PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN

MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

PENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI

SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN TOCM-SUM APPROACH DENGAN INDIKATOR DISTRIBUSI

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Pendekatan Dual-Matriks Untuk Menyelesaikan Persoalan Transportasi

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

MASALAH TRANSPORTASI FUZZY BILANGAN TRAPEZOIDAL DENGAN METODE ZERO POINT

BAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method

BAB VII METODE TRANSPORTASI

Model Transportasi /ZA 1

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Model Transportasi 1

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

MASALAH TRANSPORTASI

METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

TRANSPORTASI & PENUGASAN

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

PENYUSUNAN JADWAL PETUGAS SEKURITI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

OPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

Penyelesaian Masalah Transshipment Menggunakan Vogels s Approximation Method (VAM)

Ahmad Jufri, Akhmad Yusuf, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

Gita Sari Adriani, Pardi Affandi, M. Ahsar Karim Program Studi Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

PERENCANAAN DIET DIABETES NEFROPATI DENGAN PROGRAM GOL ABSTRACT

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND

Operations Management

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

Abstrak. Info Artikel. Abstract Universitas Negeri Semarang ISSN

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

ASSIGNMENT MODEL. Pertemuan Ke-10. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRANSSHIPMENT DENGAN METODE NORTH WEST CORNER DAN METODE STEPPING STONE SKRIPSI MEGAYANTI NADAPDAP

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi

TRANSPORTATION PROBLEM

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

BAB II LANDASAN TEORI

MENENTUKAN INVERS SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUGMENTASI DAN REDUKSI ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSI PADA INDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE COLUM GENERATION TECHNIQUE

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND

OPTIMISASI PEMBAGIAN TUGAS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN Marline Paendong 1), Jantje D. Prang 1)

PERSOALAN TRANSPORTASI

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA

SOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-10. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TRANSPORTASI LEAST COST

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

#8 Operation Research : Assignment

Aplikasi Proposed Algorithm-[Vogel s Approximation Method-R] Terhadap Permasalahan Distribusi di PT. Pertamina Medan

Masalah Penugasan (Assignment Problem) Bentuk khusus metode transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

Optimasi Kebutuhan Kendaraan Pengangkut Sampah Menggunakan Model Fuzzy Goal Programming

MODEL PENUGASAN. Tujuan optimasi adalah meminimumkan biaya penugasan atau memaksimumkan keuntungan dari penugasan.

Materi #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTEGRAL VOLTERRA LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATRIKS EULER ABSTRACT

PENERAPAN METODE POTENSIAL DALAM MENENTUKAN BIAYA DISTRIBUSI MINIMUM (STUDI KASUS : PT. MITRA PERKASA DHIAN ABADI) SKRIPSI JELLY LUIS

Pembahasan Materi #14

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN NILAI BATAS PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR ABSTRACT

PENERAPAN TRANSFORMASI SHANK PADA METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa Utara)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya 1* Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya 2,3

Transkripsi:

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID Siti Agustina Simanjuntak 1, Tumpal P. Nababan 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia sitiagustina78@yahoo.co.id ABSTRACT This article discusses the application of new method in the solid transportation problem to minimize the total distribution cost from some sources to some destinations using some conveyances. The minimum total distribution cost using the new approach is optimal and can be obtain easily, quickly and simple way. Keywords: transportation problem, solid transportation problem. ABSTRAK Artikel ini membahas tentang pengaplikasian pendekatan baru pada masalah transportasi solid untuk meminimumkan total biaya distribusi dari beberapa sumber ke beberapa tujuan dengan menggunakan beberapa alat angkut. Total biaya distribusi minimum dengan pendekatan baru adalah optimal yang dapat diperoleh dengan mudah, cepat dan sederhana. Kata kunci: masalah transportasi, masalah transportasi solid. 1. PENDAHULUAN Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dari suatu fungsi masyarakat yang dapat memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Transportasi dapat menunjang keberhasilan pembangunan suatu negara terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Banyak kelebihan yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan metode transportasi yang tepat, diantaranya adalah berguna dalam kelancaran pendistribusian atau pengalokasian produk dari sumber produk dari sumber ke tempat yang dituju dan menekan total biaya transportasi. Oleh sebab itu, metode transportasi sangat berguna bagi pendistribusian barang yang efektif dan efisien. Repository FMIPA 1

