commit to user BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

KUESIONER PENELITIAN PENDAHULUAN

Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Angkatan Adapun pembagian sampel dihitung sebagai berikut:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada Universitas Mercu Buana

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERSEPSI KUALITAS KONSUMEN TERHADAP PRODUK OTOMOTIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ITEM PERTANYAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

80 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

Lampiran: 1 KUESIONER PENELITIAN

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputuan Pembelian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (Informed Consent)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA NEW AVANZA (STUDI KASUS TOYOTA AUTO 2000 SISINGAMANGARAJA)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 2 LANDASAN TEORI

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PT PANATRADE CARAKA, JAKARTA

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR CABANG KEJAKSAAN NEGERI LUBUK PAKAM DI PANCUR BATU

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN POLI UMUM DI PUSKESMAS JATIMULYA, KABUPATEN BEKASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas dan dianalisis mengenai kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner yang mana akan digunakan dalam pembuatan House of Quality untuk memperoleh dasar perancangan konsep interior MOLINA dan selection concept perancangan yang dibuat. 4.5.1 Pengumpulan Kebutuhan Konsumen (Voice of Customer) Identifikasi atribut didapat dari gabungan antara data-data dimensi kualitas dengan hasil wawancara dan observasi lapangan. Item pertanyaan untuk responden dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Item pertanyaan untuk responden. Dalam penyampaian metoda pengambilan sampel digunakan lembaran kuesioner dan layanan internet dengan memanfaatkan google docs yang mana 24

25 merupakan layanan google yang menawarkan pembuatan kuesioner secara gratis untuk dipublikasikan. Alamat kuesioner online tersebut ditautkan ke sebuah blog untuk mempermudah aksesnya yaitu dapat diakses melalui www.ojanbro.blogspot.com. Jumlah responden yang memenuhi persyaratan sebanyak 50 orang secara umum dari pengisian blog maupun pengisian kuesioner secara manual dari lembaran yang dibagikan. 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap nilai kuesioner tersebut. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan 0,01 dengan nilai n sebesar 50 responden. Setelah semua data masuk kedalam variabel view pada SPSS, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas dengan menggunakan kolerasi Pearson yang ada pada tabel bivariate correlation pada SPSS. Korelasi Pearson digunakan dalam penelitian ini karena tipe data kuisioner yang dipakai adalah interval, yaitu berupa angka yang dibuat menggunakan operasi aritmatik pada data yang dikumpulkan. Setelah didapatkan hasil uji validitas, kemudian dibandingkan nilai pada tabel corelation dengan nilai tabel R yang sudah dilampirkan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Dari nilai total skor di setiap variabel pada tabel corelation menunjukkan bahwa semua nilai berada diatas nilai tabel R yang nilainya 0,2787 pada taraf signifikansi 0,05 dan 0,3610 pada taraf signifikansi 0,01 untuk jumlah responden (n) 50 orang. Selain hasil dari Corelation, tanda lain yang dapat dilihat adalah tanda flag (*) menunjukkan bahwa indikator tersebut valid pada taraf 0,5% dan tanda dua buah flag (**) menunjukkan bahwa indikator tersebut valid pada taraf 1%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua total skor pada variabel terdapat tanda flag. Dari melihat nilai total skor dan tanda flag tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua variabel pada kuisioner dinyatakan valid. Setelah didapatkan nilai validitas, selanjutnya adalah menguji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS. Taraf signifikansi yang digunakan juga sama dengan uji validitas yaitu variabel yang diuji dalam uji reliabilitas hanya variabel yang dinyatakan valid, karena semua variabel sudah terbukti valid, maka 22

26 variabel pada kuisioner dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas menggunakan software SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Tabel 4.2 Hasil pengujian reliabilitas tingkat kepentingan Case Processing Summary N % Cases Valid 50 100,0 Excluded a 0,0 Total 50 100,0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,912 22 Pengujian reliabilitas kuesioner tingkat kepentingan menggunakan spss menunjukan bahwa nilai croncbach alpha sebesar 0,912 dan semua data dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari tingkat signifikansinya sesuai tabel R untuk 50 responden pada lampiran (>0,3610). Karena itu dapat disimpulkan bahwa kuisioner tingkat kepentingan menunjukkan adanya konsistensi atau kehandalan jika digunakan berkali-kali. Tabel 4.3 Hasil pengujian reliabilitas tingkat kepuasan Pengujian reliabilitas kuesioner tingkat kepuasan menggunakan spss menunjukan bahwa nilai croncbach alpha sebesar 0,946 dan semua data dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari tingkat signifikansinya sesuai tabel R untuk 50 responden pada lampiran (>0,3610). Karena itu dapat disimpulkan bahwa kuisioner tingkat kepuasan menunjukkan adanya konsistensi atau kehandalan jika digunakan berkali-kali.

