata da ada yag mecari iformasi tambaha dari buku sehigga jawaba dari pertayaa yag ada di LKS mampu diselesaika dega baik da jawabaya pu tidak asal-asala. Adapu hasil kerja kelompok (LKS) pada pertemua ii ilaiya meigkat yaitu kelompok 1 ilaiya 85, kelompok ilaiya 65, kelompok 3 ilaiya 75, kelompok 4 ilaiya 85, kelompok 5 ilaiya 80 da kelompok 6 ilaiya 68. Hasil observasi terhadap kegiata siswa dalam kelompok, dari eam kelompok meujukka ilai rata-rata 71,5% kategori aktif. Berarti pada pertemua kedua aktivitas kegiata siswa meigkat. 5

Efektivitas Problem Based Learig pada Pembelajara Fisika. Tri Ariai, Wida Suati. Agket diberika utuk megetahui taggapa siswa terhadap pembelajara dega Based Learig. Agket diberika pada pertemua ketiga atau pertemua terakhir peelitia ii, yag diisi oleh seluruh siswa dalam sampel peelitia yaitu kelas VIII.8 berjumlah 36 siswa hasilya yaitu 4 orag memberi taggapa sagat positif, 6 orag memberi taggapa positif da 6 orag memberi taggapa kurag positif. Adapu hasil rata-rata ya yaitu 70,68% kategori positif. Jadi pada pembelajara dega megguaka model pembelajara Problem Based Learig taggapa siswa positif karea siswa merasa seag dega pembelajara yag diterapka, siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajara dega baik da keaktifa siswa meigkat dari setiap pertemua.dari pertemua pertama da kedua, peeliti meyimpulka bahwa terdapat peigkata aktivitas belajar siswa dalam megikuti pembelajara dega Based Learig. Aktivitas tersebut mempegaruhi hasil belajar yag diperoleh pada setiap pertemua. Da pada pertemua kedua hasil belajar siswa bertambah baik, taggapa siswa pu positif terhadap pembelajara tersebut. Berarti pembelajara megguaka model pembelajara Problem Based Learig (PBL)tepat diguaka dalam pembelajara IPA (materi Fisika). KESIMPULAN Berdasarka hasil peelitia da pembahasa yag telah diuraika sebelumya maka dapat disimpulka sebagai berikut: 1. Berdasarka hasil aalisis uji-t diperoleh t 3,4 da t 1, 697 karea hitug tabel thitug t tabel dega demikia H a diterima da H 0 ditolak. Nilai rata-rata hasil belajar yaitu 81,16 da yag tutas 86,11% maka dapat disimpulka bahwa pegguaa model pembelajara Problem Based Learig (PBL) efektif terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau tahu pelajara 015/016.. Berdasarka aalisis hasil observasi pada pertemua pertama dega ilai persetase rata-rata 58,75% kategori cukup aktif da pada pertemua kedua dega ilai persetase rata-rata 71,5% kategori aktif. Maka dapat disimpulka bahwa aktifitas belajar siswa pada proses pembelajara fisika selama diterapka megguaka model pembelajara Problem Based Learig (PBL) di kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau tahu pelajara 015/016 meigkat aktif. Hasil aalisis data agket yag diisi oleh 36 orag siswa meujukka bahwa ilai persetase rata-rata agketya yaitu 70,68% dega kategori positif. Dega demikia maka dapat disimpulka bahwa taggapa siswa pada saat proses pembelajara fisika dega Based Learig (PBL) di kelas VIII SMP Negeri Lubukliggau tahu pelajara 015/016 positif. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi.010. Prosedur peelitia suatu pedekata praktik. Jakarta: Rieka cipta. Amir, Taufiq.010. Iovasi Pedidika melaluiproblem Based Learig.Bagaimaa pedidik memberdaya pembelajar di era pegetahua. Jakarta: Kecaa Preada Media Group. Kompri. 015. Maajeme Pedidika. Jakarta: Rieka cipta. Sai, Abdullah Ridwa. 013. Iovasi Pembelajara. Jakarta: PT Bumi aksara. Wahyui, Dwi dkk. 014. Efektivitas Implemetasi Pembelajara model pembelajara model Problem Based Learig (PBL) diitegrasika dega Predict Observe Explai (POE) terhadap prestasi belajar siswa ditijau dari kreativitas da kemampua iferesi siswa. Jural BIOEDUKASI, (7), 1. 10-0. 6