Persoalan yang sering muncul dalam metode transportasi adalah penentuan sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu, menentukan besarnya kuantitas barang yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan sesuai dengan permintaan dan kapasitas sumber, serta menentukan besarnya biaya transportasi dari suatu sumber ke suatu tujuan [6, h: 70]. Masalah transportasi solid diperlakukan sebagai kasus spesial dari permasalahan program linear. Masalah transportasi solid adalah generalisasi dari masalah transportasi biasa yang terkenal dimana tiga item (sumber, tujuan, dan alat angkut) yang dipertimbangkan dalam kendala bukan dua item (sumber dan tujuan) sehingga total biaya transportasi minimum. Haley [1] memperkenalkan prosedur penyelesaian masalah transportasi solid yang merupakan perluasan dari metode modifikasi distribusi. Artikel ini menyajikan penyelesaian masalah transportasi solid yang efektif dan efisien dengan pendekatan baru yang merupakan pengembangan dari artikel Pandian dan Anuradha yang berjudul A New Approach for Solving Transportation Problems [3] dan A New Method for Finding an Optimal Solution to Solid Assignment Problems [4]. 2. MODEL MASALAH TRANSPORTASI SOLID Masalah transportasi solid merupakan generalisasi dari masalah transportasi yang melibatkan bagaimana untuk mengangkut produk dari sumber-i ke tujuan-j dengan alat angkut-k. Sehingga total biaya transportasi minimum. Dalam masalah transportasi solid keseimbangan jumlah persediaan, jumlah tujuan dan jumlah alat angkut seharusnya sama satu sama lain. Itu sudah cukup untuk menganggap bahwa ada produk yang cukup dalam sumber-sumber untuk memenuhi permintaan dari setiap tujuan dan alat angkut memiliki kemampuan untuk mengangkut produk untuk memenuhi permintaan dari setiap tujuan. Masalah transportasi solid dapat diperkenalkan dalam bentuk tiga dimensi yakni untuk i = 1, 2,, m; j = 1, 2,, n dan k = 1, 2,, l. Setiap sel akan menghadirkan x ij. Untuk lebih mudah dapat dilihat pada model transportasi solid berikut [3]. kendala min z = c ijk x ijk x ijk = s i, i = 1, 2,, m (1) x ijk = d j, j = 1, 2,, n (2) x ijk = t k, k = 1, 2,, l (3) x ijk 0, (untuk semua i, j dan k) (4) Repository FMIPA 2

dengan z := biaya distribusi total/fungsi objektif; s i := jumlah produk yang tersedia pada sumber-i; d j := jumlah produk yang diperlukan pada tujuan-j; t k := jumlah produk yang dikirim dengan alat angkut-k; c ijk := biaya angkut per unit produk dari sumber-i ke tujuan-j dengan alat angkut-k; x ijk := jumlah unit produk yang dikirim dari sumber-i ke tujuan-j dengan alat angkut-k; m := jumlah sumber; n := jumlah tujuan; l := jumlah alat angkut. Jika persamaan (1) hingga (4) terpenuhi maka disebut solusi layak, sedangkan jika hanya memenuhi persamaan (1) hingga (3) disebut solusi basis [2]. Jika diperoleh s i = d j = t k, maka permasalahan tersebut adalah masalah transportasi seimbang [3]. 3. PENDEKATAN BARU MASALAH TRANSPORTASI SOLID Proses pendekatan baru yang diperkenalkan oleh Pandian dan Anuradha [3] dipakai untuk menyelesaikan masalah transportasi solid dengan contoh kasus yang diambil dari artikel Pandian dan Kavitha [5] yang berjudul Sensitivity Analysis in Solid Transportation Problems. Proses penyelesaian contoh kasus ini dikerjakan dengan prosedur pada artikel Pandian dan Anuradha [3] untuk Langkah 1 sampai Langkah 5, sedangkan langkah berikutnya mengikuti prosedur pada artikel seperti pada [4]. Proses pendekatan baru dari masalah transportasi solid adalah sebagai berikut [3]: Langkah 1: Periksa apakah masalah transportasi solid yang diberikan seimbang. Jika tidak, ubah menjadi seimbang. Langkah 2: Bangun tabel O-D di mana baris adalah sumber (O) dan kolom adalah tujuan (D). Langkah 3: Kurangi setiap entri pada tabel sumber (O) dengan yang minimum kemudian, kurangi setiap entri pada permintaan dari tabel reduksi dengan yang minimum. Langkah 4: Periksa jika ada kemungkinan untuk menugaskan tiap persediaan Repository FMIPA 3