27 4.1.2 Nilai Kinerja Nilai kinerja dihitung dari total bobot kepuasan dibagi dengan total responden. Hasil kuesioner dari 50 responden dapat dilihat pada lampiran. Pengumpulan data dalam memperoleh nilai kinerja dari tingkat kepuasan berdasarkan 50 responden dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai kinerja Dari hasil perhitungan nilai kinerja diketahui bahwa atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah adanya fitur power window. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum pengadaan power window di dalam setiap mobil sudah memuaskan dan perlu tetap dipakai adanya power window dalam perancangan MOLINA ini. Sedangkan atribut dengan tingkat kepuasan terendah adalah pada pengadaan meja lipat yang berarti atribut tersebut dinilai responden paling kurang memuaskan dari interior mobil yang mereka miliki atau karena memang tidak adanya fitur ini.

28 4.1.3 Nilai Harapan Nilai harapan dihitung dari total bobot kepentingan dibagi dengan total responden. Hasil kuesioner dari 50 responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini merupakan pengumpulan data dalam memperoleh nilai harapan dari tingkat kepentingan berdasarkan 50 responden pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil perhitungan nilai harapan Nilai harapan menunjukkan seberapa besar responden mengharapkan suatu atribut untuk dipenuhi dalam rancangan interior mobil. Hasil perhitungan menunjukkan atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah kelengkapan speedometer. Hal itu menunjukkan bahwa atribut tersebut paling diinginkan responden untuk dikembangkan dalam rancangan interior untuk meningkatkan kenyamanan dalam mengemudi.

29 4.1.4 Nilai GAP Nilai GAP adalah selisih antara nilai kinerja dengan nilai harapan responden. Nilai GAP yang semakin besar menunjukkan bahwa kebutuhan responden terhadap suatu atribut belum dapat terpenuhi. Hasil perhitungan GAP dirangkum dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil perhitungan nilai GAP Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai GAP tertinggi diperoleh pada atribut nomor 10 yaitu pada pengadaan navigasi GPS. Hal ini berarti bahwa interior yang ada pada kebanyakan mobil saat ini masih belum dapat memenuhi kepuasan responden pada atribut yang berkenaan dengan adanya fasilitas navigasi GPS. Sehingga dalam desain yang akan dibuat akan dipasangkan fitur navigasi GPS untuk semua konsep alternatif.

30 4.5.2 Penentuan Karakteristik Teknis Karakteristik teknis merupakan respon teknis untuk memenuhi kebutuhan responden untuk usulan rancangan desain interior mobil. Penentuan karakteristik teknis dilakukan melalui studi literatur tentang perancangan dan teknologi pembuatan desain interior serta dengan melakukan diskusi dengan ahli di bidangnya. Adapun karakteristik teknis yang dihasilkan dari masing-masing atribut atau interpretasi kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Karakteristik teknis 4.5.3 Pembuatan Matriks Relasi dan Korelasi Matriks korelasi menjelaskan tentang hubungan antara karakteristik teknis yang satu dengan karakteristik yang lainnya. Misalkan pada karakteristik penyesuaian antropometri ukuran perubahan dimensi tempat duduk me yang artinya kedua karakteristik teknis tersebut memiliki hubungan yang kuat. Penentuan relasi karakteristik teknis

31 berdasarkan hasil diskusi dengan pihak desainer Molina generasi 3. Hasil matriks relasi selengkapnya seperti pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Matriks relasi antar karakteristik teknis Matriks korelasi menjelaskan tentang hubungan antara voice of customer dengan karakteristik teknis yang telah ditentukan. Matriks korelasi mempunyai 4 simbol yang masing-masing mempunyai bobot tertentu sesuai dengan tabel 3.1. hubungan yang sangat kuat Penentuan nilai korelasi juga berdasarkan hasil diskusi dengan bagian

32 desainer Molina generasi 3. Hasil nilai korelasi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Matriks korelasi voice of customer dengan karakteristik teknis

33 4.5.4 Penyusunan House of Quality Hasil perhitungan yang didapatkan kemudian digabungkan dalam House of Quality seperti pada gambar 4.3 berikut ini. Gambar 4.3 House of Quality hasil pengukuran

34 Perhitungan bobot karakteristik teknis (Importance of Measure) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik teknis yang memiliki poin tertinggi hingga terendah. Hal ini dimaksudkan agar konsep produk yang akan dirancang lebih fokus dan menitikberatkan pada karakteristik-karakteristik teknis yang memiliki poin tinggi. Penghitungan bobot teknis diperoleh dengan persamaan 4.1 sebagai berikut : Bti= (Kti x Hi) (4.1) Keterangan: Bti = Bobot karakteristik teknis i. Kti = Tingkat kepentingan teknis yang berkorelasi dengan karakteristik teknis i. Hi = Nilai numerik korelasi antara kebutuhan pelanggan (what) dengan karakteristik teknis i (how). Berdasarkan perhitungan bobot karakteristik teknis secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa karakteristik teknis yang memiliki bobot tertinggi adalah karakteristik teknis ke-7 yaitu perubahan desain interior pintu (doortrim). 4.5.5 Penyusunan Konsep Tahap penyusunan konsep dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai rancangan yang diinginkan oleh konsumen. Untuk itu, data acuan yang digunakan diambil dari hasil pengolahan House of Quality (HoQ) yang telah dihitung sebelumnya. Karakteristik teknis yang memiliki nilai technical importance yang tinggi akan dijadikan fokus dalam pembuatan rancangan alternatif desain interior Molina. Karakteristik teknis dengan perolehan nilai technical importance / importance of measure yang tinggi digunakan sebagai acuan utama untuk perancangan interior Molina. Karakteristik teknis yang telah diperoleh merupakan solusi dari masalah-masalah yang telah dijelaskan pada tabel 4.7. Urutan prioritas karakteristik teknis sesuai dengan nilai technical importance yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

35 Tabel 4.8 Urutan prioritas karakteristik teknis Hasil perhitungan nilai technical importance menunjukkan bahwa urutan prioritas karakteristik teknis yang perlu dilakukan pengembangan yaitu pada perubahan desain interior pintu (doortrim) agar mempunyai desain yang lebih menarik namun tetap dengan standar fitur yang digunakan. Urutan prioritas kedua yaitu pemilihan warna dan pola yang berkesinambungan antar bagian-bagian interior agar pengendara dan penumpang merasa lebih nyaman dalam berkendara. Urutan prioritas ketiga yaitu penyesuaian antropometri, oleh karena itu perlu penyesuaian ukuran dan postur tubuh orang Indonesia supaya sesuai dengan postur tubuh pengguna. 4.5.6 Penggabungan Konsep Tahap melakukan penggabungan konsep menggunakan pohon klasifikasi konsep. Pohon klasifikasi konsep digunakan untuk memisahkan seluruh penyelesaian yang dianggap mungkin, menjadi beberapa kelas-kelas tertentu untuk mempermudah perbandingan (Ulrich & Eppinger, 2001). Karakteristikkarakteristik teknis selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan beberapa alternatif, kepada karakteristik teknis dengan nilai bobot yang dianggap tinggi. Klasifikasi konsep dibagi atas doortrim, dashboard, warna dan bahan. Penggabungan konsep yang dilakukan menggunakan pohon klasifikasi konsep dalam menentukan variabel alternatif dalam melakukan perancangan interior adalah sebagai berikut.

36 1. Pohon klasifikasi konsep doortrim Gambar 4.4 Pohon klasifikasi konsep desain doortrim Hasil klasifkasi konsep pada doortrim solusi yang dapat diberikan yaitu bahwa doortrim dilengkapi dengan fitur-fitur seperti tempat minum, sedikit trim untuk sandaran tangan, semua pintu dilengkapi dengan power window untuk memudahkan akses buka tutup jendela. Pada bagian dasar dilapisi busa dengan ditutup bahan kulit sintetis untuk memberikan kesan bersih dan lembut dengan kombinasi warna yang sesuai dengan interior. Desain trim yang menarik juga diterapkan supaya interior lebih terlihat menarik. 2. Pohon klasifikasi konsep dashboard Gambar 4.5 Pohon klasifikasi konsep desain dashboard Hasil klasifikasi konsep pada dashboard yang dapat diberikan yaitu bahwa fitur pada dashboard sebagai entertainnya diberikan dobel din yang sudah berbasis layar sentuh yang dilengkapi dengan fitur gps navigation untuk memudahkan pencarian tempat dalam perjalanan ketika pengendara tidak mengteahui alamat yang dituju. Beberapa fitur yang lain untuk memudahkan dalam berkendara yaitu antara lain laci untuk tempat berbagai barang supaya tidak terlihat berserakan, tempat uang receh untuk memudahkan mengambil dan atau mengambil uang kecil untuk membayar parkir. Dashboard nantinya akan dicat dengan cat tekstur warna gelap karena warna gelap menurut hasil survey lebih nyaman dalam berkendara saat siang hari. Bagian entertain tengah akan dikombinasikan sedikit dengan memberikan metode cat printing untuk lebih mempercantik dashboard.