dengan permintaan yang sesuai sel yang sudah bernilai nol. Langkah 6. Jika tidak, lanjut Langkah 5. Jika begitu, lanjut Langkah 5: Tutup semua asal, tujuan dan alat angkut yang sudah bernilai nol dengan garis vertikal dan horizontal dari tabel transportasi reduksi. Kemudian pilih elemen terkecil yang tidak tertutup dan kurangi elemen yang minimum ini dari semua elemen yang tidak tetutup dan jumlahkan semua elemen pada perpotongan garis. Kemudian, kembali ke Langkah 4. Langkah 6: Bangun tabel tujuan-alat angkut(tabel D-C) menggunakan tabel reduksi dari Langkah 4 dan kemudian aplikasikan Langkah 4 ke Langkah 5 menuju tabel D-C kemudian lanjut Langkah 7. Langkah 7: Bangun tabel C-O menggunakan tabel reduksi dari Langkah 6 dan kemudian, aplikasikan Langkah 4 ke Langkah 5 menuju tabel C-O. Kemudian lanjut Langkah 8. Langkah 8: Periksa apakah ada kemungkinan untuk menugaskan setiap permintaan dengan persediaan yang sesuai menggunakan sel yang sudah berniali nol dan setiap persediaan dengan permintaan yang sesuai menggunakan sel yang sudah bernilai nol, setiap permintaan dengan alat angkut yang sesuai menggunakan sel yang sudah bernilai nol dan setiap alat angkut dengan permintaan yang sesuai menggunakan sel yang sudah bernilai nol dan setiap persediaan dengan alat angkut yang sesuai menggunakan sel yang sudah bernilai nol dan setiap alat angkut dengan persediaan yang sesuai menggunakan sel yang sudah bernilai nol dari reduksi masalah transportasi solid. Jika tidak ubah ke bentuk tersebut menggunakan Langkah 5. Langkah 9: Pilih angka minimum dari asal/permintaan/alat angkut dari tabel yang sudah nol. Kemudian bagikan yang maksimum mungkin untuk cell nol yang mempunyai harga minimum asal. Jika ada lebih dari satu, pilih salah satu. Langkah 10: Ubah tabel reduksi setelah memindahkan semua persediaan yang digunakan, semua permintaan yang diterima dan semua alat angkut yang digunakan atau modifikasi sebagian persediaan yang digunakan, permintaan yang diterima dan alat angkut yang digunakan. Langkah 11: Ulangi Langkah 9 dan Langkah 10 sampai semua persediaan digunakan dan permintaan diterima dan alat angkut digunakan. Langkah 12: Hasil ini disebut solusi optimal dari masalah transportasi solid. Repository FMIPA 4

4. CONTOH KASUS MASALAH TRANSPORTASI SOLID Masalah ini merupakan masalah pengangkutan sejenis produk dari beberapa sumber ke beberapa tujuan dengan menggunakan beberapa alat angkut. Pengalokasian produk dari sumber yang bertindak sebagai penyalur ke tujuan yang membutuhkan barang dengan menggunakan alat angkut yang disediakan agar biaya pengangkutan seminimal mungkin dari seluruh permintaan dari tempat tujuan dipenuhi. Produksi beras dihasilkan pada tiga sumber (Pabrik 1, Pabrik 2 dan Pabrik 3) harus didistribusikan ke tiga tujuan (Warung, Supermarket dan Pasar) menggunakan tiga alat angkut (Motor Roda Tiga, Pick Up dan Dump Truck). Misalkan masing-masing sumber yakni Pabrik 1, Pabrik 2 dan Pabrik 3 adalah O 1, O 2 dan O 3, masing- masing tujuan yakni Warung, Supermarket dan Pasar adalah D 1, D 2 dan D 3 dengan masing-masing alat angkut yakni Motor Roda Tiga, Pick Up dan Dump Truck adalah C 1, C 2 dan C 3. Data pada Tabel 1, menunjukkan jumlah produksi yang paling banyak bisa diangkut, jumlah barang yang harus diantar ke tempat tujuan, biaya angkut per unit barang dan kapasitas alat angkut yang bisa digunakan. Tabel 1: Tabel Awal Masalah Transportasi Solid Kapasitas C 1 C 1 C 1 33 Alat Angkut C 2 C 2 C 2 18 C 3 C 3 C 3 17 D 1 D 2 D 3 Persediaan O 1 41 71 84 73 97 87 16 7 20 30 O 2 84 42 46 71 53 88 84 42 95 12 O 3 8 12 34 49 70 3 50 26 49 26 Permintaan 17 19 32 Penyelesaian masalah pada Tabel 1 dapat dilihat dari beberapa langkah berikut. 1. Dengan menggunakan penjelasan pada bagian 3 sebelumnya pada Langkah 1 akan diperiksa apakah masalah transportasi solid yang diberikan seimbang. Jika tidak ubah menjadi seimbang. 3 s i = 3 d j = dikatakan masalah transportasi seimbang. 3 t k = 68 2. Selanjutnya Langkah 2 sampai Langkah 5 yang dijelaskan pada bagian 3 ditunjukkan pada Tabel 2. Repository FMIPA 5