37 3. Pohon klasifikasi konsep kursi Gambar 4.6 Pohon klasifikasi konsep desain seat Pada variabel jok/ kursi mobil solusi yang diberikan yaitu dengan mendesain trim kursi mobil yang menarik, mempunyai beberapa kombinasi warna tidak seperti kebanyakan jok mobil yang hanya mempunyai satu atau dua warna saja dan juga dilengkapi fitur reclining yang dapat dinaikkan/diturunkan serta maju/mundur yang dapat disesuaikan dengan postur pengendara. Selain itu ditambahkan pada bagian belakang sebuah kantong untuk menaruh majalah karena hal ini dianggap cukup penting bagi sebagian besar penumpang yang ada dibelakang dari hasil wawancara. 4. Pohon klasifikasi konsep warna Gambar 4.7 Pohon klasifikasi konsep pemilihan warna Hasil klasifikasi konsep warna yaitu warna interior hendaknya mempunyai kombinasi 2 warna atau lebih degan nuansa kalem, solusi yang diberikan dengan mengkombinasikan antara warna krem, coklat muda, dan coklat tua sesuai penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arviana (2015). 5. Pohon klasifikasi konsep bahan Gambar 4.8 Pohon klasifikasi konsep pemilihan bahan Hassil klasifikasi konsep untuk bahan pelapis interior yang digunakan yaitu bahwa bahan yang digunakan mudah dibersihkan, tidak mudah kotor dan tahan lama/ tidak mudah rusak. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan menggunakan bahan pelapis interior kulit sintetis (MB-tech camarro).

38 4.5.7 Visualisasi Hasil Desain Interior Hasil klasifikasi konsep kemudian dibuat desain secara visual dengan tiga alternatif konsep. Hasil alternatif konsep desain secara visual sebagai berikut. 1. Alternatif I (a) (b) Gambar 4.9 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif I

39 (a) (b) (c) Gambar 4.10 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif I

40 2. Alternatif II (a) (b) Gambar 4.11 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif II

41 (a) (b) (c) Gambar 4.12 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif II

42 3. Alternatif III (a) (b) Gambar 4.13 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif III

43 (a) (b) (c) Gambar 4.14 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif III

44 4.5.8 Selection Concept Hasil klasifikasi perancangan dihasilkan dalam 3 alternatif. Ketiga alternatif tersebut harus dilakukan selection concept atau pemilihan konsep. Pemilihan konsep tersebut adalah membandingan antara prototype yang dihasilkan. Dalam proses pemilihan konsep yang dilakukan adalah penilaian terhadap kriteria seleksi pada visualisasi prototype berdasarkan kriteria seleksi comfortability, accessibility, harmony, stylish, aesthetics, manufacturability, dan economic. Penilaian konsep ketiga alternatif dilakukan oleh pihak yang sudah bepengalaman di bidangnya (expert judgment) dan mempunyai saham/andil terbesar dalam MOLINA UNS. Para pakar penilai tersebut yaitu Ketua Teknis MOLINA UNS dengan bobot keterpilihan 40%, Pimpinan 168 Body Conversion 20%, Ketua Pelaksana Body Conversion 20% dan Pimpinan Auto Interior 20% yang mana keempat pihak tersebut juga sangat berperan dalam pengerjaan MOLINA UNS. Penilian terhadap ketiga alternatif digunakan skala 1 sampai 5 dengan menggunakan kuesioner akhir seperti Tabel 4.9 Tabel 4.9 Kuesioner penilaian konsep alternatif MOLINA UNS Setelah didapatkan penilaian dari keempat pihak kemudian diambil nilai rata-rata dari keseluruhan responden berdasar bobot keterpilihan dan dikonversikan sesuai bobot masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai beban. Hasil penilaian kuesioner keempat pihak ditampilkan dalam lampiran. Hasil rata-rata akhir penilaian konsep alternatif perancangan interior MOLINA UNS disajikan dalam Tabel 4.10.

45 Tabel 4.10 Hasil penilaian konsep alternatif MOLINA UNS Hasil penilaian konsep ketiga alternatif oleh responden menunjukkan bahwa total nilai tertinggi diperoleh pada konsep alternatif 3 dengan total nilai 4,22. Urutan kedua diperoleh alternatif 2 dengan total nila 4,21 dan urutan ketiga pada alternatif 1 dengan nilai total 3,75. Desain dengan nilai tertinggi (konsep alternatif ke-3) adalah sebagai berikut. Keterangan : 1. Pilar A 2. Pilar B 3. Pilar C 4. Handle & Lock Door 5. Power window 6. Handgrip 7. Tempat minuman 8. speaker Gambar 4.15 Desain interior doortrim hasil pemilihan konsep

46 Keterangan : 1. Speedometer 2. AC blower 3. Hazard button 4. Gps & entertainment 5. Srs airbag 6. Laci 7. AC panel 8. Tempat uang receh 9. Digital clock Gambar 4.16 Desain dashboard hasil pemilihan konsep Keterangan : 1. Recliner 1 2. Recliner 2 3. Recliner 3 4. Recliner 4 5. Seatbelt lock 6. Movable headrest Gambar 4.17 Desain front seat dan rear seat hasil pemilihan konsep