Tabel 2: Tabel Reduksi Masalah Transportasi Solid D 1 D 2 D 3 Persediaan C 1 C 2 C 3 C 1 C 2 C 3 C 1 C 2 C 3 O 1 21 64 73 53 79 72 0 0 0 30 O 2 29 0 0 16 0 38 33 0 40 12 O 3 0 17 35 41 64 0 46 31 41 26 Permintaan 17 19 32 Tabel 3: Tabel D-C Masalah Transportasi Solid C 1 C 2 C 3 Permintaan O 1 O 2 O 3 O 1 O 2 O 3 O 1 O 2 O 3 D 1 21 29 0 64 0 17 73 0 35 17 D 2 53 16 41 79 0 64 72 38 0 19 D 3 0 33 46 0 0 31 0 40 41 32 Alat Angkut 33 18 17 3. Langkah 6 akan dibangun tabel tujuan-alat angkut (tabel D-C) yang dapat dilihat pada Tabel 3. 4. Langkah 7 akan dibangun tabel alat angkut-sumber (tabel C-O) yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4: Tabel C-O Masalah Transportasi Solid O 1 O 2 O 3 Alat Angkut D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3 C 1 21 53 0 29 16 33 0 41 46 33 C 2 64 79 0 0 0 0 17 64 31 18 C 3 73 72 0 0 38 40 35 0 41 17 Persediaan 30 12 26 5. Kemudian hasil masalah transportasi solid diperoleh pada Tabel 5. Hasil untuk penyelesaian masalah transportasi solid diperoleh melalui Langkah 8 sampai pada Langkah 12 pada bagian 3 sebelumnya. Diperoleh hasil optimal dengan alokasi yang tepat untuk setiap sumber yang ada dengan tujuan yang ditentukan dengan menggunakan kapasitas alat angkut yang tersedia. Dari hasil Tabel 5, diperoleh X 131 = 24; X 132 = 6; X 212 = 8; X 222 = 2; X 232 = 2; X 311 = 9; X 323 = 17, dengan biaya transportasi 1075. Repository FMIPA 6

Sumber Alat Angkut O 1 O 2 O 3 Permintaan Tabel 5: Hasil Masalah Transportasi Solid C 1 C 1 C 2 C 2 C 3 C3 C 1 C 2 D 1 D 2 D 3 21 64 73 53 79 72 24 0 0 6 29 0 8 0 16 0 2 38 33 0 2 0 9 17 35 41 64 0 17 46 31 17 19 32 C 3 0 40 41 Kapasitas 33 18 17 Persediaan 30 12 26 5. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penentuan biaya minimum dan alokasi distribusi yang tepat dapat diperoleh dari proses penyelesaian baru yang optimal dan cepat melalui dua prosedur yang menghasilkan nilai yang sama. Penyelesaian masalah transportasi solid dengan cara manual menggunakan suatu pendekatan baru ini selain mudah dalam memahami proses penyelesaian namun juga dapat diperoleh dengan waktu yang memadai dan efektif. DAFTAR PUSTAKA [1] Haley, K.B. 1960. The Solid Transportation Problem. Operations Research. 11: 448-462. [2] Misra, S. & C. Das. 1981. Three - Dimensional Transportation Problem with Capacity Restriction. NZOR. 9: 47-58. [3] Pandian P. & D. Anuradha. 2010. A new approach for solving solid transportation problems, Applied Mathematical Sciences. 4: 3603-3610. [4] Pandian P. & D. Anuradha. 2012. A New Method for Finding an Optimal Solution to Solid Assignment Problems. International J. of Math. Sci. and Engg. Appls. 2: 1614-1618. [5] Pandian P. & K. Kavitha. 2012. Sensitivity Analysis in Solid Transportation Problems. Applied Mathematical Sciences. 6: 6787-6796. [6] Sarjono, H. 2012. Aplikasi Riset Operasi, Salemba Empat. Jakarta. Repository FMIPA 7